SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
DERET FOURIER:
Fungsi Periodik
Fungsi f(x) dikatakan periodik dengan
perioda T, jika untuk semua harga x
berlaku:
f(x+T) = f(x); T adalah konstanta positif
Harga terkecil dari T > 0 disebut
perioda terkecil atau disebut perioda
dari f(x).
Contoh:
• Fungsi sin x mempunyai periode 2, 4,
6,…karena sin (x+2) = sin (x+4)= sin
(x+6) =…=sin x
• Periode dari sin nx atau cos nx: dengan
n bilangan bulat positif adalah 2/n
• Periode dari tan x adalah 
• Fungsi konstan mempunyai periode
sembarang bilangan positif
Contoh gambar dari fungsi-fungsi
periodik
a.
b.
f(x)
periode
periode
f(x)
x
x
Kontinuitas
Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada setiap
segmen (piecewise continuous function),
bila f(x) hanya kontinu pada interval-
interval tertentu dan diskontinu pada
titik-titik yang banyaknya berhingga.
Harga f(x) di titik-titik diskontinu
ditentukan dengan menghitung harga
limit fungsi f(x) untuk x mendekati titik
diskontinu (ujung masing-masing
interval)
Contoh gambar kontinuitas
f(x)
x1 x2 x3 x4
x
Definisi Deret Fourier
Jika fungsi f(x) terdefinisi pada interval
(-L,L) dan diluar interval tersebut f(x)
periodik dengan periode 2L, maka
Deret Fourier atau Ekspansi Fourier
dari fungsi f(x) tersebut didefinisikan
sebagai berikut:
)
1
(
...
sin
cos
2
)
(
1
0












n
n
n
L
x
n
b
L
x
n
a
a
x
f


dengan koefisien Fourier an, bn
ditentukan oleh:
)
3
(
...
.
...
,
3
,
2
,
1
,
0
;
sin
)
(
1
)
2
(
...
)
(
1
;
cos
)
(
1
0

 

 




L
L
n
L
L
L
L
n
n
dx
L
x
n
x
f
L
b
dx
x
f
L
a
dx
L
x
n
x
f
L
a


Jika interval (-L,L) sembarang dan f(x)
mempunyai periode 2L maka
dengan C sembarang bilangan real.
Jika C=-L maka rumus (4) dan (5) akan
sama dengan (2) dan (3).
)
5
(
...
2
...
,
3
,
2
,
1
,
0
;
sin
)
(
1
2 2
)
4
(
...
)
(
1
0
;
cos
)
(
1










L
C
C
n
dx
L
x
n
x
f
L
n
b
L
C
C
L
C
C
dx
x
f
L
a
dx
L
x
n
x
f
L
n
a


CONTOH :
0 -5<x<0
f(x)= periode = 10
3 0<x<5
a. Gambarkan f(x) diatas !
b. Tentukan koefisien Fourier an dan bn!
c. Tuliskan deret Fourier !
d. Uraikan deret Fourier !
Jawab :
x
f(x)
-5 5 10
-10
3
6
a.
b. Periode = 10
2L = 10
L = 5




























5
0
0
5
n
5
0
0
5
n
5
5
n
2L
c
c
n
dx
L
πx
n
(3)cos
dx
L
πx
n
(0)cos
5
1
a
L
πx
n
cos
f(x)
dx
L
πx
n
cos
f(x)
5
1
a
L
πx
n
cos
f(x)
5
1
a
L
πx
n
cos
f(x)
L
1
a
0
a
0
nπ
sin
nπ
5
5
3
a
5
x
π
n
sin
nπ
5
5
3
a
dx
5
x
π
n
cos
5
3
a
n
n
5
0
n
5
0
n
















 














 







