SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Nikko Septian Fazilla 
Muhammad Rizki Siregar 
Kukuh Iman Budiono 
Bayhaqi 
Srie Elvhi Febri Yanti Harahap 
LidyaManurung 
Junita Hotnaliani Silangit 
I Gede AndriWijaya 
Khairunnisa 
Irda Nila Selvia 
M. Alfian Azhar Batubara 
Rangga Rizki Simanungkalit 
Thasniena Putri
Latar Belakang 
Industri pengolahan minyak kelapa sawit menghasilkan tiga jenis limbah. Yaitu: 
1 limbah cair : jumlahnya cukup banyak. Apabila kandungan bahan organik dalam 
air limbah kelapa sawit sangat tinggi dengan angka perbandingan BOD dan 
COD cukup besar menunjukan bahwa air limbah kelapa sawit tidak 
megandung komponen-komponen organik yang sukar didegradasi (Chin, et al 
1985). 
COD, singkatan dariChemical Oxygen Demand , atau kebutuhan oksigen kimia untuk 
reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalamair. 
BOD singkatan dariBiological Oxygen Demand , atau kebutuhan oksigen biologis untuk 
memecah bahan buangan di dalamair oleh mikroorganisme. 
2 limbah padat : berupa abu dan solid dapat dimanfaatkan untuk pupuk, sedangkan sabut 
dan cangkang bisa digunakan untuk penimbun jalan dan sebagian bisa untuk bahan bakar boiler. 
3 Limbah gas: Limbah gas keluar dari cerobong asap boiler. 
`
Analisis Mengenai 
Dampak Lingkungan 
(AMDAL) 
Undang Undang No. 23 Tahun 1997 
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 
Pengelolaan 
Limbah B3 
Pengendalian 
Pencemaran Air 
Pengendalian 
Pencemaran Kerusakan 
Laut 
Pengendalian Kerusakan 
Pengendalian 
Lingkungan 
Pencemaran Udara 
Penataan Ruang
PP No. Menteri 27 Tahun 1999 tentang 
Pelaksanaan AMDAL. 
PerMen LH No. 8 Tahun 2006 tentang 
Penyusunan AMDAL
1. Sungai Peutoe kecamatan Cot Girek Aceh Utara 
tercemar limbah pabrik kelapa sawit yang ditandai 
dengan: 
a. warna air sungai kehitam-hitaman 
b. berminyak dan berbau 
C. banyak ikan yang mati mengapung
2. Air Sei Padang menghitam hingga ke 
muara akibat limbah PKS kebun Pabatu 
PTPN IV Tebing Tinggi.
3. Air Danau Sembuluh Kalimantan 
Tengah menghitam akibat pencemaran 
limbah
pada umumnya PKS mengelola limbanya secara biologis dalam kondisi 
anaerob dan aerob. 
Adapun proses pengelolahan limbah PKS secara anaerob dan aerob, dan 
aplikasi ke lahan kebun kelapa sawit adalah sebagai berikut: 
1. Kolam pengutipan (fat Pit) 
berfungsi untuk mengumpulkan sisa minyak, menghomogenkan 
kepekatan limbah. 
2. Menara Pendingin (Coolinng Tower) 
berfungsi untuk menurunkan suhu limbah dari suhu 60-70 oC menjadi 
30-40 oC agar bakteri anaerob pengurai limbah dapat hidup dan 
bekerja maksimal. 
3. Netralisasi 
ditujukan untuk mngendalikan pH agar menjadi netral. 
4. Kolam Pengasaman 
berfungsi sebagai proses pemecahan bahan organik 
5. Kolam Perombakan Utama Anaerob 
6. Kolam Perombakan Pematang Anaerob 
7. Kolam Aerob 
8. Kolam Sedimentasi
Untuk mengevaluasi pemanfaatan limbah PKS 
sebagai pupuk diperlukan suatu analisis agar dapat 
diketahui bahwa limbah PKS tersebut tidak 
menimbulkan pencemaran terhadap tanah maupun air 
tanah, sehingga dapat memberikan gambaran kepada 
pengambil keputusan kebijakan tentang penanganan 
pencemaran oleh limbah PKS terhadap lingkungan.
Pemanfaatan llimbah PKS untuk aplikasi 
lahan sebagai sumber air dan pupuk harus 
memenuhi persyaratan Standarisasi 
pengolahan limbah PKS untuk aplikasi lahan. 
Standarisasi tersebut berdasarkan Peraturan 
Menteri Pertanian No. KB. 
310/452/MENTAN/XII/95 pada 4 Desember 
1995 
No 
. 
Uraian Satuan Batasan 
1. BOD mg/l <3.500 
2. Minyak dan Lemak Mg/l <3.000 
3. pH Mg/l <6,0
KEKURANGAN KELEBIHAN 
Limbah PKS yang dikhawatirkan akan 
mencemari tanah apabila limbah PKS dibuang 
atau dimanfaatkan sebagai pupuk ketanah 
antara lain: 
1. Kadar air yang melimpah akan mengisi 
rongga-rongga berpori pada tanah yang 
akan mengakibatkan terganggunya aerasi 
(perdaran udara), penyerapan zat-zat hara 
dan gerak air tanah. 
2. Nilai BOD yang tinggi mengakibatkan 
oksigen didalam tanah akan berkurang. 
3. Tinggi kandungan Mg dan K pada limbah 
PKS akan menyebabkan keseimbanagn 
hara (terutama perbangingan antara Ca, 
Mg, dan K) akan terganggu, dan adanya Ph 
yang amat rendah akan mempengaruhi 
keseimbangan kejenuhan basa dan 
kemasaman tanah. 
4. Kandungan minyak dan lemak dapat 
mengubah struktur tanah. 
Hasil Penelitian Zakaria dan Hassan 
(1989) penggunaan limbah PKS 
dengan nilai BOD < 5000 ppm terhadap 
tanah yang telah banyak dilakukan di 
perkebunan kelapa sawit di Malaysia 
memberi manfaat yang baik, antara 
lain: 
a. Memperbaiki struktur dan fisika 
tanah 
b. Meningkatkan infiltrasi dan aerasi 
tanah 
c. Menambah perkembangan sistem 
perakaran 
d. Menambah bahan organik 
e. Menambah kapasitas pertukaran 
kation 
f. Meningkatkan jumlah dan aktivitas 
mikroflora dan mikrofauna tanah.
THANK YOU………!!!!!!!!!

