SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
TRANSFORMASI FOURIER
      MULTI-DIMENSI




    CENDRA PUSPA NUSWANTRI (3125071818)




     Prodi Matematika Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
          Universitas Negeri Jakarta

                JANUARI 2012
KATA PENGANTAR

   Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukun-
gan dan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

   Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk menunjukkan hubungan
dari Transformasi Fourier Multi-dimensi dan juga untuk melengkapi
tugas akhir pada mata kuliah Variabel Kompleks yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah ini.

   Demikian penulis menyelesaikan makalah ini. Apabila ada kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, mohon dimaklumi karena penulis masih dalam
tahap belajar. Dan apabila ada saran, harap disampaikan kepada penulis agar
dalam pembuatan makalah berikutnya, penulis dapat menyelesaikannya den-
gan lebih baik.


                                                              Januari 2012
                                                                   Penulis




                                     i
1. PENGANTAR TRANSFORMASI FOURIER

    Transformasi Fourier, dinamakan oleh Joseph Fourier sebagai kebalikan
dari transformasi integral dari satu fungsi ke fungsi lainnya. Fungsi yang ked-
ua, yang disebut Transformasi Fourier, memberikan koefisien dari fungsi basis
sinusoidal (lawan dari frekuensi mereka) sehingga dapat digabungkan kembali
untuk mendapatkan fungsi asli. Penggabungan kembali dari fungsi basis sinu-
soidal disebut invers Transformasi Fourier. Ada banyak variasi yang berhubun-
gan dekat dari transformasi ini tergantung jenis fungsi yang ditransformasikan.

    Transformasi Fourier merupakan metode sederhana untuk menentukan kan-
dungan frekuensi dari sebuah sinyal. Transformasi Fourier pada dasarnya
membawa sinyal dari dalam kawasan waktu (time-domain) ke dalam kawasan
frekuensi (frekuensi-domain). Pada sisi lain transformasi fourier dapat dipan-
dang sebagai alat yang mengubah sinyal menjadi jumlahan sinusoidal dengan
beragam frekuensi. Transformasi Fourier menggunakan basis sinus dan kosinus
yang memiliki frekuensi berbeda. Hasil Transformasi Fourier adalah distribusi
densitas spektral yang mencirikan amplitudo dan fase dari beragam frekuensi
yang menyusun sinyal. Hal ini merupakan salah satu kegunaan Transformasi
Fourier, yaitu untuk mengetahui kandungan frekuensi sinyal.

    Transformasi Fourier Diskrit (TFD) adalah salah satu bentuk trans-
formasi Fourier di mana sebagai ganti integral, digunakan penjumlahan. Dalam
matematika sering pula disebut sebagai transformasi Fourier berhingga (finite
Fourier transform), yang merupakan suatu transformasi Fourier yang banyak
diterapkan dalam pemrosesan sinyal digital dan bidang-bidang terkait untuk
menganalisa frekuensi-frekuensi yang terkandung dalam suatu contoh sinyal
atau isyarat, untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial, dan untuk
melakukan sejumlah operasi, misalnya saja operasi-operasi konvolusi. TFD
ini dapat dihitung secara efesien dalam pemanfaataannya menggunakan algo-
ritma Transformasi Fourier Cepat (TFC).

     Dikarenakan TFC umumnya digunakan untuk menghitung TFD, dua isti-
lah ini sering dipertukarkan dalam penggunaannya, walaupun terdapat perbe-
daan yang jelas antara keduanya: ”TFD” merujuk pada suatu transformasi
matematik bebas atau tidak bergantung bagaimana transformasi tersebut di-
hitung, sedangkan ”TFC” merujuk pada satu atau beberapa algoritma efesien
untuk menghitung TFD. Lebih jauh, pembedaan ini menjadi semakin mem-
bingungkan, misalnya dengan sinonim ”transformasi fourier berhingga” (dalam
bahasa Inggris finite Fourier transform dibandingkan dengan fast Fourier trans-
form yang sama-sama memiliki singkatan FFT), yang mendahului penggunaan
istilah ”transformasi fourier cepat” (Cooley et al., 1969). Untungnya dalam
bahasa Indonesia, hal ini tidak terlalu membingungkan.

