Makanan tradisional khas Jawa Barat meliputi nasi lengko, karedok, ladu, soto Bandung, combro, serabi, batagor, peuyeum (tapai singkong), cireng, colenak, bakwan, tahu gejrot, lotek, tahu Sumedang, sega Jamblang, pisang molen, nasi timbel, dan sayur asem.
2. SEGA LENGKO (NASI LENGKO)
Nasi lengko ini bisa di jumpai dan merupakan
makanan khas masyarakat pantai utara seperti
Cirebon. Walaupun terlihat sederhana makanan
khas ini sarat dengan protein dan serat juga
makanan rendah kalori, karena bahan-bahan
untuk membuat nasi lengko adalah 100% non-
hewani. Bahan-bahannya untuk membaut nasi
lengko ini antara lain: nasi putih ( lebih nikmat
kalau masih panas atau hangat), tahu goreng,
tempe goreng, mentimun untuk lalap, tauge
yang sudah direbus, daun kucai (dipotong kecil-
kecil), taburan bawang goreng, serta bumbu
kacang (seperti bumbu rujak) dan kecap manis.
Pada umumnya kecap manis yang sering
dipergunakan adalah kecap manis encer, bukan
yang kecap manis kental yang isiramkan ke atas
semua bahan.
3. KAREDOK
Makanan karedok atau keredok adalah juga
merupakan makanan khas daerah di Indonesia asal
Jawa Barat. Makanan karedok ini dibuat dengan
menggunakan bahan-bahan diantaranya adalah
ketimun, ada tauge, kol, kacang panjang, daun
kemangi, serta terong. Sedangkan untuk bahan
sausnya dibuat dari bahan cabai merah, bawang
putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula jawa,
garam, dan terasi.
LADU
Makanan atau jajanan Ladu ini merupakan suatu
penganan yang terbuat dari ketan. Makanan
tradisional ini yang berasal dari daerah
Malangbong, Garut, Jawa Barat. Untuk pembuatan
Ladu, bahan dasarnya terbuat dari tepung ketan
putih sangrai, kemudian gula putih, gula aren
merah, serta kelapa yang telah diparut.
4. SOTO BANDUNG
Soto Bandung adalah salah satu makanan khas kota
Bandung. Soto Bandung ini terdiri dari daging sapi,
lobak, nasi putih, taburan kacang kedelai ditambah
garnis tomat, seledri, dan bawang goreng. Soto
Bandung juga bisa dihidangkan
bersama perkedel, tempe, kerupuk dan jeruk nipis.
COMBRO
Combro atau kadang disebut comro atau gemet merupakan
makanan khas dari Jawa Barat. Combro terbuat dari
parutan singkong yang dibentuk bulat yang bagian dalamnya
diisi dengan sambal oncom kemudian digoreng, karena itulah
dinamai combro yang merupakan kependekan dari oncom di
jero (bahasa Sunda) Namun nama
tradisionalnya combro bukan comro), artinya: oncom di
dalam, begitu juga halnya dengan gemet merupakan
kependekan dari dage saemet artinya dage di dalam yang
artinya kurang lebih sama. Makanan ini lebih enak disantap
saat masih hangat.
5. SERABI
Serabi kadang disebut srabi atau surabi merupakan
salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang
berasal dari Indonesia. Serabi serupa denganpancake,
namun terbuat dari tepung beras (bukan tepung
terigu) dan diberi kuah cair yang manis (biasanya
dari gula kelapa). Kuah ini bervariasi menurut daerah di
Indonesia. Daerah yang terkenal dengan kue
serabinyaadalah Jakarta, Bandung, Solo, Pekalongan da
n Purwokerto yang masing-masing memiliki keunikan
tersendiri. Ada juga surabi Arab yang terkenal karena
keunikannya yang terdapat di kota bogor.
BATAGOR
Batagor (akronim dari bakso tahu goreng) adalah
makanan tradisional yang berasal dari Bandung,
Jawa Barat adalah makanan yang dibuat
dari tahu berbalut tepung lalu digoreng.
6. PEUYEUM (TAPAI SINGKONG)
Tapai singkong atau dalam bahasa Sunda
Peuyeum adalah tapai yang dibuat
dari singkong yang difermentasi. Makanan ini
populer di Jawa dan dikenal di seluruh
tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa
Timur.
