Buku ini membahas tentang lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan hubungan antara manusia dan lingkungan. Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang terdiri dari sesama manusia yang saling berinteraksi. Lingkungan fisik terdiri dari unsur-unsur non-hidup seperti udara, tanah, dan air. Buku ini juga menjelaskan bagaimana aktivitas manusia dapat menyebabkan perubahan lingkungan fisik seperti pemanasan global akibat
2. Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII
Jilid 2
Tim Penulis:
1. Drs. Rudi Hartono, M.Si.
2. Dr. Sugeng Utaya M.Si.
3. Dra. Susriyati Mahanal, M.Pd.
4. Dr. Fathur Rohman, M.Si.
5. Drs. Yudhi Utomo, M.Si.
6. Neena Zakia, S.Si., M.Si.
7. Samsul Hidayat, S.Si., M.T.
Editor:
1. Dr. Mardi Wiyono, M.Pd.
2. Dr. Sutrisno, M.Si.
PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp (0341) 551-312 psw 496 Fax (0341) 580311
Email: pplh@lemlit.um.ac.id • Website: http://www.lemlit.um.ac.id
Kerjasama dengan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009
3. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
buku ini.
Buku ini dirancang untuk mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Pertama
atau Tsanawiyah. Buku Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Sekolah
Menengah Pertama Kelas VIII Jilid 2 ini telah dirancang sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
lingkungan hidup, mulai dari manusia dan lingkungan, memelihara
kebersihan lingkungan, sumberdaya alam, air, udara, tanah dan lahan,
energi, hutan, bencana alam, pesisir dan laut, sungai dan danau.
Pada buku ini diberikan pula kasus/permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa sehingga akan melatih untuk bersikap dan
berperilaku positif terhadap lingkungan.
Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sehingga mampu menerap-
kan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, kami tunggu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini di
masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan
penyusunan buku ini kepada PPLH Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang.
Malang, Desember 2009
Tim Penulis
Kata Pengantar ii
4. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN --------------------------------------- 1
A. Lingkungan Sosial dan Peranannya ----------------------------- 1
B. Lingkungan Fisik dan Perubahannya ---------------------------- 3
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 7
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 7
BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN------------------- 8
A. Pengelolaan Sampah ------------------------------------------------ 8
B. Sistem Pengelolaan Sampah -------------------------------------- 10
C. Prinsip 4R dalam Menangani Sampah -------------------------- 11
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 12
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 13
BAB III SUMBERDAYA ALAM ------------------------------------------------- 14
A. Eksploitasi Sumberdaya Alam------------------------------------- 15
B. Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian
Sumberdaya Alam ---------------------------------------------------- 17
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 18
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 19
BAB IV AIR ------------------------------------------------------------------------- 20
A. Hidrosfer ---------------------------------------------------------------- 21
B. Sumber dan Ketersediaan Air Tanah ---------------------------- 23
C. Pemanfaatan Air Tanah --------------------------------------------- 24
D. Keterkaitan Air dengan Penyakit---------------------------------- 24
E. Pencemaran Air dan Pengujian Kualitas Air ------------------- 25
F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 27
G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 27
BAB V UDARA --------------------------------------------------------------------- 28
A. Pencemaran Udara dan Sumber Pencemaran---------------- 28
B. Pengaruh Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan -------- 34
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 36
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 36
Daftar Isi iii
5. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB VI TANAH DAN LAHAN -------------------------------------------------- 37
A. Pengertian degradasi Lahan --------------------------------------- 37
B. Faktor Penyebab Degradasi Lahan ------------------------------ 39
C. Dampak Degradasi Lahan------------------------------------------ 41
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 44
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 44
BAB VII ENERGI ------------------------------------------------------------------- 45
A. Dampak Pemakaian Energi Fosil --------------------------------- 46
B. Emisi Kendaraan Bermotor----------------------------------------- 49
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 50
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 50
BAB VIII HUTAN ------------------------------------------------------------------- 65
A. Fungsi Hutan----------------------------------------------------------- 52
B. Kerusakan Hutan ----------------------------------------------------- 54
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 57
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 57
BAB IX BENCANA ALAM ------------------------------------------------------- 58
A. Penyebab Bencana Alam------------------------------------------- 59
B. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 62
C. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 62
BAB X PESISIR DAN LAUT ---------------------------------------------------- 63
A. Pencemaran dan Kerusakan Laut -------------------------------- 63
B. Sumber Pencemaran dan Kerusakan Laut--------------------- 64
C. Upaya Pencegahan Pencemaran Laut-------------------------- 67
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 69
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 70
BAB XI SUNGAI DAN DANAU ------------------------------------------------- 71
A. Sumber Pencemaran Sungai dan Danau----------------------- 73
B. Dampak Pencemaran Sungai dan Danau ---------------------- 76
C. Penanggulangan Pencemaran Sungai dan Danau----------- 77
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 79
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 80
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------- 81
Daftar Isi iv
6. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB I
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik dan ekosistem.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi lingkup lingkungan sosial.
2. Mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap lingkungan
sosial.
3. Menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya.
4. Menjelaskan terjadinya perubahan lingkungan fisik akibat peru-
bahan iklim.
5. Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat aktivitas manusia.
Indikator:
1. Siswa dapat mengidentifikasi lingkup lingkungan sosial.
2. Siswa dapat mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap
lingkungan sosial.
3. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan per-
ubahannya.
4. Siswa dapat menjelaskan terjadinya perubahan lingkungan fisik
akibat perubahan iklim.
5. Siswa dapat menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat
aktivitas manusia.
A. Lingkungan Sosial dan Peranannya
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
Bab I Manusia dan Lingkungan 1
7. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung
sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut
juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan
hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melang-
sungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad
renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya
didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka
lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang
diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
Bab I Manusia dan Lingkungan 2
8. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang
dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak
hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Gambar 1.1 Hubungan Timbal Balik antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Sumber: alaska.fws.gov/fire/role/unit1/background.cfm
B. Lingkungan Fisik dan Perubahannya
Salah satu ciri lingkungan fisik adalah selalu berubah. Perubahan
tersebut terjadi karena faktor alam dan aktivitas manusia. Perubahan pada
lingkungan akan menimbulkan berbagai dampak. Berikut contoh-contoh
sebab dan akibat perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia maupun
oleh faktor alam.
Bab I Manusia dan Lingkungan 3
9. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
1. Pemakaian bahan bakar fosil atau minyak bumi.
Pemakaian bahan bakar fosil atau minyak bumi seperti bensin,
solar, minyak gas akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen
oksida (NO2). Kedua senyawa tersebut bertanggung jawab atas terjadinya
hujan asam. Gas lain yang terbentuk sebagai hasil pembakaran minyak
bumi adalah karbon dioksida (CO2), salah satu gas penyebab efek rumah
kaca yang perperan dalam pemanasan global dan perubahan iklim.
Gambar 1.2 Pemanasan Global karena Meningkatnya Jumlah Gas-gas Polutan
2. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah
ada yang berasal dari kayu? Jenis kayu yang banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan
mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan
hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup
tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang
menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena
pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman
kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya
misalnya bunga anggrek dan bunga rafflesia.
Bab I Manusia dan Lingkungan 4
10. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Penebangan hutan secara liar juga terjadi di gunung Panderman
sehingga hutan di Gunung Panderman desa Songgokerto kota Batu
rusak. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan
pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya
lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur atau
lahan kritis. Penggundulan hutan menyebabkan hutan menjadi kritis.
Ribuan hektar hutan di Kabupaten Malang dalam keadaan kritis.
Penyebab kritisnya hutan di Kabupaten Malang akibat penggundulan
hutan oleh masyarakat pada awal 1998 silam. "Hutan tersebut diubah
menjadi ladang perkebunan pisang dan jagung."
Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengkhawatirkan
luasnya hutan kritis tersebut akan menyebabkan terjadinya bencana
alam seperti tanah longsor dan banjir. Daerah rawan banjir terdapat di
Malang Selatan, seperti Desa Pujiharjo dan Purwodadi Kecamatan
Tirtoyudo, Desa Tambak Rejo dan Desa Sitiarjo Kecamatan
Sumbermanjing Wetan. Sedangkan kawasan rawan tanah longsor berada
di beberapa titik terutama ruas jalan yang menghubungkan Pujon –
Ngantang menuju Kediri dan sepanjang jalan yang menghubungkan
Dampit-Lumajang.
Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan
hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk
hewan hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau
tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya
banyak hewan yang musnah dan menjadi langka.
3. Perburuan Hewan Secara Terus-Menerus
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu,
cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan
tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk
bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan
Bab I Manusia dan Lingkungan 5
11. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka
yang lainnya?
4. Penambangan Liar
Di Jawa Timur terdapat beberapa lokasi penambangan pasir secara
liar misalnya pada penggalan sungai Brantas yang ada di Kediri. Juga di
sungai Bengawan Solo di Bojonegoro. Penambangan pasir ini mengguna-
kan alat-alat berat sehingga merusak lingkungan. Selain badan sungai
menjadi rusak juga menyebabkan rusaknya jembatan.
5. Semburan Lumpur ”LAPINDO”
Pada tanggal 29 Mei 2006 telah terjadi semburan lumpur panas di
Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
bersamaan dengan proses eksplorasi Sumur Banjarpanji-1 (BJP-1) yang
dilakukan oleh Lapindo Brantas, Inc (LBI). Semburan lumpur tersebut
berada ± 200 m ke arah selatan dari sumur BJP-1 dan diperkirakan akan
terus berlangsung sampai dengan jangka waktu yang belum dapat
ditentukan.
Semburan lumpur panas di Sidoarjo telah menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dan kerugian yang sangat besar, termasuk kerusakan
infrastruktur vital seperti pipa gas, jalan tol, jalan kereta api, dan jaringan
listrik tegangan tinggi. Berbagai instansi seperti LBI, Pemerintah Daerah
Kabupaten Sidoarjo, Pemda Propinsi Jawa Timur, dan Tim Nasional
Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo (Timnas PSLS) telah
melaksanakan berbagai upaya untuk menghentikan semburan,
menangani genangan dan menangani dampak sosial dari semburan
lumpur tersebut, dengan biaya yang dibebankan kepada LBI.
Bab I Manusia dan Lingkungan 6
12. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
C. Rangkuman
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik, lingkungan sosial budaya, dan abiotik.
Salah satu ciri lingkungan fisik adalah selalu berubah. Perubahan
tersebut terjadi karena faktor alam dan aktivitas manusia. Perubahan pada
lingkungan akan menimbulkan berbagai dampak.
D. Kasus/Permasalahan
1. Cobalah sebutkan unsur-unsur lingkungan fisik yang ada di sekitar
sekolahmu!
2. Apakah ada unsur lingkungan sosial yang dominan di daerahmu?
Coba jelaskanlah!
3. Faktor apa yang menjadi penyebab bencana semburan lumpur
Lapindo?
4. Mengapa pasir sungai tidak boleh ditambang sembarangan?
Bab I Manusia dan Lingkungan 7
13. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB II
MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
Memahami cara-cara pengelolaan sampah.
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan urutan pengelolaan sampah.
2. Menjelaskan cara pemilahan dan pengumpulan sampah melalui
praktek.
3. Mengidentifikasi cara mereduksi sampah.
Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan urutan pengelolaan sampah.
2. Siswa dapat menjelaskan cara pemilahan dan pengumpulan
sampah melalui praktek.
3. Siswa dapat mengidentifikasi cara mereduksi sampah.
A. Pengelolaan Sampah
Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua katagori yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik terbagi lagi
menjadi sampah plastik, kertas dan logam yang dapat didaur ulang
menjadi bahan baku industri dan memilki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Sampah organik penyebab timbulnya bau busuk dapat didaur ulang
menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi lahan pertanian dalam arti
luas.
Kompos berfungsi meningkatkan daya cengkram air tanah (water
holding capasity) selain kesuburan biologi, kimia dan phisik tanah.
Semakin banyak kompos digunakan di lahan pada suatu daerah aliran
sungai maka air yang dikandung oleh tanah akan semakin banyak. Tanah
yang semakin subur menghasilkan tanaman yang semakin sehat, berarti
dapat menahan air lebih banyak lagi. Penghijauan di bantaran kali dan
daerah aliran sungai akan semakin berhasil dengan kompos ini.
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan 8
14. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Sedangkan untuk sampah lainnya seperti baju bekas, karet,
pembalut anak, pembalut wanita dll. yang tidak dapat didaur ulang dapat
dibakar dengan menggunakan incenerator, arangnya dapat digunakan
sebagai campuran kompos yang dapat menyerap unsur logam berat yang
dikatagorikan sebagai limbah beracun atau toxic. Dengan demikian nihil
sampah atau zero waste dapat dicapai. Sisa jaringan yang tidak dapat
digunakan yang jumlahnya sekitar 5-10 % dari total sampah dikubur dalam
tanah.
Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh
manusia. Sampah dapat pula digolongkan menurut fisiknya seperti:
sampah basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga
menurut asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri,
sampah rumah sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah
adalah yang paling penting karena ini akan menentukan sampah itu
berbahaya atau tidak. Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya
disebut limbah beracun (sering disebut bahan beracun berbahaya (B3)
dan mengandung unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti
sampah batu baterai, limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan
sebagainya.
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan
sampah tidak segera diselesaikan? Permasalahan sampah bukan hanya
berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan
kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan
Leuwigajah, Jawa Barat mengingatkan kita bahwa persoalan sampah
bukan hal yang sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah
tidak menggunung dan membuat lingkungan tidak sehat?
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan 9
15. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
B. Sistem Pengelolaan Sampah
Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah. yaitu
dengan cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan
di TPA, dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan
untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.
Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?
Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam
tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.
Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?
Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat
mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organisme-organisme yang
membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.
Gambar 2.1 Tumpukan Sampah di Perumahan
Bagaimana penanganan sampah di TPA?
TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang
memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan 10
16. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
diletakkan di atasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan
tanah di sekitarnya. Sampah-sampah yang datang diletakkan secara
berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah
datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk
bisa menampung sampah selama jangka waktu beberapa tahun.
Apa itu Insinerator?
Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien
dan bisa mengurangi polusi udara. Incenerator yang baik memiliki sistem
penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap
menyebabkan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume
sampah sampai 80%nya seusai dibakar.
C. Prinsip 4R dalam Menangani Sampah
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa dilakukan dalam
menangani sampah yaitu menerapkan prinsip 4 R: replace (mengganti),
reduce (mengurangi), re-use (memakai lagi), dan recycle (mendaur ulang).
1. Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang
yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama.
Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.
2. Reduce (Kurangi Sampah!)
Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari
seperti:
Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah
kantong plastik pembungkus barang belanja.
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan 11
17. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun
daripada membeli botol baru setiap kali habis.
Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam
paket yang besar dari pada membeli beberapa paket kecil
untuk volume yang sama.
3. Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)
Cara-cara ini meliputi:
Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus.
Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan
tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai
keperluan lainnya.
4. Recycle (Daur-ulang sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang
dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi teman-teman bisa
membantu dengan cara-cara berikut:
Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di
daur ulang.
Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur
ulang.
Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya
hasil daur ulang.
D. Rangkuman
Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua katagori yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik terbagi lagi
menjadi sampah plastik, kertas dan logam yang dapat didaur ulang
menjadi bahan baku industri dan memilki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Sampah organik penyebab timbulnya bau busuk dapat didaur ulang
menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi lahan pertanian dalam arti
luas dan bahkan ex galian pertambangan dengan teknik yang sangat
mudah dan sederhana.
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan 12
18. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh
manusia. Sampah dapat pula digolongkan menurut fisiknya seperti:
sampah basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga
menurut asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri,
sampah rumah sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah
adalah yang paling penting karena ini akan menentukan sampah itu
berbahaya atau tidak. Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya
disebut limbah beracun (sering disebut bahan beracun berbahaya atau
B3) dan mengandung unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti
sampah batu baterai, limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan
sebagainya.