More Related Content

What's hot

What's hot (7)

Bauksit
BauksitBauksit
Bauksit
 
batu Bauksit
batu Bauksitbatu Bauksit
batu Bauksit
 
Pemanfaatan sagu
Pemanfaatan saguPemanfaatan sagu
Pemanfaatan sagu
 
kimia industri urea
kimia industri ureakimia industri urea
kimia industri urea
 
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuManfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
 
Biochar14juni2019tele
Biochar14juni2019teleBiochar14juni2019tele
Biochar14juni2019tele
 
Urea
UreaUrea
Urea
 

Similar to Limbah PKS Kelapa Sawit (20)

Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Hasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorinHasil review jurnal klorin
Hasil review jurnal klorin
 
Baja organik
Baja organikBaja organik
Baja organik
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
 
Kegunaan Minyak Bumi
Kegunaan Minyak BumiKegunaan Minyak Bumi
Kegunaan Minyak Bumi
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
 
garuda1195212.pdf
garuda1195212.pdfgaruda1195212.pdf
garuda1195212.pdf
 
1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan
 
Limbah pangan
Limbah panganLimbah pangan
Limbah pangan
 
JURNAL KIMIA ANDRI TRIANTO 41614110052
JURNAL KIMIA ANDRI TRIANTO 41614110052JURNAL KIMIA ANDRI TRIANTO 41614110052
JURNAL KIMIA ANDRI TRIANTO 41614110052
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Penggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya
Penggunaan Minyak Bumi dan DampaknyaPenggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya
Penggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 

