2. Pengertian Atmosfer
• Manusia dan segala makhluk dapat hidup di bumi, salah
satunya karena bumi diselubungi atmosfer yang tebal
hampir 1000 km. Atmosfer berasal dari kata atmos yang
berarti uap dan spharia yang berarti bola. Jadi, Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti/menyelubungi
bumi. Atmosfer terdiri dari campuran gas, air, dan partikel
debu. Keberadaan lapisan udara ini tetap di tempatnya
karena adanya gaya tarik bumi yang cukup besar.
3. gas-gas utama yang ada dalam atmosfer
o Nitrogen : sangat diperlukan
dalam pertumbuhan tanaman,
sering juga digunakan sebagai
bahan dasar industri pupuk.
o Argon : digunakan bersama
dengan gas neon dalam industri
listrik.
o Karbondioksida : dibuthkan
dalam pernapasan dan
fotosintesis tumbuhan
o Neon : dimanfaatkan dalam dunia
kedokteran, misalnya rontgen.
o Helium : dimanfaatkan untuk
mengisi balon gas, balon udara
dan bahan bakar mesin roket.
5. Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
o Lapisan udara yang paling bawah, tempat manusia,
hewan, dan tumbuhan hidup
o Ketinggiannya 6-20 km
o Ketebalan troposfer tidak sama, di atas Kutub Utara
11 km dan di atas Kutub Selatan 9 km
o Lapisan yang paling padat (75%) dari lapisan
atmosfer
o Setiap kenaikan 100m suhu udara turun 0,50C, di
daerah tropis suhu rata-rata 0,60C
o Setiap turun 100m suhu naik 100C
o Terjadi berbagai peristiwa cuaca pada lapisan ini,
seperti awan, hujan, angin, badai, petir, dan siklon
6. Tropopause
o Merupakan batas atas lapisan troposfer.
o Antara kedua lapisan itu (troposfer dan tropopause)
terdapat daerah peralihan yang tebalnya 2 km.
o Pada sekitar ketinggian 12 km, suhu udara berhenti
turun konstan.
2. Stratosfer
o Lapisan di atas tropopause.
o Pada ketinggian berkisar 49 km, suhu atau
temperatur tetap (konstan) ± -60°C merupakan
lapisan isothermal pada ketinggian 12 – 20 km
o Terdapat lapisan inverse pada ketinggian antara 20 –
49 km dengan suhu udara mencapai -5°C.
o Terdapat lapisan ozon (O₃) yang menyerap sinar
ultraviolet.
7. Stratopause
o Merupakan pembatas antara stratosfer dengan
mesosfer
o Pada lapisan ini suhunya hampir sama dengan
suhu di permukaan bumi.
3. Mesosfer
o Lapisan di atas stratosfer.
o Ketinggiannya 50-85 km
o Pada lapisan ini, energi matahari yang diserap
hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan
sangat tajam, yaitu pada ketinggian 80 km
suhunya dapat mencapai -90°C.
o Lapisan mesosfer melindungi bumi dari benda-
benda meteor dan benda-benda luar angkasa
yang menuju ke bumi.
8. Mesopause
o Merupakan batas atas lapisan mesosfer.
o Suhu udara dapat mencapai -90°C.
4. Thermosfer
o Lapisan di atas mesosfer
o Terjadi penguraian gas menjadi atom-atom
sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar
X, serta berkurangnya daya campur antargas.
o Lapisan ini disebut juga dengan lapisan panas
(hot layer).
o Suhu 1500°C
o Suhu udara di bagian bawah berkisar -90°C,
sedangkan di bagian atas mencapai ± 1010°C.
9. Ionosfer
o Terdapat proses ionisasi adalah proses dimana atom
yang netral kehilangan elektron dan elektron menjadi
ion negatif(anion). Oleh karena itu lapisan ini bermuatan
positif
o Berfungsi sebagai bidang pantul gelombang radio
5. Eksosfer
o Merupakan lapisan paling luar yang menyatu dengan
ruang hampa udara di angkasa luar.
o Molekul-molekul pada lapisan ini selalu bergerak
dengan kecepatan yang tinggi.
o Batas atas lapisan ini adalah ruang antarplanet.
o Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka.
Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel
netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. Ini disebabkan
pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga malekul-
molekul yang ada sering meninggalkan atmosfer.
10. Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan Bumi
• Menjaga suhu di bumi tetap hangat. Pada
siang hari, atmosfer menyerap dan
memantulkan sebagian bsar sinar matahari
sehingga suhu di bumi tidak terlalu panas.
Sebaliknya, pada malam hari atmosfer
berfungsi sebagai selimut, yaitu menghalangi
pelepasan panas yang diterima bumi dari
matahari. Oleh karena itu, amplitudo suhu di
bumi antara siang dan malam hari tidak terlalu
besar.
• Melindungi bumi terhadap benda-benda dari
luar angkasa (meteor) yang jatuh ke bumi.
Meteor akan hancur di atmosfer sebelum
sampai ke permukaan bumi karena
bergesekan dengan udara
11. • Atmosfer berfungsi sebagai filter(penyaring)
terhadap pancaran sinar matahari yang
bergelombang pendek, seperti sinar alpha,
sinar gamma, sinar beta, dan sinar
ultraviolet. Sinar-sinar tersebut mempunyai
daya tembus sangat besar sehingga sangat
berbahaya bagi kehidupan di bumi.
• Menyediakan gas-gas yang penting bagi
kehidupan di bumi, seperti gas oksigen dan
karbondioksida.
• Ionosfer merupakan salah satu lapisan
atmosfer yang berfungsi memantulkan
gelombang radio. Dengan adanya lapisan
ini, siaran radio dari sebuah stasiun
pemancar dapat diterima oleh radio
penerima, walaupun jaraknya sangat jauh.
