SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
OLEH 
DRS MULYADI MPD 
KTP FIP UNJ
I.Pengertian Statistik 
Secara etimologis: 
statistik berasal dari kata status (latin), state (Inggris) 
staat (Belanda) berarti negara. 
Pada awalnya statistik : 
kumpulan bahan keterangan (data) baik yg berupa 
angka (data kuantitatif ) maupun yg tidak berwujud 
angka (kualitatif) yg mempunyai arti penting dan 
kegunaan yg besar bagi suatu negara.
Pengertian Statistik 
 Kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau 
bilangan (Anas Sudijono). 
 Data angka yang dapat memberikan gambaran 
mengenai keadaan, peristiwa, atau gejala tertentu 
(Anas Sudijono). 
 Statistik adalah kumpulan data, disajikan dalam 
bentuk tabel/daftar, gambar, diagram atau ukuran-ukuran. 
(SantosaMurwani) 
Misalnya: Statistik penduduk, Statistik kelahiran, 
Statistik pertumbuhan ekonomi.
Pengertian Statistika 
1. Statistika: Pengetahuan yang berhubungan dengan 
cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau 
penganalisaannya, dan penarikan kesimpulan 
berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang 
dilakukan (Sudjana). 
2. Statistika: adalah pengetahuan mengenai 
pengumpulan data, klasifikasi data, penyajian data, 
pengolahan data, penarikan kesimpulan, dan 
pengambilan keputusan berdasarkan alasan yg cukup 
(SantosaMurwani)
Kegiatan Statistik 
Menurut UU tentang Statistik No.7 Tahun 1960 
1. Pengumpulan data (collection of data) 
2. Penyusunan data (summarizing) 
3. Pengumuman dan pelaporan data (tabulation and 
report) 
4. Analisa data (analysis of data)
Penggolongan Statistik 
1. Statistik Deskriptif/ Statistik sederhana: adalah statistik 
yg tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara 
menghimpun, menyusun, mengolah, menyajikan dan 
menganalisa data angka, agar dapat memberikan 
gambaran yg teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu 
peristiwa atau keadaan 
2. Statistik Inferensial/ Statistik lanjut: adalah statistik yang 
menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan 
sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan 
yang bersifat umum, dari kumpulan data yang telah 
disusun dan diolah. Statistik inferensial bersifat lebih 
mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistik 
deskriptif.
Ciri Khas Statistik 
1. Statistik selalu bekerja dengan angka atau 
bilangan(data kuantitatif ). 
2. Statistik bersifat objektif: statistik bekerja menurut 
data angka yang dihadapi bukan pada subjektivitas/ 
pengaruh luar. 
3. Statistik bersifat universal: statistika dapat 
dipergunakan dalam hampir semua cabang kegiatan 
hidup manusia.
Pengumpulan Data 
1. Sensus: cara pengumpulan data dengan jalan 
mencatat atau meneliti seluruh elemen yg menjadi 
objek penelitian. Objek penelitiannya adalah 
populasi. 
2. Sampling: cara pengumpulan data dengan jalan 
mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari 
seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. 
Meneliti sampelnya saja
Tehnik Pengumpulan Data 
 Pengamatan (observasi): mengamati objek yg akan 
dicatat datanya, dilengkapi instrumen tertentu. 
 Wawancara: pengumpulan data dg mengajukan 
sejumlah pertanyaan secara lisan. 
 Angket: pengumpulan data berbentuk pengajuan 
pertanyaan tertulis, berupa skala sikap 
 Pemeriksaan dokumen: meneliti bahan dokumentasi 
yang ada yang memiliki relevansi 
 Tes: memberikan soal tes, misal: tes hasil belajar, tes 
kepribadian, tes kecerdasan, tes minat.
Alat Pengumpul Data 
 Daftar Check 
 Skala Bertingkat 
 PedomanWawancara 
 Kuisioner 
 Instrumen tes
Penggolongan Data Statistik 
1. Berdasarkan sifatnya: 
a. data kontinyu (kontinum): data statistik yang 
angkanya merupakan deretan angka yg sambung 
menyambung. (misal. Berat badan, tinggi badan: 
150-150,1-150,2-150,3-150,4 dst) 
b. data diskrit: data statistik yg tidak mungkin 
berbentuk pecahan. (misal. Jumlah orang, jumlah 
buku: 1-2-3-4-5-6-7-8 dst)
Penggolongan data statistik 
2. Berdasarkan cara menyusun angka 
a. data nominal (hitungan), ialah data yg cara menyusun angkanya atas 
penggolongan atau klasifikasi tertentu. 
