SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011


     PEMBUATAN PULP DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT
               UNTUK KARTON PADA SKALA USAHA KECIL
                (Manufacture of Pulp from Empty Oil-Palm Fruit Bunches
                         For Paperboard at Small-Scale Endeavor)


                                          Oleh/By :
                              Dian Anggraini & Han Roliadi 1
             1. Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
                Jl. Gn. Batu. No.5 Bogor 16610, Tlp. 0251-8633378, 8633413
                       Diterima 3 Mei 2011, disetujui 5 September 2011

ABSTRACT
Small-scale paperboard industries in Indonesia are currently faced with the procurement
continuity of fibrous raw material (particularly pulp and waste paper). Wastes of palm-oil
processing as empty oil-palm fruit bunches (EOPFB), inherently ligno-cellulosic fibers, are
abundantly available; and as yet have not been utilized commercially, hence indicating their
potential uses as raw material for such paperboard industries. In relevant, the EOPFB has been
experimentally pulped using hot soda semi-chemical process in the semi-pilot scale closed
(pressurized) digester, employing the fixed cooking condition, i.e. soda (NaOH) concentration
10%, EOPFB to liquor ratio 1:5.5, and maximum temperature 120 C held for 2 hours. This
digester serves as a part of equipment employed in small-scale paperboard manufacture.The
EOPFB pulp yield reached 60.17%. Paperboard sheet was formed in a small-scale paperboard
industry from EOPFB pulp (100%); and from its mixture with waste paper and paper-millsludge
(50%:25%:25%), each fiber stuffs incorporating the additives (i.e. 5% kaolin filler, 2% alum
retention aid, and 4%tapioca binder). Strength properties of paperboard from the mixed stuffs
(EOPFB pulp, waste paper, and sludge) were somewhat lower than those of 100% EOPFB pulp,
but better than those produced by small-scale paperboard industries that use raw material of
waste paper - sludge mixture (50%:50%, without additives); and could mostly satisfy the
standard requirement for commercial paperboard, except for burst index and tear index. These
shortcomings can expectedly be improved through the use of rosin-soap sizing and greater
amount of tapioca binder.
Keyword : Empty oil-palm fruit bunches, pulp, paperboard, small-scale paperboard industry

ABSTRAK

Industri karton skala kecil saat ini mengalami kesulitan kontinuitas pasokan bahan baku
(khususnya pulp dan kertas bekas). Limbah pengolahan minyak kelapa sawit sebagai bahan serat
berligno-selulosa jumlahnya berlimpah, dan sebegitu jauh belum banyak dimanfaatkan, sehingga
JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011


berindikasi potensial sebagai bahan baku industri karton. Pembuatan pulp tandan kosong kelapa
sawit (TKKS) untuk karton dilakukan dengan proses semi-kimia soda panas pada ketel pemasak,
dengan kondisi pemasakan TKKS tetap, yaitu konsentrasi soda (NaOH) 10%, perbandingan
berat TKKS dengan larutan pemasak 1:5,5, dan suhu maksimum 120 C yang dipertahankan
selama 2 jam. Ketel ini merupakan bagian peralatan pada pembuatan karton skala kecil.
Rendemen pulp TKKS mencapai 60,17%. Lembaran karton dibentuk di industri rakyat dari pulp
TKKS 100%, dan dari campurannya dengan kertas bekas dan sludge industri kertas
(50%:25%:25%), masing-masing bahan serat tersebut diberi bahan aditif (kaolin 5%, alum 2%,
dan perekat tapioka 4%). Rendemen dan sifat kekuatan karton dari campuran bahan serat (pulp
TKKS, kertas bekas, dan sludge) sedikit di bawah sifat karton dari pulp TKKS100%, tetapi
masih lebih baik dari pada sifat karton buatan industri rakyat dari campuran kertas bekas - sludge
(50%:50%, tanpa aditif); dan sebagian besar memenuhi persyaratan standar karton komersial,
kecuali indeks tarik dan indeks sobek. Kekurangan tersebut diharapkan dapat diatasi dengan
penggunaan bahan dan lebih banyak perekat tapioka.

