SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“BIBIHOLI” (BIBLIOTHERAPY HOSPITAL LIBRARY:
BACA+BACA=Sehat
cerdas
)
PROGRAM ALTERNATIF TREATMENT DALAM MENCAPAI
KESEJAHTERAAN PASIEN RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG
(LIBRARY PROGRAM)
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :
Yunita Sari (1202783/Angkatan 2012)
M Arbi Sulasmansyah (1202322/Angkatan 2012)
Via Widiawati (1404755/Angkatan 2014)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Halaman Pengesahan.............................................................................. ii
Daftar Isi................................................................................................... iii
Ringkasan................................................................................................. 1
Pendahuluan
Latar Belakang.............................................................................. 2
Tujuan Dan Manfaat..................................................................... 3
Gagasan
Kondisi Pasien Di Rumah Sakit Kota Bandung........................... 4
Solusi Yang Pernah Diterapkan Sebelumnya............................... 4
Terapi Buku “BIBIHOLI” (BIBLIOTHERAPY HOSPITAL
LIBRARY: BACA+BACA=Sehatcerdas
........................................... 5
Pihak-Pihak Yang Terkait............................................................ 6
Langkah-Langkah Strategis Yang Dilakukan............................... 6
Kesimpulan
Terapi Buku “BIBIHOLI” (BIBLIOTHERAPY HOSPITAL
LIBRARY: BACA+BACA=Sehatcerdas
............................................ 8
Teknik Implementasi Gagasan...................................................... 8
Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh............................................ 9
Daftar Pustaka..........……….....…………………………...................... 11
Lampiran.................................................................................................. 12
Biodata Ketua Dan Anggota
Susunan Organisasi Tim Penyusun Dan Pembagian Tugas
Surat Pernyataan Ketua Tim
Daftar Gambar
Gambar.1. Bagan Strategi Realisasi............................................... 7
Gambar.2. Desain Perpustakaan Rumah Sakit............................... 9
iii
RINGKASAN
Kota Bandung merupakan kota besar dan maju dengan segala
tuntutan zaman. Memungkinkan masyarakatnya mengalami tekanan, yang
diakibatkan karena adanya kesenjangan sosial masyarakat dengan tuntutan
zaman yang harus dipenuhi, dan berdampak penurunan kesehatan
emosional masyarakat, teruma para pasien dirumah sakit. Hal ini yang
membuat penulis terinspirasi untuk mengajukan gagasan mengenai terapi
buku “BIBIHOLI” ( Hospital Library: Baca+Baca=Sehatcerdas)
Program
Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah Sakit
Kota Bandung.
Kita semua tahu, bahwa “yang sehatpun bisa menjadi sakit karena
depresi/penurunan kesehatan mental, bagaimana dengan yang sakit dan
dpresi/penurunan mental? Obat-obatan medis pun tak akan memberi
pengaruh banyak jika tidak disertai dengan kesadaran semangat untuk
sembuh dan hidup sehat dari si pasien.”
Dalam konteks bibliotherapy klinis, Caroline Shrodes suggested
was the “process of dynamic interaction between the personality of the
reader and literature under the guidance of a trained helper”, begitupun
dengan Bibliotherapy “BIBIHOLI” ini, dilakukan dengan cara
mempertemukan terapis atau pustakawan profesional dan pasien dengan
atau melalui buku sehingga terjadi proses komunikasi dan interaksi timbal
balik, sampai muncul progres dari kondisi pasien sebagai bentuk dari
tujuan bibliotherapy ini.
Selain dari pada itu, dapat dipetik pula beberapa manfaat penting
yakni salah satunya adalah minat baca, kebudayaan dunia paling berharga
yang dapat mengangkat dan menjatuhkan kita. Seperti yang dikatakan
John Naisbitt saat semakin banyak orang Amerika tidak dapat meluangkan
waktu dan aktif membaca, Amerika menjadi negara yang kurang
berpengetahuan, kurang inovatif, dan berpikiran kurang independen.
(www.nea.com).
Bibliotherapy “BIBIHOLI” menjadi sangat penting untuk
dilakukan oleh seluruh Rumah Sakit di Kota Bandung, yakni sebagai
treatment tambahan bagi pasien penderita penyakit tertentu dan upaya
strategis bagi Pemerintah Kota Bandung untuk mulai menanamkan budaya
minat baca kepada warganya.
Keyword: Depretion, Hospital Library.
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Bandung adalah salah satu kota maju di Indonesia yang
terkenal dengan berbagai keragaman ritme aktivitas keseharian
masyarakatnya, senantiasa dipenuhi dengan kesibukan, pola dan tekanan
hidup yang beragam dari segi internal individu, serta pola tekanan hidup dari
pelbagai aspek seperti sosial, lifestyle, politik, ekonomi, ekologi, kepadatan,
kemacetan, dan kebisingan, yang dapat mengaktifkan simptom-simptom
depresi pada sebagian masyarakat, belum lagi kurangnya wawasan bagi
masyarakat sebelum akhirnya mereka harus menjalani pola hidup yang
dipenuhi dengan tuntutan.
Seperti peristiwa kasus tabrak 2 motor dan 3 mobil yang dilakukan
oleh Handi Sanjaya pada pukul 15.30 WIB, di depan Plaza Parahyangan
Bandung, dari keterangan keluarga, Handi tengah dalam kondisi depresi.
Pemberitaan Selasa, 10/02/2015 22:01 WIB oleh Baban Gandapurnama –
detikNews. Selain dari pada itu ialah kasus pembunuhan Anik Qoriah
Sriwijaya (Sarjana ITB) terhadap 3 anak kandungnya 2006 silam, yang
diduga hal tersebut akibat depresi atas kondisi ekonomi yang sedang dihadapi
(Bandung-detikNews). Kedua kasus diatas adalah contoh kasus yang dialami
oleh orang-orang yang terbilang sehat atau tidak sedang mengidap penyakit.
Selain menimbulkan empati kepada si pasien, juga mempertimbangkan
ancaman dan kerugian yang ditimbulkan kepada orang-orang disekitar.
Terkait dengan pusat pelayanan kesehatan, dengan data estimasi
jumlah penduduk sebesar 3.357.139 jiwa menurut pusdatin(2013) dengan
jumlah laki-laki 1.872.271 jiwa dan perempuan 1.835.118 jiwa, dan dengan
estimasi kepadatan penduduk sebesar 15.085,8 jiwa/Km2
, Kota Bandung
menduduki peringkat pertama kepadatan penduduk se Jawa Barat menurut
data statistik Kemendagri, 2013 dan Pusdatin, 2013. Dari jumlah tersebut,
kurang lebih sejumlah 22.400 jiwa penduduk Kota Bandung adalah
merupakan pasien inap Rumah Sakit Kota Bandung.
Dengan jumlah fasilitas kamar 328 – 886 per rumah sakit dari 32
unit Rumah Sakit yang tersedia, dengan data rasio dokter umum tertinggi
Kota Bandung sebesar 107,7 per 100.000 penduduk menurut Sekretariat
Konsil Kedokteran Indonesia Juni 2013, dan data rasio perawat tertinggi
kedua setelah Kota Cirebon sebesar 212,4 per 100.000 penduduk menurut
Badan PPSDM Kesehatan 1 Desember 2013. Keseluruhan hal-hal diatas,
Dokter, Perawat, dan Pasien di pelbagai Rumah Sakit Kota Bandung harus
menghadapi permasalahan, meningkatnya jumlah pasien yang terdaftar,