12. CUACA DAN IKLIM SERTA
PENGUKURANNYA
• Ananda Nur Shafira (03)
• Fadillah Salsabila (10)
• Fathiy Syima Syarifah (11)
13. Pengertian Cuaca dan Iklim
CUACA
• Merupakan rata rata keadaan
udara yang diukur dari wilayah
yang sempit (Kota/Kabupaten)
dalam waktu singkat (Paling
lama 24 jam)
• Terjadi karena faktor suhu dan
kelembaban
• Cabang ilmu yang mempelajari
adalah meteorologi
IKLIM
• Merupakan rata rata keadaan
cuaca dalam wilayah luas
(Benua/Negara) dalam waktu
lama (10-30 Tahun)
• Dipengaruhi oleh posisi
matahari terhadap bumi
• Cabang ilmu yang mempelajari
adalah klimatologi
• Iklim bersifat stabil atau jarang
berubah ubah
14. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
A.Sinar Matarhari
Dipengaruhi oleh:
1. Penyinaran matahari terhadap
bumi
Secara langsung:
• Absorpsi: Penyerapan unsur-unsur radiasi
matahari seperti sinar x, sinar gama, dan sinar
ultraviolet
• Refleksi: Pemanasan udara oleh matahari namun
dipantulkan kembali oleh uap air (H2O), awan dan
partikel partikel lain di atmosfer
• Difusi: Proses penyebaran panas atau sinar
matahari oleh atmosfer
15. Secara Tidak langsung:
• Konveksi
Pemanasan secara vertikal. Konveksi terjadi karena adanya
gerakan udara secara vertikal sehingga udara di atas yang belum
panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya
yang sudah panas. Di daerah pegunungan yang tinggi konveksi
mengurangi kedinginan yang akut.
16. • Adveksi
Penyebaran panas secara horizontal. Hal ini terjadi akibat
gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara
di dekatnya juga menjadi panas. Di daerah lintang tinggi yang
terkena adveksi juga mengurangi kedinginan yang akut.
17. • Konduksi
Pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-
molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi
panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas
langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas
bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas
lalu saling memberikan panas sehingga sama-sama panas.
18. • Turbulensi
Penyebaran panas secara berputar-putar. Hal ini menyebabkan
udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin sehingga
udara yang dingin ini akan menjadi panas pula. Daerah dingin yang
terkena turbulensi udaranya akan menjadi hangat.
19. 2. Tinggi rendahnya suatu tempat
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin temperatur semakin
rendah, dan semakin rendah ketinggian tempat maka semakin
tinggi temperatur udaranya
3. Sudut datang sinar matahari
Semakin miring sinar datang matahari, maka semakin berkurang
panasnya. Namun semakin miring sinar datang matahari maka
akan semakin banyak juga daerah yang mendapat sinar matahari
4. Keadaan tanah
Tanah yang putih dan licin banyak memantulkan tanah,
sedangkan tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas
5. Angin dan arus laut
Adanya angin dan arus laut yang datang dari daerah dingin akan
mendinginkan temperatur daerah yang dilaluinya
6. Keadaan udara
Udara yang banyak mendandung uap air dan karbon dioksida
menyebabkan temperatur semakin panas
7. Sifat permukaan
Daratan lebih cepat menerima panas daripada lautan
20. B. Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya udara.
Daerah dengan topografi rendah relatif lebih panas
berbeda dengan yang berbukit/pegunungan
Faktor faktor yang mempengaruhi suhu :
1. Letak lintang
Pada permukaan bumi yang terletak pada daerah
lintang rendah, suhu rata-rata tahunan cukup tinggi,
tempat yang berada pada lintang tinggi, suhu rata-
rata rendah
2. Kelembaban udara
Dengan adanya penurunan suhu maka udara yang
lembab tersebut berubah menjadi awan
3. Tekanan udara
Tekanan udara ini dipengaruhi oleh suhu udara
karena pemanasan udara oleh sinar matahari
21. C. Tekanan udara
Berbanding terbalik dengan ketinggian suatu
tempat sehingga semakin tinggi dari permukaan
laut semakin rendah tekanan udaranya
22. Kelembaban Udara
• Banyaknya kandungan uap air di dalam udara ( jumlah uap air di udara hanya 2%
dari massa atmosfer)
• Uap air : komponen utama cuaca iklim
• Besarnya uap air merupakan potensi terjadinya hujan (presipitasi)
• Uap air mempunyai sifat meresap radiasi, jadi menentukan cepatnya kehilangan
panas
• Makin besar uap air di dalam udara, makin besar jumlah potensial yang tersedia
didalam atmosfer, dan merpakan sumber awal terjadi badai
23. ANGIN
• UDARA YANG BERGERAK DARI
TEKANAN MAKSIMUM KE
TEKANAN YANG MINIMUM
• ALAT PENGUKUR KECEPATAN
ANGIN ADALAH ANEMOMETER
31. AWAN
• TERJADINYA AWAN BILA UAP
AIR DI UDARA YANG
TEMPERATURNYA
MENGALAMI PENURUNAN
HINGGA MENCAPAI TITIK
KONDENSASI
31
32. GOLONGAN AWAN
• CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI
• ALTO (2.000-6.000 METER) AWAN SEDANG
• STRATUS (< 2.000 METER) AWAN RENDAH
AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN
HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS
DAN CUMULUS NIMBUS
32
34. nimbostratus
Letaknya rendah <
610 m di atas bumi
dan sangat luas,
lapisannya melebar
seperti kabut yang
berlapis-lapis,
berwarna abu-abu,
pinggirnya bergerigi,
menghasilkan hujan
gerimis/salju.
stratus
Awan ini memiliki
bentuk yang tidak
menentu, tepinya
compang-camping tak
beraturan, tebal,
berwarna putih
kegelapan,
menimbulkan
gerimis/salju.
stratokumulus
Awan bertumpuk dan
membentuk gulungan
besar seperti
gelombang, halus,
lapisannya tidak begitu
tebal, berwarna putih
keabu-abuan dengan
tepian terang,
diantaranya masih
sedikit terlihat langit
biru berselang-seling,
tidak membawa hujan.
Awan Rendah
35. Awan ini kecil-kecil tetapi
banyak, biasanya berbentuk
seperti bola yang tebal atau
bergulung-gulung melingkar
seperti macaroni, berwarna
putih atau abu-abu.
altokumulus
Awan ini luas, tampak seperti
alas/selendang, berwarna
keabu-abuan, bagian yang
mengahdap sinar matahari
tampak lebih terang,
mengandung hujan.
altostratus
Awan Menengah
36. sirostratus
Tampak seperti
kelambu putih halus,
luas menutupi langit
sehingga tampak
cerah, mempunyai
struktur serat dan
kadang terlihat seeprti
anyaman yang tidak
teratur, awan ini sering
memberikan fenomena
“halo” pada saat bulan
bersinar.
