3. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Sebagai alternatif cara mengolah Tandan
Kosong Kelapa Sawit yang efisien dan
komersil (berdaya jual tinggi).
Sebagai salah satu upaya mengurangi
jumlah limbah padat kelapa sawit.
4. PENELITIAN INI BERTUJUAN:
•Mendeskripsikan tentang limbah kelapa sawit.
•Mendeskripsikan tentang pengolahan TKKS.
•Mendeskripsikan tahapan – tahapan dalam teknik pemanfaatan
limbah Tandan Kosong dari Industri Pengolahan Kelapa Sawit untuk
Papan Partikel dengan Perekat Phenol Formaldehida .
•Mendeskripsikan pemanfaatan limbah Tandan Kosong dari Industri
Pengolahan Kelapa Sawit untuk Papan Partikel dengan Perekat
Phenol Formaldehida .
5. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan
komponen penyebab pencemaran terdiri dari zat atau bahan
yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Limbah
industri kebanyakan menghasilkan limbah yang bersifat cair
atau padat yang masih kaya dengan zat organik yang mudah
mengalami peruraian.
6. 2. JENIS- JENIS LIMBAH DARI PABRIK KELAPA SAWIT
Limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas 2 macam yaitu :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
8. 3. Teknik pemanfaatan limbah Tandan Kosong dari
Industri Pengolahan Kelapa Sawit untuk Papan
Partikel dengan Perekat Phenol Formaldehida.
Sumber bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan papan partikel adalah limbah kelapa sawit
yang berlignoselulosa, antara lain tandan kosong,
batang, pelepah dan cangkang buahnya.
Sabut dan tandan kelapa sawit dapat dipergunakan
sebagai bahan baku papan partikel karena sabut dan
tandan kelapa sawit banyak mengandung komponen
kimia kayu seperti lignin (16.19%), selulosa (44.14%)
dan hemiselulosa (19.28%)
9. Papan partikel adalah salah satu jenis kayu pabrikan.
Papan partikel umumnya dibuat dari campuran keping
kayu yang dicampur dengan lem resin sintesis dan
dipres menjadi lembaran-lembaran keras dalam
ketebalan tertentu. Papan partikel cenderung lebih
berat dari kebanyakan material kayu lainnya karena
konten lemnya lebih banyak dan seratnya yang
panjang.
10. Data perkiraan jumlah TKKS di Indonesia sejak tahun 2000-2009
berdasarkan data produksi CPO Indonesia.
11. 4. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH TKKS MENJADI PAPAN PARTIKEL DENGAN
PEREKAT PHENOL FORMALDEHIDA
TKKS yang telah dipisahkan dari parenkimnya, kemudian dilakukan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. perendaman air dingin selama 24 jam,
2. Perebusan dengan air panas selama 2 jam,
3. perebusan dengan larutan Ca(OH)2 1 % selama 2 jam,
4. perebusan dengan larutan NaOH 1% selama 2 jam
5. penyemprotan phenol formaldehida dengan variasi 8% dan 10 % dengan
kerapatan 0,6 g/cm3, 0,7 g/cm3 dan 0,8 g/cm3.
6. Pencampuran partikel dalam drum pencampur
7. Pembentukan partikel dengan bentuk mat (hamparan) dengan ukuran
250x250x10 mm
8. Pemanasan dengan suhu 160 C selama 10 menit pada tekanan 20 kg/cm3
9. Penganjalan dengan plat besi setebal 10mm agar ketebalannya sama
10. Papan yang dihasilkan lau diangin-anginkan selama 2 minggu dan dipotong-
potong sesuai dengan ukuran
12. Perbedaan kadar perekat tidak menunjukkan
pengaruh yang besar terhadap nilai keteguhan papan.
Perbedaan kerapatan papan menunjukkan besar
kecilnya kedekatan atau kerenggangan antar partikel
dalam papan.