SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
SENYAWA
KARBON
Indriana Lestari
A. Keunikan Atom Karbon ( C )
• Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi.
Dengan nomor atom 6, atom C memiliki 4 elektron
valensi, sehingga untuk mencapai kestabilan (mencapai
konfigurasi oktet) maka atom C akan membentuk
ikatan kovalen tanpa adanya PEB (Pasangan Elektron
Bebas).
• Atom C membentuk ikatan kovalen dengan berbagai
unsur nonlogam, terutama hidrogen (H), oksigen (O),
dan golongan halogen (F, Cl, Br, I).
• Atom C relatif kecil.
Sesuai dengan nomor pereriodenya yaitu 2, atom
karbon hanya memiliki 2 kulit atom sehingga jari-jari
atom C relatif kecil.
Keuntungan dengan jari-jari relatif kecil:
 Ikatan kovalen yang dibentuk karbon relatif kuat.
 Karbon dapat membentuk ikatan rangkap dan
rangkap 3.
B. Rantai Karbon ( C )
Atom C dengan 4 elektron valensi dapa membentuk ikatan
antar atom C berupa ikatan tunggal, rangkap dan rangkap
3, juga lingkar (siklik)  jumlah senyawa C sangat banyak.
Berdasarkan jumlah atom C yang diikatnya, atom C dibagi:
Atom C primer (1o) :atom C yang terikat langsung pada 1
atom C lainnya
Atom C sekunder (2o) :atom C yang terikat pada 2 atom C
lainnya
Atom C tersier (3o) : ........
Atom C kuartener (4o) : .......
C. Atom C Primer, Sekunder, Tersier
D. HIDROKARBON (H-C)
• Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling
sederhana, terdiri atas unsur C dan H  keberadaan
jumlahnya paling banyak.
• Hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai
C dan jenis ikatan rantai C nya
• Berdasarkan bentuk rantai C:
alifatik : rantai terbuka
alisiklik : rantai lingkar
aromatik : rantai cincin dan konjugat (berselang-seling
tunggal-rangkap)
• Berdasarkan jenis ikatan C nya:
Alkana, Alkena, Alkuna
ALKANA
• Hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal) dan alifatik (rantai
terbuka), semua ikatan C – C nya tunggal.
• Rumus Umum: Cn H2n+2
n : jumlah atom C
• Deret Homolog:
Tata Nama Alkana:
1. Pilih Rantai Induk: rantai yang terpanjang dalam
molekul.
2. Beri nomor cabang, karenanya rantai induk diberi
nomor urut, dengan sedemikian rupa rantai cabang
mendapat nomor yang terkecil.
3. Beri nama cabang dengan nama “alkil – khiran il”,
sama dengan nama alkana hanya “ana” diganti “il”,
misal: metana  metil, propana  propil.
4. Jika terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama
cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang
menyatakan jumlah cabang. 2 : di, 3 :tri, 4 :tetra,
5:penta, dst...
Beberapa nama alkil:
Sifat-Sifat Alkana:
1. Sukar larut dalam senyawa polar (air) tetapi larut
dalam pelarut non-polar.
2. Pada T kamar C1 – C4 berwujud gas, suku-suku
berikutnya berwujud cair, suku tinggi berwujud > C18
berwujud gas.
3. Semakin banyak rantai C  T didih semakin tinggi,
untuk jumlah C yang sama semakin banyak cabang 
T didih semakin kecil.
4. Sukar bereaksi dengan senyawa lain, disebut parafin
(afinitas kecil).
Reaksi –Reaksi Alkana:
 Rx. Pembakaran
menghasilkan CO2, CO, H2O dan Jelaga (partikel C)
 Rx. Substitusi : penggantian atom H dari alkana dengan
atom lain, khususnya Halogen  Rx. Halogenasi
 Rx. Perengkahan (Cracking)
