SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SISTEM RANGKA
ASTRA HONDA TRAINING CENTRE
RANGKA
Rangka
Kemudi
Suspensi
Roda
Rem
Berfungsi :
 Sebagai penopang mesin
 Merangkai mesin, sistem rangka dan sistem kelistrikan menjadi satu
kesatuan sepeda motor yang bisa berjalan.
 Penyangga penumpang dan beban
RANGKA
(Frame Body)
JENIS POLA CONTOH PEMAKAIAN
Semi Double Cradle CB 175/200
Double Cradle CB 400/550/650/750
Loop Win
Backbone Supra
Diamond Tiger
Twin Tube NSR
Press Stell Backbone
S90, S110, C70/90, C700/800, Astrea
800, Astrea Star, Grand, Legenda,
Karisma, Kirana, Sonic
Press Stell dan
Tubular
Diamond
CB100/125, CG100/125, GL100/125,
GL Pro/Max
Tubular
Rangka Jenis Tubular Pola Semi Double Cradle
( Honda CB 175 )
Rangka Jenis Tubular Pada Honda WIN
Rangka Jenis Tubular Pola Back Bone
Rangka jenis tubular pola twin tube ( NSR )
Rangka Pressed Steel Pola Back Bone( Type Cub )
Rangka Jenis Pressed Steel Dan Tubular Pola Diamond (T.Bone)
GL Series
GANGGUAN :
1. Rangka terdengar beresonansi, karena getaran mesin
2. Timbul suara abnormal (berderak, mencicit dsb)
3. Miring ke satu arah.
PENYEBAB :
1. Patah atau retak pd bag sambungan di sekitar batang penopang mesin.
2. Rangka retak, patah atau keropos
3. Rangka bengkok atau terpuntir
4. Dudukan poros garpu belakang aus.
PEMERIKSAAN RANGKA :
1. Periksa rangka dari kebengkokan atau terpuntir.
2. Luruskan stang kemudi, periksa kelurusan roda depan dan belakang :
Pastikan posisi penyetel rantai roda telah tepat.
Pastikan garpu depan dan belakang tidak mengalami kebengkokan.
3. Ukur jarak sumbu roda depan dan belakang
4. Gunakan cairan penetrant untuk memeriksa keretakan.
Berfungsi :
 Sebagai penopang seluruh berat
kendaraan, penumpang dan
beban.
 Sebagai penggerak sepeda motor
dari tenaga mesin yang
disalurkan melalui sistem
pemindah daya.
 Menyerap kejutan yang diterima
dari permukaan jalan yang tidak
rata.
 Sebagai bidang kontak terhadap
permukaan jalan untuk
mengontrol arah kendaraan dan
pengereman.
RODA
Kemudi terasa berat
Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang
Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi
Tekanan udara ban tidak cukup
Kemudi menarik ke satu arah atau tidak
berjalan lurus
Garpu bengkok
Poros bengkok
Roda tidak terpasang dengan baik
Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi
Rangka bengkok
Bantalan roda aus
Komponen engsel lengan ayun aus
Roda depan bergoyang
Pelek bengkok
Bantalan roda depan aus
Ban tidak berfungsi
Poros depan tidak dikencangkan dengan baik
Roda tidak berputar dengan lancar
Bantalan roda tidak berfungsi
Poros depan bengkok
Rem seret
Gear Speedometer macet/seret
CARA MENGATASI KESUKARAN
BANTALAN RODA
Berfungsi :
Sebagai bantalan antara hub/tromol dengan poros, sehingga roda
dpt berputar dengan lancar.
PEMERIKSAAN BANTALAN
Periksa kelonggaran radial maupun aksial.
Putar lingkaran bagian dalam pada setiap
bantalan dengan jari. Bantalan harus berputar
dengan halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar
bantalan terpasang kencang pada hub.
Lepaskan dan gantikan bantalan jika tidak dapat
berputar dengan halus dan tanpa suara, atau
terpasang kendor pada hub.
PEMBONGKARAN BANTALAN RODA
 Lepaskan sil debu dari hub sebelah kanan roda.
 Pasang bearing remover head pada bantalan.
 Dari sisi berlawanan pasang bearing remover shaft
dan dorong bantalan keluar dari hub roda.
 Lepaskan collar pengantara dan dorong keluar
bantalan lain.
KUNCI PERKAKAS
Bearing remover head, 12 mm
Bearing remover shaft
PEMBONGKARAN BANTALAN RODA
 Lumasi semua rongga bantalan dengan
gemuk.
 Dorong masuk bantalan kiri yang baru
secara tegaklurus dengan sisi yang
mempunyai sil menghadap ke luar.
 Pasang collar pengantara, kemudian dorong
masuk bantalan sisi kanan dengan sisi yang
mempunyai sil menghadap keluar.
KUNCI PERKAKAS :
Driver
Attachment, 37x40 mm
Pilot, 12 mm
PERHATIAN !
 Bantalan roda yang dibongkar/dilepas harus diganti
dengan yang baru.
 Oleskan gemuk pelumas yang cocok pada bantalan
terbuka dan bersihkan sebelum pemasangan.
 Posisi pemasangan yang benar adalah tanda nama
pabrik dan kode ukuran menghadap keluar.
Fungsi:
Sebagai dudukan sistim rem dan sebagai penopang
roda pada poros
Konstruksi :
Terbuat dari aluminium dan pada bagian yang
kontak terhadap kanvas rem terbuat dari besi tuang
FUNGSI JARI-JARI
Sebagai penghubung teromol roda dengan peleknya.
Sebagai penahan beban kendaraan dan penumpang; serta meredam getaran/
goncangan dari jalanan dalam arah yang bervariasi.
JARI-JARI
KONSTRUKSI
Jari-jari dipasangkan pada hub/tromol dan rim dengan pola anyaman
tertentu dan dibedakan menjadi :
Jari-jari Luar :
Mempunyai kebengkokan kurang dari 90º
Mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih panjang.
Terletak di luar dan pemasangannya searah putaran jarum jam
Jari-jari dalam
Mempunyai kebengkokan lebih dari 90º
Mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek.
Terletak di luar dan pemasangannya berlawanan arah putaran jarum
jam.
Pola anyaman jari-jari:
1. Jenis rem tromol = 4H.3R
4 lubang pada Hub. 3 lubang pada Rim.
2. Jenis rem cakram = 6H.3R
6 lubang pada Hub. 3 lubang pada Ring.
Khusus urrtuk SMH tipe NSR 150R Pola Anyaman :
Roda depan = 4H.3R
Roda belakang = 6H.3R
FUNGSI :
Tempat pemasangan ban, baik ban luar maupun ban
dalam.
RIM WHEEL
(Pelek)
Pemeriksaan Pelek
Periksa keolengan pelek dengan meletakkan roda
pada alat pemegang roda.
Putar roda dengan tangan, dan baca keolengan
dengan menggunakan indikator pengukur.
Keolengan yang sebenarnya adalah 1/2 dari
pembacaan total pada indikator.
BATAS SERVIS :
Radial : 2,0 mm
