SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam usaha
                            preventif di kelas :
1. Menerapkan Suatu Sistem
 Mungkin sekali pendekatan terbaik dalam mengelola kelas itu
   berupa perbuatan keputusan-keputusan yang direncanakan bukan
   keputusan-keputusan yang spontan yang diambil dalam keadaan
   darurat.
2. Menjelaskan Peraturan
 Yang terbaik yaitu memberitahu siswa tentang perilaku manakah
   yang dipandang baik dikelas anda. Jika makan permen tidaklah
   diperbolehkan, beritahukanlah itu kepada siswa. Ini lebih baik dari
   pada menunggu sampai ada yang makan-dengan tidak
   mengetahui-Nya-lalu dilarang. Beritahukanlah kepada siswa
   batas-batas yang anda tentykan. Kadang-kadang secara tidak
   terduga, siswa mau mematuhinya.
3. Menghindari Penilaian Watak
 Kaidah umum ialah dalam pengelolaan kelas dan
   dalam hubungan dengan siswa adalah jangan
   membuat penilaian negatif tentang watak siswa.
   Suatu kenakalan, bahkan serentetan kenakalan, tiada
   lain hanyalah suatu peristiwa. Seorang guru boleh
   berkata, “Yon, kamu melanggar aturan”atau”
   Omonganmu mengganggu kelas”,tetapi jangan
   sampai berkata, “Kamu anak nakal” atau Mengapa
   kamu selalu membuat onar?” Kecendrungan
   mengumpat yang umunya telah menjadi kebiasaan-
   perlu dihilangkan.
4. Keterampilan yang Berhubungan dengan Penciptaan dan
   Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal (Bersifat Prevensif)
   Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam
   mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta aktivitas-
   aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan sebagai berikut:
a. Sikap tanggap
   Kompenen ini ditunjukkan oleh tingkah laku guru bahwa ia hadir
   bersama mereka. Guru tahu kegiatan mereka, tahu ada perhatian
   atau tidak ada perhatian, tahu apa yang mereka kerjakan. Seolah-
   olah mata guru ada di belakang kepala, sehingga guru dapat
   menegur anak didik walaupun guru sedang menulis di papan tulis.
b. Membagi perhatian
 Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi
   perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam
   waktu yang sama.
Visual
 Guru dapat mengubah pandanganya dalam
  memperhatikan kegiatan pertama sedemikian
  rupa sehingga ia dapat melirik ke kegiatan
  kedua, tanpa kehilangan perhatian pada
  kegiatan pertama.
Verbal
 Guru dapat memberi komentar, penjelasan,
  pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktivitas
  anak didik pertama sementara ia memimpin dan
  terlibat supervisi pada aktivitas anak didik yang
  lain.
c. Pemusatan perhatian kelompok
 Guru mengambil inisiatif dan mempertahankan perhatian
   anak didik dan memberitahukan (dapat dengan tanda-
   tanda) bahwa ia bekerja sama dengan kelompok atau
   subkelompok yang terdiri dari tiga sampai empat orang.
   Unruk itu ada beberapa hal yang dapat guru lakukan yaitu:
Memberi tanda
 Dalam memulai proses belajar mengajar guru
   memusatkan pada perhatian kelompok terhadap suatu
   tugas dengan memberi beberapa tanda.
Pertanggungan jawab
 Guru meminta pertanggung jawaban anak didik atas
   kegiatan dan keterlibatannya dalam suatu kegiatan.
Pengarahan dan petunjuk yang jelas
 Guru harus sering kali memberi pengarahan dan
  petunjuk yang jelas dan singkat dalam memberikan
  pelajaran kepada anak didik, sehingga tidak terjadi
  kebingungan pada diri anak didik.
Penghentian
 Tidak semua gangguan tingkah laku dapat di cegah
  atau berhasil di hindari. Yang di perlukan di sini adalah
  guru dapat menanggulangi terhadap anak didik yang
  nyata-nyata melanggar dan mengganggu untuk aktif
  dalam kegiatan di kelas.
5. Kelancaran (Smoothnees)
Ada sejumlah kesalahan yang harus guru hindari yaitu:
 Campur tangan yang berlebihan (Teacher instruction)
   Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung
   dengan komentar, pernyataan, atau petunjuk yang mendadak,
   kegiatan itu akan terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi
   kesan kepada anak didik bahwa guru tidak memperhatikan
   keterlibatan dan kebutuhan anak didik. Ia hanya ingin memuaskan
   kehendak sendiri.
 Kelenyapan (Fade away)
   Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu
   intruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian
   menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas.
   Akhirnya adalah membiarkan pikiran anak didik mengawang-
   awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran
   pelajaran.
Penyimpangan (Digression)
 Penjelasannya atau pembicaraannya menyimpang dari
  pokok persoalan pelajaran yang sedang dibicarakan.
  Penyimpangan itu dapat mengganggu kelancaran
  kegiatan belajar anak didik.