Alkana rantai panjang menjadi potongan-potongan C yang
pendek. Terjadi pada P dan T tinggi tanpa O2
ALKENA
• Hidrokarbon alifatik (rantai terbuka), dan tidak jenuh
dimana pada salah satu rantai C-C nya (ikatan rangkap
2) – C = C -
• Rumus Umum: Cn H2n
n : jumlah atom C
• Tata nama sama seperti alkana, hanya saja akhiran
“ana” diganti dengan “ena”, misal : etana  etena
• Deret Homolog:
Tata Nama Alkena:
1. Tentukan rantai induk, rantai C terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
2. Beri nomor rantai induk, sedemikianrupa rantai ikatan
rangkap memiliki nomor yang terkecil.
3. Jika ada cabang, nama cabang sesuai dengan jumlah
atom C alkilnya, jika lebih dari satu, tata nama cabang
sama aturannya dengan nama alkana
4. Urutan:
nomor cabang-nama alkil-nomor rangkap-nama induk
Reaksi –Reaksi Alkena:
 Rx. Pembakaran
menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga
(partikel C)
 Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan)
Dari ikatan rangkap  Ikatan tunggal (jenuh) dengan cara
menangkap 2 atom lain pada ikatan rangkap – C = C –
untuk memperoleh ikatan tunggal.
a. Reaksi Hidrogenasi: Alkena + H2
b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkena + HX (Hidrogen
Halida)
c. Reaksi Halogen: Alkena + Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)
 Rx. Polimerisasi: (molekul kecil  molekul besar
Aturan Markonikov: Jika suatu
HX bereaksi dengan iatan
rangkap asimetris, maka
produk utama pereaksi adalah
molekul dengan atom H yang
ditambahkan ke atom C dalam
ikatan rangkap yang terikat
dengan lebih banyak atom H
ALKUNA
• Hidrokarbon alifatik (rantai terbuka), dan tidak jenuh
dimana pada salah satu rantai C-C nya (ikatan rangkap
3)
• Rumus Umum: Cn H2n-2
n : jumlah atom C
• Tata nama sama seperti alkana, hanya saja akhiran
“ana” diganti dengan “una”, misal : etana  etuna
• Deret Homolog:
Tata Nama Alkuna:
 Cara penamaan alkuna samadengan alkena
Reaksi –Reaksi Alkuna:
 Rx. Pembakaran
menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga
(partikel C)
 Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan)
Untuk penjenuhan alkuna dibutuhkan pereaksi 2x lipat
dari alkena.
a. Reaksi Hidrogenasi: Alkuna + 2H2
b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkuna + 2HX (Hidrogen
Halida)
c. Reaksi Halogen: Alkuna + 2Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)
 Rx. Polimerisasi: (molekul kecil  molekul besar
SENYAWA TURUNAN
ALKANA
Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester
Tata Nama Senyawa Turunan Alkana
Nomor cabang-cabang-nama cabang urut abjad-nomor gugus
fungsi-nama induk
1. Mengidentifikasi gugus fungsi.
2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang
mengandung gugus fungsi.
3. Menulis nomor, dimulai dari salah satu ujung sedemikian
sehingga posisi gugus mendapat nomor terkecil.
4. Menuliskan nama, dimulai dari nama cabang-cabang
(nama alkil sesuai dengan jumlah atom C), kemudian
nama rantai induk. Cabang-cabang sejenis digabung dan
dinyatakan dengan awalan di-, tri-, tetra- dst. Penulisan
cabang yang berbeda diurutkan sesuai dengan abjad.
A. ALKOHOL / ALKANOL (R – OH)
Alkohol adalah etana dengan satu atom H diganti oleh