Misal: data statistik siswa sekolah 
Kelas Jenis 
Kelamin 
Jumlah 
Pria Wanita 
I 
II 
III 
50 
48 
72 
34 
44 
52 
84 
92 
154 
Jumlah 170 130 300
Lanjut…. 
b. Data ordinal (urutan): yaitu data statistik yg cara 
menyusun angkanya didasarkan atas urutan 
kedudukan. 
Nomor Undian Nama Sekor Urutan 
Kedudukan 
1 
2 
3 
4 
5 
035 
015 
040 
012 
026 
Agus 
Firman 
Simon 
Jupri 
Herman 
568 
525 
510 
400 
375 
1 
2 
3 
4 
5
Lanjut… 
c. Data Interval ialah data statistik dimana terdapat 
jarak yg sama diantara hal-hal yg sedang diselidiki. 
No Interval Jumlah 
1 
101 - 110 
5 
2 
111 - 120 
7 
3 
121 – 130 
8 
4 
131 – 140 
7 
5 
141 - 150 
6
Pengelompokan data …. 
3. Berdasarkan bentuk angka 
a. Data tunggal: data statistik yg masing-masing angkanya 
merupakan satu unit/kesatuan. Misal. Data nilai ulangan 
statistik 40 orang mahasiswa 
b. data kelompok: data statistik yg tiap-tiap unitnya terdiri 
dari sekelompok angka. Misal. Data nilai ulangan statistik 
40 orang mahasiswa, tetapi angka-angkanya 
dikelompokkan. 
contoh: Nilai 65 – 69 
70 – 74 
75 – 79 
80 – 84 dst
Pengelompokan data…. 
4. Berdasarkan sumbernya 
a. Data Primer : data statistik yang diperoleh atau 
bersumber dari tangan pertama. 
b. Data Sekunder; data statistik yang diperoleh atau 
bersumber dari tangan kedua.
II. Penyajian Tabel dan Diagram 
 Tabel adalah alat penyajian data statistik yang 
berbentuk kolom dan lajur. 
A. Tabel untuk data tunggal 
Contoh: Nilai yang dicapai oleh 40 siswa SMA dalam 
mata pelajaran Matematika, sbb. 
5,5,5,5,5,6,6,6,6,6, 
6,6,6,6, 7,7,7,7,7,7, 
7,7,7,7,7,8,8,8,8,8, 
8,8,8,8,8,9,9,9,9,9.
Tabel 1 
Distribusi Frekuensi Nilai Matematika 40 Siswa SMA 
Nilai 
(X) 
Frekuensi 
(f ) 
9 
8 
7 
6 
5 
5 
10 
11 
9 
5 
Total N= 40
Tabel 2 
Distribusi Frekuensi Kumulatif Nilai Matematika 40 
Siswa SMA 
Nilai 
(X) 
frekuensi 
(f ) 
fk(b) fk(a) 
9 
8 
7 
6 
5 
5 
10 
11 
9 
5 
40= N 
35 
25 
14 
5 
5 
15 
26 
35 
40 = N 
Total 40 = N - -
Tabel 3 
 Distribusi Frekuensi Relatif (Persentase) Nilai 
Matematika 40 Siswa SMA 
Nilai 
(X) 
Ket: p = f/N x 100 % 
f Persentase 
(p) 
9 
8 
7 
6 
5 
5 
10 
11 
9 
5 
12,5 
25 
27,5 
22,5 
12,5 
Total 40 = N 100,0 = Σ p
Tabel 4 
 Distribusi Frekuensi Relatif (Persentase) Kumulatif 
Nilai Matematika 40 Siswa SMA 
Nilai 
(X) 
p pk (b) pk (a) 
9 
8 
7 
6 
5 
12,5 
25 
27,5 
22,5 
12,5 
100,0 =Σ p 
87,5 
62,5 
35 
12,5 
12,5 
37,5 
65 
87,5 
100,0 = Σ p 
Total 100,0 = Σ p - -
Diagram Batang 
12 
10 
8 
6 
4 
2 
0 
Nilai 5 Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9 
Column2 
Column1 
Series 1
Diagram Garis (Poligon) 
12 
10 
8 
6 
4 
2 
0 
Nilai 5 Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9 
Series 1 
Series 2 
Series 3
Diagram Lingkaran 
Sales 
Nilai 5 
Nilai 6 
Nilai 7 
Nilai 8 
Nilai 9
B.Tabel untuk Data Kelompok 
Contoh: 
Data tentang Usia 50 Guru di SMA 10 
25,25,26,26,27,27,28,30,30,31, 
31,31,32,34,34,35,35,36,36,37, 
37,37,37,38,38,39,39,40,40,41, 
41,42,42,43,43,44,44,45,46,47, 
47,48,49,49,50,51,52,52.51,54.
Tabel 1 
Distribusi Frekuensi tentang Usia Guru di SMA 10 
Usia Frekuensi (f ) 
50 – 54 
6 
45 – 49 
7 
40 – 44 
10 
35 – 39 
12 
30 – 34 
8 
25 – 29 
7 
Total 50 = N
TUGAS 
Buatlah macam-macam Tabel dan Diagram 
seperti contoh di atas !
MEAN, MEDIAN, MODUS 
1. Mean (Nilai rata-rata hitung) 
Mean adalah jumlah dari keseluruhan angka yang 
ada, dibagi dengan banyaknya angka tersebut. 
Rumus : M = Σ X 
N 
M = Mean 
Σ X = Jumlah dari sekor yang ada 
N = Banyaknya sekor
Mean 
a. Mean untuk data tunggal(1) 
M= Σ X = 39 = 6,50 
N 6 
X f 
9 
1 
8 
1 
7 
1 
6 
1 
5 
1 
4 
1 
ΣX = 39 N = 6
Mean 
b. Mean data tunggal (2) 
X f fx 
10 
1 
9 
2 
8 
4 
7 
20 
6 
35 
5 
22 
4 
11 
3 
4 
2 
1 
10 
18 
32 
140 
210 
110 
44 
12 
2 
Total N= 100 Σfx = 578
Mean 
Rumus yg digunakan 
M = Σ fX 
N 
M = Mean 
Σ fX = Jumlah dari hasil kali sekor dgn frekuensi 
N = Banyaknya sekor 
M = 578 = 5,78 
100
Mean 
c. Mean untuk data kelompok 
Interval Nilai f x fx 
75 – 79 
70 – 74 
65 – 69 
60 – 64 
55 – 59 
50 – 54 
45 – 49 
40 – 44 
35 – 39 
30 – 34 
8 
16 
32 
160 
240 
176 
88 
40 