Ketidaktepatan berhenti dan memulai kegiatan
 Ketidaktepatan mengakhiri dan memulai kegiatan (stops
  and stars) dapat terjadi bila guru memulai aktivitas tanpa
  mengakhiri aktivitas sebelumnya, menghentikan kegiatan
  pertama, memulai kegiatan yang kedua, kemudian
  kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan
  demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas
  dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar
  anak didik.
6. Kecepatan (Pacing)
   Kecepatan disini diartikan sebagai tingkat kemajuan yang dicapai anak
   didik dalam suatu pelajaran. Yang perlu dihindari oleh guru adalah
   kesalahan menahan kecepatan yang tidak perlu, atau menahan
   penyajian bahan pelajaran yang sedang berjalan, atau kemajuan tugas.
   Ada dua kesalahan kecepatan yang harus dihindari bila kecepatan yang
   cepat mau dipertahankan, yaitu :
 Bertele-tele (overdwelling)
   Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang ulang
   hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan,
   mengubah teguran yang sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang
   panjang.
 Mengulangi penjelasan yang tidak perlu
   Kesalahan yang perlu guru hindari adalah pengulangan (frag menting)
   penjelasan yang tidak perlu. Kesalahan itu muncul bila guru memberi
   petunjuk pengajaran atau penjelasan kepada kelompok kecil anak didik
   atau secara individual, yang sebenarnya sudah diberikan dalam kelas
   atau kelompok besar secara bersama.
Prosedur dimensi penyembuhan (Kuratif) :
a. Mengidentifikasi masalah
 Dalam langkah yang pertama ini guru mulai melakukan kegiatan untuk
   mengenal/mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang mana
   saja ynag muncul di dalam kelas. Hal ini memerluakan ketajaman guru
   untuk mampu melihat masalah penyimpangan apa saja yang harus di
   tangulangi.
   Jadi pada langkah identifikasi masalah ini sudah harus mengetahui jenis-
   jenis penyimpangan sekaligus mengetahui siswa siapa yang melakukan
   penyimpangan tersebut.
b. Menganalisis masalah
 Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah kegiatasn untuk
   mengetahui latar belakang serta sebab daripada timbulnya tindakan
   penyimpanan ini. Daripada timbulnya tindakan penyimpanan ini. Dari
   usaha ini, guru akan dapat menentukan sumber daripada penyimpangan
   itu. Dengan mengetahui sumber daripada penyimpangan ini maka guru
   dapat menentukan alternatif-alternatif penanggulangan apa saja yang
   dapat dipilih.
c. Menilai alternati-alternatif pemecahan
    Setelah mengetahui sebab/sumber daripada penyimpangan maka guru mulai
    menyususn alternatif-alternatif pemecahan. Kalau tersusun sejumlah alternatif
    pemecahan, maka langkah berikut adalah pemilihan alternatif. Artinya alternatif
    mana yang paling tepat untuk menanggulangi penyimpangan tersebut di atas.
    Sesudah ditetapkan alternatif yang tepat, maka langkah berikutnya adalah
    pelaksanaan.
d. Mendapatkan balikan (feedback)
 Sebenarnya sebelum langkah balikan harus didahului langkah monitoring,
    karena dari monitoring kita akan mendapatkan data yang merupakan balikan
    untuk menilaia apakah pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih telah
    mencapai sasaran sesuai yang direncanakan atau ada kekurangan-kekurangan,
    ataukah terjadi perkrmbangan baru yang lebih baik. Semuanya ini merupakan
    bahan balikan yang sangat berguna bagi penilaian prorgram yang pada akhirnya
    akan dilakukan perbaikan program.
    Demikian pula dengan kasus penanggulangan penyimpangan di kelas, dari hasil
    monitoring kita akan gunakan untuk menilai sampai seberapa jauh usaha
    tersebut telah berhasil atau kurang kena sasaran, lalu kemudian dilakukan
    perbaikan/penyempurnaan.
   Masalah-masalah yang Ditimbulkan oleh Insiden
   Mendekati
   Memberikan Isyarat
   Mengadakan Humor
   Tidak Mengacuhkan
   Menggunakan Teknik yang Keras
   Gangguan terhadap Kelas pada Umumnya
   Mengadakan Diskusi secara Terbuka
   Memberikan Penjelasan tentang Prosedur
   Mengadakan Analisis
   Mengadakan Perubahan Kegiatan
   Teknik-teknik Terakhir
   Menghimbau
   Mengungkung
   Memberikan Hukuman
Persuasi adalah seni dalam meyakinkan seseorang untuk membelik atau melakukan sesuatu. Ada
   banyak kiat dan taktik untuk menguasainya. Tetapi, hal itu bukan hanya berpengaruh dalam
   jangka pendek
  Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
Memberi angka
   Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk
   mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport
   yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat
   kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan
   hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai
   afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
Hadiah
  Cara Memotivasi Siswa Supaya Giat Belajar
   Mampu memotivasi siswa untuk belajar adalah perjuangan yang dihadapi oleh semua guru.
   Mampu memotivasi siswa untuk belajar memang menjadi tantangan yang dihadapi para guru
   sehari-hari. Ini merupakan salah satu komponen penting dari pengajaran yang efektif, termasuk
   pengaturan kelas. Jika siswa tidak termotivasi belajar, maka besar kemungkinan mereka tidak
   akan terlibat dalam pelajaran. Lalu, jika mereka tidak terlibat dalam pelajaran akan
   menyebabkan bermacam masalah dalam manajemen kelas.
   Penting bagi para guru untuk memicu minat siswa pada awal setiap pelajaran.
    Bagaimana caranya? Berikut adalah lima strategi efektif untuk memotivasi siswa belajar:
1. Gunakan pertanyaan untuk berpikir kritis
    Hal yang baik dari metode ini adalah mereka (siswa) tidak selalu memiliki jawaban benar atau
    salah sehingga mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik
    jika dibandingkan dengan siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta.
    Contoh: Guru meminta siswa mempelajari studi sosial pada penggunaan bom atom untuk
    mengakhiri Perang Dunia II. Untuk memicu minat pada awal pelajarannya ini, guru dapat
    meminta semua siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan berikut, "Menurut kalian, apakah
    Presiden Truman yang menjadi otak dalam peristiwa peledakan bom atom untuk mengakhiri
    Perang Dunia II? Mengapa?"
    Selanjutnya, guru dapat membiarkan siswanya berbagi jawaban mereka untuk membentuk
    diskusi kelas. Setelah itu, guru mengambil sebuah jajak pendapat para siswa di kelas.
    Para siswa yang tertarik dalam topik ini menjadikan guru lebih mudah untuk memulai pelajaran.
    Kemudian, pada akhir pelajaran, guru dapat mengambil polling lain untuk melihat, apakah
    pendapat mahasiswa telah berubah atau tidak.
2. Gunakan musik untuk mengajar
   Musik merupakan salah satu alat pembelajaran paling sederhana dan
   merupakan cara yang bagus untuk memicu minat siswa.
3. Gunakan video
   Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan
   disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat
   menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam
   belajar.
   Kuncinya adalah dengan menggunakan klip singkat dari film dan
   dokumenter dalam awal pelajaran, bukan di akhir pelajaran. Banyak film-
   film Hollywood atau film Nasional yang baik diterapkan dalam metode
   ini. Tetapi, Anda, guru, juga dapat menggunakan internet untuk men-
   download klip singkat dari film-film dokumenter tentang hal apapun
   untuk setiap tingkat kelas. Salah satu contoh untuk mencari sumber film
   dokumenter tersebut bisa diunduh di unitedstreaming.com.
4. Hubungkan apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi
   di dunia nyata
   Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah
   dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui "mengapa"
   mereka belajar sesuatu.
5. Hubungkan yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting
   bagi mereka
   Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar
   tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan
   motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini
   merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru
   yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan
   dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah
   dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam
   menjalankannya. (kompas.com)
   Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan
    guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan yang sangat sederhana
    adalah, bahwa pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas
    untuk kepentingan pengajaran.Adapun yang menjadi tujuan
    pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
    pendidikan. Secara umum tujuan pendidikan kelas adalah penyediaan
    fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan
    sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.Dalam pengelolaan kelas
    ini ada 3 komponen yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik yaitu
    yang pertama Preventif yaitu bagaimana guru melakukan langkah-
    langkah pencegahan terjadinya masalah serta pengaturan pembelajaran
    yang efektif,yang kedua Kuratif yaitu langkah-langkah yang harus
    dilakukan oleh seorang guru jika muncul permasalahan dalam
    pembelajaran dan yang terpenting juga adalah yang ketiga Persuasif
    ,guru harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik agar
    semangat dalam belajar.