Limbah PKS Kelapa Sawit

  • 1. Nikko Septian Fazilla Muhammad Rizki Siregar Kukuh Iman Budiono Bayhaqi Srie Elvhi Febri Yanti Harahap LidyaManurung Junita Hotnaliani Silangit I Gede AndriWijaya Khairunnisa Irda Nila Selvia M. Alfian Azhar Batubara Rangga Rizki Simanungkalit Thasniena Putri
  • 2.
  • 3. Latar Belakang Industri pengolahan minyak kelapa sawit menghasilkan tiga jenis limbah. Yaitu: 1 limbah cair : jumlahnya cukup banyak. Apabila kandungan bahan organik dalam air limbah kelapa sawit sangat tinggi dengan angka perbandingan BOD dan COD cukup besar menunjukan bahwa air limbah kelapa sawit tidak megandung komponen-komponen organik yang sukar didegradasi (Chin, et al 1985). COD, singkatan dariChemical Oxygen Demand , atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalamair. BOD singkatan dariBiological Oxygen Demand , atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalamair oleh mikroorganisme. 2 limbah padat : berupa abu dan solid dapat dimanfaatkan untuk pupuk, sedangkan sabut dan cangkang bisa digunakan untuk penimbun jalan dan sebagian bisa untuk bahan bakar boiler. 3 Limbah gas: Limbah gas keluar dari cerobong asap boiler. `
  • 4. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Limbah B3 Pengendalian Pencemaran Air Pengendalian Pencemaran Kerusakan Laut Pengendalian Kerusakan Pengendalian Lingkungan Pencemaran Udara Penataan Ruang
  • 5. PP No. Menteri 27 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan AMDAL. PerMen LH No. 8 Tahun 2006 tentang Penyusunan AMDAL
  • 6. 1. Sungai Peutoe kecamatan Cot Girek Aceh Utara tercemar limbah pabrik kelapa sawit yang ditandai dengan: a. warna air sungai kehitam-hitaman b. berminyak dan berbau C. banyak ikan yang mati mengapung
  • 7. 2. Air Sei Padang menghitam hingga ke muara akibat limbah PKS kebun Pabatu PTPN IV Tebing Tinggi.
  • 8. 3. Air Danau Sembuluh Kalimantan Tengah menghitam akibat pencemaran limbah
  • 9. pada umumnya PKS mengelola limbanya secara biologis dalam kondisi anaerob dan aerob. Adapun proses pengelolahan limbah PKS secara anaerob dan aerob, dan aplikasi ke lahan kebun kelapa sawit adalah sebagai berikut: 1. Kolam pengutipan (fat Pit) berfungsi untuk mengumpulkan sisa minyak, menghomogenkan kepekatan limbah. 2. Menara Pendingin (Coolinng Tower) berfungsi untuk menurunkan suhu limbah dari suhu 60-70 oC menjadi 30-40 oC agar bakteri anaerob pengurai limbah dapat hidup dan bekerja maksimal. 3. Netralisasi ditujukan untuk mngendalikan pH agar menjadi netral. 4. Kolam Pengasaman berfungsi sebagai proses pemecahan bahan organik 5. Kolam Perombakan Utama Anaerob 6. Kolam Perombakan Pematang Anaerob 7. Kolam Aerob 8. Kolam Sedimentasi
  • 10. Untuk mengevaluasi pemanfaatan limbah PKS sebagai pupuk diperlukan suatu analisis agar dapat diketahui bahwa limbah PKS tersebut tidak menimbulkan pencemaran terhadap tanah maupun air tanah, sehingga dapat memberikan gambaran kepada pengambil keputusan kebijakan tentang penanganan pencemaran oleh limbah PKS terhadap lingkungan.
  • 11. Pemanfaatan llimbah PKS untuk aplikasi lahan sebagai sumber air dan pupuk harus memenuhi persyaratan Standarisasi pengolahan limbah PKS untuk aplikasi lahan. Standarisasi tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. KB. 310/452/MENTAN/XII/95 pada 4 Desember 1995 No . Uraian Satuan Batasan 1. BOD mg/l <3.500 2. Minyak dan Lemak Mg/l <3.000 3. pH Mg/l <6,0
  • 12. KEKURANGAN KELEBIHAN Limbah PKS yang dikhawatirkan akan mencemari tanah apabila limbah PKS dibuang atau dimanfaatkan sebagai pupuk ketanah antara lain: 1. Kadar air yang melimpah akan mengisi rongga-rongga berpori pada tanah yang akan mengakibatkan terganggunya aerasi (perdaran udara), penyerapan zat-zat hara dan gerak air tanah. 2. Nilai BOD yang tinggi mengakibatkan oksigen didalam tanah akan berkurang. 3. Tinggi kandungan Mg dan K pada limbah PKS akan menyebabkan keseimbanagn hara (terutama perbangingan antara Ca, Mg, dan K) akan terganggu, dan adanya Ph yang amat rendah akan mempengaruhi keseimbangan kejenuhan basa dan kemasaman tanah. 4. Kandungan minyak dan lemak dapat mengubah struktur tanah. Hasil Penelitian Zakaria dan Hassan (1989) penggunaan limbah PKS dengan nilai BOD < 5000 ppm terhadap tanah yang telah banyak dilakukan di perkebunan kelapa sawit di Malaysia memberi manfaat yang baik, antara lain: a. Memperbaiki struktur dan fisika tanah b. Meningkatkan infiltrasi dan aerasi tanah c. Menambah perkembangan sistem perakaran d. Menambah bahan organik e. Menambah kapasitas pertukaran kation f. Meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroflora dan mikrofauna tanah.