   Secara umum bentuk dari Transformasi Fourier adalah sebagai berikut
Definisi 1
Transformasi Fourier dari fungsi f (t), terdefinisi untuk setiap bilangan riil

                                      1
t ≥ 0 adalah fungsi F (s), terdefinisi sebagai
                                        +∞
                          F (s) =            e−st f (t)dt.                      (1)
                                     −∞

dimana s adalah bilangan kompleks s = iω, untuk bilangan riil ω.


        2. TRANSFORMASI FOURIER MULTI-DIMENSI

   Transformasi Fourier banyak diterapkan untuk ilmu fisika. Ketika penggu-
naannya dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada kondisi dimensi
banyak. Misal dimensi ruang, waktu, temperatur, potensial listrik dan lain
sebagainya. Untuk tujuan inilah maka Transformasi Fourier dapat lebih ter-
pakai. Keberadaan transformasi ini bukanlah mempersulit melainkan dapat
berguna untuk mengungkapkan apa saja yang terjadi di alam sekitar kita se-
cara geometri. Di sini akan diberikan beberapa fungsi dan ide cemerlang dalam
memanipulasi Transformasi Fourier Multi-dimensi.

2.1 Dinding Dirac

   Fungsinya dideskripsikan sebagai

                              f (x, y) = δ (x − a)

dan bernilai nol dimana-mana kecuali saat x = a dimana ini tak hingga. Ini
akan membentuk sebuah bidang tegak jika sepanjang garis f kita tarik garis
sejajar sumbu y. Lihat gambar 1. Transformasi Fourier dua dimensi diberikan
                             ∞          ∞
              φ(p, q) =                          δ (x − a) e2πipx e2πiqy dxdy
                            x=−∞     y=−∞
                             ∞
                      =             e2πipa e2πiqy dy
                            y=−∞
                            2πipa
                      = e        δ(q)

dimana memiliki sebuah amplitudo kompleks dan bernilai nol kecuali di q = 0.




                     Gambar 1. Dinding Dirac sederhana

                                             2
Pasangan dari dinding Dirac ini sama dengan sumbu y dengan transformasi
Fourier oleh:
                         φ (p, q) = 2δ (q) cos2πpa.
   Dinding yang berdiri pada sebuah garis inklinasi terhadap sumbu y dengan
sudut ditulis sebagai f ((x, y) = δ (lx + my − c), dimana l = cos, m = sin dan
c adalah jarak tegak titik terhadap garis. Fungsi δ bernilai nol di sepanjang
sumbu x,y kecuali di transformasi Fourier dua dimensi berikut:
                         ∞        ∞
            φ (p, q) =                    δ (lx + my − c) e2πipx e2πiqy dx
                         x=−∞   y=−∞

Dengan mengintegralkan terhadap y maka dihasilkan
                                      ∞
                              1
                   φ (p, q) =                e2πipx e2πiq(c−lx)/m dx
                              m    x=−∞

   Ingat bahwa di sini ”integration” hanyalah sebuah perpindahan sederhana
variabel eksponensial oleh argumen pada fungsi δ. Selanjutnya akan disusun
ulang menjadi: array tanpa nomor
                                                ∞
                            1 2πiqc/m
                 φ (p, q) =   e                        e2πix(p−lq/m) dx
                            m                   x=−∞
                                2πiqc/m
                          = e             δ (mp − lq)
dimana selalu bernilai nol kecuali pada saat mp − lq = 0 di garis p dan q.




       Gambar 2. Transformasi Fourier pada sepasang dinding Dirac

                                            3
Sama seperti pengintegrasian pada y, sekarang kita integrasikan fungsi ter-
hadap x maka kita dapatkan

                                e2πipc/l δ (mp − lq)

Faktor periodenya sebesar 1/c dan ini merupakan ukuran panjang dari mp −
lq = 0 di ruang p dan q. Anggap u = p = m konjugate terhadap c, panjang
                                        l
                                              q

garis dan fungsi di atas merupakan fungsi sinusoid berperiode 1/c sepanjang
dinding Dirac. Pada transformasi Fourier dimensi satu panjang garis akan
menjadi fungsi delta berjarak c dimana terdapat titik lc dan mc di ruang x
dan y. Fungsi δ akan diabaikan pada garis mx − ly = 0.
   Perhatikan bahwa akan menjadi sulit untuk membayangkan bahwa p dan q
aksis bersama x dan y aksis. Pada kasus ini, transformasi Fourier dinding Dirac
akan mengabaikan bahwa garis p dan q saling tegak lurus terhadap dinding di
bidang x dan y.
   Sepasang dinding Dirac dianggap terbentuk dari bidang masing-masing
akan memiliki transformasi Fourier dimensi dua

         δ (lx + my − c) + δ (lx + my + c)                   ˙
                                                 δ (mp − lq) 2cos2πqc/m

yang dapat dikatakan bahwa dinding Dirac merupakan sinusoidal dengan am-
plitudo yang berubah dan mengabaikan garis mp − lq = 0. Perhatikan bah-
wa pada superposisi dua bidang ini, fungsi dan transformasi saling berkaitan
dengan posisi mereka pada ruang, tidak ada kaitan bagaimana sistem koordi-
natnya.