E. Kasus/Permasalahan
1. Coba sebutkanlah jenis-jenis sampah menurut katagorinya!
2. Jelaskan siklus pengelolaan sampah di daerahmu!
3. Berilah contoh sampah organik dan anorganik!
4. Di manakah lokasi TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di daerahmu?
5. Apa yang dimaksud limbah B3? Beri contoh.
6. Bahan-bahan apa saja yang dapat didaur-ulang?
7. Bagaimana cara membuat kompos?
8. Barang apa saja yang dapat di re-use?
9. Mengapa bahan plastik tidak baik untuk pembungkus?
10. Bagaimana cara mendaur-ulang kertas?
Bab II Memelihara Kebersihan Lingkungan 13
19. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB III
SUMBERDAYA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta kerusakan
sumberdaya alam.
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan berbagai eksploitasi sumberdaya alam yang tidak
terkendali dan dampaknya.
2. Mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan sumberdaya alam.
Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan berbagai eksploitasi sumberdaya
alam yang tidak terkendali dan dampaknya.
2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan sumber-
daya alam.
Pendahuluan
Alam menyimpan kekayaan tumbuhan dan hewan yang beraneka
ragam. Lingkungan alam yang beraneka ragam tersebut juga memiliki
keserasian dan keseimbangan. Oleh karena itu, alam memerlukan
Bab III Sumberdaya Alam 14
20. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
perlindungan dan pengawetan secara terus-menerus tidak henti, sehingga
keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan untuk waktu yang
tidak terbatas.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumberdaya
alam. Sumberdaya alam biotik seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroba merupakan sumberdaya alam hayati, sedangkan sumberdaya
alam abiotik seperti tanah, air, barang tambang, dan sebagainya
merupakan sumberdaya alam nonhayati. Agar sumberdaya alam tidak
mengalami kerusakan, maka setiap eksploitasi dan pemanfaatan
sumberdaya alam harus diikuti oleh upaya pemeliharaan dan pelestarian
secara sungguh-sungguh.
Sumberdaya alam (SDA) ialah semua benda di bumi, baik benda
hidup maupun benda tidak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia. Contohnya
adalah tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, dan
cahaya matahari.
A. Eksploitasi Sumberdaya Alam
B.
Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial
tertentu disebut daya dukung lingkungan (carryng capacity). Singkatnya,
daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumberdaya alam tidak merata letaknya.
Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.
Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Ada yang memiliki
hutan lebat, tetapi ada pula yang tidak.
Bab III Sumberdaya Alam 15
21. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 3.1 Sumberdaya Berupa Hutan yang Masih Asli
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi sumberdaya alam harus disertai dengan
tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan
hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut:
a. Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaur-ulangan (recycling).
d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.
Ekspolitasi sumberdaya alam berarti mengambil dan menggunakan
sumberdaya alam itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan
mengancam keberlajutan dan ketersedian sumberdaya alam itu.
Bab III Sumberdaya Alam 16
22. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
B. Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Sumberdaya
Alam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain menggariskan
agar Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selain itu pasal 33 ayat (3)
Undang-undang Dasar 1945 menggariskan bahwa “Bumi dan air dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Salah satu
asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan
Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumberdaya alam yang
dapat diperbarui.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
No. II/MPR/1993 tentang GBHN khususnya tentang lingkungan hidup
umumnya dan keanekaragaman hayati pada khusunya antara lain
menegaskan sebagai berikut:
1. Pembangunan lingkungan hidup yang merupakan bagian penting dari
ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh
makhluk hidup di muka bumi diarahkan pada terwujudnya kelestarian
fungsi lingkungan hidup dalam keseimbangan dan keserasian yang
dinamis dengan perkembangan kependudukan agar dapat menjamin
pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pembangunan lingkungan
hidup bertujuan meningkatkan mutu, memanfaatkan sumberdaya alam
secara berkelanjutan, merehabilitasi kerusakan lingkungan,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup.
2. Sumberdaya alam di darat, di laut maupun di udara dikelola dan
dimanfaatkan dengan memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup
agar dapat mengembangkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan yang memadai untuk memberikan manfaat bagi sebesar-
Bab III Sumberdaya Alam 17
23. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
besarnya kemakmuran rakyat, baik bagi generasi masa kini maupun
bagi generasi masa depan.
3. Konservasi kawasan hutan nasional termasuk flora dan faunanya serta
keunikan alam terus ditingkatkan untuk melindungi keanekaragaman
plasma nutfah, jenis spesies, dan ekosistem.
4. Kerjasama regional dan internasional mengenai pemeliharaan dan
perlindungan lingkungan hidup dan peran serta dalam pengembangan
kebijaksanaan internasional serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tentang lingkungan perlu terus ditingkatkan bagi kepentingan
pembangunan berkelanjutan.
Selain itu Indonesia telah memiliki peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dan mendukung upaya pengelolaan kekayaan hayati dan
lingkungan. Adapun peraturan perundang-undangan yang berlaku antara
lain:
1. Undang-Undang No 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kehutanan
2. Undang-Undang No 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
3. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup
C. Rangkuman
Alam menyimpan kekayaan tumbuhan dan hewan yang beraneka
ragam. Lingkungan alam yang beraneka ragam tersebut juga memiliki
keserasian dan keseimbangan. Oleh karena itu, alam memerlukan
perlindungan dan pengawetan secara terus-menerus tidak henti, sehingga
keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan untuk waktu yang
tidak terbatas.
Sumberdaya alam (SDA) ialah semua benda di bumi, baik benda
hidup maupun benda tidak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia. Contohnya
adalah tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, dan
cahaya matahari.
Bab III Sumberdaya Alam 18
24. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
D. Kasus/Permasalahan
Setelah kalian mempelajari bab ini, sekarang cobalah jawab
beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Sebutkan contoh tindakan eksploitasi sumberdaya alam di Jawa Timur!
2. Tahukah kamu, eksploitasi sumberdaya alam apakah yang dilakukan
oleh PT Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo?
3. Sebutkan 3 undang-undang yang mengatur pemanfaatan sumberdaya
alam!
4. Mengapa eksploitasi sumberdaya alam harus memperhatikan dampak
lingkungan?
Bab III Sumberdaya Alam 19
25. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB IV
AIR
Standar Kompetensi:
1. Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaraan air.
2. Mengetahui cara melakukan penjernihan air dan mencegah terja-
dinya pencemaran air.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan adanya perubahan siklus hidrologi.
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya siklus hidrologi.
3. Menjelaskan cara-cara penjernihan air.
4. Menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya pencemaran air tanah.
Indikator :
1. Siswa dapat menjelaskan adanya perubahan siklus hidrologi.
2. Siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya siklus hidrologi.
3. Siswa dapat menjelaskan cara-cara penjernihan air.
4. Siswa dapat menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya pence-
maran air tanah.
Bab IV Air 20
26. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
A. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan
udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat
diperbaharui (renewable), bukan berarti air yang habis dapat dibuat air
baru tetapi dapat diperbarui dalam kualitas dan adanya perubahan wujud
serta dapat mengalami perpindahan. Air mempunyai daya regerenasi
dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air. Ilmu yang mempelajari
tentang hidrosfer disebut hidrologi.
Air merupakan sumber kehidupan artinya jika makhluk hidup
kekurangan air maka hidupnya akan merana dan tampak tidak sehat. Air
merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara langsung
air dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup sehari-hari,
sedangkan secara tidak langsung air dimanfaatkan bagi upaya
pengembangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik,
kimiawi, maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk
memasak, mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi (Gambar 4.1).
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
Bab IV Air 21
27. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
• Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
• Presipitasi merupakan proses pengendapan air di awan dalam bentuk
embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi dalam
bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu (hail), atau
salju.
• Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air
tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori
tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh
air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Bab IV Air 22
28. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 4.1 Siklus Hidrologi
B. Sumber dan Ketersediaan Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah
merupakan sumber air tawar terbesar di bumi. Kira-kira 30% air tawar di
bumi berupa air tanah. Air tanah merupakan sumber air minum yang
sangat penting bagi penduduk Indonesia. 60% penduduk Indonesia masih
menggantungkan kebutuhan air pada air tanah. Air tanah yang biasanya
kita jumpai adalah air sumur.
Sebenarnya air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam
tanah. Setelah masuk ke dalam tanah, air hujan bergerak ke bawah dan
terkumpul di atas lapisan batuan. Air tanah ini menggenang di dalam
tanah. Jika tanah digali atau di bor maka kita akan menemukan air tanah
tersebut. Walaupun jumlah air tanah cukup banyak, tetapi sebaran air
tanah di bumi tidaklah merata. Di Jawa Timur pun air tanah juga tidak
tersebar merata. Ada tempat-tempat tertentu yang air tanahnya melimpah,
misalnya di sepanjang sungai Brantas yaitu Kota Batu, Malang, Blitar,
Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, dan
Surabaya; serta sepanjang Sungai Bengawan Solo yaitu Bojonegoro,
Lamongan, dan Gresik. Namun ada tempat di Jawa Timur yang air
Bab IV Air 23
29. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
tanahnya sangat terbatas seperti di Pantai Selatan Pacitan, Ponorogo,
Tulungagung, dan Blitar.
C. Pemanfaatan Air Tanah
Banyak manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup. Bukan
hanya manusia yang memanfaatkan air tanah, tetapi juga tumbuhan dan
hewan. .Bagi manusia air tanah biasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari, misalnya untuk mandi, air minum, dan sebagainya.
Air tanah merupakan sumber air minum utama bagi masyarakat
Indonesia. Tumbuhan juga sangat memerlukan air tanah, karena air
tinggal di dalam tanah, dan tumbuhan sangat bergantung pada air tanah.
Hewan tertentu juga tergantung pada air tanah. Tak sedikit hewan
yang hidup dalam tanah, yang hidupnya juga tak lepas dari peran air
tanah. Jika kita kekurangan air tanah, kita akan menderita. Berkurangnya
air tanah menyebabkan banyak tanah kekeringan, sehingga tanaman
tidak dapat tumbuh, dan banyak hewan yang hidup di dalam tanah akan
mati.
Selain itu manusia juga kesulitan mencari air untuk kebutuhan
hidupnya, terutama untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci. Oleh
karena itu kita harus menjaga air tanah agar tetap lestari dan tidak
tercemar oleh bahan-bahan kimia seperti minyak, bensin, oli, dan lain
sebagainya.
D. Keterkaitan Air dengan Penyakit
Penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat timbul karena air
yang tercemar dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu penyakit menular
dan penyakit tidak menular. Penyakit menular yang ditularkan melalui air
antara lain kolera, tipus, disentri basiler, diare, hepatitis, infeksi kulit dan
mata, schistosomiasis (demam keoang) dll. Pada tahun 1986 ditaksir 40%
dari rumah tangga yang mendapat pasokan air bersih, selebihnya
mengambil lansung dari alam yang mungkin telah tercemar oleh limbah
Bab IV Air 24
30. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
manusia, industri, pertanian, dan sebagainya. Tidak mengherankan bila
sebagian besar kesakitan dan kematian penduduk ada kaitan dengan
kurang tersedianya air bersih. Pada tahun 1983 sekitar 400.000 orang
meninggal karena diare dan 40.000 karena kolera. Penyakit kulit dan mata
pada umumnya tidak menimbulkan kematian. Banyaknya penderita
penyakit kulit dan mata erat hubungannya dengan kualitas air untuk mandi
dan cuci yang buruk.
Penyakit tidak menular yang perantaranya air antara lain
keracunan akut karena minum air yang mengandung racun, gangguan
saraf kerusakan ginjal, otak dan hati karena akumulasi logam berat
melalui makanan dan minuman. Kanker karena secara terus menerus
meminum air yang mengandung zat bersifat karsinogenik. Tekanan darah
tinggi bila dalam air minum terkandung banyak garam (NaCl). Batu ginjal
bila air minum terkandung banyak kapur, atau mineral lain dengan kadar
yang melampaui batas.
E. Pencemaran Air dan Pengujian Kualitas Air
Air bersih secara fisik dapat dikenali karena bersifat tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa (parameter fisik). Bila disyaratkan lebih rinci
air bersih seharusnya juga harus memenuhi kriteria air parameter kimiawi
dan biologis.
Sebaliknya air yang tidak memenuhi sifat salah satu parameter
fisika sudah dikategorikan air kotor, tentunya dimungkinkan tidak
memenuhi kriteria parameter kimiawi maupun biologis. Air yang berwarna
dapat disebabkan banyak faktor, seperti: terlarutnya butiran tanah
permukaan atau debu, adanya proses alam pelapukan bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau
masuknya bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau
menunjukkan adanya bahan-bahan laian yang larut dalam air, missal
bahan organik membusuk mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau
sengak, air yang tercampur bahan organic darah, sisa cucian daging atau
ikan akan mengahsilkan bau air anyir. Air murni tidak berasa, bila dalam
Bab IV Air 25
31. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
air terlarut bahan-bahan kimia lain bisa menjadi pahit atau masam
sehingga air tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumber penyebab air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan
yang membawa kotoran, banjir yang membawa lumpur. Air kotor alam
sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah yang sangat luas. Air kotor yang
berasal dari kegiatan manusia banyak kita jumpai baik domestik yaitu
limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah industri yang sifatnya
terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air kotor sulit
dikendalikan.
Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
pada pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup
manusia. Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air
minum ataupun air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi
seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin
tersedianya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut, berbagai
upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, seperti
pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya
pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan mengenai
hubungan kesehatan dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Berdasarkan Pedoman Teknis tentang Pengawasan Kualitas
Air yang dikeluarkan Direktorat Jenderal PPM & PLP Departemen
kesehatan1977 bahwa parameter kualitas air minum/air bersih yang
minimal diharapkan diperiksa di laboratorium adalah pengujian dan
pemeriksaan Kimia, Fisika dan Biologi (Bakteriologi).
Jenis pemeriksaan kualitas air adalah:
1. Pemerikasaan Kimia meliputi pengujian/pemeriksaan kimia an organik:
Arsen, Flourida, Kadmium, Nitrat, Nitrit, Sianida, Selenium,
Alumunium, Besi, Amonia, Zeng, Tembaga, Sulfat, Mangan, pH dan
Kesadahan. Kimia organik, kandungan senyawa organik yang
pengukurannya secara tidak langsung yaitu dengan memeriksa BOD
(Biological Oxigens Demand) yang menggambarkan kebutuhan
Bab IV Air 26
32. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
oksigen oleh organisme untuk menguraikan senyawa organik dan
oksigen terlarut/DO (Disolved Oxigens).
2. Pemeriksaan Fisika meliputi pemeriksaan: zat padat terlarut, salinitas,
kekeruhan, bau, rasa, suhu dan warna.
3. Pemerikasaan Biologi meliputi pemeriksaan: keberadaan Escherichia
coli (Coli tinja) dengan indeks MPN (Most Probable Number) atau
jumlah perkiraan terdekat yang disesuaikan tabel (JPT = Jumlah
Perkiraan Terdekat)
F. Rangkuman
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan
udara.
Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air tanah
merupakan sumber air tawar terbesar di bumi. Kira-kira 30% air tawar di
bumi berupa air tanah. Air tanah merupakan sumber air minum yang
sangat penting bagi penduduk di Indonesia. 60% penduduk Indonesia
masih menggantungkan pada air tanah. Air tanah yang biasanya kita
jumpai adalah air sumur.
Banyak manfaat air tanah bagi kehidupan makhluk hidup. Bukan
hanya manusia yang memanfaatkan air tanah, tetapi juga tumbuhan dan
hewan. Bagi manusia air tanah biasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk mandi, air minum, dan sebagainya.
G. Kasus/Permasalahan
1. Dapatkah kamu menyebutkan bentuk-bentuk hidrosfer yang ada di
daerahmu?