0
5
5
0
n
5
5
n
2L
c
c
n
5
0
5
0
0
dx
5
x
π
n
sin
(3)
dx
5
x
π
n
sin
(0)
5
1
b
dx
5
x
π
n
sin
f(x)
5
1
b
dx
L
x
π
n
sin
f(x)
L
1
b
3
dx
5
3
dx
0
cos
5
3
a
0
n
 
   
nπ
cos
1
nπ
3
1
nπ
cos
nπ
3
b
0
cos
nπ
cos
nπ
3
b
5
x
π
n
cos
nπ
3
b
dx
5
x
π
n
sin
5
3
b
dx
5
x
π
n
sin
(3)
5
1
b
n
n
5
0
n
5
0
n
5
0
n


























c. Deret Fourier
∑
∑
∞
∞
1
n=
1
n=
n
n
0
n
n
0
)
(
)
(
5
x
π
n
sin
nπ
)
π
n
cos
3(1-
+
2
3
L
x
π
n
sin
b
L
x
π
n
cos
a
+
2
a
nπ
)
π
n
cos
3(1-
=
b
dan
0,
=
a
3,
=
a
diperoleh
sebelumnya
hasil
Dari

d. Uraian Deret Fourier
Syarat / Kondisi Dirichlet
Deret Fourier konvergen bila memenuhi syarat/
kondisi Dirichlet
Teorema: Jika
1.f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal,
kecuali pada beberapa titik yang
banyaknya berhingga pada interval
(-L,L)
2.f(x) periodik dengan periode 2L
3.f(x) dan f(x) merupakan fungsi-fungsi
yang kontinu pada setiap segmen
pada interval (-L,L).
maka deret Fourier (1) dengan koefisien (2)
dan (3) atau (4) dan (5) konvergen ke :
1. f(x) jika x merupakan titik kontinu pada
interval (-L,L)
2. jika x adalah titik diskontinu
2
)
(
)
( 

 x
f
x
f
Contoh:
Dari soal sebelumnya :
bagaimanakah f(x) harus ditentukan pada
x=-5; x=0 dan x=5 agar deret Fourier
tersebut konvergen ke f(x) pada interval
(-5,5)









 10
5
0
3
0
5
0
)
( periode
x
untuk
x
untuk
x
f
Jawab :
Berhubung pada titik-titik continue, deret adalah
konvergen ke f(x) maka pada titik-titik diskontinu
agar deret konvergen, haruslah diambil konvergen
ke :
Bila kita definisikan f(x) sebagai,
3/2 , x = -5
0 , -5 < x < 0
f(x) = 3/2 , x = 0
3 , 0 < x < 5
3/2 , x = 5
Maka deret konvergen ke f(x) untuk -5 ≤ x ≤ 5
.
2
3
2
0
3
2
)
(
)
( 0
0





 h
x
f
h
x
f
Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi f(x) disebut fungsi genap jika f(-x) = f(x)
untuk setiap x.
Contoh : f(x) = cos x
f(x) = x4
Fungsi polinomial dalam x yang suku-
sukunya
berpangkat genap merupakan fungsi genap.
Jika f(x) fungsi genap maka :

 

a
a
a
dx
x
f
dx
x
f
0
)
(
2
)
(
Deret fourier dari fungsi genap:
Jadi jika f(x) fungsi genap maka bn=0
sehingga yang muncul hanya suku-
suku yang mengandung cosinus (suku-
suku dari an)

 






L
L
n
L
L
L
n
dx
L
x
n
x
f
L
b
dx
L
x
n
x
f
L
dx
L
x
n
x
f
L
a
0
sin
)
(
1
cos
)
(
2
cos
)
(
1
0



Fungsi f(x) disebut fungsi ganjil jika :
f(-x) = - f(x)
untuk setiap x.
Contoh : f(x) = sin x
f(x) = x3
Fungsi polinomial dalam x yang suku-
sukunya berpangkat ganjil merupakan fungsi
ganjil.
Jika f(x) fungsi ganjil maka :
0
)
( 


a
a
dx
x
f
Deret fourier dari fungsi ganjil:
Jadi, jika f(x) fungsi ganjil maka an = 0,
sehingga yang muncul hanya suku-
suku yang mengandung sinus (suku-
suku dari bn)









