SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Kata Pengantar 
Alhamdulillah.. 
Segala puji atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, izin dan 
petunjuk-Nyalah sehingga Kami dapat melakukan praktikum dan menyusun sebuah laporan 
hasil praktikum dalam bentuk malakah. Laporan ini kami buat sebagai hasil akhir dari 
kegiatan prraktikum yang telah kami lakukan sesuai degan teori yang kami pelajari 
sebelumnya.Didalam laporan ini Kami menyajikan informasi tentang transportasi zat yaitu 
Difusi dan Osmosis. 
Semoga laporan yang Kami susun mendapatkan penilaian yang baik dari Guru 
pembimbing. Selain itu, dapat memberikan informasi yang bermanfaat khusunya ilmu 
pengetahuan. 
Terima kasih Kami sampaikan kepada Guru pembimbing, yang telah membimbing 
Kami melakukan kegiatan praktikum dan mengarahkah Kami dalam membuat sebuah 
laporan. Terima kasih pula Kami sampaikan buat teman-teman yang telah ikut memberikan 
saran dan sumber referensi lain. 
Semoga Bermanfaat 
Hormat Kami, 
Kelompok II
Pendahuluan 
Didalam sel terjadi sebuah transportasi zat baik transportasi zat aktif maupun pasif. 
Transportasi zat aktif adalah transportasi zat yang terjadi apa bila terdapat bantuan energi. 
Sedangkan transportasi zat pasif adalah transportasi zat yang dapat terjadi tanpa 
menggunakan energi. 
Contoh transportasi zat pasif adalah proses difusi dan osmosis.Difusi dan osmosi 
adalah dua transportasi zat yang berbeda namun keduanya memilki kesamaan yaitu 
transportasi zat yang berlaangsung tanpa bantuan energi. Melalui sebuah praktikum kita dapat 
mengamati bagaimana proses difusi dan osmosis dapat berlangsung. 
Kami siswa-siswi SMA Negeri 1 Mangkutana khususya kelas XI MIA 1 telah 
melakukan sebuah kegiatan praktikum untuk membuktikan proses difusi dan osmosis yang 
terjadi dalam suatu sel. Kesimpulan dari hasil penelitian yang kami lakukan, kami sajikan 
dalam makalah ini.
Rincian Penelitian 
o Tema Penelitian : 
 Proses difusi dan osmosis 
o Tempat Penelitian : 
 Labolatorium Biologi SMAN 1 Mangkutana 
o Waktu di Lakukannya Penelitian : 
 Senin, 01 September 2014 
o Tujuan Penelitian : 
 Memahami proses terjadinya difusi dan osmosis suatu zat 
o Guru Pembimbing : 
 Hamzah Dollah S.Pd 
o Peneliti : 
 Virgiana 
 Fauziah Suparjo 
 Lili Rahma Sari 
 Kasnita
PRAKTIKUM 1.1 
Mengamati Terjadinya Difusi Larutan 
A.Dasar Teori 
 Mekanisme difusi 
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari 
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung 
melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui 
saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel 
formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). 
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang 
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga 
dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel 
permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan 
K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga 
sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa 
molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus 
membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein 
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul 
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. 
 Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu: 
1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu bergerak, 
sehingga kecepatan difusi itu tinggi. 
2. Ketebalan membrane. Semakin tebal membrane semakin lambat kecepatan difusi. 
3.Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. 
4.Suhu.Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan 
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. 
5.Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan 
difusinya. 
6.Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, 
makin besar proses difusi yang terjadi. 
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang 
tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas dan salah satunya adalah 
difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. 
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molek yang hydrophonic
atau tidak berpolar/berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran 
plasma yang terbuat dari phospholipid. Difusi seperti ini tidak membutuhkan energi 
atau ATP. Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang 
hydropilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang 
memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam 
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat 
melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang ikut campur dalam 
difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel (Pratikto, 2011). 
B. Tujuan Praktikum 
Memahami proses terjadinya difusi suatu zat 
C. Alat dan Bahan 
*Gelas beker 
*Larutan yodium dan sirup merah 
*Air 
D. Langkah Percobaan 
1.Ambil gelas beker kemudian isi dengan air 
Gelas beker 
air 
2.Masukkan larutan sirup kedalam gelas beker 
Gelas beker 
Si rup (setengah dari tinggi air) 
air 
3. Diamkan airnya dan jangan digoyang-goyang. Amati proses pelarutan sirup 
didalam gelas beker. Setelah 15 menit amati pula warna air pada gelas beker 
4. Catat hasil pengamatan pada tabel! 
Waktu setelah pengamatan 
Keadaan didalam gelas 
beker 
5-15 menit 
Belum terjadi proes difusi 
(sirup masih megendap 
dibagian bawah gelas 