gugus fungsi – OH
Rumus Umum : CnH2n+2O
IUPAC : Mengganti akhiran “a” menjadi “ol”
Metana  metanol, etana  etanol, dst...
TRIVIAL : R – OH : alkil – alkohol
Metil alkohol, etil alkohol, isopropil alkohol (IPA)
Klasifikasi Alkohol:
Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus – OH :
1. Alkohol Primer : R – CH2 – OH
misal: metanol, etanol, 1-propanol
2. Alkohol Sekunder : R – CHR’ – OH , terikat pada atom
C sekunder
misal: 2-propanol
3. Alkohol Tersier : R – R’CR” – OH, terikat pada atom
tersier
misal: 2-metil-2-propanol
Beberapa Reaksi Alkohol:
1. Dehidrasi Alkohol (Pelepasan H2O)
Alkohol jika dipanaskan bersama H2SO4 pekat akan
mengalami dehigrasi membentuk eter atau alkena.
Pemanasan pd T 130C menghasilkan eter, sedangkan
pada T 180 C menghasilkan alkena
2. Oksidasi Alkohol
alkohol sederhana mudah terbakar membentuk CO2
dan H2O. Namun dengan pengoksidasi sedang dan
dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi :
 Alkohol primer  Aldehid  Asam Karboksilat
 Alkohol sekunder  Keton
 Alkohol tersier  tdk teroksidasi
Krn yang diserang adalah atom H-karbinol (atom
karbon yang mengikat gugus – OH)
Beberapa Reaksi Alkohol:
3. Reaksi alkohol dengan Na atau K
terjadi pada alkohol kering (tdk mengandung air) shg
dapat bereaksi dengan Na atau K, sehingga atom H
dari gugus – OH diganti dengan Na dan K  Na
Alkoholat
Jika terdapat air, maka alkohol akan terurai mjd
alkohol dan NaOH
R-ONa + H2O  R-OH + NaOH
Beberapa Reaksi Alkohol:
4. Esterifikasi : Pembentukan ester
Alkohol + Asam alkanoat  Ester + H2O
Ester tidak bereaksi dengan oksidator , reduktor
maupun basa, sehingga umumnya digunakan sebagai
pelarut.
Beberapa Reaksi Alkohol:
4. Esterifikasi : Pembentukan ester
Alkohol + Asam alkanoat  Ester + H2O
Eter tidak bereaksi dengan oksidator , reduktor
maupun basa, sehingga umumnya digunakan sebagai
pelarut.
B. ETER / ALKOKSI ALKANA (R – O – R)
IUPAC : Menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi
dan alkil yang lebih besar sebagai alkana.
TRIVIAL : menyebutkan nama alkil-alkilnya urut abjad
dan diakhiri dengan eter. Jika kedua alkil sama maka
diawali dengan di-, tri-, dsb...
C. ALDEHID / ALKANAL dan KETON
Aldehid adalah gugus karbonil mengikat satu alkil dan satu
atom H
Rumus Umum : CnH2nO
IUPAC : nama alkana rantai induk “a” diganti “al”
Misal: butanol  butanal
Menentukan rantai terpanjang yang mengandung gugus
fungsi, sehingga atom C pada gugua –CHO memiliki
nomor 1.
TRIVIAL : mengambil nama asam karboksilat dengan
mengubah asam-oat atau asam-at menjadi akhiran
aldehid.
Misal: asam asetat  asetaldehid (CH3-CHO)
• Contoh:
Keton adalah senyawa karbon yang mengandung gugus
fungsi –CO- yang terikat pada dua gugus alkyl R dan R’.
keton yang dianggap berasal dari senyawa alkana disebut
alkanon.
Rumus Umum: CnH2nO  R – CO – R’
IUPAC : sama dengan mengubah huruf terakhir “a” pada
alkana dengan huruf “on”. Menentukan rantai terpanjang
yang melewati gugus fungsi –CO- . Penomoran dimulai
dari ujung terdekat gugus fungsi.
TRIVIAL : diambil dari nama alkil yang terdekat gugus
karbonil kemudian ditambahkan kata keton.
Reaksi :
Aldehid + [O]  asam karboksilat
Keton tidak teroksidasi