2.2 Komputerisasi Aksial Tomografi

    Aplikasi khusus transformasi Fourier kali ini adalah untuk mendapatkan
komputerisasi transverse aksial scanning tomografi seperti contohnya pada
CAT-scanning atau C-T scanning. Bayangkan sebuah dinding Dirac diambil
selapis bidang dia dimensi yang memiliki fungsi F (x, y) dengan mengabaikan
sumbu x dan y (lihat gambar 3a). Jika dinding berdiri pada garis lx+my −c =
0 maka hasilnya akantetap nol dimanapun kecuali di garis ini sendiri. Di garis
yang berdiri pada dinding Dirac (Gambar 3b) dengan amplitudo yang kini
berubah karena F (x, (c − lx)/m). Integral garis (Gambar 3c) diperoleh seba-
gai berikut:
                                ∞
                     Pl (c) =        F (x, y)δ(lx + my − c)ds                (2)
                                −∞

(dimana ds adalah elemen garis sepanjang garis yang ada pada l), yang tergan-
tung pada l dan c. Pl (c) diketahui sebagai transformasi Radon pada F (x, y).
Dapat dibayangkan seperti yang sebelumnya bahwa fungsi δ dari amplitudo
Pl (c) berdiri pada garismx − ly = 0 berjarak c dari titik origin. Dengan c seba-
gai variabel akan menjadikan fungsi sepanjang garis c yang akhirnya disebut
sebagai projection dari F (x, y) yang bersesuaian dengan dimana cos = l.
    Sekarang sudut akan diputar dari 0 menuju π, variasi fungsi Pl (c) akan
berubah sebagai Q(x, y) pada dimensi dua dengan sumbu x dan y.

                                          4
Gambar 3. Ilustrasi langkah-langkah komputerisasi aksial tomografi
    Ada hal yang lebih menarik, bagaimanapun fungsi hasilnya merupakan
transformasi Fourier berdimensi satu dari Pl (c) sepanjang garis mx − ly = 0,
c sebagai variabel pada bidang x dan y dan u adalah konjugat pada bidang p
danq. Di bidang p danq ini transformasi Fourier φl (u) akan diabaikan ketika
mp − lq = 0 yang berakibat sama pada mx − ly = 0 di bidang x dan y.

                                     5
Ini menjadikan transformasi Fourier dengan fungsi dimensi dua Φ ∗ (p, q) =
φl (lu, mu) (Gambar 3e) yang menunjukkan perubahan dari 0 ke π.
     Kita akan menunjukkan fakta bahwa Φ(p, q) adalah transformasi Fourier
dua dimensi dari F (x, y).
     Pertama tulis δ(lx + my − c) sebagai integral transformasi Fourier satu
dimensi, gunakan c sebagai variabel dan u sebagai konjugat.
                                                 ∞
                    δ(lx + my − c) =                     e2πi(lx+my−c)u du
                                                 u=−∞
                                                  ∞
                                         =               e2πi(lx+my) e−2πicu du
                                                 u=−∞

dan jika kita masukkan persamaan 2 maka
                      ∞       ∞                      ∞
         Pl (c) =                    F (x, y)             e2πiu(lx+my) e−2πicu dudxdy
                     x=−∞     y=−∞                u=−∞

dan kemudian susun ulang menjadi
               ∞          ∞       ∞
                                         F (x, y)e2πiu(lx+my)dxdy e−2πicu du
             u=−∞         x=−∞    y=−∞

Dengan formulasi Φ(ul, um) transformasi Fourier dua dimensi dari F (x, y) dan
berdasar gambar 3e bahwa pada bidang p dan q, ul = p dan um = q. Sehingga
                                         ∞
                          Pl (c) =           Φ (ul, um) e−2πicu du
                                       −∞

dimana                                                   ∞
                       Φ(il, um) = Φ(p, q) =                  Pl (c)e2πicu dc
                                                         −∞