32 
8 
77 
72 
67 
62 
57 
52 
47 
42 
37 
32 
616 
1152 
2144 
9920 
13680 
9152 
4136 
1680 
1184 
256 
Total N = 800 - ΣfX= 43920
Mean 
 Rumus yg digunakan= 
M = Σ fX 
N 
M = Mean 
Σ fX = Jumlah dari hasil kali sekor dgn frekuensi 
N = Banyaknya sekor 
M= 43920 = 54,90 
800
Median 
 Median (Me) adalah nilai rata-rata pertengahan atau nilai posisi 
tengah. 
1. Untuk data tunggal 
Contoh data: 
4,5,5,5,6,6,7,8,9. 
Median dari data tersebut adalah 6. 
Contoh data: 
4,5,5,5,6,7,8,9. 
Median = 5 + 6 = 5,5 
2
Median 
2. Untuk data kelompok 
Me = l + (1/2 N – fkb) x i 
fi 
Atau 
Me = u – (1/2 N – fka) X i 
fi 
Me = Median atau nilai rata-rata pertengahan 
l = lower limit (batas bawah nyata dari interval yang mengandung Median) 
fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang mengandung median 
fi = frekuensi aslinya (frekuensi dari interval yang mengandung Median) 
u = upper limit (batas atas nyata dari interval yang mengandung Median) 
fka = Frekuensi kumulatif yang terletak di atas interval yang mengandung Median 
N = Number of Case (banyaknya data)
Tabel perhitungan mencari Median 
Interval Nilai f fkb fka 
50 – 54 
45 – 49 
40 – 44 
35 – 39 
30 – 34 
25 – 29 
6 
7 
12 
10 
8 
7 
50 = N 
44 
37 
25 
15 
7 
6 
13 
25 
35 
43 
50 = N 
Total 50 = N
Median 
Karena interval nilai yang mengandung Median: 40 - 44 
Maka diketahui: 
l = 39,5 
fkb = 25 
fi = 12 
u = 44,5 
fka = 13 
N = 50 
i = 5
Median 
Rumus 1 
Me = l + (1/2 N – fkb) x i 
fi 
Me = 39,5 + (25 – 25) x 5 
12 
= 39,5 + 0 x 5 
= 39,5
Median 
Rumus 2 
Me = u – (1/2 N – fka) X i 
fi 
Me = 44,5 – (25 – 13) x 5 
12 
= 44,5 – 1 x 5 
= 44,5 – 5 
= 39,5
Modus 
 Modus adalah suatu sekor atau nilai yang mempunyai 
frekuensi terbanyak 
Contoh: 
4,5,5,5,6,6,7,8,9. 
Modus dari data tersebut adalah 5
Modus 
Rumus mencari modus untuk data kelompok 
Mo = l + ( fa ) x i 
(fa + fb) 
Atau 
Mo = u – ( fb ) x i 
( fa + fb) 
l = lower limit 
fa = frekuensi yg terletek di atas interval yang mengandung modus 
fb = frekuensi yg terletak di bawah interval yg mengandung modus 
u = upper limit 
i = interval class
Modus 
Rumus 1 
Karena interval nilai yang mengandung Modus: 40 - 44 
Maka diketahui: 
l = 39,5 
fa = 7 
fb = 10 
u = 44,5 
i = 5
Modus 
Rumus 1 
Mo = l + ( fa ) x i 
(fa + fb) 
Mo = 39,5 + ( 7 ) x 5 
7 + 10 
= 39,5 + 0,41 x 5 
= 39,5 + 2,06 
= 41,56
Modus 
Rumus 2. 
Mo = u – ( fb ) x i 
( fa + fb) 
Mo = 44,5 – ( 10 ) x 5 
17 
= 44,5 – 2,94 
= 41,56.
Tabel perhitungan mencari Mean, 
Median dan Modus 
Interval Nilai f fkb fka 
50 – 54 
45 – 49 
40 – 44 
35 – 39 
30 – 34 
25 – 29 
20 - 24 
6 
8 
11 
13 
10 
7 
5 
Total 60 = N
Uji Validitas 
Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan 
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi 
ukurnya. 
Instrumen yang valid berarti instrumen yang mampu 
mengukur apa yang hendak diukur. 
Validitas ada 3: 
1. Validitas isi (content validity) 
2. Validitas konstruk (construct validity) 
3. Validitas empiris atau validitas kriteria
Validitas 
1. Validitas isi mempermasalahkan seberapa jauh suatu 
tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu 
materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dgn 
tujuan pegajaran. 
2. Validitas konstruk mempermasalahkan seberapa 
jauh item-item tes mampu mengukur apa yang 
hendak diukur sesuai dgn definisi konseptual yg 
telah ditetapkan. 
3. Validitas empiris ditentukan berdasarkan kriteria 
internal (validitas butir) dan kriteria eksternal 
(instrumen baku)
Uji Validitas Tes (data dikotomi) 
Rumus Koefisien korelasi biserial 
r bis(i) = Xi – Xt √pi 
St qi 
r bis (i) = koefisien korelasi biserial skor butir 
Xi = rata-rata skor total responden yg menjawab 
benar butir soal nomor I 
Xt = rata-rata skor total semua resonden 
St = standar deviasi 
pi = proporsi jawaban yg benar 
qi = proporsi jawaban yg salah
Uji Validitas Tes 
Mencari Standar Deviasi (s) 
s = √ Σ X2– (ΣX) 2 
n n 
= √ 174 - (36) 2 
10 10 
= √4,44 
= 2,107
Uji Validitas Tes (Bentuk Obyektif) 
r bis(i) = Xi – Xt √pi 
St qi 
1. X1 = 32 = 4,57 
7 
r bis 1 = 4,57 – 3,6 √ 0,7 = 70 
2,107 0,3
Uji Reliabilitas 