Manfaat :
Formaldehid untuk pengawet
Keton untuk pelarut industri cat
D. ASAM KARBOKSILAT (R-COOH)
Asam karboksilat/ Asam Alkanoat  diturunkan dari
nama alkana yang sesuai dengan
mengganti akhiran “a” mjd “oat” dan
memberi awalan asam.
Rumus Umum : CnH2nO2
IUPAC : nama alkana rantai induk “a” diganti “oat”
Misal: Metana  Asam metanoat
TRIVIAL : R – OH : alkil – alkohol
TRIVIAL : diambil dari sumber alami asam yang
bersangkutan.
Misal : asam metanoat disebut asam formiat
(formica=semut)
TRIVIAL :
Jika ada cabang, maka cabang dinyatakan dengan huruf
latin. Dimulai dari atom C yang terikat langsung
pada gugus –COOH, yaitu atom C no 2 (α)
IUPAC : asam 4-etil-2-metilheksanoat
TRIVIAL : asam γ-etil-α-metilheksanoat
Sifat Fisika Asam Karboksilat
 Sembilan anggota pertama As. Karboksilat merupakan
cairan tdk berwarna, namun memilliki bau yang tidak
enak.
 Diatas 10 merupakan padatan seperti lilin dan memiliki
tingkat penguapan yang rendah, sehingga tidak berbau.
 Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkohol
 C1 – C4 larut dalam air, seiring peningkatan jumlah atom
C kelarutan dalam air berkurang.
Reaksi Asam Karboksilat
• Rx. Netralisasi
Asam karboksilat bereaksi dengan NaOH, Na2CO3 dan
NaHCO3
Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak
bebas (ALB) dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan
asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga
membentuk sabun (soap stock) dengan tujuan memurnikan
minyak.
• Rx. Esterifikasi
Asam karboksilat bereaksi dengan Alkohol membentuk
ester .
E. ESTER (ALKIL ALKANOAT)
Ester : alkil adalah gugus karbon ynga terikat pada atom C
(gugus R’), sedangkan alkanoat adalah
gugus R – COO-
Rumus Umum : CnH2nO2
Sifat Fisika Ester :
 Ester merupakan turunan As. Karboksilat dan memiliki
bau yang menyenangkan, aroma yang sedap.
 Memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan
dengan asam karboksilat.
Reaksi Ester:
Ester bersifat netral, biasanya mengalami reaksi kimia
dimanan gugus alkoksi –OR’ diganti dengan gugus lain
a. Rx Hidrolisis suasana Asam
merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi, dengan
bantuan katalis asam, mrpk rx kesetimbangan.
a. Rx Hidrolisis suasana Basa
merupakan reaksi sempurna, ester dilepaskan dari
kesetimbangandiubah menjadi garam organik dan tidak
bereaksi kemballi dengan alkohol  irreversible
Manfaat As. Karboksilat:
Asam format : insektisida, obat-obatan dan pewarna
Asam asetat : pewarna , insektisida, pengawet makanan
Manfaat Ester:
Aroma buah-buahan tiruan
ASAM LEMAK BEBAS
Asam lemak + gliserol  penyusun utama minyak atau
lemak
Trigliserida adalah asam lemak yang terdiri dari
asam miristat (1-3%), asam palmitat (35-40%),
asa oleat (38-40%), asam stearat (3-6%), dan
asam linoleat (5-11%).
Asam lemak tidak lain adalah asam
alkanoat/asam karboksilat berderajat tinggi,
rantai C > 6 dan tidak bercabang.
Dengan mengetahui sifat fisika dan kimia jenis-
jenis asam lemak pada minyak sawit, maka kita
dapat memproses dan mengendalikan siaft-sifat
minyak.
LAMPIRAN
Template Provided By
www.animationfactory.com
500,000 Downloadable PowerPoint Templates,
Animated Clip Art, Backgrounds and Videos

