SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
DINAMIKA PERUBAHANDINAMIKA PERUBAHAN
ATMOSFER DANATMOSFER DAN
DAMPAKNYA TERHADAPDAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPANKEHIDUPAN
 ATMOSFERATMOSFER
 PengertianPengertian
 Berasal dari kataBerasal dari kata atmosatmos = uap dan= uap dan spairaspaira = bola= bola
 Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi/Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi/
menyelimuti bumimenyelimuti bumi
 Unsur gas yang dominan :Unsur gas yang dominan :
 Nitrogen 78,08%Nitrogen 78,08%
 Oksigen 20,95%Oksigen 20,95%
 Argon 0,95%Argon 0,95%
 Karbon dioksida 0,034%Karbon dioksida 0,034%
Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya
Ketebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai sekitar 1.000 km dari permukaan bumi
Atmosfer tediri atas berbagai campuran gas yang dipengaruhi dan terikat oleh gravitasi bumi.
Berdasarkan profil temperatur secara vertikal, atmosfer dibagi menjadi:
Ketingian (km)
Termosfer
Mesosfer
Mesopause
Stratopause
Stratosfer
Tropopause
Troposfer
Troposfer ( 0 – 10 km)
- Troposfer merupakan lapisan terbawah
- Termperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6°C setiap 1 km pertambahan
ketinggian
- Lapisan ini banyak mengandung uap air dan karbondioksida yang mempengaruhi
peristia cuaca di muka bumi
Stratosfer ( 10 – 50 km)
- Di lapisan ini terjadi peningkatan temperatur (temperature inversion), dari
temperatur sekitar -60°C pada ketinggian 10 km perlahan meningkat hingga
mencapai 0°C pada ketinggian 50 km
- Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas
ozon (O3)
Mesosfer ( 50 – 85 km)
- Pada lapisan ini terjadi penurunan temperatur hingga mencapai -90°C pada
ketinggian 80 km
- Penurunan temperatur ini terjadi karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang
dapat menyerap radiasi ultraviolet
- Di lapisan ini merupakan tempat terjadinya pembakaran dan penguraian meteor
 Termosfer/Ionosfer ( 85 – 500 km)
 Di lapisan ini terjadi kenaikan temperatur (inversi)
dari -90°C pada ketinggian 80 sampai ribuan derajat
pada ketinggian 500 km dan terus meningkat hingga
mencapai lapisan eksosfer Di lapisan ini terjadi proses
ionisasi yang terjadi pada suhu dan ketinggian
tertentu, ion ini berperan dalam perambatan atau
refleksi gelombang radio.
 Terdapat 3 daerah bermuatan listrik yang terpisah yaitu:
 Lapisan E
 Lapisan F1
 Lapisan F2
 Eksosfer (>500 km)
 Merupakan lapisan hampa udaraMerupakan lapisan hampa udara zero gravitationzero gravitation,,
berguna untuk meletakkan satelit – satelit bumi.berguna untuk meletakkan satelit – satelit bumi.
Eksosfer merupakan lapisan terluar yangEksosfer merupakan lapisan terluar yang
membentang di angkasa luar dan menyatumembentang di angkasa luar dan menyatu
dengan atmosfer dan radiasi matahari. Lapisandengan atmosfer dan radiasi matahari. Lapisan
ini disusun oleh gas hidrogen sebagai penyusunini disusun oleh gas hidrogen sebagai penyusun
utama. Sinar ultraviolet mengisi lapisan ini.utama. Sinar ultraviolet mengisi lapisan ini.
Cuaca dan IklimCuaca dan Iklim
 Cuaca merupakan gambaran fisik atmosfer
dalam kurun waktu relatif singkat, sedangkan
 Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu
daerah pada kurun waktu relatif lama (10–30
tahun)
Dinamika Unsur-Unsur Cuaca dan IklimDinamika Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
-- Unsur – Unsur Cuaca dan IklimUnsur – Unsur Cuaca dan Iklim
 1. Penyinaran Matahari1. Penyinaran Matahari
 Beberapa hal yang mempengaruhi pemanasan permukaan bumi oleh sinarBeberapa hal yang mempengaruhi pemanasan permukaan bumi oleh sinar
mata hari :mata hari :
 Sudut datang sinar matahariSudut datang sinar matahari
 Lamanya penyinaranLamanya penyinaran
 Ketinggian tempatKetinggian tempat
 Keadaan/ kondisi udaraKeadaan/ kondisi udara
 Angin dan arus lautAngin dan arus laut
 Keadaan tanahKeadaan tanah
 Sifat permukaan (darat cepat menerima panas dari pada lautan)Sifat permukaan (darat cepat menerima panas dari pada lautan)
 Proses pemanasan udara :Proses pemanasan udara :
 Konduksi (bersinggungan): molekul udara bersinggungan dengan permukaanKonduksi (bersinggungan): molekul udara bersinggungan dengan permukaan
bumi yang menyimpan panasbumi yang menyimpan panas
 Konveksi : pemanasan secara vertical.Konveksi : pemanasan secara vertical.
 Adveksi: penyebaran panas secara horizontalAdveksi: penyebaran panas secara horizontal
 Turbulensi: persebaran panas secara berputarTurbulensi: persebaran panas secara berputar
 2. Suhu Udara2. Suhu Udara
 Alat ukur: thermometerAlat ukur: thermometer
 Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhuSuhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu
udara atau derajat panas disebut thermometer Biasanya pengukuran dinyatakan dalamudara atau derajat panas disebut thermometer Biasanya pengukuran dinyatakan dalam
skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
 Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6oC.Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6oC.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. PadaPenurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada
udara kering, besar lapse rate adalah 1oC.udara kering, besar lapse rate adalah 1oC.
 Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:

 Keterangan:Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicariTx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahuiTo = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)h = tinggi tempat (x)
 Contoh:Contoh:
TemperaturTemperatur permukaan laut = 27o C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).permukaan laut = 27o C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
 Jawab:Jawab:

 3. Tekanan Udara3. Tekanan Udara
 Tekanan udara: tekanan yang disebabkan oleh gaya berat udaraTekanan udara: tekanan yang disebabkan oleh gaya berat udara
itu sendiri.itu sendiri.
 Alat ukur : BarometerAlat ukur : Barometer
 Altimeter : alat ukur tekanan udara yang dapat digunakan untukAltimeter : alat ukur tekanan udara yang dapat digunakan untuk
menentukan ketinggian tempatmenentukan ketinggian tempat
 Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untukTekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu.menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu.
Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dariTekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari
permukaan laut.permukaan laut.
 Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
 1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa (t.a.r)1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa (t.a.r)
atauatau
1.013 mb = 76 cm t.a.r = 1 atmosfer1.013 mb = 76 cm t.a.r = 1 atmosfer
 Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang samaGaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
tekanan udaranya disebut isobar.tekanan udaranya disebut isobar.
 4. Angin4. Angin
 Angin: udara yang bergerak.Angin: udara yang bergerak.
 HukumHukum Buys BallotBuys Ballot ::
 ““Angin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerahAngin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah
bertekanan minimum, di daerah selatan katulistiwa berbelokbertekanan minimum, di daerah selatan katulistiwa berbelok
kaearah kiri dan di utara katulistiwa kea rah kanan”.kaearah kiri dan di utara katulistiwa kea rah kanan”.
 Alat ukur : AnemometerAlat ukur : Anemometer
 Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
 Kekuatan anginKekuatan angin
 Arah anginArah angin
 Kecepatan anginKecepatan angin
Sistem/ Jenis AnginSistem/ Jenis Angin
 1)Angin Passat1)Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dariAngin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari
daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). b)b)
Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.DiAngin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karenasekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena
temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udaratemperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara
tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerahtersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah
pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerahpertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT).Konvergensi Antar Tropik (DKAT).
DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. AkibatDKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat
kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanyakenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya
angin topan.angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrumAkibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum
(wilayah tenang).(wilayah tenang).
 2)Angin Anti Passat2)Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub danUdara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan
turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Antiturun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti
Passat.Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat BaratDi belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat
Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti PassatDaya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat
Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS,Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS,
angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yangangin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang
kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dankering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan
permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi,permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi,
misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), danmisalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan
gurun di Australia.Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS)gurun di Australia.Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS)
terdapat daerah “teduh subtropik”yang udaranya tenang, turunterdapat daerah “teduh subtropik”yang udaranya tenang, turun
dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuatordari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator
antaraantara
10o LU - 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut10o LU - 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut
daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
Gambar Sirkulasi Angin
 3) Angin Barat3) Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropisSebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis
Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerahUtara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah
sedang Selatan sebagai angin Barat.sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat diPengaruh angin Barat di
belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan daribelahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari
benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangatbenua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat
besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup anginbesar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin
Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebutBarat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut
roaring forties.roaring forties.
 4)Angin Timur4)Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerahDi daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah
dengan tekanan udara maksimum.dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlahDari daerah ini mengalirlah
angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).
Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dinginAngin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin
karena berasal dari daerah kutub.karena berasal dari daerah kutub.
 5)Angin Muson (Monsun)/ Musim5)Angin Muson (Monsun)/ Musim
 Angin muson ialah angin yang berganti arahAngin muson ialah angin yang berganti arah
secara berlawanan setiap setengah tahun.secara berlawanan setiap setengah tahun.
Umumnya pada setengah tahunUmumnya pada setengah tahun pertama bertiuppertama bertiup
angin darat yang kering dan setengah tahunangin darat yang kering dan setengah tahun
berikutnya bertiup angin laut yang basah.berikutnya bertiup angin laut yang basah.
 Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langitPada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit
Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperolehSelatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh
pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australiapemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia
terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asiaterdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia
terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaanterdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan
ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut diDi Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di
belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumibelahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi
Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik danSelatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga padaSamudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada
umumnya di Indonesia terjadiumumnya di Indonesia terjadi Musim PenghujanMusim Penghujan..
 Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langitPada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit
Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.
Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,
sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggisedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi
yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.
Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi SelatanDi Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan
dan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karenadan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karena
tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyaktidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak
mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesiamengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia
terjaditerjadi musim kemaraumusim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi
Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musimTenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musim
tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan),tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan),
yaitu:yaitu:
Musim pancaroba yang merupakan peralihan dari musimMusim pancaroba yang merupakan peralihan dari musim
penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yangpenghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang
merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
Jenis Angin LokalJenis Angin Lokal
 1.Angin darat dan angin laut1.Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hariAngin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari
daratan lebih cepat menerima panasdaratan lebih cepat menerima panas
dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup daridibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari
laut ke darat, disebut angin laut .Sebaliknya, padalaut ke darat, disebut angin laut .Sebaliknya, pada
malam hari daratan lebih cepat melepaskanmalam hari daratan lebih cepat melepaskan
panas dibandingkan dengan lautan. Daratanpanas dibandingkan dengan lautan. Daratan
bertekanan maksimum dan lautan bertekananbertekanan maksimum dan lautan bertekanan
minimum. Angin bertiup dari darat ke laut,minimum. Angin bertiup dari darat ke laut,
disebut angin darat.disebut angin darat.
 2.Angin lembah dan angin gunung2.Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurungPada siang hari udara yang seolah-olah terkurung
pada dasar lembah lebih cepat panaspada dasar lembah lebih cepat panas
dibandingkan dengan udara di puncak gunungdibandingkan dengan udara di puncak gunung
yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengaliryang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir
dari lembah ke puncak gunung menjadi angindari lembah ke puncak gunung menjadi angin
lembah. Sebaliknya pada malam hari udaralembah. Sebaliknya pada malam hari udara
mengalir dari gunung ke lembah menjadi anginmengalir dari gunung ke lembah menjadi angin
gunung.gunung.
 3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
 Angin Jatuh atau Fohn ialah angin jatuhAngin Jatuh atau Fohn ialah angin jatuh
bersifatnya kering dan panas terdapat di lerengbersifatnya kering dan panas terdapat di lereng
pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyakpegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak
terdapat di Indonesia dengan nama anginterdapat di Indonesia dengan nama angin
Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon),Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon),
angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), danangin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan
Angin Brubu di Sulawesi Selatan).Angin Brubu di Sulawesi Selatan).
Gambar Proses Angin Fohn
 4.4.Angin Siklon dan Angin Anti siklonAngin Siklon dan Angin Anti siklon
 AnginAngin siklonsiklon adalahadalah anginangin yang gerakannyayang gerakannya
berputar ke dalam, mengelilingi daerah tekananberputar ke dalam, mengelilingi daerah tekanan
minimum. Gerakanminimum. Gerakan anginangin siklonsiklon mengikutimengikuti
hukum Buys Ballot, yaitu:hukum Buys Ballot, yaitu:
 Di belahan bumi utara perputarannyaDi belahan bumi utara perputarannya
berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
 Di belahan bumi selatan sesuai dengan arahDi belahan bumi selatan sesuai dengan arah
putaran jarum jam.putaran jarum jam.
 AnginAngin antianti siklonsiklon adalahadalah anginangin yangyang
gerakannya berputar ke luar, dengan tekanangerakannya berputar ke luar, dengan tekanan
maksimum di pusatnya. Arah pergerakannyamaksimum di pusatnya. Arah pergerakannya
adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut:
 Di belahan bumi utara, putarannya searahDi belahan bumi utara, putarannya searah
dengan jarum jam.dengan jarum jam.
 Di belahan bumi selatan, putarannya berlawananDi belahan bumi selatan, putarannya berlawanan
dengan arah jarum jam.dengan arah jarum jam.
 PerbedaanPerbedaan anginangin siklonsiklon dandan anginangin antianti siklonsiklon, antara lain:, antara lain:
 AnginAngin siklonsiklon gerakannya berputar ke dalam mengelilingi daerahgerakannya berputar ke dalam mengelilingi daerah
tekanan minimum, sedangkan padatekanan minimum, sedangkan pada anginangin antianti siklonsiklon
gerakannya berputar ke luar dengan tekanan maksimum digerakannya berputar ke luar dengan tekanan maksimum di
pusatnya.pusatnya.
 Arah gerakanArah gerakan anginangin siklonsiklon, yaitu di belahan bumi utara, yaitu di belahan bumi utara
putarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan diputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan di
belahan bumi selatan sesuai dengan arah putaran jarum jam,belahan bumi selatan sesuai dengan arah putaran jarum jam,
sedangkan arah gerakansedangkan arah gerakan anginangin antianti siklonsiklon, yaitu di belahan bumi, yaitu di belahan bumi
utara putarannya searah dengan jarum jam dan di belahan bumiutara putarannya searah dengan jarum jam dan di belahan bumi
selatan putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.selatan putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.
 5. Awan5. Awan
 Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yangAwan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang
terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yangterjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang
terdapat dalam udara.terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumiAwan yang menempel di permukaan bumi
disebut kabut.disebut kabut.
 Menurut morfologinya (bentuknya)Menurut morfologinya (bentuknya)
 1)Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-1)Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-
gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
 2)Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga2)Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga
dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awandapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan
stratus adalah awan yang rendah dan luas.stratus adalah awan yang rendah dan luas.
 3) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan3) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan
berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal esberserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es
tapi tidak dapat menimbulkan hujan.tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
 4)Awan Nimbus yaitu awan yang mempunyai bentuk tidak4)Awan Nimbus yaitu awan yang mempunyai bentuk tidak
beraturan.beraturan.
 b.b. Berdasarkan ketinggiannyaBerdasarkan ketinggiannya
 1)Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri1)Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri
dari kristal-kristal es.dari kristal-kristal es.
a)Cirrus (Ci) :awan tipis seperti bulu burung.a)Cirrus (Ci) :awan tipis seperti bulu burung.
b)Cirro stratus (Ci-St):b)Cirro stratus (Ci-St):awan putih merata seperti tabir.awan putih merata seperti tabir.
c)Cirro Cumulus (Ci-Cu) :seperti sisik ikan.c)Cirro Cumulus (Ci-Cu) :seperti sisik ikan.
 2)Awan sedang (2000 m – 6000 m)2)Awan sedang (2000 m – 6000 m)
a)Alto Comulus (A-Cu) :awan bergumpal gumpal tebal.a)Alto Comulus (A-Cu) :awan bergumpal gumpal tebal.
b)Alto Stratus (A- St) :awan berlapis-lapis tebal.b)Alto Stratus (A- St) :awan berlapis-lapis tebal.
 3)3)Awan rendah (di bawah 200 m)Awan rendah (di bawah 200 m)
a)Strato Comulus (St-Cu):awan yang tebal luas dan bergumpal- gumpal.a)Strato Comulus (St-Cu):awan yang tebal luas dan bergumpal- gumpal.
b)Stratus (St) :b)Stratus (St) :awan merata rendah dan berlapis-lapis.awan merata rendah dan berlapis-lapis.
c)Nimbo Stratus (No-St) :c)Nimbo Stratus (No-St) :lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakanlapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan
hujan.hujan.
 4)4)Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m–1500Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m–1500
mm
a)Cummulus (Cu) :awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.a)Cummulus (Cu) :awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
b)Comulus Nimbus (Cu-Ni) :awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagianb)Comulus Nimbus (Cu-Ni) :awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian
telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.
Gambar AwanGambar Awan
 6. Kelembaban Udara6. Kelembaban Udara
 Uap air yang terkandung di udara.Uap air yang terkandung di udara.
 Ada dua macamAda dua macam kelembaban udara:kelembaban udara:
 Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapatKelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat
di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gramdi udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram
uap air dalam 1 m³ udara.uap air dalam 1 m³ udara.
 Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap airKelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air
dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap airdalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalammaksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam
suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
 Contoh:Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap airDalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air
(basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang(basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang
dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram.dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu =Jadi kelembaban relatif udara itu =
 7. Curah Hujan7. Curah Hujan
 Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktuCurah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu.tertentu.
 Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge atauAlat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge atau
Ombrometer.Ombrometer.
 Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curahGaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah
hujan yang sama disebut Isohyet.hujan yang sama disebut Isohyet.
 Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yangHujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.
 Berdasarkan curah hujannya , dibedakan menjadi:Berdasarkan curah hujannya , dibedakan menjadi:
 1)hujan sedang, 20 - 50 mm per hari2)hujan lebat, 50-100 mm per hari3)hujan1)hujan sedang, 20 - 50 mm per hari2)hujan lebat, 50-100 mm per hari3)hujan
sangat lebat, di atas 100 mm per harisangat lebat, di atas 100 mm per hariBerdasarkan ukuran butirannya ,hujanBerdasarkan ukuran butirannya ,hujan
dibedakan menjadi:dibedakan menjadi:
 1)hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,51)hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5
mm;2)hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranyamm;2)hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya
berada di bawah titik beku;3)hujan batu es, merupakan curahan batu es yangberada di bawah titik beku;3)hujan batu es, merupakan curahan batu es yang
turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku;turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku;
dan4)hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yangdan4)hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.
 c. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:c. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
 1)Hujan Frontal1)Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan olehHujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh
pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udarapertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara
panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehinggapanas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga
berkondensasi dan terjadilah hujan.berkondensasi dan terjadilah hujan.
 2)Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis2)Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. TerdapatJenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat
di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naikdi daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik
tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagaitropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai
akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulahakibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah
sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebutsebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut
juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melaluijuga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui
zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithalzenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal
dalam satu tahun.dalam satu tahun.
 3)Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan3)Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendakiTerjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki
lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadilereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi
kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuhkondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh
pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lerengpada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng
sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangansebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan
hujan.hujan.
Klasifikasi Berbagai Tipe IklimKlasifikasi Berbagai Tipe Iklim
 1. Macam-macam Iklim1. Macam-macam Iklim
 Klasifikasi Iklim MatahariKlasifikasi Iklim Matahari

Iklim Fisis
Iklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya di suatu
wilayah permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan geografis yang terdapat di wilayah
tersebut.
Berdasarkan faktor temperatu, curah hujan, ataupun angin, iklim fisis dibedakan menjadi:
-Iklim laut
-Iklim darat
-Iklim dataran tinggi
-Iklim pegunungan
-Iklim musim
Iklim Junghuhn
Junghuhn membagi daerah iklim dengan
membandingkan jenis tumbuh-tumbuhan
pada tiap perbedaan ketinggian sebagai
berikut:
1. Zona iklim panas
2. Zona iklim sedang
3. Zona iklim sejuk
4. Zona iklim dingin
Pembagian Iklim Junghuhn
Iklim Schmidt-Ferguson
Schmidt –Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan
dalam satu tahun yang dikenal sebagai rasio bulan basah dan bulan kering
Jumlah rata-rata bulan kering
Q rasio = -------------------------------------- x 100
Jumlah rata-rata bulan basah
Keterrangan:
Bulan kering = bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mm
Bulan lembab = bulan dengan curah hujan rata-rata antara 60 – 100 mm
Bulan basah = bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm
TipeTipe Q rasioQ rasio TipeTipe Q rasioQ rasio
AA 0% - 14,3%0% - 14,3% EE 100% - 167%100% - 167%
BB 14,3% - 33, 3%14,3% - 33, 3% FF 167% - 300%167% - 300%
CC 33,3% - 60%33,3% - 60% GG 300% - 700%300% - 700%
DD 60% - 100%60% - 100% HH 700% atau lebih700% atau lebih
Pembagian Iklim Schmidt - Ferguson
Iklim Koppen
Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan
curah hujan
Langkah-langkah klasifikasi iklim yang dibuat oleh Koppen:
1. Membagi dunia ke dalam dua belahan, yaitu Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi
Selatan (BBS)
2. Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan ada empat musim yaitu musim dingin
(winter), semi (spring), gugur (autmn), dan panas (summer). Masing-masing musim
berlangsung selama tiga bulan
SimbolSimbol Jenis Iklim UtamaJenis Iklim Utama
AA Iklim Hujan TropisIklim Hujan Tropis
BB Iklim KeringIklim Kering
CC Iklim Hujan Temperatur HangatIklim Hujan Temperatur Hangat
DD Iklim Hujan Temperatur DinginIklim Hujan Temperatur Dingin
EE Iklim KutubIklim Kutub
Pembagian Iklim Koppen
Persebaran Curah Hujan di Indonesia
Secara umum, pola persebaran curah huajn di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Ada dua rezim hujan di wilayah Indonesia, yaitu rezim hujan barat dan rezim hujan timur.
Batas kedua wilayah tersebut terletak sekitar lintang 120°C
2. Pantai barat pulau-pulau dengan rezim hujan barat lebih basah dari pantai timurnya,
kecuali pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa
3. Tempat yang terletak di sebelah barat, musim hujannya datang lebih awal dari tempat yang
letaknya lebih ke timur
4. Semakin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, curah hujannya semakin banyak sampai
pada ketinggian 900 meter
5. Pada daerah pedalaman sebuah pulau, curah hujan maksismum jatuh pada musim
pancaroba, demikian juga di daerah rawa-rawa besar.
Perubahan Iklim Global
Interaksi antara atmosfer dan lautan menyebabkan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina
Pada kondisi El Nino, terjadi pembalikan tekanan, curah hujan, arah angin, dan arus laut.
Tekanan udara di Samudra Pasifik di bagian barat meningkat, dan tekanan udara di Samudra
Pasifik bagian timur menurun. Pembalikan tekanan ini akan menimbulkan pelemahan bahkan
pembalikan arah angin pasat. Akibatnya, wilayah Indonesia dan Filipina akan mengalami
musim kering yang sangat hebat yang menyebabkan kekeringan panjang dan menimbulkan
kebakaran hutan.
Pada kondisi normal, tekanan udara akan meningkat di bagian timur Samudra Pasifik (pesisir
pantai Amerika bagian selatan) dan menurun di bagian barat Samudra Pasifik (Indonesia dan
Filipina). Akibatnya, sebelah timur Samudra Pasifik akan memperoleh udara yang kering.
Kondisi inilah yang menyebabkan terbentuknya Gurun Atacama di Peru. Sebaliknya, wilayah
Indonesia dan Filipina akan mendapatkan udara hangat dengan kelembaban tinggi, sehingga
memiliki curah hujan yang tinggi pula

More Related Content

What's hot

Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi) Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
nathans_hansel
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Nanda Reda
 
Geography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elementsGeography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elements
cendidiar
 

What's hot (20)

cuaca iklim
cuaca iklimcuaca iklim
cuaca iklim
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
 
Ppt cuaca
Ppt cuacaPpt cuaca
Ppt cuaca
 
Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
Geografi-Materi Tentang Suhu UdaraGeografi-Materi Tentang Suhu Udara
Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
 
Unsur unsur cuaca & iklim geografi
Unsur unsur cuaca & iklim geografi Unsur unsur cuaca & iklim geografi
Unsur unsur cuaca & iklim geografi
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
 
5 tekanan
5 tekanan5 tekanan
5 tekanan
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi) Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
 
Modul kelas x atmosfer
Modul kelas x   atmosferModul kelas x   atmosfer
Modul kelas x atmosfer
 
Suaiibaaaah
SuaiibaaaahSuaiibaaaah
Suaiibaaaah
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi""Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENGPemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
Pemahaman Cuaca dan Iklim Oleh BMKG JATENG
 
Atmosfer XS5
Atmosfer XS5Atmosfer XS5
Atmosfer XS5
 
Cuaca dan iklim kel 13
Cuaca dan iklim kel 13Cuaca dan iklim kel 13
Cuaca dan iklim kel 13
 
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
 
Geography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elementsGeography group 3 weather elements
Geography group 3 weather elements
 
Ringkasan atmosfer
Ringkasan atmosferRingkasan atmosfer
Ringkasan atmosfer
 

Similar to Atmosfer

Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
ariesmoela
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
fadillahdila7
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
dasriyanti
 
Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)
Suko Abdi
 
Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)
Suko Abdi
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
jopiwildani
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
AstriDiniaAgustina1
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
iphank1
 

Similar to Atmosfer (20)

Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Atmosfer2
Atmosfer2Atmosfer2
Atmosfer2
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
 
Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)Tugas pengayaan (1)
Tugas pengayaan (1)
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2
 
Tekanan udara 1
Tekanan udara 1Tekanan udara 1
Tekanan udara 1
 
Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)
 
Atmosfer.pptx
Atmosfer.pptxAtmosfer.pptx
Atmosfer.pptx
 
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 

Recently uploaded

Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
yulizar29
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 