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong
sebagai substrat dan ragi
tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang
dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang
menghasilkan tapai biasa, yang basah dan
lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Tapai kering populer di daerah Priangan utara
(Purwakarta dan Subang), dan dikenal
sebagai buah tangan khas dari daerah ini
(dikenal sebagai peuyeum gantung, karena
diperdagangkan dengan digantung.).
7. CIRENG
Cireng (singkatan dari aci goreng, bahasa
Sunda untuk 'tepung kanji goreng') adalah
makanan ringan yang berasal dari daerah
Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng
campuran adonan yang berbahan utama
tepung kanji. Makanan ringan ini sangat
populer di daerah Priangan, dan dijual dalam
berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini
cukup terkenal pada era 80-an. Bahan
makanan ini antara lain terdiri dari tepung
kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam,
bawang putih, kedelai, daun bawang dan
minyak goreng. Sekarang Cireng tidak hanya
terdapat di Priangan saja, tetapi sudah
menyebar ke hampir seluruh
penjuru Nusantara. Cireng pada umumnya
dijual oleh pedagang yang
menaiki sepeda dengan peralatan membuat
Cireng di bagian belakang sepedanya.
8. COLENAK
Colenak adalah singkatan dicocol enak (bahasa
sunda),merupakan makanan yang dibuat dari peuyeum
(tapai singkong) yang dibakar kemudian disajikan
dengan saus yang terbuat dari parutan kelapa dan gula
merah. Makanan khas Bandung yang masih bertahan
meski saat ini agak jarang yang menjualnya. Karena
kandungan gula di dalam tape maka tape tersebut
mudah gosong, meski ini adalah bagian yang terenak
bagi beberapa orang.
BALA-BALA (BAKWAN)
Bakwan adalah makanan gorengan yang terbuat dari
sayuran dan tepung terigu yang lazim ditemukan di
Indonesia. Bakwan bisanya merujuk kepada kudapan
gorengan sayur-sayuran yang biasa dijual oleh penjaja
keliling gorengan. Bahannya terdiri dari tauge, irisan
kubis (kol) atau irisan wortel, dicampur dalam adonan
tepung terigu dan digoreng dalam minyak goreng yang
cukup banyak Bakwan mirip dengan masakan
Jepang yasai tenpura (tempura sayur).
9. TAHU GEJROT
Tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon, Indonesia.
Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng
kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan
kuah yang bumbunya cabe, bawang merah, gula.
Biasanya disajikan di layah kecil.
LOTEK
Lotek hampir sama dengan pecel, yakni makanan berupa
rebusan sayuran segar yang
disiram dressing berupa sambal dicampur bumbu kacang.
Keunikannya, sebagai bahan sambal di
samping kacang seringkali ditambahkan tempe dan dalam
bumbunya ditambahkan terasi, gula merah, danbawang
putih. Secara umum, lotek terasa lebih manis daripada
pecel. Selain itu, kalau sambal pecel bumbu sudah
dicampur sebelumnya, untuk lotek bumbu baru
ditambahkan ketika akan dihidangkan. Lotek dapat
disajikan dengan lontong atau nasi hangat, disertai
dengan kerupuk dan bawang goreng.
10. TAHU SUMEDANG
Sejarahnya bermula dari kreativitas yang
dimiliki oleh istri Ongkino, yang memang
semenjak awal sebagai orang yang
pertama kali memiliki ide untuk
memproduksiTou Fu (dari bahasa
Tionghoa, Hokkian "tau hu", yang berarti
sama) yang lambat laun menjadi berubah
nama menjadi "Tahu".
Tahun demi tahun, Ongkino beserta istri
tercinta terus menggeluti usaha mereka
hingga sekitar tahun 1917 anak tunggal
mereka Ong Bung Keng menyusul kedua
orang tuanya ke tanah Sumedang. Bung
Keng kemudian melanjutkan usaha kedua
orang tuanya yang sampai keduanya
memilih kembali ke tanah kelahiran
mereka di Hokkian, Republik Rakyat Cina.