Awan ini halus,
struktur berserat,
tampak seperti
bulu ayam, sering
tersusun sebagai
pita yang
melengkung,
berwarna putih,
tidak
menimbulkan
hujan.
sirus sirokumulu
s
Awan ini
terputus-putus
dan penuh kristal-
kristal es, tampak
seperti
gerombolan
domba, berwarna
putih, tebal, dapat
menimbulkan
bayangan.
37. kumulus kumulonimbu
s
Letaknya rendah, tidak
menyatu/terpisah-pisah, bagian dasarnya
berwarna hitam dan di atasnya putih
berbentuk kubah seperti kapas, memiliki
puncak-puncak berkepul-kepul
membulat agak tinggi dan memiliki
dasar horizontal, tebal, terbentuk pada
siang hari dalam udara yang naik, bagian
yang berhadapan daengan matahari
kelihatan terang, jika hanya memperoleh
sinar sebelah saja akan menimbulkan
bayangan yang berwarna kelabu, awan
ini biasanya menghasilkan hujan.
Awan ini merupakan salah satu
awan yang menimbulkan hujan
disertai dengan petir.
Memmiliki volume yang besar,
tebal, tampak seperti
menara/gunung dengan
pundak yang melebar. Ahli
meteorologis telah
mempelajari bagaimana awan
cumulonimbus terbentuk dan
bagaimana awan ini
menghasilkan hujan, hujan es,
dan kilat.
38. CURAH HUJAN
• Uap air yang mengkondensasi dan
jatuh dipermukaan bumi dalam
proses hidrologi
• Alat untuk mengukur curah
hujan disebut hidrometer
atau abrometer
40. HUJAN ZENITHAL ( konvensional )
• Hujan yang disebabkan oleh
naiknya udara yang mengandung
uap air ke angkasa secara vertikal
kemudian mengalami kondensasi
maka terjadilah hujan
42. HUJAN OROGRAFIS
• Hujan yang terjadi dilereng pegunungan, terjadi karena udara
yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan dan
mengalami proses kondensasi karena pendinginan
temperatur maka terjadilah hujan
43. • Hujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama
dengan angin berputar kemudian jatuh sbg hujan.
HUJAN SIKLONAL
44. HUJAN FRONTAL
• Hujan yang terjadi karena pertemuan dua
masa udara yang berbeda temperaturnya. Hal
tersebut mengakibatkan masa udara panas
yang mengandung uap air akan naik keatas
dan masa udara dingin akan mengalami
kondensasi yang mengakibatkan hujan
46. HUJAN ASAM
Hujan kang kondisi airnya menunjukkan tingkat
keasaman yang cukup tinggi akibat polusi udara
47. Klasifikasi Tipe
Iklim dan Cara
Menetukannya
Ananda Nur Shafira (03)
Fadillah Salsabila (10)
Fathiy Syima Syarifah (11)
48. Iklim Fisis
Iklim fisis yaitu iklim yang di pengaruhi
oleh keadaan fisik dari suatu wilayah.
Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah,
terdapat perbedaan iklim sebagai berikut :
a) Iklim konfinental (darat) dan iklim
Maritim (laut)
o Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di
daratan amat luas, sehingga angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah
angin darat yang kering. Di daerah ini pada
siang hari panas sekali dan malam hari sangat
dingin.
o Iklim laut, terjadi daerah kepulauan yang di
kelilingi oleh laut luas, yang lembab. Di daerah
ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada
malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-
daerah yang memiliki iklim benua adalah Gurun
Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara,
dan Gurun Kalahari (Afrika) dan kawasan-
kawasan Australia Tengah.
Gurun Gobi
Tibet
Jazirah Arab
Gurun Sahara
49. b) Iklim Uganari
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan
tinggi dengan perbedaan temperature siang
dan malam yang besar (Amplitudo harian
tinggi).
Contoh daerah yang memiliki iklim uganari :
1. dataran tinggi Beka (Syria)
2. dataran tinggi Wonosari (Indonesia)
3. dataran tinggi Shan (Myanmar).
c) Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan terdapat di daerah-
daerah pegunungan. Di daerah-daerah
pegunungan berudara sejuk dan sering turun
hujan karena awan yang naik ke lereng-
lereng pegunungan. Hujan seperti ini di
sebut hujan orografis.
Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim-
iklim pegunungan :
1. Jaya Wijaya (Indonesia)
2. Pegunungan Andes (Argentina)
3. Pegunungan Alpen (Swiss)
dataran tinggi Beka
dataran tinggi Wonosari
dataran tinggi Shan
Jaya Wijaya
Pegunungan Andes
Pegunungan Alpen
50. Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang
perhitungannya berdasarkan banyaknya
panas yang di terima oleh permukaan bumi
dari matahari. Banyaknya panas yang di
terima oleh permukaan bumi ini berlainan
berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim
matahari di sebut juga iklim garis lintang
atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan
lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5
kawasan iklim sebagai berikut :
1) Daerah Iklim Panas (tropis)
2) Daerah Iklim Sub tropis Utara
3) Daerah Iklim Sub tropis Selatan
4) Daerah Iklim Sedang Utara
5) Daerah Iklim Sedang Selatan
6) Daerah Iklim Dingin Utara
7) Daerah Iklim Dingin Selatan
51. 1.Daerah iklim tropis
Iklim Tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan
0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah
sebagai berikut :
1.) Suhu udara rata – rata tinggi, karena
matahari selalu vertikal. Umumnya suhu
udara antara 20°- 23° C. Bahkan dibeberapa
tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.
2.) Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil.
Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan
amplitudo hariannya besar.
3.) Tekanan udara lebih rendah dan
perubahannya secara perlahan dan
beraturan.
4.) Hujan banyak dan umumnya lebih banyak
dari daerah lain di dunia.
52. 2. Daerah Iklim Subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan
23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan
antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:
• Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan
merupakan daerah peralihan dari daerah iklim
tropis dan iklim sedang.
• Terdapat empat musim, yaitu musim semi,
musim panas, musim gugur, dan musin dingin.
Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu
panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
• Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan
tidak terlalu dingin.
• Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh
pada musim dingin dan musim panasnya
kering disebut daerah Iklim Mediterania. Jika
hujan jatuh pada musim panas dan musim
dinginnya kering disebut Daerah Iklim
Tiongkok.
53. 3.Daerah iklim sedang
Iklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU
dan 40° - 66½° LS.
Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut
:
• Banyak terdapat gerakan – gerakan udara
siklonal, tekanan udara yang sering
berubah ubah, arah angin yang bertiup
berubah – ubah tidak menentu, dan sering
terjadi badai
secara tiba – tiba.
• Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan
amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada
daerah iklim tropis.
54. 4.Daerah iklim dingin
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim
ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat
dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri – ciri iklim tundra adalah sebagai berikut :
• Musim dingin berlangsung lama
• Musim panas yang sejuk berlangsung singkat
• Udaranya kering.
• Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
• Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
• Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas
akibat mencairnya es di permukaan tanah.
• Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
• Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di
utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai
utara Siberia.
Ciri – ciri iklim es adalah sebagai berikut :
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat
salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland
(tanah hijau) dan Antartika di kutub
selatan.
55. • Daerah-daerah yang terletak antara lintang
300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah
selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik.
Berdasarkan pembagian iklim tersebut
Indonesia termasuk daerah iklim tropika.
Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya
suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada
pembagian musim seperti di daerah sedang
atau di daerah subtropik.
• Dasar perhitungan mengadakan pembagian
daerah iklim matahari adalah banyaknya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan
pada letak lintang di bumi. Garis lintang di bumi
dibagi menjadi dua bagian, yaitu 00 - 900 LU
dan 00 - 900 LS. Daerah 00 adalah daerah
panas sehingga makin mendekati daerah
lintang 900 suhunya semakin dingin.
56. • Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara
ke belahan bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun
adalah sebagai berikut :
1. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
2. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau
23,50 Lintang utara.
3. Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator.
4. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan
atau 23,50 Lintang Selatan.
21 maret
21 juni
23 september
22 desember
21 maret
23,5oLU
Khatulistiwa
23,5oLS
0o
57. • Wladimir Koppen mengklasifikasi
daerah iklim berdasarkan rata-rata
curah hujan dan temperatur, baik
bulanan maupun tahunan.
•Hal itu disebabkan curah hujan dan
temperatur merupakan unsur yang
sangat berpengaruh terhadap
kehidupan di permukaan bumi.
•Untuk membedakan ciri-ciri temperetur
dan hujan Koppen menggunakan simbol
huruf besar dan kecil.
Iklim Koppen
58. Penggolongan Iklim menurut Koppen
Digunakan untuk menentukan pembagian daerah iklim
berdasarkan temperatur bulan terdingin atau terpanas.
A = iklim tropis
B = iklim kering
C = iklim sedang
D = iklim dingin
E = iklim kutub
Huruf Besar
59. Penggolongan Iklim menurut Koppen
Digunakan untuk membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di
setiap daerah iklim.
• f = selalu basah, hujan bisa jatuh dalam semua musim
• s= buan kering pada musim panas dibelahan bumi yang
bersangkutan.
• w = bulan kering(winter)
• m = hujan cukup(MEDIUM)
Huruf Kecil
60. Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Kering (B)
Iklim Sedang (C)
Iklim Dingin (D)
Iklim Kutub (E)
Iklim Hujan Tropis (A)
61. Iklim Hujan Tropis (A)
Iklim Hujan Tropis (A)
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Daerah hujan tropis yaitu daerah yang
mempunyai temperatur bulanan terdingin
+18°C. Iklim tersebut dibagi menjadi tiga tipe
yaitu
1. Hutan Hujan Tropika (Af)
2. Monsun Tropika (Am)
3. Savana (Aw).
62. • Hutan Hujan Tropika (Af)
Daerah tipe f pada bulan terkering, curah
hujan rata-rata > 60 mm. Di daerah ini
terdapat hutan-hutan yang lebat.
Terdapat di : Sumatra, Kalimantan, dan
Sulawesi Utara.
• Monsun Tropika (Am)
Daerah peralihan yang jumlah hujan pada
bulan basah dapat mengimbangi
kekurangan hujan pada bulan-bulan kering.
Di daerah ini masih terdapat hutan yang
cukup lebat.
Terdapat di : Jawa Tengah, Jawa Barat,
sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai
selatan Papua.
Iklim Hujan Tropis (A)
63. • Savana (Aw)
Daerah tipe w memiliki musim kering yang
panjang
jumlah hujan pada bulan basah tidak dapat
mengimbangi kekurangan hujan pada
bulan-bulan kering. Vegetasi di daerah ini
berupa padang rumput dan pohon-pohon
yang jarang.
Terdapat di : Jawa Timur, Madura, Nusa
Tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, dan Kepulauan Aru.
Iklim Hujan Tropis (A)
64. Iklim Kering (B)Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Kering (B)
• Daerah iklim kering (subtropik) mempunyai
tingkat evaporasi(penguapan) tinggi daripada
curah hujan, temperatur bulan terdingin 18-
3°C.
•Persediaan air tidak cukup untuk mendukung
kehidupan tanaman.
• Tanaman tertentu yang dapat hidup seperti
kaktus.
65. • Iklim Stepa (Bs)
Daerah setengah kering (semi arid)
dengan curah hujan di lintang rendah
antara 380-760 mm/tahun.
• Iklim Padang Pasir (Bw)
Daerah kering (arid) yang mempunyai
curah hujan kurang dari 250
mm/tahun.
Iklim Hujan Kering (B)
66. Iklim Sedang (C)Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Hujan Sedang (C)
• Daerah iklim sedang dengan suhu udara rata-rata
bulan
terdinginnya = -3 - 18°C
terpanas >10°C
• Iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu
1. Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering
(Cs)
2. Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering
(Cw)
3. Iklim Sedang yang Lembab (Cf).
67. 1. Iklim Sedang dengan Musim Panas
yang Kering (Cs)
musim panas yang kering apabila
jumlah hujan terkering (<30mm) pada
musim panas lebih kecil dari 1/3 jumlah
hujan bulan terbasah pada musim
dingin.
Contoh: Madrid di Spanyol ; California;
Perth di Australia; Santiago di Chili dsb.
Iklim Hujan Sedang (C)
68. 2. Iklim Sedang dengan Musim Dingin
yang Kering (Cw)
musim panas yang lembab
musim dingin yang kering apabila jumlah
hujan rata-rata pada musim dingin lebih
kecil dari 1/10 jumlah hujan bulan
terbasah pada musim panas
3. Iklim Sedang yang Lembab (Cf)
Iklim Sedang tidak dengan musim kering,
daerah ini selalu lembab sepanjang tahun
Contoh : Chili, Argentina, Islandia,
Norwegia
Iklim Hujan Sedang (C)
69. Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Dingin (D)
• Daerah yang termasuk iklim dingin mempunyai
temperatur rata-rata bulan-bulan terdingin kurang dari
-3°C dan rata-rata bulan-bulan terpanas lebih dari
10°C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu
1. Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang
Kering (Dw)
2. Iklim Dingin tanpa Periode Siang (Df).
70. Iklim Dingin (D)
1. Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw)
Contoh: Seoul di Korea selatan dan Rusia.