terbatasnya fasilitas konsep penyembuhan dengan hanya menggunakan alat
medis dan dibutuhkannya alternatif yang melengkapi, perbandingan jumlah
dokter dan perawat dengan pasien yang kurang seimbang, banyak pasien yang
2
mengalami tekanan dan depresi dengan tingkatan yang beragam, banyak
pasien yang sulit mengalami penyembuhan, banyak pasien yang ternyata
menyenangi perhatian dan pendekatan personal saat sedang sakit.
Bukan hanya fisik yang harus mengalami penyembuhan, tetapi juga
mental dan jiwa manusia, hal ini adalah bagian dasar bagi manusia. Bahkan
tanpa mengalami sakit fisikpun, jiwa manusia bisa lemah dan sakit, dan
dengan mengalami sehatnya jiwa, fisik manusiapun bisa kuat dan sehat, hal
ini berpengaruh terhadap prestasi produktifitas hidup masyarakat Kota
Bandung.
Sebagai solusi terhadap permasalahan diatas, penulis memutuskan
untuk mengajukan gagasan tentang Terapi Buku “BIBIHOLI” ( Hospital
Librari: Baca+Baca=Sehatcerdas)
Program Alternatif Treatment Dalam
Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah Sakit Kota Bandung (Library
Program)
B. Tujuan Dan Manfaat
Melihat dari hal-hal yang melatar belakangi, maka dapat di ketahui,
bahwa gagasan ini memiliki sifat multi tujuan, yakni :
1. Membantu pasien membuka jalan untuk penyelesaian masalahnya.
2. Memberikan motivasi secara mendalam agar optimis untuk menjalani
penyembuhan.
3. Mengurangi angka depresi yang dialami pasien.
4. Membantu meningkatkan jumlah kesembuhan pasien di Rumah Sakit
Kota Bandung.
5. Membantu mewujudkan Pemerataan standar pelayanan minimum rumah
sakit kepada seluruh masyarakat sesuai dengan Kepustusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 214 tahun 2007 tentang standar
pelayanan minimum.
6. Menanamkan masyarakat pada pola “Baca+Baca=Sehatcerdas
”, karena
perpustakaan adalah rumah sakit bagi jiwa.
Adapun manfaat yang dimiliki antara lain :
1. Meningkatnya minat baca masyarakat.
2. Terciptanya budaya minat baca.
3. Masyarakat memiliki wawasan luas.
4. Meningkatnya standar sosial dan kesehatan masyarakat.
5. Muncul rasa nyaman dan tenang pada diri pasien.
3
II. GAGASAN
A. Kondisi Pasien di Rumah Sakit Kota Bandung
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1995 oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen
Kesehatan RI dengan menggunakan rancangan sampel dan Sensus Nasional
(Susenas) Biro Pusat Statistik (BPS) terhadap 65.664 rumah tangga,
didapatkan prevalensi gangguan jiwa per 1000 anggota keluarga yaitu pada
usia 5-14 tahun 104 anggota, pada usia diatas 15 tahun anggota 140 /1000
anggota rumah tangga. Untuk prevalensi diatas 100 /1000 anggota rumah
tangga dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat
perhatian (priority public health problem), dengan demikian gangguan jiwa
depresi sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu
mendapat perhatian. Lebih mengenaskannya lagi diperkirakan, 20-30 persen
dari total populasi penduduk di perkotaan mengalami depresi ringan dan
berat.
Mengikuti kondisi pasien Rumah Sakit di Kota Bandung secara umum
datang dalam kondisi sakit yang membutuhkan penanganan medis dalam
aspek fisik seperti P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), namun
setelah penangan tersebut, pasien memasuki tingkat sadar bahwa ada rasa
negative atas kondisi dirinya, seperti mengapa harus mengalami ini ? Berapa
lama ini akan berakhir ? Bagaimana dengan kondisi sanak disana? Bagaimana
nanti nanti diriku harus melakukan? Semua dilontarkan dengan pertanyaan
dan berakhir dengan jawaban “saya menyesal/pasrah” dengan teta
menjadikan beban pikiran pada tahap ini jumlah pasien depresi ringan
meningkat. Bibliotherapy “BIBIHOLI” yang dapat menjadi alternatif
membantu mendobrak motivasi dan keyakinan, agar ritme penyembuhan
pasien secara medis terasa menyenangkan, untuk Kota Bandung khususnya
dan Indoensia umumnya “BIBIHOLI” ini penting untuk dilakukan. Karena
kesehatan jiwa juga penting untuk tidak diabaikan.
B. Solusi yang pernah diterapkan sebelumnya
Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi yang ada, penyembuhan
yang dilakukan di Rumah Sakit yang ada di Kota Bandung sebatas
mengunakan pengaruh obat-obatan medis saja, sekaligus dukungan peralatan
medis, semua alat-alat medis bersifat memberikan efek atau rasa takut dan
sakit yang dapat berdampak trauma pada pasien jika penyampaiannya tidak
disempurnakan dan dikemas dengan cara, media, atau uangkapan yang tepat
kepada pasien, kita tahu setiap pasien memiliki personaliti dan psikologis
yang berbeda dan tidak semua pasien memiliki respon positive terhadap obat.
4
C. “BIBIHOLI” ( Hospital Library: Baca+Baca=Sehatcerdas) Program
Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah
Sakit Kota Bandung (Library Program)
Dengan menggunakan program bibliotherapy atau terapi buku
“BIBIHOLI” di Rumah Sakit Kota Bandung sebagai metode pendukung
proses penyembuhan pasien, akan membantu dokter medis dalam kemudahan
melakukan proses pengobatan terhadap pasien, karena kebanyakan dari
pasien adalah individu yang takut akan hal-hal yang bersifat medis, mudah
psimis terhadap fonis, dan mudah menjadikan hal-hal yang belum tentu
terjadi menjadi beban pikiran. Hal itu dapat menyulitkan dokter medis dalam
melakukan penyembuhan terhadap pasien.
Yang selama ini kita ketahui, seringkali rumah sakit dipenuhi dengan
keluarga pasien. Kehadirannya bertujuan untuk menjaga, menemani, jika
terjadi sesuatu hal insidental terhadap pasien. untuk meminimalisir
kebisingan yang dapat mengganggu istirahat pasien, Rumah Sakit membuat
jadwal kunjung. Diluar dari jadwal tersebut hanya keluarga pasien dengan
jumlah terbatas yang boleh tetap dirumah sakit. Selama waktu kunjung
ditutup, rumah sakit melaksanakan program bibliotherapy “BIBIHOLI”
dengan memberikan koleksi-koleksi yang tepat (sasuai dengan kebutuhan
pasien) yang dipilihkan oleh pustakawan bibliotherapy, kemudian keluarga
pasien dapat memulai kegiatan story telling dengan membacakan cerita
melalui petunjuk bimbingan dari pustakawan. Hal ini bertujuan agar pasien
lebih bahagia dengan perhatian dan motivasi, sehingga pasien merasa bahwa
hidupnya memang berharga. Kegiatan ini dilakukan secara rutin 2x dalam
sehari selama 1 jam, sesuai dengan jadwal tidur pasien, saat menjelang tidur
siang dan menjelang tidur malam hari. Jika melebihi kapasitas jadwal, pasien
tidak akan diberi sanksi, melainkan mendapat apresiasi atas prestasi semangat
membacanya dalam medobrak isi perpustakaan rumah sakit untuk dirinya.
Bagi pasien yang dapat berjalan atau berkursi roda dapat mengikuti
kegiatan bibliotherapy terpusat bersama pustakawan praktis bibliotherapy
klinis yang dilaksanakan langsung di perpustakaan rumah sakit. Perpustakaan
dibangun khusus untuk kebutuhan pasien, sehingga desain interior, koleksi
