Dokumen ini membahas tentang besaran dan turunan dalam fisika. Ia menjelaskan definisi besaran dan satuan, serta membedakan besaran pokok dan turunan. Dokumen ini juga menjelaskan sistem satuan internasional (SI) dan cara penulisan simbol satuan.
1. BESARAN DAN TURUNAN
Disusun oleh : -M. Alif yaniar
-Latifah
-Rendika fauzi
-Heri pirmansyah
-Septian mulia subakti
FISIKA
2. PENGANTAR
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki
komponen-komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut.
Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi materi.
- Bagaimana mengubah bentuk energi yang satu ke bentuk yang
lain.
Materi adalah segala sesuatu yang menempati dan mengisi ruang.
Energi adalah berbagai bentuk ukuran kemampuan dari suatu sistem
untuk melakukan kerja.
Ilmu fisika secara umum dibagi menjadi : mekanika, panas, bunyi, optika
listrik dan magnit, dan fisika modern.
Langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penyelidikan :
Mengemukakan anggapan-anggapan atau dugaan-dugaan.
Menyusun suatu hipotesa.
Melakukan suatu eksperimen.
Jika dalam eksperimen dapat diterima kebenarannya maka dapat
dikukuhkan sebagai HUKUM.
Dalam fisika langkah-langkah maupun tahapan-tahapan diatas
diperlukan teknik-teknik pengukuran yang harus dikembangkan.
Untuk dapat memecahkan masalah, maka diperlukan suatu sistem
standar yang dapat diterima oleh berbagai kalangan yang
mempelajari dan mengembangkan ilmu fisika.
3. I.DEVINISI
I.I Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat
dinyatakan dengan angka.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa
sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran
jika mempunyai 3 syarat yaitu:
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau
mempunyai nilai
3. mempunyai satuan.
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas
tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran.
4. Besaran berdasarkan cara memperolehnya
dapat dikelompokkan menjadi 2 macam
yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh
dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya.
Sebagai contoh adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa
dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang
diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini
tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung
sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non
fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2
1. Besaran Pokok
2. Besaran Turunan
5. I.2 Satuan
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam
suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak
mungkin dalam 2 besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua
besaran berbeda kemudian mempunyai satuan
sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah
sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai
satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan
Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran
turunan gaya.
6. II.1 BESARAN POKOK
BESARAN POKOK ADALAH BESARAN YANG
SATUANNYA DIDEFINISIKAN TERLEBIH DAHULU
DAN TIDAK DAPAT DIJABARKAN DARI BESARAN
LAIN.
CONTOH:
No Besaran Satuan Lambang Satuan
1 Panjang Meter m
2 Massa kilogram kg
3 Waktu sekon s
4 Suhu kelvin K
5 Kuat arus ampere A
6 Intensitas kandela cd
cahaya
7 Jumlah zat mol mol
7. II.2 BESARAN TURUNAN
ADALAH BESARAN YANG DTURUNKAN DARI
SATU ATAU LEBIH BESARAN POKOK.
CONTOH:
No Besaran Satuan Lambang Satuan
1 kapasitansi farad F
2 tekanan pascal Pa
3 induktansi henry H
4 daya watt W
5 Gaya newton N
6 frekuensi hetz Hz
7 Muatan coulomb C
listrik
8 Fluks weber Wb
magnetik
8. III.DIMENSI SATUAN
Definisi Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu
besaran yang susunannya berdasarkan besaran
pokok dengan menggunakan lambang / huruf
tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku..