2. Iklim Dingin selalu Basah (Df)
Contoh: Kanada, Norwegia, dsb
71. Iklim Kutub (E)Penggolongan Iklim menurut Koppen
Iklim Kutub (E)
•Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai
rata-rata temperatur bulan terpanas kurang
dari 10°C.
• Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu
1. Iklim Tundra (ET)
2. Iklim Es Salju Abadi (EF).
72. Iklim Kutub (E)
1. Iklim Tundra (ET)
Temperatur rata-rata bulan terpanas
10-0°C.
Oleh karena itu daerah ini hanya
terdapat berbagai lumut.
Terdapat di daerah Kanada utara
dan rusia utara
2. Iklim Es-Salju Abadi (EF)
Temperatur rata-rata bulan terpanas
dibawah 0°C.
Olek karena itu derah ini terdapat
es-salju abadi.
Terdapat di daerah : Antartika dan
Greenland
74. • Franz Wilhelm Junghuhn (lahir di
Mansfeld (dekat Pegunungan Harz),
26 Oktober 1809 – meninggal di
Lembang, 24 April 1864 pada umur 54
tahun) adalah seorang naturalis,
doktor, botanikus, geolog dan
pengarang berkebangsaan Jerman
(lalu Belanda).
• Junghuhn seorang berkebangsaan
Belanda mengadakan penelitian di
Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi
Bandung. Berdasarkan hasil
penelitian F. Junghuhn membagi iklim
Indonesia berdasarkan ketinggian
tempat.
Iklim Junghuhn
75. Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
1. Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter
dan temperature antara 26,30C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi,
tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat
76. 2. Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500
meter dan temperature antara 220C – 17,10C. Tanamannya seperti padi,
tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, pinus dan sayur- sayuran
77. 3. Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara
1500 – 2500 meter dan temperature antara 17,10C – 11,10C.
Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4. Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas
2500 meter dan temperature kurang dari 11,10C. Tanamannya
adalah lumut
78. Iklim Schmidt Ferguson
Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya,
langkah untuk menentukannya sebagai berikut :
1. Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan
(gradient/Q)
2. Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
Gradient (Q)= Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
Banyaknya jumlah bulan basah
3. Untuk menentukan kriteria bulan kering dan basah menggunakan
klasifikasi Mohr.
Bulan kering = bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Bulan lembap = bulan yang curah hujannya antara 60 mm – 100 mm
Bulan basah = bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
79. 4. Menentukan berdasarkan besarnya rasio Q tipe curah hujan
penggolongannya
Contoh :
Daerah X data curah hujan tahun 2005 sbg berikut:
Jumlah bulan kering : 5 (Mei, Juni, Juli, Agustus, September)
Jumlah bulan basah : 7 (Jan, Feb, Mar, Apr, Okt, Nov, Des)
Jadi, Q =
5
7
x 100% = 71,34%
Terletak antara 60%-100%. Jadi daerah X =beriklim D (kategori sedang)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Curah Hujan (mm) 200 130 175 120 55 30 15 20 22 120 170 230
Tipe Iklim Kategori Nilai Q
A Sangat Basah 0-14,3%
B Basah 14,3-33,3%
C Agak Basah 33,3-60%
D Sedang 60-100%
E Agak Kering 100-167%
F Kering 167-300%
G Sangat Kering 300-700%
H Luar Biasa Kering >700%
80. Iklim Oldeman
• Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubungannya dengan tanaman
pertanian yang sangat di perlukan di daerah – daerah tertentu.
• Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan Zona Agroklimat.
• Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
1. Iklim A, bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan
2. Iklim B1 7 – 9 bulan basah dan 1 bulan kering
3. Iklim B2 7 – 9 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
4. Iklim C1 5 – 6 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
5. Iklim C2 5 – 6 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
6. Iklim C3 5 – 6 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering
7. Iklim D1 3 – 4 bulan basah dan 1 bulan kering
8. Iklim D2 3 – 4 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
9. Iklim D3 3 – 4 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering
10. Iklim D4 3 – 4 bulan basah dan lebih dari 6 bulan kering
11. Iklim E1 kurang dari 3 bulan basah dan kurang dari 2 bulan kering
12. Iklim E2 kurang dari 3 bulan basah dan 2 – 4 bulan kering
13. Iklim E3 kurang dari 3 bulan basah dan 5 – 6 bulan kering
14. Iklim E4 kurang dari 3 bulan basah lebih dari 6 bulan
81.
82. D. Iklim di Indonesia dan
Pengaruhnya
Ananda Nur Shafira (03)
Fadillah Salsabila (10)
Fathiy Syima Syarifah (11)
83. Keadaan iklim di Indonesia
Indonesia memiliki 3 macam iklim yaitu iklim musim (iklim
muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut. Namun di indonesia
lebih dikenal dengan iklim tropis yang bisa disebut biasanya dengan
sebutan iklim panas. Iklim yang tidak dimiliki oleh negara lain.
IKLIM MUSIM
IKLIM TROPIS
IKLIM LAUT
84. IKLIM MUSIM
iklim muson (Iklim musim) terjadi karena angin musim yang bertiup
berganti arah setiap setengah tahun sekali, iklim musim ini memberikan
dampak negatif ataupun positif. Dengan adanya iklim musim di indonesia akan
berganti musim dalam kurun waktu yang ditentukan sekitar 6 bulan sekali .
Angin musim terdiri dari angin musim barat daya dan angin musim timur laut.
Dengan adanya angin musim yang datang dalam kurun waktu 6 bulan sekali,
kita dapat merasakan setiap pergantian musim yang terjadi di indonesia .
85. IKLIM MUSIM
- ANGIN MUSIM BARAT DAYA
Pada angin musim barat daya ini bisa dibilang sifatnya basah . Angin
musim barat daya adalah angin musim yang disebut dengan musim hujan, angin
yang bertiup dari bulan oktober sampai dengan bulan april sehingga sudah
dipastikan bahwa indonesia akan mengalami musim hujan berkepanjangan. Dan
angin ini mempunyai banyak manfaat.