beker) 
20-30 menit 
Proses difusi mulai terjadi 
(sirup dan air telah 
tercampur, namun tidak 
merata) 
45 menit Proses difusi terjadi secara
keseluruhan (sirup dan air 
tercampur merata dan 
warna didalam gelas beker 
berwarna merah) 
E. Pembahasan 
1. Apakah proses difusi larutan terjadi pada gelas beker? 
 Setelah 20-30 menit pengamatan mulai terjadi proses difusi didalam gelas beker 
namun belum merata. Setelah 45 menit pengamatan terjadi proses difusi antara 
sirup yang berkonsentrasi tinggi dengan air yang berkonsentrasi rendah hingga 
mencapai keadaan setimbang (tercampur merata). 
2. Setelah 35 menit adakah perubahan warna pada gelas beker? 
 Telah terjadi perubahan warna dalam gelas beker dimana bagian atas gelas beker 
mulai berwarna merah walaupun dibagian bawah berwarna merah lebih pekat. Hal 
ini terjadi karena proses difusi mulai berlangsung walaupun belum dalam keadaan 
yang setimbang. 
3. Molekul manakah yang bergerak didalam gelas beker? 
 Molekul yang bergerak adalah molekul yang berkonsentrasi tinggi yaitu larutan 
sirup. 
F.Kesimpulan 
Percobaan yang kami lakukan dengan melakukan proses pencampuran air dan 
larutan sirup berhasil membuktikan terjadinya proses difusi. Walaupun proses 
pencampuran sempurna terjadi cukup lama setelah percobaan. Kelambatan proses 
difusi salah satunya dipengaruhi oleh gelas beker yang kami gunakan sebagai 
wadah pencampuran berukuran terlalu kecil sehingga memperlambat terjadinya 
difusi. Dari percobaan ini kami membuktikan bahwa zat yang bergerak adalah zat 
yang memiliki konsentrasi tinggi yaitu sirup hingga akhirnya tercampur merata 
dengan air.
PRAKTIKUM 1.2 
Mengamati Terjadinya Osmosis Larutan 
A.Dasar Teori 
 Mekanisme osmosis 
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan 
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya 
rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di 
dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu 
bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa 
yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi 
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan 
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang 
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari 
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah 
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi 
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. 
sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut 
larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih 
rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. 
Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari 
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor 
sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel 
hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel 
darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal ini 
karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan 
hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan 
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), 
sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis 
menyebabkan sel hewan/sel darah merah 
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan 
air. 
B.Tujuan Pengamatan 
Mengetahui proses terjadinya osmosis
C.Alat dan Bahan 
*Gelas beker 2 buah 
*Pisau 
*Jarum Pentul 
*Umbi kentang 2 buah 
*Larutan Yodium 
*Air 
D. Langkah Percobaan 
1. Kupas kulit kentang hingga bersih 
2. Potong kentang pada bagian bawahnya secara merata, sehingga apabila diletakkan pada 
bidang datar dapat berdiri 
3. Buatlah sumuran pada kedua kentang dengan ukuran sepertiga dari tinggi kentang 
4. Isi sumuran pada kentang pertama dengan yodium dan kentang kedua diisi dengan air 
5. Berilaah tanda pada kedua kentang dengan menggunakan jarum pentul tepat pada 
permukaan atas yudium dan air. Caranya, tusukkan jarum pentul pada kentang (kepala 
jarum pentul pada bagian luar kentang, sementara mata jarum melintang tepat diatas 
yodium dan air). 
6. Masukkan masing-masing kentang kedalam gelas beker yang berisi air. 
#Contoh Gambar 
Yodium Air 
Jarum pentul 
7. Tulis hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut ini! 
*Tabel hasil pengamatan* 
Setelah 45 menit 
Kentang yang diisi yodium Kentang yang diisi air 
o Larutan yodium yang 
awalnya berada tepat 
dibawah jarum pentul, 
setelah 45 menit yodiumnya 
berkurang 
o Air rendaman kentang 
berbau 
o Tekstur kentang menjadi 
keras 
o Sebagian kentang berwarna 
o Air yang didalam 
sumuran yang awalnya 
berada tepat dibawah 
jarum pentul setelah 45 
menit tidak terdapat lagi 
(mengering). 
o Air rendaman kentang 
berbusa dan berbau 
o Tekstur kentang menjadi 
keras 
air air
hitam 
E.Pembahasan 
1. Apakah tinggi permukaan yodium pada sumuran kentang pertama mengalami 
perubahan? 
 Iya. Tinggi permukaan yodium pada sumuran kentang pertama mengalami 
perubahan karena yodium yang tadinya berada tepat dibawah jarum pentul, 
berkurang. 
2. Apakah tinggi permukaan air pada sumuran kentang kedua mengalami perubahan? 
 Iya. Air yang pada awalnya berada tepat dibawah jarum pentul berkurang 
bahkan mengering. 
F.Kesimpulan 
Dari pengamatan yang kami lakukan menggunakan kentang dan larutan yodium serta 
air berhasil membuktikan bahwa pada sumuran kentang yang diisi dengan yodium 
mengalami proses osmosis. Buktinya, volume yodium berkurang.

