SlideShare a Scribd company logo
1 of 111
Materi Tutorial
        Powersim
Lukmanulhakim Almamalik




                             1
     STIA-LAN Bandung 2009
Menubar   Toolbar 1       Toolbar 2



                    Jendela Utama Powersim

   Diagram
   Window


                              Status Bar

Almamalik          STIA-LAN Bandung 2009     2
Menubar
 Toolbar 1

  Toolbar 2
  Diagram
  Window




  Statusbar

Almamalik     STIA-LAN Bandung 2009   3
S




            Bunga Bank                    Tabungan



                         S




Almamalik            STIA-LAN Bandung 2009           4
Menggunakan Objek Teks
  1.        Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Text            pada
            toolbar.
  2.        Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan ikon
            text tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse.




  3.        Klik dua kali pada bingkai atau text di dalam objek untuk
            membuka kotak dialog Define Text.
  4.        Tulis teks “Tabungan” di dalam kotak dengan label Text.



Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                     5
4.        Buka kotak combo dengan label Style dan pilih None.
  5.        Selanjutnya klik tombol Font. Pilih Font Style = Bold dan Size = 12,
            kemudian tekan tombol OK
  7.        Tutup kotak dialog Define Text dengan OK.




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                            6
Untuk menghindari pengulangan semua tahapan
             yang telah dilakukan di atas (langkah 1 sampai
             dengan 7) dalam pengeditan objek yang lain, kita
             dapat menyalin (meng-copy) objek sebanyak yang
             kita inginkan.

            8. Gunakan mouse pointer dan perluas lebar objek
               dengan menggunakan titik penyesuaian pada sisi
               objek.




Almamalik                   STIA-LAN Bandung 2009               7
Menyalin Objek dengan Perintah Cut dan Paste

    1.      Pilihlah objek text dan kemudian pilih tombol Edit  Copy
            untuk menyalin objek pada clipboard.
    2.      Pilih Edit    Paste untuk menempatkan objek baru dalam
            area kerja.
    3.      Tempatkan objek baru dengan jarak kurang lebih 5 cm di
            kanan variabel Tabungan.
    4.      Klik dua kali pada objek baru dan tulis dalam teks dengan
            Bunga Bank.
    5.      Tutup Text dengan OK, kemudian simpan Model.




Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                    8
Menyimpan Model

  1.        Klik tombol    pada toolbar atau klik menu File   Save.
            Suatu kotak dialog Save As akan muncul.




  2.        Plih drive dan direktori tempat file model akan disimpan
            menggunakan Drives dan Directories.
  3.        Ketik “Tabungan” pada kotak File Name dan selanjutnya
            klik tombol OK.
Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                   9
Menggunakan Objek Garis

  1.        Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Garis  pada
            toolbar.
  2.        Gambar sebuah garis dari Bunga Bank ke Tabungan,
            seperti gambar di bawah ini.



  3.        Klik dua kali pada garis untuk membuka Define Line.




Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009               10
4.    Pilih sebuah garis dengan tanda panah dari kotak
            combo dengan label Arrow Heads.
      5.    Pilih Curved Line dari kotak combo Shape.
      6.    Keluar dari Head Label dan kotak dialog Define Line
            dengan meng-klik OK.



      7.    Buat sebuah garis lengkung dengan menggerakkan
            titik penyesuaian dari objek garis dengan pointer
            mouse.
                                           S

                  Bunga Bank                       Tabungan


Almamalik                  STIA-LAN Bandung 2009                  11
8.  Kita dapat langsung menyalin objek garis tersebut
         dengan cara memilih menu Edit    Copy.
     9. Pilih menu Edit       Paste untuk menempatkan objek
         garis baru dalam area.
     10. Selanjutnya pindahkan dan edit objek garis, sehingga
         hasilnya seperti gambar berikut.
                                 S




            Bunga Bank               Tabungan



                         S




     11. Simpan dokumen kembali.
Almamalik                    STIA-LAN Bandung 2009              12
Menggunakan Objek Gambar

      1.    Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Gambar   pada
            toolbar.




      2.    Pindah ke program Paintbrush (atau lainnya).
      3.    Buka file Gambar Bola Salju.bmp dari CD yang
            diberikan.
      4.    Pilih dan salin (copy) gambar tersebut ke dalam
            clipboard dengan memilih Edit            Copy dalam
            Painbrush.
Almamalik                  STIA-LAN Bandung 2009                  13
5.        Kembali ke program Powersim.
  6.        Klik dua kali pada objek gambar untuk membuka Define Picture.




  7.        Pilih Picture pada Paste as Type dan tekan tombol Paste untuk
            menempatkan gambar ke dalam clipboard dalam objek.




Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009                       14
8.        Cek Relative to original Picture size dan biarkan skalanya tetap
            100 % dalam kotak teks yang berlabel Scale to. Gambar akan
            ditampilkan dengan ukuran normal dalam diagram.
  9.        Klik pada tombol Background dan pilih Style = None. Kemudian
            keluar dari kotak dialog Picture Background dengan OK.




  10. Keluar dari Kotak Define Picture dengan menekan tombol OK.

Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009                      15
Menggunakan Objek Frame
   1.       Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Frame          pada
            toolbar.
   2.       Gambar sebuah kotak bingkai yang melingkupi
            keseluruhan diagram simpal kausal.
   3.       Klik dua kali pada sisi dari objek bingkai untuk membuka
            Define Frame.




Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                    16
4.     Pilih suatu garis yang lebih tebal dalam Border daftar
            Style.
     5.     Pilih Round Rect dalam daftar Shape.
     6.     Pilih None dalam daftar Pattern
     7.     Tekan tombol OK untuk keluar dari Define Frame.
     8.     Simpan dokumen kembali dengan mengklik tombol .

                                                S




                        Bunga Bank                  Tabungan



                                     S




Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                 17
Latihan 1
   Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini


                                         S
                                                                 S

                                              Populasi
                                        R                    B   Kematian
                        Kelahiran
                 S
                                                                            S
                                                         O
                                    S

            Fraksi                                                      Fraksi
            Kelahiran                                                   Kematian




Almamalik                               STIA-LAN Bandung 2009                      18
Latihan 2
       Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini


                                   S
                                                               S

                                       Populasi
                   Kelahiran       R                   B       Kelahiran
               S                                                           S
                                                   O
                               S


              Fraksi      B                S                           Fraksi
              Kelahiran                                                Kematian

                               Kepadatan       O
                      O


                                                   Kapasitas




Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                              19
Latihan 3
            Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini
                                                                      S
                                S
                                                                                     S

                    S
                                      R1
                                                   Populasi       B1      Kematian       Fraksi
                                                                                         Kematian
                          Kelahiran
                                                              O
             Fraksi                                                                                  S
             Kelahiran
                                               S
                                                                            B2            O

                                                   S              O
                                                       B3                  Makanan per
                                                                                                    Fraksi
                                                                           kapita
                               S                                                                    Kematian
                                      Konsumsi
             Konsumsi                                     S
                                                                                                    Normal
             Normal                                                            S
             per kapita                            O
                                                              B4
                                           S            Makanan

                          S                R2
            Fraksi            Regenerasi
            Regenerasi
                                           S


Almamalik                                  STIA-LAN Bandung 2009                                          20
Membuat
       Stock dan Flow
menggunakan Powersim

    Lukmanulhakim Almamalik




                                 21
         STIA-LAN Bandung 2009
Bagaimana Powersim Mensimulasi Waktu
   1. Buka Jendela Utama Powersim




    2. Jalankan tombol    . Amati apa yang terjadi pada Clock Counter Statusbar



   3. Untuk mengamati lebih jelas, klik tombol         berulang-ulang.
   4. Menghentikan simulasi klik tombol

Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                              22
Melakukan Simulasi Waktu dalam Suatu Model

     1. Klik tombol variabel      padaToolbar 2.

     2. Geser kursor pointer mouse ke area kerja.

     3. Tempatkan pointer di tengah jendela kerja. Klik tombol mouse kiri.
        Variabel auxiliary akan muncul di area kerja. Hasilnya :




     4. Tulis variabel tersebut dengan Menit, kemudian tekan tombol Enter.
        Hasilnya :




Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009                        23
5. Klik dua kali pada variabel Menit. Muncul kotak dialog Define Variable.




   6. Tulis TIME pada kotak Definition.
   7. Klik OK untuk konfirmasi definisi dan
      menutup kotak dialog. Hasilnya :



   8. Klik tombol   . Hasilnya :
                                   Menit

Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                           24
Memperlihatkan Hasil menggunakan Auto Reports

  1. Klik tombol Option     . Akan muncul kotak dialog Option berikut.




  2. Beri tanda check list pada
     Number untuk Auxiliaries.

  3. Klik OK

  4. Klik tombol

     Amati apa yang terjadi dengan variabel Menit sekarang?

Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                  25
Membuat Satu Variabel Mempengaruhi Variabel Lain
  1. Buat suatu variabel baru, beri nama Jam.
     Hasilnya :

  2. Tempatkan     di   sebelah     variabel    Menit.
     Hasilnya:                                                    ?

                                                         Menit   Jam
  3. Klik tombol Information Link

  4. Tempatkan Mouse di dalam variabel Menit.

  5. Klik dan tahan tombol Mouse kiri, kemudian                   ?
     tarik pointer Mouse ke variabel Jam. Hasilnya :     Menit   Jam


       Link Informasi dari Menit ke Jam sekarang
       telah terhubung. Kita dapat mengedit bentuk
       keterkaitan   tersebut   dengan     pertama
       memilihnya kemudian menggerakkan titik
       dengan menggunakan pointer mouse.
Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                   26
6. Klik dua kali pada Jam. Kotak dialog Define Variable muncul.
        Klik tombol More>> sampai muncul
        kotak dialog seperti gambar
        di samping.
    7. Klik dua kali variabel Menit pada
       kotak dialog Linked Variable.
       Hasilnya :


                                    8. Pada kotak Definition, bagi variabel
                                       Menit dengan 60.
                                    9. Klik tombol OK
                                   10. Simulasikan dengan menekan tombol
                                       Lihat hasilnya.
                                            100.00      1.6667



                                            Menit        Jam

Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009                         27
Menyimpan Model

    1. Klik tombo     . Kotak dialog Save As muncul.

    2. Simpan file dengan nama coba01.sim.
       Pilih lokasi drive dan direktori tempat
       penyimpana file tersebut.

    3. Klik tombol OK.
       Akan muncul kotak dialog Properties.
       Anda dapat mengisi Title, Author, dan
       Description di kotak dialog tersebut.




    4. Klik tombol OK dan file telah disimpan.
Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009   28
Memodelkan Bak
 Penampung Air




                          29
  STIA-LAN Bandung 2009
Diasumsikan bahwa pertama kali bak kosong.
            Debit air yang mengalir memasuki bak adalah
            3 liter per menit, sedangkan debit air yang
            keluar melalui kran pembuangan adalah 2
            liter per menit. Berapa jumlah air yang ada di
            bak penampungan setelah satu jam?




Almamalik                  STIA-LAN Bandung 2009             30
Variabel-variabel untuk sistem ini meliputi
            aliran air yang masuk melalui kran (inflow),
            air dalam bak (stock/level), dan
            aliran air yang keluar dari bak melalui kran
            pembuangan (outflow).




Almamalik                 STIA-LAN Bandung 2009            31
Memodelkan Bak Penampung sebagai suatu Level

     1. Buka Powersim dengan meng-klik icon Powersim pada
        komputer.
     2. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon level    pada toolbar.
     3. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan level
        tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse. Hasilnya:



     4. Ganti nama “Level_1” dengan nama “Air_dalam_bak ” dengan
        cara mengetiknya langsung dari keyboard. Hasilnya:
                 ?
            Air_dalam_bak




Almamalik                   STIA-LAN Bandung 2009                       32
Memodelkan Aliran Air Masuk dan Keluar sebagai Flow

 Menghubungkan Rate Aliran Air yang masuk Melalui Kran ke Level

  1.        Pilih tombol ikon rate     pada toolbar.
  2.        Gerakkan kursor ke lembar kerja dan tempatkan kursor di sebelah kiri
            sejajar dengan level Air_dalam_bak tersebut.
  3.        Klik dan tahan tombol kiri mouse. Suatu simbol awan dengan tanda
            panah yang terhubung dengan level akan muncul.
  4.        Tarik rate ke level Air_dalam_bak sampai level tersebut berubah
            warna, dan lepaskan tombol mouse. Hasilnya:




  5.        Beri nama rate tersebut dengan ‘Aliran_air_yang_masuk ’. Hasilnya:




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                            33
Menghubungkan Rate Aliran Air yang keluar Melalui Kran ke Level

     1.     Pilih kembali tombol ikon rate     pada toolbar.
     2.     Klik dan tahan tombol kiri mouse dengan posisi kursor berada di
            tengah simbol level.
     3.     Geser rate keluar dari level Air_dalam_bak, beberapa sentimeter ke
1.          kanan, dan lepaskan tombol mouse. Hasilnya:
                           1.