Ini masih transformasi satu dimensi dan Φ(p, q) sepanjang garis mp − lq = 0.
Di transformasi Radon disebut teorema projection slice.
    Dengan demikian jika diketahui bahwa Pl (c) untuk semua azimuth , dari 0
ke π, dan merupakan himpunan komplet pada transformasi dimensi satu dan
fungsi dimensi dua Φ(p, q) diketahui. Fungsi origin F (x, y) menjadi
                                     ∞       ∞
                     F (x, y) =                  Φ(p, q)e−2πi(px+qy) dpdq
                                  −∞     −∞




                                                 6
Bibliografi

[1] Champeney, D.C. A Handbook of Fourier Theorems . Cambridge Univer-
    sity Press. 1987

[2] Titchmarsh, E.C. An Introduction to the Theory of Fourier Integrals.
    Clarendon Press, Oxford. 1962

[3] James, J.F. A Student’s Guide to Fourier Transforms 2nd Edition. Cam-
    bridge University Press. 2002




                                   7

More Related Content

What's hot

Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citraKelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citraMega Setiawan
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrumTelekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrumBeny Nugraha
 
Sistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu KontinyuSistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu Kontinyuyusufbf
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiYanto Physio
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amFurwadi Rider
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optikampas03
 
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-AndiRahmania Rahma
 

What's hot (20)

Diktat sistem-linier
Diktat sistem-linierDiktat sistem-linier
Diktat sistem-linier
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citraKelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrumTelekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrum
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Sistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu KontinyuSistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu Kontinyu
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
 
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 

Viewers also liked

Transformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjil
Transformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjilTransformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjil
Transformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjilarsi cahn
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourierBeny Nugraha
 
Deret fourier-dan-transformasi-fourier
Deret fourier-dan-transformasi-fourierDeret fourier-dan-transformasi-fourier
Deret fourier-dan-transformasi-fourierArief Indrawan
 

Viewers also liked (6)

Transformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjil
Transformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjilTransformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjil
Transformasi fourier Trigonometri dan fungsi genap ganjil
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 
Konvolusi dan transformasi fourier
Konvolusi dan transformasi fourierKonvolusi dan transformasi fourier
Konvolusi dan transformasi fourier
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Modul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplaceModul 3 transformasi laplace
Modul 3 transformasi laplace
 
Deret fourier-dan-transformasi-fourier
Deret fourier-dan-transformasi-fourierDeret fourier-dan-transformasi-fourier
Deret fourier-dan-transformasi-fourier
 

Similar to TFM-DuaDimensi

Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasiMakalah metode transformasi
Makalah metode transformasimnssatrio123
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralRozaq Fadlli
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuMhd Syahrul Ramadhan
 
Bab iv konvolusi & tf
Bab iv konvolusi & tfBab iv konvolusi & tf
Bab iv konvolusi & tfkhaerul azmi
 
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...Beny Nugraha
 
Metode Transformasi
Metode TransformasiMetode Transformasi
Metode TransformasiRichy Krisna
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensialdina_usiani
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourierL Silva
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bMeteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bThomas Blegur
 
transformasifourier.pdf
transformasifourier.pdftransformasifourier.pdf
transformasifourier.pdfResdiResdi1
 

Similar to TFM-DuaDimensi (20)

Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasiMakalah metode transformasi
Makalah metode transformasi
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
Babiv konvolusi
Babiv konvolusiBabiv konvolusi
Babiv konvolusi
 
Bab iv konvolusi & tf
Bab iv konvolusi & tfBab iv konvolusi & tf
Bab iv konvolusi & tf
 
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
Metode Transformasi
Metode TransformasiMetode Transformasi
Metode Transformasi
 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensial
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Transformasi citra
Transformasi citraTransformasi citra
Transformasi citra
 
Deret Fourier-UG.ppt
Deret Fourier-UG.pptDeret Fourier-UG.ppt
Deret Fourier-UG.ppt
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13bMeteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
 
transformasifourier.pdf
transformasifourier.pdftransformasifourier.pdf
transformasifourier.pdf
 