More Related Content

What's hot

Farmakognosi rimpang kunyit
Farmakognosi rimpang kunyitFarmakognosi rimpang kunyit
Farmakognosi rimpang kunyitVani Aisyah
 
Sistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifSistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifJingga Matahari
 
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultravioletPenetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultravioletHarsyaKhairudin
 
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARAntihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARirmalawai
 
menunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosismenunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosisZanne Arienta
 
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarTranspor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarNurwinda Syaputri
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisZza Choirunisa
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairrozi rozi
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaAtik Yuli
 

What's hot (20)

Farmakognosi rimpang kunyit
Farmakognosi rimpang kunyitFarmakognosi rimpang kunyit
Farmakognosi rimpang kunyit
 
Filtrasi
FiltrasiFiltrasi
Filtrasi
 
Laporan bromelin
Laporan bromelinLaporan bromelin
Laporan bromelin
 
Sistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifSistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasif
 
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultravioletPenetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
 
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARAntihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
 
transpor aktif
transpor aktiftranspor aktif
transpor aktif
 
menunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosismenunjukkan gejala difusi dan osmosis
menunjukkan gejala difusi dan osmosis
 
Antibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik Penicilin
 
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarTranspor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Penelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosisPenelitian difusi dan osmosis
Penelitian difusi dan osmosis
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Transport membran sel
Transport membran selTransport membran sel
Transport membran sel
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
 
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi TumbuhanLembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
Lembar Kerja Mahasiswa Fisiologi Tumbuhan
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Sel
SelSel
Sel
 

Similar to Makalah biologi sma xi mia

PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptxPPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptxFendryMatoka
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdSuryaRajab1
 
1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluanshailladita
 
Difusi sel welly andri
Difusi sel welly andriDifusi sel welly andri
Difusi sel welly andriWelly Andrei
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranHarsidi Side
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisTri Hapsari Meilani
 
Praktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosisPraktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosiskurniawancahyadi
 
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)NandaKhoirunNisa19
 
laporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosislaporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosisOneda Rahayu
 
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docxMATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docxDiahAgustina9
 
Review Materi Transpor materi dan energi
Review Materi Transpor materi dan energiReview Materi Transpor materi dan energi
Review Materi Transpor materi dan energiemahalas123
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITSulistia Rini
 
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...yogiewibisono
 
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)yogiewibisono
 

Similar to Makalah biologi sma xi mia (20)

Difusi
DifusiDifusi
Difusi
 
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptxPPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-8.pptx
 
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
Laporan estimasi water potensial(LIMITED EDITION)
 
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pdmedia pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
media pembelajaran - surya rajab, s.si., s.pd
 
1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan1. bab 1 pendahuluan
1. bab 1 pendahuluan
 
Difusi sel welly andri
Difusi sel welly andriDifusi sel welly andri
Difusi sel welly andri
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
sifat koligatif larutan
sifat koligatif larutansifat koligatif larutan
sifat koligatif larutan
 
Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
 
Praktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosisPraktikum difusi dan osmosis
Praktikum difusi dan osmosis
 
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
'LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (DIFUSI & OSMOSIS)
 
laporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosislaporan Difusi dan osmosis
laporan Difusi dan osmosis
 
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docxMATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
MATERI BIOLOGI PERTEMUAN 1 XI MIPA.docx
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
 
Review Materi Transpor materi dan energi
Review Materi Transpor materi dan energiReview Materi Transpor materi dan energi
Review Materi Transpor materi dan energi
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
 
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...
 