     4.     Beri nama rate tersebut dengan ‘Kematian’. Hasilnya:




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                          34
Memulai untuk Mendefinisikan Variabel

  Untuk membuka kotak dialog Define Variable
   1. Klik dua kali secara berurutan pada variabel yang ingin didefinisikan.
       Misalkan klik variabel Air_dalam_bak, hasilnya adalah




Almamalik                    STIA-LAN Bandung 2009                             35
1.      Tulis “0” untuk Nilai
            Awal dalam kotak
            Definition.
    2.      Tulis kata “liter” pada
            kotak Unit of Measure.
    3.      Tulis dokumen
            penjelasan pada kotak
            Documentation.
    4.      Klik tombol OK untuk
            menutup kotak dialog


                         ?                                  ?
                                  Air_dalam_bak
                Aliran_air_yang_masuk             Aliran_air_yang_keluar


Almamalik                          STIA-LAN Bandung 2009                   36
Mendefinisikan Rate Aliran_air_yang_masuk

   1.       Klik dua kali pada variabel rate Aliran_air_yang_masuk untuk membuka
            Define Variable. Hasilnya:




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                            37
1.        Tulis “3” dari keyboard
            pada kotak Definition.
  2.        Kemudian       tulis   unit
            satuan              dengan
            “liter/menit” pada Unit of
            Measure.
  3.        Tulis penjelasan pada
            kotak Documentation.
  4.        Klik tombol Set untuk
            mengkonfirmasi        kotak
            definition.



                                         Air_dalam_bak             ?
                       Aliran_air_yang_masuk             Aliran_air_yang_keluar


Almamalik                             STIA-LAN Bandung 2009                       38
Mendefinisikan Rate Aliran_air_yang_keluar
  1.        Klik dua kali pada variabel
            rate Aliran_air_yang_keluar
            untuk membuka Define
            Variabel. Tulis “2” dari
            keyboard      pada    kotak
            Definition.
  2.        Kemudian tulis unit satuan
            dengan “liter/menit” pada
            Unit of Measure.
  3.        Tulis    penjelasan   pada
            kotak Documentation.
  4.        Klik tombol Set untuk
            mengkonfirmasi        kotak
            definition.


                                        Air_dalam_bak
                      Aliran_air_yang_masuk             Aliran_air_yang_keluar

Almamalik                           STIA-LAN Bandung 2009                        39
Menyimpan Model
    1.      Klik pada tombol Save .




.




    2.      Ketik BAKAIR01 dalam kotak File Name dan klik OK




Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009           40
Mengubah Waktu Stop
  1.        Klik menu Simulate   Simulation Setup. Akan muncul kotak dialog
            Simulation Setup.




  2.        Ubah Stop Time
            dengan angka 60 dan klik OK.

Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                       41
Simulasi Sebuah Model yang Selesai Dibuat
  1.        Klik tombol Run    untuk mensimulasi model.




  2.        Klik tombol Run Step      untuk mensimulasi model tahap
            demi tahap.




  3.        Simpan Model dengan mengklik tombol Save

Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                   42
Menampilkan Hasil dalam Bentuk Tabel Waktu

  1.        Klik tombol    Time Table dari Toolbar.
  2.        Tempatkan pointer mouse di bawah model dan klik tombol kiri mouse.




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                          43
Time   Air_dalam_bak    Aliran_air_yang_masuk    Aliran_air_yang_keluar
              0              0.00                     3.00                     2.00
              1              1.00                     3.00                     2.00
              2              2.00                     3.00                     2.00
              3              3.00                     3.00                     2.00
              4              4.00                     3.00                     2.00
              5              5.00                     3.00                     2.00
              6              6.00                     3.00                     2.00
              7              7.00                     3.00                     2.00
              8              8.00                     3.00                     2.00
              9              9.00                     3.00                     2.00
             10             10.00                     3.00                     2.00
             11             11.00                     3.00                     2.00
             12             12.00                     3.00                     2.00
             13             13.00                     3.00                     2.00
             14             14.00                     3.00                     2.00
             15             15.00                     3.00                     2.00
             16             16.00                     3.00                     2.00
             17             17.00                     3.00                     2.00
             18             18.00                     3.00                     2.00
             19             19.00                     3.00                     2.00
             20             20.00                     3.00                     2.00


Almamalik                           STIA-LAN Bandung 2009                             44
1.        Klik tombol Time Graph    dari Toolbar.
  2.        Tempatkan pointer mouse di sebelah kanan model dan klik tombol kiri
            mouse.
                                     60

                                     50
                     Air_dalam_bak



                                     40

                                     30
                                     20
                                     10
                                      0
                                          0   10       20      30      40   50   60
                                                              Time

  3.        Klik tombol Run                   untuk mensimulasi model.
Almamalik                                          STIA-LAN Bandung 2009              45
Membaca Grafik

                            60

                            50
            Air_dalam_bak

                            40
                            30
                            20

                            10
                            0
                                 0   10        20       30        40   50   60
                                                      Time



Almamalik                                 STIA-LAN Bandung 2009                  46
Menampilkan Persamaan Powersim
  1.        Pilih menu View     Equations.
            Persamaan dalam bentuk ikon




Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009   47
Menyimpan Model dengan Nama Baru
  1.        Pilih menu File  Save As. Akan muncul kotak dialog
            Save As.
  2.        Tulis BAKAIR02 dalam kotak File Name.
  3.        Klik OK untuk menyimpan model dan menutup kotak
            dialog.




Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009              48
Latihan 4
  1. Pemerintah Kota Bandung berencana membangun tempat
     pembuangan akhir sampah baru. Para anggota Dewan
     Perwakilan Rakyat Daerah ingin mengetahui berapa besar
     tumpukan sampah tersebut dalam 20 tahun mendatang,
     sehingga    ia dapat     membuat      perencanaan    dan
     mengalokasikan area yang cukup bagi semua sampah
     yang akan ditimbun di tempat pembuangan akhir sampah
     ini. Sampah di TPA ini akan dibagi menjadi dua katagori,
     yaitu sampah organik dan sampah plastik. Para anggota
     dewan memprediksikan bahwa dalam dua puluh tahun
     mendatang, warga Kota B akan menghasilkan sampah
     kurang lebih 5000 kg plastik ke dalam TPA setiap hari.
     Pertanyaannya adalah : Berapa kilogram sampah plastik
     yang akan ditimbun di TPA tersebut dalam waktu 20 tahun?
Almamalik               STIA-LAN Bandung 2009                   49
Latihan 5
  2. Pada saat ini, kurang lebih 5.000.000 pohon masih
     tumbuh di suatu area di Pulau Kalimantan. Suatu
     perusahaan kayu telah menebang, mengambil hasil
     kayu tersebut lebih kurang 1500 pohon per tahun.
     Sebuah kelompok pencinta lingkungan yang
     mencemaskan bahwa hutan di area tersebut akan
     hancur, telah bekerja keras untuk menanam sebanyak
     mungkin pohon. Mereka mampu menanam pohon
     kurang lebih 5000 pohon setiap tahun. Pertanyaannya
     adalah : Berapa banyak pohon yang akan tumbuh di
     hutan tersebut dalam tiga puluh tahun mendatang?



Almamalik             STIA-LAN Bandung 2009            50
Latihan 6
  3. Budi, seorang mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi
     di Kota B, termasuk mahasiswa yang rajin
     mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosennya.
     Sebaliknya, Badu, masih satu Perguruan Tinggi
     dengan Budi, tergolong salah satu mahasiswa yang
     malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
     dosennya. Setiap minggu mereka menerima 7 tugas
     baru. Setiap akhir minggu, Budi selalu menyelesaikan
     semua tugasnya dengan baik, sementara Badu hanya
     dapat menyelesaikan tugas setiap minggunya satu
     atau dua buah saja (rata-rata per minggunya 1,5
     tugas). Satu semester perkuliahan dilakukan dalam
     waktu 12 minggu. Pertanyaannya adalah : Berapa
     banyak tugas yang dapat Badu kerjakan di akhir
     semester, sebelum ujian akhir?
Almamalik             STIA-LAN Bandung 2009             51
Latihan 7
  4. Untuk membantu orang miskin, suatu lembaga amal
     telah membuka sebuah rekening khusus yang
     disediakan    bagi    para     donatur     yang    ingin
     menyumbangkan uangnya. Uang yang terkumpul dari
     para donatur setiap bulannya rata-rata berjumlah Rp
     5.000.000,00. Para petugas pengumpul uang yang
     korup, bagaimana pun, menggunakan sebagian uang
     tersebut untuk membayar dirinya sebagai “bonus”.
     Mereka mengambil uang sumbangan tersebut setiap
     bulannya sebesar Rp 1.800.000,00. Pada akhir tahun
     ke-5, berapa banyak uang yang dapat dikumpulkan
     bagi orang miskin? Berapa banyak uang yang akan
     terkumpul jika “bonus” ilegal tersebut tidak dibayarkan
     (para petugas pengumpul tidak mengambil “bonus”)?

Almamalik               STIA-LAN Bandung 2009               52
Latihan 7
       Sebuah pohon yang telah ditanam pada tahun 1985 diukur setiap 5
       (lima) tahun. Dari hasil pengukuran diperoleh data tinggi pohon
       sebagai berikut (dalam meter).

                                Tahun         Tinggi (m)
                                 1985             1.1
                                 1990             1.7
                                 1995             2.6
                                 2000             4.6
                                 2005             6.2
                                 2010             9.5
  1. Buat suatu model menggunakan Powersim yang mensimulasikan pertumbuhan
     pohon tersebut. Gunakan level (stock), flow, dan konstanta dalam model. (Dibuat
     menggunakan Powersim)
  2. Gambarkan grafiknya (di Powersim).
  3. Berapa besar persentase pertumbuhan tahunan pohon tersebut?
  4. Pada tahun berapa tinggi pohon mencapai 2.19 m?
Almamalik                        STIA-LAN Bandung 2009                                 53
Manajer sebuah perusahaan menginginkan bahwa
            produk yang dibuat perusahaannya adalah sebesar
            200 unit. Untuk merealisasikannya, dia perlu tahu
            berapa jumlah produk aktual yang telah selesai
            dibuatnya. Selanjutnya dia membandingkan antara
            jumlah aktual produk yang telah selesai tersebut
            dengan jumlah produk yang dia inginkan. Ketika dia
            melihat ada perbedaan antara jumlah produk yang
            telah diproduksi dengan yang dia inginkan, dia
            berusaha untuk menghilangkan perbedaan tersebut.
            Karena kesibukannya, manajer perusahaan meminta
            Anda untuk membantu memodelkan permasalahan
            sederhana tersebut.
Almamalik                   STIA-LAN Bandung 2009            54
Buat diagram simpal        kausal      yang   menggambarkan
       permasalahan tersebut!




Almamalik                 STIA-LAN Bandung 2009                  55
Model tersebut termasuk ke dalam umpan balik positif atau
       negatif ? Jelaskan!




Almamalik                  STIA-LAN Bandung 2009                   56
Buat model stock & flownya.
       Keterangan tambahan:
       Produksi = Perbedaan / Waktu untuk memproduksi {produk/minggu}
       Perbedaan = Produk yang diinginkan – Produk yang selesai {produk}
          Waktu untuk memproduksi = 5 {minggu}


       Gambarkan grafiknya.




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                    57
Hutang Pemerintah dari tahun ke tahun cenderung semakin
       bertambah dan bukannya semakin berkurang. Semakin
       besar hutang pemerintah menyebabkan semakin besarnya
       bunga hutang yang harus dibayar. Besarnya bunga hutang
       yang harus dibayar akan menyebabkan semakin besar total
       pengeluaran pemerintah. Asumsi bahwa Pendapatan
       Pemerintah tiap tahunnya tetap. Jika total pengeluaran tidak
       bisa ditutupi oleh besarnya pendapatan yang diperoleh,
       maka akan terjadi defisit. Berikut adalah model sederhana
       untuk menggambarkan kondisi tersebut.