More Related Content

What's hot

SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANADimah Sakdimah
 
Bab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanaBab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanawafiqasfari
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Ppt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaPpt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaAfif Adhinata
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Yunus Thariq
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon1habib
 
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Rio Anggala
 
Struktur senyawa-karbon
Struktur senyawa-karbonStruktur senyawa-karbon
Struktur senyawa-karbonRirin Sari
 
Bab11 kimia organik
Bab11 kimia organikBab11 kimia organik
Bab11 kimia organikar1f54 sa
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbonirmalawai
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik pptsodikin ali
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanamfebri26
 

What's hot (18)

Kimia organik2
Kimia organik2Kimia organik2
Kimia organik2
 
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
 
Bab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkanaBab 4 turunan senyawa alkana
Bab 4 turunan senyawa alkana
 
Kimia karbon, Analis Kesehatan B
Kimia karbon, Analis Kesehatan BKimia karbon, Analis Kesehatan B
Kimia karbon, Analis Kesehatan B
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Ppt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaPpt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkana
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
Sifat sifat kimia alkana
Sifat sifat kimia alkanaSifat sifat kimia alkana
Sifat sifat kimia alkana
 
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
 
Struktur senyawa-karbon
Struktur senyawa-karbonStruktur senyawa-karbon
Struktur senyawa-karbon
 
Bab11 kimia organik
Bab11 kimia organikBab11 kimia organik
Bab11 kimia organik
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
 
Kimia organik
Kimia organikKimia organik
Kimia organik
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 
Bab 5 senyawa organik
Bab 5 senyawa organikBab 5 senyawa organik
Bab 5 senyawa organik
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkana
 

Similar to KIMIA: Senyawa Karbon

7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumiDwi Miftakhul
 
materi.pptx
materi.pptxmateri.pptx
materi.pptxFinaAyuL
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptxNllyArynti
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1mief04
 
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxKIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxyusmiharti
 
Tugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTIRASBALYO
 
Alkana alkena dan alkuna
Alkana alkena dan alkuna Alkana alkena dan alkuna
Alkana alkena dan alkuna Abdul Chozim
 
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiBab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiwafiqasfari
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xSinta Sry
 
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01sanoptri
 
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia XBab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia XBayu Ariantika Irsan
 
Link ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonLink ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonherliani123
 

Similar to KIMIA: Senyawa Karbon (20)

7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
 
materi.pptx
materi.pptxmateri.pptx
materi.pptx
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptx
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1
 
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxKIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
 
Alkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentanaAlkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentana
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Tugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docx
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Alkana alkena dan alkuna
Alkana alkena dan alkuna Alkana alkena dan alkuna
Alkana alkena dan alkuna
 
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiBab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas x
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia XBab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
 
Link ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonLink ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbon
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