86. IKLIM MUSIM
angin Munson
Barat bertiup di
wilayah Kota dan
Kabupaten
Bogor. Angin
tersebut sebagai
penanda
datangnya awal
musim hujan
87. IKLIM MUSIM
Manfaat dari angin musim barat :
menyuburkan panen
panen semakin menguntungkan
tidak kekurangan sumber air
hasil panen subur-subur
tumbuhan semakin subur, lebat, indah
hewan yang tidak kesulitan mencari sumber air
hasil panen semakin meningkat
tingkat kesuburan tanaman semakin berkembang
88. IKLIM MUSIM
Dampak negatif angin muson barat
Berpotensi menyebabkan tanah longsor
bahaya banjir masih terus mengancamBagi
daerah pertanian seperti persawahan
tanah persawahan yang masih basah
Penjemuran padi setelah panen, sulit
sungai meluap menggenangi areal
persawahan. Padi akan menjadi rusak sebelum
dipanen.
89. IKLIM MUSIM
-Angin Musim Timur
bertiup pada bulan April sampai Oktober,ketika letak semu matahari di
sebelah belahan bumi utara, sehingga menyebabkan tekanan udara wilayah benua
Asia menjadi rendah dan tekanan udara wilayah benua Australia menjadi tinggi, hal
tersebut menyebabkan angin bertiup dari benua Australia ke Benua Asia. Karena
angin tersebut harus melewati daerah gurun yang luas di Benua Australia sehingga
Udara sidikit mengandung uap air dan bersifat kering. Hal tersebutlah yang
menyebabkan di Indonesia pada bulan-bulan tersebut menjadi musim kemarau.
90. IKLIM MUSIM
Dampak positif angin muson timur
• Pendapatan para petani garam akan meningkat.
• Kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah
wisata khususnya pantai
• Para petani yang baru saja selesai panen akan
lebih cepat mendapatkan padinya
• Lalu lintas perjalanan di udara akan lebih
lancar dan nyaman dibanding ketika musim
penghujan.
• Aktifitas nelayan untuk menangkap ikan menjadi
lancar karena cuaca yang cerah.
91. IKLIM MUSIM
Dampak negatif angin muson timur
Terjadi bencana kekeringan
Suhu udara yang sangat tinggi, sering
mengakibatkan lemahnya kondisi tubuh
manusia
Kesulitan untuk mendapatkan air bersih
Para petani terancam gagal panen
Banyaknya polusi yang meracuni
masyarakat
Berpotensi terjadi kebakaran hutan
92. IKLIM TROPIS
iklim panas Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa
meyebabkan Indonesia memiliki iklim tropika atau bisa disebut dengan iklim panas.
Karena indonesia memiliki suhu yang tinggi sehingga sekitar tahunan indonesia
akan mengalami musim paceklik atau yang disebut dengan musim panas
berkepanjangan. Iklim tropis di Indonesia terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan
hampir 40 % dari permukaan bumi. Tak heran jika orang indonesia terkadang suka
mengeluh dengan cuaca panas yang ada di indonesia karena menyebabkan
banyak kerugian yang dialami oleh warga indonesia. Sehingga warga indonesia
sangat berharap iklim panas ini segera berakhir berganti dengan musim hujan yang
membuat keuntungan banyak bagi warga indonesia.
93. IKLIM TROPIS
Ciri-ciri iklim tropis :
• Suhu udara rata-rata tinggi,
karena matahari selalu vertikal.
Umumnya suhu udara antara
20- 23°C. Bahkan di beberapa
tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30°C.
• Amplitudo suhu rata-rata
tahunan kecil. Di kwatulistiwa
antara 1 – 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih
besar.
• Tekanan udaranya rendah
dan perubahannya secara
perlahan dan beraturan.
• Hujan banyak dan lebih
banyak dari daerah-daerah lain
di dunia
94. IKLIM LAUT
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan objek wisata alam
terutama indonesia merupakan negara yang memiliki laut, sungai atau
samudera, sungai sangat memberikan manfaat sungai bagi kehidupan
manusia. Oleh karena itu indonesia memiliki iklim laut. Iklim laut adalah iklim
yang banyak mendatangkan hujan yang bersifat lembab sehingga indonesia
bisa mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Dengan adanya iklim
laut ini warga indonesia merasakan kenyamanan karena lebih memiliki
banyak keuntungan untuk membantu kelangsungan hidupnya. berada di
daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di
kedua daerah tersebut sangat berbeda.
95. IKLIM LAUT
Ciri iklim laut di
daerah tropis dan
sub tropis sampai
garis lintang 40°
a) Suhu rata-rata tahunan
rendah;
b) Amplitudo suhu harian
rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat
disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di
daerah sedang, yaitu
sebagai berikut:
a) Amplituda suhu harian
dan tahunan kecil;
b) Banyak awan;
c) Banyak hujan di musim
dingin dan umumnya hujan
rintik-rintik;
d) Pergantian antara musim
panas dan dingin terjadi
tidak mendadak dan tiba-
tiba.
96. Perubahan iklim di Indonesia
Beberapa kondisi bisa merubah keadaan iklim suatu wilayah, begitu pula yang terjadi di
Indonesia. Hal ini akan di tandai dengan adanya perubahan temperatur rata-rata harian
yakni :
pola curah hujan
tinggi muka air laut
variabelitas iklim (seperti El nino, La nina)
Dengan adanya perubahan iklim bisa menyebabkan dampak serius pada pertanian,
kesehatan, perekonomian dan lain sebagainya. Peningkatan temperatur harian ini
berpengaruh dalam curah hujan yang biasanya ditentukan oleh sirkulasi monsun asia
dan australia. Sirkulasi monsun mempunyai dua musim yang berubah dalam kurun
waktu 6 bulan sekali yaitu musim hujan dan musim kemarau.
.
98. El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya
suhu permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan
timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola
angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak
turun di Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di
Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering.
99. La Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan
laut Samudera Pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La
Nina adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat
Australia dan Indonesia. Dengan demikian di daerah ini akan terjadi hujan lebat
dan banjir di mana-mana.
100. El Nino terjadi karena di Samudera Pasifik dan Indonesia berkurang curah
hujan dari biasanya.
La Nina terjadi karena angin passat bertiup dengan kencang dan terus
menerus melewati Samudera Pasifik menuju Australia.
101. Dampak El Nino
terhadap kondisi
cuaca Indonesia
Dampak La Nino
terhadap kondisi
cuaca Indonesia
102. Dipole Mode
Peristiwa Dipole Mode ditandai dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan
laut antara samudera hindia tropis bagian barat dengan samudera hindia baian
timur. Anomali ini memiliki kondisi yang sangat dingin lebih dingin dari cuaca normal.
Sirkulasi Monsun Asia – Australia
Angin monsun adalah angin yang berhembus dan berganti arah dua kali atau
polanya berlawanan sepanjang tahun. Ada dua macam angin munson yaitu angin
munson Asia dan angin munson Australia.
Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical
Convergence Zone / ITCZ)
Daerah pertemuan angin antar tropis merupakan tempat daerah panas dan selalu
naik dan agak jarang ada angin. Di daerah ini terjadi pertemuan antara angin pasat
timur laut dan angin pasat tenggara yang menyebabkan udara terangkat dan bisa
menghasilkan badai konvektif.
Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia
Suhu permukaaan laut di wilayah indonesia mempunyai pengaruh sangat peting
terhadap curah hujan, sehingga bisa terdeteksi dari perubahan pada suhu.
103. Keunggulan Iklim Di
Indonesia
Indonesia memiliki 3 musim yaitu iklim
musim, iklim tropis, dan iklim laut
Indonesia bisa melakukan kegiatan
ekonomi sepanjang tahun
Indonesia memiliki musim kemarau dan
musim hujan yang datang setiap setengah
tahun sekali
Indonesia memiliki cuaca yang tidak terlalu
panas dan juga tidak terlalu dingin
Indonesia dengan beranekaragam
kekayaaan alam
Indonesia dengan hamparan tanah yang
luas, subur dan mudah untuk ditanami
tumbuh-tumbuhan, padi, bunga dan lain
sebagainya
Indonesia yang memiliki berbagai macam
laut, pantai, dan pulau yang terbentang
luas.
Indonesia dengan kekayaan wisata alam
104. Pemanfaatan Cuaca dan Iklim
dalam Bidang Komunikasi
Salah satu lapisan atmosfer
Bumi adalah ionosfer yang
memiliki kemampuan
memantulkan gelombang radio.
saat ini negara kita telah
memiliki satelit komunikasi
PALAPA yang ditempatkan di
atmosfer pada lokasi
geostasioner dengan ketinggian
sekitar 36.000 km di atas muka
Bumi.
Pemanfaatan Cuaca dan Iklim
dalam Bidang Transportasi
Demikian pula dalam sistem
transportasi udara. Oleh karena
itu, setiap hari televisi
senantiasa menginformasikan
prakiraan cuaca.
105. Pemanfaatan Cuaca di Bidang
Industri
Industri itu umumnya yang
membutuhkan panas Matahari, antara
lain industri genteng, batu bata, dan
kerupuk. Cuaca juga mempengaruhi
aktivitas penduduk sehari-hari
Pemanfaatan Cuaca dan Iklim
dalam Bidang Pertanian
Mereka berpendapat bahwa bulan-
bulan yang berakhiran kata ber
(September, Oktober, November, dan
Desember) merupakan musim hujan.
Pada musim hujan, para petani mulai
turun ke sawah dan ladang untuk
mengolah lahan.
107. Dampak pada Cuaca & Muka Air Laut
• Meningkatnya temperatur permukaan global memiliki
serangkaian pengaruh yang rumit pada pola cuaca.
• Perkiraan cuaca menjadi kurang akurat.
• Kemungkinan dampak yang terjadi mencakup :
kekeringan yang lebih lama, musim hujan yang lebih
panjang, dan meningkatnya intensitas siklon tropis.
• Muka air laut akan bertambah antara 9 hingga 88 cm
pada 2100 dan akan terus bertambah.
109. Dampak pada Manusia
• Kesehatan
• Pemukiman
• Pengairan
• Energi & Industri
• Pertanian
• Kehutanan
• Perikanan
110. Dampak di Bidang Pertanian
• Dampak yang terjadi kompleks dan bervariasi terhadap wilayah
dan tingkat perubahan iklim.
• Faktor yang mempengaruhi adalah perubahan temperatur
regional, curah hujan, dan adaptasi oleh petani.
• Umumnya, peningkatan suhu akan mempengaruhi kondisi
pertanian di wilayah lintang tengah.
• Pemanasan beberapa derajat celcius akan memberikan dampak
yang signifikan bagi sektor pertanian (penurunan produktivitas
pertanian).
111. Dampak di Bidang Pertanian (lanjutan)
• Peningkatan temperatur akan
menyebabkan pergeseran musim dan
mengubah pola musim tanam di beberapa
daerah.
• Petani di daerah tadah hujan akan
mengubah pola panen atau membiarkan
lahan mereka jika curah hujan regional dan
limpasan berkurang atau bertambah.
• Pada beberapa wilayah, berkurangnya
produktivitas lahan akan memaksa petani
untuk membuka lahan pertanian baru di
tempat lain.
112. Dampak pada Bidang Kehutanan
• Perubahan pola cuaca dan ketersediaan air di kawasan hutan
dapat mengancam kelangsungan hidup pohon dan flora &
fauna yang di hidup di dalamnya.
• Peningkatan temperatur akan menyebabkan timbulnya
kebakaran hutan.
114. Dampak pada Perikanan
• Perubahan iklim, penangkapan berlebihan
dan polusi akan mengancam produktivitas
nelayan tradisional.
• Perubahan suhu air laut dapat
menyebabkan ikan-ikan mati atau
bermigrasi diluar jangkauan nelayan
tradisional.
• Berubahnya arus laut akan menggiring
ikan-ikan pada habitat yang baru.
• Dampak utama pada tingkat nasional dan
lokal adalah pencampuran spesies dan
perubahan habitat.
115. Dampak pada Ekosistem
• Perubahan dan penyimpangan berbagai jenis spesies tanaman
dan hewan.
• Punahnya spesies-spesies yang rentan terkena dampak
perubahan iklim dan berubahnya keragaman hayati.
116. Dampak Regional
• Model iklim yang berbeda memperkirakan dampak global
yang sama, tapi dapat bervariasi dalam perkiraan untuk
regional.