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu 
pengukuran dapat dipercaya. 
Suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam 
beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek 
yg sama diperoleh hasil pengukuran yg relatif sama.
Uji Reliabilitas 
Rumus KR-20 
rii = k ( 1 - Σpiqi) 
k – 1 St2 
rii = Koefisien Reliabilitas Tes 
k = banyak butir 
piqi = varian skor butir 
st2 = varian skor total
Uji Reliabilitas 
Σpiqi = 1,16 
st22 = 3,24 
rii= 5 (1- 1,16) 
4 3,24 
= 0,80
Uji Validitas Data Kontinum 
(skala sikap) 
Rumus Koefisien Korelasi Product Moment 
r = n (ΣXY) – (ΣX) (ΣY) 
√{ n (ΣX 2 ) – (ΣX) 2 }{n (ΣY 2 ) (ΣY) 2 } 
r= koefisien korelasi antara skor butir soal dg skor total 
ΣX = jumlah skor tiap butir 
ΣY = jumlah skor total 
ΣXY = jumlah perkalian X dan Y 
ΣX 2 = jumlah kuadrat skor tiap butir 
ΣY 2 = jumlah kuadrat skor total
Penyelesaian 
ΣX = 36 
ΣY = 202 
ΣXY = 805 
ΣX 2 = 142 
ΣY 2 = 4592 
r = n (ΣXY) – (ΣX) (ΣY) 
√{ n (ΣX 2 ) – (ΣX) 2 } {n (ΣY 2 ) - (ΣY) 2 } 
r = 10 (805) – (36) (202) 
√ {10 (142) – (36) 2 } {10 (4592) - (202) 2 } 
r = 0,977 (tabel r 0,05 = 0,631 < 0,977, berarti valid)
UJI Normalitas 
Uji Normalitas Data 
-Untuk mengetahui apakah masing-masing data yang 
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. 
-Pengujian dilakukan dengan Chi-Kuadrat (χ2), pada 
taraf signifikansi = 0,05. 
Kriteria pengujian: 
-terima H0, bila χ2 h < χ2 ht.
Uji Normalitas 
 Langkah2 pengujian: 
1. Data sampel dikelompokkan dalam daftar distribusi frekuensi 
absolute, dan ditentukan batas intervalnya. 
2. Tentukan nilai z dari masing-masing batas interval 
z = x – rerata 
s. 
1. Hitung besar peluang untuk tiap-tiap nilai z itu berdasarkan tabel z. 
2. Hitung besar peluang untuk masing2 kelas interval sebagai selisih 
luas dari c. 
3. Tentukan fe untuk tiap kelas interval sebagai hasil kali peluang tiap 
kelas (d) dengan n (ukuran sampel) 
4. Gunakan rumus Chi-Kuadrat 
5. Bila χ2 h < χ2 ht, maka sampel berasal dari populasi yg berdistribusi 
normal.
Persiapan Uji Normalitas 
Diketahui: 
Data tertinggi = 100 
Data terendah = 31 
_ 
X = 75,88 
S = 14,181
Batas 
kelas 
z Fz Luas Tiap 
kelas Interval 
Uji Normalitas Data 
fe fo 
30,5 
40,5 
50,5 
60,5 
70,5 
80,5 
90,5 
100,5 
-3,20 
-2,50 
-1,79 
-1,08 
-0,38 
0,33 
1,03 
1,74 
0,0007 
0,0062 
0,0367 
0,1401 
0,3520 
0,6293 
0,8485 
0,9591 
0,0055 
0,0305 
0,1034 
0,2119 
0,2773 
0,2192 
0,1106 
0,44 
2,44 
8,27 
16,95 
22,18 
17,54 
8,85 
2 
3 
5 
14 
24 
20 
12 
Σ= 80
Uji Normalitas 
χ2 = (fo – fe )2 = (2 - 0,44)2 + (3 – 2,44)2 + (5 – 8,27)2 
fe 0,44 2,44 8,27 
+ (14 – 16,95)2 + (24 – 22,18)2 + (20 – 17,54)2 
16,95 22,18 17,54 
+ (12 – 8,85)2 
8,85 
= 5,53 + 0,13 + 1,29 + 0,15 + 0,35 + 1,12 = 9,08 
9,08<94,49= χ2 (0,95; 4) 
χ2 h < χ2 t , terima Ho, berarti berdistribusi normal
UJI HOMOGENITAS 
Uji Bartlett 
1. Data 
Kel.1 : 12, 20, 23, 10, 17 
Kel.2: 14, 15, 10, 19, 22 
Kel.3 : 6, 16, 16, 20 
Kel.4 : 9, 14, 18, 19 
2. Varians 
Kel.1 : S12: 29,3 
Kel.2 :S22: 21,5 
Kel.3 : S32: 35,7 
Kel.4 : S42: 20,7
3.Hipotesis Statistik: 
Ho: σ1 
2=σ2 
2=σ3 
2=σ4 
2 
4. Tabel 
Sampel db 1/db Si2 log Si2 db log Si2 
1 
2 
3 
4 
4 
4 
3 
3 
0,25 
0,25 
0,33 
0,33 
29,3 
21,5 
35,7 
20,7 
1,4669 
1,3324 
1,5527 
1,3160 
5,8676 
5,3296 
4,6581 
3,9480 
Jumlah 14 1,16 - - 19,8033
5. Varian gabungan 
S2 = Σ(db si2)= 4(29,3) + 4 (21,5) + 3(35,7) + 3 (20,7) 
Σ db 4 + 4+ 3 + 3 
= 26,6 
log s2 = log 26,6 = 1,4249 
6. Nilai B 
B = (Σ db) log s2 = 14(1,4249) = 19,9486
7. Harga χ2 
 χ2 = (ln 10) {B – (Σ db) log si2 } = (2,3026)(19,9486 – 
19,8033) = 0,3348 
 Untuk α = 0,05 dan db = k – 1 = 4-1 = 3, 
χt 
2 = (0,95;3)= 7,81 
2 < χt 
Karena χh 
2 
maka terima Ho, berarti data berasal dari populasi 
homogen
Korelasi (Product Moment) 
Rumus Koefisien Korelasi Product Moment 
r = n (ΣXY) – (ΣX) (ΣY) 
√{ n (ΣX 2 ) – (ΣX) 2 }{n (ΣY 2 ) (ΣY) 2 } 
r= koefisien korelasi antara skor butir soal dg skor total 
ΣX = jumlah skor tiap butir 
ΣY = jumlah skor total 
ΣXY = jumlah perkalian X dan Y 
ΣX 2 = jumlah kuadrat skor tiap butir 
ΣY 2 = jumlah kuadrat skor total