TFM-DuaDimensi

  • 1. TRANSFORMASI FOURIER MULTI-DIMENSI CENDRA PUSPA NUSWANTRI (3125071818) Prodi Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta JANUARI 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukun- gan dan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk menunjukkan hubungan dari Transformasi Fourier Multi-dimensi dan juga untuk melengkapi tugas akhir pada mata kuliah Variabel Kompleks yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah ini. Demikian penulis menyelesaikan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini, mohon dimaklumi karena penulis masih dalam tahap belajar. Dan apabila ada saran, harap disampaikan kepada penulis agar dalam pembuatan makalah berikutnya, penulis dapat menyelesaikannya den- gan lebih baik. Januari 2012 Penulis i
  • 3. 1. PENGANTAR TRANSFORMASI FOURIER Transformasi Fourier, dinamakan oleh Joseph Fourier sebagai kebalikan dari transformasi integral dari satu fungsi ke fungsi lainnya. Fungsi yang ked- ua, yang disebut Transformasi Fourier, memberikan koefisien dari fungsi basis sinusoidal (lawan dari frekuensi mereka) sehingga dapat digabungkan kembali untuk mendapatkan fungsi asli. Penggabungan kembali dari fungsi basis sinu- soidal disebut invers Transformasi Fourier. Ada banyak variasi yang berhubun- gan dekat dari transformasi ini tergantung jenis fungsi yang ditransformasikan. Transformasi Fourier merupakan metode sederhana untuk menentukan kan- dungan frekuensi dari sebuah sinyal. Transformasi Fourier pada dasarnya membawa sinyal dari dalam kawasan waktu (time-domain) ke dalam kawasan frekuensi (frekuensi-domain). Pada sisi lain transformasi fourier dapat dipan- dang sebagai alat yang mengubah sinyal menjadi jumlahan sinusoidal dengan beragam frekuensi. Transformasi Fourier menggunakan basis sinus dan kosinus yang memiliki frekuensi berbeda. Hasil Transformasi Fourier adalah distribusi densitas spektral yang mencirikan amplitudo dan fase dari beragam frekuensi yang menyusun sinyal. Hal ini merupakan salah satu kegunaan Transformasi Fourier, yaitu untuk mengetahui kandungan frekuensi sinyal. Transformasi Fourier Diskrit (TFD) adalah salah satu bentuk trans- formasi Fourier di mana sebagai ganti integral, digunakan penjumlahan. Dalam matematika sering pula disebut sebagai transformasi Fourier berhingga (finite Fourier transform), yang merupakan suatu transformasi Fourier yang banyak diterapkan dalam pemrosesan sinyal digital dan bidang-bidang terkait untuk menganalisa frekuensi-frekuensi yang terkandung dalam suatu contoh sinyal atau isyarat, untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial, dan untuk melakukan sejumlah operasi, misalnya saja operasi-operasi konvolusi. TFD ini dapat dihitung secara efesien dalam pemanfaataannya menggunakan algo- ritma Transformasi Fourier Cepat (TFC). Dikarenakan TFC umumnya digunakan untuk menghitung TFD, dua isti- lah ini sering dipertukarkan dalam penggunaannya, walaupun terdapat perbe- daan yang jelas antara keduanya: ”TFD” merujuk pada suatu transformasi matematik bebas atau tidak bergantung bagaimana transformasi tersebut di- hitung, sedangkan ”TFC” merujuk pada satu atau beberapa algoritma efesien untuk menghitung TFD. Lebih jauh, pembedaan ini menjadi semakin mem- bingungkan, misalnya dengan sinonim ”transformasi fourier berhingga” (dalam bahasa Inggris finite Fourier transform dibandingkan dengan fast Fourier trans- form yang sama-sama memiliki singkatan FFT), yang mendahului penggunaan istilah ”transformasi fourier cepat” (Cooley et al., 1969). Untungnya dalam bahasa Indonesia, hal ini tidak terlalu membingungkan. Secara umum bentuk dari Transformasi Fourier adalah sebagai berikut Definisi 1 Transformasi Fourier dari fungsi f (t), terdefinisi untuk setiap bilangan riil 1