atau bahan pustaka yang tersediapun dikhususkan untuk keamanan,
kenyamanan dan ketenangan pasien, dengan koleksi yang diadakan
bertemakan motivasi, kisah serupa dengan kondisi pasien, dan mengandung
unsur informasi terkait suatu penyakit. Hal ini agar pasien memiliki semangat
hidup dan wawasan tentang penyakit yang sedang dialami dan memiliki
solusi terkait self-help yang harus pasien lakukan.
Hal ini dimaksudkan agar terdapat interaksi dinamis dari pasien dan
pustakawan praktis bibliotherapy klinis sehingga pasien merasakan dirinya
sebagai orang yang sehat. Sekaligus terciptanya wahana rekreasi bermanfaat
5
bagi pasien. Selain itu agar perkembangan medis mereka meningkat, serta
kerja otak dan wawasan pasien bertambah.
D. Pihak-pihak yang terkait
Gagasan bibliotherapy “BIBIHOLI” ini akan terwujud apabila
mendapat persetujuan gagasan dan dukungan dana dari pihak-pihak rumah
sakit negeri dan swasta di Kota Bandung. Adanya dukungan program
pemerintah privinsi Jawa Barat dan program pemerintah Kota Bandung,
sekaligus pemasukan gagasan ke APBD yang dilakukan oleh DPRD juga
dibutuhkan.
Perlu juga adanya peran dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
dan Dinas Kesehatan Kota Bandung sebagai pelopor tertinggi terhadap
pelaksanaan gagasan ini. Bentuk dari penyampaian bahwa gagasan ini
penting untuk dilaksanakan oleh seluruh Rumah Sakit. Kemudian seluruh
pihak Rumah Sakit yang berperan sebagai pelaksana melakukan penyediaan
local perpustakaan. Nantinya akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan
bibliotherapy terpusat dan penempatan koleksi kegiatan bibliotherapy.
Perpustakaan Rumah Sakit ini dapat diasumsikan sebagai apotek tempat obat-
obatan Rumah Sakit berada.
Kemudian Ikatan Psikologi Klinis dibawah naungan HIMPSI bersama
Ikatan Pustakawan Indonesia cabang Kota Bandung dibawah naungan IPI
melakukan pengerahan tenaga pustakawan profesional dan psikologi klinis
profesional sebagai tenaga teknis. Selanjutnya pelbagai penerbit, penulis, dan
organisasi sejenis berperan sebagai pemasok bahan pustaka yang sesuai
dengan kebutuhan pasien dari pendataan pustakawan. Bahan pustaka yang
diadakan bersifat bacaan informasi dan bacaan rekreasi. Terakhir adalah
pihak keluarga dari pasien untuk dapat membantu pelaksanaan program ini
secara maksimal sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Rumah
Sakit demi perkembangan klinis pasien yang dirawat.
E. Langkah S trategis yang Dilakukan
Dalam mewujudkan gagasan ini, penulis melakukan beberapa langkah
strategis, salah satunya dengan mengajukan proposal ini, dengan harapan
dapat dibaca dan dipertimbangkan serta diperhitungkan oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Kemudian di masukkan
ke dalam APBD Provinsi Jawa Barat, dan agenda Sosialisasi Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Hal ini agar gagasan
bibliotherapy “BIBIHOLI” lebih mendarah daging di masyarakat. Setelah
terealisasi, maka kemudian akan dilakukan hal-hal penting sebagai berikut :
1. Mensosialisasikan gagasan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dan Pemerintah Kota agar dimasukkan ke APBD dan kepada Dinas
6
Pengambilan keputusan dan pengembangan
hasil pengambilan keputusan.
Evaluasi dan, pengembangan hasil evaluasi
Penolakan
Kesehatan dan Dinas Sosial agar melakukan sosialisasi ke rumah sakit
di Kota Bandung.
2. Mensosialisasikan dan mengajak wirausaha dari pihak swasta untuk
berpartisipasi dalam pendanaan.
3. Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial melakukan sosialisasi ke Rumah
Sakit negeri dan swasta untuk menyampaikan bahwa program ini
penting untuk dilakukan.
4. Mendirikan lokasi perpustakaan Rumah Sakit.
5. Mempersiapkan pustakawan professional sebagai fasilitas
bibliotherapy.
6. Melakukan pengadaan bahan koleksi untuk kegiatan bibliotherapy
“BIBIHOLI”.
7. Melakukan penjadwalan kegiatan bibliotherapy “BIBIHOLI”.
8. Melaksanakan praktik bibliotherapy.
9. Pelaksanaan evaluasi kegiatan.
10. Melakukan sosialisasi kembali, hasil dari perumusan pengambilan
keputusan berdasar pada hasil evaluasi.
Gambar.1. Bagan Strategi Realisasi
7
Penulis Gagasan
( Melakukan sosialisasi )
Bahan koleksi
Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kota
Rumah Sakit
Pustakawan
Profesional
Lokasi Perpustakaan
Dinas Kesehatan dan
Dinas Sosial
Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi
Investor/Perusahaan
III. KESIMPULAN
A. “BIBIHOLI” ( Hospital Library: Baca+Baca=Sehatcerdas) Program
Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah
Sakit Kota Bandung (Library Program)
Bibliotherapy klinis “BIBIHOLI” adalah treatment alternatif
mempercepat proses penyembuhan medis. Ide memanfaatkan buku dan
perpustakaan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa positif pasien dan
menanamkan minat baca agar pasien memiliki fokus positif terhadap diri dan
berwawasan cerdas. Dilaksanakan dengan bantuan :
1. Sosialisasi gagasan kepada Rumah Sakit oleh Dinas terkait.
2. Sosialisasi gagasan kepada penulis dan penerbit.
3. Pembangunan fasilitas perpustakaan pasien.
4. Pengadaan bibliotherapy tenaga teknis.
5. Penjadwalan pelaksanaan bibliotherapy klinis.
6. Pihak keluarga pasien sebagai SDM sekunder bibliotherapy klinis.
B. Teknik Implementasi Gagasan
Sebagai contoh, terdapat pasien kanker, tumor, amputasi, lupus, dan
HIV AIDS. Kelimanya merupakan pasien rawat inap dengan penyakit
harapan sembuh dan optimisme hidup yang rendah. Pasien kanker dan tumor
tidak dapat lepas dari alat medisnya, sedangkan lupus, HIV AIDS, dan
amputasi boleh berpindah meski dengan kursi roda. Kita semua tahu, bahwa
yang sehatpun bisa mengalami depresi, bagaimana dengan yang sakit?
Obat-obatan medis tidak selalu dapat memberi pengaruh banyak jika
tidak dibarengi dengan semangat hidup dari si pasien. Oleh karena itu
diberilah bibliotherapy.
Untuk pasien kanker dan tumor melakukan bibliotherapy didalam
ruangan bersama bibliotherapy klinis dari pustakawan profesional, dan
sisanya melakukan bibliotherapy terpusat di Perpustakaan Rumah Sakit bagi
pasien yang menginginkan suasana baru. Bibliotherapy “BIBIHOLI”
dilakukan dengan kelompok story telling yang dipimpin oleh bibliotherapy
klinis dari pustakawan profesional, dan membaca independen jika kesehatan
pasien memungkinkan dan merasa lebih nyaman. Kegiatan tersebut dilakukan
pada waktu pra tidur siang hari, dan sebelum tidur di malam hari.
Untuk pasien yang belum memiliki, atau belum tersedia koleksi yang
cocok, akan ditangani langsung oleh tenaga bibliotherapy. Bibliotherapy
“BIBIHOLI” tidak selamanya hanya menggunakan buku, melainkan dapat
menggunakan alat permainan, musik, media lukis, dan sebagainya sesuai
dengan kondisi dan tahap perkembangan klinis pasien. Hal ini bertujuan
menghindari kejenuhan, bibliotherapy “BIBIHOLI”diterapkan di 32 unit