Aksial : 2,0 mm
Berfungsi :
 Sebagai penopang seluruh berat
kendaraan, penumpang dan beban.
 Menyerap kejutan yang diterima
dari permukaan jalan yang tidak
rata.
 Sebagai bidang kontak terhadap
permukaan jalan untuk mengontrol
arah kendaraan, gerak awal,
percepatan dan pengereman.
T Y R E
(Ban)
FUNGSI PATTERN TAPAK (KEMBANG BAN )
1. Menghilangkan panas yang dibangkitkan ban
2. Mengurangi noise
3. Menghilangkan permukaan air jalan
4. Mencekam permukaan jalan waktu pengereman
FUNGSI-FUNGSI BAGIAN-BAGIAN BAN
CROWN : Dikonstruksikan untuk menghasil
kan traksi dan gaya pengereman
yang besar.
SHOULDER: Bekerja seperti crown bila kenda-
raan miring
SIDEWALL: Selama kendaraan berjalan akan
melentur terus menerus untuk
menopang Beban kendaraan.
BEAD : Dimaksudkan memberikan kontak
yang lunak antara ban dan rim.
Dengan adanya “kawat bead” ini
kekuatan ban akan bertambah.
PATTERN TAPAK ( KEMBANGAN BAN ) :
a. Rib type
Menahan gelinir ke samping, noise yang rendah, mempunyai stabilitas yang tinggi.
Tepat untuk jalan-jalan beraspal.
b. Lug type
Memberikan traksi dan pengereman yang istimewa, tepat untuk medan berbukit-
bukit dan kondisi jalan yang jelek.
c. Block type
Traksi istimewa, tepat untuk jalan tidak rata, berpasir.
d. Composite type
Kombinasi dari tipe-tipe di atas.
Contoh kode dan ukuran ban
4.60 - H - 18 4 PR
4,60 = Lebar ban (Inch)
H = Kode batas kecepatan
18 = Garis tengah lingkaran dalam
ban ( inchi)
4PR = Jumlah lapisan penguat
2.75 - 18 - 4 PR/42P
2.75 = Lebar ban (inchi)
18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi)
4 PR = Jumlah lapisan penguat
42 = Kode beban maksimum
P = Kode batas kecepatan
Contoh kode dan ukuran ban
100/90 - 18 - 56 P
100 = Lebar ban (mm)
90 = Perbandingan tinggi dan lebar ban ( % )
18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi)
56 = Kode beban maksimum
P = Kode batas kecepatan
KODE BATAS BEBAN
KODE BATAS KECEPATAN
Pemeriksaan Ban :
Periksa ban dari keretakan, kerusakan dan keausan ban.
Gantilah ban jika keausan ban telah mencapai :
Kedalaman minimum kembangan ban = 1 mm.
Tanda keausan ban “Δ” yang disebut ‘TWI” (Tire Wear
Indicator)
SISTEM REM
Fungsi :
Mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikan
sepeda motor untuk menjamin pengendaraan yang aman
Prinsip kerja :
Perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk
gesekan.
Disc Brake
Drum Brake
Sistem Pengereman :
CARA KERJA REM TROMOL
Pedal atau handle rem  kabel atau batang rem
bubungan rem (brake cam) sepatu rem  tromol
rem.
Digunakan semua rem tromol SMH yg dipasarkan PT
AHM
A. SINGLE LEADING SHOE TYPE
(Leading Trailing Shoe Type)
Sepatu rem yg terbawa oleh putaran tromol dan cenderung
melengket  Leading Shoe  Menghasil daya pengereman
lebih besar  Self Energizing
Sepatu rem terdorong ke dalam oleh putaran tromol 
Trailing Shoe
Keausan :
Leading Shoe > Trailing Shoe
CARA KERJA REM TROMOL
B. DOUBLE LEADING SHOE TYPE
Memakai dua bubungan rem (brake cam),
sehingga kedua sepatu rem menjadi leading
Digunakan pada motor –motor besar tipe lama
PEMBONGKARAN
Lepaskan sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas
dengan menarik dari anchor pinnya
Lepaskan mur, baut dan lengan rem.
Lepaskan pelat indikator keausan, sil debu dan
bubungan rem.
PEMERIKSAAN TROMOL REM
Periksa tromol rem terhadap keretakan dan
keausan
Ukur diameter dalam tromol rem belakang.
BATAS SERVIS :
Cub , WIN, GLK = 111 mm
GL Pro, Tiger = 131 mm
PERHATIAN !
• Jangan memakai tekanan udara atau sikat kering untuk membesihkan rem
• Debu rem mengandung serat asbes yang dapat mengakibatkan penyakit kanker
PEMERIKSAAN KANVAS REM
Ukur ketebalan kanvas rem (brake lining)
BATAS SERVIS : 2,0 mm
Ganti sepatu rem sepasang jika ketebalan kanvas
rem kurang dari batas servis dan jika terkena
grease
PEMASANGAN
 Lumasi gemuk pada pin jangkar dan bubungan
rem.
 Pasang bubungan rem pada panel rem.
 Lumasi oli pada sil dan pasangkan pada panel
rem.
 Pasang pelat indikator keausan pada bubungan
rem dengan menepatkan gerigi yang lebih lebar
dengan potongan pada bubungan rem.
 Pasang lengan rem dengan menepatkan tanda
titik antara lengan dan bubungan rem.
 Pasang baut penjepit lengan rem dan
kencangkan
 Pasang sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas.
Daya pengereman lemah
Penyetelan rem tidak tepat
Tromol rem aus
Kanvas rem aus
Kanvas-kanvas rem terkontaminasi
Bubungan rem aus
Lengan rem tidak terpasang dengan benar
Sepatu rem aus pada bidang kontak
dengan bubungan
Kabel rem macet
Handle rem lambat atau terlalu keras
Sepatu rem aus pada bidang kontak
dengan bubungan
Kerenggangan berlebihan antara lengan
rem dan bubungan
Pegas rem aus atau patas
Penyetelan rem tidak tepat
Tromol rem macet, akibat terkontaminasi
Kabel rem macet
Kesalahan pemasangan kanvas rem pada
tromol.
GANGGUAN REM TROMOL
REM CAKRAM
Hukum Pascal
Bila suatu fluida/cairan dalam ruang ter-
tutup diberi tekanan maka tekanan ter-
sebut akan diteruskan kesemua arah
dengan sama rata.
Prinsip kerja Rem Cakram
Langkah handel rem (4x) > langkah piston (x)
Diameter piston master rem (y) < diameter piston caliper
Keuntungan Rem Cakram :
Pengereman lebih stabil
Pendinginan lebih baik
Tidak diperlukan penyetelan
Cara Kerja Caliper
Tekanan hidrolik dari master rem menekan piston dan
rumah caliper.
Piston mendorong brake pad ke kiri.
Rumah caliper terdorong ke kanan bergeser pada pin
slide, sehingga brake pad sebelah kiri menekan pada
cakram.
Kedua brake pad menekan dan menjepit cakarm
memperlambat putaran cakram.
CARA KERJA BRAKE PAD TANPA PENYETELAN
Saat tidak bekerja
Saat bekerja :
Seal piston berubah bentuk