Atmosfer

  • 1. DINAMIKA PERUBAHANDINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER DANATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAPDAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPANKEHIDUPAN
  • 2.  ATMOSFERATMOSFER  PengertianPengertian  Berasal dari kataBerasal dari kata atmosatmos = uap dan= uap dan spairaspaira = bola= bola  Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi/Atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi/ menyelimuti bumimenyelimuti bumi  Unsur gas yang dominan :Unsur gas yang dominan :  Nitrogen 78,08%Nitrogen 78,08%  Oksigen 20,95%Oksigen 20,95%  Argon 0,95%Argon 0,95%  Karbon dioksida 0,034%Karbon dioksida 0,034%
  • 3.
  • 4. Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Ketebalan lapisan atmosfer diperkirakan mencapai sekitar 1.000 km dari permukaan bumi Atmosfer tediri atas berbagai campuran gas yang dipengaruhi dan terikat oleh gravitasi bumi. Berdasarkan profil temperatur secara vertikal, atmosfer dibagi menjadi: Ketingian (km) Termosfer Mesosfer Mesopause Stratopause Stratosfer Tropopause Troposfer
  • 5. Troposfer ( 0 – 10 km) - Troposfer merupakan lapisan terbawah - Termperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6°C setiap 1 km pertambahan ketinggian - Lapisan ini banyak mengandung uap air dan karbondioksida yang mempengaruhi peristia cuaca di muka bumi Stratosfer ( 10 – 50 km) - Di lapisan ini terjadi peningkatan temperatur (temperature inversion), dari temperatur sekitar -60°C pada ketinggian 10 km perlahan meningkat hingga mencapai 0°C pada ketinggian 50 km - Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas ozon (O3) Mesosfer ( 50 – 85 km) - Pada lapisan ini terjadi penurunan temperatur hingga mencapai -90°C pada ketinggian 80 km - Penurunan temperatur ini terjadi karena tidak adanya gas, uap air, dan debu yang dapat menyerap radiasi ultraviolet - Di lapisan ini merupakan tempat terjadinya pembakaran dan penguraian meteor
  • 6.  Termosfer/Ionosfer ( 85 – 500 km)  Di lapisan ini terjadi kenaikan temperatur (inversi) dari -90°C pada ketinggian 80 sampai ribuan derajat pada ketinggian 500 km dan terus meningkat hingga mencapai lapisan eksosfer Di lapisan ini terjadi proses ionisasi yang terjadi pada suhu dan ketinggian tertentu, ion ini berperan dalam perambatan atau refleksi gelombang radio.  Terdapat 3 daerah bermuatan listrik yang terpisah yaitu:  Lapisan E  Lapisan F1  Lapisan F2
  • 7.  Eksosfer (>500 km)  Merupakan lapisan hampa udaraMerupakan lapisan hampa udara zero gravitationzero gravitation,, berguna untuk meletakkan satelit – satelit bumi.berguna untuk meletakkan satelit – satelit bumi. Eksosfer merupakan lapisan terluar yangEksosfer merupakan lapisan terluar yang membentang di angkasa luar dan menyatumembentang di angkasa luar dan menyatu dengan atmosfer dan radiasi matahari. Lapisandengan atmosfer dan radiasi matahari. Lapisan ini disusun oleh gas hidrogen sebagai penyusunini disusun oleh gas hidrogen sebagai penyusun utama. Sinar ultraviolet mengisi lapisan ini.utama. Sinar ultraviolet mengisi lapisan ini.
  • 8. Cuaca dan IklimCuaca dan Iklim  Cuaca merupakan gambaran fisik atmosfer dalam kurun waktu relatif singkat, sedangkan  Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah pada kurun waktu relatif lama (10–30 tahun)
  • 9. Dinamika Unsur-Unsur Cuaca dan IklimDinamika Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim -- Unsur – Unsur Cuaca dan IklimUnsur – Unsur Cuaca dan Iklim  1. Penyinaran Matahari1. Penyinaran Matahari  Beberapa hal yang mempengaruhi pemanasan permukaan bumi oleh sinarBeberapa hal yang mempengaruhi pemanasan permukaan bumi oleh sinar mata hari :mata hari :  Sudut datang sinar matahariSudut datang sinar matahari  Lamanya penyinaranLamanya penyinaran  Ketinggian tempatKetinggian tempat  Keadaan/ kondisi udaraKeadaan/ kondisi udara  Angin dan arus lautAngin dan arus laut  Keadaan tanahKeadaan tanah  Sifat permukaan (darat cepat menerima panas dari pada lautan)Sifat permukaan (darat cepat menerima panas dari pada lautan)  Proses pemanasan udara :Proses pemanasan udara :  Konduksi (bersinggungan): molekul udara bersinggungan dengan permukaanKonduksi (bersinggungan): molekul udara bersinggungan dengan permukaan bumi yang menyimpan panasbumi yang menyimpan panas  Konveksi : pemanasan secara vertical.Konveksi : pemanasan secara vertical.  Adveksi: penyebaran panas secara horizontalAdveksi: penyebaran panas secara horizontal  Turbulensi: persebaran panas secara berputarTurbulensi: persebaran panas secara berputar
  • 10.  2. Suhu Udara2. Suhu Udara  Alat ukur: thermometerAlat ukur: thermometer  Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhuSuhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer Biasanya pengukuran dinyatakan dalamudara atau derajat panas disebut thermometer Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).  Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6oC.Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6oC. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. PadaPenurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1oC.udara kering, besar lapse rate adalah 1oC.  Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:   Keterangan:Keterangan: Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicariTx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahuiTo = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui h = tinggi tempat (x)h = tinggi tempat (x)  Contoh:Contoh: TemperaturTemperatur permukaan laut = 27o C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).permukaan laut = 27o C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia). Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?  Jawab:Jawab: 
  • 11.  3. Tekanan Udara3. Tekanan Udara  Tekanan udara: tekanan yang disebabkan oleh gaya berat udaraTekanan udara: tekanan yang disebabkan oleh gaya berat udara itu sendiri.itu sendiri.  Alat ukur : BarometerAlat ukur : Barometer  Altimeter : alat ukur tekanan udara yang dapat digunakan untukAltimeter : alat ukur tekanan udara yang dapat digunakan untuk menentukan ketinggian tempatmenentukan ketinggian tempat  Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untukTekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu.menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dariTekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut.permukaan laut.  Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).  1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa (t.a.r)1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa (t.a.r) atauatau 1.013 mb = 76 cm t.a.r = 1 atmosfer1.013 mb = 76 cm t.a.r = 1 atmosfer  Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang samaGaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar.tekanan udaranya disebut isobar.
  • 12.  4. Angin4. Angin  Angin: udara yang bergerak.Angin: udara yang bergerak.  HukumHukum Buys BallotBuys Ballot ::  ““Angin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerahAngin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, di daerah selatan katulistiwa berbelokbertekanan minimum, di daerah selatan katulistiwa berbelok kaearah kiri dan di utara katulistiwa kea rah kanan”.kaearah kiri dan di utara katulistiwa kea rah kanan”.  Alat ukur : AnemometerAlat ukur : Anemometer  Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:  Kekuatan anginKekuatan angin  Arah anginArah angin  Kecepatan anginKecepatan angin
  • 13. Sistem/ Jenis AnginSistem/ Jenis Angin  1)Angin Passat1)Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dariAngin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). b)b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.DiAngin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karenasekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udaratemperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerahtersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerahpertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT).Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. AkibatDKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanyakenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan.angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrumAkibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).(wilayah tenang).
  • 14.  2)Angin Anti Passat2)Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub danUdara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Antiturun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat.Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat BaratDi belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti PassatDaya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS,Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yangangin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dankering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi,permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), danmisalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS)gurun di Australia.Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik”yang udaranya tenang, turunterdapat daerah “teduh subtropik”yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuatordari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antaraantara 10o LU - 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut10o LU - 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