KIMIA: Senyawa Karbon

  • 2. A. Keunikan Atom Karbon ( C ) • Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi. Dengan nomor atom 6, atom C memiliki 4 elektron valensi, sehingga untuk mencapai kestabilan (mencapai konfigurasi oktet) maka atom C akan membentuk ikatan kovalen tanpa adanya PEB (Pasangan Elektron Bebas). • Atom C membentuk ikatan kovalen dengan berbagai unsur nonlogam, terutama hidrogen (H), oksigen (O), dan golongan halogen (F, Cl, Br, I). • Atom C relatif kecil. Sesuai dengan nomor pereriodenya yaitu 2, atom karbon hanya memiliki 2 kulit atom sehingga jari-jari atom C relatif kecil.
  • 3. Keuntungan dengan jari-jari relatif kecil:  Ikatan kovalen yang dibentuk karbon relatif kuat.  Karbon dapat membentuk ikatan rangkap dan rangkap 3.
  • 4. B. Rantai Karbon ( C ) Atom C dengan 4 elektron valensi dapa membentuk ikatan antar atom C berupa ikatan tunggal, rangkap dan rangkap 3, juga lingkar (siklik)  jumlah senyawa C sangat banyak. Berdasarkan jumlah atom C yang diikatnya, atom C dibagi: Atom C primer (1o) :atom C yang terikat langsung pada 1 atom C lainnya Atom C sekunder (2o) :atom C yang terikat pada 2 atom C lainnya Atom C tersier (3o) : ........ Atom C kuartener (4o) : ....... C. Atom C Primer, Sekunder, Tersier
  • 5.
  • 6. D. HIDROKARBON (H-C) • Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana, terdiri atas unsur C dan H  keberadaan jumlahnya paling banyak. • Hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai C dan jenis ikatan rantai C nya • Berdasarkan bentuk rantai C: alifatik : rantai terbuka alisiklik : rantai lingkar aromatik : rantai cincin dan konjugat (berselang-seling tunggal-rangkap) • Berdasarkan jenis ikatan C nya: Alkana, Alkena, Alkuna
  • 7.
  • 8. ALKANA • Hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal) dan alifatik (rantai terbuka), semua ikatan C – C nya tunggal. • Rumus Umum: Cn H2n+2 n : jumlah atom C • Deret Homolog:
  • 9. Tata Nama Alkana: 1. Pilih Rantai Induk: rantai yang terpanjang dalam molekul. 2. Beri nomor cabang, karenanya rantai induk diberi nomor urut, dengan sedemikian rupa rantai cabang mendapat nomor yang terkecil. 3. Beri nama cabang dengan nama “alkil – khiran il”, sama dengan nama alkana hanya “ana” diganti “il”, misal: metana  metil, propana  propil. 4. Jika terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang. 2 : di, 3 :tri, 4 :tetra, 5:penta, dst... Beberapa nama alkil:
  • 10.
  • 11. Sifat-Sifat Alkana: 1. Sukar larut dalam senyawa polar (air) tetapi larut dalam pelarut non-polar. 2. Pada T kamar C1 – C4 berwujud gas, suku-suku berikutnya berwujud cair, suku tinggi berwujud > C18 berwujud gas. 3. Semakin banyak rantai C  T didih semakin tinggi, untuk jumlah C yang sama semakin banyak cabang  T didih semakin kecil. 4. Sukar bereaksi dengan senyawa lain, disebut parafin (afinitas kecil).
  • 12. Reaksi –Reaksi Alkana:  Rx. Pembakaran menghasilkan CO2, CO, H2O dan Jelaga (partikel C)  Rx. Substitusi : penggantian atom H dari alkana dengan atom lain, khususnya Halogen  Rx. Halogenasi  Rx. Perengkahan (Cracking) Alkana rantai panjang menjadi potongan-potongan C yang pendek. Terjadi pada P dan T tinggi tanpa O2
  • 13. ALKENA • Hidrokarbon alifatik (rantai terbuka), dan tidak jenuh dimana pada salah satu rantai C-C nya (ikatan rangkap 2) – C = C - • Rumus Umum: Cn H2n n : jumlah atom C • Tata nama sama seperti alkana, hanya saja akhiran “ana” diganti dengan “ena”, misal : etana  etena • Deret Homolog:
  • 14. Tata Nama Alkena: 1. Tentukan rantai induk, rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. 2. Beri nomor rantai induk, sedemikianrupa rantai ikatan rangkap memiliki nomor yang terkecil. 3. Jika ada cabang, nama cabang sesuai dengan jumlah atom C alkilnya, jika lebih dari satu, tata nama cabang sama aturannya dengan nama alkana 4. Urutan: nomor cabang-nama alkil-nomor rangkap-nama induk
  • 15. Reaksi –Reaksi Alkena:  Rx. Pembakaran menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga (partikel C)  Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan) Dari ikatan rangkap  Ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap 2 atom lain pada ikatan rangkap – C = C – untuk memperoleh ikatan tunggal. a. Reaksi Hidrogenasi: Alkena + H2 b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkena + HX (Hidrogen Halida) c. Reaksi Halogen: Alkena + Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)  Rx. Polimerisasi: (molekul kecil  molekul besar