Almamalik                  STIA-LAN Bandung 2009                  58
Hutang_Pemerintah
                                       Defisit

             Pendapatan_Pemerintah



                                                    Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar
                       Total_Pengeluaran_Pemerintah



      Pengeluaran_Pemerintah_lainnya                           Besarnya_Bunga




Almamalik                              STIA-LAN Bandung 2009                        59
Hutang_Pemerintah
            Nilai Awal = 2500000000000
            Satuan = Rupiah
            Defisit = Total_Pengeluaran_Pemerintah-Pendapatan_Pemerintah
            Satuan = Rp/Tahun
            Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar = Hutang_Pemerintah*Besarnya_Bunga
             Satuan = Rp /Tahun
            Total_Pengeluaran_Pemerintah =
            Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar + Pengeluaran_Pemerintah_lainnya
            Satuan = Rp/Tahun
            Besarnya_Bunga = 7 %
            Satuan = 1/Tahun
            Pendapatan_Pemerintah = 1000000000000
            Satuan = Rp/Tahun
            Pengeluaran_Pemerintah_lainnya = 1000000000000
            Satuan = Rp/Tahun

Almamalik                        STIA-LAN Bandung 2009                         60
Buatlah model Powersim untuk menggambarkan kondisi di
            atas.
            Buat Grafik Perilaku terhadap waktunya menggunakan
            Powersim dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
            Berapa Jumlah Hutang dan Defisit pada tahun 2008?
            Jika besar Bunga yang harus dibayar naik menjadi 8 %,
            berapa Jumlah Hutang dan      Defisit pada tahun 2010?
            Model tersebut termasuk ke dalam umpan balik positif atau
            negatif? Jelaskan dengan singkat!




Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                 61
Memodelkan Populasi
         Sederhana




                               62
       STIA-LAN Bandung 2009
Memodelkan Populasi Sederhana
       Model kedua yang akan kita bangun merupakan
       model sederhana perkembangan suatu populasi
       rusa di sebuah pulau. Asumsinya bahwa di sana
       terdapat banyak makanan, tidak ada persaingan,
       tidak ada epidemi, dan sebuah pulau yang cukup
       besar. Jika kita awali dengan sejumlah kecil rusa
       (jantan dan betina), beroperasinya struktur ini
       terhadap waktu akan menghasilkan suatu
       pertumbuhan eksponensial dalam populasi.



Almamalik               STIA-LAN Bandung 2009              63
Memodelkan Populasi sebagai Sebuah Level


   1.       Buka Powersim dengan meng-klik icon Powersim.
   2.       Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon level          pada
            toolbar.
   3.       Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan level
            tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse.
   4.       Ganti nama “Level_1” dengan nama “Populasi” dengan
            cara mengetiknya langsung dari keyboard.




Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                64
Memodelkan Kelahiran dan Kematian sebagai Flow

            Pilih tombol ikon rate    pada toolbar.
            Gerakkan kursor ke lembar kerja dan tempatkan kursor di
            sebelah kiri sejajar dengan level tersebut.
            Klik dan tahan mouse, selanjutnya tarik rate ke level
            sampai level tersebut berubah warna, dan lepaskan tombol
            mouse.
            Beri nama rate tersebut dengan “Kelahiran”.


                                                         ?
                                      ?
                                                      Populasi
                                  Kelahiran




Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                    65
Sekali lagi, pilih ikon rate   pada toolbar.
            Klik dan tahan tombol kiri mouse dengan posisi kursor
            berada di tengah simbol level.
            Geser rate keluar dari level, beberapa sentimeter ke kanan,
            dan lepaskan tombol mouse.
            Beri nama variabel rate baru ini dengan “Kematian”.
            Hasilnya:


                                              ?
                              ?                              ?
                                           Populasi
                           Kelahiran                      Kematian




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                   66
Menggambar Suatu Keterkaitan dari Populasi
       ke Kelahiran dan Kematian


                                       ?
                   ?                                   ?
                                   Populasi
                Kelahiran                           Kematian




Almamalik                   STIA-LAN Bandung 2009              67
Membuat Suatu Konstanta dan Mengkaitkannya pada
       Kelahiran dan Kematian



                                             ?
                               ?                              ?
                                          Populasi
                          Kelahiran                        Kematian
                   ?
                                                                            ?
            Fraksi_Kelahiran
                                                                      Fraksi_Kematian




Almamalik                          STIA-LAN Bandung 2009                                68
Memulai Mendefinisikan Variabel
            init    Populasi = 500
            flow    Populasi = -dt*Kematian +dt*Kelahiran
            unit    Populasi = ekor
            aux     Kelahiran = Populasi*Fraksi_Kelahiran
            unit    Kelahiran = ekor/tahun
            aux     Kematian = Populasi*Fraksi_Kematian
            unit    Kematian = ekor/tahun
            const   Fraksi_Kematian = 0.02
            unit    Fraksi_Kematian = 1/tahun
            const   Fraksi_Kelahiran = 0.03
            unit    Fraksi_Kelahiran = 1/tahun




Almamalik                        STIA-LAN Bandung 2009      69
1.   Klik dua kali pada variabel Populasi.
            2.   Ketikkan angka “500” pada kotak Definition.
            3.   Ketikkan “ekor” pada Unit of Measure.
            4.   Klik tombol Set untuk menyimpan.




Almamalik                        STIA-LAN Bandung 2009         70
5.        Klik kotak combo Variable, pilih variabel Kelahiran.




  6.        Ketikkan pada kotak Definition “Populasi*Kelahiran”.
  7.        Ketikkan pada kotak combo Unit of Measure dengan
            “ekor/tahun”.
  8.        Klik tombol Set untuk menyimpan.

Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009              71
9.  Ulangi langkah 5 sampai dengan 8, untuk mendefinisikan
      masing-masing       variabel-variabel   Fraksi_Kelahiran,
      Kematian, dan Fraksi_Kematian. Definition dan Unit of
      Measure dapat dilihat di atas.
  10. Klik OK untuk menutup kotak dialog Define Variable.
  11. Simpan Model dengan nama file POP02




Almamalik               STIA-LAN Bandung 2009                 72
Tampilan Grafik Model Populasi Sederhana

                1,200
     Populasi




                 900




                 600


                        0   20   40           60   80   100
                                      Tahun                      40                                    1



                                                                                                  1
                                                                 30
                                                                                             1         2
                                                                                                                 Kelahiran
                                                                                                             1
                                                                                1                 2              Kematian
                                                                 20                                          2
                                                                           1                 2
                                                                      1         2
                                                                           2
                                                                 10 2
                                                                    0      20   40           60   80   100
                                                                                     Tahun




Almamalik                                          STIA-LAN Bandung 2009                                                     73
Fungsi Grafik Powersim




                                 74
         STIA-LAN Bandung 2009
Fungsi grafik berguna ketika kita tidak
       mengetahui dengan pasti formula matematika
       dari suatu fungsi, atau jika kita ingin
       menggunakan data statistik atau data empiris
       untuk mengungkapkan suatu hubungan antar
       dua variabel. Dengan fungsi grafik kita memilih
       suatu nilai hasil pada basis nilai data input, dan
       dengan cara yang sama bahwa kita membaca
       suatu nilai dari sumbu y dalam grafik dua
       dimensi.


Almamalik               STIA-LAN Bandung 2009           75
Contoh: Ekspektansi_Hidup suatu populasi relatif pada jumlah Populasi yang berbeda.

      GRAPH(Populasi,0,125,[70,68,40,25,22"Min:0;Max:100"])
            Ekspektasi_Hidup




                               60




                               50




                               40


                                    0   20   40          60   80     100
                                                  Time




Almamalik                                           STIA-LAN Bandung 2009          76
Modifikasi Model Populasi
       Kembali ke contoh model populasi sederhana yang telah
       dijelaskan pada bab 4. Kita asumsikan bahwa kelahiran lebih
       besar daripada kematian, sehingga populasi akan
       mengalami pertumbuhan eksponensial, bahkan akan terus
       tanpa batas. Tentu saja ini tidak realistis, karena semua
       pertumbuhan pasti akan mengalami batas (ada pembatas
       yang menghambat pertumbuhan terus-menerus) (seperti luas
       lahan, makanan, air, sumber daya, dan sebagainya). Untuk
       memodelkan adanya suatu proses yang membatasi, kita
       munculkan suatu variabel ‘kepadatan’ yang didefinisikan
       sebagai populasi/kapasitas maksimum. Kapasitas maksimum
       (seringkali dikenal sebagai ‘carrying capacity’ dalam ekologi)
       merupakan       ukuran   suatu      jumlah    agregat    yang
       merepresentasikan berbagai pembatas (luas, makanan,
       dsb.), sehingga suatu daerah tertentu tidak dapat
       mendukung lebih banyak populasi melebihi kapasitasnya.
Almamalik                   STIA-LAN Bandung 2009                   77
S
                                                                S

                                       Populasi
                 Kelahiran       R                       B      Kelahiran
             S                                                              S
                                                    O
                             S


            Fraksi      B                   S                           Fraksi
            Kelahiran                                                   Kematian

                             Kepadatan          O
                    O


                                                    Kapasitas




Almamalik                        STIA-LAN Bandung 2009                             78
Membuat dan Mengaitkan Variabel Kepadatan dan Kapasitas

  1.        Buka file POP02
  2.        Pilih ikon tool auxiliary   dari toolbar.
  3.        Buat variabel auxiliary dan letakkan posisi variabel tersebut kira-kira di
            bawah Populasi.
  4.        Beri nama variabel tersebut dengan Kepadatan.
  5.        Hubungkan dari variabel Populasi ke variabel Kepadatan dan dari
            variabel Kepadatan ke variabel Fraksi_Kelahiran. Hasilnya
                                                Populasi




                                Kelahiran                   Kematian


                         ?

                  Fraksi_Kelahiran                                  Fraksi_Kematian
                                               ?

                                            Kepadatan
  6.        Simpan model dengan nama POP03.
Almamalik                                   STIA-LAN Bandung 2009                        79
1.        Pilih ikon konstanta .
  2.        Buat variabel konstanta dan letakkan di bawah variabel Kepadatan.
  3.        Beri nama dengan “Kapasitas”.
  4.        Hubungkan dari variabel Kapasitas ke variabel Kepadatan. Model
            sekarang akan tampak seperti gambar berikut.
                                                    Populasi




                                    Kelahiran                       Kematian


                             ?

                      Fraksi_Kelahiran                                     Fraksi_Kematian
                                                   ?

                                                Kepadatan


                                                               ?

                                                            Kapasitas




  5.        Simpan dokumen kembali
Almamalik                                  STIA-LAN Bandung 2009                             80
Mendefinisikan Variabel Kepadatan dan Kapasitas

  1.        Klik dua kali pada variabel Kepadatan.
  2.        Ketik pada kotak Definition dengan ”Populasi/Kapasitas”.
  3.        Ketik pada kotak combo Unit of Measure dengan ”ekor/m2”.
  4.        Klik Set untuk memasukkan nilai.




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                81
5.        Klik kotak combo Variable, pilih variabel Kapasitas.
  6.        Ketikkan pada kotak Definition dengan nilai “750”.
  7.        Ketikkan pada kotak combo Unit of Measure dengan “m2”.
  8.        Klik tombol Set untuk menyimpan.




  9.        Simpan dokumen
Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009              82
Menggambar Sebuah Kurva Fraksi_Kelahira

  1.        Klik kotak combo Variable, pilih variabel Fraksi_Kelahiran.
  2.        Dalam kotak dialog Define Variable, klik tombol yang berlabel Graph
            untuk membuka kotak dialog Edit Graph/Vector, yang merupakan suatu
            editor spesial untuk mengedit fungsi grafik.