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
Transpor Pasif (Difusi, Osmosis, dan Difusi Terfasilitasi)
 

More from Virgiana Anggi

Makalah biologi sistem gerak manusia
Makalah biologi sistem gerak manusiaMakalah biologi sistem gerak manusia
Makalah biologi sistem gerak manusiaVirgiana Anggi
 
Sejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xiSejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xiVirgiana Anggi
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanVirgiana Anggi
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanVirgiana Anggi
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumVirgiana Anggi
 

More from Virgiana Anggi (8)

Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Makalah biologi sistem gerak manusia
Makalah biologi sistem gerak manusiaMakalah biologi sistem gerak manusia
Makalah biologi sistem gerak manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian demokrasi
Pengertian demokrasiPengertian demokrasi
Pengertian demokrasi
 
Sejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xiSejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xi
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 

Makalah biologi sma xi mia

  • 1. Kata Pengantar Alhamdulillah.. Segala puji atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, izin dan petunjuk-Nyalah sehingga Kami dapat melakukan praktikum dan menyusun sebuah laporan hasil praktikum dalam bentuk malakah. Laporan ini kami buat sebagai hasil akhir dari kegiatan prraktikum yang telah kami lakukan sesuai degan teori yang kami pelajari sebelumnya.Didalam laporan ini Kami menyajikan informasi tentang transportasi zat yaitu Difusi dan Osmosis. Semoga laporan yang Kami susun mendapatkan penilaian yang baik dari Guru pembimbing. Selain itu, dapat memberikan informasi yang bermanfaat khusunya ilmu pengetahuan. Terima kasih Kami sampaikan kepada Guru pembimbing, yang telah membimbing Kami melakukan kegiatan praktikum dan mengarahkah Kami dalam membuat sebuah laporan. Terima kasih pula Kami sampaikan buat teman-teman yang telah ikut memberikan saran dan sumber referensi lain. Semoga Bermanfaat Hormat Kami, Kelompok II
  • 2. Pendahuluan Didalam sel terjadi sebuah transportasi zat baik transportasi zat aktif maupun pasif. Transportasi zat aktif adalah transportasi zat yang terjadi apa bila terdapat bantuan energi. Sedangkan transportasi zat pasif adalah transportasi zat yang dapat terjadi tanpa menggunakan energi. Contoh transportasi zat pasif adalah proses difusi dan osmosis.Difusi dan osmosi adalah dua transportasi zat yang berbeda namun keduanya memilki kesamaan yaitu transportasi zat yang berlaangsung tanpa bantuan energi. Melalui sebuah praktikum kita dapat mengamati bagaimana proses difusi dan osmosis dapat berlangsung. Kami siswa-siswi SMA Negeri 1 Mangkutana khususya kelas XI MIA 1 telah melakukan sebuah kegiatan praktikum untuk membuktikan proses difusi dan osmosis yang terjadi dalam suatu sel. Kesimpulan dari hasil penelitian yang kami lakukan, kami sajikan dalam makalah ini.
  • 3. Rincian Penelitian o Tema Penelitian :  Proses difusi dan osmosis o Tempat Penelitian :  Labolatorium Biologi SMAN 1 Mangkutana o Waktu di Lakukannya Penelitian :  Senin, 01 September 2014 o Tujuan Penelitian :  Memahami proses terjadinya difusi dan osmosis suatu zat o Guru Pembimbing :  Hamzah Dollah S.Pd o Peneliti :  Virgiana  Fauziah Suparjo  Lili Rahma Sari  Kasnita
  • 4. PRAKTIKUM 1.1 Mengamati Terjadinya Difusi Larutan A.Dasar Teori  Mekanisme difusi Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.  Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu: 1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu bergerak, sehingga kecepatan difusi itu tinggi. 2. Ketebalan membrane. Semakin tebal membrane semakin lambat kecepatan difusi. 3.Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. 4.Suhu.Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. 5.Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. 6.Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi. Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molek yang hydrophonic