L
L
L
n
L
L
n
dx
L
x
n
x
f
L
dx
L
x
n
x
f
L
b
dx
L
x
n
x
f
L
a
0
sin
)
(
2
sin
)
(
1
0
cos
)
(
1



Deret Fourier Sinus atau Cosinus Separuh
Jangkauan
• Deret sinus dan cosinus setengah jangkauan
adalah suatu deret fourier yang hanya
mengandung suku sinus dan cosinus saja.
• Apabila diinginkan deret setengah jangkauan
yang sesuai dengan fungsi yang diberikan,
fungsi yang dimaksud biasanya hanya
diberikan dalam setengah interval dari (-L,L)
yaitu pada interval (0,L). Setengah lainnya
yaitu (-L,0) ditentukan berdasarkan
penjelasan fungsinya genap atau ganjil.
• Deret sinus setengah jangkauan adalah
deret Fourier dengan:
a. f(x) fungsi ganjil
b.
• Deret cosinus setengah jangkauan
adalah deret Fourier dengan:
a. f(x) fungsi genap
b.



L
n
n dx
L
x
n
x
f
L
b
a
0
sin
)
(
2
;
0

0
;
cos
)
(
2
0

  n
L
n b
dx
L
x
n
x
f
L
a

Contoh :
Ekspansikan f(x) = x; 0<x<2 ke dalam;
a. Deret sinus setengah jangkauan
b. Deret cosinus setengah jangkauan
Jawab :
a. Deret sinus setengah jangkauan.
f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk
fungsi ganjil sepanjang interval -2 < x < 2
(dengan periode 4), sebagai berikut:
Sehingga an = 0
Jadi deret sinus setengah jangkauannya :
b. Deret cosinus setengah jangkauan.
f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk
fungsi genap sepanjang interval -2 < x < 2
(dengan periode 4), sebagai berikut:
Sehingga bn = 0
Jadi deret cosinus setengah jangkauannya :
DERET FOURIER

More Related Content

Similar to DERET FOURIER

Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasi Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasi Madeirawan
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
DERET FOURIER.pptx
DERET FOURIER.pptxDERET FOURIER.pptx
DERET FOURIER.pptxAndikMotto
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralRozaq Fadlli
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxNaufalDhiyaulhaq2
 
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...Beny Nugraha
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
pertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptxpertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptxzainal968005
 
transformasi linier
transformasi liniertransformasi linier
transformasi linierLela Warni
 
Gradien garis singgung
Gradien garis singgungGradien garis singgung
Gradien garis singgungrickyandreas
 
06 intergral reimann
06 intergral reimann06 intergral reimann
06 intergral reimannZhand Radja
 
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptxRinisridevi1
 

Similar to DERET FOURIER (20)

Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasi Makalah metode transformasi
Makalah metode transformasi
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
 
DERET FOURIER.pptx
DERET FOURIER.pptxDERET FOURIER.pptx
DERET FOURIER.pptx
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptxLIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 -  transformasi fourier sinyal waktu...
Pengolahan SInyal Digital - Slide week 5 - transformasi fourier sinyal waktu...
 
6. FUNGSI.ppt
6. FUNGSI.ppt6. FUNGSI.ppt
6. FUNGSI.ppt
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
pertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptxpertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptx
 
Daerah antara kurva
Daerah antara kurvaDaerah antara kurva
Daerah antara kurva
 
transformasi linier
transformasi liniertransformasi linier
transformasi linier
 
Gradien garis singgung
Gradien garis singgungGradien garis singgung
Gradien garis singgung
 
06 intergral reimann
06 intergral reimann06 intergral reimann
06 intergral reimann
 
integral.pptx
integral.pptxintegral.pptx
integral.pptx
 
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
4_Random Variables dan jenis random variabel.pptx
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