2. Sebutkan sumber-sumber air untuk keperluan rumah tangga!
3. Mengapa di daerah tertentu sering terjadi kekeringan dan mengapa di
daerah tertentu terjadi banjir?
4. Apakah jenis-jenis pemeriksaan kualitas air?
5. Kapan air dikatakan sudah tercemar?
6. Jenis-jenis penyakit apa sajakah yang disebabkan oleh air yang
tercemar?
Bab IV Air 27
33. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB V
UDARA
Standar Kompetensi:
Memahami fungsi udara, pencemaran dan dampak yang ditimbulkan,
serta cara pengendaliannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.
2. Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat pence-
marnya.
3. Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari kebisingan
serta bau.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara.
2. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis
zat pencemarnya.
3. Siswa dapat menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan
dari kebisingan serta bau.
A. Pencemaran Udara dan Sumber Pencemaran
Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian pencemaran udara.
Selanjutnya juga akan diuraikan bagaimana mengidentifikasi sumber
pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya, selain itu juga dijelaskan
Bab V Udara 28
34. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
bahwa pencemaran udara dapat timbul karena suara dan bau. Dalam bab
ini juga diuraikan tentang gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena
pencemaran yang disebabkan oleh suara (kebisingan) dan bau.
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara
merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan
untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon
untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari. Salah satu dampak dari
adanya peningkatan jumlah populasi manusia dan perkembangan
teknologi adalah munculnya masalah lingkungan yaitu pencemaran.
Pencemaran dapat terjadi di lingkungan udara, air, dan tanah.
Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia
adalah pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kehidupan di muka bumi. Pencemaran udara tidak hanya mempengaruhi
kesehatan manusia saja, namun juga memberi dampak pada makhluk
hidup lain seperti tumbuhan dan hewan.
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara adalah
proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara
(atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara
tersebut. Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi
polutan yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat
yang tidak berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun,
apabila jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah
melebihi batas normal yang dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah
peristiwa yang disebut dengan pencemaran. Konsentrasi polutan yang
masuk ke lingkungan sudah tidak sebanding lagi dengan laju proses
penguraiannya, sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.
Pencemaran yang disebabkan oleh gas karbondioksida adalah
salah satu contoh ketidakseimbangan saat ini yang terjadi di alam. Secara
Bab V Udara 29
35. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
alami gas karbondioksida (CO2) diperlukan untuk proses fotosintesis oleh
tumbuhan untuk menghasilkan gas oksigen. Gas oksigen sangat
diperlukan oleh manusia dan hewan, karena digunakan untuk proses
pernafasan. Gas karbondioksida berasal dari berbagai proses pembakar-
an yang berlangsung secara sempurna. Jumlah gas karbondioksida yang
dikeluarkan semakin hari semakin bertambah karena proses pembakaran
juga semakin meningkat. Banyaknya kendaraan bermotor, kebakaran
(sengaja ataupun tidak), dan banyaknya pabrik yang berproduksi,
menyebabkan jumlah gas karbondioksida semakin meningkat.
Peningkatan ini tidak disertai dengan meningkatnya jumlah tanaman atau
tumbuhan yang dapat mengeliminasi atau mengurangi jumlah
karbondioksida di udara. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan alam,
jumlah CO2 yang dikeluarkan lebih besar daripada yang dimanfaatkan
oleh tumbuhan, sehingga terjadilah pencemaran udara.
Pencemaran udara terutama terjadi di kota-kota besar, daerah yang
padat lalu lintasnya, dan kawasan padat industri. Pencemaran dapat
terjadi dimana-mana, di dalam ruang maupun di luar ruangan. Bila
pencemaran terjadi di dalam rumah, ruang sekolah atau perkantoran
maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan apabila pencemaran terjadi di luar ruangan disebut dengan
outdoor pollution. Pencemaran dapat terjadi secara lokal (lingkup kecil),
nasional (lingkup yang agak besar), regional (lingkup lebih besar),
ataupun secara global (atau di seluruh permukaan bumi). Dapatkah kalian
menyebutkan satu contoh dari masing-masing pencemaran yang terjadi
baik secara lokal, nasional, regional, atau global? Diskusikan bersama
guru dan teman kalian! Mengapa disebut pencemaran lokal, nasional,
regional, ataupun global? Siapa yang merasakan dampak dari
pencemaran tersebut?
Dampak dari pencemaran udara terutama adalah mengganggu
kesehatan makhluk hidup atau bahkan dapat menyebabkan timbulnya
kematian bagi makhluk di lingkungan udara yang tercemar. Pencemaran
juga menimbulkan dampak kerusakan pada benda-benda yang ada di
Bab V Udara 30
36. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
lingkungan yang tercemar. Dampak tersebut ada yang tidak langsung
terlihat, namun tidak sedikit dampaknya baru terasa setelah bertahun-
tahun atau bahkan menurun ke anak cucunya.
(a) (b)
Gambar 5.1 Sumber Pencemaran Udara: a) Asap Pabrik dan b) Kendaraan
Bermotor
2. Sumber pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya
Sumber pencemaran udara berasal dari aktivitas alam dan kegiatan
manusia. Aktivitas alam seperti letusan gunung berapi, pembusukan zat
secara alami, serta kebakaran hutan yang tidak disengaja dapat
menimbulkan masalah pencemaran udara. Sedangkan aktivitas manusia
akan memberikan sumbangan terbesar bagi terciptanya masalah
pencemaran udara. Aktivitas manusia antara lain dari aktivitas industri,
kendaraan bermotor, pembakaran sampah, merokok, dan lain-lain.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut
dengan polutan. Sumber pencemar udara dapat digolongkan menjadi
sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam misalnya gunung
meletus, asap dari penggorengan di dapur, sedangkan sumber bergerak
misalnya kendaraan bermotor. Polutan dapat berpindah tempat karena
bantuan angin dan hujan. Angin menyebabkan pencemaran dapat
menyebar kemana-mana. Hujan sebenarnya adalah pembersih alami.
Dengan adanya hujan, maka polutan dapat turun ke bumi dan masuk ke
dalam air atau tanah, dan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman atau ikan
Bab V Udara 31
37. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
di dalam air. Namun, jika dalam udara mengandung kadar polutan yang
sangat tinggi maka hujan membawa polutan yang berbahaya bagi air,
tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Sumber pencemar dapat berupa gas dan partikel. Zat pencemar
yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan adalah berupa gas CO2,
CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb. Selain itu, bau dan suara
dapat menimbulkan pencemaran udara.
Gas karbondioksida adalah gas yang dihasilkan dari semua proses
pembakaran yang terjadi secara sempurna. Semakin tahun jumlah gas
CO2 yang dilepaskan ke udara semakin meningkat. Sumbangan terbesar
gas CO2 adalah berasal dari kendaraan bermotor. Gas CO2 sebenarnya
tidak berpengaruh secara langsung pada kesehatan manusia, namun
dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan gas CO2 memberikan
dampak yang lebih besar terhadap lingkungan. Gas CO2 dapat
meningkatkan suhu bumi sehingga dapat menyebabkan pemanasan
global. Jika terjadi secara terus menerus dan tidak ada upaya untuk
mengurangi bertambahnya kadar CO2 yang masuk udara, maka diprediksi
akan terjadi pencairan gunung es, naiknya permukaan air laut, dan
terjadinya perubahan iklim yang ekstrim.
Gas CO (karbonmonoksida) diperoleh dari pembakaran yang tidak
sempurna. Misalnya memanaskan mobil di dalam ruang yang tertutup
dapat menimbulkan gas CO. Apabila keracunan gas CO dapat
mengakibatkan pusing, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Hal ini disebabkan gas CO dalam tubuh lebih mudah berikatan dengan
haemoglobin (Hb) dalam darah. Darah di dalam tubuh yang normal
seharusnya mengangkut gas oksigen, namun jika terdapat gas CO maka
darah akan lebih mudah membawa gas CO, sehingga dapat
menyebabkan kematian apabila tidak segera mendapat pertolongan.