11. Melalui alih generasi Ong Bung Keng, anak tunggal Ongkino, terus melanjutkan usaha
yang diwariskan dari kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya di usia 92 tahun. Di
balik kemasyhuran tahu Sumedang ada pula kisah yang berbau mistik, seperti apa
yang diceritakan cucu dari Ongkino, Suryadi. Sekitar tahun 1928, konon suatu hari
tempat usaha sang kakek buyutnya, Ong Bung Keng, didatangi oleh Bupati Sumedang,
Pangeran Soeria Atmadja yang kebetulan tengah melintas dengan menggunakan dokar
dalam perjalanan menuju Situraja. Kebetulan, sang Pangeran melihat seorang kakek
sedang menggoreng sesuatu. Pangeran Soeria Atmadja langsung turun begitu melihat
bentuk makanan yang amat unik serta baunya yang harum. Sang bupati, Pangeran
Soeria Atmadja kemudian bertanya kepada sang kakek, "Maneh keur ngagoreng
naon? (Kamu sedang menggoreng apa?)". Sang kakek berusaha menjawab sebisanya
dan menjelaskan bahwa makanan yang ia goreng berasal dari Tou Fu China. Karena
penasaran, sang bupati langsung mencoba satu. Setelah mencicipi sesaat, bupati
secara spontan berkata dengan wajah puas, "Enak benar masakan ini! Coba kalau
kamu jual, pasti laris!".
Tak lama setelah kejadian ini, Tahu Sumedang digemari oleh penduduk Sumedang dan
kemudian sampai ke seluruh Indonesia
12. SEGA JAMBLANG (NASI JAMBLANG)
Sega Jamblang (Nasi Jamblang dalam Bahasa
Indonesia) adalah makanan khas masyarakat
kota Cirebon, Jawa Barat.
Nama Jamblang berasal dari nama daerah di
sebelah barat kota Cirebon tempat asal
pedagang makanan tersebut. Ciri khas
makanan ini adalah penggunaan
daun Jati sebagai bungkus nasi. Penyajian
makanannya pun bersifat prasmanan. Menu
yang tersedia antara lain sambal goreng (yang
agak manis), tahu sayur,paru-paru
(pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate
kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak
sambal goreng, semur ikan, ikan
asin, tahu dan tempe. Sega Jamblang adalah
makanan khas Cirebon yang pada awalnya
diperuntukan bagi para pekerja paksa pada
zaman Belanda yang sedang membangun jalan
raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang
melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya
di Desa Kasugengan.
13. Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan
daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan
tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi
tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Keberadaan
Sega Jamblang sebagai makanan khas Cirebon, tentunya tidak bisa dilepaskan dari
sosok salah satu pedagangnya yang cukup tersohor, yaitu MANG DUL. Nasi Jamblang
Mang Dul cukup dikenal oleh masyarakat Cirebon, bukan hanya bagi masyarakat
kebanyakan, tetapi juga menyentuh kalangan pejabat. Hampir semua Kepala Daerah,
baik itu walikota atu bupati Cirebon, pernah singgah di warung Sega Jamblang Mang
Dul. Bahkan beberapa selebritis ibukota, jika singgah di Kota Cirebon, selalu
menyempatkan mampir ke warung nasi ini. Sentra makanan Sega jamblang di Kota
Cirebon saat ini terletak di wilayah Gunung Sari, sekitar Grage Mall. Warung ini tidak
pernah tutup alias buka 24 jam. Walaupun menunya sangat beraneka ragam, namun
harga makanan ini relatif sangat murah. Karena pada awalnya makanan tersebut
diperuntukan bagi untuk para pekerja buruh kasar di Pelabuhan dan kuli angkut di
jalan Pekalipan.
14. PISANG MOLEN
Pisang molen adalah suatu hidangan ringan berbahan
baku pisang yang dilapisi lembar-lembar adonan dan
kemudian digoreng. Hidangan ini merupakan variasi
dalam pengolahan dari pisang goreng.
NASI TIMBEL
Nasi timbel adalah yang nasi putih biasa yang panas
lalu dibungkus daun pisang, karena dibungkus daun
pisang maka akan menimbulkan aroma yang wangi.
15. SAYUR ASEM
Sayur asam atau sayur asem adalah masakan
sejenis sayur yang khas Indonesia. Ada banyak variasi
lokal sayur asam seperti sayur asam Jakarta (variasi
dari orang Betawi di Jakarta), sayur asam kangkung
(variasi yang menggunakan kangkung), dan sayur
asam ikan asin.