More Related Content

What's hot

Handout statistik 1
Handout statistik 1Handout statistik 1
Handout statistik 1
Misdar Scout
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Firda Khaerini
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
wd_amaliah
 

What's hot (20)

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
Bahan Seminar Perbaikan Skripsi
Bahan Seminar Perbaikan SkripsiBahan Seminar Perbaikan Skripsi
Bahan Seminar Perbaikan Skripsi
 
T test
T testT test
T test
 
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawaPercobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
 
Materi p15 nonpar_korelasi
Materi p15 nonpar_korelasiMateri p15 nonpar_korelasi
Materi p15 nonpar_korelasi
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Handout statistik 1
Handout statistik 1Handout statistik 1
Handout statistik 1
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 
Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitas
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan Ingenhouzs
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan Menentukan potensial sel
Laporan Menentukan potensial selLaporan Menentukan potensial sel
Laporan Menentukan potensial sel
 

Viewers also liked

Data dan jenis data
Data dan jenis dataData dan jenis data
Data dan jenis data
jambong
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
maudya09
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Ulil Ay
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
satriyo buaya
 

Viewers also liked (12)

statistika dan macam macam data
statistika dan macam   macam datastatistika dan macam   macam data
statistika dan macam macam data
 
STATISTIKA
STATISTIKASTATISTIKA
STATISTIKA
 
Data dan jenis data
Data dan jenis dataData dan jenis data
Data dan jenis data
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
 
Pertemuan 2 & 3 distribusi frekuensi
Pertemuan 2 & 3 distribusi frekuensiPertemuan 2 & 3 distribusi frekuensi
Pertemuan 2 & 3 distribusi frekuensi
 
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
Parameter Kependudukan Papua Tahun 2015
 
Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran
 
Mean,Median,Modus,Quartil,Desil
Mean,Median,Modus,Quartil,DesilMean,Median,Modus,Quartil,Desil
Mean,Median,Modus,Quartil,Desil
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian data
 
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompokStatistik 2 mean,median,modus data kelompok
Statistik 2 mean,median,modus data kelompok
 
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistikLaporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 

Similar to Statistik

Tugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaTugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika sapta
HMTA
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
alvinazadaa
 
Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2
kelasrs12a
 

Similar to Statistik (20)

17 statistika
17 statistika17 statistika
17 statistika
 
Tugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaTugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika sapta
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
 
Statistika1
Statistika1Statistika1
Statistika1
 
power point statistik by faisal
power point statistik by faisalpower point statistik by faisal
power point statistik by faisal
 
Statistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIStatistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TI
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2Statistika pendidikan unit_2
Statistika pendidikan unit_2
 
Statiska
StatiskaStatiska
Statiska
 
Statiska
StatiskaStatiska
Statiska
 
Makalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralMakalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentral
 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)
 
02. Statistika Pemusatan Data Baru.pptx
02. Statistika Pemusatan Data Baru.pptx02. Statistika Pemusatan Data Baru.pptx
02. Statistika Pemusatan Data Baru.pptx
 
Materi 4 ukuran nilai pusat vi d
Materi 4  ukuran nilai pusat vi dMateri 4  ukuran nilai pusat vi d
Materi 4 ukuran nilai pusat vi d
 
Bahan yola
Bahan yolaBahan yola
Bahan yola
 

More from affanash (7)

Model instructional design TP14
Model instructional design TP14Model instructional design TP14
Model instructional design TP14
 
desain pembelajaran
desain pembelajarandesain pembelajaran
desain pembelajaran
 
Peserta didik era digital
Peserta didik era digitalPeserta didik era digital
Peserta didik era digital
 
Model Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi LasswellModel Komunikasi Lasswell
Model Komunikasi Lasswell
 
Perkembangan konseptual teknologi pendidikan
Perkembangan konseptual teknologi pendidikan Perkembangan konseptual teknologi pendidikan
Perkembangan konseptual teknologi pendidikan
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
Teknologi dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
Teknologi dan Manfaatnya Bagi KehidupanTeknologi dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
Teknologi dan Manfaatnya Bagi Kehidupan
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Statistik