  • 5. atau tidak berpolar/berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipid. Difusi seperti ini tidak membutuhkan energi atau ATP. Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydropilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang ikut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel (Pratikto, 2011). B. Tujuan Praktikum Memahami proses terjadinya difusi suatu zat C. Alat dan Bahan *Gelas beker *Larutan yodium dan sirup merah *Air D. Langkah Percobaan 1.Ambil gelas beker kemudian isi dengan air Gelas beker air 2.Masukkan larutan sirup kedalam gelas beker Gelas beker Si rup (setengah dari tinggi air) air 3. Diamkan airnya dan jangan digoyang-goyang. Amati proses pelarutan sirup didalam gelas beker. Setelah 15 menit amati pula warna air pada gelas beker 4. Catat hasil pengamatan pada tabel! Waktu setelah pengamatan Keadaan didalam gelas beker 5-15 menit Belum terjadi proes difusi (sirup masih megendap dibagian bawah gelas beker) 20-30 menit Proses difusi mulai terjadi (sirup dan air telah tercampur, namun tidak merata) 45 menit Proses difusi terjadi secara
  • 6. keseluruhan (sirup dan air tercampur merata dan warna didalam gelas beker berwarna merah) E. Pembahasan 1. Apakah proses difusi larutan terjadi pada gelas beker?  Setelah 20-30 menit pengamatan mulai terjadi proses difusi didalam gelas beker namun belum merata. Setelah 45 menit pengamatan terjadi proses difusi antara sirup yang berkonsentrasi tinggi dengan air yang berkonsentrasi rendah hingga mencapai keadaan setimbang (tercampur merata). 2. Setelah 35 menit adakah perubahan warna pada gelas beker?  Telah terjadi perubahan warna dalam gelas beker dimana bagian atas gelas beker mulai berwarna merah walaupun dibagian bawah berwarna merah lebih pekat. Hal ini terjadi karena proses difusi mulai berlangsung walaupun belum dalam keadaan yang setimbang. 3. Molekul manakah yang bergerak didalam gelas beker?  Molekul yang bergerak adalah molekul yang berkonsentrasi tinggi yaitu larutan sirup. F.Kesimpulan Percobaan yang kami lakukan dengan melakukan proses pencampuran air dan larutan sirup berhasil membuktikan terjadinya proses difusi. Walaupun proses pencampuran sempurna terjadi cukup lama setelah percobaan. Kelambatan proses difusi salah satunya dipengaruhi oleh gelas beker yang kami gunakan sebagai wadah pencampuran berukuran terlalu kecil sehingga memperlambat terjadinya difusi. Dari percobaan ini kami membuktikan bahwa zat yang bergerak adalah zat yang memiliki konsentrasi tinggi yaitu sirup hingga akhirnya tercampur merata dengan air.
  • 7. PRAKTIKUM 1.2 Mengamati Terjadinya Osmosis Larutan A.Dasar Teori  Mekanisme osmosis Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air. B.Tujuan Pengamatan Mengetahui proses terjadinya osmosis
  • 8. C.Alat dan Bahan *Gelas beker 2 buah *Pisau *Jarum Pentul *Umbi kentang 2 buah *Larutan Yodium *Air D. Langkah Percobaan 1. Kupas kulit kentang hingga bersih 2. Potong kentang pada bagian bawahnya secara merata, sehingga apabila diletakkan pada bidang datar dapat berdiri 3. Buatlah sumuran pada kedua kentang dengan ukuran sepertiga dari tinggi kentang 4. Isi sumuran pada kentang pertama dengan yodium dan kentang kedua diisi dengan air 5. Berilaah tanda pada kedua kentang dengan menggunakan jarum pentul tepat pada permukaan atas yudium dan air. Caranya, tusukkan jarum pentul pada kentang (kepala jarum pentul pada bagian luar kentang, sementara mata jarum melintang tepat diatas yodium dan air). 6. Masukkan masing-masing kentang kedalam gelas beker yang berisi air. #Contoh Gambar Yodium Air Jarum pentul 7. Tulis hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut ini! *Tabel hasil pengamatan* Setelah 45 menit Kentang yang diisi yodium Kentang yang diisi air o Larutan yodium yang awalnya berada tepat dibawah jarum pentul, setelah 45 menit yodiumnya berkurang o Air rendaman kentang berbau o Tekstur kentang menjadi keras o Sebagian kentang berwarna o Air yang didalam sumuran yang awalnya berada tepat dibawah jarum pentul setelah 45 menit tidak terdapat lagi (mengering). o Air rendaman kentang berbusa dan berbau o Tekstur kentang menjadi keras air air
  • 9. hitam E.Pembahasan 1. Apakah tinggi permukaan yodium pada sumuran kentang pertama mengalami perubahan?  Iya. Tinggi permukaan yodium pada sumuran kentang pertama mengalami perubahan karena yodium yang tadinya berada tepat dibawah jarum pentul, berkurang. 2. Apakah tinggi permukaan air pada sumuran kentang kedua mengalami perubahan?  Iya. Air yang pada awalnya berada tepat dibawah jarum pentul berkurang bahkan mengering. F.Kesimpulan Dari pengamatan yang kami lakukan menggunakan kentang dan larutan yodium serta air berhasil membuktikan bahwa pada sumuran kentang yang diisi dengan yodium mengalami proses osmosis. Buktinya, volume yodium berkurang.