  • 4. t ≥ 0 adalah fungsi F (s), terdefinisi sebagai +∞ F (s) = e−st f (t)dt. (1) −∞ dimana s adalah bilangan kompleks s = iω, untuk bilangan riil ω. 2. TRANSFORMASI FOURIER MULTI-DIMENSI Transformasi Fourier banyak diterapkan untuk ilmu fisika. Ketika penggu- naannya dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada kondisi dimensi banyak. Misal dimensi ruang, waktu, temperatur, potensial listrik dan lain sebagainya. Untuk tujuan inilah maka Transformasi Fourier dapat lebih ter- pakai. Keberadaan transformasi ini bukanlah mempersulit melainkan dapat berguna untuk mengungkapkan apa saja yang terjadi di alam sekitar kita se- cara geometri. Di sini akan diberikan beberapa fungsi dan ide cemerlang dalam memanipulasi Transformasi Fourier Multi-dimensi. 2.1 Dinding Dirac Fungsinya dideskripsikan sebagai f (x, y) = δ (x − a) dan bernilai nol dimana-mana kecuali saat x = a dimana ini tak hingga. Ini akan membentuk sebuah bidang tegak jika sepanjang garis f kita tarik garis sejajar sumbu y. Lihat gambar 1. Transformasi Fourier dua dimensi diberikan ∞ ∞ φ(p, q) = δ (x − a) e2πipx e2πiqy dxdy x=−∞ y=−∞ ∞ = e2πipa e2πiqy dy y=−∞ 2πipa = e δ(q) dimana memiliki sebuah amplitudo kompleks dan bernilai nol kecuali di q = 0. Gambar 1. Dinding Dirac sederhana 2
  • 5. Pasangan dari dinding Dirac ini sama dengan sumbu y dengan transformasi Fourier oleh: φ (p, q) = 2δ (q) cos2πpa. Dinding yang berdiri pada sebuah garis inklinasi terhadap sumbu y dengan sudut ditulis sebagai f ((x, y) = δ (lx + my − c), dimana l = cos, m = sin dan c adalah jarak tegak titik terhadap garis. Fungsi δ bernilai nol di sepanjang sumbu x,y kecuali di transformasi Fourier dua dimensi berikut: ∞ ∞ φ (p, q) = δ (lx + my − c) e2πipx e2πiqy dx x=−∞ y=−∞ Dengan mengintegralkan terhadap y maka dihasilkan ∞ 1 φ (p, q) = e2πipx e2πiq(c−lx)/m dx m x=−∞ Ingat bahwa di sini ”integration” hanyalah sebuah perpindahan sederhana variabel eksponensial oleh argumen pada fungsi δ. Selanjutnya akan disusun ulang menjadi: array tanpa nomor ∞ 1 2πiqc/m φ (p, q) = e e2πix(p−lq/m) dx m x=−∞ 2πiqc/m = e δ (mp − lq) dimana selalu bernilai nol kecuali pada saat mp − lq = 0 di garis p dan q. Gambar 2. Transformasi Fourier pada sepasang dinding Dirac 3
  • 6. Sama seperti pengintegrasian pada y, sekarang kita integrasikan fungsi ter- hadap x maka kita dapatkan e2πipc/l δ (mp − lq) Faktor periodenya sebesar 1/c dan ini merupakan ukuran panjang dari mp − lq = 0 di ruang p dan q. Anggap u = p = m konjugate terhadap c, panjang l q garis dan fungsi di atas merupakan fungsi sinusoid berperiode 1/c sepanjang dinding Dirac. Pada transformasi Fourier dimensi satu panjang garis akan menjadi fungsi delta berjarak c dimana terdapat titik lc dan mc di ruang x dan y. Fungsi δ akan diabaikan pada garis mx − ly = 0. Perhatikan bahwa akan menjadi sulit untuk membayangkan bahwa p dan q aksis bersama x dan y aksis. Pada kasus ini, transformasi Fourier dinding Dirac akan mengabaikan bahwa garis p dan q saling tegak lurus terhadap dinding di bidang x dan y. Sepasang dinding Dirac dianggap terbentuk dari bidang masing-masing akan memiliki transformasi Fourier dimensi dua δ (lx + my − c) + δ (lx + my + c) ˙ δ (mp − lq) 2cos2πqc/m yang dapat dikatakan bahwa dinding Dirac merupakan sinusoidal dengan am- plitudo yang berubah dan mengabaikan garis mp − lq = 0. Perhatikan bah- wa pada superposisi dua bidang ini, fungsi dan transformasi saling berkaitan dengan posisi mereka pada ruang, tidak ada kaitan bagaimana sistem koordi- natnya. 