More Related Content

What's hot

Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorLampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorEndin Salahudin
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
MODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptx
MODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptxMODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptx
MODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptxernilestari4
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilanJiehan Liya
 
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)dewonggo
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfModul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfavita12
 
Teknik penyajian materi dalam kelas
Teknik penyajian materi dalam kelasTeknik penyajian materi dalam kelas
Teknik penyajian materi dalam kelasMasriqon Masriqon
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDani Novita Rahma
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapAjrina Pia
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013Islamuddin Syam
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Rudy Restanto
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 

What's hot (20)

Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorLampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
MODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptx
MODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptxMODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptx
MODUL P5 OLAH SAMPAH JADI RUPIAH.pptx
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan
 
Tugas presentasi rpp
Tugas presentasi rppTugas presentasi rpp
Tugas presentasi rpp
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdfModul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampahku, tanggung jawabku - Fase D.pdf
 
Teknik penyajian materi dalam kelas
Teknik penyajian materi dalam kelasTeknik penyajian materi dalam kelas
Teknik penyajian materi dalam kelas
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
Marzano's Taksonomi
Marzano's TaksonomiMarzano's Taksonomi
Marzano's Taksonomi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (11)

Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Manajemen KELAS
Manajemen KELASManajemen KELAS
Manajemen KELAS
 
Pendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan dalam manajemen kelasPendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan dalam manajemen kelas
 
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELASPENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELAS
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrahRencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 

Similar to Pp pengelolaan kelas

Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxmastikasinurat1
 
ketrampilan mengelola kelas
ketrampilan mengelola kelasketrampilan mengelola kelas
ketrampilan mengelola kelasNora Indrasari
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)PratiwiKartikaSari
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelastrysnokoe
 
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptx
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptxKETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptx
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptxAqiilahafiifadiyah
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelasdewisetiyana52
 
Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasKeterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasAl Hafidh Anas
 
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)Mu'allimah Rodhiyana
 
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 KaliandaRichards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kaliandatrysnokoe
 
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Operator Warnet Vast Raha
 
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Operator Warnet Vast Raha
 
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Operator Warnet Vast Raha
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi Hamdani
 
Kiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdf
Kiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdfKiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdf
Kiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdfAnwarAnwar100
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docnuunaberry
 

Similar to Pp pengelolaan kelas (20)

Modul KB 6 Mengelola Kelas
Modul KB 6 Mengelola KelasModul KB 6 Mengelola Kelas
Modul KB 6 Mengelola Kelas
 
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
 
ketrampilan mengelola kelas
ketrampilan mengelola kelasketrampilan mengelola kelas
ketrampilan mengelola kelas
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Kaedah
KaedahKaedah
Kaedah
 
Kaedah
KaedahKaedah
Kaedah
 
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptx
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptxKETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptx
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS.pptx
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasKeterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas
 