Piston tidak slip pada seal
Saat bekerja, brake pad aus :
Piston bergerak lebih jauh ke depan
Piston slip pada seal
PENGGANTIAN MINYAK REM DENGAN BRAKE BLEEDER
Hubungkan alat Brake Bleeder ke katup
pembuangan
Pompalah handel alat Brake Bleeder 3 – 4 kali
dan longgarkan katup pembuangan, lalu
kencangkan kembali.
Tambahkan minyak rem ketika tinggi permukaan
minyak rem di dalam silinder utama turun
Ulangilah prosedur tersebut di atas sampai tidak
lagi ada gelembung-gelembung udara di dalam
slang plastik.
PERHATIAN !
Periksa tinggi permukaan minyak rem pada saat
membuangudara palsu untuk mencegah agar
udara tidak di pompa masukke dalam sistem.
Jangan mencampur bermacam-macam merek
minyak rem karena tidak cocok satu sama
lainnya.
Gunakan air dan kain yang bersih pada saat
pembongkaran.
PENGGANTIAN MINYAK REM TANPA BRAKE BLEEDER
1. Buka tutup master silinder dan diafragma
2. Isi minyak rem sampai batas upper
3. Hubungkan pipa pada katup pembuangan
4. Pompa handel rem sampai terasa keras,
kemudian sambil handel rem ditahan, buka
katup pembuangan agar minyak rem keluar
bersama gelembung-gelembung udara dan
tutuplah katup kembali.
5. Ulangi langkah 4 sampai tidak ada lagi
gelembunggelembung udara yang muncul
pada slang pembuangan
6. .
PEMBONGKARAN MASTER CYLINDER
• Keluarkan minyak rem.
• Lepaskan tutup karet piston dari piston dan
silinder utama.
• Lepaskan klip pengunci (snap ring).
• Lepaskan piston dan pegas.
• Bersihkan bagian dalam silinder utama kotak
minyak rem danpiston dengan minyak rem
bersih.
PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER
1. Periksa master silinder dan piston terhadap
adanya keausan, goresan atau kerusakan.
2. Ukur diameter dalam silinder utama.
BATAS SERVIS : 12,76 mm (NF 100D)
3. Ukur diameter luar piston.
BATAS SERVIS : 12,64 mm (NF 100D)
PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER
Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan
pasang pd pistonnya.
Pasang pegas piston pada ujung piston dengan diameter
yg lebih besar menghadap master silinder..
Pasang piston, pegas piston dan piston pada silinder
utama dengan piston cup yang cekung menghadap sisi
dalam
Pasang klip pengunci pada alur di dalam master silinder.
Pasang tutup karet piston ke dalam master silinder dan
alur di dalam piston.
Lumasi daerah kontak antara handel rem dan piston
dengan gemuk silikon.
PEMBONGKARAN BRAKE CALIPER
 Keluarkan minyak rem dari sistem hidraulik.
 Lepaskan slang rem, baut nipel oli dan ring perapat.
 Lepaskan kanvas rem.
 Lepaskan bracket caliper dari badan caliper.
 Lepaskan pegas kanvas dan karet tutup pin slide.
 Letakkan sebuah lap bengkel di atas piston.
 Posisikan caliper agar piston menghadap ke bawah dan
semprotkan udara bertekanan ke saluran masuk minyak
rem untuk membantu mengeluarkan piston.
 Cuci bagian-bagian caliper dengan air bersih.
PEMERIKSAAN
Periksa silinder caliper dan piston terhadap
keausan, goresan atau kerusakan lain.
Ukur diameter dalam silinder caliper
BATAS SERVIS : 25,46 mm (NF100D)
Ukur diameter luar piston caliper.
BATAS SERVIS : 25,31 mm (NF100D)
.
PERAKITAN
Lapisi sil piston dan sil debu baru dengan
minyak rem bersih dan pasang pada alur-alur sil
di caliper.
Lumasi piston caliper dengan minyak rem bersih
dan pasang piston ujung terbuka piston
menghadap keluar.
Lumasi bagian dalam karet tutup pin slide
dengan gemuk silikon dan pada badan caliper.
Pasang pegas kanvas rem pada badan caliper .
Lapisi pin caliper dengan gemuk silikon dan
pasang bracket caliper pada caliper.
Pasang kanvas rem dan caliper
Perhatian !
Minyak rem dapat merusak cat, komponen
dari plastik.
PEMERIKSAAN CAKRAM REM
Periksa cakram terhadap adanya kerusakan
atau keretakansecara visual.
Ukur ketebalan cakram rem pada beberapa titik.
BATAS SERVIS : 3,5 mm
Gantilah cakram rem apabila melebihi batas
servis.
Periksa cakram rem terhadap keolengan atau
perubahan bentuk dengan memastikan bantalan
roda dalam keadaan baik.
BATAS SERVIS : 0,3 mm
SISTEM SUSPENSI
Goncangan yg diterima pegas akan
dikembalikan lagi (rebound) dan pegas
akan melakukan gerakan mengayun,
sehingga pengendaraan tidak nyaman
dan berbahaya.
Pegas dipasangkan diantara roda dan rangka
Goncangan akan diterima pegas dan
gerakan ayunan pegas akan diredam
olehh peredam kejut (shock absorber),
sehingga pengendaraan lebih stabil dan
nyaman.
Pegas dan peredam kejut dipasangkan diantara
roda dan rangka
Fungsi :
Penghubung antara roda dan rangka (frame)
Menyerap goncangan
Peredam getaran sehingga pengendalian terasa stabil.
Jenis Suspensi Bagian Depan
a.Jenis Telescopic
Jenis ini paling umum dipergunakan oleh AHM.
b.Jenis Buttom Link
Jenis ini di pergunakan Sepeda Motor Honda TYPE ASTREA Star ke bawah
• Gangguan yang terjadi pada suspensi depan
– 1. Stang kemudi seret atau berat untuk belok.
– 2. Kendaran cenderung belok ke satu arah,atau tidak dapat berjalan posisi lurus.
– 3. Roda depan oleng.
– 4. Roda depan berputar kurang lancar.
– 5. Suspensi depan lemah atau lunak.
– 6. Suspensi depan keras.
Penyebab:
1. Terjadi kerusakan di bantalan atas dan bawah stereeng stem.
Penyetelan mur di stereeng head terlalu kencang.
Tekan ban kurang standar.
Kesalahan pemakaian ukuran ban.
2. Pengaturan suspensi depan kanan dan kiri tidak sesuai.
Terjadi kebengkokan pada pipa suspensi.
Terjadi kebengkokan pada pipa suspensi.
Terjadi keausan pada bearing roda.
3. Keausan pada bantalan roda.
Terjadi kebengkokkan pada pelek.
4. Kerusakan pada gigi spedometer.
Kerusan pada bantalan roda.
5. Terjadi kelemahan pada pegas susupensi depan.
Kelainan pada oli suspensi.
Oli suspensi kuarang