  • 1. OLEH DRS MULYADI MPD KTP FIP UNJ
  • 2. I.Pengertian Statistik Secara etimologis: statistik berasal dari kata status (latin), state (Inggris) staat (Belanda) berarti negara. Pada awalnya statistik : kumpulan bahan keterangan (data) baik yg berupa angka (data kuantitatif ) maupun yg tidak berwujud angka (kualitatif) yg mempunyai arti penting dan kegunaan yg besar bagi suatu negara.
  • 3. Pengertian Statistik  Kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan (Anas Sudijono).  Data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa, atau gejala tertentu (Anas Sudijono).  Statistik adalah kumpulan data, disajikan dalam bentuk tabel/daftar, gambar, diagram atau ukuran-ukuran. (SantosaMurwani) Misalnya: Statistik penduduk, Statistik kelahiran, Statistik pertumbuhan ekonomi.
  • 4. Pengertian Statistika 1. Statistika: Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan (Sudjana). 2. Statistika: adalah pengetahuan mengenai pengumpulan data, klasifikasi data, penyajian data, pengolahan data, penarikan kesimpulan, dan pengambilan keputusan berdasarkan alasan yg cukup (SantosaMurwani)
  • 5. Kegiatan Statistik Menurut UU tentang Statistik No.7 Tahun 1960 1. Pengumpulan data (collection of data) 2. Penyusunan data (summarizing) 3. Pengumuman dan pelaporan data (tabulation and report) 4. Analisa data (analysis of data)
  • 6. Penggolongan Statistik 1. Statistik Deskriptif/ Statistik sederhana: adalah statistik yg tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun, mengolah, menyajikan dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran yg teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu peristiwa atau keadaan 2. Statistik Inferensial/ Statistik lanjut: adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari kumpulan data yang telah disusun dan diolah. Statistik inferensial bersifat lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistik deskriptif.
  • 7. Ciri Khas Statistik 1. Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan(data kuantitatif ). 2. Statistik bersifat objektif: statistik bekerja menurut data angka yang dihadapi bukan pada subjektivitas/ pengaruh luar. 3. Statistik bersifat universal: statistika dapat dipergunakan dalam hampir semua cabang kegiatan hidup manusia.
  • 8. Pengumpulan Data 1. Sensus: cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh elemen yg menjadi objek penelitian. Objek penelitiannya adalah populasi. 2. Sampling: cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Meneliti sampelnya saja
  • 9. Tehnik Pengumpulan Data  Pengamatan (observasi): mengamati objek yg akan dicatat datanya, dilengkapi instrumen tertentu.  Wawancara: pengumpulan data dg mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan.  Angket: pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis, berupa skala sikap  Pemeriksaan dokumen: meneliti bahan dokumentasi yang ada yang memiliki relevansi  Tes: memberikan soal tes, misal: tes hasil belajar, tes kepribadian, tes kecerdasan, tes minat.
  • 10. Alat Pengumpul Data  Daftar Check  Skala Bertingkat  PedomanWawancara  Kuisioner  Instrumen tes
  • 11. Penggolongan Data Statistik 1. Berdasarkan sifatnya: a. data kontinyu (kontinum): data statistik yang angkanya merupakan deretan angka yg sambung menyambung. (misal. Berat badan, tinggi badan: 150-150,1-150,2-150,3-150,4 dst) b. data diskrit: data statistik yg tidak mungkin berbentuk pecahan. (misal. Jumlah orang, jumlah buku: 1-2-3-4-5-6-7-8 dst)
  • 12. Penggolongan data statistik 2. Berdasarkan cara menyusun angka a. data nominal (hitungan), ialah data yg cara menyusun angkanya atas penggolongan atau klasifikasi tertentu. Misal: data statistik siswa sekolah Kelas Jenis Kelamin Jumlah Pria Wanita I II III 50 48 72 34 44 52 84 92 154 Jumlah 170 130 300
  • 13. Lanjut…. b. Data ordinal (urutan): yaitu data statistik yg cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan. Nomor Undian Nama Sekor Urutan Kedudukan 1 2 3 4 5 035 015 040 012 026 Agus Firman Simon Jupri Herman 568 525 510 400 375 1 2 3 4 5
  • 14. Lanjut… c. Data Interval ialah data statistik dimana terdapat jarak yg sama diantara hal-hal yg sedang diselidiki. No Interval Jumlah 1 101 - 110 5 2 111 - 120 7 3 121 – 130 8 4 131 – 140 7 5 141 - 150 6
  • 15. Pengelompokan data …. 3. Berdasarkan bentuk angka a. Data tunggal: data statistik yg masing-masing angkanya merupakan satu unit/kesatuan. Misal. Data nilai ulangan statistik 40 orang mahasiswa b. data kelompok: data statistik yg tiap-tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka. Misal. Data nilai ulangan statistik 40 orang mahasiswa, tetapi angka-angkanya dikelompokkan. contoh: Nilai 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84 dst
  • 16. Pengelompokan data…. 4. Berdasarkan sumbernya a. Data Primer : data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama. b. Data Sekunder; data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua.
  • 17. II. Penyajian Tabel dan Diagram  Tabel adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk kolom dan lajur. A. Tabel untuk data tunggal Contoh: Nilai yang dicapai oleh 40 siswa SMA dalam mata pelajaran Matematika, sbb. 5,5,5,5,5,6,6,6,6,6, 6,6,6,6, 7,7,7,7,7,7, 7,7,7,7,7,8,8,8,8,8, 8,8,8,8,8,9,9,9,9,9.