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                           83
Set nilai-nilai parameter berikut dalam kotak dialog:
            1.   Points (Jumlah titik data) : 13
            2.   X-Axis Min (nilai minimum pada sumbu-x) : 0.00
            3.   X-Axis Step (besar ukuran jarak (step) pada sumbu-x) : 0.167
            4.   Y-Axis Min (nilai minimum pada sumbu-y) : 0.00
            5.   Y-Axis Max (nilai maximum pada sumbu-y) : 0.08



     Di bawah ini merupakan contoh serangkaian nilai Fraksi_Kelahiran yang dapat
     digunakan:

            ” 0.08,0.079,0.078,0.075,0.071,0.066,0.06,0.053,0.044,0.035,0.024,0.013,0”




Almamalik                           STIA-LAN Bandung 2009                                84
Almamalik   STIA-LAN Bandung 2009   85
Populasi




                          Kelahiran                       Kematian




            Fraksi_Kelahiran                                     Fraksi_Kematian

                                      Kepadatan




                                                  Kapasitas




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                            86
1,200
  Populasi




              900




              600


                     0   20   40           60   80    100
                                   Tahun

                                                                     1
                                                            40

                                                                 1

                                                            30
                                                                          1                                Kelahiran
                                                                                                       1
                                                                          2            12   12    1
                                                                                                           Kematian
                                                                                                       2
                                                            20       2



                                                            10 2
                                                               0     20   40           60   80   100
                                                                               Tahun



Almamalik                                       STIA-LAN Bandung 2009                                                  87
Mengembangkan Model Populasi
       Pada contoh model populasi sebelumnya, kapasitas pembatasnya
       diasumsikan tetap (yaitu luas area). Dalam banyak situasi, faktor
       pembatas itu sendiri merupakan beberapa sumber daya stock (makanan)
       yang akan mengikis habis variabel yang mengalami pertumbuhan
       (populasi). Gambar di bawah merupakan ilustrasi suatu situasi ini dimana
       populasi mengkonsumsi suatu sumber makanan dan rate kematian dari
       populasi itu sendiri bergantung pada ketersediaan populasi (Makanan per
       Kapita). Dalam contoh ini, sebagai ilustrasi, adanya pengaruh variabel
       Makanan dan Populasi pada Fraksi Kematian melalui variabel Makanan
       per kapita (berbeda dengan contoh sebelumnya). Jadi, simpal Populasi
          Makanan per Kapita      Fraksi Kematian     Populasi bertindak sebagai
       sebuah pembatas yang mengontrol pertumbuhan Populasi dan Kelahiran.
       Apa yang baru dalam kasus ini adalah secara fakta bahwa kapasitas
       (Makanan) merupakan sebuah variabel, dikikis habis oleh Populasi.
       Sampai pada titik ini, dapat kita catat bahwa Fraksi Kematian merupakan
       suatu fungsi pengurang dari Makanan per Kapita sama halnya dengan
       Populasi. Ketika Populasi tumbuh secara eksponensial, rata-rata
       konsumsi meningkat sangat banyak, sehingga pada suatu titik tertentu
       menyebabkan kolaps pada stock makanan, dan Populasi juga kolaps,
       disebabkan karena peningkatan rate Kematian akibat adanya kelaparan.


Almamalik                       STIA-LAN Bandung 2009                          88
S
                               S
                                                                                    S

                   S
                                     R1
                                                  Populasi       B1      Kematian       Fraksi
                                                                                        Kematian
                         Kelahiran
                                                             O
            Fraksi                                                                                  S
            Kelahiran
                                              S
                                                                           B2            O

                                                  S              O
                                                      B3                  Makanan per
                                                                                                   Fraksi
                                                                          kapita
                              S                                                                    Kematian
                                     Konsumsi
            Konsumsi                                     S
                                                                                                   Normal
            Normal                                                            S
            per kapita                            O          B4
                                          S            Makanan

                         S                R2
            Fraksi           Regenerasi
            Regenerasi
                                          S




Almamalik                                         STIA-LAN Bandung 2009                                       89
Populasi
                          Kelahiran                  Kematian


            Fraksi_Kelahiran
                                                                Fraksi_Kematian
                                               ?

                                       Makanan_per_kapita




Almamalik                        STIA-LAN Bandung 2009                            90
Populasi
                          Kelahiran                     Kematian
                                                                         ?

            Fraksi_Kelahiran                                       Fraksi_Kematian

                                              ?

                                      Makanan_per_kapita            ?

                                                  Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian



                                                  ?

                                 Pengaruh_makanan_pd_konsumsi




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009                                 91
Populasi
                          Kelahiran                     Kematian
                                                                           ?

            Fraksi_Kelahiran                                       Fraksi_Kematian       ?

                                                                               Fraksi_Kematian_Normal
                                              ?

                                      Makanan_per_kapita               ?

                                                  Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian


                                                                   ?
                                              ?      Makanan_per_kapita_normal
                               Pengaruh_makanan_pd_konsumsi




Almamalik                             STIA-LAN Bandung 2009                                             92
Populasi
                                     Kelahiran                     Kematian
                                                                                      ?

                    Fraksi_Kelahiran                                          Fraksi_Kematian       ?

                                                                                          Fraksi_Kematian_Normal
                                                         ?

                                                 Makanan_per_kapita               ?
                                 ?
                                                             Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian
                        ?     Makanan
                 Regenerasi
                                                                              ?
            ?                        ?
                                                         ?      Makanan_per_kapita_normal
    Fraksi_Regenerasi           Konsumsi
                                           Pengaruh_makanan_pd_konsumsi


                                            ?

                              Konsumsi_normal_per_kapita



Almamalik                                   STIA-LAN Bandung 2009                                                  93
Almamalik   STIA-LAN Bandung 2009   94
Nilai Makanan_perkapita/Makanan_per_kapita_normal yang dapat digunakan.
                    0,0.365,0.62,0.775,0.875,0.93,0.98,0.99,0.995,0.998,1,1.001
Almamalik                           STIA-LAN Bandung 2009                             95
GRAPH(Makanan_per_kapita/Makanan_per_kapita_normal,0,0.091,[9.99,7.45,4.95
   ,3.35,2.4,1.8,1.3,1.15,1.07,1.02,1.01,1.001"Min:0;Max:10;Zoom"])

Almamalik                     STIA-LAN Bandung 2009                             96
Mengubah Horison Waktu dan Time Step

  1.        Buka Simulation Setup
  2.        Ubah the Stop Time menjadi 30.




Almamalik                         STIA-LAN Bandung 2009   97
1

            1,500



            1,000    1                                     Populasi
                                                       1
                                                           Kelahiran
                                                       2
                             3                             Kematian
             500 1                 1                   3
                         2
                                   3
                     2
                2                  2     1
               0 3   3                     23 123 1
                0    5   10       15     20   25  30
                                 Tahun



Almamalik                STIA-LAN Bandung 2009                         98
1
            30,000




            20,000 1
                                                                       Makanan
                             3   1                                 1
                         2
                                                                       Regenerasi
                                                                   2
            10,000 2                                                   Konsumsi
                                                                   3
                                 23
                     3


                                         123 123       123     1
                     0   5       10      15  20        25     30
                                       Tahun



Almamalik                             STIA-LAN Bandung 2009                         99
Fungsi Delay




                        100
STIA-LAN Bandung 2009
Memodelkan Sistem Sumber Daya Manusia

       Asep, baru saja mendirikan sebuah perusahaan
       konsultan baru dan merekrut lima pegawai baru
       untuk membantu dia dalam pekerjaannya.
       Semua pegawai barunya ini baru saja lulus dari
       universitas dan belum berpengalaman dalam
       pekerjaan konsultasi tersebut. Untuk itu, mereka
       perlu dilatih terlebih dahulu rata-rata 8 bulan
       sebelum mereka benar-benar berpengalaman
       dan menguasai pekerjaan yang diberikan Berapa
       banyak dari lima pegawai baru direkrut tersebut
       akan menjadi pegawai yang berpengalaman
       setelah 12 bulan?.

Almamalik              STIA-LAN Bandung 2009          101
Meskipun semua pegawai baru yang direkrut
       pada waktu bersamaan, waktu transisinya
       menjadi pegawai berpengalaman seharusnya
       tidak dipandang sebagai sebuah proses diskrit
       (dalam hal ini, dalam delapan bulan, kelima
       pegawai akan tiba-tiba menjadi berpengalaman).
       Konsultan tidak terjadi dengan tiba-tiba dan
       diskontinyu dari kondisi tidak berpengalaman
       menjadi berpengalaman. Terdapat suatu kondisi
       yang bertahap dalam tugas-tugas yang dapat
       mereka lakukan, sehingga pengalaman yang
       diperolehnya merupakan suatu proses yang
       kontinyu.
Almamalik              STIA-LAN Bandung 2009        102
Pegawai_Magang        Pegawai_Berpengalamam




                                      Perekrutan_Pegawai            Pelatihan




                            Pegawai_yg_direkrut                            Waktu_Pelatihan

   init     Pegawai_Berpengalamam = 0
   flow     Pegawai_Berpengalamam = +dt*Pelatihan
   unit     Pegawai_Berpengalamam = orang
   init     Pegawai_Magang = 0
   flow     Pegawai_Magang = +dt * Perekrutan_Pegawai –dt * Pelatihan
   unit     Pegawai_Magang = orang
   aux      Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan
   unit     Pelatihan = orang/bulan
   aux      Perekrutan_Pegawai = PULSE(Pegawai_yg_direkrut, 0, 50)
   unit     Perekrutan_Pegawai = orang/bulan
   const    Pegawai_yg_direkrut = 5
   unit     Pegawai_yg_direkrut = orang
   const    Waktu_Pelatihan = 8
   unit     Waktu_Pelatihan = bulan
Almamalik                          STIA-LAN Bandung 2009                                         103
5                                                        5




                                                              Pegawai_Berpengalamam
     Pegawai_Berpengalamam




                             4                                                        4


                             3                                                        3


                             2                                                        2


                             1                                                        1


                             0                                                        0
                                 0   5           10                                       0   10      20   30

                                         Bulan                                                     Bulan




   Karena adanya delay karena pelatihan, setelah 12 bulan, kurang dari 4
   pegawai dari 5 pegawai baru menjadi konsultan berpengalaman.
   Diperlukan waktu sekitar 36 bulan agar semua pegawai baru tersebut
   menjadi pegawai berpengalaman.
Almamalik                                         STIA-LAN Bandung 2009                                         104
Karena Asep tidak menyadari bahwa terdapat delay
       waktu yang panjang antara perekrutan pegawai dan
       melatihnya, dia tidak dapat mengerjakan konsultasi
       projek cukup waktu, dan perusahaannya menjadi
       bangkrut. Asep kemudian memutuskan untuk memulai
       dengan perusahaan lain, akan tetapi pada kali ini, dia
       merekrut 60 pegawai yang telah mempunyai
       pengalaman dalam melakukan konsultasi dan tidak
       perlu lagi dilatih. Dia mengetahui, bagaimana pun,
       bahwa kurang lebih 6 dari pegawainya akan pensiun
       atau keluar dari perusahaan setiap tahun, sehingga dia
       membuat suatu keputusan untuk merekrut juga 6
       pegawai setiap tahun. Apa yang terjadi dengan jumlah
       pegawai yang berpengalaman? Mengapa?

Almamalik                STIA-LAN Bandung 2009              105
Pegawai_Magang        Pegawai_Berpengalamam




                Perekrutan_Pegawai            Pelatihan                Pensiun




      Pegawai_yg_direkrut                            Waktu_Pelatihan       Jumlah_Pensiun




Almamalik                            STIA-LAN Bandung 2009                                  106
init    Pegawai_Berpengalamam = 60
     flow    Pegawai_Berpengalamam = -dt*Pensiun +dt*Pelatihan
     unit    Pegawai_Berpengalamam = orang
     init    Pegawai_Magang = 0
     flow    Pegawai_Magang = +dt*Perekrutan_Pegawai -dt*Pelatihan
     unit    Pegawai_Magang = orang
     aux     Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan
     unit    Pelatihan = orang/bulan
     aux     Pensiun = Jumlah_Pensiun
     unit    Pensiun = orang/bulan
     aux     Perekrutan_Pegawai = Pegawai_yg_direkrut
     unit    Perekrutan_Pegawai = orang/bulan
     const   Jumlah_Pensiun = 0.5
     unit    Jumlah_Pensiun = orang
     const   Pegawai_yg_direkrut = 0.5
     unit    Pegawai_yg_direkrut = orang
     const   Waktu_Pelatihan = 8
     unit    Waktu_Pelatihan = bulan

Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                 107
65




                      Pegawai_Berpengalamam
                                              60




                                              55




                                              50
                                                   0     10       20       30   40
                                                                 Bulan


   Jumlah konsultan yang berpengalaman pada awalnya berjumlah 60 orang, secara
   asimtotis menurun sampai pada jumlah kurang lebih 56 orang. Ketika pegawai
   yang berpengalaman pertama meningggalkan perusahaan Asep, mereka tidak
   dengan segera dapat digantikan oleh pegawai baru karena pegawai baru yang
   belum berpengalaman belum dilatih. Selama berjalannya waktu, jumlah pegawai
   baru mencapai 4, sehingga jumlah total pegawai, pegawai baru ditambah pegawai
   berpengalaman, tetap konstan sekitar 60 selama simulasi berlangsung.