More Related Content

Similar to rangka-rang-spd-motor.ppt

11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.pptsandirustandi8
 
Makalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaMakalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaÀlvenda Ryan
 
power poin rem cakram.pptx
power poin rem cakram.pptxpower poin rem cakram.pptx
power poin rem cakram.pptxALDhoven
 
rangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.pptrangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.pptIwan Wayan
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-variowarsono poetra
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoagus riyanto
 
Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1agus riyanto
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiFathan Rosidi
 
14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptx14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptxDONNYDANOERAHARJO
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekMohd Ikbal
 
BAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.pptBAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.pptalvia14
 

Similar to rangka-rang-spd-motor.ppt (20)

komponen-sepeda-motor.ppt
komponen-sepeda-motor.pptkomponen-sepeda-motor.ppt
komponen-sepeda-motor.ppt
 
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
 
Velg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptxVelg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptx
 
Materi PPT Roda dan Ban.pptx
Materi PPT Roda dan Ban.pptxMateri PPT Roda dan Ban.pptx
Materi PPT Roda dan Ban.pptx
 
Makalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan rodaMakalah perawatan ban dan roda
Makalah perawatan ban dan roda
 
modul tromol
modul tromolmodul tromol
modul tromol
 
power poin rem cakram.pptx
power poin rem cakram.pptxpower poin rem cakram.pptx
power poin rem cakram.pptx
 
rem.pdf
rem.pdfrem.pdf
rem.pdf
 
rangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.pptrangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.ppt
 
7 rem tromol dan cakram
7 rem tromol dan cakram7 rem tromol dan cakram
7 rem tromol dan cakram
 
Makalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-varioMakalah sistem-rem-cbs-vario
Makalah sistem-rem-cbs-vario
 
Sistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda motoSistem rem sepeda moto
Sistem rem sepeda moto
 
Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
PPT sistem rem kls 12.pptx
PPT sistem rem kls 12.pptxPPT sistem rem kls 12.pptx
PPT sistem rem kls 12.pptx
 
14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptx14. Rantai dan Sprockets.pptx
14. Rantai dan Sprockets.pptx
 
Wheel alighment
Wheel alighmentWheel alighment
Wheel alighment
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brek
 
BAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.pptBAN DAN PELEK.ppt
BAN DAN PELEK.ppt
 
Fwa guru
Fwa guruFwa guru
Fwa guru
 

More from herwan6

Literasi Mahasiswa.pdf
Literasi Mahasiswa.pdfLiterasi Mahasiswa.pdf
Literasi Mahasiswa.pdfherwan6
 
Jabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptx
Jabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptxJabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptx
Jabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptxherwan6
 
plagiarisms.pptx
plagiarisms.pptxplagiarisms.pptx
plagiarisms.pptxherwan6
 
Tayangan_iTani.pptx
Tayangan_iTani.pptxTayangan_iTani.pptx
Tayangan_iTani.pptxherwan6
 
TOT Literasi.pptx
TOT Literasi.pptxTOT Literasi.pptx
TOT Literasi.pptxherwan6
 
fdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptx
fdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptxfdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptx
fdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptxherwan6
 
Literasi Penyuluh.pptx
Literasi Penyuluh.pptxLiterasi Penyuluh.pptx
Literasi Penyuluh.pptxherwan6
 
Literasi-Informasi Pertanian.pptx
Literasi-Informasi Pertanian.pptxLiterasi-Informasi Pertanian.pptx
Literasi-Informasi Pertanian.pptxherwan6
 
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptxTugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptxherwan6
 

More from herwan6 (9)

Literasi Mahasiswa.pdf
Literasi Mahasiswa.pdfLiterasi Mahasiswa.pdf
Literasi Mahasiswa.pdf
 
Jabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptx
Jabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptxJabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptx
Jabar SDM Unggul Indonesia Maju.pptx
 
plagiarisms.pptx
plagiarisms.pptxplagiarisms.pptx
plagiarisms.pptx
 
Tayangan_iTani.pptx
Tayangan_iTani.pptxTayangan_iTani.pptx
Tayangan_iTani.pptx
 
TOT Literasi.pptx
TOT Literasi.pptxTOT Literasi.pptx
TOT Literasi.pptx
 
fdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptx
fdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptxfdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptx
fdokumen.com_presentasi-gas-buang.pptx
 
Literasi Penyuluh.pptx
Literasi Penyuluh.pptxLiterasi Penyuluh.pptx
Literasi Penyuluh.pptx
 
Literasi-Informasi Pertanian.pptx
Literasi-Informasi Pertanian.pptxLiterasi-Informasi Pertanian.pptx
Literasi-Informasi Pertanian.pptx
 
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptxTugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

