Laporan ini menganalisis faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian diare di wilayah kerja Malabero antara Juni hingga Juli 2022. Data dikumpulkan dari 100 responden menggunakan kuesioner dan menunjukkan bahwa faktor lingkungan seperti ketersediaan air bersih dan jamban serta tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan insiden diare. Hasil ini dapat digunakan untuk merencanakan intervensi guna menurunkan
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
ppt KOMUNITAS PASAR IKAN maju.pptx
1. GAMBARAN FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
DIARE DI WILAYAH KERJA MALABERO BULAN JUNI SAMPAI JULI
2022
PEMBIMBING :
DR. RA YENI WARNINGSIH
DR. WAHYU SUDARSONO, MPH
DR. SUPARDI, MM
Laporan Kedokteran Komunitas
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
Disusun oleh:
Chientya Lesiana (H1AP20005)
Mahardika Lukmanul Hakim (H1AP21011)
Sintia Putri Pratama (H1AP21038)
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
• Diare : masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang
tinggi diberbagai negara terutama di negara berkembang.
• Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka
kejadian penyakit diare yang tinggi karena tingginya morbiditas dan
mortalitas (Magdarina, 2010).
• Diare mengacu pada kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi dengan bagian feces tidak terbentuk (Nettina, 2001).
• Diare adalah kondisi frekuensi defekasi yang lebih dari 3 kali sehari,
serta konsistensi feses yang cair (Widjaja, 2002).
3. A. LATAR BELAKANG
• Penyakit diare disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kondisi lingkungan,
perilaku orang tua dan pemenuhan nutrisi. Kebanyakan dari masyarakat selama
ini hanya memahami bahwa diare terjadi dikarenakan makanan yang sudah
tercemar.
• Berdasarkan data bahwa angka kejadian diare setiap tahunnya mengalami
peningkatan
• oleh karena itu penulis termotivasi untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya diare di wilayah kerja Malabero pada 20 Juni hingga
15 Juli 2022.
4. B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran faktor
risiko sosiodemografi dan
lingkungan yang mempengaruhi
kejadian diare di wilayah kerja
malabero pada 20 Juni hingga 15 Juli
2022
5. C. TUJUAN
Tujuan Umum
• Tujuan umum penulisan ini
yaitu mengetahui gambaran
faktor risiko kejadian diare di
wilayah kerja Malabero pada
20 Juni hingga 15 Juli 2022
Tujuan Khusus
• Menentukan profil penderita diare
di Puskesmas Pasar Ikan pada 20
Juni hingga 15 Juli 2022.
• Mengidentifikasi gambaran faktor
– faktor risiko yang berkontribusi
terhadap penyakit diare di wilayah
kerja Malabero pada 20 Juni
hingga 15 Juli 2022.
• Merencanakan solusi yang mampu
laksana untuk menurunkan angka
kejadian diare secara
komprehensif dan holistik di
wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pasar Ikan khususnya Kelurahan
Malabero pada 20 Juni hingga 15
Juli 2022..
6. D. MANFAAT
Memberikan pengetahuan
kepada masyarakat mengenai
penyakit diare dan faktor-faktor
risiko apa saja yang
berkontribusi menyebabkan
diare sehingga masyarakat
mendapat pengetahuan yang
baik dan dapat mengubah pola
perilaku hidup. Masyarakat
diharapkan dapat ikut serta
menurunkan angka kejadian
penyakit diare lainnya.
Masyarakat Penulis
mengetahui
gambaran faktor
risiko kejadian
diare di wilayah
kerja Puskesmas
Pasar Ikan
khususnya
Kelurahan
Malabero.
Penulis
7. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Diare
• Diare adalah buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering
dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu
hari (Depkes RI 2011).