Kata Kunci: Tandan kosong kelapa sawit, pulp, karton, industri skala usaha kecil, rosin-soap
sizing


I. PENDAHULUAN

Industri karton skala kecil yang ada saat ini umumnya mengalami kesulitan mendapatkan bahan
baku berupa pulp dan kertas bekas dalam jumlah yang cukup dan harga yang dapat diterima oleh
industri tersebut. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara
menggunakan sludge dari limbah industri pulp dan kertas sebagai bahan baku utamanya dan
kertas bekas sebagai pencampur. Ternyata kualitas karton yang diproduksi masih rendah, yang
disebabkan serat dari kertas bekas dan sludge berkualitas rendah dan sangat higroskopis,
sehingga karton yang dihasilkan mengandung air cukup besar dan lembek (Anonim, 1994;
Maybee, 1999). Akibatnya, produksi karton skala kecil ini tidak dapat memenuhi permintaan
kualitas karton untuk rumah tangga, seperti buku pelajaran, sepatu, tas, pakaian jadi, pemintal
benang, dan tekstil. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh Pusat Litbang Keteknikan
Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Bogor adalah mencari dan mendapatkan bahan berserat
lingoselulosa yang dapat dijadikan bahan baku karton, berpotensi memadai, dan belum banyak
JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011


III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan dan Alat Percobaan

     A. Sifat-sifat fisika aquadest:
          1. Rumus molekul             : H2O
          2. Massa molar               : 18.0153 g/mol
          3. Densitas dan fase         : 0.998 g/cm³, cairan
                                        0.92 g/cm³, padatan
          4. Titik beku                : 0 °C
          5. Titik didih               : 100 °C
          6.   Viskositas              : 0,001 Pa.s pada suhu 20oC
          7. Penampilan                : Cairan tak berwarna, tidak berbau
          8. Bila dipanaskan terus melebihi 100 °C akan menjadi superheated steam.
          9. Dapat diperoleh dalam fase padat, cair, dan uap di alam
     B. Sifat-sifat kimia aquadest:
          1. Pelarut yang baik
          2. Memiliki pH 7 (netral)
          3. Merupakan senyawa dengan ikatan kovalen
          4. Tidak memiliki bau
          5. Elemen yang lebih elektropositif dari hidrogen seperti litium, natrium, kalsium
               akan bereaksi dengan hidrogen dari air dan membentuk hidroksida
          6. Tidak mempunyai rasa yang khas
          7. Air merupakan cairan elektrolit yang baik
          8. Bukan merupakan zat pengoksidasi kuat
          9. Lebih bersifat reduktor daripada oksidator
          10. Reaksi oksidasi dari air sendiri dapat terjadi jika direaksikan dengan logam alkali
               atau alkali tanah
               Reaksi : Ca + 2 H2O      Ca2+ + 2 OH- + H2


     A. Sifat-sifat fisika natrium hidroksida:
         1.    Rumus molekul                    : NaOH
JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011


         2.   Berat molekul                     : 39,997 gr/mol
         3.   Densitas dan fase                 : 2.100 g/cm3, cairan
         4.   Titik lebur                       : 318 °C
         5.   Titik didih                       : 1390 °C
         6.   Titik nyala                       : Tidak mudah terbakar
         7.   Kelarutan dalam air               : 111 g/100 ml (20 °C)
         8.   Kebasaan (pKb)                    : -2,43
         9.   Penampilan                        : Kristal rhombic berwarna putih
         10. Warna larutan                      : Bening
     B. Sifat-sifat kimia natrium hidroksida:
         1.   Merupakan larutan basa kuat
         2.   Merupakan basa kuat
         3.   Bersifat polar
         4.   Senyawa ini sangat mudah larut dalam air
         5.   Sangat larut pada alkohol, eter
         6.   Tidak larut pada NH3
         7.   Dapat menyerap air di udara
         8.   Dapat bereaksi dengan asam membentuk garam natrium dan air
              Reaksi : 2 NaOH + H2SO4                Na2SO4 + 2H2O
         9.   Dapat bereaksi dengan garam yang mudah larut dalam air membentuk garam
              natrium dan basa
              Reaksi : FeSO4 + 2 NaOH              Na2SO4 + Fe(OH)2
        10.   Dapat bereaksi dengan oksida asam membentuk garam dan air
              Reaksi : N2O5 + 2 NaOH              2 NaNO3 + H2O

More Related Content

Similar to PULP TKKS

Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAiniZahra12
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAbdulAzisSTMSi
 
Mengatasi Depot Air Minum Bermasalah
Mengatasi Depot Air Minum BermasalahMengatasi Depot Air Minum Bermasalah
Mengatasi Depot Air Minum BermasalahSaid Muhammad
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatIrham Maladi
 
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]Fajar Rizki
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxYuniarLia
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPrayoga Wibhawa
 
Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter FisikManajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter FisikFadila Maharani
 