rangka-rang-spd-motor.ppt

  • 1. PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM RANGKA ASTRA HONDA TRAINING CENTRE
  • 3. Berfungsi :  Sebagai penopang mesin  Merangkai mesin, sistem rangka dan sistem kelistrikan menjadi satu kesatuan sepeda motor yang bisa berjalan.  Penyangga penumpang dan beban RANGKA (Frame Body) JENIS POLA CONTOH PEMAKAIAN Semi Double Cradle CB 175/200 Double Cradle CB 400/550/650/750 Loop Win Backbone Supra Diamond Tiger Twin Tube NSR Press Stell Backbone S90, S110, C70/90, C700/800, Astrea 800, Astrea Star, Grand, Legenda, Karisma, Kirana, Sonic Press Stell dan Tubular Diamond CB100/125, CG100/125, GL100/125, GL Pro/Max Tubular
  • 4. Rangka Jenis Tubular Pola Semi Double Cradle ( Honda CB 175 )
  • 5. Rangka Jenis Tubular Pada Honda WIN
  • 6. Rangka Jenis Tubular Pola Back Bone
  • 7. Rangka jenis tubular pola twin tube ( NSR )
  • 8. Rangka Pressed Steel Pola Back Bone( Type Cub )
  • 9. Rangka Jenis Pressed Steel Dan Tubular Pola Diamond (T.Bone) GL Series
  • 10. GANGGUAN : 1. Rangka terdengar beresonansi, karena getaran mesin 2. Timbul suara abnormal (berderak, mencicit dsb) 3. Miring ke satu arah. PENYEBAB : 1. Patah atau retak pd bag sambungan di sekitar batang penopang mesin. 2. Rangka retak, patah atau keropos 3. Rangka bengkok atau terpuntir 4. Dudukan poros garpu belakang aus. PEMERIKSAAN RANGKA : 1. Periksa rangka dari kebengkokan atau terpuntir. 2. Luruskan stang kemudi, periksa kelurusan roda depan dan belakang : Pastikan posisi penyetel rantai roda telah tepat. Pastikan garpu depan dan belakang tidak mengalami kebengkokan. 3. Ukur jarak sumbu roda depan dan belakang 4. Gunakan cairan penetrant untuk memeriksa keretakan.
  • 11. Berfungsi :  Sebagai penopang seluruh berat kendaraan, penumpang dan beban.  Sebagai penggerak sepeda motor dari tenaga mesin yang disalurkan melalui sistem pemindah daya.  Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata.  Sebagai bidang kontak terhadap permukaan jalan untuk mengontrol arah kendaraan dan pengereman. RODA
  • 12. Kemudi terasa berat Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi Tekanan udara ban tidak cukup Kemudi menarik ke satu arah atau tidak berjalan lurus Garpu bengkok Poros bengkok Roda tidak terpasang dengan baik Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi Rangka bengkok Bantalan roda aus Komponen engsel lengan ayun aus Roda depan bergoyang Pelek bengkok Bantalan roda depan aus Ban tidak berfungsi Poros depan tidak dikencangkan dengan baik Roda tidak berputar dengan lancar Bantalan roda tidak berfungsi Poros depan bengkok Rem seret Gear Speedometer macet/seret CARA MENGATASI KESUKARAN
  • 13. BANTALAN RODA Berfungsi : Sebagai bantalan antara hub/tromol dengan poros, sehingga roda dpt berputar dengan lancar. PEMERIKSAAN BANTALAN Periksa kelonggaran radial maupun aksial. Putar lingkaran bagian dalam pada setiap bantalan dengan jari. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan terpasang kencang pada hub. Lepaskan dan gantikan bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus dan tanpa suara, atau terpasang kendor pada hub.
  • 14. PEMBONGKARAN BANTALAN RODA  Lepaskan sil debu dari hub sebelah kanan roda.  Pasang bearing remover head pada bantalan.  Dari sisi berlawanan pasang bearing remover shaft dan dorong bantalan keluar dari hub roda.  Lepaskan collar pengantara dan dorong keluar bantalan lain. KUNCI PERKAKAS Bearing remover head, 12 mm Bearing remover shaft
  • 15. PEMBONGKARAN BANTALAN RODA  Lumasi semua rongga bantalan dengan gemuk.  Dorong masuk bantalan kiri yang baru secara tegaklurus dengan sisi yang mempunyai sil menghadap ke luar.  Pasang collar pengantara, kemudian dorong masuk bantalan sisi kanan dengan sisi yang mempunyai sil menghadap keluar. KUNCI PERKAKAS : Driver Attachment, 37x40 mm Pilot, 12 mm PERHATIAN !  Bantalan roda yang dibongkar/dilepas harus diganti dengan yang baru.  Oleskan gemuk pelumas yang cocok pada bantalan terbuka dan bersihkan sebelum pemasangan.  Posisi pemasangan yang benar adalah tanda nama pabrik dan kode ukuran menghadap keluar.
  • 16. Fungsi: Sebagai dudukan sistim rem dan sebagai penopang roda pada poros Konstruksi : Terbuat dari aluminium dan pada bagian yang kontak terhadap kanvas rem terbuat dari besi tuang
  • 17. FUNGSI JARI-JARI Sebagai penghubung teromol roda dengan peleknya. Sebagai penahan beban kendaraan dan penumpang; serta meredam getaran/ goncangan dari jalanan dalam arah yang bervariasi. JARI-JARI
  • 18. KONSTRUKSI Jari-jari dipasangkan pada hub/tromol dan rim dengan pola anyaman tertentu dan dibedakan menjadi : Jari-jari Luar : Mempunyai kebengkokan kurang dari 90º Mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih panjang. Terletak di luar dan pemasangannya searah putaran jarum jam Jari-jari dalam Mempunyai kebengkokan lebih dari 90º Mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek. Terletak di luar dan pemasangannya berlawanan arah putaran jarum jam.
  • 19. Pola anyaman jari-jari: 1. Jenis rem tromol = 4H.3R 4 lubang pada Hub. 3 lubang pada Rim. 2. Jenis rem cakram = 6H.3R 6 lubang pada Hub. 3 lubang pada Ring. Khusus urrtuk SMH tipe NSR 150R Pola Anyaman : Roda depan = 4H.3R Roda belakang = 6H.3R
  • 20. FUNGSI : Tempat pemasangan ban, baik ban luar maupun ban dalam. RIM WHEEL (Pelek) Pemeriksaan Pelek Periksa keolengan pelek dengan meletakkan roda pada alat pemegang roda. Putar roda dengan tangan, dan baca keolengan dengan menggunakan indikator pengukur. Keolengan yang sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan total pada indikator. BATAS SERVIS : Radial : 2,0 mm Aksial : 2,0 mm