Almamalik                                              STIA-LAN Bandung 2009         108
Asep sekarang sadar bahwa daripada mempunyai jumlah pegawai pensiun yang
    tetap sebanyak 6 orang, suatu fraksi konstan, kurang lebih 10 % dari pegawai
    meninggalkan perusahaan setiap tahun. Formulasikan kembali untuk
    merefleksikan permasalahan berikut?



                                   Pegawai_Magang        Pegawai_Berpengalamam




                      Perekrutan_Pegawai            Pelatihan                Pensiun




            Pegawai_yg_direkrut                            Waktu_Pelatihan       Fraksi_Pensiun




Almamalik                                  STIA-LAN Bandung 2009                                  109
init     Pegawai_Berpengalamam = 60
   flow     Pegawai_Berpengalamam = -dt*Pensiun +dt*Pelatihan
   unit     Pegawai_Berpengalamam = orang
   init     Pegawai_Magang = 0
   flow     Pegawai_Magang = +dt*Perekrutan_Pegawai -dt*Pelatihan
   unit     Pegawai_Magang = orang
   aux      Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan
   unit     Pelatihan = orang/bulan
   aux      Pensiun = Pegawai_Berpengalamam*Fraksi_Pensiun
   unit     Pensiun = orang/bulan
   aux      Perekrutan_Pegawai = Pegawai_yg_direkrut
   unit     Perekrutan_Pegawai = orang/bulan
   const    Fraksi_Pensiun = 1/120
   unit     Fraksi_Pensiun = 1/bulan
   const    Pegawai_yg_direkrut = 0.5
   unit     Pegawai_yg_direkrut = orang
   const    Waktu_Pelatihan = 8
   unit     Waktu_Pelatihan = bulan

Almamalik                      STIA-LAN Bandung 2009                110
65




                      Pegawai_Berpengalamam
                                              60




                                              55




                                              50
                                                   0   100       200      300   400
                                                                Bulan


Dalam skenario ini, jumlah konsultan berpengalaman kembali meningkat menjadi 60
orang setelah pada kondisi awal sempat menurun. Pada bagian sebelumnya, jumlah
konsultan yang berpengalaman yang meninggalkan perusahaan sama dengan jumlah
pegawai baru yang direkrut, sehingga jumlah pegawai yang berpengalaman menurun.
Dengan jumlah pekerja yang berpengalaman yang lebih rendah, bagaimana pun, rate
pegawai yang pension atau keluar juga berkurang, sementara itu rekrutmen pegawai
baru jumlahnya tetap. Ketika rate pelatihan pegawai baru melebihi rate pension, jumlah
konsultan berpengalaman mulai meningkat, dan asimtotnya mendekati 60.

Almamalik                                              STIA-LAN Bandung 2009          111

More Related Content

What's hot

Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikirwan zulkifli
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramArif Rahman
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukSimon Patabang
 
Membuat Grafik Fungsi di Excel
Membuat Grafik Fungsi di ExcelMembuat Grafik Fungsi di Excel
Membuat Grafik Fungsi di ExcelYani Pieter Pitoy
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiyudharushendrawan
 

What's hot (20)

Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknik
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemuk
 
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 
Membuat Grafik Fungsi di Excel
Membuat Grafik Fungsi di ExcelMembuat Grafik Fungsi di Excel
Membuat Grafik Fungsi di Excel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Membangun diagram simpal kausal
Membangun diagram simpal kausalMembangun diagram simpal kausal
Membangun diagram simpal kausal
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Network planning 1
Network planning 1Network planning 1
Network planning 1
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 

Viewers also liked

Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi AnginCausal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi AnginDebby Rahmawati
 
Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...
Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...
Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...Dwi Sukma
 
Pertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttm
Pertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttmPertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttm
Pertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttmLukmanulhakim Almamalik
 
Tutorial lote empresa_def
Tutorial lote empresa_defTutorial lote empresa_def
Tutorial lote empresa_defdiegodemarco
 
Data science untuk perencanaan pembangunan Jawa Barat
Data science untuk perencanaan pembangunan Jawa BaratData science untuk perencanaan pembangunan Jawa Barat
Data science untuk perencanaan pembangunan Jawa BaratDasapta Erwin Irawan
 
Modul prak2 constructor dan overloading
Modul prak2   constructor dan overloadingModul prak2   constructor dan overloading
Modul prak2 constructor dan overloadingwahyuniwulan
 
Presentación powersim
Presentación powersimPresentación powersim
Presentación powersimbovinosdecarne
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisniseweanjeunganjing
 
Psim tutorial- tiristor
Psim tutorial- tiristorPsim tutorial- tiristor
Psim tutorial- tiristorSENAI
 

Viewers also liked (15)

Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi AnginCausal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
Causal loop Sistem Perencanaan Apartemen Berbasis Energi Angin
 
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
 
Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...
Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...
Analisis dampak lahan permukiman terhadap kualitas air sungai bengawan solo k...
 
Pertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttm
Pertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttmPertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttm
Pertemuan kelima&keenam flow fishbonepareto ttm
 
Pertemuan keempat analisis masalah ttm
Pertemuan keempat analisis masalah ttmPertemuan keempat analisis masalah ttm
Pertemuan keempat analisis masalah ttm
 
Pertemuan ketiga ttm
Pertemuan ketiga ttmPertemuan ketiga ttm
Pertemuan ketiga ttm
 
Guia de estudio
Guia de estudioGuia de estudio
Guia de estudio
 
Tutorial lote empresa_def
Tutorial lote empresa_defTutorial lote empresa_def
Tutorial lote empresa_def
 
Data science untuk perencanaan pembangunan Jawa Barat
Data science untuk perencanaan pembangunan Jawa BaratData science untuk perencanaan pembangunan Jawa Barat
Data science untuk perencanaan pembangunan Jawa Barat
 
Studio2003 users manual
Studio2003 users manualStudio2003 users manual
Studio2003 users manual
 
Modul prak2 constructor dan overloading
Modul prak2   constructor dan overloadingModul prak2   constructor dan overloading
Modul prak2 constructor dan overloading
 
Buku systems thinking
Buku systems thinkingBuku systems thinking
Buku systems thinking
 
Presentación powersim
Presentación powersimPresentación powersim
Presentación powersim
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
 
Psim tutorial- tiristor
Psim tutorial- tiristorPsim tutorial- tiristor
Psim tutorial- tiristor
 

More from Lukmanulhakim Almamalik

More from Lukmanulhakim Almamalik (20)

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
 
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdfUU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 
Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01
 
Tik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasiTik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasi
 
Tik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasiTik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasi
 
Tik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasiTik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasi
 
Tik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasiTik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasi
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Buku informasi memperbaiki monitor
Buku informasi   memperbaiki monitorBuku informasi   memperbaiki monitor
Buku informasi memperbaiki monitor
 