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptxPembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptxMalikLamendo1
 
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariwahyuddin S.T
 
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanProses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanAries Anisa
 

Similar to PULP TKKS (20)

Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
dampak-air.ppt
dampak-air.pptdampak-air.ppt
dampak-air.ppt
 
Mengatasi Depot Air Minum Bermasalah
Mengatasi Depot Air Minum BermasalahMengatasi Depot Air Minum Bermasalah
Mengatasi Depot Air Minum Bermasalah
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
 
Ppt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanorPpt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanor
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
 
Ppt kimia sawit
Ppt kimia sawitPpt kimia sawit
Ppt kimia sawit
 
Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter FisikManajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Fisik Air dengan Filter Fisik
 
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptxPembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.pptx
 
Koloid dan Efek Tyndall
Koloid dan Efek TyndallKoloid dan Efek Tyndall
Koloid dan Efek Tyndall
 
Analisa zat padat
Analisa zat padatAnalisa zat padat
Analisa zat padat
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen
 
Muhlis
MuhlisMuhlis
Muhlis
 
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanProses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

PULP TKKS

  • 1. JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011 PEMBUATAN PULP DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT UNTUK KARTON PADA SKALA USAHA KECIL (Manufacture of Pulp from Empty Oil-Palm Fruit Bunches For Paperboard at Small-Scale Endeavor) Oleh/By : Dian Anggraini & Han Roliadi 1 1. Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gn. Batu. No.5 Bogor 16610, Tlp. 0251-8633378, 8633413 Diterima 3 Mei 2011, disetujui 5 September 2011 ABSTRACT Small-scale paperboard industries in Indonesia are currently faced with the procurement continuity of fibrous raw material (particularly pulp and waste paper). Wastes of palm-oil processing as empty oil-palm fruit bunches (EOPFB), inherently ligno-cellulosic fibers, are abundantly available; and as yet have not been utilized commercially, hence indicating their potential uses as raw material for such paperboard industries. In relevant, the EOPFB has been experimentally pulped using hot soda semi-chemical process in the semi-pilot scale closed (pressurized) digester, employing the fixed cooking condition, i.e. soda (NaOH) concentration 10%, EOPFB to liquor ratio 1:5.5, and maximum temperature 120 C held for 2 hours. This digester serves as a part of equipment employed in small-scale paperboard manufacture.The EOPFB pulp yield reached 60.17%. Paperboard sheet was formed in a small-scale paperboard industry from EOPFB pulp (100%); and from its mixture with waste paper and paper-millsludge (50%:25%:25%), each fiber stuffs incorporating the additives (i.e. 5% kaolin filler, 2% alum retention aid, and 4%tapioca binder). Strength properties of paperboard from the mixed stuffs (EOPFB pulp, waste paper, and sludge) were somewhat lower than those of 100% EOPFB pulp, but better than those produced by small-scale paperboard industries that use raw material of waste paper - sludge mixture (50%:50%, without additives); and could mostly satisfy the standard requirement for commercial paperboard, except for burst index and tear index. These shortcomings can expectedly be improved through the use of rosin-soap sizing and greater amount of tapioca binder. Keyword : Empty oil-palm fruit bunches, pulp, paperboard, small-scale paperboard industry ABSTRAK Industri karton skala kecil saat ini mengalami kesulitan kontinuitas pasokan bahan baku (khususnya pulp dan kertas bekas). Limbah pengolahan minyak kelapa sawit sebagai bahan serat berligno-selulosa jumlahnya berlimpah, dan sebegitu jauh belum banyak dimanfaatkan, sehingga