  • 21. Berfungsi :  Sebagai penopang seluruh berat kendaraan, penumpang dan beban.  Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata.  Sebagai bidang kontak terhadap permukaan jalan untuk mengontrol arah kendaraan, gerak awal, percepatan dan pengereman. T Y R E (Ban)
  • 22. FUNGSI PATTERN TAPAK (KEMBANG BAN ) 1. Menghilangkan panas yang dibangkitkan ban 2. Mengurangi noise 3. Menghilangkan permukaan air jalan 4. Mencekam permukaan jalan waktu pengereman FUNGSI-FUNGSI BAGIAN-BAGIAN BAN CROWN : Dikonstruksikan untuk menghasil kan traksi dan gaya pengereman yang besar. SHOULDER: Bekerja seperti crown bila kenda- raan miring SIDEWALL: Selama kendaraan berjalan akan melentur terus menerus untuk menopang Beban kendaraan. BEAD : Dimaksudkan memberikan kontak yang lunak antara ban dan rim. Dengan adanya “kawat bead” ini kekuatan ban akan bertambah.
  • 23. PATTERN TAPAK ( KEMBANGAN BAN ) : a. Rib type Menahan gelinir ke samping, noise yang rendah, mempunyai stabilitas yang tinggi. Tepat untuk jalan-jalan beraspal. b. Lug type Memberikan traksi dan pengereman yang istimewa, tepat untuk medan berbukit- bukit dan kondisi jalan yang jelek. c. Block type Traksi istimewa, tepat untuk jalan tidak rata, berpasir. d. Composite type Kombinasi dari tipe-tipe di atas.
  • 24. Contoh kode dan ukuran ban 4.60 - H - 18 4 PR 4,60 = Lebar ban (Inch) H = Kode batas kecepatan 18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi) 4PR = Jumlah lapisan penguat 2.75 - 18 - 4 PR/42P 2.75 = Lebar ban (inchi) 18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi) 4 PR = Jumlah lapisan penguat 42 = Kode beban maksimum P = Kode batas kecepatan
  • 25. Contoh kode dan ukuran ban 100/90 - 18 - 56 P 100 = Lebar ban (mm) 90 = Perbandingan tinggi dan lebar ban ( % ) 18 = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi) 56 = Kode beban maksimum P = Kode batas kecepatan
  • 26. KODE BATAS BEBAN KODE BATAS KECEPATAN
  • 27. Pemeriksaan Ban : Periksa ban dari keretakan, kerusakan dan keausan ban. Gantilah ban jika keausan ban telah mencapai : Kedalaman minimum kembangan ban = 1 mm. Tanda keausan ban “Δ” yang disebut ‘TWI” (Tire Wear Indicator)
  • 28. SISTEM REM Fungsi : Mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikan sepeda motor untuk menjamin pengendaraan yang aman Prinsip kerja : Perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. Disc Brake Drum Brake Sistem Pengereman :
  • 29. CARA KERJA REM TROMOL Pedal atau handle rem  kabel atau batang rem bubungan rem (brake cam) sepatu rem  tromol rem. Digunakan semua rem tromol SMH yg dipasarkan PT AHM A. SINGLE LEADING SHOE TYPE (Leading Trailing Shoe Type) Sepatu rem yg terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket  Leading Shoe  Menghasil daya pengereman lebih besar  Self Energizing Sepatu rem terdorong ke dalam oleh putaran tromol  Trailing Shoe Keausan : Leading Shoe > Trailing Shoe
  • 30. CARA KERJA REM TROMOL B. DOUBLE LEADING SHOE TYPE Memakai dua bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading Digunakan pada motor –motor besar tipe lama
  • 31. PEMBONGKARAN Lepaskan sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas dengan menarik dari anchor pinnya Lepaskan mur, baut dan lengan rem. Lepaskan pelat indikator keausan, sil debu dan bubungan rem. PEMERIKSAAN TROMOL REM Periksa tromol rem terhadap keretakan dan keausan Ukur diameter dalam tromol rem belakang. BATAS SERVIS : Cub , WIN, GLK = 111 mm GL Pro, Tiger = 131 mm PERHATIAN ! • Jangan memakai tekanan udara atau sikat kering untuk membesihkan rem • Debu rem mengandung serat asbes yang dapat mengakibatkan penyakit kanker
  • 32. PEMERIKSAAN KANVAS REM Ukur ketebalan kanvas rem (brake lining) BATAS SERVIS : 2,0 mm Ganti sepatu rem sepasang jika ketebalan kanvas rem kurang dari batas servis dan jika terkena grease PEMASANGAN  Lumasi gemuk pada pin jangkar dan bubungan rem.  Pasang bubungan rem pada panel rem.  Lumasi oli pada sil dan pasangkan pada panel rem.  Pasang pelat indikator keausan pada bubungan rem dengan menepatkan gerigi yang lebih lebar dengan potongan pada bubungan rem.  Pasang lengan rem dengan menepatkan tanda titik antara lengan dan bubungan rem.  Pasang baut penjepit lengan rem dan kencangkan  Pasang sepatu-sepatu rem dan pegas-pegas.
  • 33. Daya pengereman lemah Penyetelan rem tidak tepat Tromol rem aus Kanvas rem aus Kanvas-kanvas rem terkontaminasi Bubungan rem aus Lengan rem tidak terpasang dengan benar Sepatu rem aus pada bidang kontak dengan bubungan Kabel rem macet Handle rem lambat atau terlalu keras Sepatu rem aus pada bidang kontak dengan bubungan Kerenggangan berlebihan antara lengan rem dan bubungan Pegas rem aus atau patas Penyetelan rem tidak tepat Tromol rem macet, akibat terkontaminasi Kabel rem macet Kesalahan pemasangan kanvas rem pada tromol. GANGGUAN REM TROMOL
  • 34. REM CAKRAM Hukum Pascal Bila suatu fluida/cairan dalam ruang ter- tutup diberi tekanan maka tekanan ter- sebut akan diteruskan kesemua arah dengan sama rata.
  • 35. Prinsip kerja Rem Cakram Langkah handel rem (4x) > langkah piston (x) Diameter piston master rem (y) < diameter piston caliper Keuntungan Rem Cakram : Pengereman lebih stabil Pendinginan lebih baik Tidak diperlukan penyetelan
  • 36. Cara Kerja Caliper Tekanan hidrolik dari master rem menekan piston dan rumah caliper. Piston mendorong brake pad ke kiri. Rumah caliper terdorong ke kanan bergeser pada pin slide, sehingga brake pad sebelah kiri menekan pada cakram. Kedua brake pad menekan dan menjepit cakarm memperlambat putaran cakram.