  • 16. Aturan Markonikov: Jika suatu HX bereaksi dengan iatan rangkap asimetris, maka produk utama pereaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H
  • 17.
  • 18. ALKUNA • Hidrokarbon alifatik (rantai terbuka), dan tidak jenuh dimana pada salah satu rantai C-C nya (ikatan rangkap 3) • Rumus Umum: Cn H2n-2 n : jumlah atom C • Tata nama sama seperti alkana, hanya saja akhiran “ana” diganti dengan “una”, misal : etana  etuna • Deret Homolog:
  • 19. Tata Nama Alkuna:  Cara penamaan alkuna samadengan alkena
  • 20.
  • 21. Reaksi –Reaksi Alkuna:  Rx. Pembakaran menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga (partikel C)  Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan) Untuk penjenuhan alkuna dibutuhkan pereaksi 2x lipat dari alkena. a. Reaksi Hidrogenasi: Alkuna + 2H2 b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkuna + 2HX (Hidrogen Halida) c. Reaksi Halogen: Alkuna + 2Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)  Rx. Polimerisasi: (molekul kecil  molekul besar
  • 22.
  • 23. SENYAWA TURUNAN ALKANA Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester
  • 24.
  • 25. Tata Nama Senyawa Turunan Alkana Nomor cabang-cabang-nama cabang urut abjad-nomor gugus fungsi-nama induk 1. Mengidentifikasi gugus fungsi. 2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. 3. Menulis nomor, dimulai dari salah satu ujung sedemikian sehingga posisi gugus mendapat nomor terkecil. 4. Menuliskan nama, dimulai dari nama cabang-cabang (nama alkil sesuai dengan jumlah atom C), kemudian nama rantai induk. Cabang-cabang sejenis digabung dan dinyatakan dengan awalan di-, tri-, tetra- dst. Penulisan cabang yang berbeda diurutkan sesuai dengan abjad.
  • 26. A. ALKOHOL / ALKANOL (R – OH) Alkohol adalah etana dengan satu atom H diganti oleh gugus fungsi – OH Rumus Umum : CnH2n+2O IUPAC : Mengganti akhiran “a” menjadi “ol” Metana  metanol, etana  etanol, dst... TRIVIAL : R – OH : alkil – alkohol Metil alkohol, etil alkohol, isopropil alkohol (IPA)
  • 27. Klasifikasi Alkohol: Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus – OH : 1. Alkohol Primer : R – CH2 – OH misal: metanol, etanol, 1-propanol 2. Alkohol Sekunder : R – CHR’ – OH , terikat pada atom C sekunder misal: 2-propanol 3. Alkohol Tersier : R – R’CR” – OH, terikat pada atom tersier misal: 2-metil-2-propanol
  • 28. Beberapa Reaksi Alkohol: 1. Dehidrasi Alkohol (Pelepasan H2O) Alkohol jika dipanaskan bersama H2SO4 pekat akan mengalami dehigrasi membentuk eter atau alkena. Pemanasan pd T 130C menghasilkan eter, sedangkan pada T 180 C menghasilkan alkena 2. Oksidasi Alkohol alkohol sederhana mudah terbakar membentuk CO2 dan H2O. Namun dengan pengoksidasi sedang dan dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi :
  • 29.  Alkohol primer  Aldehid  Asam Karboksilat  Alkohol sekunder  Keton  Alkohol tersier  tdk teroksidasi Krn yang diserang adalah atom H-karbinol (atom karbon yang mengikat gugus – OH)
  • 30. Beberapa Reaksi Alkohol: 3. Reaksi alkohol dengan Na atau K terjadi pada alkohol kering (tdk mengandung air) shg dapat bereaksi dengan Na atau K, sehingga atom H dari gugus – OH diganti dengan Na dan K  Na Alkoholat Jika terdapat air, maka alkohol akan terurai mjd alkohol dan NaOH R-ONa + H2O  R-OH + NaOH
  • 31. Beberapa Reaksi Alkohol: 4. Esterifikasi : Pembentukan ester Alkohol + Asam alkanoat  Ester + H2O Ester tidak bereaksi dengan oksidator , reduktor maupun basa, sehingga umumnya digunakan sebagai pelarut.
  • 32. Beberapa Reaksi Alkohol: 4. Esterifikasi : Pembentukan ester Alkohol + Asam alkanoat  Ester + H2O Eter tidak bereaksi dengan oksidator , reduktor maupun basa, sehingga umumnya digunakan sebagai pelarut.
  • 33. B. ETER / ALKOKSI ALKANA (R – O – R) IUPAC : Menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana. TRIVIAL : menyebutkan nama alkil-alkilnya urut abjad dan diakhiri dengan eter. Jika kedua alkil sama maka diawali dengan di-, tri-, dsb...
  • 34.