  • 18. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Nilai Matematika 40 Siswa SMA Nilai (X) Frekuensi (f ) 9 8 7 6 5 5 10 11 9 5 Total N= 40
  • 19. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kumulatif Nilai Matematika 40 Siswa SMA Nilai (X) frekuensi (f ) fk(b) fk(a) 9 8 7 6 5 5 10 11 9 5 40= N 35 25 14 5 5 15 26 35 40 = N Total 40 = N - -
  • 20. Tabel 3  Distribusi Frekuensi Relatif (Persentase) Nilai Matematika 40 Siswa SMA Nilai (X) Ket: p = f/N x 100 % f Persentase (p) 9 8 7 6 5 5 10 11 9 5 12,5 25 27,5 22,5 12,5 Total 40 = N 100,0 = Σ p
  • 21. Tabel 4  Distribusi Frekuensi Relatif (Persentase) Kumulatif Nilai Matematika 40 Siswa SMA Nilai (X) p pk (b) pk (a) 9 8 7 6 5 12,5 25 27,5 22,5 12,5 100,0 =Σ p 87,5 62,5 35 12,5 12,5 37,5 65 87,5 100,0 = Σ p Total 100,0 = Σ p - -
  • 22. Diagram Batang 12 10 8 6 4 2 0 Nilai 5 Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9 Column2 Column1 Series 1
  • 23. Diagram Garis (Poligon) 12 10 8 6 4 2 0 Nilai 5 Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9 Series 1 Series 2 Series 3
  • 24. Diagram Lingkaran Sales Nilai 5 Nilai 6 Nilai 7 Nilai 8 Nilai 9
  • 25. B.Tabel untuk Data Kelompok Contoh: Data tentang Usia 50 Guru di SMA 10 25,25,26,26,27,27,28,30,30,31, 31,31,32,34,34,35,35,36,36,37, 37,37,37,38,38,39,39,40,40,41, 41,42,42,43,43,44,44,45,46,47, 47,48,49,49,50,51,52,52.51,54.
  • 26. Tabel 1 Distribusi Frekuensi tentang Usia Guru di SMA 10 Usia Frekuensi (f ) 50 – 54 6 45 – 49 7 40 – 44 10 35 – 39 12 30 – 34 8 25 – 29 7 Total 50 = N
  • 27. TUGAS Buatlah macam-macam Tabel dan Diagram seperti contoh di atas !
  • 28. MEAN, MEDIAN, MODUS 1. Mean (Nilai rata-rata hitung) Mean adalah jumlah dari keseluruhan angka yang ada, dibagi dengan banyaknya angka tersebut. Rumus : M = Σ X N M = Mean Σ X = Jumlah dari sekor yang ada N = Banyaknya sekor
  • 29. Mean a. Mean untuk data tunggal(1) M= Σ X = 39 = 6,50 N 6 X f 9 1 8 1 7 1 6 1 5 1 4 1 ΣX = 39 N = 6
  • 30. Mean b. Mean data tunggal (2) X f fx 10 1 9 2 8 4 7 20 6 35 5 22 4 11 3 4 2 1 10 18 32 140 210 110 44 12 2 Total N= 100 Σfx = 578
  • 31. Mean Rumus yg digunakan M = Σ fX N M = Mean Σ fX = Jumlah dari hasil kali sekor dgn frekuensi N = Banyaknya sekor M = 578 = 5,78 100
  • 32. Mean c. Mean untuk data kelompok Interval Nilai f x fx 75 – 79 70 – 74 65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54 45 – 49 40 – 44 35 – 39 30 – 34 8 16 32 160 240 176 88 40 32 8 77 72 67 62 57 52 47 42 37 32 616 1152 2144 9920 13680 9152 4136 1680 1184 256 Total N = 800 - ΣfX= 43920
  • 33. Mean  Rumus yg digunakan= M = Σ fX N M = Mean Σ fX = Jumlah dari hasil kali sekor dgn frekuensi N = Banyaknya sekor M= 43920 = 54,90 800
  • 34. Median  Median (Me) adalah nilai rata-rata pertengahan atau nilai posisi tengah. 1. Untuk data tunggal Contoh data: 4,5,5,5,6,6,7,8,9. Median dari data tersebut adalah 6. Contoh data: 4,5,5,5,6,7,8,9. Median = 5 + 6 = 5,5 2
  • 35. Median 2. Untuk data kelompok Me = l + (1/2 N – fkb) x i fi Atau Me = u – (1/2 N – fka) X i fi Me = Median atau nilai rata-rata pertengahan l = lower limit (batas bawah nyata dari interval yang mengandung Median) fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang mengandung median fi = frekuensi aslinya (frekuensi dari interval yang mengandung Median) u = upper limit (batas atas nyata dari interval yang mengandung Median) fka = Frekuensi kumulatif yang terletak di atas interval yang mengandung Median N = Number of Case (banyaknya data)
  • 36. Tabel perhitungan mencari Median Interval Nilai f fkb fka 50 – 54 45 – 49 40 – 44 35 – 39 30 – 34 25 – 29 6 7 12 10 8 7 50 = N 44 37 25 15 7 6 13 25 35 43 50 = N Total 50 = N
  • 37. Median Karena interval nilai yang mengandung Median: 40 - 44 Maka diketahui: l = 39,5 fkb = 25 fi = 12 u = 44,5 fka = 13 N = 50 i = 5
  • 38. Median Rumus 1 Me = l + (1/2 N – fkb) x i fi Me = 39,5 + (25 – 25) x 5 12 = 39,5 + 0 x 5 = 39,5
  • 39. Median Rumus 2 Me = u – (1/2 N – fka) X i fi Me = 44,5 – (25 – 13) x 5 12 = 44,5 – 1 x 5 = 44,5 – 5 = 39,5
  • 40. Modus  Modus adalah suatu sekor atau nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak Contoh: 4,5,5,5,6,6,7,8,9. Modus dari data tersebut adalah 5
  • 41. Modus Rumus mencari modus untuk data kelompok Mo = l + ( fa ) x i (fa + fb) Atau Mo = u – ( fb ) x i ( fa + fb) l = lower limit fa = frekuensi yg terletek di atas interval yang mengandung modus fb = frekuensi yg terletak di bawah interval yg mengandung modus u = upper limit i = interval class
  • 42. Modus Rumus 1 Karena interval nilai yang mengandung Modus: 40 - 44 Maka diketahui: l = 39,5 fa = 7 fb = 10 u = 44,5 i = 5
  • 43. Modus Rumus 1 Mo = l + ( fa ) x i (fa + fb) Mo = 39,5 + ( 7 ) x 5 7 + 10 = 39,5 + 0,41 x 5 = 39,5 + 2,06 = 41,56
  • 44. Modus Rumus 2. Mo = u – ( fb ) x i ( fa + fb) Mo = 44,5 – ( 10 ) x 5 17 = 44,5 – 2,94 = 41,56.
  • 45. Tabel perhitungan mencari Mean, Median dan Modus Interval Nilai f fkb fka 50 – 54 45 – 49 40 – 44 35 – 39 30 – 34 25 – 29 20 - 24 6 8 11 13 10 7 5 Total 60 = N