  • 37. CARA KERJA BRAKE PAD TANPA PENYETELAN Saat tidak bekerja Saat bekerja : Seal piston berubah bentuk Piston tidak slip pada seal Saat bekerja, brake pad aus : Piston bergerak lebih jauh ke depan Piston slip pada seal
  • 38. PENGGANTIAN MINYAK REM DENGAN BRAKE BLEEDER Hubungkan alat Brake Bleeder ke katup pembuangan Pompalah handel alat Brake Bleeder 3 – 4 kali dan longgarkan katup pembuangan, lalu kencangkan kembali. Tambahkan minyak rem ketika tinggi permukaan minyak rem di dalam silinder utama turun Ulangilah prosedur tersebut di atas sampai tidak lagi ada gelembung-gelembung udara di dalam slang plastik. PERHATIAN ! Periksa tinggi permukaan minyak rem pada saat membuangudara palsu untuk mencegah agar udara tidak di pompa masukke dalam sistem. Jangan mencampur bermacam-macam merek minyak rem karena tidak cocok satu sama lainnya. Gunakan air dan kain yang bersih pada saat pembongkaran.
  • 39. PENGGANTIAN MINYAK REM TANPA BRAKE BLEEDER 1. Buka tutup master silinder dan diafragma 2. Isi minyak rem sampai batas upper 3. Hubungkan pipa pada katup pembuangan 4. Pompa handel rem sampai terasa keras, kemudian sambil handel rem ditahan, buka katup pembuangan agar minyak rem keluar bersama gelembung-gelembung udara dan tutuplah katup kembali. 5. Ulangi langkah 4 sampai tidak ada lagi gelembunggelembung udara yang muncul pada slang pembuangan 6. .
  • 40. PEMBONGKARAN MASTER CYLINDER • Keluarkan minyak rem. • Lepaskan tutup karet piston dari piston dan silinder utama. • Lepaskan klip pengunci (snap ring). • Lepaskan piston dan pegas. • Bersihkan bagian dalam silinder utama kotak minyak rem danpiston dengan minyak rem bersih. PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER 1. Periksa master silinder dan piston terhadap adanya keausan, goresan atau kerusakan. 2. Ukur diameter dalam silinder utama. BATAS SERVIS : 12,76 mm (NF 100D) 3. Ukur diameter luar piston. BATAS SERVIS : 12,64 mm (NF 100D)
  • 41. PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan pasang pd pistonnya. Pasang pegas piston pada ujung piston dengan diameter yg lebih besar menghadap master silinder.. Pasang piston, pegas piston dan piston pada silinder utama dengan piston cup yang cekung menghadap sisi dalam Pasang klip pengunci pada alur di dalam master silinder. Pasang tutup karet piston ke dalam master silinder dan alur di dalam piston. Lumasi daerah kontak antara handel rem dan piston dengan gemuk silikon.
  • 42. PEMBONGKARAN BRAKE CALIPER  Keluarkan minyak rem dari sistem hidraulik.  Lepaskan slang rem, baut nipel oli dan ring perapat.  Lepaskan kanvas rem.  Lepaskan bracket caliper dari badan caliper.  Lepaskan pegas kanvas dan karet tutup pin slide.  Letakkan sebuah lap bengkel di atas piston.  Posisikan caliper agar piston menghadap ke bawah dan semprotkan udara bertekanan ke saluran masuk minyak rem untuk membantu mengeluarkan piston.  Cuci bagian-bagian caliper dengan air bersih.
  • 43. PEMERIKSAAN Periksa silinder caliper dan piston terhadap keausan, goresan atau kerusakan lain. Ukur diameter dalam silinder caliper BATAS SERVIS : 25,46 mm (NF100D) Ukur diameter luar piston caliper. BATAS SERVIS : 25,31 mm (NF100D)
  • 44. . PERAKITAN Lapisi sil piston dan sil debu baru dengan minyak rem bersih dan pasang pada alur-alur sil di caliper. Lumasi piston caliper dengan minyak rem bersih dan pasang piston ujung terbuka piston menghadap keluar. Lumasi bagian dalam karet tutup pin slide dengan gemuk silikon dan pada badan caliper. Pasang pegas kanvas rem pada badan caliper . Lapisi pin caliper dengan gemuk silikon dan pasang bracket caliper pada caliper. Pasang kanvas rem dan caliper Perhatian ! Minyak rem dapat merusak cat, komponen dari plastik.
  • 45. PEMERIKSAAN CAKRAM REM Periksa cakram terhadap adanya kerusakan atau keretakansecara visual. Ukur ketebalan cakram rem pada beberapa titik. BATAS SERVIS : 3,5 mm Gantilah cakram rem apabila melebihi batas servis. Periksa cakram rem terhadap keolengan atau perubahan bentuk dengan memastikan bantalan roda dalam keadaan baik. BATAS SERVIS : 0,3 mm
  • 46. SISTEM SUSPENSI Goncangan yg diterima pegas akan dikembalikan lagi (rebound) dan pegas akan melakukan gerakan mengayun, sehingga pengendaraan tidak nyaman dan berbahaya. Pegas dipasangkan diantara roda dan rangka Goncangan akan diterima pegas dan gerakan ayunan pegas akan diredam olehh peredam kejut (shock absorber), sehingga pengendaraan lebih stabil dan nyaman. Pegas dan peredam kejut dipasangkan diantara roda dan rangka
  • 47. Fungsi : Penghubung antara roda dan rangka (frame) Menyerap goncangan Peredam getaran sehingga pengendalian terasa stabil. Jenis Suspensi Bagian Depan a.Jenis Telescopic Jenis ini paling umum dipergunakan oleh AHM. b.Jenis Buttom Link Jenis ini di pergunakan Sepeda Motor Honda TYPE ASTREA Star ke bawah
  • 48. • Gangguan yang terjadi pada suspensi depan – 1. Stang kemudi seret atau berat untuk belok. – 2. Kendaran cenderung belok ke satu arah,atau tidak dapat berjalan posisi lurus. – 3. Roda depan oleng. – 4. Roda depan berputar kurang lancar. – 5. Suspensi depan lemah atau lunak. – 6. Suspensi depan keras. Penyebab: 1. Terjadi kerusakan di bantalan atas dan bawah stereeng stem. Penyetelan mur di stereeng head terlalu kencang. Tekan ban kurang standar. Kesalahan pemakaian ukuran ban.
  • 49. 2. Pengaturan suspensi depan kanan dan kiri tidak sesuai. Terjadi kebengkokan pada pipa suspensi. Terjadi kebengkokan pada pipa suspensi. Terjadi keausan pada bearing roda. 3. Keausan pada bantalan roda. Terjadi kebengkokkan pada pelek. 4. Kerusakan pada gigi spedometer. Kerusan pada bantalan roda. 5. Terjadi kelemahan pada pegas susupensi depan. Kelainan pada oli suspensi. Oli suspensi kuarang