8. KLASIFIKASI DIARE
• Klasifikasi diare berdasarkan lama waktunya
• Diare akut (berlangsung kurang dari 14 hari)
• Diare kronik (berlangsung lebih dari 15 hari)
9. ETIOLOGI
• Rotavirus merupakan etiologi paling penting yang menyebabkan
diare pada anak dan balita
• Salmonella, Shigella dan Campylobacter merupakan bakteri
pathogen yang paling sering di isolasi
• Mikroorganisme Giardia lamblia dan Cryptosporodium
merupakan parasit yang paling sering menimbulkan diare
infeksius akut
10. PENATALAKSANAAN DIARE
Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE) yaitu:
• Rehidrasi menggunakan oralit osmolaritas rendah
• Zink selama 10 hari berturut-turut
• Pemberian ASI dan makanan
• Pemberian antibiotik sesuai indikasi
• Nasihat pada ibu/ pengasuh anak
11. FAKTOR – FAKTOR RISIKO DIARE
1.Lingkungan
2.Perilaku masyarakat
3. Rendahnya pengetahuan
masyarakat
4. malnutrisi
13. DIAGNOSIS KOMUNITAS
Diagnosis komunitas, sering juga disebut
public health assessment, adalah suatu
kegiatan untuk menentukan masalah
yang terdapat dalam komunitas melalui
suatu studi
18. METODELOGI PENELITIAN
• Laporan Kedokteran Komunitasi ini menggunakan
metode deskriptif obervasional. Hasil dan
pembahasan pada penelitian ini bersifat deskriptif,
yaitu data dikumpungkan dari lapangan berbentuk
kata-kata, gambar dan tidak diolah secara statistik
analisis.
19. POPULASI PENGUMPULAN DATA
• Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat
sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan
sampel. Populasi adalah keseluruhan objek pengumpulan data.
Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah masyarakat di
Kelurahan Malabero.
20. SAMPEL PENGUMPULAN DATA
• Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Sampel penelitian diambil dengan metode
consecutive sampling. Sampel pada penelitian ini
dilakukan.
• Sampel pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui
kuesioner diambil dari responden yang terdiagnosis Diare yang
datang untuk berobat dari kelurahan Malabero mulai 20 Juni
hingga 15 Juli 2022.
•
21. JENIS DAN SUMBER DATA
Sumber Data
Data primer
• Data yang langsung didapatkan dari kuesioner yang
diisi oleh responden.
Data sekunder
• Data yang didapat dari profil tahunan yang sudah ada
di Puskesmas Pasar Ikan.
26. KRITERIA INKLUSI DAN KRITERIA
EKSKLUSI
• KRITERIA INKLUSI
• Kriteria responden survei:
• Diagnosis Diare Akut dan Diare Kronis
• Berdomisili dalam wilayah kerja kelurahan malabero
• Berobat wilayah tempat kerja puskesmas pasar ikan
• Bersedia untuk menjadi sampel penelitian dengan mengisi lembar persetujuan
• KRITERIA EKSKLUSI
• Pasien dengan penyakit imunokompromise
27. PENGUMPULAN DATA
• 1. Jenis Data
• Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif
yaitu umur ibu dan data kualitatif yang meliputi
tingkat pendidikan ibu, jenis pekerjaan ibu, jenis
tempat pembuangan tinja, sumber air minum, dan
jenis lantai rumah tentang faktor sosiodemografi dan
faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare
pada balita
28. 2. Sumber Data
a. Data Primer
• Data primer diperoleh melalui wawancara secara
langsung terhadap responden yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian
b. Data Sekunder
• Data sekunder diperoleh dari data tahunan puskesmas
Pasar yang meliputi data jumlah kasus, gambaran umum
lokasi penelitian dan data demografi.
29. 3. Cara Pengumpulan
Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan
wawancara secara langsung kepada responden.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi
kesehatan yang bersangkutan yaitu hasil rekap
4. Instrumen Penelitian
• Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuisioner.
30. PENGOLAHAN DAN ANALISA
DATA
• Data diolah secara manual dan komputerisasi. Cara
manual yang digunakan adalah dengan bantuan
kalkulator, sedangkan cara komputerisasi dengan
menggunakan aplikasi software Statistical Program for
Social Science (SPSS) for Windows versi 23. Kuesioner
terdiri dari 7 variabel dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 24 pertanyaan terarah
31. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PROFIL PUSKESMAS
Visi UPTD. Puskesmas Pasar Ikan adalah mewujudkan masyarakat
Kota Bengkulu yang sehat, yang mandiri dan berkeadilan, khususnya
masyarakat dalam wilayah kerja UPTD Pusksmas Pasar Ikan. Dimana
masyarakatnya mampu mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapinya
32. Misi UPTD. Puskesmas Pasar Ikan:
• Mengoptimalkan mutu pelayanan
• Melindungi kesehatan masyarakat, dan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan bermutu, dan
berkeadilan.
• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemerdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
• Mengefektifkan saranan dan prasarana yang ada
• Menjadi puskesmas sehat dan bersih lingkungan
• Meningkatkan peran serta masyarakat
• Menjalinkan hubungan lintas sektor yang baik dalam suasana
kekeluargaan.