Ch22
Ch22Ch22
Ch22
 
Ch21
Ch21Ch21
Ch21
 
Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 
Ch17
Ch17Ch17
Ch17
 
Ch17
Ch17Ch17
Ch17
 

Tutorial powersim

  • 1. Materi Tutorial Powersim Lukmanulhakim Almamalik 1 STIA-LAN Bandung 2009
  • 2. Menubar Toolbar 1 Toolbar 2 Jendela Utama Powersim Diagram Window Status Bar Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 2
  • 3. Menubar Toolbar 1 Toolbar 2 Diagram Window Statusbar Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 3
  • 4. S Bunga Bank Tabungan S Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 4
  • 5. Menggunakan Objek Teks 1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Text pada toolbar. 2. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan ikon text tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse. 3. Klik dua kali pada bingkai atau text di dalam objek untuk membuka kotak dialog Define Text. 4. Tulis teks “Tabungan” di dalam kotak dengan label Text. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 5
  • 6. 4. Buka kotak combo dengan label Style dan pilih None. 5. Selanjutnya klik tombol Font. Pilih Font Style = Bold dan Size = 12, kemudian tekan tombol OK 7. Tutup kotak dialog Define Text dengan OK. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 6
  • 7. Untuk menghindari pengulangan semua tahapan yang telah dilakukan di atas (langkah 1 sampai dengan 7) dalam pengeditan objek yang lain, kita dapat menyalin (meng-copy) objek sebanyak yang kita inginkan. 8. Gunakan mouse pointer dan perluas lebar objek dengan menggunakan titik penyesuaian pada sisi objek. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 7
  • 8. Menyalin Objek dengan Perintah Cut dan Paste 1. Pilihlah objek text dan kemudian pilih tombol Edit Copy untuk menyalin objek pada clipboard. 2. Pilih Edit Paste untuk menempatkan objek baru dalam area kerja. 3. Tempatkan objek baru dengan jarak kurang lebih 5 cm di kanan variabel Tabungan. 4. Klik dua kali pada objek baru dan tulis dalam teks dengan Bunga Bank. 5. Tutup Text dengan OK, kemudian simpan Model. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 8
  • 9. Menyimpan Model 1. Klik tombol pada toolbar atau klik menu File Save. Suatu kotak dialog Save As akan muncul. 2. Plih drive dan direktori tempat file model akan disimpan menggunakan Drives dan Directories. 3. Ketik “Tabungan” pada kotak File Name dan selanjutnya klik tombol OK. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 9
  • 10. Menggunakan Objek Garis 1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Garis pada toolbar. 2. Gambar sebuah garis dari Bunga Bank ke Tabungan, seperti gambar di bawah ini. 3. Klik dua kali pada garis untuk membuka Define Line. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 10
  • 11. 4. Pilih sebuah garis dengan tanda panah dari kotak combo dengan label Arrow Heads. 5. Pilih Curved Line dari kotak combo Shape. 6. Keluar dari Head Label dan kotak dialog Define Line dengan meng-klik OK. 7. Buat sebuah garis lengkung dengan menggerakkan titik penyesuaian dari objek garis dengan pointer mouse. S Bunga Bank Tabungan Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 11
  • 12. 8. Kita dapat langsung menyalin objek garis tersebut dengan cara memilih menu Edit Copy. 9. Pilih menu Edit Paste untuk menempatkan objek garis baru dalam area. 10. Selanjutnya pindahkan dan edit objek garis, sehingga hasilnya seperti gambar berikut. S Bunga Bank Tabungan S 11. Simpan dokumen kembali. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 12
  • 13. Menggunakan Objek Gambar 1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Gambar pada toolbar. 2. Pindah ke program Paintbrush (atau lainnya). 3. Buka file Gambar Bola Salju.bmp dari CD yang diberikan. 4. Pilih dan salin (copy) gambar tersebut ke dalam clipboard dengan memilih Edit Copy dalam Painbrush. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 13
  • 14. 5. Kembali ke program Powersim. 6. Klik dua kali pada objek gambar untuk membuka Define Picture. 7. Pilih Picture pada Paste as Type dan tekan tombol Paste untuk menempatkan gambar ke dalam clipboard dalam objek. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 14
  • 15. 8. Cek Relative to original Picture size dan biarkan skalanya tetap 100 % dalam kotak teks yang berlabel Scale to. Gambar akan ditampilkan dengan ukuran normal dalam diagram. 9. Klik pada tombol Background dan pilih Style = None. Kemudian keluar dari kotak dialog Picture Background dengan OK. 10. Keluar dari Kotak Define Picture dengan menekan tombol OK. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 15
  • 16. Menggunakan Objek Frame 1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Frame pada toolbar. 2. Gambar sebuah kotak bingkai yang melingkupi keseluruhan diagram simpal kausal. 3. Klik dua kali pada sisi dari objek bingkai untuk membuka Define Frame. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 16
  • 17. 4. Pilih suatu garis yang lebih tebal dalam Border daftar Style. 5. Pilih Round Rect dalam daftar Shape. 6. Pilih None dalam daftar Pattern 7. Tekan tombol OK untuk keluar dari Define Frame. 8. Simpan dokumen kembali dengan mengklik tombol . S Bunga Bank Tabungan S Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 17
  • 18. Latihan 1 Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini S S Populasi R B Kematian Kelahiran S S O S Fraksi Fraksi Kelahiran Kematian Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 18
  • 19. Latihan 2 Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini S S Populasi Kelahiran R B Kelahiran S S O S Fraksi B S Fraksi Kelahiran Kematian Kepadatan O O Kapasitas Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 19
  • 20. Latihan 3 Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini S S S S R1 Populasi B1 Kematian Fraksi Kematian Kelahiran O Fraksi S Kelahiran S B2 O S O B3 Makanan per Fraksi kapita S Kematian Konsumsi Konsumsi S Normal Normal S per kapita O B4 S Makanan S R2 Fraksi Regenerasi Regenerasi S Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 20
  • 21. Membuat Stock dan Flow menggunakan Powersim Lukmanulhakim Almamalik 21 STIA-LAN Bandung 2009
  • 22. Bagaimana Powersim Mensimulasi Waktu 1. Buka Jendela Utama Powersim 2. Jalankan tombol . Amati apa yang terjadi pada Clock Counter Statusbar 3. Untuk mengamati lebih jelas, klik tombol berulang-ulang. 4. Menghentikan simulasi klik tombol Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 22
  • 23. Melakukan Simulasi Waktu dalam Suatu Model 1. Klik tombol variabel padaToolbar 2. 2. Geser kursor pointer mouse ke area kerja. 3. Tempatkan pointer di tengah jendela kerja. Klik tombol mouse kiri. Variabel auxiliary akan muncul di area kerja. Hasilnya : 4. Tulis variabel tersebut dengan Menit, kemudian tekan tombol Enter. Hasilnya : Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 23
  • 24. 5. Klik dua kali pada variabel Menit. Muncul kotak dialog Define Variable. 6. Tulis TIME pada kotak Definition. 7. Klik OK untuk konfirmasi definisi dan menutup kotak dialog. Hasilnya : 8. Klik tombol . Hasilnya : Menit Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 24
  • 25. Memperlihatkan Hasil menggunakan Auto Reports 1. Klik tombol Option . Akan muncul kotak dialog Option berikut. 2. Beri tanda check list pada Number untuk Auxiliaries. 3. Klik OK 4. Klik tombol Amati apa yang terjadi dengan variabel Menit sekarang? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 25
  • 26. Membuat Satu Variabel Mempengaruhi Variabel Lain 1. Buat suatu variabel baru, beri nama Jam. Hasilnya : 2. Tempatkan di sebelah variabel Menit. Hasilnya: ? Menit Jam 3. Klik tombol Information Link 4. Tempatkan Mouse di dalam variabel Menit. 5. Klik dan tahan tombol Mouse kiri, kemudian ? tarik pointer Mouse ke variabel Jam. Hasilnya : Menit Jam Link Informasi dari Menit ke Jam sekarang telah terhubung. Kita dapat mengedit bentuk keterkaitan tersebut dengan pertama memilihnya kemudian menggerakkan titik dengan menggunakan pointer mouse. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 26
  • 27. 6. Klik dua kali pada Jam. Kotak dialog Define Variable muncul. Klik tombol More>> sampai muncul kotak dialog seperti gambar di samping. 7. Klik dua kali variabel Menit pada kotak dialog Linked Variable. Hasilnya : 8. Pada kotak Definition, bagi variabel Menit dengan 60. 9. Klik tombol OK 10. Simulasikan dengan menekan tombol Lihat hasilnya. 100.00 1.6667 Menit Jam Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 27
  • 28. Menyimpan Model 1. Klik tombo . Kotak dialog Save As muncul. 2. Simpan file dengan nama coba01.sim. Pilih lokasi drive dan direktori tempat penyimpana file tersebut. 3. Klik tombol OK. Akan muncul kotak dialog Properties. Anda dapat mengisi Title, Author, dan Description di kotak dialog tersebut. 4. Klik tombol OK dan file telah disimpan. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 28
  • 29. Memodelkan Bak Penampung Air 29 STIA-LAN Bandung 2009
  • 30. Diasumsikan bahwa pertama kali bak kosong. Debit air yang mengalir memasuki bak adalah 3 liter per menit, sedangkan debit air yang keluar melalui kran pembuangan adalah 2 liter per menit. Berapa jumlah air yang ada di bak penampungan setelah satu jam? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 30
  • 31. Variabel-variabel untuk sistem ini meliputi aliran air yang masuk melalui kran (inflow), air dalam bak (stock/level), dan aliran air yang keluar dari bak melalui kran pembuangan (outflow). Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 31
  • 32. Memodelkan Bak Penampung sebagai suatu Level 1. Buka Powersim dengan meng-klik icon Powersim pada komputer. 2. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon level pada toolbar. 3. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan level tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse. Hasilnya: 4. Ganti nama “Level_1” dengan nama “Air_dalam_bak ” dengan cara mengetiknya langsung dari keyboard. Hasilnya: ? Air_dalam_bak Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 32
  • 33. Memodelkan Aliran Air Masuk dan Keluar sebagai Flow Menghubungkan Rate Aliran Air yang masuk Melalui Kran ke Level 1. Pilih tombol ikon rate pada toolbar. 2. Gerakkan kursor ke lembar kerja dan tempatkan kursor di sebelah kiri sejajar dengan level Air_dalam_bak tersebut. 3. Klik dan tahan tombol kiri mouse. Suatu simbol awan dengan tanda panah yang terhubung dengan level akan muncul. 4. Tarik rate ke level Air_dalam_bak sampai level tersebut berubah warna, dan lepaskan tombol mouse. Hasilnya: 5. Beri nama rate tersebut dengan ‘Aliran_air_yang_masuk ’. Hasilnya: Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 33
  • 34. Menghubungkan Rate Aliran Air yang keluar Melalui Kran ke Level 1. Pilih kembali tombol ikon rate pada toolbar. 2. Klik dan tahan tombol kiri mouse dengan posisi kursor berada di tengah simbol level. 3. Geser rate keluar dari level Air_dalam_bak, beberapa sentimeter ke 1. kanan, dan lepaskan tombol mouse. Hasilnya: 1. 4. Beri nama rate tersebut dengan ‘Kematian’. Hasilnya: Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 34
  • 35. Memulai untuk Mendefinisikan Variabel Untuk membuka kotak dialog Define Variable 1. Klik dua kali secara berurutan pada variabel yang ingin didefinisikan. Misalkan klik variabel Air_dalam_bak, hasilnya adalah Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 35
  • 36. 1. Tulis “0” untuk Nilai Awal dalam kotak Definition. 2. Tulis kata “liter” pada kotak Unit of Measure. 3. Tulis dokumen penjelasan pada kotak Documentation. 4. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog ? ? Air_dalam_bak Aliran_air_yang_masuk Aliran_air_yang_keluar Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 36
  • 37. Mendefinisikan Rate Aliran_air_yang_masuk 1. Klik dua kali pada variabel rate Aliran_air_yang_masuk untuk membuka Define Variable. Hasilnya: Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 37
  • 38. 1. Tulis “3” dari keyboard pada kotak Definition. 2. Kemudian tulis unit satuan dengan “liter/menit” pada Unit of Measure. 3. Tulis penjelasan pada kotak Documentation. 4. Klik tombol Set untuk mengkonfirmasi kotak definition. Air_dalam_bak ? Aliran_air_yang_masuk Aliran_air_yang_keluar Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 38
  • 39. Mendefinisikan Rate Aliran_air_yang_keluar 1. Klik dua kali pada variabel rate Aliran_air_yang_keluar untuk membuka Define Variabel. Tulis “2” dari keyboard pada kotak Definition. 2. Kemudian tulis unit satuan dengan “liter/menit” pada Unit of Measure. 3. Tulis penjelasan pada kotak Documentation. 4. Klik tombol Set untuk mengkonfirmasi kotak definition. Air_dalam_bak Aliran_air_yang_masuk Aliran_air_yang_keluar Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 39
  • 40. Menyimpan Model 1. Klik pada tombol Save . . 2. Ketik BAKAIR01 dalam kotak File Name dan klik OK Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 40
  • 41. Mengubah Waktu Stop 1. Klik menu Simulate Simulation Setup. Akan muncul kotak dialog Simulation Setup. 2. Ubah Stop Time dengan angka 60 dan klik OK. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 41
  • 42. Simulasi Sebuah Model yang Selesai Dibuat 1. Klik tombol Run untuk mensimulasi model. 2. Klik tombol Run Step untuk mensimulasi model tahap demi tahap. 3. Simpan Model dengan mengklik tombol Save Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 42
  • 43. Menampilkan Hasil dalam Bentuk Tabel Waktu 1. Klik tombol Time Table dari Toolbar. 2. Tempatkan pointer mouse di bawah model dan klik tombol kiri mouse. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 43