Bahan-bahan yang sering digunakan adalah kacang
tanah, nangka muda, melinjo, belimbing sayur, labu
siam, kacang panjang, dan asam jawa. Sering juga
digunakan jagung dalam masakan ini.
Rasa masakan yang manis dan asam ini sangatlah
menyegarkan dan cocok jika dipadukan dengan lauk
kering lainnya seperti ikan goreng dan lalapan. Sering
juga masakan ini disajikan dengan sambal.
Masakan ini masih menyerupai tom yam, yang
merupakan masakan Thailand, walau sayur asam lebih
menggunakan sayur-sayuran daripada makanan laut.
16. TAUCO
Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat
dari biji kedelai (Glycine max) yang telah direbus,
dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian
didibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi). Tauco
yang beredar di daerah Riau berbeda dengan tauco
dengan di daerah Jawa dan Kalimantan. Tiap daerah
memiliki keunikan cita rasa tersendiri. Dari
pengalaman, tauco dapat disimpan lama sampai
bertahun tahun,dan tidak akan rusak atau basi selaama
penyimpanannya tidak terkena air mentah ataupun
terkontaminasi dengan bahan organik lainnya. Sayang,
tidak ada penelitian yang lebih terperinci mengenai
tauco. Oleh para para buruh kasar (khususnya
masyarakat Tionghoa) dibeberapa daerah ,tauco
digunakan sebagai lauk setiap makan terutama saat
makan bubur bening.Penggunaannya yang umum
adalah sebagai bumbu atau penyedap dalam membuat
lauk pauk, misalnya ayam bumbu tauco,nasi goreng
tauco, ikan tumis tauco
17. GECO (TAUGE TAUCO)
Geco atau Tauge Tauco adalah makanan yang terbuat
dari tauge dicampur dengan tauco, dan diberi
potongan tahu goreng
PEPES
Pepes merupakan suatu cara mengolah bahan
makanan (biasanya untuk ikan) dengan bantuan daun
pisang untuk membungkus ikan beserta bumbunya.
Cara membuatnya adalah bumbu dan rempah
dihaluskan dan ditambah daun kemangi, tomat,
dan cabai dibalur/dibalut bersama ikan mas yang
sudah dibersihkan. Semua lalu dibungkus dengan
daun pisang dan disemat dengan 2 buah bambu kecil
di setiap ujungnya. Bungkusan ini lalu dibakar
(dipepes) di atas api atau bara api dari arang sampai
mengering.
18. KUPAT TAHU
Kupat tahu atau ketupat tahu adalah penganan
yang terbuat dari campuran ketupat dan tahu
goreng yang dipotong-potong kecil lalu diberi
bumbu kacang yang khas. Beberapa penjual
menambahkan juga tauge yang sudah direbus
tetapi menu kupat tahu di Singaparna,
Tasikmalaya biasanya tidak. Selain itu, kupat tahu
terdapat di wilayah Bandung, khususnya
di Padalarang yang diberi nama Kupat Tahu
Padalarang.
Menu kupat tahu biasanya adalah kupat tahu
biasa dan kupat tahu bumbu kacang. Kupat tahu
ini biasanya disantap dengan lontong.
Di Purwakarta, kupat tahu juga menjadi
penganan khas. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya pedagang yang menjual kupat tahu di
wilayah tersebut. Bumbu kacang kupat tahu di
Purwakarta memiliki ciri khas, yakni dengan
menambahkan sagu dan taburan kacang yang
ditumbuk kasar dalam bumbu kacang sehingga
teksturnya menjadi sedikit kental dan renyah.
19. EMPAL GENTONG
Empal gentong adalah makanan khas
masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini
mirip dengan gulai (gule) dan dimasak
menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di
dalam gentong (periuk tanah liat).Daging yang
digunakan adalah usus, babat dan daging sapi.
Empal gentong berasal dari desa Battembat,
kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
Selain menggunakan kayu bakar dan gentong,
makanan ini disajikan menggunakan
kucai(Chlorella sorokiniana) dan sambal berupa
cabai kering giling. Empal gentong dapat disajikan
dengan nasi atau juga lontong. lontong menurut
orang cirebon hanyalah beras yang dimasukan
kedalam daun pisang yang sudah dibentuk
silinder, tidak ada campuran lainnya, kemudian
direbus selama 4 jam.
20. DOROKDOK
Dorokdok sebuah nama dari penganan kering yang bisa
dicemil atau dijadikan lauk (terutama dengan hidangan
sayur-sayuran), bentuknya kecil-kecil menyerupai kerikil
karang laut, ada yang sebesar kuku telunjuk paling besar
kuku jempol. Dorokdok, dinamakan demikian karena ketika
dikunyah oleh gigi, menimbulkan suara Dorok dok dorok
dok…. karena ada yang lunak (lunak gimana gitu), ada yang
keras (sekeras batu). Bahan mentah Dorokdok sendiri dari
sisitan daging yang menempel dari kulit sapi yang baru
datang dari penjagalan sebelum digarami. Jadi bisa
dikatakan, Dorokdok berbahan baku mentah yang lumayan
bergizi, karena ada daging sapi dan lemak sapi. Harus
dilakukan penelitian secara berkelanjutan jika ingin
mengetahui lebih jauh kandungan gizi didalamnya. Tetapi
dorokdok belum bisa diolah secara kontinyu. Dan tidak
bisa dikembangkan secara besar mengingat stok dan
pasokan yang kembang kempis dari pengepul kulit sapi.
Karena dorokdok adalah industri rumah tangga yang bisa
dikatakan kecil. Untuk memperoleh Dorokdok itu sendiri
otomatis menjadi sangat mahal. Secara perhitungan
matematika. Bisa jatuh ratusan ribu per kilogram. Karena
penyusutan yang luar biasa dari bahan baku mentah
hingga barang jadi.
21. SATE MARANGGI
Sate Maranggi adalah sate khas Purwakarta, Jawa
Barat biasanya terbuat dari daging kambing atau
daging sapi. Namun ada juga yang berpendapat bahwa
sate maranggi berasal dari Cianjur. Penjaja sate
maranggi dapat ditemukan hampir di setiap sudut
Purwakarta, sebagian menajajakan dengan cara
berkeliling. Yang membedakan sate maranggi dengan
sate lainnya adalah bumbunya terbuat dari kecap yang
memiliki cita rasa paduan manis, asam, dan pedas yang
menyentuh lidah kala menikmati sate berbumbu khas
ini. Paduan rasa yang menggoda selera ini muncul
karena bumbu sate maranggi terbuat
dari kecap, sambal cabai hijau ditambah
sedikit cuka lahang (cuka yang terbuat dari tebu). Saat
disajikan, bumbu kecap itu dilengkapi dengan
irisan bawang merah dan tomat segar. Biasanya sate
maranggi dihidang dengan ketan bakar
atau nasi timbel.
22. RANGGINANG KETAN
Rengginang Adalah Kerupuk Yang Terbuat Dari Nasi
Atau Ketan Yang Dikeringkan Lalu Digoreng Panas
OPAK
Opak adalah makanan khas Sunda daerah Jawa
Barat yang terbuat dari tepung beras. Nutrisi yang
terkandung dalam opak adalah karbohidrat. Bahan
dasar pembuatan opak adalah tepung
beras,garam, gula, dann bumbu bumbu penyedap
lainnya. Kemudian bahan dasar dicampur menjadi
sebuah adonan. Adonan kemudian dikeringkan.
Setelah kering kemudian dipanggang di atas bara api.
23. SIMPING
Simping adalah makanan khas dari
daerah Purwakarta, Jawa Barat. Bentuknya berupa
lembaran pipih, bundar tipis, biasanya berwarna putih,
dan rasanya gurih. Makanan ini dibuat dari tepung
beras yang diberi beberapa bumbu. Simping mirip
dengan lembaran yang dipakai untuk
menjepit gulali (rambut-rambutan). Saat ini simping
tidak hanya di produksi di Purwakarta, tetapi juga di
daerah lain seperti Karawang dan tidak kalah rasanya
dengan simping hasil produksi Purwakarta.
KUE ALI
Kue ali ini juga disebut kue cincin. Mengapa dinamakan
kue cincin mungkin karena dari bentuknya menyerupai
cincin. Saat ini tidak begitu gampangnya kita
mendapatkan kue ini. Mungkin karena prosesnya yang
sedikit memakan waktu.