33. CONDT..
MOTO UPTD PKM PASAR IKAN
c •epat
e •nergik
R •amah
D •isiplin
A •ktif
S •impatik
34. TATA NILAI UPTD. PUSKESMAS
PASAR IKAN ADALAH PADEK
P •rofesional
A •kuntabel
D •inamis
E •mpati
K •reatif
35. • Tenaga Kesehatan
• UPTD Puskesmas Pasar Ikan memiliki tenaga pegawai 34 orang
PNS, 2 orang TKS dan 9 orang Honorer.
Tenaga Kesehatan Jumlah (orang) Status Pekerjaan
Dokter Umum 2 PNS
Dokter Gigi 1 PNS
Apoteker - -
S1 Ilmu Kesehatan 7 6 PNS dan 1 honorer
Bidan dan perawat 22 18 PNS dan 5
Honorer
Tenaga kesehatan lain - -
Paramedis non
perawat
9 7 PNS dan 2 TKS
Tenaga non kesehatan 3 Honorer
36. • Sarana
Kesehatan
• a. Fasilitas UPTD
Puskesmas Pasar
Ikan
• Ruang Kepala
puskesmas
• Ruang Tata
usaha
• Ruang
Pertemuan
• 1 ruang poli Gigi
• 1 ruang poli BP
• 1 ruang Poli KIA
• 1 ruang Poli KB
• 1 Ruang
laboratorium
sederhana
• 1 ruang apotik
• 1 ruang gudang
obat
• 1 ruang
pendaftaran
• 1 ruang operator
BPJS
• 1 ruang sudut
gizi
• 2 WC / toilet
• 1 rumah penjaga
puskesmas
• 1 ruang gudang
penyimpanan
inventarisasi
• Pojok
Perpustakaan
• Pojok Oralit
• Pojok ASI
37. • SITUASI LINGKUNGAN DAN KEPENDUDUKAN
• Data demografis
• UPTD. Puskesmas Pasar Ikan merupakan salah satu Puskesmas yang ada
dalam Kota Bengkulu, yang berada dalam wilayah Kecamatan Teluk
Segara, dengan luas wilayah 1.553 KM persegi / 172,63 Ha dengan letak
30470 LS, 1020 140 BT, luas bangunan letak 400 M Persegi sedangkan luas
tanah 600 M Persegi terletak di pesisir Pantai Kota Bengkulu, yang
meliputi 9 kelurahan yaitu :
• Kelurahan Pondok Besi
• Kelurahan Kebun Roos
• Kelurahan Kebun Keling
• Kelurahan Malabero
• Kelurahan Sumur Meleleh
• Kelurahan Berkas
• Kelurahan Pasar Baru
• Kelurahan Jitra
• Kelurahan Pasar Melintang
38. • Kependudukan
• Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pasar Ikan adalah
13.592 jiwa, yang terdiri dari Laki – laki 6.556 jiwa, dan perempuan 7.036
jiwa, dengan jumlah KK adalah 3.545 KK. Jumlah bayi 298 Jiwa, balita
1.402 Jiwa, Ibu hamil 320 Jiwa, WUS 3970 Jiwa, PUS 3537 Jiwa, jumlah
rumah tangga 3.447.
39. • Mata pencarian
• Mata pencaharian penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas Pasar
Ikan yang terbanyak adalah :
NO Jenis Pekerjaan Persentasi
1 Pelajar Mahasiswa 25,24%
2 Bayi ,balita, dan lansia 23,06 %
3 Pedagang 15,95 %
4 Wiraswata 15,5 %
5 Nelayan 6,55 %
6 Tidak bekerja 6,32 %
7 PNS 4,86 %
8 Buruh 2,55 %
9 Petani 0,42 %
Jumlah 100%
40. HASIL PENELITIAN
• Data dikumpulkan dengan mengunakan data primer melalui
kuesioner yang memiliki 24 pertanyaan terarah dan wawancara
pribadi antara peneliti dan 115 subject penelitian.