  • 2. JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011 berindikasi potensial sebagai bahan baku industri karton. Pembuatan pulp tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk karton dilakukan dengan proses semi-kimia soda panas pada ketel pemasak, dengan kondisi pemasakan TKKS tetap, yaitu konsentrasi soda (NaOH) 10%, perbandingan berat TKKS dengan larutan pemasak 1:5,5, dan suhu maksimum 120 C yang dipertahankan selama 2 jam. Ketel ini merupakan bagian peralatan pada pembuatan karton skala kecil. Rendemen pulp TKKS mencapai 60,17%. Lembaran karton dibentuk di industri rakyat dari pulp TKKS 100%, dan dari campurannya dengan kertas bekas dan sludge industri kertas (50%:25%:25%), masing-masing bahan serat tersebut diberi bahan aditif (kaolin 5%, alum 2%, dan perekat tapioka 4%). Rendemen dan sifat kekuatan karton dari campuran bahan serat (pulp TKKS, kertas bekas, dan sludge) sedikit di bawah sifat karton dari pulp TKKS100%, tetapi masih lebih baik dari pada sifat karton buatan industri rakyat dari campuran kertas bekas - sludge (50%:50%, tanpa aditif); dan sebagian besar memenuhi persyaratan standar karton komersial, kecuali indeks tarik dan indeks sobek. Kekurangan tersebut diharapkan dapat diatasi dengan penggunaan bahan dan lebih banyak perekat tapioka. Kata Kunci: Tandan kosong kelapa sawit, pulp, karton, industri skala usaha kecil, rosin-soap sizing I. PENDAHULUAN Industri karton skala kecil yang ada saat ini umumnya mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku berupa pulp dan kertas bekas dalam jumlah yang cukup dan harga yang dapat diterima oleh industri tersebut. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara menggunakan sludge dari limbah industri pulp dan kertas sebagai bahan baku utamanya dan kertas bekas sebagai pencampur. Ternyata kualitas karton yang diproduksi masih rendah, yang disebabkan serat dari kertas bekas dan sludge berkualitas rendah dan sangat higroskopis, sehingga karton yang dihasilkan mengandung air cukup besar dan lembek (Anonim, 1994; Maybee, 1999). Akibatnya, produksi karton skala kecil ini tidak dapat memenuhi permintaan kualitas karton untuk rumah tangga, seperti buku pelajaran, sepatu, tas, pakaian jadi, pemintal benang, dan tekstil. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Bogor adalah mencari dan mendapatkan bahan berserat lingoselulosa yang dapat dijadikan bahan baku karton, berpotensi memadai, dan belum banyak
  • 3. JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011 III. METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Bahan dan Alat Percobaan A. Sifat-sifat fisika aquadest: 1. Rumus molekul : H2O 2. Massa molar : 18.0153 g/mol 3. Densitas dan fase : 0.998 g/cm³, cairan 0.92 g/cm³, padatan 4. Titik beku : 0 °C 5. Titik didih : 100 °C 6. Viskositas : 0,001 Pa.s pada suhu 20oC 7. Penampilan : Cairan tak berwarna, tidak berbau 8. Bila dipanaskan terus melebihi 100 °C akan menjadi superheated steam. 9. Dapat diperoleh dalam fase padat, cair, dan uap di alam B. Sifat-sifat kimia aquadest: 1. Pelarut yang baik 2. Memiliki pH 7 (netral) 3. Merupakan senyawa dengan ikatan kovalen 4. Tidak memiliki bau 5. Elemen yang lebih elektropositif dari hidrogen seperti litium, natrium, kalsium akan bereaksi dengan hidrogen dari air dan membentuk hidroksida 6. Tidak mempunyai rasa yang khas 7. Air merupakan cairan elektrolit yang baik 8. Bukan merupakan zat pengoksidasi kuat 9. Lebih bersifat reduktor daripada oksidator 10. Reaksi oksidasi dari air sendiri dapat terjadi jika direaksikan dengan logam alkali atau alkali tanah Reaksi : Ca + 2 H2O Ca2+ + 2 OH- + H2 A. Sifat-sifat fisika natrium hidroksida: 1. Rumus molekul : NaOH
  • 4. JURNAL Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 3, September 2011 2. Berat molekul : 39,997 gr/mol 3. Densitas dan fase : 2.100 g/cm3, cairan 4. Titik lebur : 318 °C 5. Titik didih : 1390 °C 6. Titik nyala : Tidak mudah terbakar 7. Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20 °C) 8. Kebasaan (pKb) : -2,43 9. Penampilan : Kristal rhombic berwarna putih 10. Warna larutan : Bening B. Sifat-sifat kimia natrium hidroksida: 1. Merupakan larutan basa kuat 2. Merupakan basa kuat 3. Bersifat polar 4. Senyawa ini sangat mudah larut dalam air 5. Sangat larut pada alkohol, eter 6. Tidak larut pada NH3 7. Dapat menyerap air di udara 8. Dapat bereaksi dengan asam membentuk garam natrium dan air Reaksi : 2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O 9. Dapat bereaksi dengan garam yang mudah larut dalam air membentuk garam natrium dan basa Reaksi : FeSO4 + 2 NaOH Na2SO4 + Fe(OH)2 10. Dapat bereaksi dengan oksida asam membentuk garam dan air Reaksi : N2O5 + 2 NaOH 2 NaNO3 + H2O