DERET FOURIER

  • 2. Fungsi Periodik Fungsi f(x) dikatakan periodik dengan perioda T, jika untuk semua harga x berlaku: f(x+T) = f(x); T adalah konstanta positif Harga terkecil dari T > 0 disebut perioda terkecil atau disebut perioda dari f(x).
  • 3. Contoh: • Fungsi sin x mempunyai periode 2, 4, 6,…karena sin (x+2) = sin (x+4)= sin (x+6) =…=sin x • Periode dari sin nx atau cos nx: dengan n bilangan bulat positif adalah 2/n • Periode dari tan x adalah  • Fungsi konstan mempunyai periode sembarang bilangan positif
  • 4. Contoh gambar dari fungsi-fungsi periodik a. b. f(x) periode periode f(x) x x
  • 5. Kontinuitas Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada setiap segmen (piecewise continuous function), bila f(x) hanya kontinu pada interval- interval tertentu dan diskontinu pada titik-titik yang banyaknya berhingga. Harga f(x) di titik-titik diskontinu ditentukan dengan menghitung harga limit fungsi f(x) untuk x mendekati titik diskontinu (ujung masing-masing interval)
  • 7. Definisi Deret Fourier Jika fungsi f(x) terdefinisi pada interval (-L,L) dan diluar interval tersebut f(x) periodik dengan periode 2L, maka Deret Fourier atau Ekspansi Fourier dari fungsi f(x) tersebut didefinisikan sebagai berikut: ) 1 ( ... sin cos 2 ) ( 1 0             n n n L x n b L x n a a x f  
  • 8. dengan koefisien Fourier an, bn ditentukan oleh: ) 3 ( ... . ... , 3 , 2 , 1 , 0 ; sin ) ( 1 ) 2 ( ... ) ( 1 ; cos ) ( 1 0           L L n L L L L n n dx L x n x f L b dx x f L a dx L x n x f L a  
  • 9. Jika interval (-L,L) sembarang dan f(x) mempunyai periode 2L maka dengan C sembarang bilangan real. Jika C=-L maka rumus (4) dan (5) akan sama dengan (2) dan (3). ) 5 ( ... 2 ... , 3 , 2 , 1 , 0 ; sin ) ( 1 2 2 ) 4 ( ... ) ( 1 0 ; cos ) ( 1           L C C n dx L x n x f L n b L C C L C C dx x f L a dx L x n x f L n a  
  • 10. CONTOH : 0 -5<x<0 f(x)= periode = 10 3 0<x<5 a. Gambarkan f(x) diatas ! b. Tentukan koefisien Fourier an dan bn! c. Tuliskan deret Fourier ! d. Uraikan deret Fourier !
  • 11. Jawab : x f(x) -5 5 10 -10 3 6 a.
  • 12. b. Periode = 10 2L = 10 L = 5                             5 0 0 5 n 5 0 0 5 n 5 5 n 2L c c n dx L πx n (3)cos dx L πx n (0)cos 5 1 a L πx n cos f(x) dx L πx n cos f(x) 5 1 a L πx n cos f(x) 5 1 a L πx n cos f(x) L 1 a
  • 15.       nπ cos 1 nπ 3 1 nπ cos nπ 3 b 0 cos nπ cos nπ 3 b 5 x π n cos nπ 3 b dx 5 x π n sin 5 3 b dx 5 x π n sin (3) 5 1 b n n 5 0 n 5 0 n 5 0 n                          
  • 17. d. Uraian Deret Fourier
  • 18. Syarat / Kondisi Dirichlet Deret Fourier konvergen bila memenuhi syarat/ kondisi Dirichlet Teorema: Jika 1.f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal, kecuali pada beberapa titik yang banyaknya berhingga pada interval (-L,L) 2.f(x) periodik dengan periode 2L 3.f(x) dan f(x) merupakan fungsi-fungsi yang kontinu pada setiap segmen pada interval (-L,L).
  • 19. maka deret Fourier (1) dengan koefisien (2) dan (3) atau (4) dan (5) konvergen ke : 1. f(x) jika x merupakan titik kontinu pada interval (-L,L) 2. jika x adalah titik diskontinu 2 ) ( ) (    x f x f