• Tabel 4.3. Karakteristik Penderita Diare
Berdasarkan Distribusi Usia
Umur Jumlah (n) Persentase (%)
0-5 tahun 6 40%
6-10 tahun 3 20%
11-20 tahun 2 13,3%
21-30 tahun 3 20%
31-40 tahun 1 6,66%
41-50 tahun 0 0%
>50 tahun 0 0%
41. • Tabel 4.4 Karakteristik Penderita Diare Berdasarkan
Distribusi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
Perempuan 9 60%
Laki – Laki 6 40%
42. • Tabel 4.5 Karakteristik Penderita Diare Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
Tingkat Pendidikan Jumlah (n) Persentase (%)
Tidak Sekolah 2 13 %
SD 7 46 %
SMP 3 20%
SMA 2 13 %
Sarjana 1 6,66%
43. • Tabel 4.6. Data Karakteristik Penderita Diare
Berdasarkan Status Pekerjaan
Status Pekerjaan Jumlah (n) Persentase (%)
Bekerja 5 33,3%
Tidak Bekerja 10 66,6 %
44. • Tabel 4.7. Data Karakteristik Penderita Diare
Berdasarkan Sumber Air
Sumber Air Jumlah (n) Persentase (%)
Sumber air Tidak Terlindung 11 73,3%
Sumber Air Terlindung 4 26,6 %
45. • Tabel 4.8. Data Karakteristik Penderita Diare
Berdasarkan Jenis Jamban
Jenis Jamban Jumlah (n) Persentase (%)
Jamban Tidak Sehat 6 40 %
Jamban Sehat 9 60 %
46. • Tabel 4.9. Data Karakteristik Penderita Diare
Berdasarkan Jenis Lantai
Jenis lantai Jumlah (n) Persentase (%)
Lantai Tidak Kedap Air 11 73,3 %
Lantai Kedap Air 4 26,6 %
47. INTERVENSI PEMECAHAN
MASALAH
• Dari berbagai rencana intervensi yang telah dibuat untuk memecahkan akar
penyebab masalah yang ada, intervensi yang dapat dilakukan antara lain adalah:
1. Memberikan sosialisasi dan penyuluhan secara langsung tentang diare dan
penanganannya. Penyuluhan dilakukan dengan media poster, brosur, dan presentasi
mengenai faktor risiko diare, dan bahaya diare bagi kesehatan anak dan keluarga
2. Memberikan sosialisai mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Memberikan sosialisasi mengenai cara pencegahan diare
4. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat mengenai pentingnya kesehatan
lingkungan dan Hidup sehat, pentingnya mengetahu air yan bersih seperti apa, dan
jamban yang baik digunakan.
•
• .
48. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
• jumlah penderita diare, di PKM Pasar Ikan hampir seimbang antara
laki-laki dan perempuan walaupun persentase perempuan lebih
tinggi yaitu sekitar 60 %.
• Penderita diare terbanyak berusia 0-5 tahun dan bekerja kebanyakan
dari keluarga yang menderita diare memiliki sumber air yang tidak
terlindung berupa sumur sekitar 73,3 %
• Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian masyarakat telah menggunakan
sarana PAM yaitu sumber air minum yang terlindung, sebagai sumber
air utama keluarga dan sebagian masih menggunakan sumber air
minum tidak terlindung yaitu sumur, sebagai sumber air utama
keluarga.
49. • Intervensi pemecahan masalah berfokus pada
memberikan sosialisasi dan penyuluhan secara
langsung tentang pentingnya mengetahui bahaya
diare, dan bagaimana terjadinya diare. Memberikan
sosialisasi dan mengajak masyarakat menerapkan
modifikasi faktor-faktor risiko tersebut sebagai bagian
terapi dan menghindari komplikasi.
50. DAFTAR PUSTAKA
• Adisasmito W. Faktor Resiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia: systematic review
penelitian akademik bidang Kesehatan Masyarakat. Makara Kesehatan. Juni 2007: 1-10.
• Depertemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Ditjen PPM
dan PL.
• Hidayat, A. (2006). Pengantar ilmu keperawatan anak 2. Jakarta : Salemba Medika _________.
(2008). Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.
• Notoatmodjo, S., 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
• Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jakarta: EGC.
• Soemirat, J., 2015. Kesehatan Lingkungan, cetakan kelima. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
• Sukarni, M., 2016. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Bandung
• Suraatmaja S. 2007. Kapita Selekta Gastroentrologi. Jakarta: CV. Sagung Seto.
• WHO. 2015. World Health Statistics. World Health Organization, 15 - 17. available:
http://www.unicef.org/aids/files/hiv_diarrhoea_and_pneumonia.pdf
• Widjaja. 2004. Kesehatan Anak: Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita. Jakarta: Kawan
Pustaka.
• WHO. 2015. World Health Statistics. World Health Organization, 15 - 17. available: