SlideShare a Scribd company logo
1 of 142
Download to read offline
ATMOSFER
Ananda Nur Shafira
Fadillah Salsabila
Fathiy Syima Syarifah
Mahda Izzati
Lantika Dhia Nareswari
Pengertian Atmosfer
• Manusia dan segala makhluk dapat hidup di bumi, salah
satunya karena bumi diselubungi atmosfer yang tebal
hampir 1000 km. Atmosfer berasal dari kata atmos yang
berarti uap dan spharia yang berarti bola. Jadi, Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti/menyelubungi
bumi. Atmosfer terdiri dari campuran gas, air, dan partikel
debu. Keberadaan lapisan udara ini tetap di tempatnya
karena adanya gaya tarik bumi yang cukup besar.
gas-gas utama yang ada dalam atmosfer
o Nitrogen : sangat diperlukan
dalam pertumbuhan tanaman,
sering juga digunakan sebagai
bahan dasar industri pupuk.
o Argon : digunakan bersama
dengan gas neon dalam industri
listrik.
o Karbondioksida : dibuthkan
dalam pernapasan dan
fotosintesis tumbuhan
o Neon : dimanfaatkan dalam dunia
kedokteran, misalnya rontgen.
o Helium : dimanfaatkan untuk
mengisi balon gas, balon udara
dan bahan bakar mesin roket.
Lapisan Atmosfer
Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
o Lapisan udara yang paling bawah, tempat manusia,
hewan, dan tumbuhan hidup
o Ketinggiannya 6-20 km
o Ketebalan troposfer tidak sama, di atas Kutub Utara
11 km dan di atas Kutub Selatan 9 km
o Lapisan yang paling padat (75%) dari lapisan
atmosfer
o Setiap kenaikan 100m suhu udara turun 0,50C, di
daerah tropis suhu rata-rata 0,60C
o Setiap turun 100m suhu naik 100C
o Terjadi berbagai peristiwa cuaca pada lapisan ini,
seperti awan, hujan, angin, badai, petir, dan siklon
Tropopause
o Merupakan batas atas lapisan troposfer.
o Antara kedua lapisan itu (troposfer dan tropopause)
terdapat daerah peralihan yang tebalnya 2 km.
o Pada sekitar ketinggian 12 km, suhu udara berhenti
turun konstan.
2. Stratosfer
o Lapisan di atas tropopause.
o Pada ketinggian berkisar 49 km, suhu atau
temperatur tetap (konstan) ± -60°C merupakan
lapisan isothermal pada ketinggian 12 – 20 km
o Terdapat lapisan inverse pada ketinggian antara 20 –
49 km dengan suhu udara mencapai -5°C.
o Terdapat lapisan ozon (O₃) yang menyerap sinar
ultraviolet.
Stratopause
o Merupakan pembatas antara stratosfer dengan
mesosfer
o Pada lapisan ini suhunya hampir sama dengan
suhu di permukaan bumi.
3. Mesosfer
o Lapisan di atas stratosfer.
o Ketinggiannya 50-85 km
o Pada lapisan ini, energi matahari yang diserap
hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan
sangat tajam, yaitu pada ketinggian 80 km
suhunya dapat mencapai -90°C.
o Lapisan mesosfer melindungi bumi dari benda-
benda meteor dan benda-benda luar angkasa
yang menuju ke bumi.
Mesopause
o Merupakan batas atas lapisan mesosfer.
o Suhu udara dapat mencapai -90°C.
4. Thermosfer
o Lapisan di atas mesosfer
o Terjadi penguraian gas menjadi atom-atom
sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar
X, serta berkurangnya daya campur antargas.
o Lapisan ini disebut juga dengan lapisan panas
(hot layer).
o Suhu 1500°C
o Suhu udara di bagian bawah berkisar -90°C,
sedangkan di bagian atas mencapai ± 1010°C.
Ionosfer
o Terdapat proses ionisasi adalah proses dimana atom
yang netral kehilangan elektron dan elektron menjadi
ion negatif(anion). Oleh karena itu lapisan ini bermuatan
positif
o Berfungsi sebagai bidang pantul gelombang radio
5. Eksosfer
o Merupakan lapisan paling luar yang menyatu dengan
ruang hampa udara di angkasa luar.
o Molekul-molekul pada lapisan ini selalu bergerak
dengan kecepatan yang tinggi.
o Batas atas lapisan ini adalah ruang antarplanet.
o Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka.
Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel
netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. Ini disebabkan
pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga malekul-
molekul yang ada sering meninggalkan atmosfer.
Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan Bumi
• Menjaga suhu di bumi tetap hangat. Pada
siang hari, atmosfer menyerap dan
memantulkan sebagian bsar sinar matahari
sehingga suhu di bumi tidak terlalu panas.
Sebaliknya, pada malam hari atmosfer
berfungsi sebagai selimut, yaitu menghalangi
pelepasan panas yang diterima bumi dari
matahari. Oleh karena itu, amplitudo suhu di
bumi antara siang dan malam hari tidak terlalu
besar.
• Melindungi bumi terhadap benda-benda dari
luar angkasa (meteor) yang jatuh ke bumi.
Meteor akan hancur di atmosfer sebelum
sampai ke permukaan bumi karena
bergesekan dengan udara
• Atmosfer berfungsi sebagai filter(penyaring)
terhadap pancaran sinar matahari yang
bergelombang pendek, seperti sinar alpha,
sinar gamma, sinar beta, dan sinar
ultraviolet. Sinar-sinar tersebut mempunyai
daya tembus sangat besar sehingga sangat
berbahaya bagi kehidupan di bumi.
• Menyediakan gas-gas yang penting bagi
kehidupan di bumi, seperti gas oksigen dan
karbondioksida.
• Ionosfer merupakan salah satu lapisan
atmosfer yang berfungsi memantulkan
gelombang radio. Dengan adanya lapisan
ini, siaran radio dari sebuah stasiun
pemancar dapat diterima oleh radio
penerima, walaupun jaraknya sangat jauh.
CUACA DAN IKLIM SERTA
PENGUKURANNYA
• Ananda Nur Shafira (03)
• Fadillah Salsabila (10)
• Fathiy Syima Syarifah (11)
Pengertian Cuaca dan Iklim
CUACA
• Merupakan rata rata keadaan
udara yang diukur dari wilayah
yang sempit (Kota/Kabupaten)
dalam waktu singkat (Paling
lama 24 jam)
• Terjadi karena faktor suhu dan
kelembaban
• Cabang ilmu yang mempelajari
adalah meteorologi
IKLIM
• Merupakan rata rata keadaan
cuaca dalam wilayah luas
(Benua/Negara) dalam waktu
lama (10-30 Tahun)
• Dipengaruhi oleh posisi
matahari terhadap bumi
• Cabang ilmu yang mempelajari
adalah klimatologi
• Iklim bersifat stabil atau jarang
berubah ubah
Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
A.Sinar Matarhari
Dipengaruhi oleh:
1. Penyinaran matahari terhadap
bumi
Secara langsung:
• Absorpsi: Penyerapan unsur-unsur radiasi
matahari seperti sinar x, sinar gama, dan sinar
ultraviolet
• Refleksi: Pemanasan udara oleh matahari namun
dipantulkan kembali oleh uap air (H2O), awan dan
partikel partikel lain di atmosfer
• Difusi: Proses penyebaran panas atau sinar
matahari oleh atmosfer
Secara Tidak langsung:
• Konveksi
Pemanasan secara vertikal. Konveksi terjadi karena adanya
gerakan udara secara vertikal sehingga udara di atas yang belum
panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya
yang sudah panas. Di daerah pegunungan yang tinggi konveksi
mengurangi kedinginan yang akut.
• Adveksi
Penyebaran panas secara horizontal. Hal ini terjadi akibat
gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara
di dekatnya juga menjadi panas. Di daerah lintang tinggi yang
terkena adveksi juga mengurangi kedinginan yang akut.
• Konduksi
Pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-
molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi
panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas
langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas
bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas
lalu saling memberikan panas sehingga sama-sama panas.
• Turbulensi
Penyebaran panas secara berputar-putar. Hal ini menyebabkan
udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin sehingga
udara yang dingin ini akan menjadi panas pula. Daerah dingin yang
terkena turbulensi udaranya akan menjadi hangat.
2. Tinggi rendahnya suatu tempat
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin temperatur semakin
rendah, dan semakin rendah ketinggian tempat maka semakin
tinggi temperatur udaranya
3. Sudut datang sinar matahari
Semakin miring sinar datang matahari, maka semakin berkurang
panasnya. Namun semakin miring sinar datang matahari maka
akan semakin banyak juga daerah yang mendapat sinar matahari
4. Keadaan tanah
Tanah yang putih dan licin banyak memantulkan tanah,
sedangkan tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas
5. Angin dan arus laut
Adanya angin dan arus laut yang datang dari daerah dingin akan
mendinginkan temperatur daerah yang dilaluinya
6. Keadaan udara
Udara yang banyak mendandung uap air dan karbon dioksida
menyebabkan temperatur semakin panas
7. Sifat permukaan
Daratan lebih cepat menerima panas daripada lautan
B. Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya udara.
Daerah dengan topografi rendah relatif lebih panas
berbeda dengan yang berbukit/pegunungan
Faktor faktor yang mempengaruhi suhu :
1. Letak lintang
Pada permukaan bumi yang terletak pada daerah
lintang rendah, suhu rata-rata tahunan cukup tinggi,
tempat yang berada pada lintang tinggi, suhu rata-
rata rendah
2. Kelembaban udara
Dengan adanya penurunan suhu maka udara yang
lembab tersebut berubah menjadi awan
3. Tekanan udara
Tekanan udara ini dipengaruhi oleh suhu udara
karena pemanasan udara oleh sinar matahari
C. Tekanan udara
Berbanding terbalik dengan ketinggian suatu
tempat sehingga semakin tinggi dari permukaan
laut semakin rendah tekanan udaranya
Kelembaban Udara
• Banyaknya kandungan uap air di dalam udara ( jumlah uap air di udara hanya 2%
dari massa atmosfer)
• Uap air : komponen utama cuaca iklim
• Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan (presipitasi)
• Uap air mempunyai sifat meresap radiasi, jadi menentukan cepatnya kehilangan
panas
• Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah potensial yang tersedia
didalam atmosfer, dan merpakan sumber awal terjadi badai
ANGIN
• UDARA YANG BERGERAK DARI
TEKANAN MAKSIMUM KE
TEKANAN YANG MINIMUM
• ALAT PENGUKUR KECEPATAN
ANGIN ADALAH ANEMOMETER
ANEMOMETER
ARAH ANGIN SECARA UMUM
25
ANGIN SIKLON & ANGIN ANTISIKLON
ANGIN DARAT & ANGIN LAUT
ANGIN LEMBAH & ANGIN GUNUNG
ANGIN FOHN
AWAN
30
AWAN
• TERJADINYA AWAN BILA UAP
AIR DI UDARA YANG
TEMPERATURNYA
MENGALAMI PENURUNAN
HINGGA MENCAPAI TITIK
KONDENSASI
31
GOLONGAN AWAN
• CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI
• ALTO (2.000-6.000 METER) AWAN SEDANG
• STRATUS (< 2.000 METER) AWAN RENDAH
 AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN
HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS
DAN CUMULUS NIMBUS
32
Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggian
nimbostratus
Letaknya rendah <
610 m di atas bumi
dan sangat luas,
lapisannya melebar
seperti kabut yang
berlapis-lapis,
berwarna abu-abu,
pinggirnya bergerigi,
menghasilkan hujan
gerimis/salju.
stratus
Awan ini memiliki
bentuk yang tidak
menentu, tepinya
compang-camping tak
beraturan, tebal,
berwarna putih
kegelapan,
menimbulkan
gerimis/salju.
stratokumulus
Awan bertumpuk dan
membentuk gulungan
besar seperti
gelombang, halus,
lapisannya tidak begitu
tebal, berwarna putih
keabu-abuan dengan
tepian terang,
diantaranya masih
sedikit terlihat langit
biru berselang-seling,
tidak membawa hujan.
Awan Rendah
Awan ini kecil-kecil tetapi
banyak, biasanya berbentuk
seperti bola yang tebal atau
bergulung-gulung melingkar
seperti macaroni, berwarna
putih atau abu-abu.
altokumulus
Awan ini luas, tampak seperti
alas/selendang, berwarna
keabu-abuan, bagian yang
mengahdap sinar matahari
tampak lebih terang,
mengandung hujan.
altostratus
Awan Menengah
sirostratus
Tampak seperti
kelambu putih halus,
luas menutupi langit
sehingga tampak
cerah, mempunyai
struktur serat dan
kadang terlihat seeprti
anyaman yang tidak
teratur, awan ini sering
memberikan fenomena
“halo” pada saat bulan
bersinar.
Awan ini halus,
struktur berserat,
tampak seperti
bulu ayam, sering
tersusun sebagai
pita yang
melengkung,
berwarna putih,
tidak
menimbulkan
hujan.
sirus sirokumulu
s
Awan ini
terputus-putus
dan penuh kristal-
kristal es, tampak
seperti
gerombolan
domba, berwarna
putih, tebal, dapat
menimbulkan
bayangan.
kumulus kumulonimbu
s
Letaknya rendah, tidak
menyatu/terpisah-pisah, bagian dasarnya
berwarna hitam dan di atasnya putih
berbentuk kubah seperti kapas, memiliki
puncak-puncak berkepul-kepul
membulat agak tinggi dan memiliki
dasar horizontal, tebal, terbentuk pada
siang hari dalam udara yang naik, bagian
yang berhadapan daengan matahari
kelihatan terang, jika hanya memperoleh
sinar sebelah saja akan menimbulkan
bayangan yang berwarna kelabu, awan
ini biasanya menghasilkan hujan.
Awan ini merupakan salah satu
awan yang menimbulkan hujan