Gas SO2 dan NO2 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
seperti minyak, bensin, solar, dan batubara. Keberadaan kedua gas
tersebut di udara dapat menyebabkan hujan yang turun di daerah yang
mengandung kadar SO2 dan NO2 tinggi dapat menyebabkan hujan asam.
Bab V Udara 32
38. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Hujan asam dapat mengakibatkan tumbuhan dan hewan yang hidup di
dalam tanah mati, besi dan logam mudah berkarat, dan bangunan kuno
seperti candi menjadi cepat rusak. Selain itu, kadar SO2 yang tinggi dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman seperti menguning-
nya daun dan kerdilnya tanaman.
Partikel debu secara alami dapat dihasilkan dari debu tanah kering
yang terbawa oleh angin atau dari letusan gunung berapi. Partikel debu
dapat berada di udara melayang-layang dalam waktu yang relative lama,
sehingga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pernafasan. Partikel debu dapat mengandung berbagai senyawa kimia,
dan mempunyai ukuran yang berbeda tergantung dari sumber emisinya.
Partikel selain debu, dapat berupa asap. Asap berasal dari pembakaran
batubara, proses industri, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan
asap rokok. Bahkan dalam asap rokok tidak hanya mengandung satu jenis
senyawa yang berbahaya, namun dapat mengandung lebih dari dua
senyawa yang berbahaya. Asap rokok justru akan memberikan pengaruh
yang berbahaya terhadap orang yang tidak merokok tetapi langsung
menghirup asap rokok. Orang yang demikian disebut dengan perokok
pasif, sedangkan orang yang melakukan kegiatan merokok disebut
dengan perokok aktif. Asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru,
batuk kronis, bahkan pada ibu hamil dapat mempengaruhi janin dalam
kandungannya.
Logam Pb di udara salah satunya yang dapat terkandung di dalam
partikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan
bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam bensin berupa
senyawa organic yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan
bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah,
merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.
Bab V Udara 33
39. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
B. Pengaruh Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan
Selain gas dan partikel yang dapat menyebabkan pencemaran
udara, bau dan kebisingan juga dapat menimbulkan masalah pencemaran
udara. Mengapa bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran? Dari
mana asal terjadinya bau dan suara yang dapat menyebabkan udara
menjadi tercemar? Apa dampak dari pencemaran udara yang disebabkan
oleh bau dan suara?
Udara yang bersih atau tidak tercemar bersifat tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Udara yang berbau menunjukkan terjadinya
pencemaran udara. Bau dapat berasal dari peristiwa biologis seperti
terjadinya proses pembusukan tumbuhan atau bangkai. Gas yang
dilepaskan dari bau busuk tersebut biasanya mengandung gas H2S atau
gas amoniak (NH3). Selain proses alami, tumpukan sampah juga akan
menyebabkan bau busuk. Apakah pengambilan sampah di lingkungan
sekitar kalian rutin dilakukan? Apa yang terjadi apabila tukang sampah
tidak mengambil tumpukan sampah di sekitar rumahmu selama 1 hingga 2
hari? Bagaimana bau yang timbul di sekitar rumahmu jika hal tersebut
terjadi?
Sampah adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan manusia, yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Tumpukan
sampah terutama yang berasal dari sampah organik jika dibiarkan lama
kelamaan akan menimbulkan bau busuk. Pernahkah kalian berada di
lokasi penimbunan sampah? Tempat Pembuangan Akhir pastilah banyak
sampah yang terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Apa yang
terjadi jika tidak ada tempat pembuangan akhir dari sampah? Apa yang
terjadi jika sampah dibiarkan saja, tanpa diolah atau diperlakukan?
Bau busuk yang berasal dari sampah juga merupakan proses
biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme melakukan
penguraian secara alami untuk mengubah senyawa menjadi zat yang
lebih sederhana. Timbunan sampah selain menghasilkan gas H2S yang
berbau busuk, juga dapat menghasilkan gas metana (CH4). Bau busuk
yang timbul dari sampah dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Bab V Udara 34
40. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Binatang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui
udara, bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing,
sesak nafas, dan dapat menimbulkan mual bagi orang yang
menghirupnya.
Bunyi atau suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika
melampaui batas pendengaran manusia. Bunyi merupakan gelombang zat
yang sampai ke telinga manusia. Bising merupakan bunyi yang tidak
dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu
sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor seperti
saat menyalakan klakson, bunyi knalpot yang memekakkan telinga, atau
banyaknya mobil yang berlalu lalang. Sumber transportasi lain yang juga
dapat menyebabkan kebisingan adalah kereta api dan penerbangan.
Kebisingan juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada
kegiatan konstruksi yaitu mesin pengaduk semen, penghancuran material,
atau pemadatan tanah. Dari kegiatan perindustrian, alat-alat industri,
mesin, dan diesel juga dapat menyebabkan kebisingan. Acara live music
yang menggunakan sound system atau alat pengeras suara yang
memekakkan telinga juga penyebab terjadinya kebisingan. Tahukah kalian
bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan?
Apa dampak yang terjadi karena kebisingan?
Dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu
kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah,
yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam
acara musik yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya
pertengkaran diantara penonton.
Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat
meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus
dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi
kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas
kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan menganggap terlampau remeh
Bab V Udara 35
41. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan meningkatnya usia,
kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang akhirnya
dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.
C. Rangkuman
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara
merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan
untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon
untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari.
Salah satu dampak dari adanya peningkatan jumlah populasi
manusia dan perkembangan teknologi adalah munculnya masalah
lingkungan yaitu pencemaran. Pencemaran dapat terjadi di lingkungan
udara, air, dan tanah. Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi
keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara. Pencemaran udara dapat
menimbulkan dampak negatif bagai kehidupan di muka bumi. Pence-
maran udara tidak hanya mempengaruhi kesehatan manusia saja, namun
juga memberi dampak pada makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan
hewan.
D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkanlah gas polutan yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor!
2. Mengapa udara bisa berbau busuk? Jelaskanlah prosesnya!
3. Apa sajakah sumber-sumber kebisingan?
4. Dari manakah gas CO ditimbulkan?
5. Apa dampak negatif dari pencemaran udara?
6. Adakah hubungan antara pencemaran udara dengan perubahan iklim?
7. Apa dampak kebisingan terhadap kesehatan?
8. Apa tanda-tanda jika udara tercemar?
9. Warna hitam pada knalpot kendaraan bermesin diesel menunjukkan
gas apa?
10. Mengapa orang-orang yang bekerja pada tempat bising sering
mengidap tuli?
Bab V Udara 36
42. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB VI
TANAH DAN LAHAN
Standar Kompetensi:
Memahami terjadinya degradasi lahan dan cara mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian degradasi lahan.
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya degradasi lahan.
3. Menjelaskan dampak yang timbul akibat degradasi lahan.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian degradasi lahan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya degradasi tanah.
3. Siswa dapat menjelaskan dampak yang timbul akibat degradasi
lahan.
A. Pengertian Degradasi Lahan
Degradasi adalah penurunan mutu atau kemerosotan kedudukan
(Daryanto, 1997). Sedangkan degradasi lahan adalah penurunan atau
kemerosotan mutu lahan sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas
alam, sehingga kondisi tahan menjadi lebih buruk dibanding dengan
kondisi sebelumnya. Dengan demikian degradasi lahan harus dicegah
agar tanah tidak mengalami kerusakan dan manusia mengalami kerugian
karena tidak dapat memanfaatkan lahan untuk menunjang kehidupannya.
Lahan adalah bagian dari bentang alam yang ada di permukaan
bumi yang mencakup keseluruhan dari fisik permukan bumi meliputi:
udara, relief, tanah, hidrosfer/air, tumbuhan serta aktivitas manusia
padanya. (Zuidam, 1979). Dengan demikian maka tanah, sungai, danau
atau waduk, tumbuhan dan jenis penggunaan tanah termasuk sebagai
komponen-komponen lahan. Komponen lahan ini dapat mengalami
Bab VI Tanah dan Lahan 37
43. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
kerusakan atau degradasi. Degradasi lahan dapat terjadi pada aspek fisik,
kimia, dan biologi.