  • 16.  3) Angin Barat3) Angin Barat Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropisSebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerahUtara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat.sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat diPengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan daribelahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangatbenua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup anginbesar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebutBarat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.roaring forties.  4)Angin Timur4)Angin Timur Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerahDi daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum.dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlahDari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dinginAngin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.karena berasal dari daerah kutub.
  • 17.  5)Angin Muson (Monsun)/ Musim5)Angin Muson (Monsun)/ Musim  Angin muson ialah angin yang berganti arahAngin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahunUmumnya pada setengah tahun pertama bertiuppertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahunangin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.berikutnya bertiup angin laut yang basah.
  • 18.  Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langitPada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperolehSelatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australiapemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asiaterdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaanterdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut diDi Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumibelahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik danSelatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga padaSamudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadiumumnya di Indonesia terjadi Musim PenghujanMusim Penghujan..
  • 19.  Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langitPada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggisedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi SelatanDi Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karenadan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyaktidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesiamengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjaditerjadi musim kemaraumusim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musimTenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan),tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu:yaitu: Musim pancaroba yang merupakan peralihan dari musimMusim pancaroba yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yangpenghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
  • 20. Jenis Angin LokalJenis Angin Lokal  1.Angin darat dan angin laut1.Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hariAngin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panasdaratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup daridibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut .Sebaliknya, padalaut ke darat, disebut angin laut .Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskanmalam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratanpanas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekananbertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut,minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat.disebut angin darat.
  • 21.  2.Angin lembah dan angin gunung2.Angin lembah dan angin gunung Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurungPada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panaspada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunungdibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengaliryang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angindari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udaralembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi anginmengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.gunung.
  • 22.  3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas  Angin Jatuh atau Fohn ialah angin jatuhAngin Jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lerengbersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyakpegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama anginterdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon),Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), danangin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).Angin Brubu di Sulawesi Selatan).
  • 24.  4.4.Angin Siklon dan Angin Anti siklonAngin Siklon dan Angin Anti siklon  AnginAngin siklonsiklon adalahadalah anginangin yang gerakannyayang gerakannya berputar ke dalam, mengelilingi daerah tekananberputar ke dalam, mengelilingi daerah tekanan minimum. Gerakanminimum. Gerakan anginangin siklonsiklon mengikutimengikuti hukum Buys Ballot, yaitu:hukum Buys Ballot, yaitu:  Di belahan bumi utara perputarannyaDi belahan bumi utara perputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.  Di belahan bumi selatan sesuai dengan arahDi belahan bumi selatan sesuai dengan arah putaran jarum jam.putaran jarum jam.
  • 25.  AnginAngin antianti siklonsiklon adalahadalah anginangin yangyang gerakannya berputar ke luar, dengan tekanangerakannya berputar ke luar, dengan tekanan maksimum di pusatnya. Arah pergerakannyamaksimum di pusatnya. Arah pergerakannya adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut:  Di belahan bumi utara, putarannya searahDi belahan bumi utara, putarannya searah dengan jarum jam.dengan jarum jam.  Di belahan bumi selatan, putarannya berlawananDi belahan bumi selatan, putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.dengan arah jarum jam.
  • 26.  PerbedaanPerbedaan anginangin siklonsiklon dandan anginangin antianti siklonsiklon, antara lain:, antara lain:  AnginAngin siklonsiklon gerakannya berputar ke dalam mengelilingi daerahgerakannya berputar ke dalam mengelilingi daerah tekanan minimum, sedangkan padatekanan minimum, sedangkan pada anginangin antianti siklonsiklon gerakannya berputar ke luar dengan tekanan maksimum digerakannya berputar ke luar dengan tekanan maksimum di pusatnya.pusatnya.  Arah gerakanArah gerakan anginangin siklonsiklon, yaitu di belahan bumi utara, yaitu di belahan bumi utara putarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan diputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan di belahan bumi selatan sesuai dengan arah putaran jarum jam,belahan bumi selatan sesuai dengan arah putaran jarum jam, sedangkan arah gerakansedangkan arah gerakan anginangin antianti siklonsiklon, yaitu di belahan bumi, yaitu di belahan bumi utara putarannya searah dengan jarum jam dan di belahan bumiutara putarannya searah dengan jarum jam dan di belahan bumi selatan putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.selatan putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.
  • 27.
  • 28.  5. Awan5. Awan  Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yangAwan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yangterjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumiAwan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.disebut kabut.  Menurut morfologinya (bentuknya)Menurut morfologinya (bentuknya)  1)Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-1)Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal- gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.  2)Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga2)Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awandapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.stratus adalah awan yang rendah dan luas.  3) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan3) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal esberserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan.tapi tidak dapat menimbulkan hujan.  4)Awan Nimbus yaitu awan yang mempunyai bentuk tidak4)Awan Nimbus yaitu awan yang mempunyai bentuk tidak beraturan.beraturan.