2.2 Komputerisasi Aksial Tomografi Aplikasi khusus transformasi Fourier kali ini adalah untuk mendapatkan komputerisasi transverse aksial scanning tomografi seperti contohnya pada CAT-scanning atau C-T scanning. Bayangkan sebuah dinding Dirac diambil selapis bidang dia dimensi yang memiliki fungsi F (x, y) dengan mengabaikan sumbu x dan y (lihat gambar 3a). Jika dinding berdiri pada garis lx+my −c = 0 maka hasilnya akantetap nol dimanapun kecuali di garis ini sendiri. Di garis yang berdiri pada dinding Dirac (Gambar 3b) dengan amplitudo yang kini berubah karena F (x, (c − lx)/m). Integral garis (Gambar 3c) diperoleh seba- gai berikut: ∞ Pl (c) = F (x, y)δ(lx + my − c)ds (2) −∞ (dimana ds adalah elemen garis sepanjang garis yang ada pada l), yang tergan- tung pada l dan c. Pl (c) diketahui sebagai transformasi Radon pada F (x, y). Dapat dibayangkan seperti yang sebelumnya bahwa fungsi δ dari amplitudo Pl (c) berdiri pada garismx − ly = 0 berjarak c dari titik origin. Dengan c seba- gai variabel akan menjadikan fungsi sepanjang garis c yang akhirnya disebut sebagai projection dari F (x, y) yang bersesuaian dengan dimana cos = l. Sekarang sudut akan diputar dari 0 menuju π, variasi fungsi Pl (c) akan berubah sebagai Q(x, y) pada dimensi dua dengan sumbu x dan y. 4
  • 7. Gambar 3. Ilustrasi langkah-langkah komputerisasi aksial tomografi Ada hal yang lebih menarik, bagaimanapun fungsi hasilnya merupakan transformasi Fourier berdimensi satu dari Pl (c) sepanjang garis mx − ly = 0, c sebagai variabel pada bidang x dan y dan u adalah konjugat pada bidang p danq. Di bidang p danq ini transformasi Fourier φl (u) akan diabaikan ketika mp − lq = 0 yang berakibat sama pada mx − ly = 0 di bidang x dan y. 5
  • 8. Ini menjadikan transformasi Fourier dengan fungsi dimensi dua Φ ∗ (p, q) = φl (lu, mu) (Gambar 3e) yang menunjukkan perubahan dari 0 ke π. Kita akan menunjukkan fakta bahwa Φ(p, q) adalah transformasi Fourier dua dimensi dari F (x, y). Pertama tulis δ(lx + my − c) sebagai integral transformasi Fourier satu dimensi, gunakan c sebagai variabel dan u sebagai konjugat. ∞ δ(lx + my − c) = e2πi(lx+my−c)u du u=−∞ ∞ = e2πi(lx+my) e−2πicu du u=−∞ dan jika kita masukkan persamaan 2 maka ∞ ∞ ∞ Pl (c) = F (x, y) e2πiu(lx+my) e−2πicu dudxdy x=−∞ y=−∞ u=−∞ dan kemudian susun ulang menjadi ∞ ∞ ∞ F (x, y)e2πiu(lx+my)dxdy e−2πicu du u=−∞ x=−∞ y=−∞ Dengan formulasi Φ(ul, um) transformasi Fourier dua dimensi dari F (x, y) dan berdasar gambar 3e bahwa pada bidang p dan q, ul = p dan um = q. Sehingga ∞ Pl (c) = Φ (ul, um) e−2πicu du −∞ dimana ∞ Φ(il, um) = Φ(p, q) = Pl (c)e2πicu dc −∞ Ini masih transformasi satu dimensi dan Φ(p, q) sepanjang garis mp − lq = 0. Di transformasi Radon disebut teorema projection slice. Dengan demikian jika diketahui bahwa Pl (c) untuk semua azimuth , dari 0 ke π, dan merupakan himpunan komplet pada transformasi dimensi satu dan fungsi dimensi dua Φ(p, q) diketahui. Fungsi origin F (x, y) menjadi ∞ ∞ F (x, y) = Φ(p, q)e−2πi(px+qy) dpdq −∞ −∞ 6
  • 9. Bibliografi [1] Champeney, D.C. A Handbook of Fourier Theorems . Cambridge Univer- sity Press. 1987 [2] Titchmarsh, E.C. An Introduction to the Theory of Fourier Integrals. Clarendon Press, Oxford. 1962 [3] James, J.F. A Student’s Guide to Fourier Transforms 2nd Edition. Cam- bridge University Press. 2002 7