  • 20. Contoh: Dari soal sebelumnya : bagaimanakah f(x) harus ditentukan pada x=-5; x=0 dan x=5 agar deret Fourier tersebut konvergen ke f(x) pada interval (-5,5)           10 5 0 3 0 5 0 ) ( periode x untuk x untuk x f
  • 21. Jawab : Berhubung pada titik-titik continue, deret adalah konvergen ke f(x) maka pada titik-titik diskontinu agar deret konvergen, haruslah diambil konvergen ke : Bila kita definisikan f(x) sebagai, 3/2 , x = -5 0 , -5 < x < 0 f(x) = 3/2 , x = 0 3 , 0 < x < 5 3/2 , x = 5 Maka deret konvergen ke f(x) untuk -5 ≤ x ≤ 5 . 2 3 2 0 3 2 ) ( ) ( 0 0       h x f h x f
  • 22. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Fungsi f(x) disebut fungsi genap jika f(-x) = f(x) untuk setiap x. Contoh : f(x) = cos x f(x) = x4 Fungsi polinomial dalam x yang suku- sukunya berpangkat genap merupakan fungsi genap. Jika f(x) fungsi genap maka :     a a a dx x f dx x f 0 ) ( 2 ) (
  • 23. Deret fourier dari fungsi genap: Jadi jika f(x) fungsi genap maka bn=0 sehingga yang muncul hanya suku- suku yang mengandung cosinus (suku- suku dari an)          L L n L L L n dx L x n x f L b dx L x n x f L dx L x n x f L a 0 sin ) ( 1 cos ) ( 2 cos ) ( 1 0   
  • 24. Fungsi f(x) disebut fungsi ganjil jika : f(-x) = - f(x) untuk setiap x. Contoh : f(x) = sin x f(x) = x3 Fungsi polinomial dalam x yang suku- sukunya berpangkat ganjil merupakan fungsi ganjil. Jika f(x) fungsi ganjil maka : 0 ) (    a a dx x f
  • 25. Deret fourier dari fungsi ganjil: Jadi, jika f(x) fungsi ganjil maka an = 0, sehingga yang muncul hanya suku- suku yang mengandung sinus (suku- suku dari bn)          L L L n L L n dx L x n x f L dx L x n x f L b dx L x n x f L a 0 sin ) ( 2 sin ) ( 1 0 cos ) ( 1   
  • 26. Deret Fourier Sinus atau Cosinus Separuh Jangkauan • Deret sinus dan cosinus setengah jangkauan adalah suatu deret fourier yang hanya mengandung suku sinus dan cosinus saja. • Apabila diinginkan deret setengah jangkauan yang sesuai dengan fungsi yang diberikan, fungsi yang dimaksud biasanya hanya diberikan dalam setengah interval dari (-L,L) yaitu pada interval (0,L). Setengah lainnya yaitu (-L,0) ditentukan berdasarkan penjelasan fungsinya genap atau ganjil.
  • 27. • Deret sinus setengah jangkauan adalah deret Fourier dengan: a. f(x) fungsi ganjil b. • Deret cosinus setengah jangkauan adalah deret Fourier dengan: a. f(x) fungsi genap b.    L n n dx L x n x f L b a 0 sin ) ( 2 ; 0  0 ; cos ) ( 2 0    n L n b dx L x n x f L a 
  • 28. Contoh : Ekspansikan f(x) = x; 0<x<2 ke dalam; a. Deret sinus setengah jangkauan b. Deret cosinus setengah jangkauan
  • 29. Jawab : a. Deret sinus setengah jangkauan. f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk fungsi ganjil sepanjang interval -2 < x < 2 (dengan periode 4), sebagai berikut:
  • 30. Sehingga an = 0 Jadi deret sinus setengah jangkauannya :
  • 31. b. Deret cosinus setengah jangkauan. f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk fungsi genap sepanjang interval -2 < x < 2 (dengan periode 4), sebagai berikut:
  • 32. Sehingga bn = 0 Jadi deret cosinus setengah jangkauannya :