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
 
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 KaliandaRichards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
 
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
 
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
 
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradi...
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
Kiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdf
Kiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdfKiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdf
Kiat Sukses Lolos Seleksi Wawancara Calon Guru Penggerak.pdf
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 
Jurnal pratikum
Jurnal pratikumJurnal pratikum
Jurnal pratikum
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 

Pp pengelolaan kelas

  • 1.
  • 2. Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam usaha preventif di kelas : 1. Menerapkan Suatu Sistem  Mungkin sekali pendekatan terbaik dalam mengelola kelas itu berupa perbuatan keputusan-keputusan yang direncanakan bukan keputusan-keputusan yang spontan yang diambil dalam keadaan darurat. 2. Menjelaskan Peraturan  Yang terbaik yaitu memberitahu siswa tentang perilaku manakah yang dipandang baik dikelas anda. Jika makan permen tidaklah diperbolehkan, beritahukanlah itu kepada siswa. Ini lebih baik dari pada menunggu sampai ada yang makan-dengan tidak mengetahui-Nya-lalu dilarang. Beritahukanlah kepada siswa batas-batas yang anda tentykan. Kadang-kadang secara tidak terduga, siswa mau mematuhinya.
  • 3. 3. Menghindari Penilaian Watak  Kaidah umum ialah dalam pengelolaan kelas dan dalam hubungan dengan siswa adalah jangan membuat penilaian negatif tentang watak siswa. Suatu kenakalan, bahkan serentetan kenakalan, tiada lain hanyalah suatu peristiwa. Seorang guru boleh berkata, “Yon, kamu melanggar aturan”atau” Omonganmu mengganggu kelas”,tetapi jangan sampai berkata, “Kamu anak nakal” atau Mengapa kamu selalu membuat onar?” Kecendrungan mengumpat yang umunya telah menjadi kebiasaan- perlu dihilangkan.
  • 4. 4. Keterampilan yang Berhubungan dengan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal (Bersifat Prevensif) Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta aktivitas- aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan sebagai berikut: a. Sikap tanggap Kompenen ini ditunjukkan oleh tingkah laku guru bahwa ia hadir bersama mereka. Guru tahu kegiatan mereka, tahu ada perhatian atau tidak ada perhatian, tahu apa yang mereka kerjakan. Seolah- olah mata guru ada di belakang kepala, sehingga guru dapat menegur anak didik walaupun guru sedang menulis di papan tulis. b. Membagi perhatian  Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama.
  • 5. Visual  Guru dapat mengubah pandanganya dalam memperhatikan kegiatan pertama sedemikian rupa sehingga ia dapat melirik ke kegiatan kedua, tanpa kehilangan perhatian pada kegiatan pertama. Verbal  Guru dapat memberi komentar, penjelasan, pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktivitas anak didik pertama sementara ia memimpin dan terlibat supervisi pada aktivitas anak didik yang lain.
  • 6. c. Pemusatan perhatian kelompok  Guru mengambil inisiatif dan mempertahankan perhatian anak didik dan memberitahukan (dapat dengan tanda- tanda) bahwa ia bekerja sama dengan kelompok atau subkelompok yang terdiri dari tiga sampai empat orang. Unruk itu ada beberapa hal yang dapat guru lakukan yaitu: Memberi tanda  Dalam memulai proses belajar mengajar guru memusatkan pada perhatian kelompok terhadap suatu tugas dengan memberi beberapa tanda. Pertanggungan jawab  Guru meminta pertanggung jawaban anak didik atas kegiatan dan keterlibatannya dalam suatu kegiatan.
  • 7. Pengarahan dan petunjuk yang jelas  Guru harus sering kali memberi pengarahan dan petunjuk yang jelas dan singkat dalam memberikan pelajaran kepada anak didik, sehingga tidak terjadi kebingungan pada diri anak didik. Penghentian  Tidak semua gangguan tingkah laku dapat di cegah atau berhasil di hindari. Yang di perlukan di sini adalah guru dapat menanggulangi terhadap anak didik yang nyata-nyata melanggar dan mengganggu untuk aktif dalam kegiatan di kelas.