• Permasalahan perubahan iklim dalam era globalisasi
ekonomi, harus ditangani bersama sebab Peningkatan
hubungan dan globalisasi ekonomi membuat tidak akan
ada “pemenang” terkait perubahan iklim.
• Skenario perubahan iklim yang dahsyat tetap menjadi
perhatian bagi yang akan menjadi “pemenang”.
117. Skenario Perubahan Iklim
• Para ahli tidak dapat membuat skenario terkait laju dan besar
perubahan iklim jika :
> Lautan terganggu
> Lapisan es di Antartika dan Greenland
mencair
> GRK dalam jumlah besar lepas dari
melting permafrost or methane pada
sedimen pantai
120. DAMPAK PENINGKATAN TEMPERATUR DI INDONESIA
• Perubahan Pola Curah Hujan.
• Meningkatnya kejadian kekeringan,
kebanjiran dan tanah longsor.
• Meningkatnya populasi nyamuk.
• Meningkatnya kejadian badai.
121. Curah Hujan di Indonesia
1350
1400
1450
1500
1550
1600
1650
1700
1750
1800
1950 1960 1970 1980 1990 2000
Tahun
mm/Tahun
122. Rangkuman
• Dampak perubahan iklim akan
mempengaruhi banyak sektor
kehidupan masyarakat dan
ekosistem.
• Kemampuan masyarakat
beradaptasi terhadap dampak akan
sangat dipengaruhi oleh laju
kecepatan perubahan.
123. Rangkuman (lanjutan)
• Pertanian, hutan, dan perikanan akan
mengalami perubahan tahunan secara
signifikan.
• Tingkat kesuburan, daya tahan, dan
komposisi spesies pada berbagai
ekosistem akan berubah secara dramatis.
• Perubahan rentang dan kekuatan
penyebab penyakit dan hama menjadi
efek yang merugikan kesehatan manusia.
124. Rangkuman (lanjutan)
• Kerusakan ekosistem dan pergeseran lingkungan
menjadi lebih besar seiring peningkatan laju perubahan
iklim.
• Perubahan iklim bisa terjadi bersamaan dengan tekanan
pada lingkungan dengan jenis lain. Hasilnya, dampak
perubahan iklim akan semakin besar.
126. 1. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Pertanian
• a. Jika ingin menanam padi, harus memilih daerah
yang bersuhu udara panas dengan curah hujan
cukup tinggi.
127. • b. Tanaman hortikultura cocok dibudidayakan di
daerah sedang sampai sejuk dengan intensitas
curah hujan sedang.
128. 2. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Perikanan
• a. Sebagi nelayan, maka pengetahuan
mengenai cuaca mutlak diperlukan.
129. 3. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Transportasi
a. Kelancaran transportasi darat, air, maupun
udara sangat dipengaruhi oleh faktor suhu ;
arah dan kecepatan angin ; awan ; kabut.
130. 4. Pemanfaatan Iklim di Bidang
Pariwisata
• Kelancaran kegiatan para turis mengunjungi
tempat – tempat wisata sangat dipengaruhi
oleh faktor cuaca, khususnya musim.
131. 5. Terhadap Keanekaragaman Hayati :
Beberapa dampak langsung perubahan iklim yang paling
berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati :
a) Spesies ranges (cakupan jenis)
Perubahan Iklim berdampak pada pada temperatur dan curah
hujan. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies tidak dapat
menyesuaikan diri, terutama spesies yang mempunyai kisaran
toleransi yang rendah terhadap fluktuasi suhu.
132. 6. Terhadap Bidang Komunikasi :
Salah satu lapisan atmosfer Bumi adalah ionosfer yang
memilikikemampuan memantulkan gelombang radio. Sifat fisik
lapisan ini dimanfaatkan manusia dalam bidang komunikasi untuk
penyiaran radio, sehingga arus informasi dapat dengan mudah dan
cepat diterima oleh masyarakat. Melalui kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang atmosfer dan sistem
komunikasi, saat ini negara kita telah memiliki satelit komunikasi
PALAPA yang ditempatkan di atmosfer pada lokasi geostasioner
dengan ketinggian sekitar 36.000 km di atas muka Bumi.
133. 7. Pemanfaatan Iklim di Bidang Transportasi :
Dalam bidang transportasi, faktor-faktor cuaca seperti pola
angin dan curah hujan sangat mempengaruhi kelancaran jalur
transportasi, baik transportasi laut maupun udara. Sebagai contoh
jalur pelayaran akan sangat terganggu jika terjadi angin ribut atau
badai yang disertai hujan lebat. Demikian pula dalam sistem
transportasi udara. Oleh karena itu, setiap hari televisi senantiasa
menginformasikan prakiraan cuaca
135. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
4. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data
dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
5. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
136. 6. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat
berkenaan dengan perubahan iklim;
7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait
serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
8. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
9. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
10.Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan
jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
11.Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
12.Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
13.Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
14.Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
137. 15.Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
16.Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
17.Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
18.Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.
• Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri
yang bertanggung jawab di bidang perhubungan.
• Layanan BMKG dalam bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
a. Prakiraan cuaca.
b. Prospek cuaca.
c. Citra satelit.
d. Citra radar.
e. Prakiraan angin.
f. Potensi banjir.
g. Maritim:
1) Prakiraan tinggi gelombang di wilayah Indonesia. dan
2) Prakiraan cuaca dan tinggi gelombang jalur penyeberangan.
h. Siklon tropis.
i. Kebakaran hutan.
j. Cuaca penerbangan
138. • Layanan BMKG dalam bidang klimatologi
antara lain sebagai berikut.
a. Informasi hujan bulanan.
b. Prakiraan hujan bulanan.
c. Prakiraan musim.
d. Dinamika atmosfer.
e. Potensi banjir.
f. Analisis kejadian iklim ekstrem
140. • Perilaku responsif / kesadaran diri akan tugas
kita sebagai satu – satunya makhluk hidup di
bumi yang dapat mengendalikan dan
merawat bumi yaitu dengan melestarikan
lingkungan, saling mengingatkan antarsesama
mengenai pentingnya menjaga keasrian
lingkungan, selalu ingat kewajiban untuk
merawat lingkungan, dan mencegah orang
lain yang berniat merusak lingkungan baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
141.
142. TERIMA KASIH
Dibuat Oleh :
• Ananda Nur Shafira
• Fadillah Salsabila
• Fathiy Syima Syarifah
• Mahda Izzati
• Lantika Dhia Nareswari