1. Degradasi Fisik
Degradasi fisik berarti secara fisik tanah mengalami kerusakan
sehingga tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh
kerusakan fisik yang terjadi pada tanah adalah:
a) Kepadatan Tanah
b) Tekstur Tanah
c) Struktur Tanah
d) Porositas Tanah
e) Konsistensi/Kelekatan
2. Degradasi Kimiawi
Degradasi kimiawi berarti secara kimiawi tanah mengalami
perubahan ke arah lebih buruk, sehingga tanah menjadi rusak dan tidak
dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh kerusakan kimiawi
yang terjadi pada tanah dapat berupa:
a) Penurunan Unsur Hara Makro
b) Penurunan Unsur Hara Mikro
c) Kehilangan Ion-ion
d) Terbentuknya Senyawa Racun
3. Degradasi Biologi
Secara biologi di dalam tanah terdiri dari binatang dan tumbuhan.
Tumbuhan meliputi tumbuhan makro, meso, dan mikro. Contoh masing-
masing kelompok tumbuhan adalah:
a) Tumbuhan Makro
Tumbuhan di tanah yang tergolong tumbuhan makro adalah
pohon mangga, durian, dll.
b) Tumbuhan Meso: semak, perdu, rumput
c) Tumbuhan Mikro; bakteri, jamur
Bab VI Tanah dan Lahan 38
44. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Demikian juga binatang meliputi binatang makro, meso, dan mikro.
Contoh masing-masing kelompok binatang tersebut adalah:
a) Binatang Makro: gajah, harimau, sapi, dll
b) Binatang Meso: tikus, kelinci, dll
c) Binatang Mikro: jazad-jazad renik dalam tanah
Degradasi biologi berarti secara biologi tanah telah mengalami
kerusakan. Dalam hal ini unsur-unsur biologi seperti tumbuhan dan
binatang yang terdapat dalam tanah telah rusak dan hilang. Oleh karena
kondisi biologi dapat menciptakan sifat tanah yang ideal/subur, maka pada
tanah yang kehilangan unsur biologinya menjadi rusak dan tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan faktor-faktor yang menye-
babkan degradasi adalah berkurang dan hilangnya nutrisi, dan erosi tanah
(IBSRAM, 1994, dalam Chen, 1998).
B. Faktor Penyebab Degradasi Lahan
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan/tanah
meliputi faktor yang bersifat merusak secara fisik dan faktor yang merusak
secara kimiawi dan biologi. Sebagai salah satu faktor penyebab degradasi,
erosi tanah oleh air dan angin merupakan bentuk terpenting dari degradasi
(Chen, 1998). Menurut Suripin (2001), erosi tanah merupakan suatu
proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Limpasan permukaan
sebagai faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat pada
terjadinya degradasi lahan.
Bab VI Tanah dan Lahan 39
45. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 6.1. Kegiatan Pertanian yang Mengancam Degradasi Lahan
Gambar 6.2 Tanaman Semusim Dapat Berdampak pada Degradasi Lahan/Tanah
Degradasi lahan yang terjadi akibat aktivitas manusia dapat berupa
penurunan kualitas tanah. Menurut Meneg KLH (1991) beberapa aktivitas
manusia yang dapat menurunkan kualitas tanah adalah: (1) Usaha tani
tanaman semusim terutama di daerah yang lerengnya miring, yang tidak
dibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air akan berdampak pada
terjadinya erosi dan pengangkutan bahan organik, sehingga mengakibat-
kan terjadinya lahan kritis, (2) Perladangan berpindah, yang mengubah
hutan menjadi lahan pertanian, jika lahan tersebut berubah menjadi alang-
Bab VI Tanah dan Lahan 40
46. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
alang akan menurunkan kualitas lingkungan, (3) Penggembalaan
berlebihan, yang melampaui kapasitas lahannya mengakibatkan rumput
tidak sempat tumbuh sehingga menimbulkan tanah gundul (penggurunan),
(4) Penempatan permukiman transmigrasi, yang tidak tidak memiliki
kesesuaian lahan akan berkembang menjadi lingkungan yang berkualitas
buruk, tidak produktif, dan menyengsarakan transmigran, (5) Pembukaan
lahan secara serampangan, dapat menyebabkan pemadatan tanah
sehingga menurunkan infiltrasi, meningkatkan limpasan, dan memicu
terjadinya erosi, (6) Cara pengelolaan bahan organik, pengangkutan dan
pembakaran limbah pertanian dapat menurunkan kadar bahan organik.
Hal ini dapat menyebabkan memburuknya sifat fisik dan erodibilitas tanah,
(7) Perubahan tata guna lahan, dapat merubah kualitas tanah dan
lingkungan, misalnya peningkatan erosi dan menurunnya kesuburan/
produktivitas tanah, dan (8) Penambangan bahan galian yang dilakukan
secara besar-besaran yang berbenturan dengan kepentingan permukim-
an, pertanian, dan kehutanan dapat menimbulkan masalah lingkungan.
C. Dampak Degradasi Lahan
Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitas/mutu
tanah. Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai fungsinya
(Karlen et al, 1996). Apabila kapasitas fungsi tanah sudah mengalami
penurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka tanah
tersebut telah mengalami degradasi. Kualitas tanah adalah gabungan dari
sifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan tanaman,
mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai filter
lingkungan yang efektif (Larson dan Pierce, 1996). Sedangkan menurut
Utomo (2000), Kualitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah, di
dalam batas-batas lingkungannya, untuk berfungsi dalam kapasitasnya
menghasilkan produk biologi secara berkesinambungan, mengatur tata air
dan aliran larutan, memelihara dan memperbaiki kualitas lingkungan untuk
kesehatan dan kenyamanan hidup manusia dan hewan.
Bab VI Tanah dan Lahan 41
47. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 6.3 Lahan Miring Mengalami Degradasi
Salah satu bentuk degradasi tanah dapat berupa perubahan sifat
biofisik tanah. Perubahan sifat biofisik tanah terjadi karena perubahan
penggunaan lahan. Hal ini disebabkan setiap perubahan penggunaan
lahan selalu diikuti dengan perubahan penutup lahan (vegetasi). Oleh
karena setiap jenis vegetasi memiliki sistem perakaran yang berbeda
(Winanti, 1996), maka ketika vegetasi penutup lahan berubah maka sifat
biofisik tanah juga akan berubah. Terkait dengan perubahan sifat biofisik
tanah ini Liedloff (2003) menyatakan bahwa perubahan penutupan lahan
dapat mempengaruhi aktivitas makro-invertebrata dalam tanah. Peru-
bahan penggunaan lahan dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
tanah permukaan berupa penurunan bahan organik, jumlah ruang pori,
dan ketebalan. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap sifat
biofisik tanah dapat mengganggu karakteristik hidrologi lahan di kota.
Bab VI Tanah dan Lahan 42
48. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 6.4 Dampak Degradasi Lahan Hutan
Perubahan penggunaan lahan cenderung menurunkan jumlah
resapan air hujan di kota. Menurunnya resapan air dikarenakan dikonversi
lahan terbuka bervegetasi menjadi lahan terbangun dapat meminimalkan
resapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini terjadi karena tanaman secara
efektif dapat mengabsobsi air hujan untuk mempertahankan laju infiltrasi;
bahkan vegetasi dapat meningkatkan laju infiltrasi (Schwab, 1997).
Dengan demikian pada kota yang sudah berkembang pesat, resapan air
hujan ke dalam tanah cenderung kecil. Sebagai contoh, Pada tahun 1990
nilai koefisien resapan beberapa kota di Jawa Barat adalah Kota Bandung
sebesar 17 %, Bogor sebesar 17,3 %, dan Tangerang sebesar 15 %
(Asdak, 2002). Sejalan dengan pesatnya perkembangan fisik kota, saat ini
penurunan resapan air juga terjadi di hampir semua kota di Indonesia.
