SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM PENGELOLAAN SUMBER
DAYA HUTAN
Disampaikan Oleh :
KEPALA BAPPEDA LAMPUNG BARAT
Pada Acara Inception Workshop
Liwa, 25 September 2014
1
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT LAMBAR
SETELAH PEMEKARAN
Luas wilayah : 2.064,4 km2
Luas Kawasan Hutan : 126.956,27 Ha
(61,50%)
Jumlah Kecamatan : 15 kecamatan
Jumlah Pekon : 131 pekon
Jumlah Kelurahan : 5 kelurahan
Jumlah desa tertinggal : 81 pekon
(67% berbatasan dengan HL /TNBBS)
Jumlah Penduduk : 280.307 Jiwa
Jumlah Rumah Tangga : 75.794 RT
Jumlah RTM : 22.190 RTM (29,28%).
Jumlah DAS : 2 DAS (DAS Mesuji
Tulang Bawang dan Way Semangka)
Geostrategis :
Pendukung Koridor Barat Sumatera
Koridor Konservasi Sumatera Bagian Selatan
2
3
GEOSTRATEGIS LAMPUNG BARAT
1. Dilalui ruas jalan nasional
dan provinsi sebagai
penghubung koridor barat-
tengah-timur
2. Kopi dan hortikultura
3. Kekayaan budaya asli dan
kearifan lokal
4. Energi baru terbarukan
1. Kawasan Hutan 61,5% dari
luas wilayah administrasi
(HL dan TNBBS)
2. Hulu dari DAS Mesuji-
Tulang Bawang
3. Keberadaan Hutan Adat
FUNGSI LINDUNG (EKOLOGIS)
1. CATCHMENT AREA
2. CADANGAN CARBON
3. SIKLUS HIDROLOGI
4. IKLIM MIKRO
FUNGSI EKONOMI
1. ETALASE KOPI LAMPUNG
2. PINTU GERBANG LAMPUNG DI
BAGIAN BARAT
3. PRODUSEN ENERGI BARU
TERBARUKAN
ISU STRATEGIS
MENURUNNYA FUNGSI HUTAN:
LAHAN KRITIS DALAM
KAWASAN HUTAN 1.580 Ha
KERUSAKAN HUTAN
Hutan Lindung : 39.231 Ha
sekitar 29.031 Ha (74%)
mengalami kerusakan
4
TANTANGAN
LUAS KERUSAKAN HUTAN TIDAK
HANYA TERJADI DI DALAM
KAWASAN HUTAN AKAN TETAPI
JUGA TERJADI DI LUAR KAWASAN
HUTAN (HUTAN MARGA)
TIMBULKAN LAHAN-LAHAN YANG
BERPOTENSI KRITIS YANG MAKIN
LUAS
PERLU DUKUNGAN DANA YANG
CUKUP BESAR UNTUK REHABILITASI
5
STRATEGI
1. Menetapkan tata batas kawasan lindung dan budidaya
guna kepastian pemanfaatan dan investasi.
2. Menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi
lingkungan, terutama pemulihan fungsi TNBBS dan
hutan lindung yang berbasis masyarakat.
3. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan
pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan.
4. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati.
5. Menggalang kerjasama regional, nasional dan
internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan
lindung.
6
KOMITMEN PEMDA DALAM MENJAGA KELESTARIAN
SUMBER DAYA HUTAN
7
RPJPD
Perda No. 1/2013 tentang
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Lampung Barat
Tahun 2005-2025
Perda No. 1/2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lampung Barat
Tahun 2010-2030
RTRWK
LAMPUNG BARAT SEBAGAI
KABUPATEN KONSERVASI
YANG SEJAHTERA 2025
TERWUJUDNYA KABUPATEN
LAMPUNG BARAT SEBAGAI
KABUPATEN KONSERVASI
YANG BERBASIS AGRO,
KELAUTAN DAN MITIGASI
BENCANA
RTRW Kabupaten Lampung BARAT disusun sebagai arahan untuk
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian “ruang dalam pembangunan
khususnya pengelolaan SDA dengan tujuan TERWUJUDNYA KABUPATEN
LAMPUNG BARAT SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI BERBASIS AGRO,
KELAUTAN DAN MITIGASI BENCANA”
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi yang diarahkan yaitu :
1. Memperkuat dan memulihkan fungsi kawasan lindung yang meliputi
TNBBS, hutan lindung, kawasan lindung, kawasan dengan kelerengan
diatas 40%, cagar alam laut dan lain-lainnya
2. Mengembangkan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang
berbasis konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3. Mendorong peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan
dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan
4. Mendorong bertumbuhnya sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis
agro dan kelautan sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi
tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan
5. Membangun prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk
pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang
yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana.
ARAHAN PEMBANGUNAN DALAM RTRW KABUPATEN
TAHUN 2010-2030
8
Dalam rangka menjawab tantangan dan isu yang ada, Pembangunan
direncanakan sesuai dengan kondisi geografis, potensi dan faktor strategis dan
perspektif ke depan visi pembangunan jangka panjang dirumuskan yaitu :
LAMPUNG BARAT SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI YANG SEJAHTERA
2025
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang sebagai arahan dalam
pengelolaan SDA terangkum dalam misi 4 yaitu :
Mengembangkan wilayah dan infrastruktur yang merata sesuai dengan
kebutuhan lokal dengan memperhatikan daerah rawan bencana serta
mengedepankan aspek-aspek konservasi sumberdaya alam.
Misi ini merupakan upaya untuk mendorong pembangunan ruang dan
infrastruktur wilayah yang sesuai dengan koridor pembangunan berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan pada wilayah konservasi, agar mampu mendorong,
mendukung, dan mewadahi aktivitas pengembangan ekonomi secara efektif dan
efisien dengan memperhatikan daerah-daerah rawan bencana.
PRIORITAS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
TAHUN 2005-2025
9
Dalam rangka mengembangkan dan mewujudkan visi jangka panjang RTRW dan
RPJPD tersebut untuk jangka pendek Kabupaten Lampung Barat melaksanakan
pembangunan yang diarahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam visi Kabupaten Lampung Barat
yaitu: LAMPUNG BARAT SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING BERLANDASKAN IMAN
DAN TAQWA.
Untuk mewujudkan visi pembangunan itu dijabarkan arahan khususnya pengelolaan
SDA terangkum dalam misi 2 yaitu :
Mengembangkan perekonomian daerah berbasis pertanian, kepariwisataan,
inovasi teknologi, dengan fokus utama pemberdayaan ekonomi kerakyatan,
pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam serta energi baru dan terbarukan
yang berwawasan lingkungan.
Misi ini merupakan upaya untuk melaksanakan pembangunan ekonomi daerah
yang tetap bertumpu pada perekonomian rakyat dengan pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya alam atau faktor produksi yang memperhatikan aspek-
aspek kelestarian dan keberlanjutan dengan strategi pemanfaatan sumber daya
alam dan energi baru terbarukan.
PRIORITAS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
TAHUN 2012-2017
10
PROGRAM HKm
Program ini diperuntukkan bagi masyarakat
yang sudah terlanjur berkebun di dalam Hutan
Lindung (HL).
Telah dicadangkan oleh Menteri Kehutanan
dengan luasan HKm 1.970,09 Ha Tahun 2007
dan 6.490 ha Tahun 2010. Saat ini Kelompok
Hkm yang telah mendapat izin definitif sebanyak
21 kelompok (izin 35 tahun) dan 22 kelompok
masih difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten
Lampung Barat seluas 12.384 Ha.
Luas HKm saat ini 16.473,5 Ha (42% dari total
Kwsn HL) , dikelola oleh 82 kelompok .
11
DIAGRAM DUKUNGAN APBD UNTUK
KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2013
Kehutanan,
5,091,767,874
(0.70 %)
Pertanian, 7,476,488,750
(1.03 %)
Perkebunan,
2,658,595,447
(0.37 %)
Ketahanan Pangan,
739,041,250 (0.10)
Peternakan, 567,372,150
(0.08 %)
Lingkungan Hidup,
5,579,510,780
(0.77 %)
Pertambangan dan
Energi, 2,070,777,550
(0.29 %)
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Penyuluhan,
1,280,287,800
(0.18 %)
Infrastruktur dan Sipil
Teknis, 48,487,532,000
(6.68 %)
Sebesar Rp. 73.951.373.601,- atau 10,19 % dari APBD Rp. 725.731.851.112,-
1212
PENUTUP
 Pemerintah Kabupaten Lampung Barat
berkomitmen dengan program kerja yang telah
direncanakan untuk pengelolaan sumber daya
alam berbasis konservasi dengan melibatkan
masyarakat.
 Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan
kegiatan, diperlukan dukungan dari Pemerintah
Pusat, Provinsi, NGO, Masyarakat maupun
Swasta yang secara aktif bersama-sama untuk
mewujudkan pembangunan berwawasan
lingkungan.
13