Rumah Sakit Kota Bandung, dengan 7 unit Rumah Sakit Swasta dan sisanya
8
adalah Rumah Sakit Negeri, serta 1 unit Rumah Sakit Jiwa yang lokalnya
semakin terbatas.
Gambar.2. Hasil Praktek Pembuatan Desain Perpustakaan Rumah Sakit
untuk lokasi kegiatan ini bibliotherapy “BIBIHOLI” terpusat.
Adapun daftar Rumah Sakit di Kota Bandung sebagai calon pelaksanaan
bibliotherapy “BIBIHOLI” yakni sebagai berikut:
RS Immanuel Bandung
RS Dr. Hasan Sadikin
Bandung
RS Al Islam Bandung
RSJ Jiwa Bandung
RS Muhammadiyah Bandung
RSUD Soreang Kab.
Bandung
RS Advent Bandung
RSIA Limijati
RS Khusus Bedah Halmahera
Siaga
RS Mata Cicendo
RS Astana Anyar
RS Bhayangkara Sartika Asih
Rumah Sakit Bungsu
RS Hermina Arcamanik
RSIA Hermina Pasteur
RSI Al Ihsan
Rumah Sakit KCK Pindad
Rumah sakit Kebonjati
RS Lanud Sulaiman
RS PTP XII Salhuteru
RS PTP XIII Yun Hun
RS Pusat AU Dr. M. Salamun
Rumah Sakit Rajawali
Rumah Sakit Sariningsih
RS St. Borromeus
9
RUANG BIBLIOTHERAPY
Meja tamu
Ruang Koleksi
Ruang Baca
Ruang bermain
RSIA Sukajadi
RSUD Ujung Berung
Rumah Sakit Zr. Tedja
RS Annisa Medical Center
(AMC)
RS Santosa International
RS Santo Yusup
RS Melinda Hospital
C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
Jika Bibliotherapi “BIBIHOLI” dapat di terapkan oleh seluruh Rumah
Sakit di Kota Bandung, maka diprediksi program ini akan dapat memberikan
persembuhan yang lebih cepat bagi pasien. Selain itu mengubah persepsi
masyarakat tentang rumah sakit yang hanya dipenuhi dengan orang-orang
sakit menjadi tempat yang menyenangkan dengan lingkungan dan orang-
orang yang memberi kenyamanan, serta membantu mendobrak wawasan.
Adapun beberapa manfaat lain diantaranya ialah :
1. Meningkatnya minat baca masyarakat Bandung, melalui Word of
mouth dari pengalaman si pasien.
2. Terciptanya budaya baca permanen di Kota Bandung, berdasarkan
bukti nyata kekuatan buku dalam treatment yang dialami oleh pasien.
3. Terciptanya generasi Kota Bandung yang Literate untuk semua
jenjang usia. Karena semua jenjang uasia memiliki hak untuk
membaca.
4. Tersedianya lapangan kerja lebih luas bagi para pustakawan
profesional ataupun dokter dan perawat yang telah mengikuti
pelatihan di bidang bibliotherapy di Kota Bandung.
5. Terbukanya trobosan baru tentang wajib belajar bibliotherapy dalam
beragam disiplin ilmu, baik Sosial, Psikologi, Ilmu Perpustakaan, dan
yang utama Ilmu Kedokteran sendiri, dilihat dari aspek tingkat
kebutuhan pasien.
Adapun prediksi dampak yang akan di timbulkan oleh program ini, ialah :
1. Pasien mulai menikmati kegiatan membaca
2. Pasien menjadi sadar akan pentingnya membaca
3. Pasien akan menyebarkan virus minat baca melalui word of mouth
4. Masyarakat yakni keluarga pasien yang menjalani program ini akan
ikut menggali makna dari kegiatan ini dan ikut berbagi melalui word of
mouth
5. Jika program ini di kembangkan secara berkelanjutan maka Kota
Bandung akan menjadi kota maju dengan masyarakatnya yang health
and literate.
10
DAFTAR PUSTAKA
Afolayan , Johnson A. (1992). Documentary Perspective of in Education.
Tersedia di http://scholarworks.wmich.edu/cgi/viewcontent.cgi
?article=1498&context=reading_horizons pada tanggal 21 Maret
2015 pukul 02.20 WIB.
Baban Gandapurnama. (2015). Tabrak 2 Motor dan 3 Mobil, Polisi: Sopir
Jazz Sedang Depresi. Tersedia di http://news.detik.com/read/2015
/02/10/220127/2829396/10/tabrak-2-motor-dan-3-mobil-polisi-sopir-
jazz-sedang-depresi pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 12.00 WIB.
Cummins, Eric. (1994). The Rise and Fall of California’s Radical Prison
Movement. Tersedia di https://books.google.co.id/books?id
=QXpejAPTqH0C&pg=PA21&dq=bibliotherapy+in+library&hl=id
&sa=X&ei=nXUWVde7G4youQS0vYDIDg&ved=0CEEQ6AEwB
A#v=onepage&q=bibliotherapy%20in%20library&f=false pada
tanggal 21 Maret 2015 pukul 02.10 WIB.
Grohol, John M. (2013). Do You Really Need a Doctor or Government to
Tell You to Read?. Tersedia di http://psychcentral.com/blog/archives
/2013/12/23/bibliotherapy-do-you-really-need-a-doctor-or-
government-to-tell-you-to-read/Bibliotherapy: Do You Really Need
a Doctor or Government to Tell You to Read? Pada tanggal 21 Maret
2015 pukul 02.05 WIB.
Herlina. (2013). Bibliotherapy. Bandung: Pustaka Cendikia Utama.
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 214 tentang
Standar Pelayanan Minimum. (2007). Tersedia di Departemen
Kesehatan website :http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod
_kepmenkes/KMK%20No.%20214%20ttg%20Standar%20Pelayana
n%20Minimum%20RS%20Paru%20DR.H.A.%20Rotinsulu%20Ban
dung.pdf pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 01.45 WIB.
Maranata.(n.d). Penderita dan Gangguan Jiwa. Tersedia di
http://repository.maranatha.edu/648/3/0563058_Chapter1.pdf pada
tanggal 21 Maret pukul 01.25 WIB.
McMillen and D. Pehrsson (2004). for hospital patients. Tersedia di
http://digitalscholarship.unlv.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1033&
context=lib_articles pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 02.15 WIB.
Suherman. (2012). Mereka Besar Karena Membaca. Bandung: Literate
Publishing.
11
Lampiran .1. Biodata Ketua, dan Anggota
Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yunita Sari
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi (S1)Ilmu Perpustakaan dan Sain
(Ilmu) Informasi
4 NIM/NIDN 1202783
5 Tempat dan Tanggal Lahir Metro, 15 Juni 1994
6 E-mail yunita.sptk@gmil.com
7 Nomor Telepon/HP 085956703074
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 9 Metro
Barat
SMPN 1 Metro
Pusat
SMAN 2 Metro
Pusat
Jurusan - IPS
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2007-2009 2009-2012
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 -
2 -
3 -
D. Penghargaan dalm 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara 2 Lomba Baca Puisi
Ulang Tahun Kota Metro
Pemko Metro 2011
2 Juara 3 MTQ Kota Metro Pemko Metro 2009
3 Juaran Umum 2 Semester
1 dan 2 kelas X SMAN 2
Metro
SMAN 2 METRO 2009 - 2010
4 Juara Umum 2 Semester 1
kelas XII SMAN 2
METRO
SMAN 2 METRO 2011
5 Juara 2 Lomba Badminton
Putri PGSD EXPO
BE HIMAPRO
PGSD BS FIP UPI
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian
12
SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS
KETUA
YUNIITA SARI (1202783)
ANGGOTA
M ARBI SULASMANSYAH
(1202322)
ANGGOTA
VIA WIDIAWATI
(1404755)
1. Menyusun timeline.
2. Mendeskripsikan masalah
3. Melakukan pengumpulan
data.
4. Menyusun konsep gagasan
tertulis.
5. Pengawasan timeline.
6. Manajemen gagasan
tertulis.
7. Manajemen sumber daya
gagasan.
1. Manajemen penulisan.
2. Mendeskripsikan
masalah.
3. Melakukan
pengumpulan data.
4. Menyusun konsep
gagasan tertulis.
5. Survey lapangan.
1. Menyusun timeline.
2. Mendeskripsikan
masalah.
3. Melakukan
pengumpulan data.
4. Menyusun konsep
gagasan tertulis.
5. Manajemen pengadaan
koleksi.
16
17