  • 44. Time Air_dalam_bak Aliran_air_yang_masuk Aliran_air_yang_keluar 0 0.00 3.00 2.00 1 1.00 3.00 2.00 2 2.00 3.00 2.00 3 3.00 3.00 2.00 4 4.00 3.00 2.00 5 5.00 3.00 2.00 6 6.00 3.00 2.00 7 7.00 3.00 2.00 8 8.00 3.00 2.00 9 9.00 3.00 2.00 10 10.00 3.00 2.00 11 11.00 3.00 2.00 12 12.00 3.00 2.00 13 13.00 3.00 2.00 14 14.00 3.00 2.00 15 15.00 3.00 2.00 16 16.00 3.00 2.00 17 17.00 3.00 2.00 18 18.00 3.00 2.00 19 19.00 3.00 2.00 20 20.00 3.00 2.00 Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 44
  • 45. 1. Klik tombol Time Graph dari Toolbar. 2. Tempatkan pointer mouse di sebelah kanan model dan klik tombol kiri mouse. 60 50 Air_dalam_bak 40 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Time 3. Klik tombol Run untuk mensimulasi model. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 45
  • 46. Membaca Grafik 60 50 Air_dalam_bak 40 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Time Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 46
  • 47. Menampilkan Persamaan Powersim 1. Pilih menu View Equations. Persamaan dalam bentuk ikon Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 47
  • 48. Menyimpan Model dengan Nama Baru 1. Pilih menu File Save As. Akan muncul kotak dialog Save As. 2. Tulis BAKAIR02 dalam kotak File Name. 3. Klik OK untuk menyimpan model dan menutup kotak dialog. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 48
  • 49. Latihan 4 1. Pemerintah Kota Bandung berencana membangun tempat pembuangan akhir sampah baru. Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ingin mengetahui berapa besar tumpukan sampah tersebut dalam 20 tahun mendatang, sehingga ia dapat membuat perencanaan dan mengalokasikan area yang cukup bagi semua sampah yang akan ditimbun di tempat pembuangan akhir sampah ini. Sampah di TPA ini akan dibagi menjadi dua katagori, yaitu sampah organik dan sampah plastik. Para anggota dewan memprediksikan bahwa dalam dua puluh tahun mendatang, warga Kota B akan menghasilkan sampah kurang lebih 5000 kg plastik ke dalam TPA setiap hari. Pertanyaannya adalah : Berapa kilogram sampah plastik yang akan ditimbun di TPA tersebut dalam waktu 20 tahun? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 49
  • 50. Latihan 5 2. Pada saat ini, kurang lebih 5.000.000 pohon masih tumbuh di suatu area di Pulau Kalimantan. Suatu perusahaan kayu telah menebang, mengambil hasil kayu tersebut lebih kurang 1500 pohon per tahun. Sebuah kelompok pencinta lingkungan yang mencemaskan bahwa hutan di area tersebut akan hancur, telah bekerja keras untuk menanam sebanyak mungkin pohon. Mereka mampu menanam pohon kurang lebih 5000 pohon setiap tahun. Pertanyaannya adalah : Berapa banyak pohon yang akan tumbuh di hutan tersebut dalam tiga puluh tahun mendatang? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 50
  • 51. Latihan 6 3. Budi, seorang mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi di Kota B, termasuk mahasiswa yang rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosennya. Sebaliknya, Badu, masih satu Perguruan Tinggi dengan Budi, tergolong salah satu mahasiswa yang malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosennya. Setiap minggu mereka menerima 7 tugas baru. Setiap akhir minggu, Budi selalu menyelesaikan semua tugasnya dengan baik, sementara Badu hanya dapat menyelesaikan tugas setiap minggunya satu atau dua buah saja (rata-rata per minggunya 1,5 tugas). Satu semester perkuliahan dilakukan dalam waktu 12 minggu. Pertanyaannya adalah : Berapa banyak tugas yang dapat Badu kerjakan di akhir semester, sebelum ujian akhir? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 51
  • 52. Latihan 7 4. Untuk membantu orang miskin, suatu lembaga amal telah membuka sebuah rekening khusus yang disediakan bagi para donatur yang ingin menyumbangkan uangnya. Uang yang terkumpul dari para donatur setiap bulannya rata-rata berjumlah Rp 5.000.000,00. Para petugas pengumpul uang yang korup, bagaimana pun, menggunakan sebagian uang tersebut untuk membayar dirinya sebagai “bonus”. Mereka mengambil uang sumbangan tersebut setiap bulannya sebesar Rp 1.800.000,00. Pada akhir tahun ke-5, berapa banyak uang yang dapat dikumpulkan bagi orang miskin? Berapa banyak uang yang akan terkumpul jika “bonus” ilegal tersebut tidak dibayarkan (para petugas pengumpul tidak mengambil “bonus”)? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 52
  • 53. Latihan 7 Sebuah pohon yang telah ditanam pada tahun 1985 diukur setiap 5 (lima) tahun. Dari hasil pengukuran diperoleh data tinggi pohon sebagai berikut (dalam meter). Tahun Tinggi (m) 1985 1.1 1990 1.7 1995 2.6 2000 4.6 2005 6.2 2010 9.5 1. Buat suatu model menggunakan Powersim yang mensimulasikan pertumbuhan pohon tersebut. Gunakan level (stock), flow, dan konstanta dalam model. (Dibuat menggunakan Powersim) 2. Gambarkan grafiknya (di Powersim). 3. Berapa besar persentase pertumbuhan tahunan pohon tersebut? 4. Pada tahun berapa tinggi pohon mencapai 2.19 m? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 53
  • 54. Manajer sebuah perusahaan menginginkan bahwa produk yang dibuat perusahaannya adalah sebesar 200 unit. Untuk merealisasikannya, dia perlu tahu berapa jumlah produk aktual yang telah selesai dibuatnya. Selanjutnya dia membandingkan antara jumlah aktual produk yang telah selesai tersebut dengan jumlah produk yang dia inginkan. Ketika dia melihat ada perbedaan antara jumlah produk yang telah diproduksi dengan yang dia inginkan, dia berusaha untuk menghilangkan perbedaan tersebut. Karena kesibukannya, manajer perusahaan meminta Anda untuk membantu memodelkan permasalahan sederhana tersebut. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 54
  • 55. Buat diagram simpal kausal yang menggambarkan permasalahan tersebut! Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 55
  • 56. Model tersebut termasuk ke dalam umpan balik positif atau negatif ? Jelaskan! Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 56
  • 57. Buat model stock & flownya. Keterangan tambahan: Produksi = Perbedaan / Waktu untuk memproduksi {produk/minggu} Perbedaan = Produk yang diinginkan – Produk yang selesai {produk} Waktu untuk memproduksi = 5 {minggu} Gambarkan grafiknya. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 57
  • 58. Hutang Pemerintah dari tahun ke tahun cenderung semakin bertambah dan bukannya semakin berkurang. Semakin besar hutang pemerintah menyebabkan semakin besarnya bunga hutang yang harus dibayar. Besarnya bunga hutang yang harus dibayar akan menyebabkan semakin besar total pengeluaran pemerintah. Asumsi bahwa Pendapatan Pemerintah tiap tahunnya tetap. Jika total pengeluaran tidak bisa ditutupi oleh besarnya pendapatan yang diperoleh, maka akan terjadi defisit. Berikut adalah model sederhana untuk menggambarkan kondisi tersebut. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 58
  • 59. Hutang_Pemerintah Defisit Pendapatan_Pemerintah Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar Total_Pengeluaran_Pemerintah Pengeluaran_Pemerintah_lainnya Besarnya_Bunga Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 59
  • 60. Hutang_Pemerintah Nilai Awal = 2500000000000 Satuan = Rupiah Defisit = Total_Pengeluaran_Pemerintah-Pendapatan_Pemerintah Satuan = Rp/Tahun Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar = Hutang_Pemerintah*Besarnya_Bunga Satuan = Rp /Tahun Total_Pengeluaran_Pemerintah = Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar + Pengeluaran_Pemerintah_lainnya Satuan = Rp/Tahun Besarnya_Bunga = 7 % Satuan = 1/Tahun Pendapatan_Pemerintah = 1000000000000 Satuan = Rp/Tahun Pengeluaran_Pemerintah_lainnya = 1000000000000 Satuan = Rp/Tahun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 60
  • 61. Buatlah model Powersim untuk menggambarkan kondisi di atas. Buat Grafik Perilaku terhadap waktunya menggunakan Powersim dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Berapa Jumlah Hutang dan Defisit pada tahun 2008? Jika besar Bunga yang harus dibayar naik menjadi 8 %, berapa Jumlah Hutang dan Defisit pada tahun 2010? Model tersebut termasuk ke dalam umpan balik positif atau negatif? Jelaskan dengan singkat! Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 61
  • 62. Memodelkan Populasi Sederhana 62 STIA-LAN Bandung 2009
  • 63. Memodelkan Populasi Sederhana Model kedua yang akan kita bangun merupakan model sederhana perkembangan suatu populasi rusa di sebuah pulau. Asumsinya bahwa di sana terdapat banyak makanan, tidak ada persaingan, tidak ada epidemi, dan sebuah pulau yang cukup besar. Jika kita awali dengan sejumlah kecil rusa (jantan dan betina), beroperasinya struktur ini terhadap waktu akan menghasilkan suatu pertumbuhan eksponensial dalam populasi. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 63
  • 64. Memodelkan Populasi sebagai Sebuah Level 1. Buka Powersim dengan meng-klik icon Powersim. 2. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon level pada toolbar. 3. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan level tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse. 4. Ganti nama “Level_1” dengan nama “Populasi” dengan cara mengetiknya langsung dari keyboard. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 64
  • 65. Memodelkan Kelahiran dan Kematian sebagai Flow Pilih tombol ikon rate pada toolbar. Gerakkan kursor ke lembar kerja dan tempatkan kursor di sebelah kiri sejajar dengan level tersebut. Klik dan tahan mouse, selanjutnya tarik rate ke level sampai level tersebut berubah warna, dan lepaskan tombol mouse. Beri nama rate tersebut dengan “Kelahiran”. ? ? Populasi Kelahiran Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 65
  • 66. Sekali lagi, pilih ikon rate pada toolbar. Klik dan tahan tombol kiri mouse dengan posisi kursor berada di tengah simbol level. Geser rate keluar dari level, beberapa sentimeter ke kanan, dan lepaskan tombol mouse. Beri nama variabel rate baru ini dengan “Kematian”. Hasilnya: ? ? ? Populasi Kelahiran Kematian Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 66
  • 67. Menggambar Suatu Keterkaitan dari Populasi ke Kelahiran dan Kematian ? ? ? Populasi Kelahiran Kematian Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 67
  • 68. Membuat Suatu Konstanta dan Mengkaitkannya pada Kelahiran dan Kematian ? ? ? Populasi Kelahiran Kematian ? ? Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 68
  • 69. Memulai Mendefinisikan Variabel init Populasi = 500 flow Populasi = -dt*Kematian +dt*Kelahiran unit Populasi = ekor aux Kelahiran = Populasi*Fraksi_Kelahiran unit Kelahiran = ekor/tahun aux Kematian = Populasi*Fraksi_Kematian unit Kematian = ekor/tahun const Fraksi_Kematian = 0.02 unit Fraksi_Kematian = 1/tahun const Fraksi_Kelahiran = 0.03 unit Fraksi_Kelahiran = 1/tahun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 69
  • 70. 1. Klik dua kali pada variabel Populasi. 2. Ketikkan angka “500” pada kotak Definition. 3. Ketikkan “ekor” pada Unit of Measure. 4. Klik tombol Set untuk menyimpan. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 70
  • 71. 5. Klik kotak combo Variable, pilih variabel Kelahiran. 6. Ketikkan pada kotak Definition “Populasi*Kelahiran”. 7. Ketikkan pada kotak combo Unit of Measure dengan “ekor/tahun”. 8. Klik tombol Set untuk menyimpan. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 71
  • 72. 9. Ulangi langkah 5 sampai dengan 8, untuk mendefinisikan masing-masing variabel-variabel Fraksi_Kelahiran, Kematian, dan Fraksi_Kematian. Definition dan Unit of Measure dapat dilihat di atas. 10. Klik OK untuk menutup kotak dialog Define Variable. 11. Simpan Model dengan nama file POP02 Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 72
  • 73. Tampilan Grafik Model Populasi Sederhana 1,200 Populasi 900 600 0 20 40 60 80 100 Tahun 40 1 1 30 1 2 Kelahiran 1 1 2 Kematian 20 2 1 2 1 2 2 10 2 0 20 40 60 80 100 Tahun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 73
  • 74. Fungsi Grafik Powersim 74 STIA-LAN Bandung 2009
  • 75. Fungsi grafik berguna ketika kita tidak mengetahui dengan pasti formula matematika dari suatu fungsi, atau jika kita ingin menggunakan data statistik atau data empiris untuk mengungkapkan suatu hubungan antar dua variabel. Dengan fungsi grafik kita memilih suatu nilai hasil pada basis nilai data input, dan dengan cara yang sama bahwa kita membaca suatu nilai dari sumbu y dalam grafik dua dimensi. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 75
  • 76. Contoh: Ekspektansi_Hidup suatu populasi relatif pada jumlah Populasi yang berbeda. GRAPH(Populasi,0,125,[70,68,40,25,22"Min:0;Max:100"]) Ekspektasi_Hidup 60 50 40 0 20 40 60 80 100 Time Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 76
  • 77. Modifikasi Model Populasi Kembali ke contoh model populasi sederhana yang telah dijelaskan pada bab 4. Kita asumsikan bahwa kelahiran lebih besar daripada kematian, sehingga populasi akan mengalami pertumbuhan eksponensial, bahkan akan terus tanpa batas. Tentu saja ini tidak realistis, karena semua pertumbuhan pasti akan mengalami batas (ada pembatas yang menghambat pertumbuhan terus-menerus) (seperti luas lahan, makanan, air, sumber daya, dan sebagainya). Untuk memodelkan adanya suatu proses yang membatasi, kita munculkan suatu variabel ‘kepadatan’ yang didefinisikan sebagai populasi/kapasitas maksimum. Kapasitas maksimum (seringkali dikenal sebagai ‘carrying capacity’ dalam ekologi) merupakan ukuran suatu jumlah agregat yang merepresentasikan berbagai pembatas (luas, makanan, dsb.), sehingga suatu daerah tertentu tidak dapat mendukung lebih banyak populasi melebihi kapasitasnya. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 77
  • 78. S S Populasi Kelahiran R B Kelahiran S S O S Fraksi B S Fraksi Kelahiran Kematian Kepadatan O O Kapasitas Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 78
  • 79. Membuat dan Mengaitkan Variabel Kepadatan dan Kapasitas 1. Buka file POP02 2. Pilih ikon tool auxiliary dari toolbar. 3. Buat variabel auxiliary dan letakkan posisi variabel tersebut kira-kira di bawah Populasi. 4. Beri nama variabel tersebut dengan Kepadatan. 5. Hubungkan dari variabel Populasi ke variabel Kepadatan dan dari variabel Kepadatan ke variabel Fraksi_Kelahiran. Hasilnya Populasi Kelahiran Kematian ? Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian ? Kepadatan 6. Simpan model dengan nama POP03. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 79
  • 80. 1. Pilih ikon konstanta . 2. Buat variabel konstanta dan letakkan di bawah variabel Kepadatan. 3. Beri nama dengan “Kapasitas”. 4. Hubungkan dari variabel Kapasitas ke variabel Kepadatan. Model sekarang akan tampak seperti gambar berikut. Populasi Kelahiran Kematian ? Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian ? Kepadatan ? Kapasitas 5. Simpan dokumen kembali Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 80
  • 81. Mendefinisikan Variabel Kepadatan dan Kapasitas 1. Klik dua kali pada variabel Kepadatan. 2. Ketik pada kotak Definition dengan ”Populasi/Kapasitas”. 3. Ketik pada kotak combo Unit of Measure dengan ”ekor/m2”. 4. Klik Set untuk memasukkan nilai. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 81
  • 82. 5. Klik kotak combo Variable, pilih variabel Kapasitas. 6. Ketikkan pada kotak Definition dengan nilai “750”. 7. Ketikkan pada kotak combo Unit of Measure dengan “m2”. 8. Klik tombol Set untuk menyimpan. 9. Simpan dokumen Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 82
  • 83. Menggambar Sebuah Kurva Fraksi_Kelahira 1. Klik kotak combo Variable, pilih variabel Fraksi_Kelahiran. 2. Dalam kotak dialog Define Variable, klik tombol yang berlabel Graph untuk membuka kotak dialog Edit Graph/Vector, yang merupakan suatu editor spesial untuk mengedit fungsi grafik. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 83
  • 84. Set nilai-nilai parameter berikut dalam kotak dialog: 1. Points (Jumlah titik data) : 13 2. X-Axis Min (nilai minimum pada sumbu-x) : 0.00 3. X-Axis Step (besar ukuran jarak (step) pada sumbu-x) : 0.167 4. Y-Axis Min (nilai minimum pada sumbu-y) : 0.00 5. Y-Axis Max (nilai maximum pada sumbu-y) : 0.08 Di bawah ini merupakan contoh serangkaian nilai Fraksi_Kelahiran yang dapat digunakan: ” 0.08,0.079,0.078,0.075,0.071,0.066,0.06,0.053,0.044,0.035,0.024,0.013,0” Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 84
  • 85. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 85
  • 86. Populasi Kelahiran Kematian Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian Kepadatan Kapasitas Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 86
  • 87. 1,200 Populasi 900 600 0 20 40 60 80 100 Tahun 1 40 1 30 1 Kelahiran 1 2 12 12 1 Kematian 2 20 2 10 2 0 20 40 60 80 100 Tahun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 87
  • 88. Mengembangkan Model Populasi Pada contoh model populasi sebelumnya, kapasitas pembatasnya diasumsikan tetap (yaitu luas area). Dalam banyak situasi, faktor pembatas itu sendiri merupakan beberapa sumber daya stock (makanan) yang akan mengikis habis variabel yang mengalami pertumbuhan (populasi). Gambar di bawah merupakan ilustrasi suatu situasi ini dimana populasi mengkonsumsi suatu sumber makanan dan rate kematian dari populasi itu sendiri bergantung pada ketersediaan populasi (Makanan per Kapita). Dalam contoh ini, sebagai ilustrasi, adanya pengaruh variabel Makanan dan Populasi pada Fraksi Kematian melalui variabel Makanan per kapita (berbeda dengan contoh sebelumnya). Jadi, simpal Populasi Makanan per Kapita Fraksi Kematian Populasi bertindak sebagai sebuah pembatas yang mengontrol pertumbuhan Populasi dan Kelahiran. Apa yang baru dalam kasus ini adalah secara fakta bahwa kapasitas (Makanan) merupakan sebuah variabel, dikikis habis oleh Populasi. Sampai pada titik ini, dapat kita catat bahwa Fraksi Kematian merupakan suatu fungsi pengurang dari Makanan per Kapita sama halnya dengan Populasi. Ketika Populasi tumbuh secara eksponensial, rata-rata konsumsi meningkat sangat banyak, sehingga pada suatu titik tertentu menyebabkan kolaps pada stock makanan, dan Populasi juga kolaps, disebabkan karena peningkatan rate Kematian akibat adanya kelaparan. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 88
  • 89. S S S S R1 Populasi B1 Kematian Fraksi Kematian Kelahiran O Fraksi S Kelahiran S B2 O S O B3 Makanan per Fraksi kapita S Kematian Konsumsi Konsumsi S Normal Normal S per kapita O B4 S Makanan S R2 Fraksi Regenerasi Regenerasi S Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 89
  • 90. Populasi Kelahiran Kematian Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian ? Makanan_per_kapita Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 90
  • 91. Populasi Kelahiran Kematian ? Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian ? Makanan_per_kapita ? Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian ? Pengaruh_makanan_pd_konsumsi Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 91
  • 92. Populasi Kelahiran Kematian ? Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian ? Fraksi_Kematian_Normal ? Makanan_per_kapita ? Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian ? ? Makanan_per_kapita_normal Pengaruh_makanan_pd_konsumsi Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 92
  • 93. Populasi Kelahiran Kematian ? Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian ? Fraksi_Kematian_Normal ? Makanan_per_kapita ? ? Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian ? Makanan Regenerasi ? ? ? ? Makanan_per_kapita_normal Fraksi_Regenerasi Konsumsi Pengaruh_makanan_pd_konsumsi ? Konsumsi_normal_per_kapita Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 93
  • 94. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 94
  • 95. Nilai Makanan_perkapita/Makanan_per_kapita_normal yang dapat digunakan. 0,0.365,0.62,0.775,0.875,0.93,0.98,0.99,0.995,0.998,1,1.001 Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 95
  • 96. GRAPH(Makanan_per_kapita/Makanan_per_kapita_normal,0,0.091,[9.99,7.45,4.95 ,3.35,2.4,1.8,1.3,1.15,1.07,1.02,1.01,1.001"Min:0;Max:10;Zoom"]) Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 96
  • 97. Mengubah Horison Waktu dan Time Step 1. Buka Simulation Setup 2. Ubah the Stop Time menjadi 30. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 97
  • 98. 1 1,500 1,000 1 Populasi 1 Kelahiran 2 3 Kematian 500 1 1 3 2 3 2 2 2 1 0 3 3 23 123 1 0 5 10 15 20 25 30 Tahun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 98
  • 99. 1 30,000 20,000 1 Makanan 3 1 1 2 Regenerasi 2 10,000 2 Konsumsi 3 23 3 123 123 123 1 0 5 10 15 20 25 30 Tahun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 99
  • 100. Fungsi Delay 100 STIA-LAN Bandung 2009
  • 101. Memodelkan Sistem Sumber Daya Manusia Asep, baru saja mendirikan sebuah perusahaan konsultan baru dan merekrut lima pegawai baru untuk membantu dia dalam pekerjaannya. Semua pegawai barunya ini baru saja lulus dari universitas dan belum berpengalaman dalam pekerjaan konsultasi tersebut. Untuk itu, mereka perlu dilatih terlebih dahulu rata-rata 8 bulan sebelum mereka benar-benar berpengalaman dan menguasai pekerjaan yang diberikan Berapa banyak dari lima pegawai baru direkrut tersebut akan menjadi pegawai yang berpengalaman setelah 12 bulan?. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 101
  • 102. Meskipun semua pegawai baru yang direkrut pada waktu bersamaan, waktu transisinya menjadi pegawai berpengalaman seharusnya tidak dipandang sebagai sebuah proses diskrit (dalam hal ini, dalam delapan bulan, kelima pegawai akan tiba-tiba menjadi berpengalaman). Konsultan tidak terjadi dengan tiba-tiba dan diskontinyu dari kondisi tidak berpengalaman menjadi berpengalaman. Terdapat suatu kondisi yang bertahap dalam tugas-tugas yang dapat mereka lakukan, sehingga pengalaman yang diperolehnya merupakan suatu proses yang kontinyu. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 102
  • 103. Pegawai_Magang Pegawai_Berpengalamam Perekrutan_Pegawai Pelatihan Pegawai_yg_direkrut Waktu_Pelatihan init Pegawai_Berpengalamam = 0 flow Pegawai_Berpengalamam = +dt*Pelatihan unit Pegawai_Berpengalamam = orang init Pegawai_Magang = 0 flow Pegawai_Magang = +dt * Perekrutan_Pegawai –dt * Pelatihan unit Pegawai_Magang = orang aux Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan unit Pelatihan = orang/bulan aux Perekrutan_Pegawai = PULSE(Pegawai_yg_direkrut, 0, 50) unit Perekrutan_Pegawai = orang/bulan const Pegawai_yg_direkrut = 5 unit Pegawai_yg_direkrut = orang const Waktu_Pelatihan = 8 unit Waktu_Pelatihan = bulan Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 103
  • 104. 5 5 Pegawai_Berpengalamam Pegawai_Berpengalamam 4 4 3 3 2 2 1 1 0 0 0 5 10 0 10 20 30 Bulan Bulan Karena adanya delay karena pelatihan, setelah 12 bulan, kurang dari 4 pegawai dari 5 pegawai baru menjadi konsultan berpengalaman. Diperlukan waktu sekitar 36 bulan agar semua pegawai baru tersebut menjadi pegawai berpengalaman. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 104
  • 105. Karena Asep tidak menyadari bahwa terdapat delay waktu yang panjang antara perekrutan pegawai dan melatihnya, dia tidak dapat mengerjakan konsultasi projek cukup waktu, dan perusahaannya menjadi bangkrut. Asep kemudian memutuskan untuk memulai dengan perusahaan lain, akan tetapi pada kali ini, dia merekrut 60 pegawai yang telah mempunyai pengalaman dalam melakukan konsultasi dan tidak perlu lagi dilatih. Dia mengetahui, bagaimana pun, bahwa kurang lebih 6 dari pegawainya akan pensiun atau keluar dari perusahaan setiap tahun, sehingga dia membuat suatu keputusan untuk merekrut juga 6 pegawai setiap tahun. Apa yang terjadi dengan jumlah pegawai yang berpengalaman? Mengapa? Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 105
  • 106. Pegawai_Magang Pegawai_Berpengalamam Perekrutan_Pegawai Pelatihan Pensiun Pegawai_yg_direkrut Waktu_Pelatihan Jumlah_Pensiun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 106
  • 107. init Pegawai_Berpengalamam = 60 flow Pegawai_Berpengalamam = -dt*Pensiun +dt*Pelatihan unit Pegawai_Berpengalamam = orang init Pegawai_Magang = 0 flow Pegawai_Magang = +dt*Perekrutan_Pegawai -dt*Pelatihan unit Pegawai_Magang = orang aux Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan unit Pelatihan = orang/bulan aux Pensiun = Jumlah_Pensiun unit Pensiun = orang/bulan aux Perekrutan_Pegawai = Pegawai_yg_direkrut unit Perekrutan_Pegawai = orang/bulan const Jumlah_Pensiun = 0.5 unit Jumlah_Pensiun = orang const Pegawai_yg_direkrut = 0.5 unit Pegawai_yg_direkrut = orang const Waktu_Pelatihan = 8 unit Waktu_Pelatihan = bulan Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 107
  • 108. 65 Pegawai_Berpengalamam 60 55 50 0 10 20 30 40 Bulan Jumlah konsultan yang berpengalaman pada awalnya berjumlah 60 orang, secara asimtotis menurun sampai pada jumlah kurang lebih 56 orang. Ketika pegawai yang berpengalaman pertama meningggalkan perusahaan Asep, mereka tidak dengan segera dapat digantikan oleh pegawai baru karena pegawai baru yang belum berpengalaman belum dilatih. Selama berjalannya waktu, jumlah pegawai baru mencapai 4, sehingga jumlah total pegawai, pegawai baru ditambah pegawai berpengalaman, tetap konstan sekitar 60 selama simulasi berlangsung. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 108
  • 109. Asep sekarang sadar bahwa daripada mempunyai jumlah pegawai pensiun yang tetap sebanyak 6 orang, suatu fraksi konstan, kurang lebih 10 % dari pegawai meninggalkan perusahaan setiap tahun. Formulasikan kembali untuk merefleksikan permasalahan berikut? Pegawai_Magang Pegawai_Berpengalamam Perekrutan_Pegawai Pelatihan Pensiun Pegawai_yg_direkrut Waktu_Pelatihan Fraksi_Pensiun Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 109
  • 110. init Pegawai_Berpengalamam = 60 flow Pegawai_Berpengalamam = -dt*Pensiun +dt*Pelatihan unit Pegawai_Berpengalamam = orang init Pegawai_Magang = 0 flow Pegawai_Magang = +dt*Perekrutan_Pegawai -dt*Pelatihan unit Pegawai_Magang = orang aux Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan unit Pelatihan = orang/bulan aux Pensiun = Pegawai_Berpengalamam*Fraksi_Pensiun unit Pensiun = orang/bulan aux Perekrutan_Pegawai = Pegawai_yg_direkrut unit Perekrutan_Pegawai = orang/bulan const Fraksi_Pensiun = 1/120 unit Fraksi_Pensiun = 1/bulan const Pegawai_yg_direkrut = 0.5 unit Pegawai_yg_direkrut = orang const Waktu_Pelatihan = 8 unit Waktu_Pelatihan = bulan Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 110
  • 111. 65 Pegawai_Berpengalamam 60 55 50 0 100 200 300 400 Bulan Dalam skenario ini, jumlah konsultan berpengalaman kembali meningkat menjadi 60 orang setelah pada kondisi awal sempat menurun. Pada bagian sebelumnya, jumlah konsultan yang berpengalaman yang meninggalkan perusahaan sama dengan jumlah pegawai baru yang direkrut, sehingga jumlah pegawai yang berpengalaman menurun. Dengan jumlah pekerja yang berpengalaman yang lebih rendah, bagaimana pun, rate pegawai yang pension atau keluar juga berkurang, sementara itu rekrutmen pegawai baru jumlahnya tetap. Ketika rate pelatihan pegawai baru melebihi rate pension, jumlah konsultan berpengalaman mulai meningkat, dan asimtotnya mendekati 60. Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 111