More Related Content

What's hot

Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi
Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasiKebijakan pembangunan kawasan transmigrasi
Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasipdatarawa
 
Konsep kampung nelayan modern 4.0
Konsep kampung nelayan modern 4.0Konsep kampung nelayan modern 4.0
Konsep kampung nelayan modern 4.0igmf
 
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasanChapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan93220872
 
Sistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen NasionalSistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen NasionalDadang Solihin
 
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunanPerencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunanAtika Rusli
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitYoghi Pratama
 
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaKumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaFitri Indra Wardhono
 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanRandy Wrihatnolo
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku PembangunanPerencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku PembangunanDadang Solihin
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanIpin Okehzz
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasiagungkunaedi
 

What's hot (20)

Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi
Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasiKebijakan pembangunan kawasan transmigrasi
Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi
 
Konsep kampung nelayan modern 4.0
Konsep kampung nelayan modern 4.0Konsep kampung nelayan modern 4.0
Konsep kampung nelayan modern 4.0
 
Panduan BUMDes
Panduan BUMDesPanduan BUMDes
Panduan BUMDes
 
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasanChapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
 
Sistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen NasionalSistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen Nasional
 
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunanPerencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
Perencanaan dan strategi dalam komunikasi pembangunan
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
 
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaKumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik Perencanaan
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku PembangunanPerencanaan dan Pelaku Pembangunan
Perencanaan dan Pelaku Pembangunan
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
 
14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif
 
konsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regional
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasi
 

Similar to Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan

Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiDeki Zulkarnain
 
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...imaniar nastiti
 
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdfWorkshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdfIsmed Ismail
 
Kebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlkKebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlkPEMPROP JABAR
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
 
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...CIFOR-ICRAF
 
iczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasaiczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasaImaPuspitaSari2
 
Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)
Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016) Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)
Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016) Panji Kharisma Jaya
 
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Freelance, self-employed
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08wgpemberdayaan
 
Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectCIFOR-ICRAF
 
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutKebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutFazrin Rahmadani
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveArah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveCIFOR-ICRAF
 

Similar to Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan (20)

Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
 
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
 
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdfWorkshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
Workshop_perubahan_iklim_Bappeda_Maluku.pdf
 
Rpjm desa-langensari
Rpjm desa-langensariRpjm desa-langensari
Rpjm desa-langensari
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlkKebijakan penyelenggaraan grlk
Kebijakan penyelenggaraan grlk
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove  dan Kesejahteraan Mas...
Peran Pemerintah dalam Aktivitas Rehabilitasi Mangrove dan Kesejahteraan Mas...
 
iczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasaiczm in existing plans central java bahasa
iczm in existing plans central java bahasa
 
L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
 
Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)
Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016) Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)
Materi presentasi d1 brg sosialisasi sumsel (9 agustus 2016)
 
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
 
Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspect
 
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhutKebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
Kebijakan dan program dishut sumbar dalam sosialisasi svlk kemitraan kemenhut
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveArah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
 
Rencana strategis 2015 2019
Rencana strategis 2015 2019Rencana strategis 2015 2019
Rencana strategis 2015 2019
 
pertemuan 5
pertemuan 5pertemuan 5
pertemuan 5
 

More from CIFOR-ICRAF

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...CIFOR-ICRAF
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesCIFOR-ICRAF
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...CIFOR-ICRAF
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...CIFOR-ICRAF
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...CIFOR-ICRAF
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+CIFOR-ICRAF
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCIFOR-ICRAF
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...CIFOR-ICRAF
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...CIFOR-ICRAF
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...CIFOR-ICRAF
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoCIFOR-ICRAF
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders CIFOR-ICRAF
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCIFOR-ICRAF
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market CIFOR-ICRAF
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeCIFOR-ICRAF
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationCIFOR-ICRAF
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCIFOR-ICRAF
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto CIFOR-ICRAF
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...CIFOR-ICRAF
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...CIFOR-ICRAF
 