More Related Content

What's hot

What's hot (15)

Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 
Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Proposal untuk dompet dhuafa
Proposal untuk dompet dhuafaProposal untuk dompet dhuafa
Proposal untuk dompet dhuafa
 
Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.
 
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet DhuafaProposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumimakalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
makalah analisa data di puskesmas baros sukabumi
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal home visiet
Proposal home visietProposal home visiet
Proposal home visiet
 
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
Pedoman Nasional Pengobatan Antiretroviral (ART)
 
Pengobatan Tradisional
Pengobatan TradisionalPengobatan Tradisional
Pengobatan Tradisional
 
Makalah blok1 modul 1
Makalah blok1 modul 1Makalah blok1 modul 1
Makalah blok1 modul 1
 
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
 

Similar to Program Bibliotherapy untuk Pasien Rumah Sakit

Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatanppghybrid4
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptx
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptxppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptx
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptxchientyalesiana
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumiMelaniPutrikhoirunis
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros Sonia Aleadinata
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosmakalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosermapurwati1
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfMarioRio8
 
Pembahasan (ozi)
Pembahasan (ozi)Pembahasan (ozi)
Pembahasan (ozi)Zurna Fida
 
Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)AJIJ10
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasShintahamidah05
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasSitiDhiniFatonah01
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasAngeladp12
 

Similar to Program Bibliotherapy untuk Pasien Rumah Sakit (20)

Makalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitasMakalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitas
 
Makalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitasMakalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitas
 
PPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdf
PPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdfPPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdf
PPT PROMKES SUSANNE DIDA.pdf
 
Epidemiologi Gizi.pdf
Epidemiologi Gizi.pdfEpidemiologi Gizi.pdf
Epidemiologi Gizi.pdf
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptx
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptxppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptx
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptx
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
analisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumianalisa data puskesmas baros sukabumi
analisa data puskesmas baros sukabumi
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
makalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas barosmakalah analisis di puskesmas baros
makalah analisis di puskesmas baros
 
KAK NEWDBD.docx
KAK NEWDBD.docxKAK NEWDBD.docx
KAK NEWDBD.docx
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
 
Pembahasan (ozi)
Pembahasan (ozi)Pembahasan (ozi)
Pembahasan (ozi)
 
Makalah home care
Makalah home careMakalah home care
Makalah home care
 
Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)Makalah man it (ajij)
Makalah man it (ajij)
 
Makalah home care3
Makalah home care3Makalah home care3
Makalah home care3
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 
Pembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmasPembahsan analisa data puskesmas
Pembahsan analisa data puskesmas
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Recently uploaded (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