  • 35. C. ALDEHID / ALKANAL dan KETON Aldehid adalah gugus karbonil mengikat satu alkil dan satu atom H Rumus Umum : CnH2nO IUPAC : nama alkana rantai induk “a” diganti “al” Misal: butanol  butanal Menentukan rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi, sehingga atom C pada gugua –CHO memiliki nomor 1. TRIVIAL : mengambil nama asam karboksilat dengan mengubah asam-oat atau asam-at menjadi akhiran aldehid. Misal: asam asetat  asetaldehid (CH3-CHO)
  • 37. Keton adalah senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi –CO- yang terikat pada dua gugus alkyl R dan R’. keton yang dianggap berasal dari senyawa alkana disebut alkanon. Rumus Umum: CnH2nO  R – CO – R’ IUPAC : sama dengan mengubah huruf terakhir “a” pada alkana dengan huruf “on”. Menentukan rantai terpanjang yang melewati gugus fungsi –CO- . Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus fungsi.
  • 38. TRIVIAL : diambil dari nama alkil yang terdekat gugus karbonil kemudian ditambahkan kata keton. Reaksi : Aldehid + [O]  asam karboksilat Keton tidak teroksidasi Manfaat : Formaldehid untuk pengawet Keton untuk pelarut industri cat
  • 39. D. ASAM KARBOKSILAT (R-COOH) Asam karboksilat/ Asam Alkanoat  diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran “a” mjd “oat” dan memberi awalan asam. Rumus Umum : CnH2nO2 IUPAC : nama alkana rantai induk “a” diganti “oat” Misal: Metana  Asam metanoat TRIVIAL : R – OH : alkil – alkohol
  • 40. TRIVIAL : diambil dari sumber alami asam yang bersangkutan. Misal : asam metanoat disebut asam formiat (formica=semut)
  • 41. TRIVIAL : Jika ada cabang, maka cabang dinyatakan dengan huruf latin. Dimulai dari atom C yang terikat langsung pada gugus –COOH, yaitu atom C no 2 (α) IUPAC : asam 4-etil-2-metilheksanoat TRIVIAL : asam γ-etil-α-metilheksanoat
  • 42. Sifat Fisika Asam Karboksilat  Sembilan anggota pertama As. Karboksilat merupakan cairan tdk berwarna, namun memilliki bau yang tidak enak.  Diatas 10 merupakan padatan seperti lilin dan memiliki tingkat penguapan yang rendah, sehingga tidak berbau.  Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkohol  C1 – C4 larut dalam air, seiring peningkatan jumlah atom C kelarutan dalam air berkurang.
  • 43. Reaksi Asam Karboksilat • Rx. Netralisasi Asam karboksilat bereaksi dengan NaOH, Na2CO3 dan NaHCO3 Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas (ALB) dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock) dengan tujuan memurnikan minyak.
  • 44. • Rx. Esterifikasi Asam karboksilat bereaksi dengan Alkohol membentuk ester .
  • 45. E. ESTER (ALKIL ALKANOAT) Ester : alkil adalah gugus karbon ynga terikat pada atom C (gugus R’), sedangkan alkanoat adalah gugus R – COO- Rumus Umum : CnH2nO2
  • 46.
  • 47. Sifat Fisika Ester :  Ester merupakan turunan As. Karboksilat dan memiliki bau yang menyenangkan, aroma yang sedap.  Memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan asam karboksilat. Reaksi Ester: Ester bersifat netral, biasanya mengalami reaksi kimia dimanan gugus alkoksi –OR’ diganti dengan gugus lain a. Rx Hidrolisis suasana Asam merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi, dengan bantuan katalis asam, mrpk rx kesetimbangan.
  • 48. a. Rx Hidrolisis suasana Basa merupakan reaksi sempurna, ester dilepaskan dari kesetimbangandiubah menjadi garam organik dan tidak bereaksi kemballi dengan alkohol  irreversible
  • 49. Manfaat As. Karboksilat: Asam format : insektisida, obat-obatan dan pewarna Asam asetat : pewarna , insektisida, pengawet makanan Manfaat Ester: Aroma buah-buahan tiruan
  • 50. ASAM LEMAK BEBAS Asam lemak + gliserol  penyusun utama minyak atau lemak
  • 51. Trigliserida adalah asam lemak yang terdiri dari asam miristat (1-3%), asam palmitat (35-40%), asa oleat (38-40%), asam stearat (3-6%), dan asam linoleat (5-11%). Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat/asam karboksilat berderajat tinggi, rantai C > 6 dan tidak bercabang. Dengan mengetahui sifat fisika dan kimia jenis- jenis asam lemak pada minyak sawit, maka kita dapat memproses dan mengendalikan siaft-sifat minyak.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60. Template Provided By www.animationfactory.com 500,000 Downloadable PowerPoint Templates, Animated Clip Art, Backgrounds and Videos