  • 8. 5. Kelancaran (Smoothnees) Ada sejumlah kesalahan yang harus guru hindari yaitu:  Campur tangan yang berlebihan (Teacher instruction) Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar, pernyataan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada anak didik bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak didik. Ia hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.  Kelenyapan (Fade away) Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu intruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas. Akhirnya adalah membiarkan pikiran anak didik mengawang- awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.
  • 9. Penyimpangan (Digression)  Penjelasannya atau pembicaraannya menyimpang dari pokok persoalan pelajaran yang sedang dibicarakan. Penyimpangan itu dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar anak didik. Ketidaktepatan berhenti dan memulai kegiatan  Ketidaktepatan mengakhiri dan memulai kegiatan (stops and stars) dapat terjadi bila guru memulai aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya, menghentikan kegiatan pertama, memulai kegiatan yang kedua, kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar anak didik.
  • 10. 6. Kecepatan (Pacing) Kecepatan disini diartikan sebagai tingkat kemajuan yang dicapai anak didik dalam suatu pelajaran. Yang perlu dihindari oleh guru adalah kesalahan menahan kecepatan yang tidak perlu, atau menahan penyajian bahan pelajaran yang sedang berjalan, atau kemajuan tugas. Ada dua kesalahan kecepatan yang harus dihindari bila kecepatan yang cepat mau dipertahankan, yaitu :  Bertele-tele (overdwelling) Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang ulang hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran yang sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang.  Mengulangi penjelasan yang tidak perlu Kesalahan yang perlu guru hindari adalah pengulangan (frag menting) penjelasan yang tidak perlu. Kesalahan itu muncul bila guru memberi petunjuk pengajaran atau penjelasan kepada kelompok kecil anak didik atau secara individual, yang sebenarnya sudah diberikan dalam kelas atau kelompok besar secara bersama.
  • 11. Prosedur dimensi penyembuhan (Kuratif) : a. Mengidentifikasi masalah  Dalam langkah yang pertama ini guru mulai melakukan kegiatan untuk mengenal/mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang mana saja ynag muncul di dalam kelas. Hal ini memerluakan ketajaman guru untuk mampu melihat masalah penyimpangan apa saja yang harus di tangulangi. Jadi pada langkah identifikasi masalah ini sudah harus mengetahui jenis- jenis penyimpangan sekaligus mengetahui siswa siapa yang melakukan penyimpangan tersebut. b. Menganalisis masalah  Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah kegiatasn untuk mengetahui latar belakang serta sebab daripada timbulnya tindakan penyimpanan ini. Daripada timbulnya tindakan penyimpanan ini. Dari usaha ini, guru akan dapat menentukan sumber daripada penyimpangan itu. Dengan mengetahui sumber daripada penyimpangan ini maka guru dapat menentukan alternatif-alternatif penanggulangan apa saja yang dapat dipilih.
  • 12. c. Menilai alternati-alternatif pemecahan Setelah mengetahui sebab/sumber daripada penyimpangan maka guru mulai menyususn alternatif-alternatif pemecahan. Kalau tersusun sejumlah alternatif pemecahan, maka langkah berikut adalah pemilihan alternatif. Artinya alternatif mana yang paling tepat untuk menanggulangi penyimpangan tersebut di atas. Sesudah ditetapkan alternatif yang tepat, maka langkah berikutnya adalah pelaksanaan. d. Mendapatkan balikan (feedback)  Sebenarnya sebelum langkah balikan harus didahului langkah monitoring, karena dari monitoring kita akan mendapatkan data yang merupakan balikan untuk menilaia apakah pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih telah mencapai sasaran sesuai yang direncanakan atau ada kekurangan-kekurangan, ataukah terjadi perkrmbangan baru yang lebih baik. Semuanya ini merupakan bahan balikan yang sangat berguna bagi penilaian prorgram yang pada akhirnya akan dilakukan perbaikan program. Demikian pula dengan kasus penanggulangan penyimpangan di kelas, dari hasil monitoring kita akan gunakan untuk menilai sampai seberapa jauh usaha tersebut telah berhasil atau kurang kena sasaran, lalu kemudian dilakukan perbaikan/penyempurnaan.