Program Bibliotherapy untuk Pasien Rumah Sakit

  • 1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “BIBIHOLI” (BIBLIOTHERAPY HOSPITAL LIBRARY: BACA+BACA=Sehat cerdas ) PROGRAM ALTERNATIF TREATMENT DALAM MENCAPAI KESEJAHTERAAN PASIEN RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG (LIBRARY PROGRAM) BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh : Yunita Sari (1202783/Angkatan 2012) M Arbi Sulasmansyah (1202322/Angkatan 2012) Via Widiawati (1404755/Angkatan 2014) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015
  • 2. ii
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul......................................................................................... i Halaman Pengesahan.............................................................................. ii Daftar Isi................................................................................................... iii Ringkasan................................................................................................. 1 Pendahuluan Latar Belakang.............................................................................. 2 Tujuan Dan Manfaat..................................................................... 3 Gagasan Kondisi Pasien Di Rumah Sakit Kota Bandung........................... 4 Solusi Yang Pernah Diterapkan Sebelumnya............................... 4 Terapi Buku “BIBIHOLI” (BIBLIOTHERAPY HOSPITAL LIBRARY: BACA+BACA=Sehatcerdas ........................................... 5 Pihak-Pihak Yang Terkait............................................................ 6 Langkah-Langkah Strategis Yang Dilakukan............................... 6 Kesimpulan Terapi Buku “BIBIHOLI” (BIBLIOTHERAPY HOSPITAL LIBRARY: BACA+BACA=Sehatcerdas ............................................ 8 Teknik Implementasi Gagasan...................................................... 8 Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh............................................ 9 Daftar Pustaka..........……….....…………………………...................... 11 Lampiran.................................................................................................. 12 Biodata Ketua Dan Anggota Susunan Organisasi Tim Penyusun Dan Pembagian Tugas Surat Pernyataan Ketua Tim Daftar Gambar Gambar.1. Bagan Strategi Realisasi............................................... 7 Gambar.2. Desain Perpustakaan Rumah Sakit............................... 9 iii
  • 4. RINGKASAN Kota Bandung merupakan kota besar dan maju dengan segala tuntutan zaman. Memungkinkan masyarakatnya mengalami tekanan, yang diakibatkan karena adanya kesenjangan sosial masyarakat dengan tuntutan zaman yang harus dipenuhi, dan berdampak penurunan kesehatan emosional masyarakat, teruma para pasien dirumah sakit. Hal ini yang membuat penulis terinspirasi untuk mengajukan gagasan mengenai terapi buku “BIBIHOLI” ( Hospital Library: Baca+Baca=Sehatcerdas) Program Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah Sakit Kota Bandung. Kita semua tahu, bahwa “yang sehatpun bisa menjadi sakit karena depresi/penurunan kesehatan mental, bagaimana dengan yang sakit dan dpresi/penurunan mental? Obat-obatan medis pun tak akan memberi pengaruh banyak jika tidak disertai dengan kesadaran semangat untuk sembuh dan hidup sehat dari si pasien.” Dalam konteks bibliotherapy klinis, Caroline Shrodes suggested was the “process of dynamic interaction between the personality of the reader and literature under the guidance of a trained helper”, begitupun dengan Bibliotherapy “BIBIHOLI” ini, dilakukan dengan cara mempertemukan terapis atau pustakawan profesional dan pasien dengan atau melalui buku sehingga terjadi proses komunikasi dan interaksi timbal balik, sampai muncul progres dari kondisi pasien sebagai bentuk dari tujuan bibliotherapy ini. Selain dari pada itu, dapat dipetik pula beberapa manfaat penting yakni salah satunya adalah minat baca, kebudayaan dunia paling berharga yang dapat mengangkat dan menjatuhkan kita. Seperti yang dikatakan John Naisbitt saat semakin banyak orang Amerika tidak dapat meluangkan waktu dan aktif membaca, Amerika menjadi negara yang kurang berpengetahuan, kurang inovatif, dan berpikiran kurang independen. (www.nea.com). Bibliotherapy “BIBIHOLI” menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh seluruh Rumah Sakit di Kota Bandung, yakni sebagai treatment tambahan bagi pasien penderita penyakit tertentu dan upaya strategis bagi Pemerintah Kota Bandung untuk mulai menanamkan budaya minat baca kepada warganya. Keyword: Depretion, Hospital Library. 1
  • 5. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandung adalah salah satu kota maju di Indonesia yang terkenal dengan berbagai keragaman ritme aktivitas keseharian masyarakatnya, senantiasa dipenuhi dengan kesibukan, pola dan tekanan hidup yang beragam dari segi internal individu, serta pola tekanan hidup dari pelbagai aspek seperti sosial, lifestyle, politik, ekonomi, ekologi, kepadatan, kemacetan, dan kebisingan, yang dapat mengaktifkan simptom-simptom depresi pada sebagian masyarakat, belum lagi kurangnya wawasan bagi masyarakat sebelum akhirnya mereka harus menjalani pola hidup yang dipenuhi dengan tuntutan. Seperti peristiwa kasus tabrak 2 motor dan 3 mobil yang dilakukan oleh Handi Sanjaya pada pukul 15.30 WIB, di depan Plaza Parahyangan Bandung, dari keterangan keluarga, Handi tengah dalam kondisi depresi. Pemberitaan Selasa, 10/02/2015 22:01 WIB oleh Baban Gandapurnama – detikNews. Selain dari pada itu ialah kasus pembunuhan Anik Qoriah Sriwijaya (Sarjana ITB) terhadap 3 anak kandungnya 2006 silam, yang diduga hal tersebut akibat depresi atas kondisi ekonomi yang sedang dihadapi (Bandung-detikNews). Kedua kasus diatas adalah contoh kasus yang dialami oleh orang-orang yang terbilang sehat atau tidak sedang mengidap penyakit. Selain menimbulkan empati kepada si pasien, juga mempertimbangkan ancaman dan kerugian yang ditimbulkan kepada orang-orang disekitar. Terkait dengan pusat pelayanan kesehatan, dengan data estimasi jumlah penduduk sebesar 3.357.139 jiwa menurut pusdatin(2013) dengan jumlah laki-laki 1.872.271 jiwa dan perempuan 1.835.118 jiwa, dan dengan estimasi kepadatan penduduk sebesar 15.085,8 jiwa/Km2 , Kota Bandung menduduki peringkat pertama kepadatan penduduk se Jawa Barat menurut data statistik Kemendagri, 2013 dan Pusdatin, 2013. Dari jumlah tersebut, kurang lebih sejumlah 22.400 jiwa penduduk Kota Bandung adalah merupakan pasien inap Rumah Sakit Kota Bandung. Dengan jumlah fasilitas kamar 328 – 886 per rumah sakit dari 32 unit Rumah Sakit yang tersedia, dengan data rasio dokter umum tertinggi Kota Bandung sebesar 107,7 per 100.000 penduduk menurut Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia Juni 2013, dan data rasio perawat tertinggi kedua setelah Kota Cirebon sebesar 212,4 per 100.000 penduduk menurut Badan PPSDM Kesehatan 1 Desember 2013. Keseluruhan hal-hal diatas, Dokter, Perawat, dan Pasien di pelbagai Rumah Sakit Kota Bandung harus menghadapi permasalahan, meningkatnya jumlah pasien yang terdaftar, terbatasnya fasilitas konsep penyembuhan dengan hanya menggunakan alat medis dan dibutuhkannya alternatif yang melengkapi, perbandingan jumlah dokter dan perawat dengan pasien yang kurang seimbang, banyak pasien yang 2
  • 6. mengalami tekanan dan depresi dengan tingkatan yang beragam, banyak pasien yang sulit mengalami penyembuhan, banyak pasien yang ternyata menyenangi perhatian dan pendekatan personal saat sedang sakit. Bukan hanya fisik yang harus mengalami penyembuhan, tetapi juga mental dan jiwa manusia, hal ini adalah bagian dasar bagi manusia. Bahkan tanpa mengalami sakit fisikpun, jiwa manusia bisa lemah dan sakit, dan dengan mengalami sehatnya jiwa, fisik manusiapun bisa kuat dan sehat, hal ini berpengaruh terhadap prestasi produktifitas hidup masyarakat Kota Bandung. Sebagai solusi terhadap permasalahan diatas, penulis memutuskan untuk mengajukan gagasan tentang Terapi Buku “BIBIHOLI” ( Hospital Librari: Baca+Baca=Sehatcerdas) Program Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah Sakit Kota Bandung (Library Program) B. Tujuan Dan Manfaat Melihat dari hal-hal yang melatar belakangi, maka dapat di ketahui, bahwa gagasan ini memiliki sifat multi tujuan, yakni : 1. Membantu pasien membuka jalan untuk penyelesaian masalahnya. 2. Memberikan motivasi secara mendalam agar optimis untuk menjalani penyembuhan. 3. Mengurangi angka depresi yang dialami pasien. 4. Membantu meningkatkan jumlah kesembuhan pasien di Rumah Sakit Kota Bandung. 5. Membantu mewujudkan Pemerataan standar pelayanan minimum rumah sakit kepada seluruh masyarakat sesuai dengan Kepustusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 214 tahun 2007 tentang standar pelayanan minimum. 6. Menanamkan masyarakat pada pola “Baca+Baca=Sehatcerdas ”, karena perpustakaan adalah rumah sakit bagi jiwa. Adapun manfaat yang dimiliki antara lain : 1. Meningkatnya minat baca masyarakat. 2. Terciptanya budaya minat baca. 3. Masyarakat memiliki wawasan luas. 4. Meningkatnya standar sosial dan kesehatan masyarakat. 5. Muncul rasa nyaman dan tenang pada diri pasien. 3
