2. Marton dkk. (1993) melaporkan hierarki makna yang
disebut sebagai ‘everyday conceptions of learning’
(konsep belajar sehari-hari):
• mendapatkan lebih banyak pengetahuan
• menghafal dan mereproduksi
• menerapkan fakta atau prosedur
• memahami
• melihat sesuatu dengan cara yang berbeda
• berubah sebagai sebuah pribadi.
Konsepsi belajar untuk mendapatkan lebih banyak
pengetahuan menunjukkan bahwa pengetahuan
itu terpisah dari individu dan untuk dikonsumsi atau
disimpan. Poin krusial tentang konsep belajar
adalah memberi pengaruh, bukan hanya ide di
kepala atau akademis tapi bagaimana cara mereka
mendapatkan pembelajarannya.
3. Konsep belajar yang dimiliki tiap orang
berbeda-beda. Salah satunya adalah
pembelajaran melalui kolaborasi dan dialog
serta membangun pengetahuan bersama
dengan orang lain. Siswa akan lebih tertarik
ketika konteks kelas mereka telah
mendukungnya. Ini mencerminkan konsep
pembelajaran yang lebih kaya tergantung
pada seperti apa pengalaman kelas mereka.
Ada 3 elemen yang menjadi kunci yang
berpengaruh satu sama lain yaitu konsep
belajar individu, cara mereka belajar, dan
konteks langsung dari pembelajaran
mereka. Antara ketiga elemen itu memiliki
pengaruh satu sama lain. Individu dapat
dipengaruhi oleh konteks, tetapi mereka
juga dapat mempengaruhi konteks, melalui
keyakinan dan tindakan mereka.
4. Banyak sekali cara yang tersedia
untuk menyelidiki konsep belajar siswa.
Akan tetapi pembelajaran selalu
dipengaruhi oleh konteks, jadi daripada
mengajak mereka untuk menggambar
seorang pembelajar lebih baik mengajak
mereka untuk menggambar konteks
pembelajaran.
Yang kita tangkap adalah bahwa
siswa tidak bergantung pada guru, siswa
akan membuat koneksi dan belajar
dengan teman dan keluarga dan orang
dewasa lainnya. Siswa lain akan memiliki
konsepsi yang berbeda seperti
pemahaman lebih penting daripada
perolehan pengetahuan
Konsep dan Konteks
5. Contoh kelas di beberapa bagian dunia
• Di Jamaika guru adalah raja
• Di Yunani diadakan ujian tahunan
• Di Yordania seorang guru mengamati bahwa
untuk siswa yang lebih muda, kegiatan sosial
dan ekstrakurikuler sekolah dianggap sebagai
penting
• Di Inggris kelas diselenggarakan dengan usia
yang sama
• Di Nigeria kelas diatur menurut pencapaian
dan bukan usia
beberapa variasi tema ruang kelas
Banyak sistem penilaian berfokus
pada apa yang mudah dinilai.
Mereka belum memahami beberapa
kompleksitas pembelajaran, seperti
keterampilan dalam membangun
pengetahuan dengan orang lain.
Beberapa aspek pembelajaran di
kelas:
• Struktur dan lama pelajaran
• Keseimbangan kerja lisan dan
tulisan
• Bahasa pedagogik
• Keseimbangan penekanan pada
materi pelajaran dan perilaku
• Cara pesan pengajaran
disampaikan
• Pandangan pengetahuan
• Fleksibilitas dan rutinitas.
• Anggapan tentang pembelajaran, ada
kumpulan pengetahuan yang harus diserap
oleh generasi muda agar bisa maju melalui
sekolah.
• Anggapan tentang peserta didik, siapa yang
bertanggung jawab atas pembelajaran.
• Penilaian dan akuntabilitas
6. istilah 'pembelajaran efektif' hanya
masuk akal ketika konteks
pembelajaran dan tujuan ditentukan.
Ini membantu kita mengenali itu
pembelajaran yang efektif saat ini
kemungkinan akan berbeda dari apa
yang terjadi seabad yang lalu, atau di
era lain dalam sejarah ruang kelas
Model penerimaan dominan pada saat
penting bagi orang untuk mempelajari
kumpulan informasi yang terbatas
7. Tersedia lebih banyak
informasi – pelajar, baik
orang dewasa maupun
remaja, perlu
mengetahui cara
menemukan dan
memilih informasi yang
relevan, memproses
nya,
menghubungkannya,
menggunakannya
Kapasitas untuk
belajar dan
beradaptasi perlu
seumur hidup
karena
perubahan
adalah keadaan
yang permanen.
Ketenagakerjaan
membutuhkan
kemampuan
untuk
meningkatkan
dan mentransfer
pengetahuan
dan beroperasi
secara
kolaboratif.
bahwa dalam setiap konteks sifat dan laju perubahan berarti bahwa
pembelajar perlu lebih fokus pada bagaimana mereka belajar, dengan orang
lain, dan bersikap strategis tentang pembelajaran mereka. Pelajar yang efektif
telah memperoleh pemahaman tentang proses individu dan sosial yang
diperlukan untuk belajar.
efek signifikan dari hal-hal berikut ini di mana-mana:
8. ciri-ciri utama pembelajaran dan pembelajar yang efektif:
Pembelajaran yang efektif harus diatur oleh pembelajar, bukan oleh
guru. Aspek pembelajaran yang efektif ini semuanya terhubung dengan
fitur keempat, meta-learning – menyadari proses pembelajaran mereka,
bagaimana mereka belajar Pelajar yang efektif telah belajar untuk
memantau strategi, tujuan, hasil, efek dan konteks mereka (Ertmer dan
Newby, 1996; Sternberg, 2003).
Pembelajaran yang efektif adalah Pembelajar Yang efektif
• kegiatan
konstruksi
• ditangani
dengan (atau
dalam konteks)
• orang lain didorong oleh
pembelajar pemantauan dan
peninjauan efektivitas
pendekatan
• aktif dan
strategis
• terampil dalam
kolaborasi
• bertanggung
jawab
• pembelajarannya
memahami
pembelajarannya
dan rencananya
9. terdapat 3 model.pembelajaran antara lain :
• Penerimaan, penerimaan berkaitan dengan
kuantitas, fakta dan keterampilan. aspek
emosional dan sosial tidak diperhatikan
• Konstruksi, konstruksi berkaitan dengan
konstruksi makna pembelajar, diskusi, dan
penemuan
• Konstruksi bersama, hal ini berkaitan
dengan konstruksi makna pembelajar
melalui interaksi, kerjasama dengan orang
lain
model ini tidak hanya ditemukan di dalam
literatur, model tersebut ditemukan di dalam
percakapan sehari hari, dalam gambaran
pembelajaran
10. ruang kelas merupakan:
• konteks yang sangat kompleks
• bervariasi dalam hal hal penting, cara
supaya menuju kelas bervariasi adalah
dengan praktik dan cara kerja mereka
bisa
di negara Inggris model penerimaan adalah
yang paling umum di ruang kelas. Guru dan
pengajarannya dominan. Penilaian
kemudian digunakan untuk mencari tahu
apakah mereka benar-benar
memahaminya, dan berfokus pada jumlah
pengetahuan yang dipelajari dan gagasan
keterampilan 'dasar'. Model ini tidak
dominan di semua negara.
Model dan Ruang Kelas