disertai dengan petir.
Memmiliki volume yang besar,
tebal, tampak seperti
menara/gunung dengan
pundak yang melebar. Ahli
meteorologis telah
mempelajari bagaimana awan
cumulonimbus terbentuk dan
bagaimana awan ini
menghasilkan hujan, hujan es,
dan kilat.
CURAH HUJAN
• Uap air yang mengkondensasi dan
jatuh dipermukaan bumi dalam
proses hidrologi
• Alat untuk mengukur curah
hujan disebut hidrometer
atau abrometer
ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN
• FLUVIOGRAF DAN OMBROMETER
HUJAN ZENITHAL ( konvensional )
• Hujan yang disebabkan oleh
naiknya udara yang mengandung
uap air ke angkasa secara vertikal
kemudian mengalami kondensasi
maka terjadilah hujan
HUJAN ZENITHAL
HUJAN OROGRAFIS
• Hujan yang terjadi dilereng pegunungan, terjadi karena udara
yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan dan
mengalami proses kondensasi karena pendinginan
temperatur maka terjadilah hujan
• Hujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama
dengan angin berputar kemudian jatuh sbg hujan.
HUJAN SIKLONAL
HUJAN FRONTAL
• Hujan yang terjadi karena pertemuan dua
masa udara yang berbeda temperaturnya. Hal
tersebut mengakibatkan masa udara panas
yang mengandung uap air akan naik keatas
dan masa udara dingin akan mengalami
kondensasi yang mengakibatkan hujan
HUJAN FRONTAL
HUJAN ASAM
Hujan kang kondisi airnya menunjukkan tingkat
keasaman yang cukup tinggi akibat polusi udara
Klasifikasi Tipe
Iklim dan Cara
Menetukannya
Ananda Nur Shafira (03)
Fadillah Salsabila (10)
Fathiy Syima Syarifah (11)
Iklim Fisis
Iklim fisis yaitu iklim yang di pengaruhi
oleh keadaan fisik dari suatu wilayah.
Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah,
terdapat perbedaan iklim sebagai berikut :
a) Iklim konfinental (darat) dan iklim
Maritim (laut)
o Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di
daratan amat luas, sehingga angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah
angin darat yang kering. Di daerah ini pada
siang hari panas sekali dan malam hari sangat
dingin.
o Iklim laut, terjadi daerah kepulauan yang di
kelilingi oleh laut luas, yang lembab. Di daerah
ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada
malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-
daerah yang memiliki iklim benua adalah Gurun
Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara,
dan Gurun Kalahari (Afrika) dan kawasan-
kawasan Australia Tengah.
Gurun Gobi
Tibet
Jazirah Arab
Gurun Sahara
b) Iklim Uganari
 Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan
tinggi dengan perbedaan temperature siang
dan malam yang besar (Amplitudo harian
tinggi).
 Contoh daerah yang memiliki iklim uganari :
1. dataran tinggi Beka (Syria)
2. dataran tinggi Wonosari (Indonesia)
3. dataran tinggi Shan (Myanmar).
c) Iklim Pegunungan
 Iklim pegunungan terdapat di daerah-
daerah pegunungan. Di daerah-daerah
pegunungan berudara sejuk dan sering turun
hujan karena awan yang naik ke lereng-
lereng pegunungan. Hujan seperti ini di
sebut hujan orografis.
 Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim-
iklim pegunungan :
1. Jaya Wijaya (Indonesia)
2. Pegunungan Andes (Argentina)
3. Pegunungan Alpen (Swiss)
dataran tinggi Beka
dataran tinggi Wonosari
dataran tinggi Shan
Jaya Wijaya
Pegunungan Andes
Pegunungan Alpen
Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang
perhitungannya berdasarkan banyaknya
panas yang di terima oleh permukaan bumi
dari matahari. Banyaknya panas yang di
terima oleh permukaan bumi ini berlainan
berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim
matahari di sebut juga iklim garis lintang
atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan
lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5
kawasan iklim sebagai berikut :
1) Daerah Iklim Panas (tropis)
2) Daerah Iklim Sub tropis Utara
3) Daerah Iklim Sub tropis Selatan
4) Daerah Iklim Sedang Utara
5) Daerah Iklim Sedang Selatan
6) Daerah Iklim Dingin Utara
7) Daerah Iklim Dingin Selatan
1.Daerah iklim tropis
Iklim Tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan
0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah
sebagai berikut :
1.) Suhu udara rata – rata tinggi, karena
matahari selalu vertikal. Umumnya suhu
udara antara 20°- 23° C. Bahkan dibeberapa
tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.
2.) Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil.
Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan
amplitudo hariannya besar.
3.) Tekanan udara lebih rendah dan
perubahannya secara perlahan dan
beraturan.
4.) Hujan banyak dan umumnya lebih banyak
dari daerah lain di dunia.
2. Daerah Iklim Subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan
23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan
antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:
• Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan
merupakan daerah peralihan dari daerah iklim
tropis dan iklim sedang.
• Terdapat empat musim, yaitu musim semi,
musim panas, musim gugur, dan musin dingin.
Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu
panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
• Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin.
• Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh
pada musim dingin dan musim panasnya
kering disebut daerah Iklim Mediterania. Jika
hujan jatuh pada musim panas dan musim
dinginnya kering disebut Daerah Iklim
Tiongkok.
3.Daerah iklim sedang
Iklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU
dan 40° - 66½° LS.
Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut
:
• Banyak terdapat gerakan – gerakan udara
siklonal, tekanan udara yang sering
berubah ubah, arah angin yang bertiup
berubah – ubah tidak menentu, dan sering
terjadi badai
secara tiba – tiba.
• Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan
amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada
daerah iklim tropis.
4.Daerah iklim dingin
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim
ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat
dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri – ciri iklim tundra adalah sebagai berikut :
• Musim dingin berlangsung lama
• Musim panas yang sejuk berlangsung singkat
• Udaranya kering.
• Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
• Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
• Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas
akibat mencairnya es di permukaan tanah.
• Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
• Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di
utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai
utara Siberia.
Ciri – ciri iklim es adalah sebagai berikut :
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat
salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland
(tanah hijau) dan Antartika di kutub
selatan.
• Daerah-daerah yang terletak antara lintang
300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah
selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik.
Berdasarkan pembagian iklim tersebut
Indonesia termasuk daerah iklim tropika.
Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya
suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada
pembagian musim seperti di daerah sedang
atau di daerah subtropik.
• Dasar perhitungan mengadakan pembagian
daerah iklim matahari adalah banyaknya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan
pada letak lintang di bumi. Garis lintang di bumi
dibagi menjadi dua bagian, yaitu 00 - 900 LU
dan 00 - 900 LS. Daerah 00 adalah daerah
panas sehingga makin mendekati daerah
lintang 900 suhunya semakin dingin.
• Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara
ke belahan bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun
adalah sebagai berikut :
1. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
2. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau
23,50 Lintang utara.
3. Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator.
4. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan
atau 23,50 Lintang Selatan.
21 maret
21 juni
23 september
22 desember
21 maret
23,5oLU
Khatulistiwa
23,5oLS
0o
• Wladimir Koppen mengklasifikasi
daerah iklim berdasarkan rata-rata
curah hujan dan temperatur, baik
bulanan maupun tahunan.
•Hal itu disebabkan curah hujan dan
temperatur merupakan unsur yang
sangat berpengaruh terhadap
kehidupan di permukaan bumi.
•Untuk membedakan ciri-ciri temperetur
dan hujan Koppen menggunakan simbol
huruf besar dan kecil.
Iklim Koppen
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Digunakan untuk menentukan pembagian daerah iklim
berdasarkan temperatur bulan terdingin atau terpanas.
A = iklim tropis
B = iklim kering
C = iklim sedang
D = iklim dingin
E = iklim kutub
Huruf Besar
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Digunakan untuk membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di
setiap daerah iklim.
• f = selalu basah, hujan bisa jatuh dalam semua musim
• s= buan kering pada musim panas dibelahan bumi yang
bersangkutan.
• w = bulan kering(winter)
• m = hujan cukup(MEDIUM)
Huruf Kecil
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Kering (B)
Iklim Sedang (C)
Iklim Dingin (D)
Iklim Kutub (E)
Iklim Hujan Tropis (A)
Iklim Hujan Tropis (A)
Iklim Hujan Tropis (A)
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Daerah hujan tropis yaitu daerah yang
mempunyai temperatur bulanan terdingin
+18°C. Iklim tersebut dibagi menjadi tiga tipe
yaitu
1. Hutan Hujan Tropika (Af)
2. Monsun Tropika (Am)
3. Savana (Aw).
• Hutan Hujan Tropika (Af)
Daerah tipe f pada bulan terkering, curah
hujan rata-rata > 60 mm. Di daerah ini
terdapat hutan-hutan yang lebat.
Terdapat di : Sumatra, Kalimantan, dan
Sulawesi Utara.
• Monsun Tropika (Am)
Daerah peralihan yang jumlah hujan pada
bulan basah dapat mengimbangi
kekurangan hujan pada bulan-bulan kering.
Di daerah ini masih terdapat hutan yang
cukup lebat.
Terdapat di : Jawa Tengah, Jawa Barat,
sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai
selatan Papua.
Iklim Hujan Tropis (A)
• Savana (Aw)
Daerah tipe w memiliki musim kering yang
panjang
jumlah hujan pada bulan basah tidak dapat
mengimbangi kekurangan hujan pada
bulan-bulan kering. Vegetasi di daerah ini
berupa padang rumput dan pohon-pohon
yang jarang.
Terdapat di : Jawa Timur, Madura, Nusa
Tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, dan Kepulauan Aru.
Iklim Hujan Tropis (A)
Iklim Kering (B)Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Kering (B)
• Daerah iklim kering (subtropik) mempunyai
tingkat evaporasi(penguapan) tinggi daripada
curah hujan, temperatur bulan terdingin 18-
3°C.
•Persediaan air tidak cukup untuk mendukung
kehidupan tanaman.
• Tanaman tertentu yang dapat hidup seperti
kaktus.
• Iklim Stepa (Bs)
Daerah setengah kering (semi arid)
dengan curah hujan di lintang rendah
antara 380-760 mm/tahun.
• Iklim Padang Pasir (Bw)
Daerah kering (arid) yang mempunyai
curah hujan kurang dari 250
mm/tahun.
Iklim Hujan Kering (B)
Iklim Sedang (C)Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Hujan Sedang (C)
• Daerah iklim sedang dengan suhu udara rata-rata
bulan
 terdinginnya = -3 - 18°C
terpanas >10°C
• Iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu
1. Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering
(Cs)
2. Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering
(Cw)
3. Iklim Sedang yang Lembab (Cf).
1. Iklim Sedang dengan Musim Panas
yang Kering (Cs)
 musim panas yang kering apabila
jumlah hujan terkering (<30mm) pada
musim panas lebih kecil dari 1/3 jumlah
hujan bulan terbasah pada musim
dingin.
 Contoh: Madrid di Spanyol ; California;
Perth di Australia; Santiago di Chili dsb.
Iklim Hujan Sedang (C)
2. Iklim Sedang dengan Musim Dingin
yang Kering (Cw)
 musim panas yang lembab
 musim dingin yang kering apabila jumlah
hujan rata-rata pada musim dingin lebih
kecil dari 1/10 jumlah hujan bulan
terbasah pada musim panas
3. Iklim Sedang yang Lembab (Cf)
 Iklim Sedang tidak dengan musim kering,
daerah ini selalu lembab sepanjang tahun
 Contoh : Chili, Argentina, Islandia,
Norwegia
Iklim Hujan Sedang (C)
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Dingin (D)
• Daerah yang termasuk iklim dingin mempunyai
temperatur rata-rata bulan-bulan terdingin kurang dari
-3°C dan rata-rata bulan-bulan terpanas lebih dari
10°C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu
1. Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang
Kering (Dw)
2. Iklim Dingin tanpa Periode Siang (Df).
Iklim Dingin (D)
1. Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw)
Contoh: Seoul di Korea selatan dan Rusia.
2. Iklim Dingin selalu Basah (Df)
Contoh: Kanada, Norwegia, dsb
Iklim Kutub (E)Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Kutub (E)
•Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai
rata-rata temperatur bulan terpanas kurang
dari 10°C.
• Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu
1. Iklim Tundra (ET)
2. Iklim Es Salju Abadi (EF).
Iklim Kutub (E)
1. Iklim Tundra (ET)
 Temperatur rata-rata bulan terpanas
10-0°C.
 Oleh karena itu daerah ini hanya
terdapat berbagai lumut.
 Terdapat di daerah Kanada utara
dan rusia utara
2. Iklim Es-Salju Abadi (EF)
 Temperatur rata-rata bulan terpanas
dibawah 0°C.
 Olek karena itu derah ini terdapat
es-salju abadi.
 Terdapat di daerah : Antartika dan
Greenland
Penggolongan Iklim menurut Koppen
• Franz Wilhelm Junghuhn (lahir di
Mansfeld (dekat Pegunungan Harz),
26 Oktober 1809 – meninggal di
Lembang, 24 April 1864 pada umur 54
tahun) adalah seorang naturalis,
doktor, botanikus, geolog dan
pengarang berkebangsaan Jerman
(lalu Belanda).
• Junghuhn seorang berkebangsaan
Belanda mengadakan penelitian di
Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi
Bandung. Berdasarkan hasil
penelitian F. Junghuhn membagi iklim
Indonesia berdasarkan ketinggian
tempat.
Iklim Junghuhn
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
1. Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter
dan temperature antara 26,30C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi,
tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat
2. Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500
meter dan temperature antara 220C – 17,10C. Tanamannya seperti padi,
tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, pinus dan sayur- sayuran
3. Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara
1500 – 2500 meter dan temperature antara 17,10C – 11,10C.
Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4. Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas
2500 meter dan temperature kurang dari 11,10C. Tanamannya
adalah lumut
Iklim Schmidt Ferguson
Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya,
langkah untuk menentukannya sebagai berikut :
1. Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan
(gradient/Q)
2. Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
Gradient (Q)= Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
Banyaknya jumlah bulan basah
3. Untuk menentukan kriteria bulan kering dan basah menggunakan
klasifikasi Mohr.
Bulan kering = bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Bulan lembap = bulan yang curah hujannya antara 60 mm – 100 mm
Bulan basah = bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
4. Menentukan berdasarkan besarnya rasio Q tipe curah hujan
penggolongannya
Contoh :
Daerah X data curah hujan tahun 2005 sbg berikut:
Jumlah bulan kering : 5 (Mei, Juni, Juli, Agustus, September)
Jumlah bulan basah : 7 (Jan, Feb, Mar, Apr, Okt, Nov, Des)
Jadi, Q =
5
7
x 100% = 71,34%
Terletak antara 60%-100%. Jadi daerah X =beriklim D (kategori sedang)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Curah Hujan (mm) 200 130 175 120 55 30 15 20 22 120 170 230
Tipe Iklim Kategori Nilai Q
A Sangat Basah 0-14,3%
B Basah 14,3-33,3%
C Agak Basah 33,3-60%
D Sedang 60-100%
E Agak Kering 100-167%
F Kering 167-300%
G Sangat Kering 300-700%
H Luar Biasa Kering >700%
Iklim Oldeman
• Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubungannya dengan tanaman
pertanian yang sangat di perlukan di daerah – daerah tertentu.
• Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan Zona Agroklimat.
• Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
1. Iklim A, bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan
2. Iklim B1 7 – 9 bulan basah dan 1 bulan kering
3. Iklim B2 7 – 9 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
4. Iklim C1 5 – 6 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
5. Iklim C2 5 – 6 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
6. Iklim C3 5 – 6 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering
7. Iklim D1 3 – 4 bulan basah dan 1 bulan kering
8. Iklim D2 3 – 4 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
9. Iklim D3 3 – 4 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering
10. Iklim D4 3 – 4 bulan basah dan lebih dari 6 bulan kering
11. Iklim E1 kurang dari 3 bulan basah dan kurang dari 2 bulan kering
12. Iklim E2 kurang dari 3 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
13. Iklim E3 kurang dari 3 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering
14. Iklim E4 kurang dari 3 bulan basah lebih dari 6 bulan
D. Iklim di Indonesia dan
Pengaruhnya
Ananda Nur Shafira (03)
Fadillah Salsabila (10)
Fathiy Syima Syarifah (11)
Keadaan iklim di Indonesia
Indonesia memiliki 3 macam iklim yaitu iklim musim (iklim
muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut. Namun di indonesia
lebih dikenal dengan iklim tropis yang bisa disebut biasanya dengan
sebutan iklim panas. Iklim yang tidak dimiliki oleh negara lain.
IKLIM MUSIM
IKLIM TROPIS
IKLIM LAUT
IKLIM MUSIM
iklim muson (Iklim musim) terjadi karena angin musim yang bertiup
berganti arah setiap setengah tahun sekali, iklim musim ini memberikan
dampak negatif ataupun positif. Dengan adanya iklim musim di indonesia akan
berganti musim dalam kurun waktu yang ditentukan sekitar 6 bulan sekali .
Angin musim terdiri dari angin musim barat daya dan angin musim timur laut.
Dengan adanya angin musim yang datang dalam kurun waktu 6 bulan sekali,
kita dapat merasakan setiap pergantian musim yang terjadi di indonesia .
IKLIM MUSIM
- ANGIN MUSIM BARAT DAYA
Pada angin musim barat daya ini bisa dibilang sifatnya basah . Angin
musim barat daya adalah angin musim yang disebut dengan musim hujan, angin
yang bertiup dari bulan oktober sampai dengan bulan april sehingga sudah
dipastikan bahwa indonesia akan mengalami musim hujan berkepanjangan. Dan
angin ini mempunyai banyak manfaat.
IKLIM MUSIM
angin Munson
Barat bertiup di
wilayah Kota dan
Kabupaten
Bogor. Angin
tersebut sebagai
penanda
datangnya awal
musim hujan
IKLIM MUSIM
Manfaat dari angin musim barat :
 menyuburkan panen
 panen semakin menguntungkan
 tidak kekurangan sumber air
 hasil panen subur-subur
 tumbuhan semakin subur, lebat, indah
 hewan yang tidak kesulitan mencari sumber air
 hasil panen semakin meningkat
 tingkat kesuburan tanaman semakin berkembang
IKLIM MUSIM
Dampak negatif angin muson barat
 Berpotensi menyebabkan tanah longsor
 bahaya banjir masih terus mengancamBagi
daerah pertanian seperti persawahan
 tanah persawahan yang masih basah
Penjemuran padi setelah panen, sulit
 sungai meluap menggenangi areal
persawahan. Padi akan menjadi rusak sebelum
dipanen.
IKLIM MUSIM
-Angin Musim Timur
bertiup pada bulan April sampai Oktober,ketika letak semu matahari di
sebelah belahan bumi utara, sehingga menyebabkan tekanan udara wilayah benua
Asia menjadi rendah dan tekanan udara wilayah benua Australia menjadi tinggi, hal
tersebut menyebabkan angin bertiup dari benua Australia ke Benua Asia. Karena
angin tersebut harus melewati daerah gurun yang luas di Benua Australia sehingga
Udara sidikit mengandung uap air dan bersifat kering. Hal tersebutlah yang
menyebabkan di Indonesia pada bulan-bulan tersebut menjadi musim kemarau.
IKLIM MUSIM
Dampak positif angin muson timur
• Pendapatan para petani garam akan meningkat.
• Kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah
wisata khususnya pantai
• Para petani yang baru saja selesai panen akan
lebih cepat mendapatkan padinya
• Lalu lintas perjalanan di udara akan lebih
lancar dan nyaman dibanding ketika musim
penghujan.
• Aktifitas nelayan untuk menangkap ikan menjadi
lancar karena cuaca yang cerah.
IKLIM MUSIM
Dampak negatif angin muson timur
 Terjadi bencana kekeringan
 Suhu udara yang sangat tinggi, sering
mengakibatkan lemahnya kondisi tubuh
manusia
 Kesulitan untuk mendapatkan air bersih
 Para petani terancam gagal panen
 Banyaknya polusi yang meracuni
masyarakat
 Berpotensi terjadi kebakaran hutan
IKLIM TROPIS
iklim panas Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa
meyebabkan Indonesia memiliki iklim tropika atau bisa disebut dengan iklim panas.
Karena indonesia memiliki suhu yang tinggi sehingga sekitar tahunan indonesia
akan mengalami musim paceklik atau yang disebut dengan musim panas
berkepanjangan. Iklim tropis di Indonesia terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan
hampir 40 % dari permukaan bumi. Tak heran jika orang indonesia terkadang suka
mengeluh dengan cuaca panas yang ada di indonesia karena menyebabkan
banyak kerugian yang dialami oleh warga indonesia. Sehingga warga indonesia
sangat berharap iklim panas ini segera berakhir berganti dengan musim hujan yang
membuat keuntungan banyak bagi warga indonesia.
IKLIM TROPIS
Ciri-ciri iklim tropis :
• Suhu udara rata-rata tinggi,
karena matahari selalu vertikal.
Umumnya suhu udara antara
20- 23°C. Bahkan di beberapa
tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30°C.
• Amplitudo suhu rata-rata
tahunan kecil. Di kwatulistiwa
antara 1 – 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih
besar.
• Tekanan udaranya rendah
dan perubahannya secara
perlahan dan beraturan.
• Hujan banyak dan lebih
banyak dari daerah-daerah lain
di dunia
IKLIM LAUT
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan objek wisata alam
terutama indonesia merupakan negara yang memiliki laut, sungai atau
samudera, sungai sangat memberikan manfaat sungai bagi kehidupan
manusia. Oleh karena itu indonesia memiliki iklim laut. Iklim laut adalah iklim
yang banyak mendatangkan hujan yang bersifat lembab sehingga indonesia
bisa mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Dengan adanya iklim
laut ini warga indonesia merasakan kenyamanan karena lebih memiliki
banyak keuntungan untuk membantu kelangsungan hidupnya. berada di
daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di
kedua daerah tersebut sangat berbeda.
IKLIM LAUT
Ciri iklim laut di
daerah tropis dan
sub tropis sampai
garis lintang 40°
a) Suhu rata-rata tahunan
rendah;
b) Amplitudo suhu harian
rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat
disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di
daerah sedang, yaitu
sebagai berikut:
a) Amplituda suhu harian
dan tahunan kecil;
b) Banyak awan;
c) Banyak hujan di musim
dingin dan umumnya hujan
rintik-rintik;
d) Pergantian antara musim
panas dan dingin terjadi
tidak mendadak dan tiba-
tiba.
Perubahan iklim di Indonesia
Beberapa kondisi bisa merubah keadaan iklim suatu wilayah, begitu pula yang terjadi di
Indonesia. Hal ini akan di tandai dengan adanya perubahan temperatur rata-rata harian
yakni :
 pola curah hujan
 tinggi muka air laut
 variabelitas iklim (seperti El nino, La nina)
Dengan adanya perubahan iklim bisa menyebabkan dampak serius pada pertanian,
kesehatan, perekonomian dan lain sebagainya. Peningkatan temperatur harian ini
berpengaruh dalam curah hujan yang biasanya ditentukan oleh sirkulasi monsun asia
dan australia. Sirkulasi monsun mempunyai dua musim yang berubah dalam kurun
waktu 6 bulan sekali yaitu musim hujan dan musim kemarau.
.
.
Fenomena yang mempengaruhi iklim
di Indonesia yaitu :
El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya
suhu permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan
timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola
angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak
turun di Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di
Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering.
La Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan
laut Samudera Pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La
Nina adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat
Australia dan Indonesia. Dengan demikian di daerah ini akan terjadi hujan lebat
dan banjir di mana-mana.
El Nino terjadi karena di Samudera Pasifik dan Indonesia berkurang curah
hujan dari biasanya.
La Nina terjadi karena angin passat bertiup dengan kencang dan terus
menerus melewati Samudera Pasifik menuju Australia.
Dampak El Nino
terhadap kondisi
cuaca Indonesia
Dampak La Nino
terhadap kondisi
cuaca Indonesia
Dipole Mode
Peristiwa Dipole Mode ditandai dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan
laut antara samudera hindia tropis bagian barat dengan samudera hindia baian
timur. Anomali ini memiliki kondisi yang sangat dingin lebih dingin dari cuaca normal.
Sirkulasi Monsun Asia – Australia
Angin monsun adalah angin yang berhembus dan berganti arah dua kali atau
polanya berlawanan sepanjang tahun. Ada dua macam angin munson yaitu angin
munson Asia dan angin munson Australia.
Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical
Convergence Zone / ITCZ)
Daerah pertemuan angin antar tropis merupakan tempat daerah panas dan selalu
naik dan agak jarang ada angin. Di daerah ini terjadi pertemuan antara angin pasat
timur laut dan angin pasat tenggara yang menyebabkan udara terangkat dan bisa
menghasilkan badai konvektif.
Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia
Suhu permukaaan laut di wilayah indonesia mempunyai pengaruh sangat peting
terhadap curah hujan, sehingga bisa terdeteksi dari perubahan pada suhu.
Keunggulan Iklim Di
Indonesia
 Indonesia memiliki 3 musim yaitu iklim
musim, iklim tropis, dan iklim laut
 Indonesia bisa melakukan kegiatan
ekonomi sepanjang tahun
 Indonesia memiliki musim kemarau dan
musim hujan yang datang setiap setengah
tahun sekali
 Indonesia memiliki cuaca yang tidak terlalu
panas dan juga tidak terlalu dingin
 Indonesia dengan beranekaragam
kekayaaan alam
 Indonesia dengan hamparan tanah yang
luas, subur dan mudah untuk ditanami
tumbuh-tumbuhan, padi, bunga dan lain
sebagainya
 Indonesia yang memiliki berbagai macam
laut, pantai, dan pulau yang terbentang
luas.
 Indonesia dengan kekayaan wisata alam
Pemanfaatan Cuaca dan Iklim
dalam Bidang Komunikasi
Salah satu lapisan atmosfer
Bumi adalah ionosfer yang
memiliki kemampuan
memantulkan gelombang radio.
saat ini negara kita telah
memiliki satelit komunikasi
PALAPA yang ditempatkan di
atmosfer pada lokasi
geostasioner dengan ketinggian
sekitar 36.000 km di atas muka
Bumi.
Pemanfaatan Cuaca dan Iklim
dalam Bidang Transportasi
Demikian pula dalam sistem
transportasi udara. Oleh karena
itu, setiap hari televisi
senantiasa menginformasikan
prakiraan cuaca.
Pemanfaatan Cuaca di Bidang
Industri
Industri itu umumnya yang
membutuhkan panas Matahari, antara
lain industri genteng, batu bata, dan
kerupuk. Cuaca juga mempengaruhi
aktivitas penduduk sehari-hari
Pemanfaatan Cuaca dan Iklim
dalam Bidang Pertanian
Mereka berpendapat bahwa bulan-
bulan yang berakhiran kata ber
(September, Oktober, November, dan
Desember) merupakan musim hujan.
Pada musim hujan, para petani mulai
turun ke sawah dan ladang untuk
mengolah lahan.
E. Dampak Perubahan
Iklim
Dampak pada Cuaca & Muka Air Laut
• Meningkatnya temperatur permukaan global memiliki
serangkaian pengaruh yang rumit pada pola cuaca.
• Perkiraan cuaca menjadi kurang akurat.
• Kemungkinan dampak yang terjadi mencakup :
kekeringan yang lebih lama, musim hujan yang lebih
panjang, dan meningkatnya intensitas siklon tropis.
• Muka air laut akan bertambah antara 9 hingga 88 cm
pada 2100 dan akan terus bertambah.
Perubahan Temperatur Global
Sumber : www.metoffice.gov.uk
Dampak pada Manusia
• Kesehatan
• Pemukiman
• Pengairan
• Energi & Industri
• Pertanian
• Kehutanan
• Perikanan
Dampak di Bidang Pertanian
• Dampak yang terjadi kompleks dan bervariasi terhadap wilayah
dan tingkat perubahan iklim.
• Faktor yang mempengaruhi adalah perubahan temperatur
regional, curah hujan, dan adaptasi oleh petani.
• Umumnya, peningkatan suhu akan mempengaruhi kondisi
pertanian di wilayah lintang tengah.
• Pemanasan beberapa derajat celcius akan memberikan dampak
yang signifikan bagi sektor pertanian (penurunan produktivitas
pertanian).
Dampak di Bidang Pertanian (lanjutan)
• Peningkatan temperatur akan
menyebabkan pergeseran musim dan
mengubah pola musim tanam di beberapa
daerah.
• Petani di daerah tadah hujan akan
mengubah pola panen atau membiarkan
lahan mereka jika curah hujan regional dan
limpasan berkurang atau bertambah.
• Pada beberapa wilayah, berkurangnya
produktivitas lahan akan memaksa petani
untuk membuka lahan pertanian baru di
tempat lain.
Dampak pada Bidang Kehutanan
• Perubahan pola cuaca dan ketersediaan air di kawasan hutan
dapat mengancam kelangsungan hidup pohon dan flora &
fauna yang di hidup di dalamnya.
• Peningkatan temperatur akan menyebabkan timbulnya
kebakaran hutan.
Kebakaran Hutan
Kejadian El Nino dan Kebakaran Hutan di Indonesia
(Kadarsah, 2006)
Dampak pada Perikanan
• Perubahan iklim, penangkapan berlebihan
dan polusi akan mengancam produktivitas
nelayan tradisional.
• Perubahan suhu air laut dapat
menyebabkan ikan-ikan mati atau
bermigrasi diluar jangkauan nelayan
tradisional.
• Berubahnya arus laut akan menggiring
ikan-ikan pada habitat yang baru.
• Dampak utama pada tingkat nasional dan
lokal adalah pencampuran spesies dan
perubahan habitat.
Dampak pada Ekosistem
• Perubahan dan penyimpangan berbagai jenis spesies tanaman
dan hewan.
• Punahnya spesies-spesies yang rentan terkena dampak
perubahan iklim dan berubahnya keragaman hayati.
Dampak Regional
• Model iklim yang berbeda memperkirakan dampak global
yang sama, tapi dapat bervariasi dalam perkiraan untuk
regional.
• Permasalahan perubahan iklim dalam era globalisasi
ekonomi, harus ditangani bersama sebab Peningkatan
hubungan dan globalisasi ekonomi membuat tidak akan
ada “pemenang” terkait perubahan iklim.
• Skenario perubahan iklim yang dahsyat tetap menjadi
perhatian bagi yang akan menjadi “pemenang”.
Skenario Perubahan Iklim
• Para ahli tidak dapat membuat skenario terkait laju dan besar
perubahan iklim jika :
> Lautan terganggu
> Lapisan es di Antartika dan Greenland
mencair
> GRK dalam jumlah besar lepas dari
melting permafrost or methane pada
sedimen pantai
Dampak Perubahan Iklim
di Indonesia
Kenaikan Temperatur Indonesia
DAMPAK PENINGKATAN TEMPERATUR DI INDONESIA
• Perubahan Pola Curah Hujan.
• Meningkatnya kejadian kekeringan,
kebanjiran dan tanah longsor.
• Meningkatnya populasi nyamuk.
• Meningkatnya kejadian badai.
Curah Hujan di Indonesia
1350
1400
1450
1500
1550
1600
1650
1700
1750
1800
1950 1960 1970 1980 1990 2000
Tahun
mm/Tahun
Rangkuman
• Dampak perubahan iklim akan
mempengaruhi banyak sektor
kehidupan masyarakat dan
ekosistem.
• Kemampuan masyarakat
beradaptasi terhadap dampak akan
sangat dipengaruhi oleh laju
kecepatan perubahan.
Rangkuman (lanjutan)
• Pertanian, hutan, dan perikanan akan
mengalami perubahan tahunan secara
signifikan.
• Tingkat kesuburan, daya tahan, dan
komposisi spesies pada berbagai
ekosistem akan berubah secara dramatis.
• Perubahan rentang dan kekuatan
penyebab penyakit dan hama menjadi
efek yang merugikan kesehatan manusia.
Rangkuman (lanjutan)
• Kerusakan ekosistem dan pergeseran lingkungan
menjadi lebih besar seiring peningkatan laju perubahan
iklim.
• Perubahan iklim bisa terjadi bersamaan dengan tekanan
pada lingkungan dengan jenis lain. Hasilnya, dampak
perubahan iklim akan semakin besar.
F. Kajian tentang Iklim
dan Pemanfaatannya
1. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Pertanian
• a. Jika ingin menanam padi, harus memilih daerah
yang bersuhu udara panas dengan curah hujan
cukup tinggi.
• b. Tanaman hortikultura cocok dibudidayakan di
daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas
curah hujan sedang.
2. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Perikanan
• a. Sebagi nelayan, maka pengetahuan
mengenai cuaca mutlak diperlukan.
3. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Transportasi
a. Kelancaran transportasi darat, air, maupun
udara sangat dipengaruhi oleh faktor suhu ;
arah dan kecepatan angin ; awan ; kabut.
4. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Pariwisata
• Kelancaran kegiatan para turis mengunjungi
tempat – tempat wisata sangat dipengaruhi
oleh faktor cuaca, khususnya musim.
5. Terhadap Keanekaragaman Hayati :
Beberapa dampak langsung perubahan iklim yang paling
berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati :
a) Spesies ranges (cakupan jenis)
Perubahan Iklim berdampak pada pada temperatur dan curah
hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies tidak dapat
menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran
toleransi yang rendah terhadap fluktuasi suhu.
6. Terhadap Bidang Komunikasi :
Salah satu lapisan atmosfer Bumi adalah ionosfer yang
memilikikemampuan memantulkan gelombang radio. Sifat fisik
lapisan ini dimanfaatkan manusia dalam bidang komunikasi untuk
penyiaran radio, sehingga arus informasi dapat dengan mudah dan
cepat diterima oleh masyarakat. Melalui kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang atmosfer dan sistem
komunikasi, saat ini negara kita telah memiliki satelit komunikasi
PALAPA yang ditempatkan di atmosfer pada lokasi geostasioner
dengan ketinggian sekitar 36.000 km di atas muka Bumi.
7. Pemanfaatan Iklim di Bidang Transportasi :
Dalam bidang transportasi, faktor-faktor cuaca seperti pola
angin dan curah hujan sangat mempengaruhi kelancaran jalur
transportasi, baik transportasi laut maupun udara. Sebagai contoh
jalur pelayaran akan sangat terganggu jika terjadi angin ribut atau
badai yang disertai hujan lebat. Demikian pula dalam sistem
transportasi udara. Oleh karena itu, setiap hari televisi senantiasa
menginformasikan prakiraan cuaca
G. Layanan BMKG
kepada Masyarakat
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
4. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data
dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
5. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
6. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat
berkenaan dengan perubahan iklim;
7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait
serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
8. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
9. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
10.Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan
jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
11.Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
12.Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
13.Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
14.Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
15.Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
16.Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
17.Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
18.Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.
• Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri
yang bertanggung jawab di bidang perhubungan.
• Layanan BMKG dalam bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
a. Prakiraan cuaca.
b. Prospek cuaca.
c. Citra satelit.
d. Citra radar.
e. Prakiraan angin.
f. Potensi banjir.
g. Maritim:
1) Prakiraan tinggi gelombang di wilayah Indonesia. dan
2) Prakiraan cuaca dan tinggi gelombang jalur penyeberangan.
h. Siklon tropis.
i. Kebakaran hutan.
j. Cuaca penerbangan
• Layanan BMKG dalam bidang klimatologi
antara lain sebagai berikut.
a. Informasi hujan bulanan.
b. Prakiraan hujan bulanan.
c. Prakiraan musim.
d. Dinamika atmosfer.
e. Potensi banjir.
f. Analisis kejadian iklim ekstrem
H. Menunjukkan Perilaku
Responsif dan Bertanggung
Jawab
• Perilaku responsif / kesadaran diri akan tugas
kita sebagai satu – satunya makhluk hidup di
bumi yang dapat mengendalikan dan
merawat bumi yaitu dengan melestarikan
lingkungan, saling mengingatkan antarsesama
mengenai pentingnya menjaga keasrian
lingkungan, selalu ingat kewajiban untuk
merawat lingkungan, dan mencegah orang
lain yang berniat merusak lingkungan baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
TERIMA KASIH
Dibuat Oleh :
• Ananda Nur Shafira
• Fadillah Salsabila
• Fathiy Syima Syarifah
• Mahda Izzati
• Lantika Dhia Nareswari

More Related Content

What's hot

Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIJean Tambunan
 
Struktur dan sifat fisik atmosfer
Struktur dan sifat fisik atmosferStruktur dan sifat fisik atmosfer
Struktur dan sifat fisik atmosferayumardalena
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Geografi all materi
Geografi all materiGeografi all materi
Geografi all materiRio Rivaldi
 
presentasi IPA Biologi (Atmosfer)
presentasi IPA Biologi (Atmosfer)presentasi IPA Biologi (Atmosfer)
presentasi IPA Biologi (Atmosfer)NA
 
PPT Agroklimat bab II atmosfer
PPT Agroklimat bab II   atmosferPPT Agroklimat bab II   atmosfer
PPT Agroklimat bab II atmosferJuwita Hutajulu
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERNesha Mutiara
 
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)10mipa7
 
atmosfer fikriadi
atmosfer fikriadiatmosfer fikriadi
atmosfer fikriadiFikry Fikry
 
Lapisan – lapisan atmosfer
Lapisan – lapisan atmosferLapisan – lapisan atmosfer
Lapisan – lapisan atmosferAan Khoirudin
 
Lapisan – Lapisan Atmosfer
Lapisan – Lapisan AtmosferLapisan – Lapisan Atmosfer
Lapisan – Lapisan AtmosferMTR
 
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah PertamaAtmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah PertamaDiani Lupi
 

What's hot (20)

Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
 
Struktur dan sifat fisik atmosfer
Struktur dan sifat fisik atmosferStruktur dan sifat fisik atmosfer
Struktur dan sifat fisik atmosfer
 
Atmosfer2
Atmosfer2Atmosfer2
Atmosfer2
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Geografi fisik kelompok 9
Geografi fisik kelompok 9Geografi fisik kelompok 9
Geografi fisik kelompok 9
 
Geografi all materi
Geografi all materiGeografi all materi
Geografi all materi
 
presentasi IPA Biologi (Atmosfer)
presentasi IPA Biologi (Atmosfer)presentasi IPA Biologi (Atmosfer)
presentasi IPA Biologi (Atmosfer)
 
PPT Agroklimat bab II atmosfer
PPT Agroklimat bab II   atmosferPPT Agroklimat bab II   atmosfer
PPT Agroklimat bab II atmosfer
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
Bab 4. atmosfer (presentasi 2010)
 
atmosfer fikriadi
atmosfer fikriadiatmosfer fikriadi
atmosfer fikriadi
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Geo ppt atmosfer
Geo ppt atmosferGeo ppt atmosfer
Geo ppt atmosfer
 
Lapisan – lapisan atmosfer
Lapisan – lapisan atmosferLapisan – lapisan atmosfer
Lapisan – lapisan atmosfer
 
Lapisan – Lapisan Atmosfer
Lapisan – Lapisan AtmosferLapisan – Lapisan Atmosfer
Lapisan – Lapisan Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah PertamaAtmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
 
Lapisan Atmosfer
Lapisan AtmosferLapisan Atmosfer
Lapisan Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 

Similar to Atmosfer

bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
Nur lathifah.a prodistik b
Nur lathifah.a prodistik bNur lathifah.a prodistik b
Nur lathifah.a prodistik bYanie Tohtedji
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosfer
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosferTugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosfer
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosferFedy Gumilar
 
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfDINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfAntonySaputra
 
Unsur Atmosfer dan Iklim Cuaca
Unsur Atmosfer dan Iklim CuacaUnsur Atmosfer dan Iklim Cuaca
Unsur Atmosfer dan Iklim CuacaAnggi Perdanii
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologiAnang Gobel
 
Atmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimAtmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimDini Noviani
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...Nurul Shufa
 
Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)Suko Abdi
 
Proses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpg
Proses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpgProses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpg
Proses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpgPrilia De'azure
 
Struktur bumi dan dinamikanya
Struktur bumi dan dinamikanyaStruktur bumi dan dinamikanya
Struktur bumi dan dinamikanyaEsti Widiawati
 

Similar to Atmosfer (20)

Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer.pptx
Atmosfer.pptxAtmosfer.pptx
Atmosfer.pptx
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Nur lathifah.a prodistik b
Nur lathifah.a prodistik bNur lathifah.a prodistik b
Nur lathifah.a prodistik b
 
Makalah IPS
Makalah IPSMakalah IPS
Makalah IPS
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosfer
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosferTugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosfer
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosfer
 
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfDINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
 
Unsur Atmosfer dan Iklim Cuaca
Unsur Atmosfer dan Iklim CuacaUnsur Atmosfer dan Iklim Cuaca
Unsur Atmosfer dan Iklim Cuaca
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi
 
Atmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklimAtmosfer cuaca iklim
Atmosfer cuaca iklim
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
 
Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)Tugas pengayaan (2)
Tugas pengayaan (2)
 
Proses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpg
Proses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpgProses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpg
Proses proses di litosfer dan atmosfer boeat pmpg
 
Ria
RiaRia
Ria
 
Struktur bumi dan dinamikanya
Struktur bumi dan dinamikanyaStruktur bumi dan dinamikanya
Struktur bumi dan dinamikanya
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Atmosfer

  • 1. ATMOSFER Ananda Nur Shafira Fadillah Salsabila Fathiy Syima Syarifah Mahda Izzati Lantika Dhia Nareswari
  • 2. Pengertian Atmosfer • Manusia dan segala makhluk dapat hidup di bumi, salah satunya karena bumi diselubungi atmosfer yang tebal hampir 1000 km. Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap dan spharia yang berarti bola. Jadi, Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti/menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri dari campuran gas, air, dan partikel debu. Keberadaan lapisan udara ini tetap di tempatnya karena adanya gaya tarik bumi yang cukup besar.
  • 3. gas-gas utama yang ada dalam atmosfer o Nitrogen : sangat diperlukan dalam pertumbuhan tanaman, sering juga digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk. o Argon : digunakan bersama dengan gas neon dalam industri listrik. o Karbondioksida : dibuthkan dalam pernapasan dan fotosintesis tumbuhan o Neon : dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya rontgen. o Helium : dimanfaatkan untuk mengisi balon gas, balon udara dan bahan bakar mesin roket.
  • 5. Lapisan Atmosfer 1. Troposfer o Lapisan udara yang paling bawah, tempat manusia, hewan, dan tumbuhan hidup o Ketinggiannya 6-20 km o Ketebalan troposfer tidak sama, di atas Kutub Utara 11 km dan di atas Kutub Selatan 9 km o Lapisan yang paling padat (75%) dari lapisan atmosfer o Setiap kenaikan 100m suhu udara turun 0,50C, di daerah tropis suhu rata-rata 0,60C o Setiap turun 100m suhu naik 100C o Terjadi berbagai peristiwa cuaca pada lapisan ini, seperti awan, hujan, angin, badai, petir, dan siklon
  • 6. Tropopause o Merupakan batas atas lapisan troposfer. o Antara kedua lapisan itu (troposfer dan tropopause) terdapat daerah peralihan yang tebalnya 2 km. o Pada sekitar ketinggian 12 km, suhu udara berhenti turun konstan. 2. Stratosfer o Lapisan di atas tropopause. o Pada ketinggian berkisar 49 km, suhu atau temperatur tetap (konstan) ± -60°C merupakan lapisan isothermal pada ketinggian 12 – 20 km o Terdapat lapisan inverse pada ketinggian antara 20 – 49 km dengan suhu udara mencapai -5°C. o Terdapat lapisan ozon (O₃) yang menyerap sinar ultraviolet.
  • 7. Stratopause o Merupakan pembatas antara stratosfer dengan mesosfer o Pada lapisan ini suhunya hampir sama dengan suhu di permukaan bumi. 3. Mesosfer o Lapisan di atas stratosfer. o Ketinggiannya 50-85 km o Pada lapisan ini, energi matahari yang diserap hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangat tajam, yaitu pada ketinggian 80 km suhunya dapat mencapai -90°C. o Lapisan mesosfer melindungi bumi dari benda- benda meteor dan benda-benda luar angkasa yang menuju ke bumi.
  • 8. Mesopause o Merupakan batas atas lapisan mesosfer. o Suhu udara dapat mencapai -90°C. 4. Thermosfer o Lapisan di atas mesosfer o Terjadi penguraian gas menjadi atom-atom sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta berkurangnya daya campur antargas. o Lapisan ini disebut juga dengan lapisan panas (hot layer). o Suhu 1500°C o Suhu udara di bagian bawah berkisar -90°C, sedangkan di bagian atas mencapai ± 1010°C.
  • 9. Ionosfer o Terdapat proses ionisasi adalah proses dimana atom yang netral kehilangan elektron dan elektron menjadi ion negatif(anion). Oleh karena itu lapisan ini bermuatan positif o Berfungsi sebagai bidang pantul gelombang radio 5. Eksosfer o Merupakan lapisan paling luar yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. o Molekul-molekul pada lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan yang tinggi. o Batas atas lapisan ini adalah ruang antarplanet. o Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. Ini disebabkan pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga malekul- molekul yang ada sering meninggalkan atmosfer.
  • 10. Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan Bumi • Menjaga suhu di bumi tetap hangat. Pada siang hari, atmosfer menyerap dan memantulkan sebagian bsar sinar matahari sehingga suhu di bumi tidak terlalu panas. Sebaliknya, pada malam hari atmosfer berfungsi sebagai selimut, yaitu menghalangi pelepasan panas yang diterima bumi dari matahari. Oleh karena itu, amplitudo suhu di bumi antara siang dan malam hari tidak terlalu besar. • Melindungi bumi terhadap benda-benda dari luar angkasa (meteor) yang jatuh ke bumi. Meteor akan hancur di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi karena bergesekan dengan udara
  • 11. • Atmosfer berfungsi sebagai filter(penyaring) terhadap pancaran sinar matahari yang bergelombang pendek, seperti sinar alpha, sinar gamma, sinar beta, dan sinar ultraviolet. Sinar-sinar tersebut mempunyai daya tembus sangat besar sehingga sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. • Menyediakan gas-gas yang penting bagi kehidupan di bumi, seperti gas oksigen dan karbondioksida. • Ionosfer merupakan salah satu lapisan atmosfer yang berfungsi memantulkan gelombang radio. Dengan adanya lapisan ini, siaran radio dari sebuah stasiun pemancar dapat diterima oleh radio penerima, walaupun jaraknya sangat jauh.
  • 12. CUACA DAN IKLIM SERTA PENGUKURANNYA • Ananda Nur Shafira (03) • Fadillah Salsabila (10) • Fathiy Syima Syarifah (11)
  • 13. Pengertian Cuaca dan Iklim CUACA • Merupakan rata rata keadaan udara yang diukur dari wilayah yang sempit (Kota/Kabupaten) dalam waktu singkat (Paling lama 24 jam) • Terjadi karena faktor suhu dan kelembaban • Cabang ilmu yang mempelajari adalah meteorologi IKLIM • Merupakan rata rata keadaan cuaca dalam wilayah luas (Benua/Negara) dalam waktu lama (10-30 Tahun) • Dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi • Cabang ilmu yang mempelajari adalah klimatologi • Iklim bersifat stabil atau jarang berubah ubah
  • 14. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim A.Sinar Matarhari Dipengaruhi oleh: 1. Penyinaran matahari terhadap bumi Secara langsung: • Absorpsi: Penyerapan unsur-unsur radiasi matahari seperti sinar x, sinar gama, dan sinar ultraviolet • Refleksi: Pemanasan udara oleh matahari namun dipantulkan kembali oleh uap air (H2O), awan dan partikel partikel lain di atmosfer • Difusi: Proses penyebaran panas atau sinar matahari oleh atmosfer
  • 15. Secara Tidak langsung: • Konveksi Pemanasan secara vertikal. Konveksi terjadi karena adanya gerakan udara secara vertikal sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas. Di daerah pegunungan yang tinggi konveksi mengurangi kedinginan yang akut.
  • 16. • Adveksi Penyebaran panas secara horizontal. Hal ini terjadi akibat gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di dekatnya juga menjadi panas. Di daerah lintang tinggi yang terkena adveksi juga mengurangi kedinginan yang akut.
  • 17. • Konduksi Pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul- molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas lalu saling memberikan panas sehingga sama-sama panas.
  • 18. • Turbulensi Penyebaran panas secara berputar-putar. Hal ini menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin sehingga udara yang dingin ini akan menjadi panas pula. Daerah dingin yang terkena turbulensi udaranya akan menjadi hangat.
  • 19. 2. Tinggi rendahnya suatu tempat Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin temperatur semakin rendah, dan semakin rendah ketinggian tempat maka semakin tinggi temperatur udaranya 3. Sudut datang sinar matahari Semakin miring sinar datang matahari, maka semakin berkurang panasnya. Namun semakin miring sinar datang matahari maka akan semakin banyak juga daerah yang mendapat sinar matahari 4. Keadaan tanah Tanah yang putih dan licin banyak memantulkan tanah, sedangkan tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas 5. Angin dan arus laut Adanya angin dan arus laut yang datang dari daerah dingin akan mendinginkan temperatur daerah yang dilaluinya 6. Keadaan udara Udara yang banyak mendandung uap air dan karbon dioksida menyebabkan temperatur semakin panas 7. Sifat permukaan Daratan lebih cepat menerima panas daripada lautan
  • 20. B. Suhu Suhu adalah derajat panas atau dinginnya udara. Daerah dengan topografi rendah relatif lebih panas berbeda dengan yang berbukit/pegunungan Faktor faktor yang mempengaruhi suhu : 1. Letak lintang Pada permukaan bumi yang terletak pada daerah lintang rendah, suhu rata-rata tahunan cukup tinggi, tempat yang berada pada lintang tinggi, suhu rata- rata rendah 2. Kelembaban udara Dengan adanya penurunan suhu maka udara yang lembab tersebut berubah menjadi awan 3. Tekanan udara Tekanan udara ini dipengaruhi oleh suhu udara karena pemanasan udara oleh sinar matahari
  • 21. C. Tekanan udara Berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat sehingga semakin tinggi dari permukaan laut semakin rendah tekanan udaranya
  • 22. Kelembaban Udara • Banyaknya kandungan uap air di dalam udara ( jumlah uap air di udara hanya 2% dari massa atmosfer) • Uap air : komponen utama cuaca iklim • Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan (presipitasi) • Uap air mempunyai sifat meresap radiasi, jadi menentukan cepatnya kehilangan panas • Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah potensial yang tersedia didalam atmosfer, dan merpakan sumber awal terjadi badai
  • 23. ANGIN • UDARA YANG BERGERAK DARI TEKANAN MAKSIMUM KE TEKANAN YANG MINIMUM • ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN ADALAH ANEMOMETER
  • 25. ARAH ANGIN SECARA UMUM 25
  • 26. ANGIN SIKLON & ANGIN ANTISIKLON
  • 27. ANGIN DARAT & ANGIN LAUT
  • 28. ANGIN LEMBAH & ANGIN GUNUNG
  • 31. AWAN • TERJADINYA AWAN BILA UAP AIR DI UDARA YANG TEMPERATURNYA MENGALAMI PENURUNAN HINGGA MENCAPAI TITIK KONDENSASI 31
  • 32. GOLONGAN AWAN • CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI • ALTO (2.000-6.000 METER) AWAN SEDANG • STRATUS (< 2.000 METER) AWAN RENDAH  AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS DAN CUMULUS NIMBUS 32
  • 34. nimbostratus Letaknya rendah < 610 m di atas bumi dan sangat luas, lapisannya melebar seperti kabut yang berlapis-lapis, berwarna abu-abu, pinggirnya bergerigi, menghasilkan hujan gerimis/salju. stratus Awan ini memiliki bentuk yang tidak menentu, tepinya compang-camping tak beraturan, tebal, berwarna putih kegelapan, menimbulkan gerimis/salju. stratokumulus Awan bertumpuk dan membentuk gulungan besar seperti gelombang, halus, lapisannya tidak begitu tebal, berwarna putih keabu-abuan dengan tepian terang, diantaranya masih sedikit terlihat langit biru berselang-seling, tidak membawa hujan. Awan Rendah
  • 35. Awan ini kecil-kecil tetapi banyak, biasanya berbentuk seperti bola yang tebal atau bergulung-gulung melingkar seperti macaroni, berwarna putih atau abu-abu. altokumulus Awan ini luas, tampak seperti alas/selendang, berwarna keabu-abuan, bagian yang mengahdap sinar matahari tampak lebih terang, mengandung hujan. altostratus Awan Menengah
  • 36. sirostratus Tampak seperti kelambu putih halus, luas menutupi langit sehingga tampak cerah, mempunyai struktur serat dan kadang terlihat seeprti anyaman yang tidak teratur, awan ini sering memberikan fenomena “halo” pada saat bulan bersinar. Awan ini halus, struktur berserat, tampak seperti bulu ayam, sering tersusun sebagai pita yang melengkung, berwarna putih, tidak menimbulkan hujan. sirus sirokumulu s Awan ini terputus-putus dan penuh kristal- kristal es, tampak seperti gerombolan domba, berwarna putih, tebal, dapat menimbulkan bayangan.
  • 37. kumulus kumulonimbu s Letaknya rendah, tidak menyatu/terpisah-pisah, bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih berbentuk kubah seperti kapas, memiliki puncak-puncak berkepul-kepul membulat agak tinggi dan memiliki dasar horizontal, tebal, terbentuk pada siang hari dalam udara yang naik, bagian yang berhadapan daengan matahari kelihatan terang, jika hanya memperoleh sinar sebelah saja akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu, awan ini biasanya menghasilkan hujan. Awan ini merupakan salah satu awan yang menimbulkan hujan disertai dengan petir. Memmiliki volume yang besar, tebal, tampak seperti menara/gunung dengan pundak yang melebar. Ahli meteorologis telah mempelajari bagaimana awan cumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan ini menghasilkan hujan, hujan es, dan kilat.
  • 38. CURAH HUJAN • Uap air yang mengkondensasi dan jatuh dipermukaan bumi dalam proses hidrologi • Alat untuk mengukur curah hujan disebut hidrometer atau abrometer
  • 39. ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN • FLUVIOGRAF DAN OMBROMETER
  • 40. HUJAN ZENITHAL ( konvensional ) • Hujan yang disebabkan oleh naiknya udara yang mengandung uap air ke angkasa secara vertikal kemudian mengalami kondensasi maka terjadilah hujan
  • 42. HUJAN OROGRAFIS • Hujan yang terjadi dilereng pegunungan, terjadi karena udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan dan mengalami proses kondensasi karena pendinginan temperatur maka terjadilah hujan
  • 43. • Hujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama dengan angin berputar kemudian jatuh sbg hujan. HUJAN SIKLONAL
  • 44. HUJAN FRONTAL • Hujan yang terjadi karena pertemuan dua masa udara yang berbeda temperaturnya. Hal tersebut mengakibatkan masa udara panas yang mengandung uap air akan naik keatas dan masa udara dingin akan mengalami kondensasi yang mengakibatkan hujan
  • 46. HUJAN ASAM Hujan kang kondisi airnya menunjukkan tingkat keasaman yang cukup tinggi akibat polusi udara
  • 47. Klasifikasi Tipe Iklim dan Cara Menetukannya Ananda Nur Shafira (03) Fadillah Salsabila (10) Fathiy Syima Syarifah (11)
  • 48. Iklim Fisis Iklim fisis yaitu iklim yang di pengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu wilayah. Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim sebagai berikut : a) Iklim konfinental (darat) dan iklim Maritim (laut) o Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di daratan amat luas, sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini pada siang hari panas sekali dan malam hari sangat dingin. o Iklim laut, terjadi daerah kepulauan yang di kelilingi oleh laut luas, yang lembab. Di daerah ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah- daerah yang memiliki iklim benua adalah Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, dan Gurun Kalahari (Afrika) dan kawasan- kawasan Australia Tengah. Gurun Gobi Tibet Jazirah Arab Gurun Sahara
  • 49. b) Iklim Uganari  Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan temperature siang dan malam yang besar (Amplitudo harian tinggi).  Contoh daerah yang memiliki iklim uganari : 1. dataran tinggi Beka (Syria) 2. dataran tinggi Wonosari (Indonesia) 3. dataran tinggi Shan (Myanmar). c) Iklim Pegunungan  Iklim pegunungan terdapat di daerah- daerah pegunungan. Di daerah-daerah pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng- lereng pegunungan. Hujan seperti ini di sebut hujan orografis.  Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim- iklim pegunungan : 1. Jaya Wijaya (Indonesia) 2. Pegunungan Andes (Argentina) 3. Pegunungan Alpen (Swiss) dataran tinggi Beka dataran tinggi Wonosari dataran tinggi Shan Jaya Wijaya Pegunungan Andes Pegunungan Alpen
  • 50. Iklim Matahari Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya panas yang di terima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang di terima oleh permukaan bumi ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim matahari di sebut juga iklim garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5 kawasan iklim sebagai berikut : 1) Daerah Iklim Panas (tropis) 2) Daerah Iklim Sub tropis Utara 3) Daerah Iklim Sub tropis Selatan 4) Daerah Iklim Sedang Utara 5) Daerah Iklim Sedang Selatan 6) Daerah Iklim Dingin Utara 7) Daerah Iklim Dingin Selatan
  • 51. 1.Daerah iklim tropis Iklim Tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan 0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut : 1.) Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20°- 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C. 2.) Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar. 3.) Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. 4.) Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia.
  • 52. 2. Daerah Iklim Subtropis Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut: • Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang. • Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin. • Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. • Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah Iklim Mediterania. Jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut Daerah Iklim Tiongkok.
  • 53. 3.Daerah iklim sedang Iklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU dan 40° - 66½° LS. Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut : • Banyak terdapat gerakan – gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah ubah, arah angin yang bertiup berubah – ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba – tiba. • Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
  • 54. 4.Daerah iklim dingin Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri – ciri iklim tundra adalah sebagai berikut : • Musim dingin berlangsung lama • Musim panas yang sejuk berlangsung singkat • Udaranya kering. • Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun. • Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju. • Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah. • Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak. • Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia. Ciri – ciri iklim es adalah sebagai berikut : • Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi. • Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
  • 55. • Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik. • Dasar perhitungan mengadakan pembagian daerah iklim matahari adalah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang di bumi. Garis lintang di bumi dibagi menjadi dua bagian, yaitu 00 - 900 LU dan 00 - 900 LS. Daerah 00 adalah daerah panas sehingga makin mendekati daerah lintang 900 suhunya semakin dingin.
  • 56. • Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut : 1. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa. 2. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50 Lintang utara. 3. Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator. 4. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau 23,50 Lintang Selatan. 21 maret 21 juni 23 september 22 desember 21 maret 23,5oLU Khatulistiwa 23,5oLS 0o
  • 57. • Wladimir Koppen mengklasifikasi daerah iklim berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. •Hal itu disebabkan curah hujan dan temperatur merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi. •Untuk membedakan ciri-ciri temperetur dan hujan Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil. Iklim Koppen
  • 58. Penggolongan Iklim menurut Koppen Digunakan untuk menentukan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin atau terpanas. A = iklim tropis B = iklim kering C = iklim sedang D = iklim dingin E = iklim kutub Huruf Besar
  • 59. Penggolongan Iklim menurut Koppen Digunakan untuk membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di setiap daerah iklim. • f = selalu basah, hujan bisa jatuh dalam semua musim • s= buan kering pada musim panas dibelahan bumi yang bersangkutan. • w = bulan kering(winter) • m = hujan cukup(MEDIUM) Huruf Kecil
  • 60. Penggolongan Iklim menurut Koppen Iklim Kering (B) Iklim Sedang (C) Iklim Dingin (D) Iklim Kutub (E) Iklim Hujan Tropis (A)
  • 61. Iklim Hujan Tropis (A) Iklim Hujan Tropis (A) Penggolongan Iklim menurut Koppen Daerah hujan tropis yaitu daerah yang mempunyai temperatur bulanan terdingin +18°C. Iklim tersebut dibagi menjadi tiga tipe yaitu 1. Hutan Hujan Tropika (Af) 2. Monsun Tropika (Am) 3. Savana (Aw).
  • 62. • Hutan Hujan Tropika (Af) Daerah tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata-rata > 60 mm. Di daerah ini terdapat hutan-hutan yang lebat. Terdapat di : Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi Utara. • Monsun Tropika (Am) Daerah peralihan yang jumlah hujan pada bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah ini masih terdapat hutan yang cukup lebat. Terdapat di : Jawa Tengah, Jawa Barat, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua. Iklim Hujan Tropis (A)
  • 63. • Savana (Aw) Daerah tipe w memiliki musim kering yang panjang jumlah hujan pada bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Vegetasi di daerah ini berupa padang rumput dan pohon-pohon yang jarang. Terdapat di : Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru. Iklim Hujan Tropis (A)
  • 64. Iklim Kering (B)Penggolongan Iklim menurut Koppen Iklim Kering (B) • Daerah iklim kering (subtropik) mempunyai tingkat evaporasi(penguapan) tinggi daripada curah hujan, temperatur bulan terdingin 18- 3°C. •Persediaan air tidak cukup untuk mendukung kehidupan tanaman. • Tanaman tertentu yang dapat hidup seperti kaktus.
  • 65. • Iklim Stepa (Bs) Daerah setengah kering (semi arid) dengan curah hujan di lintang rendah antara 380-760 mm/tahun. • Iklim Padang Pasir (Bw) Daerah kering (arid) yang mempunyai curah hujan kurang dari 250 mm/tahun. Iklim Hujan Kering (B)
  • 66. Iklim Sedang (C)Penggolongan Iklim menurut Koppen Iklim Hujan Sedang (C) • Daerah iklim sedang dengan suhu udara rata-rata bulan  terdinginnya = -3 - 18°C terpanas >10°C • Iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu 1. Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs) 2. Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw) 3. Iklim Sedang yang Lembab (Cf).
  • 67. 1. Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs)  musim panas yang kering apabila jumlah hujan terkering (<30mm) pada musim panas lebih kecil dari 1/3 jumlah hujan bulan terbasah pada musim dingin.  Contoh: Madrid di Spanyol ; California; Perth di Australia; Santiago di Chili dsb. Iklim Hujan Sedang (C)
  • 68. 2. Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw)  musim panas yang lembab  musim dingin yang kering apabila jumlah hujan rata-rata pada musim dingin lebih kecil dari 1/10 jumlah hujan bulan terbasah pada musim panas 3. Iklim Sedang yang Lembab (Cf)  Iklim Sedang tidak dengan musim kering, daerah ini selalu lembab sepanjang tahun  Contoh : Chili, Argentina, Islandia, Norwegia Iklim Hujan Sedang (C)
  • 69. Penggolongan Iklim menurut Koppen Iklim Dingin (D) • Daerah yang termasuk iklim dingin mempunyai temperatur rata-rata bulan-bulan terdingin kurang dari -3°C dan rata-rata bulan-bulan terpanas lebih dari 10°C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu 1. Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw) 2. Iklim Dingin tanpa Periode Siang (Df).
  • 70. Iklim Dingin (D) 1. Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw) Contoh: Seoul di Korea selatan dan Rusia. 2. Iklim Dingin selalu Basah (Df) Contoh: Kanada, Norwegia, dsb
  • 71. Iklim Kutub (E)Penggolongan Iklim menurut Koppen Iklim Kutub (E) •Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas kurang dari 10°C. • Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu 1. Iklim Tundra (ET) 2. Iklim Es Salju Abadi (EF).
  • 72. Iklim Kutub (E) 1. Iklim Tundra (ET)  Temperatur rata-rata bulan terpanas 10-0°C.  Oleh karena itu daerah ini hanya terdapat berbagai lumut.  Terdapat di daerah Kanada utara dan rusia utara 2. Iklim Es-Salju Abadi (EF)  Temperatur rata-rata bulan terpanas dibawah 0°C.  Olek karena itu derah ini terdapat es-salju abadi.  Terdapat di daerah : Antartika dan Greenland
  • 74. • Franz Wilhelm Junghuhn (lahir di Mansfeld (dekat Pegunungan Harz), 26 Oktober 1809 – meninggal di Lembang, 24 April 1864 pada umur 54 tahun) adalah seorang naturalis, doktor, botanikus, geolog dan pengarang berkebangsaan Jerman (lalu Belanda). • Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F. Junghuhn membagi iklim Indonesia berdasarkan ketinggian tempat. Iklim Junghuhn
  • 75. Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut : 1. Zona iklim panas Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan temperature antara 26,30C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat
  • 76. 2. Zona iklim sedang Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan temperature antara 220C – 17,10C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, pinus dan sayur- sayuran
  • 77. 3. Zona iklim sejuk Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500 meter dan temperature antara 17,10C – 11,10C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. 4. Zona iklim dingin Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperature kurang dari 11,10C. Tanamannya adalah lumut
  • 78. Iklim Schmidt Ferguson Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya, langkah untuk menentukannya sebagai berikut : 1. Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan (gradient/Q) 2. Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus : Gradient (Q)= Banyaknya jumlah bulan kering x 100% Banyaknya jumlah bulan basah 3. Untuk menentukan kriteria bulan kering dan basah menggunakan klasifikasi Mohr. Bulan kering = bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm Bulan lembap = bulan yang curah hujannya antara 60 mm – 100 mm Bulan basah = bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
  • 79. 4. Menentukan berdasarkan besarnya rasio Q tipe curah hujan penggolongannya Contoh : Daerah X data curah hujan tahun 2005 sbg berikut: Jumlah bulan kering : 5 (Mei, Juni, Juli, Agustus, September) Jumlah bulan basah : 7 (Jan, Feb, Mar, Apr, Okt, Nov, Des) Jadi, Q = 5 7 x 100% = 71,34% Terletak antara 60%-100%. Jadi daerah X =beriklim D (kategori sedang) Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Curah Hujan (mm) 200 130 175 120 55 30 15 20 22 120 170 230 Tipe Iklim Kategori Nilai Q A Sangat Basah 0-14,3% B Basah 14,3-33,3% C Agak Basah 33,3-60% D Sedang 60-100% E Agak Kering 100-167% F Kering 167-300% G Sangat Kering 300-700% H Luar Biasa Kering >700%
  • 80. Iklim Oldeman • Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubungannya dengan tanaman pertanian yang sangat di perlukan di daerah – daerah tertentu. • Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan Zona Agroklimat. • Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut : 1. Iklim A, bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan 2. Iklim B1 7 – 9 bulan basah dan 1 bulan kering 3. Iklim B2 7 – 9 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering 4. Iklim C1 5 – 6 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering 5. Iklim C2 5 – 6 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering 6. Iklim C3 5 – 6 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering 7. Iklim D1 3 – 4 bulan basah dan 1 bulan kering 8. Iklim D2 3 – 4 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering 9. Iklim D3 3 – 4 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering 10. Iklim D4 3 – 4 bulan basah dan lebih dari 6 bulan kering 11. Iklim E1 kurang dari 3 bulan basah dan kurang dari 2 bulan kering 12. Iklim E2 kurang dari 3 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering 13. Iklim E3 kurang dari 3 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering 14. Iklim E4 kurang dari 3 bulan basah lebih dari 6 bulan
  • 81.
  • 82. D. Iklim di Indonesia dan Pengaruhnya Ananda Nur Shafira (03) Fadillah Salsabila (10) Fathiy Syima Syarifah (11)
  • 83. Keadaan iklim di Indonesia Indonesia memiliki 3 macam iklim yaitu iklim musim (iklim muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut. Namun di indonesia lebih dikenal dengan iklim tropis yang bisa disebut biasanya dengan sebutan iklim panas. Iklim yang tidak dimiliki oleh negara lain. IKLIM MUSIM IKLIM TROPIS IKLIM LAUT
  • 84. IKLIM MUSIM iklim muson (Iklim musim) terjadi karena angin musim yang bertiup berganti arah setiap setengah tahun sekali, iklim musim ini memberikan dampak negatif ataupun positif. Dengan adanya iklim musim di indonesia akan berganti musim dalam kurun waktu yang ditentukan sekitar 6 bulan sekali . Angin musim terdiri dari angin musim barat daya dan angin musim timur laut. Dengan adanya angin musim yang datang dalam kurun waktu 6 bulan sekali, kita dapat merasakan setiap pergantian musim yang terjadi di indonesia .
  • 85. IKLIM MUSIM - ANGIN MUSIM BARAT DAYA Pada angin musim barat daya ini bisa dibilang sifatnya basah . Angin musim barat daya adalah angin musim yang disebut dengan musim hujan, angin yang bertiup dari bulan oktober sampai dengan bulan april sehingga sudah dipastikan bahwa indonesia akan mengalami musim hujan berkepanjangan. Dan angin ini mempunyai banyak manfaat.
  • 86. IKLIM MUSIM angin Munson Barat bertiup di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Angin tersebut sebagai penanda datangnya awal musim hujan
  • 87. IKLIM MUSIM Manfaat dari angin musim barat :  menyuburkan panen  panen semakin menguntungkan  tidak kekurangan sumber air  hasil panen subur-subur  tumbuhan semakin subur, lebat, indah  hewan yang tidak kesulitan mencari sumber air  hasil panen semakin meningkat  tingkat kesuburan tanaman semakin berkembang
  • 88. IKLIM MUSIM Dampak negatif angin muson barat  Berpotensi menyebabkan tanah longsor  bahaya banjir masih terus mengancamBagi daerah pertanian seperti persawahan  tanah persawahan yang masih basah Penjemuran padi setelah panen, sulit  sungai meluap menggenangi areal persawahan. Padi akan menjadi rusak sebelum dipanen.
  • 89. IKLIM MUSIM -Angin Musim Timur bertiup pada bulan April sampai Oktober,ketika letak semu matahari di sebelah belahan bumi utara, sehingga menyebabkan tekanan udara wilayah benua Asia menjadi rendah dan tekanan udara wilayah benua Australia menjadi tinggi, hal tersebut menyebabkan angin bertiup dari benua Australia ke Benua Asia. Karena angin tersebut harus melewati daerah gurun yang luas di Benua Australia sehingga Udara sidikit mengandung uap air dan bersifat kering. Hal tersebutlah yang menyebabkan di Indonesia pada bulan-bulan tersebut menjadi musim kemarau.
  • 90. IKLIM MUSIM Dampak positif angin muson timur • Pendapatan para petani garam akan meningkat. • Kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah wisata khususnya pantai • Para petani yang baru saja selesai panen akan lebih cepat mendapatkan padinya • Lalu lintas perjalanan di udara akan lebih lancar dan nyaman dibanding ketika musim penghujan. • Aktifitas nelayan untuk menangkap ikan menjadi lancar karena cuaca yang cerah.
  • 91. IKLIM MUSIM Dampak negatif angin muson timur  Terjadi bencana kekeringan  Suhu udara yang sangat tinggi, sering mengakibatkan lemahnya kondisi tubuh manusia  Kesulitan untuk mendapatkan air bersih  Para petani terancam gagal panen  Banyaknya polusi yang meracuni masyarakat  Berpotensi terjadi kebakaran hutan