  • 7. II. GAGASAN A. Kondisi Pasien di Rumah Sakit Kota Bandung Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1995 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen Kesehatan RI dengan menggunakan rancangan sampel dan Sensus Nasional (Susenas) Biro Pusat Statistik (BPS) terhadap 65.664 rumah tangga, didapatkan prevalensi gangguan jiwa per 1000 anggota keluarga yaitu pada usia 5-14 tahun 104 anggota, pada usia diatas 15 tahun anggota 140 /1000 anggota rumah tangga. Untuk prevalensi diatas 100 /1000 anggota rumah tangga dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian (priority public health problem), dengan demikian gangguan jiwa depresi sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian. Lebih mengenaskannya lagi diperkirakan, 20-30 persen dari total populasi penduduk di perkotaan mengalami depresi ringan dan berat. Mengikuti kondisi pasien Rumah Sakit di Kota Bandung secara umum datang dalam kondisi sakit yang membutuhkan penanganan medis dalam aspek fisik seperti P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), namun setelah penangan tersebut, pasien memasuki tingkat sadar bahwa ada rasa negative atas kondisi dirinya, seperti mengapa harus mengalami ini ? Berapa lama ini akan berakhir ? Bagaimana dengan kondisi sanak disana? Bagaimana nanti nanti diriku harus melakukan? Semua dilontarkan dengan pertanyaan dan berakhir dengan jawaban “saya menyesal/pasrah” dengan teta menjadikan beban pikiran pada tahap ini jumlah pasien depresi ringan meningkat. Bibliotherapy “BIBIHOLI” yang dapat menjadi alternatif membantu mendobrak motivasi dan keyakinan, agar ritme penyembuhan pasien secara medis terasa menyenangkan, untuk Kota Bandung khususnya dan Indoensia umumnya “BIBIHOLI” ini penting untuk dilakukan. Karena kesehatan jiwa juga penting untuk tidak diabaikan. B. Solusi yang pernah diterapkan sebelumnya Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi yang ada, penyembuhan yang dilakukan di Rumah Sakit yang ada di Kota Bandung sebatas mengunakan pengaruh obat-obatan medis saja, sekaligus dukungan peralatan medis, semua alat-alat medis bersifat memberikan efek atau rasa takut dan sakit yang dapat berdampak trauma pada pasien jika penyampaiannya tidak disempurnakan dan dikemas dengan cara, media, atau uangkapan yang tepat kepada pasien, kita tahu setiap pasien memiliki personaliti dan psikologis yang berbeda dan tidak semua pasien memiliki respon positive terhadap obat. 4
  • 8. C. “BIBIHOLI” ( Hospital Library: Baca+Baca=Sehatcerdas) Program Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah Sakit Kota Bandung (Library Program) Dengan menggunakan program bibliotherapy atau terapi buku “BIBIHOLI” di Rumah Sakit Kota Bandung sebagai metode pendukung proses penyembuhan pasien, akan membantu dokter medis dalam kemudahan melakukan proses pengobatan terhadap pasien, karena kebanyakan dari pasien adalah individu yang takut akan hal-hal yang bersifat medis, mudah psimis terhadap fonis, dan mudah menjadikan hal-hal yang belum tentu terjadi menjadi beban pikiran. Hal itu dapat menyulitkan dokter medis dalam melakukan penyembuhan terhadap pasien. Yang selama ini kita ketahui, seringkali rumah sakit dipenuhi dengan keluarga pasien. Kehadirannya bertujuan untuk menjaga, menemani, jika terjadi sesuatu hal insidental terhadap pasien. untuk meminimalisir kebisingan yang dapat mengganggu istirahat pasien, Rumah Sakit membuat jadwal kunjung. Diluar dari jadwal tersebut hanya keluarga pasien dengan jumlah terbatas yang boleh tetap dirumah sakit. Selama waktu kunjung ditutup, rumah sakit melaksanakan program bibliotherapy “BIBIHOLI” dengan memberikan koleksi-koleksi yang tepat (sasuai dengan kebutuhan pasien) yang dipilihkan oleh pustakawan bibliotherapy, kemudian keluarga pasien dapat memulai kegiatan story telling dengan membacakan cerita melalui petunjuk bimbingan dari pustakawan. Hal ini bertujuan agar pasien lebih bahagia dengan perhatian dan motivasi, sehingga pasien merasa bahwa hidupnya memang berharga. Kegiatan ini dilakukan secara rutin 2x dalam sehari selama 1 jam, sesuai dengan jadwal tidur pasien, saat menjelang tidur siang dan menjelang tidur malam hari. Jika melebihi kapasitas jadwal, pasien tidak akan diberi sanksi, melainkan mendapat apresiasi atas prestasi semangat membacanya dalam medobrak isi perpustakaan rumah sakit untuk dirinya. Bagi pasien yang dapat berjalan atau berkursi roda dapat mengikuti kegiatan bibliotherapy terpusat bersama pustakawan praktis bibliotherapy klinis yang dilaksanakan langsung di perpustakaan rumah sakit. Perpustakaan dibangun khusus untuk kebutuhan pasien, sehingga desain interior, koleksi atau bahan pustaka yang tersediapun dikhususkan untuk keamanan, kenyamanan dan ketenangan pasien, dengan koleksi yang diadakan bertemakan motivasi, kisah serupa dengan kondisi pasien, dan mengandung unsur informasi terkait suatu penyakit. Hal ini agar pasien memiliki semangat hidup dan wawasan tentang penyakit yang sedang dialami dan memiliki solusi terkait self-help yang harus pasien lakukan. Hal ini dimaksudkan agar terdapat interaksi dinamis dari pasien dan pustakawan praktis bibliotherapy klinis sehingga pasien merasakan dirinya sebagai orang yang sehat. Sekaligus terciptanya wahana rekreasi bermanfaat 5
  • 9. bagi pasien. Selain itu agar perkembangan medis mereka meningkat, serta kerja otak dan wawasan pasien bertambah. D. Pihak-pihak yang terkait Gagasan bibliotherapy “BIBIHOLI” ini akan terwujud apabila mendapat persetujuan gagasan dan dukungan dana dari pihak-pihak rumah sakit negeri dan swasta di Kota Bandung. Adanya dukungan program pemerintah privinsi Jawa Barat dan program pemerintah Kota Bandung, sekaligus pemasukan gagasan ke APBD yang dilakukan oleh DPRD juga dibutuhkan. Perlu juga adanya peran dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung sebagai pelopor tertinggi terhadap pelaksanaan gagasan ini. Bentuk dari penyampaian bahwa gagasan ini penting untuk dilaksanakan oleh seluruh Rumah Sakit. Kemudian seluruh pihak Rumah Sakit yang berperan sebagai pelaksana melakukan penyediaan local perpustakaan. Nantinya akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan bibliotherapy terpusat dan penempatan koleksi kegiatan bibliotherapy. Perpustakaan Rumah Sakit ini dapat diasumsikan sebagai apotek tempat obat- obatan Rumah Sakit berada. Kemudian Ikatan Psikologi Klinis dibawah naungan HIMPSI bersama Ikatan Pustakawan Indonesia cabang Kota Bandung dibawah naungan IPI melakukan pengerahan tenaga pustakawan profesional dan psikologi klinis profesional sebagai tenaga teknis. Selanjutnya pelbagai penerbit, penulis, dan organisasi sejenis berperan sebagai pemasok bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pasien dari pendataan pustakawan. Bahan pustaka yang diadakan bersifat bacaan informasi dan bacaan rekreasi. Terakhir adalah pihak keluarga dari pasien untuk dapat membantu pelaksanaan program ini secara maksimal sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Rumah Sakit demi perkembangan klinis pasien yang dirawat. E. Langkah S trategis yang Dilakukan Dalam mewujudkan gagasan ini, penulis melakukan beberapa langkah strategis, salah satunya dengan mengajukan proposal ini, dengan harapan dapat dibaca dan dipertimbangkan serta diperhitungkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Kemudian di masukkan ke dalam APBD Provinsi Jawa Barat, dan agenda Sosialisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Hal ini agar gagasan bibliotherapy “BIBIHOLI” lebih mendarah daging di masyarakat. Setelah terealisasi, maka kemudian akan dilakukan hal-hal penting sebagai berikut : 1. Mensosialisasikan gagasan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota agar dimasukkan ke APBD dan kepada Dinas 6
  • 10. Pengambilan keputusan dan pengembangan hasil pengambilan keputusan. Evaluasi dan, pengembangan hasil evaluasi Penolakan Kesehatan dan Dinas Sosial agar melakukan sosialisasi ke rumah sakit di Kota Bandung. 2. Mensosialisasikan dan mengajak wirausaha dari pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pendanaan. 3. Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial melakukan sosialisasi ke Rumah Sakit negeri dan swasta untuk menyampaikan bahwa program ini penting untuk dilakukan. 4. Mendirikan lokasi perpustakaan Rumah Sakit. 5. Mempersiapkan pustakawan professional sebagai fasilitas bibliotherapy. 6. Melakukan pengadaan bahan koleksi untuk kegiatan bibliotherapy “BIBIHOLI”. 7. Melakukan penjadwalan kegiatan bibliotherapy “BIBIHOLI”. 8. Melaksanakan praktik bibliotherapy. 9. Pelaksanaan evaluasi kegiatan. 10. Melakukan sosialisasi kembali, hasil dari perumusan pengambilan keputusan berdasar pada hasil evaluasi. Gambar.1. Bagan Strategi Realisasi 7 Penulis Gagasan ( Melakukan sosialisasi ) Bahan koleksi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Rumah Sakit Pustakawan Profesional Lokasi Perpustakaan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Investor/Perusahaan