Bab VI Tanah dan Lahan 43
49. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
D. Rangkuman
Degradasi lahan/tanah adalah penurunan atau kemerosotan mutu
tanah sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas alam, sehingga
kondisi tanah menjadi lebih buruk dibanding dengan kondisi sebelumnya.
Penurunan mutu tanah dapat terjadi secara fisik, kimia, maupun biologi.
Degradasi lahan/tanah terjadi karena aktivitas manusia dalam
pemanfaatan lahan. Tenaga air dan angin merupakan energi yang dapat
merusak tanah sehingga terjadi degradasi lahan/tanah. Degradasi lahan
berdampak pada kerusakan lahan sehingga lahan tidak dapat berfungsi
seperti sediakala. Dampak kerusakan dapat berupa penurunan kesuburan
tanah, kemampuan menahan dan meresapkan air, dan daya dukung
lingkungan.
E. Kasus/Permasalahan
1. Apakah degradasi lahan sudah terjadi di tempat tinggal dan
sekolahmu? Jelaskan!
2. Sebutkan macam-macam degradasi lahan yang terjadi tersebut!
3. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan tersebut?
4. Apa dampak dari degradasi lahan tersebut?
5. Apa dampaknya jika hutan digunduli?
6. Bagaimana cara mencegah terjadinya degradasi lahan?
7. Apa bedanya lahan sawah dan pekarangan?
8. Apa yang dimaksud dengan lahan kritis?
9. Apa yang dimaksud lahan tidur?
10. Apa yang dimaksud dengan lahan produktif?
Bab VI Tanah dan Lahan 44
50. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB VII
ENERGI
Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, pemanfaatan dan dampak pemakaian energi
terhadap lingkungan.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan dampak penggunaan energi fosil.
2. Menjelaskan dampak menipisnya cadangan energi fosil.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan dampak penggunaan energi fosil.
2. Siswa dapat menjelaskan dampak menipisnya cadangan energi
fosil.
Pendahuluan
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga
peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini,
hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber
energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang
menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung
atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi
fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya. Pencemaran
udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas
udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas
udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil
yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan
industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan
rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota
Bab VII Energi 45
51. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa
kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara.
A. Dampak Pemakaian Energi Fosil
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi
dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan
tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi
fosil terhadap manusia dan lingkungan:
1. Dampak terhadap udara dan iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil
(misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2)
yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan
pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara.
Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia
(misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan
transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan
mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx
tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara
yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.
Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal
dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan
asam.
Bab VII Energi 46
52. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 7.1 Proses Terbentuknya Hujan Asam
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di
awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang
merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan
tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH
“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.
Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan
asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh
tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain
oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat
menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan
mata dalam memandang.
Bab VII Energi 47
53. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Gambar 7.2 Dampak Pencemaran terhadap Lingkungan
2. Dampak terhadap suhu udara
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida
(CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca
di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan
pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi
inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang
berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama
dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas
rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling
tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi.
Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar
Bab VII Energi 48
54. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
B. Emisi Kendaraan Bermotor
Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO terbesar adalah asap
kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin
transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO
dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti
karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang menge-
rikan.
”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan
energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel
dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa
contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil
humas Pertamina.
Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah
kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia,
produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus
bertambah oleh permintaan yang terus meningkat.
Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak
memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan
adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang
diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak
lebih mahal dibanding mobil konvensional.
Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya,
meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau
saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda
setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu
lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya
parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak
sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin
membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap
ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang
saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan
Bab VII Energi 49
55. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi).
Rabu, 25 November 2009.
C. Rangkuman
Hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi
sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi
yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara
langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa
pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang
berbahaya. Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil
(misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2)
yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog/kabut dan
pemanasan global).
D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkan 2 energi fosil yang paling banyak digunakan dewasa ini!
2. Coba jelaskan proses terjadinya hujan asam!
3. Sebutkanlah energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil!
4. Gas-gas apa sajakah yang dihasilkan dari bahan bakar fosil?
5. Jika ditinjau dari jenis bahan-bakarnya, sebutkan jenis kendaraan
bermotor dan bahan bakarnya.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gambar 7.2!
7. Bagaimana cara menghemat bahan bakar minyak (fosil)?
8. Bagaimana pendapat anda jika bahan bakar fosil sudah habis?
9. Di manakah bahan bakar fosil diperoleh?
10. Sebutkan 3 perusahaan di dunia yang mengelola perdagangan
bahan bakar minyak?
Bab VII Energi 50
56. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB VIII
HUTAN
PPPP
Standar Kompetensi:
Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya kerusakan hutan
dan upaya mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi penyebab kerusakan hutan.
2. Menjelaskan dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan.
Indikator:
1. Siswa dapat menidentifikasi penyebab kerusakan hutan.
2. Siswa dapat menjelaskan dampak kerusakan hutan terhadap
lingkungan.
Pendahuluan
Kerusakan hutan di Indonesia menurun dari 2,83 juta hektar per
tahun menjadi 1,08 juta ha per tahun atau menurun 60 persen.
Keberhasilan itu setelah Departemen Kehutanan (Dephut) menggalakkan
gerakan penghijauan nasional selama tiga tahun (2004-2007), kata
Kepala Pusat Informasi Dephut, Ir Masyhud kepada wartawan di Jambi,
Kamis. Dephut selama dua hari di Jambi (13-14 Agustus 2008) menggelar
konsultasi publik menggalakkan program nasional "Indonesia Menanam
Satu Juta Pohon" pada 2008 dalam rangka Kebangkitan Indonesia 100
tahun. Masyhud menjelaskan, degradasi hutan di Indonesia berhasil
diturunkan selama tiga tahun itu dengan menggerakkan program
penghijauan dengan menanam 2 miliar lebih pohon.
Program penghijauan itu dicanangkan melalui Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (Gerhan) dan Indonesia Menanam dengan semboyan
"Kecil Menanam, Besar Memanen", "Tebang Satu Tanam Seribu", serta
"Santri Menanam, Kyai Memanen, Anak dan Cucu Memanen".
Sejumlah peneliti asing menyebut gerakan penghijauan nasional menu-
Bab VIII Hutan 51
57. KELAS 8
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
runkan tingkat degradasi menjadi 70.000 ha per tahun. Pada 2005 tutupan
hutan atas keberhasilan penghijauan mencapai 80 juta hektar. Lahan kritis
dari kerusakan 59,2 juta hektar per tahun menurun menjadi 30 juta ha per
tahun. Sedangkan, pada 2007 ketika Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mencanangkan Indonesia Hijau di Jonggol menargetkan
menanam 79 juta pohon, namun terealisasi melebihi target yaitu 86,9 juta
ha. Sementara Gerakan Perempuan Menanam yang dicanangkan Ibu Ani
Yudhoyono dari target 10 juta pohon ternyata bisa mencapai penanaman
pohon 14,1 juta. Keberhasilan itu terlihat karena antusias dan kian
tingginya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian
hutan, sebab akibat kerusakan hutan selama ini telah menyengsarakan
semua pihak seperti bencana alam banjir, kekeringan, dan kebakaran
hutan. Bencana itu tidak hanya mengalami kerugian materi cukup besar,
tapi juga banyak korban manusia. Karenanya pada 2008 dalam Gerakan
Indonesia Hijau dalam rangka Kebangkitan Indonesia 100 tahun
menargetkan penanaman 100 juta pohon.
A. Fungsi Hutan
Secara etimologis, hutan menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, W.J.S Poerwadarminta, berarti kumpulan rapat pepohonan dan
berbagai tumbuhan lainnya dalam suatu wilayah tertentu. Hutan adalah
habitat bermacam spesies tumbuhan, spesies hewan, beberapa kelompok
etnik manusia, yang berinteraksi satu sama lain, sekaligus dengan
lingkungan sekitarnya. Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan,
spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja.
Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap
bumi sebagai habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan
sebagai tempat resapan air; hutan sebagai payung raksasa; hutan
sebagai paru-paru dunia; dan hutan sebagai-wadah-kebutuhan-primer.
Bab VIII Hutan 52