  • 13. Masalah-masalah yang Ditimbulkan oleh Insiden  Mendekati  Memberikan Isyarat  Mengadakan Humor  Tidak Mengacuhkan  Menggunakan Teknik yang Keras  Gangguan terhadap Kelas pada Umumnya  Mengadakan Diskusi secara Terbuka  Memberikan Penjelasan tentang Prosedur  Mengadakan Analisis  Mengadakan Perubahan Kegiatan  Teknik-teknik Terakhir  Menghimbau  Mengungkung  Memberikan Hukuman
  • 14. Persuasi adalah seni dalam meyakinkan seseorang untuk membelik atau melakukan sesuatu. Ada banyak kiat dan taktik untuk menguasainya. Tetapi, hal itu bukan hanya berpengaruh dalam jangka pendek  Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja. Hadiah  Cara Memotivasi Siswa Supaya Giat Belajar Mampu memotivasi siswa untuk belajar adalah perjuangan yang dihadapi oleh semua guru. Mampu memotivasi siswa untuk belajar memang menjadi tantangan yang dihadapi para guru sehari-hari. Ini merupakan salah satu komponen penting dari pengajaran yang efektif, termasuk pengaturan kelas. Jika siswa tidak termotivasi belajar, maka besar kemungkinan mereka tidak akan terlibat dalam pelajaran. Lalu, jika mereka tidak terlibat dalam pelajaran akan menyebabkan bermacam masalah dalam manajemen kelas.
  • 15. Penting bagi para guru untuk memicu minat siswa pada awal setiap pelajaran. Bagaimana caranya? Berikut adalah lima strategi efektif untuk memotivasi siswa belajar: 1. Gunakan pertanyaan untuk berpikir kritis Hal yang baik dari metode ini adalah mereka (siswa) tidak selalu memiliki jawaban benar atau salah sehingga mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta. Contoh: Guru meminta siswa mempelajari studi sosial pada penggunaan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II. Untuk memicu minat pada awal pelajarannya ini, guru dapat meminta semua siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan berikut, "Menurut kalian, apakah Presiden Truman yang menjadi otak dalam peristiwa peledakan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II? Mengapa?" Selanjutnya, guru dapat membiarkan siswanya berbagi jawaban mereka untuk membentuk diskusi kelas. Setelah itu, guru mengambil sebuah jajak pendapat para siswa di kelas. Para siswa yang tertarik dalam topik ini menjadikan guru lebih mudah untuk memulai pelajaran. Kemudian, pada akhir pelajaran, guru dapat mengambil polling lain untuk melihat, apakah pendapat mahasiswa telah berubah atau tidak.
  • 16. 2. Gunakan musik untuk mengajar Musik merupakan salah satu alat pembelajaran paling sederhana dan merupakan cara yang bagus untuk memicu minat siswa. 3. Gunakan video Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Kuncinya adalah dengan menggunakan klip singkat dari film dan dokumenter dalam awal pelajaran, bukan di akhir pelajaran. Banyak film- film Hollywood atau film Nasional yang baik diterapkan dalam metode ini. Tetapi, Anda, guru, juga dapat menggunakan internet untuk men- download klip singkat dari film-film dokumenter tentang hal apapun untuk setiap tingkat kelas. Salah satu contoh untuk mencari sumber film dokumenter tersebut bisa diunduh di unitedstreaming.com.
  • 17. 4. Hubungkan apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi di dunia nyata Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui "mengapa" mereka belajar sesuatu. 5. Hubungkan yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting bagi mereka Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya. (kompas.com)
  • 18. Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan yang sangat sederhana adalah, bahwa pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.Adapun yang menjadi tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pendidikan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.Dalam pengelolaan kelas ini ada 3 komponen yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik yaitu yang pertama Preventif yaitu bagaimana guru melakukan langkah- langkah pencegahan terjadinya masalah serta pengaturan pembelajaran yang efektif,yang kedua Kuratif yaitu langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru jika muncul permasalahan dalam pembelajaran dan yang terpenting juga adalah yang ketiga Persuasif ,guru harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik agar semangat dalam belajar.