  • 11. III. KESIMPULAN A. “BIBIHOLI” ( Hospital Library: Baca+Baca=Sehatcerdas) Program Alternatif Treatment Dalam Mencapai Kesejahteraan Pasien Rumah Sakit Kota Bandung (Library Program) Bibliotherapy klinis “BIBIHOLI” adalah treatment alternatif mempercepat proses penyembuhan medis. Ide memanfaatkan buku dan perpustakaan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa positif pasien dan menanamkan minat baca agar pasien memiliki fokus positif terhadap diri dan berwawasan cerdas. Dilaksanakan dengan bantuan : 1. Sosialisasi gagasan kepada Rumah Sakit oleh Dinas terkait. 2. Sosialisasi gagasan kepada penulis dan penerbit. 3. Pembangunan fasilitas perpustakaan pasien. 4. Pengadaan bibliotherapy tenaga teknis. 5. Penjadwalan pelaksanaan bibliotherapy klinis. 6. Pihak keluarga pasien sebagai SDM sekunder bibliotherapy klinis. B. Teknik Implementasi Gagasan Sebagai contoh, terdapat pasien kanker, tumor, amputasi, lupus, dan HIV AIDS. Kelimanya merupakan pasien rawat inap dengan penyakit harapan sembuh dan optimisme hidup yang rendah. Pasien kanker dan tumor tidak dapat lepas dari alat medisnya, sedangkan lupus, HIV AIDS, dan amputasi boleh berpindah meski dengan kursi roda. Kita semua tahu, bahwa yang sehatpun bisa mengalami depresi, bagaimana dengan yang sakit? Obat-obatan medis tidak selalu dapat memberi pengaruh banyak jika tidak dibarengi dengan semangat hidup dari si pasien. Oleh karena itu diberilah bibliotherapy. Untuk pasien kanker dan tumor melakukan bibliotherapy didalam ruangan bersama bibliotherapy klinis dari pustakawan profesional, dan sisanya melakukan bibliotherapy terpusat di Perpustakaan Rumah Sakit bagi pasien yang menginginkan suasana baru. Bibliotherapy “BIBIHOLI” dilakukan dengan kelompok story telling yang dipimpin oleh bibliotherapy klinis dari pustakawan profesional, dan membaca independen jika kesehatan pasien memungkinkan dan merasa lebih nyaman. Kegiatan tersebut dilakukan pada waktu pra tidur siang hari, dan sebelum tidur di malam hari. Untuk pasien yang belum memiliki, atau belum tersedia koleksi yang cocok, akan ditangani langsung oleh tenaga bibliotherapy. Bibliotherapy “BIBIHOLI” tidak selamanya hanya menggunakan buku, melainkan dapat menggunakan alat permainan, musik, media lukis, dan sebagainya sesuai dengan kondisi dan tahap perkembangan klinis pasien. Hal ini bertujuan menghindari kejenuhan, bibliotherapy “BIBIHOLI”diterapkan di 32 unit Rumah Sakit Kota Bandung, dengan 7 unit Rumah Sakit Swasta dan sisanya 8
  • 12. adalah Rumah Sakit Negeri, serta 1 unit Rumah Sakit Jiwa yang lokalnya semakin terbatas. Gambar.2. Hasil Praktek Pembuatan Desain Perpustakaan Rumah Sakit untuk lokasi kegiatan ini bibliotherapy “BIBIHOLI” terpusat. Adapun daftar Rumah Sakit di Kota Bandung sebagai calon pelaksanaan bibliotherapy “BIBIHOLI” yakni sebagai berikut: RS Immanuel Bandung RS Dr. Hasan Sadikin Bandung RS Al Islam Bandung RSJ Jiwa Bandung RS Muhammadiyah Bandung RSUD Soreang Kab. Bandung RS Advent Bandung RSIA Limijati RS Khusus Bedah Halmahera Siaga RS Mata Cicendo RS Astana Anyar RS Bhayangkara Sartika Asih Rumah Sakit Bungsu RS Hermina Arcamanik RSIA Hermina Pasteur RSI Al Ihsan Rumah Sakit KCK Pindad Rumah sakit Kebonjati RS Lanud Sulaiman RS PTP XII Salhuteru RS PTP XIII Yun Hun RS Pusat AU Dr. M. Salamun Rumah Sakit Rajawali Rumah Sakit Sariningsih RS St. Borromeus 9 RUANG BIBLIOTHERAPY Meja tamu Ruang Koleksi Ruang Baca Ruang bermain
  • 13. RSIA Sukajadi RSUD Ujung Berung Rumah Sakit Zr. Tedja RS Annisa Medical Center (AMC) RS Santosa International RS Santo Yusup RS Melinda Hospital C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh Jika Bibliotherapi “BIBIHOLI” dapat di terapkan oleh seluruh Rumah Sakit di Kota Bandung, maka diprediksi program ini akan dapat memberikan persembuhan yang lebih cepat bagi pasien. Selain itu mengubah persepsi masyarakat tentang rumah sakit yang hanya dipenuhi dengan orang-orang sakit menjadi tempat yang menyenangkan dengan lingkungan dan orang- orang yang memberi kenyamanan, serta membantu mendobrak wawasan. Adapun beberapa manfaat lain diantaranya ialah : 1. Meningkatnya minat baca masyarakat Bandung, melalui Word of mouth dari pengalaman si pasien. 2. Terciptanya budaya baca permanen di Kota Bandung, berdasarkan bukti nyata kekuatan buku dalam treatment yang dialami oleh pasien. 3. Terciptanya generasi Kota Bandung yang Literate untuk semua jenjang usia. Karena semua jenjang uasia memiliki hak untuk membaca. 4. Tersedianya lapangan kerja lebih luas bagi para pustakawan profesional ataupun dokter dan perawat yang telah mengikuti pelatihan di bidang bibliotherapy di Kota Bandung. 5. Terbukanya trobosan baru tentang wajib belajar bibliotherapy dalam beragam disiplin ilmu, baik Sosial, Psikologi, Ilmu Perpustakaan, dan yang utama Ilmu Kedokteran sendiri, dilihat dari aspek tingkat kebutuhan pasien. Adapun prediksi dampak yang akan di timbulkan oleh program ini, ialah : 1. Pasien mulai menikmati kegiatan membaca 2. Pasien menjadi sadar akan pentingnya membaca 3. Pasien akan menyebarkan virus minat baca melalui word of mouth 4. Masyarakat yakni keluarga pasien yang menjalani program ini akan ikut menggali makna dari kegiatan ini dan ikut berbagi melalui word of mouth 5. Jika program ini di kembangkan secara berkelanjutan maka Kota Bandung akan menjadi kota maju dengan masyarakatnya yang health and literate. 10
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Afolayan , Johnson A. (1992). Documentary Perspective of in Education. Tersedia di http://scholarworks.wmich.edu/cgi/viewcontent.cgi ?article=1498&context=reading_horizons pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 02.20 WIB. Baban Gandapurnama. (2015). Tabrak 2 Motor dan 3 Mobil, Polisi: Sopir Jazz Sedang Depresi. Tersedia di http://news.detik.com/read/2015 /02/10/220127/2829396/10/tabrak-2-motor-dan-3-mobil-polisi-sopir- jazz-sedang-depresi pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 12.00 WIB. Cummins, Eric. (1994). The Rise and Fall of California’s Radical Prison Movement. Tersedia di https://books.google.co.id/books?id =QXpejAPTqH0C&pg=PA21&dq=bibliotherapy+in+library&hl=id &sa=X&ei=nXUWVde7G4youQS0vYDIDg&ved=0CEEQ6AEwB A#v=onepage&q=bibliotherapy%20in%20library&f=false pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 02.10 WIB. Grohol, John M. (2013). Do You Really Need a Doctor or Government to Tell You to Read?. Tersedia di http://psychcentral.com/blog/archives /2013/12/23/bibliotherapy-do-you-really-need-a-doctor-or- government-to-tell-you-to-read/Bibliotherapy: Do You Really Need a Doctor or Government to Tell You to Read? Pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 02.05 WIB. Herlina. (2013). Bibliotherapy. Bandung: Pustaka Cendikia Utama. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor 214 tentang Standar Pelayanan Minimum. (2007). Tersedia di Departemen Kesehatan website :http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod _kepmenkes/KMK%20No.%20214%20ttg%20Standar%20Pelayana n%20Minimum%20RS%20Paru%20DR.H.A.%20Rotinsulu%20Ban dung.pdf pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 01.45 WIB. Maranata.(n.d). Penderita dan Gangguan Jiwa. Tersedia di http://repository.maranatha.edu/648/3/0563058_Chapter1.pdf pada tanggal 21 Maret pukul 01.25 WIB. McMillen and D. Pehrsson (2004). for hospital patients. Tersedia di http://digitalscholarship.unlv.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1033& context=lib_articles pada tanggal 21 Maret 2015 pukul 02.15 WIB. Suherman. (2012). Mereka Besar Karena Membaca. Bandung: Literate Publishing. 11
  • 15. Lampiran .1. Biodata Ketua, dan Anggota Ketua A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yunita Sari 2 Jenis Kelamin L/P 3 Program Studi (S1)Ilmu Perpustakaan dan Sain (Ilmu) Informasi 4 NIM/NIDN 1202783 5 Tempat dan Tanggal Lahir Metro, 15 Juni 1994 6 E-mail yunita.sptk@gmil.com 7 Nomor Telepon/HP 085956703074 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instansi SDN 9 Metro Barat SMPN 1 Metro Pusat SMAN 2 Metro Pusat Jurusan - IPS Tahun Masuk- Lulus 2000-2006 2007-2009 2009-2012 C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 - 2 - 3 - D. Penghargaan dalm 10 Tahun Terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 2 Lomba Baca Puisi Ulang Tahun Kota Metro Pemko Metro 2011 2 Juara 3 MTQ Kota Metro Pemko Metro 2009 3 Juaran Umum 2 Semester 1 dan 2 kelas X SMAN 2 Metro SMAN 2 METRO 2009 - 2010 4 Juara Umum 2 Semester 1 kelas XII SMAN 2 METRO SMAN 2 METRO 2011 5 Juara 2 Lomba Badminton Putri PGSD EXPO BE HIMAPRO PGSD BS FIP UPI 2013 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian 12
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS KETUA YUNIITA SARI (1202783) ANGGOTA M ARBI SULASMANSYAH (1202322) ANGGOTA VIA WIDIAWATI (1404755) 1. Menyusun timeline. 2. Mendeskripsikan masalah 3. Melakukan pengumpulan data. 4. Menyusun konsep gagasan tertulis. 5. Pengawasan timeline. 6. Manajemen gagasan tertulis. 7. Manajemen sumber daya gagasan. 1. Manajemen penulisan. 2. Mendeskripsikan masalah. 3. Melakukan pengumpulan data. 4. Menyusun konsep gagasan tertulis. 5. Survey lapangan. 1. Menyusun timeline. 2. Mendeskripsikan masalah. 3. Melakukan pengumpulan data. 4. Menyusun konsep gagasan tertulis. 5. Manajemen pengadaan koleksi. 16
  • 20. 17