Contoh : Dimensi dari besaran pokok panjang dengan
satuan meter adalah [L], dimensi dari besaran
pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk
menuliskan dimensi dari besaran turunan dapat
anda lihat sebagai berikut :
Massa jenis ((ρ) memiliki satuan kg/m³ dengan
dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]¯³
Kecepatan (v) adalah perubahan posisi benda
(perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan
m/s dengan dimensi = L/T ditulis LT¯¹
Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap
satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan
dimensi = L/T² ditulis LT¯²
9. IV.1 SISTEM SATUAN SI
SISTEM SATUAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL SYSTEM
OF UNITS) MENGGUNAKAN SISTEM DESIMAL UNTUK
MENGHUBUNGKAN SATUAN BESAR DAN SATUAN KECIL
DENGAN SATUAN-SATUAN DASAR DAN MENGGUNAKAN
AWALAN STANDAR UNTUK MENUNJUKAN PANGKAT DARIPADA
BILANGAN 10. SISTEM AWALAN STANDAR INI ADALAH
No Awalan Singkatan Faktor Contoh
1 atto a 10ˉ¹ attometer (am)
2 femto f 10ˉ¹ femtometer (fm)
3 piko(pico) p 10ˉ¹² pikometer (pm)
4 nano n 10-9 nanometer (nm)
5 mikro(micro) μ 10-6 mikrogram (μg)
6 mili (milli) m 10ˉ³ milligram (mg)
7 senti (centi) c 10ˉ² sentimeter (cm)
8 desi (deci) d 10ˉ¹ desimeter (dm)
10. No Awalan Singkatan Faktor Contoh
9 eksa (exa) E 10¹ eksameter (Em)
10 Peta P 10¹ petagram (Pg)
11 Tera T 10¹² tetrameter (Tm)
12 Giga G 109 gigameter (Gm)
13 Mega M 106 megagram (Mg)
14 Kilo k 10³ kilogram (kg)
15 hekto (hecto) h 10² hectometer (hm)
16 deka (deca) da 10¹ dekagram (dag)
11. SISTEM SATUAN POKOK SI
No Besaran Satuan Singkatan Simbol
1 Panjang Meter m l
2 Massa kilogram kg m
3 Waktu sekon s t
4 Suhu kelvin K T
5 Kuat arus ampere A i
6 Intensitas kandela cd I
cahaya
7 Jumlah zat mol mol M
12. SISTEM SATUAN TURUNAN SI
Kuantitas Simbol Ekspresi dlm hal satuan
Dasar Si
Kapasitansi F kg−1•m−2•s4•A2
Tekanan Pa kg•m−1•s−2
Induktansi H kg•m2•s−2•A−2
Daya W kg•m2•s−3
Gaya N kg•m•s−2
Frekuensi Hz s−1
Muatan C s•A
Listrik
Fluks Wb kg•m2•s−2•A−1
magnetik
13. IV.2 SISTEM SATUAN BRITANIA
( BRITISH SYSTEM )
Sistem Satuan British
Panjang foot ( kaki )
Massa slug
Waktu sec
Gaya pound ( lb )
Usaha ft.lb
Daya ft.lb/sec
14. V.TATA CARA PENULISAN SATUAN
1. Simbol dalam tulisan meliputi simbol kuantitas dan
simbol satuan. Simbol kuantitas ditulis
dalam huruf italic (miring) dan simbol satuan ditulis
dalam huruf roman (upright), contoh penulisan : F = 15
N.
2. Simbol satuan merupakan entitas matematis universal,
bukan sebuah singkatan, sebagai contoh simbol
untuk second adalah s bukan s. atau sec.
3. Simbol satuan yang mengandung nama penemunya
ditulis dengan huruf capital (besar), tetapi nama
satuannya sendiri ditulis dengan huruf kecil (contoh :
tesla ; T).
4. Simbol satuan yang tidak mengandung unsur nama
penemunya baik simbol satuan maupun nama
satuannya ditulis dengan huruf kecil (contoh: meter ; m)
15. 5. PERKALIAN SATUAN DITULIS DENGAN MENYISIPKAN
TITIK (DOT) ATAU DENGAN MEMBER SPASI ANTAR
SATUAN (CONTOH : N.M ATAU N M).
6. OPERASI PEMBAGIAN DITULIS MENGGUNAKAN GARIS
MIRING ATAU PANGKAT NEGATIVE (MISSAL M/S2 ATAU
M.S-2), TETAPI PENGULANGAN GARIS MIRING DALAM
HAL INI TIDAK DIPERBOLEHKAN (MISSAL : M/S2 TIDAK
BOLEH DITULIS M/S/S).
7. NAMA SIMBOL TIDAK BOLEH DICAMPUR DENGAN
SIMBOL OPERASI MATEMATIS (CONTOH : “METER PER
SECOND” TIDAK BOLEH DITULIAS “METER/SECOND”
ATAU METER.SECOND-1).
16. 8. Ketika dua atau lebih nama satuan muncul
maka penulisannya disarankan dipisahkan
dengan spasi atau tanda strip,-, (contoh : newton
meter atau newton-meter, tidak boleh ditulis
newton.meter).
9. Penulisan derajat, o, dan derajat untuk sudut
bidang tidak boleh dipisahkan oleh spasi (misal
: oC dan 50o).
10. Simbol satuan untuk liter adalah L bukan l, hal
ini dimaksudkan agar tidak membingungkan
dengan angka 1.
17. VI.SOAL
1.Apa perbedaan besaran pokok dan besaran
turunan?
2. Apa definisi dari besaran dan satuan ?
3. Bagaimana cara penulisan simbol satuan dan
simbol kuantitas ?
4. Bagaimana cara penulisan perkalian dalam
satuan besaran ?
18. DAFTAR FUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Besarandansatuan
wawanfisika.wordpress.com/2010/.../besaran-
pokok-dan-besaran-turuna...
fisika79.wordpress.com/2011/05/15/besaran-
turunan/
id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dimensi
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Satuan_Internasion
al