  • 46. Uji Validitas Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Instrumen yang valid berarti instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas ada 3: 1. Validitas isi (content validity) 2. Validitas konstruk (construct validity) 3. Validitas empiris atau validitas kriteria
  • 47. Validitas 1. Validitas isi mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dgn tujuan pegajaran. 2. Validitas konstruk mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa yang hendak diukur sesuai dgn definisi konseptual yg telah ditetapkan. 3. Validitas empiris ditentukan berdasarkan kriteria internal (validitas butir) dan kriteria eksternal (instrumen baku)
  • 48. Uji Validitas Tes (data dikotomi) Rumus Koefisien korelasi biserial r bis(i) = Xi – Xt √pi St qi r bis (i) = koefisien korelasi biserial skor butir Xi = rata-rata skor total responden yg menjawab benar butir soal nomor I Xt = rata-rata skor total semua resonden St = standar deviasi pi = proporsi jawaban yg benar qi = proporsi jawaban yg salah
  • 49. Uji Validitas Tes Mencari Standar Deviasi (s) s = √ Σ X2– (ΣX) 2 n n = √ 174 - (36) 2 10 10 = √4,44 = 2,107
  • 50. Uji Validitas Tes (Bentuk Obyektif) r bis(i) = Xi – Xt √pi St qi 1. X1 = 32 = 4,57 7 r bis 1 = 4,57 – 3,6 √ 0,7 = 70 2,107 0,3
  • 51. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yg sama diperoleh hasil pengukuran yg relatif sama.
  • 52. Uji Reliabilitas Rumus KR-20 rii = k ( 1 - Σpiqi) k – 1 St2 rii = Koefisien Reliabilitas Tes k = banyak butir piqi = varian skor butir st2 = varian skor total
  • 53. Uji Reliabilitas Σpiqi = 1,16 st22 = 3,24 rii= 5 (1- 1,16) 4 3,24 = 0,80
  • 54. Uji Validitas Data Kontinum (skala sikap) Rumus Koefisien Korelasi Product Moment r = n (ΣXY) – (ΣX) (ΣY) √{ n (ΣX 2 ) – (ΣX) 2 }{n (ΣY 2 ) (ΣY) 2 } r= koefisien korelasi antara skor butir soal dg skor total ΣX = jumlah skor tiap butir ΣY = jumlah skor total ΣXY = jumlah perkalian X dan Y ΣX 2 = jumlah kuadrat skor tiap butir ΣY 2 = jumlah kuadrat skor total
  • 55. Penyelesaian ΣX = 36 ΣY = 202 ΣXY = 805 ΣX 2 = 142 ΣY 2 = 4592 r = n (ΣXY) – (ΣX) (ΣY) √{ n (ΣX 2 ) – (ΣX) 2 } {n (ΣY 2 ) - (ΣY) 2 } r = 10 (805) – (36) (202) √ {10 (142) – (36) 2 } {10 (4592) - (202) 2 } r = 0,977 (tabel r 0,05 = 0,631 < 0,977, berarti valid)
  • 56. UJI Normalitas Uji Normalitas Data -Untuk mengetahui apakah masing-masing data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. -Pengujian dilakukan dengan Chi-Kuadrat (χ2), pada taraf signifikansi = 0,05. Kriteria pengujian: -terima H0, bila χ2 h < χ2 ht.
  • 57. Uji Normalitas  Langkah2 pengujian: 1. Data sampel dikelompokkan dalam daftar distribusi frekuensi absolute, dan ditentukan batas intervalnya. 2. Tentukan nilai z dari masing-masing batas interval z = x – rerata s. 1. Hitung besar peluang untuk tiap-tiap nilai z itu berdasarkan tabel z. 2. Hitung besar peluang untuk masing2 kelas interval sebagai selisih luas dari c. 3. Tentukan fe untuk tiap kelas interval sebagai hasil kali peluang tiap kelas (d) dengan n (ukuran sampel) 4. Gunakan rumus Chi-Kuadrat 5. Bila χ2 h < χ2 ht, maka sampel berasal dari populasi yg berdistribusi normal.
  • 58. Persiapan Uji Normalitas Diketahui: Data tertinggi = 100 Data terendah = 31 _ X = 75,88 S = 14,181
  • 59. Batas kelas z Fz Luas Tiap kelas Interval Uji Normalitas Data fe fo 30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5 100,5 -3,20 -2,50 -1,79 -1,08 -0,38 0,33 1,03 1,74 0,0007 0,0062 0,0367 0,1401 0,3520 0,6293 0,8485 0,9591 0,0055 0,0305 0,1034 0,2119 0,2773 0,2192 0,1106 0,44 2,44 8,27 16,95 22,18 17,54 8,85 2 3 5 14 24 20 12 Σ= 80
  • 60. Uji Normalitas χ2 = (fo – fe )2 = (2 - 0,44)2 + (3 – 2,44)2 + (5 – 8,27)2 fe 0,44 2,44 8,27 + (14 – 16,95)2 + (24 – 22,18)2 + (20 – 17,54)2 16,95 22,18 17,54 + (12 – 8,85)2 8,85 = 5,53 + 0,13 + 1,29 + 0,15 + 0,35 + 1,12 = 9,08 9,08<94,49= χ2 (0,95; 4) χ2 h < χ2 t , terima Ho, berarti berdistribusi normal
  • 61. UJI HOMOGENITAS Uji Bartlett 1. Data Kel.1 : 12, 20, 23, 10, 17 Kel.2: 14, 15, 10, 19, 22 Kel.3 : 6, 16, 16, 20 Kel.4 : 9, 14, 18, 19 2. Varians Kel.1 : S12: 29,3 Kel.2 :S22: 21,5 Kel.3 : S32: 35,7 Kel.4 : S42: 20,7
  • 62. 3.Hipotesis Statistik: Ho: σ1 2=σ2 2=σ3 2=σ4 2 4. Tabel Sampel db 1/db Si2 log Si2 db log Si2 1 2 3 4 4 4 3 3 0,25 0,25 0,33 0,33 29,3 21,5 35,7 20,7 1,4669 1,3324 1,5527 1,3160 5,8676 5,3296 4,6581 3,9480 Jumlah 14 1,16 - - 19,8033
  • 63. 5. Varian gabungan S2 = Σ(db si2)= 4(29,3) + 4 (21,5) + 3(35,7) + 3 (20,7) Σ db 4 + 4+ 3 + 3 = 26,6 log s2 = log 26,6 = 1,4249 6. Nilai B B = (Σ db) log s2 = 14(1,4249) = 19,9486
  • 64. 7. Harga χ2  χ2 = (ln 10) {B – (Σ db) log si2 } = (2,3026)(19,9486 – 19,8033) = 0,3348  Untuk α = 0,05 dan db = k – 1 = 4-1 = 3, χt 2 = (0,95;3)= 7,81 2 < χt Karena χh 2 maka terima Ho, berarti data berasal dari populasi homogen
  • 65. Korelasi (Product Moment) Rumus Koefisien Korelasi Product Moment r = n (ΣXY) – (ΣX) (ΣY) √{ n (ΣX 2 ) – (ΣX) 2 }{n (ΣY 2 ) (ΣY) 2 } r= koefisien korelasi antara skor butir soal dg skor total ΣX = jumlah skor tiap butir ΣY = jumlah skor total ΣXY = jumlah perkalian X dan Y ΣX 2 = jumlah kuadrat skor tiap butir ΣY 2 = jumlah kuadrat skor total