Transplantasi ginjal adalah prosedur bedah untuk mengganti ginjal rusak dengan ginjal sehat dari donor hidup atau kadaver, yang kemudian dihubungkan ke pembuluh darah dan saluran kemih untuk menyaring darah dan mengeluarkan urin. Pasien perlu mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup untuk mencegah penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.
1. Transplantasi ginjal (Cangkok ginjal)
Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan" sebuah ginjal sehat
(yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat
berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor
kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang
sudah rusak.
Kedua ginjal lama, walaupun sudah tidak banyak berperan tetap berada pada posisinya semula,
tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama ini menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah
tinggi.
Bagaimana Cara Kerja Transplantasi Ginjal?
Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3 sampai 6 jam. Ginjal
baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah (dekat daerah panggul) agar terlindung oleh
tulang panggul. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh darah balik (vena) dari ginjal ‘baru’ ini
dihubungkan ke arteri dan vena tubuh. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal sehat ini
untuk disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kandung kemih agar urin
dapat dialirkan keluar.
klik disini untuk memperbesar gambar
Siapa saja yang dapat menjalani transplantasi ginjal?
Transplantasi ginjal tidak dapat dilakukan untuk semua kasus penyakit ginjal kronik. Individu
dengan kondisi, seperti kanker, infeksi serius, atau penyakit kardiovaskular (pembuluh darah
jantung) tidak dianjurkan untuk menerima transplantasi ginjal karena kemungkinan terjadinya
kegagalan yang cukup tinggi
Pasca Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal dinyatakan berhasil jika ginjal tersebut dapat bekerja sebagai ‘penyaring
2. darah’ sebagaimana layaknya ginjal sehat sehingga tidak lagi memerlukan tindakan Dialisis (cuci
darah).
Mencegah Reaksi Penolakan (Rejeksi) terhadap Ginjal 'Baru'
Karena ginjal ‘baru’ ini bukan merupakan ginjal yang berasal dari tubuh pasien sendiri, maka
ada kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk menolak ‘benda asing’ tersebut.
Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan ini, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-
rejeksi atau imunosupresan segera sesudah menjalani transplantasi ginjal. Obat-obat
imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko
terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.
Efek Samping Imunosupresan
Obat imunosupresan dapat membuat sistem imun (daya tahan tubuh terhadap penyakit) menjadi
lemah sehingga mudah terkena infeksi. Efek samping lainnya dari imunosupresan: wajah
menjadi bulat, berjerawat, atau tumbuh bulu-bulu halus pada wajah, juga dapat menyebabkan
peningkatan berat badan. Beritahu dokter jika Anda mengalami efek-efek samping seperti ini
untuk segera ditangani secara tepat.
Apa yang Perlu Anda Lakukan?
* Makanlah obat-obatan sesuai anjuran dokter Anda.
* Periksa ke dokter secara rutin untuk menilai fungsi ginjal baru dan efek/khasiat obat-obat
imunosupresan yang Anda gunakan
Konsumsi air putih dengan cukup,pastikan air putih yang anda konsumsi adalah air yang
sehat,seperti air murni,sehat,dan higienis dari hasil proese penyaringan reverse osmosis coway.