  • 29.  b.b. Berdasarkan ketinggiannyaBerdasarkan ketinggiannya  1)Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri1)Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es.dari kristal-kristal es. a)Cirrus (Ci) :awan tipis seperti bulu burung.a)Cirrus (Ci) :awan tipis seperti bulu burung. b)Cirro stratus (Ci-St):b)Cirro stratus (Ci-St):awan putih merata seperti tabir.awan putih merata seperti tabir. c)Cirro Cumulus (Ci-Cu) :seperti sisik ikan.c)Cirro Cumulus (Ci-Cu) :seperti sisik ikan.  2)Awan sedang (2000 m – 6000 m)2)Awan sedang (2000 m – 6000 m) a)Alto Comulus (A-Cu) :awan bergumpal gumpal tebal.a)Alto Comulus (A-Cu) :awan bergumpal gumpal tebal. b)Alto Stratus (A- St) :awan berlapis-lapis tebal.b)Alto Stratus (A- St) :awan berlapis-lapis tebal.  3)3)Awan rendah (di bawah 200 m)Awan rendah (di bawah 200 m) a)Strato Comulus (St-Cu):awan yang tebal luas dan bergumpal- gumpal.a)Strato Comulus (St-Cu):awan yang tebal luas dan bergumpal- gumpal. b)Stratus (St) :b)Stratus (St) :awan merata rendah dan berlapis-lapis.awan merata rendah dan berlapis-lapis. c)Nimbo Stratus (No-St) :c)Nimbo Stratus (No-St) :lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakanlapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan.hujan.  4)4)Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m–1500Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m–1500 mm a)Cummulus (Cu) :awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.a)Cummulus (Cu) :awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata. b)Comulus Nimbus (Cu-Ni) :awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagianb)Comulus Nimbus (Cu-Ni) :awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.
  • 31.  6. Kelembaban Udara6. Kelembaban Udara  Uap air yang terkandung di udara.Uap air yang terkandung di udara.  Ada dua macamAda dua macam kelembaban udara:kelembaban udara:  Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapatKelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gramdi udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.uap air dalam 1 m³ udara.  Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap airKelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap airdalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalammaksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).  Contoh:Contoh: Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap airDalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang(basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram.dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram. Jadi kelembaban relatif udara itu =Jadi kelembaban relatif udara itu =
  • 32.  7. Curah Hujan7. Curah Hujan  Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktuCurah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.tertentu.  Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge atauAlat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge atau Ombrometer.Ombrometer.  Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curahGaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet.hujan yang sama disebut Isohyet.  Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yangHujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.  Berdasarkan curah hujannya , dibedakan menjadi:Berdasarkan curah hujannya , dibedakan menjadi:  1)hujan sedang, 20 - 50 mm per hari2)hujan lebat, 50-100 mm per hari3)hujan1)hujan sedang, 20 - 50 mm per hari2)hujan lebat, 50-100 mm per hari3)hujan sangat lebat, di atas 100 mm per harisangat lebat, di atas 100 mm per hariBerdasarkan ukuran butirannya ,hujanBerdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:dibedakan menjadi:  1)hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,51)hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;2)hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranyamm;2)hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku;3)hujan batu es, merupakan curahan batu es yangberada di bawah titik beku;3)hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku;turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan4)hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yangdan4)hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.
  • 33.  c. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:c. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:  1)Hujan Frontal1)Hujan Frontal Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan olehHujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udarapertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehinggapanas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan.berkondensasi dan terjadilah hujan.
  • 34.  2)Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis2)Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. TerdapatJenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naikdi daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagaitropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulahakibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebutsebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melaluijuga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithalzenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.dalam satu tahun.
  • 35.  3)Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan3)Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendakiTerjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadilereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuhkondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lerengpada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangansebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.hujan.
  • 36. Klasifikasi Berbagai Tipe IklimKlasifikasi Berbagai Tipe Iklim  1. Macam-macam Iklim1. Macam-macam Iklim  Klasifikasi Iklim MatahariKlasifikasi Iklim Matahari 
  • 37. Iklim Fisis Iklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya di suatu wilayah permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan geografis yang terdapat di wilayah tersebut. Berdasarkan faktor temperatu, curah hujan, ataupun angin, iklim fisis dibedakan menjadi: -Iklim laut -Iklim darat -Iklim dataran tinggi -Iklim pegunungan -Iklim musim Iklim Junghuhn Junghuhn membagi daerah iklim dengan membandingkan jenis tumbuh-tumbuhan pada tiap perbedaan ketinggian sebagai berikut: 1. Zona iklim panas 2. Zona iklim sedang 3. Zona iklim sejuk 4. Zona iklim dingin Pembagian Iklim Junghuhn
  • 38. Iklim Schmidt-Ferguson Schmidt –Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu tahun yang dikenal sebagai rasio bulan basah dan bulan kering Jumlah rata-rata bulan kering Q rasio = -------------------------------------- x 100 Jumlah rata-rata bulan basah Keterrangan: Bulan kering = bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mm Bulan lembab = bulan dengan curah hujan rata-rata antara 60 – 100 mm Bulan basah = bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm TipeTipe Q rasioQ rasio TipeTipe Q rasioQ rasio AA 0% - 14,3%0% - 14,3% EE 100% - 167%100% - 167% BB 14,3% - 33, 3%14,3% - 33, 3% FF 167% - 300%167% - 300% CC 33,3% - 60%33,3% - 60% GG 300% - 700%300% - 700% DD 60% - 100%60% - 100% HH 700% atau lebih700% atau lebih Pembagian Iklim Schmidt - Ferguson
  • 39. Iklim Koppen Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan kombinasi antara temperatur udara dengan curah hujan Langkah-langkah klasifikasi iklim yang dibuat oleh Koppen: 1. Membagi dunia ke dalam dua belahan, yaitu Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS) 2. Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan ada empat musim yaitu musim dingin (winter), semi (spring), gugur (autmn), dan panas (summer). Masing-masing musim berlangsung selama tiga bulan SimbolSimbol Jenis Iklim UtamaJenis Iklim Utama AA Iklim Hujan TropisIklim Hujan Tropis BB Iklim KeringIklim Kering CC Iklim Hujan Temperatur HangatIklim Hujan Temperatur Hangat DD Iklim Hujan Temperatur DinginIklim Hujan Temperatur Dingin EE Iklim KutubIklim Kutub Pembagian Iklim Koppen
  • 40. Persebaran Curah Hujan di Indonesia Secara umum, pola persebaran curah huajn di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Ada dua rezim hujan di wilayah Indonesia, yaitu rezim hujan barat dan rezim hujan timur. Batas kedua wilayah tersebut terletak sekitar lintang 120°C 2. Pantai barat pulau-pulau dengan rezim hujan barat lebih basah dari pantai timurnya, kecuali pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa 3. Tempat yang terletak di sebelah barat, musim hujannya datang lebih awal dari tempat yang letaknya lebih ke timur 4. Semakin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, curah hujannya semakin banyak sampai pada ketinggian 900 meter 5. Pada daerah pedalaman sebuah pulau, curah hujan maksismum jatuh pada musim pancaroba, demikian juga di daerah rawa-rawa besar.
  • 41. Perubahan Iklim Global Interaksi antara atmosfer dan lautan menyebabkan terjadinya fenomena El Nino dan La Nina Pada kondisi El Nino, terjadi pembalikan tekanan, curah hujan, arah angin, dan arus laut. Tekanan udara di Samudra Pasifik di bagian barat meningkat, dan tekanan udara di Samudra Pasifik bagian timur menurun. Pembalikan tekanan ini akan menimbulkan pelemahan bahkan pembalikan arah angin pasat. Akibatnya, wilayah Indonesia dan Filipina akan mengalami musim kering yang sangat hebat yang menyebabkan kekeringan panjang dan menimbulkan kebakaran hutan. Pada kondisi normal, tekanan udara akan meningkat di bagian timur Samudra Pasifik (pesisir pantai Amerika bagian selatan) dan menurun di bagian barat Samudra Pasifik (Indonesia dan Filipina). Akibatnya, sebelah timur Samudra Pasifik akan memperoleh udara yang kering. Kondisi inilah yang menyebabkan terbentuknya Gurun Atacama di Peru. Sebaliknya, wilayah Indonesia dan Filipina akan mendapatkan udara hangat dengan kelembaban tinggi, sehingga memiliki curah hujan yang tinggi pula