More from CIFOR-ICRAF (20)

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key Priorities
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
 

Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan

  • 1. KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN Disampaikan Oleh : KEPALA BAPPEDA LAMPUNG BARAT Pada Acara Inception Workshop Liwa, 25 September 2014 1 PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
  • 2. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT LAMBAR SETELAH PEMEKARAN Luas wilayah : 2.064,4 km2 Luas Kawasan Hutan : 126.956,27 Ha (61,50%) Jumlah Kecamatan : 15 kecamatan Jumlah Pekon : 131 pekon Jumlah Kelurahan : 5 kelurahan Jumlah desa tertinggal : 81 pekon (67% berbatasan dengan HL /TNBBS) Jumlah Penduduk : 280.307 Jiwa Jumlah Rumah Tangga : 75.794 RT Jumlah RTM : 22.190 RTM (29,28%). Jumlah DAS : 2 DAS (DAS Mesuji Tulang Bawang dan Way Semangka) Geostrategis : Pendukung Koridor Barat Sumatera Koridor Konservasi Sumatera Bagian Selatan 2
  • 3. 3 GEOSTRATEGIS LAMPUNG BARAT 1. Dilalui ruas jalan nasional dan provinsi sebagai penghubung koridor barat- tengah-timur 2. Kopi dan hortikultura 3. Kekayaan budaya asli dan kearifan lokal 4. Energi baru terbarukan 1. Kawasan Hutan 61,5% dari luas wilayah administrasi (HL dan TNBBS) 2. Hulu dari DAS Mesuji- Tulang Bawang 3. Keberadaan Hutan Adat FUNGSI LINDUNG (EKOLOGIS) 1. CATCHMENT AREA 2. CADANGAN CARBON 3. SIKLUS HIDROLOGI 4. IKLIM MIKRO FUNGSI EKONOMI 1. ETALASE KOPI LAMPUNG 2. PINTU GERBANG LAMPUNG DI BAGIAN BARAT 3. PRODUSEN ENERGI BARU TERBARUKAN
  • 4. ISU STRATEGIS MENURUNNYA FUNGSI HUTAN: LAHAN KRITIS DALAM KAWASAN HUTAN 1.580 Ha KERUSAKAN HUTAN Hutan Lindung : 39.231 Ha sekitar 29.031 Ha (74%) mengalami kerusakan 4
  • 5. TANTANGAN LUAS KERUSAKAN HUTAN TIDAK HANYA TERJADI DI DALAM KAWASAN HUTAN AKAN TETAPI JUGA TERJADI DI LUAR KAWASAN HUTAN (HUTAN MARGA) TIMBULKAN LAHAN-LAHAN YANG BERPOTENSI KRITIS YANG MAKIN LUAS PERLU DUKUNGAN DANA YANG CUKUP BESAR UNTUK REHABILITASI 5
  • 6. STRATEGI 1. Menetapkan tata batas kawasan lindung dan budidaya guna kepastian pemanfaatan dan investasi. 2. Menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi TNBBS dan hutan lindung yang berbasis masyarakat. 3. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan. 4. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati. 5. Menggalang kerjasama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan lindung. 6
  • 7. KOMITMEN PEMDA DALAM MENJAGA KELESTARIAN SUMBER DAYA HUTAN 7 RPJPD Perda No. 1/2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005-2025 Perda No. 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010-2030 RTRWK LAMPUNG BARAT SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI YANG SEJAHTERA 2025 TERWUJUDNYA KABUPATEN LAMPUNG BARAT SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI YANG BERBASIS AGRO, KELAUTAN DAN MITIGASI BENCANA
  • 8. RTRW Kabupaten Lampung BARAT disusun sebagai arahan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian “ruang dalam pembangunan khususnya pengelolaan SDA dengan tujuan TERWUJUDNYA KABUPATEN LAMPUNG BARAT SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI BERBASIS AGRO, KELAUTAN DAN MITIGASI BENCANA” Untuk mencapai tujuan tersebut strategi yang diarahkan yaitu : 1. Memperkuat dan memulihkan fungsi kawasan lindung yang meliputi TNBBS, hutan lindung, kawasan lindung, kawasan dengan kelerengan diatas 40%, cagar alam laut dan lain-lainnya 2. Mengembangkan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat 3. Mendorong peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan 4. Mendorong bertumbuhnya sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan kelautan sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan 5. Membangun prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana. ARAHAN PEMBANGUNAN DALAM RTRW KABUPATEN TAHUN 2010-2030 8
  • 9. Dalam rangka menjawab tantangan dan isu yang ada, Pembangunan direncanakan sesuai dengan kondisi geografis, potensi dan faktor strategis dan perspektif ke depan visi pembangunan jangka panjang dirumuskan yaitu : LAMPUNG BARAT SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI YANG SEJAHTERA 2025 Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang sebagai arahan dalam pengelolaan SDA terangkum dalam misi 4 yaitu : Mengembangkan wilayah dan infrastruktur yang merata sesuai dengan kebutuhan lokal dengan memperhatikan daerah rawan bencana serta mengedepankan aspek-aspek konservasi sumberdaya alam. Misi ini merupakan upaya untuk mendorong pembangunan ruang dan infrastruktur wilayah yang sesuai dengan koridor pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan pada wilayah konservasi, agar mampu mendorong, mendukung, dan mewadahi aktivitas pengembangan ekonomi secara efektif dan efisien dengan memperhatikan daerah-daerah rawan bencana. PRIORITAS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005-2025 9
  • 10. Dalam rangka mengembangkan dan mewujudkan visi jangka panjang RTRW dan RPJPD tersebut untuk jangka pendek Kabupaten Lampung Barat melaksanakan pembangunan yang diarahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam visi Kabupaten Lampung Barat yaitu: LAMPUNG BARAT SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA. Untuk mewujudkan visi pembangunan itu dijabarkan arahan khususnya pengelolaan SDA terangkum dalam misi 2 yaitu : Mengembangkan perekonomian daerah berbasis pertanian, kepariwisataan, inovasi teknologi, dengan fokus utama pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam serta energi baru dan terbarukan yang berwawasan lingkungan. Misi ini merupakan upaya untuk melaksanakan pembangunan ekonomi daerah yang tetap bertumpu pada perekonomian rakyat dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam atau faktor produksi yang memperhatikan aspek- aspek kelestarian dan keberlanjutan dengan strategi pemanfaatan sumber daya alam dan energi baru terbarukan. PRIORITAS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2012-2017 10
  • 11. PROGRAM HKm Program ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah terlanjur berkebun di dalam Hutan Lindung (HL). Telah dicadangkan oleh Menteri Kehutanan dengan luasan HKm 1.970,09 Ha Tahun 2007 dan 6.490 ha Tahun 2010. Saat ini Kelompok Hkm yang telah mendapat izin definitif sebanyak 21 kelompok (izin 35 tahun) dan 22 kelompok masih difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat seluas 12.384 Ha. Luas HKm saat ini 16.473,5 Ha (42% dari total Kwsn HL) , dikelola oleh 82 kelompok . 11
  • 12. DIAGRAM DUKUNGAN APBD UNTUK KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2013 Kehutanan, 5,091,767,874 (0.70 %) Pertanian, 7,476,488,750 (1.03 %) Perkebunan, 2,658,595,447 (0.37 %) Ketahanan Pangan, 739,041,250 (0.10) Peternakan, 567,372,150 (0.08 %) Lingkungan Hidup, 5,579,510,780 (0.77 %) Pertambangan dan Energi, 2,070,777,550 (0.29 %) Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan, 1,280,287,800 (0.18 %) Infrastruktur dan Sipil Teknis, 48,487,532,000 (6.68 %) Sebesar Rp. 73.951.373.601,- atau 10,19 % dari APBD Rp. 725.731.851.112,- 1212
  • 13. PENUTUP  Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berkomitmen dengan program kerja yang telah direncanakan untuk pengelolaan sumber daya alam berbasis konservasi dengan melibatkan masyarakat.  Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan, diperlukan dukungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, NGO, Masyarakat maupun Swasta yang secara aktif bersama-sama untuk mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan. 13