  • 92. IKLIM TROPIS iklim panas Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa meyebabkan Indonesia memiliki iklim tropika atau bisa disebut dengan iklim panas. Karena indonesia memiliki suhu yang tinggi sehingga sekitar tahunan indonesia akan mengalami musim paceklik atau yang disebut dengan musim panas berkepanjangan. Iklim tropis di Indonesia terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Tak heran jika orang indonesia terkadang suka mengeluh dengan cuaca panas yang ada di indonesia karena menyebabkan banyak kerugian yang dialami oleh warga indonesia. Sehingga warga indonesia sangat berharap iklim panas ini segera berakhir berganti dengan musim hujan yang membuat keuntungan banyak bagi warga indonesia.
  • 93. IKLIM TROPIS Ciri-ciri iklim tropis : • Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C. • Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar. • Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. • Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia
  • 94. IKLIM LAUT Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan objek wisata alam terutama indonesia merupakan negara yang memiliki laut, sungai atau samudera, sungai sangat memberikan manfaat sungai bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu indonesia memiliki iklim laut. Iklim laut adalah iklim yang banyak mendatangkan hujan yang bersifat lembab sehingga indonesia bisa mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Dengan adanya iklim laut ini warga indonesia merasakan kenyamanan karena lebih memiliki banyak keuntungan untuk membantu kelangsungan hidupnya. berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
  • 95. IKLIM LAUT Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40° a) Suhu rata-rata tahunan rendah; b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil; c) Banyak awan, dan d) Sering hujan lebat disertai badai. Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut: a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil; b) Banyak awan; c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik; d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba- tiba.
  • 96. Perubahan iklim di Indonesia Beberapa kondisi bisa merubah keadaan iklim suatu wilayah, begitu pula yang terjadi di Indonesia. Hal ini akan di tandai dengan adanya perubahan temperatur rata-rata harian yakni :  pola curah hujan  tinggi muka air laut  variabelitas iklim (seperti El nino, La nina) Dengan adanya perubahan iklim bisa menyebabkan dampak serius pada pertanian, kesehatan, perekonomian dan lain sebagainya. Peningkatan temperatur harian ini berpengaruh dalam curah hujan yang biasanya ditentukan oleh sirkulasi monsun asia dan australia. Sirkulasi monsun mempunyai dua musim yang berubah dalam kurun waktu 6 bulan sekali yaitu musim hujan dan musim kemarau. .
  • 97. . Fenomena yang mempengaruhi iklim di Indonesia yaitu :
  • 98. El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya suhu permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak turun di Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering.
  • 99. La Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan laut Samudera Pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La Nina adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat Australia dan Indonesia. Dengan demikian di daerah ini akan terjadi hujan lebat dan banjir di mana-mana.
  • 100. El Nino terjadi karena di Samudera Pasifik dan Indonesia berkurang curah hujan dari biasanya. La Nina terjadi karena angin passat bertiup dengan kencang dan terus menerus melewati Samudera Pasifik menuju Australia.
  • 101. Dampak El Nino terhadap kondisi cuaca Indonesia Dampak La Nino terhadap kondisi cuaca Indonesia
  • 102. Dipole Mode Peristiwa Dipole Mode ditandai dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan laut antara samudera hindia tropis bagian barat dengan samudera hindia baian timur. Anomali ini memiliki kondisi yang sangat dingin lebih dingin dari cuaca normal. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Angin monsun adalah angin yang berhembus dan berganti arah dua kali atau polanya berlawanan sepanjang tahun. Ada dua macam angin munson yaitu angin munson Asia dan angin munson Australia. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Daerah pertemuan angin antar tropis merupakan tempat daerah panas dan selalu naik dan agak jarang ada angin. Di daerah ini terjadi pertemuan antara angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara yang menyebabkan udara terangkat dan bisa menghasilkan badai konvektif. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia Suhu permukaaan laut di wilayah indonesia mempunyai pengaruh sangat peting terhadap curah hujan, sehingga bisa terdeteksi dari perubahan pada suhu.
  • 103. Keunggulan Iklim Di Indonesia  Indonesia memiliki 3 musim yaitu iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut  Indonesia bisa melakukan kegiatan ekonomi sepanjang tahun  Indonesia memiliki musim kemarau dan musim hujan yang datang setiap setengah tahun sekali  Indonesia memiliki cuaca yang tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin  Indonesia dengan beranekaragam kekayaaan alam  Indonesia dengan hamparan tanah yang luas, subur dan mudah untuk ditanami tumbuh-tumbuhan, padi, bunga dan lain sebagainya  Indonesia yang memiliki berbagai macam laut, pantai, dan pulau yang terbentang luas.  Indonesia dengan kekayaan wisata alam
  • 104. Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang Komunikasi Salah satu lapisan atmosfer Bumi adalah ionosfer yang memiliki kemampuan memantulkan gelombang radio. saat ini negara kita telah memiliki satelit komunikasi PALAPA yang ditempatkan di atmosfer pada lokasi geostasioner dengan ketinggian sekitar 36.000 km di atas muka Bumi. Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang Transportasi Demikian pula dalam sistem transportasi udara. Oleh karena itu, setiap hari televisi senantiasa menginformasikan prakiraan cuaca.
  • 105. Pemanfaatan Cuaca di Bidang Industri Industri itu umumnya yang membutuhkan panas Matahari, antara lain industri genteng, batu bata, dan kerupuk. Cuaca juga mempengaruhi aktivitas penduduk sehari-hari Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang Pertanian Mereka berpendapat bahwa bulan- bulan yang berakhiran kata ber (September, Oktober, November, dan Desember) merupakan musim hujan. Pada musim hujan, para petani mulai turun ke sawah dan ladang untuk mengolah lahan.
  • 107. Dampak pada Cuaca & Muka Air Laut • Meningkatnya temperatur permukaan global memiliki serangkaian pengaruh yang rumit pada pola cuaca. • Perkiraan cuaca menjadi kurang akurat. • Kemungkinan dampak yang terjadi mencakup : kekeringan yang lebih lama, musim hujan yang lebih panjang, dan meningkatnya intensitas siklon tropis. • Muka air laut akan bertambah antara 9 hingga 88 cm pada 2100 dan akan terus bertambah.
  • 108. Perubahan Temperatur Global Sumber : www.metoffice.gov.uk
  • 109. Dampak pada Manusia • Kesehatan • Pemukiman • Pengairan • Energi & Industri • Pertanian • Kehutanan • Perikanan
  • 110. Dampak di Bidang Pertanian • Dampak yang terjadi kompleks dan bervariasi terhadap wilayah dan tingkat perubahan iklim. • Faktor yang mempengaruhi adalah perubahan temperatur regional, curah hujan, dan adaptasi oleh petani. • Umumnya, peningkatan suhu akan mempengaruhi kondisi pertanian di wilayah lintang tengah. • Pemanasan beberapa derajat celcius akan memberikan dampak yang signifikan bagi sektor pertanian (penurunan produktivitas pertanian).
  • 111. Dampak di Bidang Pertanian (lanjutan) • Peningkatan temperatur akan menyebabkan pergeseran musim dan mengubah pola musim tanam di beberapa daerah. • Petani di daerah tadah hujan akan mengubah pola panen atau membiarkan lahan mereka jika curah hujan regional dan limpasan berkurang atau bertambah. • Pada beberapa wilayah, berkurangnya produktivitas lahan akan memaksa petani untuk membuka lahan pertanian baru di tempat lain.
  • 112. Dampak pada Bidang Kehutanan • Perubahan pola cuaca dan ketersediaan air di kawasan hutan dapat mengancam kelangsungan hidup pohon dan flora & fauna yang di hidup di dalamnya. • Peningkatan temperatur akan menyebabkan timbulnya kebakaran hutan.
  • 113. Kebakaran Hutan Kejadian El Nino dan Kebakaran Hutan di Indonesia (Kadarsah, 2006)
  • 114. Dampak pada Perikanan • Perubahan iklim, penangkapan berlebihan dan polusi akan mengancam produktivitas nelayan tradisional. • Perubahan suhu air laut dapat menyebabkan ikan-ikan mati atau bermigrasi diluar jangkauan nelayan tradisional. • Berubahnya arus laut akan menggiring ikan-ikan pada habitat yang baru. • Dampak utama pada tingkat nasional dan lokal adalah pencampuran spesies dan perubahan habitat.
  • 115. Dampak pada Ekosistem • Perubahan dan penyimpangan berbagai jenis spesies tanaman dan hewan. • Punahnya spesies-spesies yang rentan terkena dampak perubahan iklim dan berubahnya keragaman hayati.
  • 116. Dampak Regional • Model iklim yang berbeda memperkirakan dampak global yang sama, tapi dapat bervariasi dalam perkiraan untuk regional. • Permasalahan perubahan iklim dalam era globalisasi ekonomi, harus ditangani bersama sebab Peningkatan hubungan dan globalisasi ekonomi membuat tidak akan ada “pemenang” terkait perubahan iklim. • Skenario perubahan iklim yang dahsyat tetap menjadi perhatian bagi yang akan menjadi “pemenang”.
  • 117. Skenario Perubahan Iklim • Para ahli tidak dapat membuat skenario terkait laju dan besar perubahan iklim jika : > Lautan terganggu > Lapisan es di Antartika dan Greenland mencair > GRK dalam jumlah besar lepas dari melting permafrost or methane pada sedimen pantai
  • 120. DAMPAK PENINGKATAN TEMPERATUR DI INDONESIA • Perubahan Pola Curah Hujan. • Meningkatnya kejadian kekeringan, kebanjiran dan tanah longsor. • Meningkatnya populasi nyamuk. • Meningkatnya kejadian badai.
  • 121. Curah Hujan di Indonesia 1350 1400 1450 1500 1550 1600 1650 1700 1750 1800 1950 1960 1970 1980 1990 2000 Tahun mm/Tahun
  • 122. Rangkuman • Dampak perubahan iklim akan mempengaruhi banyak sektor kehidupan masyarakat dan ekosistem. • Kemampuan masyarakat beradaptasi terhadap dampak akan sangat dipengaruhi oleh laju kecepatan perubahan.
  • 123. Rangkuman (lanjutan) • Pertanian, hutan, dan perikanan akan mengalami perubahan tahunan secara signifikan. • Tingkat kesuburan, daya tahan, dan komposisi spesies pada berbagai ekosistem akan berubah secara dramatis. • Perubahan rentang dan kekuatan penyebab penyakit dan hama menjadi efek yang merugikan kesehatan manusia.
  • 124. Rangkuman (lanjutan) • Kerusakan ekosistem dan pergeseran lingkungan menjadi lebih besar seiring peningkatan laju perubahan iklim. • Perubahan iklim bisa terjadi bersamaan dengan tekanan pada lingkungan dengan jenis lain. Hasilnya, dampak perubahan iklim akan semakin besar.
  • 125. F. Kajian tentang Iklim dan Pemanfaatannya
  • 126. 1. Pemanfaatan Iklim di Bidang Pertanian • a. Jika ingin menanam padi, harus memilih daerah yang bersuhu udara panas dengan curah hujan cukup tinggi.
  • 127. • b. Tanaman hortikultura cocok dibudidayakan di daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas curah hujan sedang.
  • 128. 2. Pemanfaatan Iklim di Bidang Perikanan • a. Sebagi nelayan, maka pengetahuan mengenai cuaca mutlak diperlukan.
  • 129. 3. Pemanfaatan Iklim di Bidang Transportasi a. Kelancaran transportasi darat, air, maupun udara sangat dipengaruhi oleh faktor suhu ; arah dan kecepatan angin ; awan ; kabut.
  • 130. 4. Pemanfaatan Iklim di Bidang Pariwisata • Kelancaran kegiatan para turis mengunjungi tempat – tempat wisata sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, khususnya musim.
  • 131. 5. Terhadap Keanekaragaman Hayati : Beberapa dampak langsung perubahan iklim yang paling berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati : a) Spesies ranges (cakupan jenis) Perubahan Iklim berdampak pada pada temperatur dan curah hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies tidak dapat menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran toleransi yang rendah terhadap fluktuasi suhu.
  • 132. 6. Terhadap Bidang Komunikasi : Salah satu lapisan atmosfer Bumi adalah ionosfer yang memilikikemampuan memantulkan gelombang radio. Sifat fisik lapisan ini dimanfaatkan manusia dalam bidang komunikasi untuk penyiaran radio, sehingga arus informasi dapat dengan mudah dan cepat diterima oleh masyarakat. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang atmosfer dan sistem komunikasi, saat ini negara kita telah memiliki satelit komunikasi PALAPA yang ditempatkan di atmosfer pada lokasi geostasioner dengan ketinggian sekitar 36.000 km di atas muka Bumi.
  • 133. 7. Pemanfaatan Iklim di Bidang Transportasi : Dalam bidang transportasi, faktor-faktor cuaca seperti pola angin dan curah hujan sangat mempengaruhi kelancaran jalur transportasi, baik transportasi laut maupun udara. Sebagai contoh jalur pelayaran akan sangat terganggu jika terjadi angin ribut atau badai yang disertai hujan lebat. Demikian pula dalam sistem transportasi udara. Oleh karena itu, setiap hari televisi senantiasa menginformasikan prakiraan cuaca
  • 134. G. Layanan BMKG kepada Masyarakat
  • 135. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 4. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 5. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • 136. 6. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim; 7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 8. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 9. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 10.Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 11.Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 12.Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 13.Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 14.Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
  • 137. 15.Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG; 16.Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG; 17.Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG; 18.Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. • Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang perhubungan. • Layanan BMKG dalam bidang meteorologi adalah sebagai berikut. a. Prakiraan cuaca. b. Prospek cuaca. c. Citra satelit. d. Citra radar. e. Prakiraan angin. f. Potensi banjir. g. Maritim: 1) Prakiraan tinggi gelombang di wilayah Indonesia. dan 2) Prakiraan cuaca dan tinggi gelombang jalur penyeberangan. h. Siklon tropis. i. Kebakaran hutan. j. Cuaca penerbangan
  • 138. • Layanan BMKG dalam bidang klimatologi antara lain sebagai berikut. a. Informasi hujan bulanan. b. Prakiraan hujan bulanan. c. Prakiraan musim. d. Dinamika atmosfer. e. Potensi banjir. f. Analisis kejadian iklim ekstrem
  • 139. H. Menunjukkan Perilaku Responsif dan Bertanggung Jawab
  • 140. • Perilaku responsif / kesadaran diri akan tugas kita sebagai satu – satunya makhluk hidup di bumi yang dapat mengendalikan dan merawat bumi yaitu dengan melestarikan lingkungan, saling mengingatkan antarsesama mengenai pentingnya menjaga keasrian lingkungan, selalu ingat kewajiban untuk merawat lingkungan, dan mencegah orang lain yang berniat merusak lingkungan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
  • 141.
  • 142. TERIMA KASIH Dibuat Oleh : • Ananda Nur Shafira • Fadillah Salsabila • Fathiy Syima Syarifah • Mahda Izzati • Lantika Dhia Nareswari