SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
Download to read offline
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang
Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com
BATANG 51215
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Petunjuknya Pengadilan Negeri Batang telah
selesai menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013
sebagaimana surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 503/SEK/KU.01/12/2013 tanggal
16Desember 2013 perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja
Tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk
tanggung jawab dalam akuntabilitas, transparansi dan pencapaian kinerja yang mengacu
kepada Rencana Strategis / Renstra Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013.
Dengan diterbitkannya LAKIP Pengadilan Negeri Batang tahun 2013 ini diharapkan
adanya suatu langkah yang nyata dalam meningkatkan Kinerja Lembaga Pengadilan Negeri
Batang sebagai lembaga peradilan Tingkat Pertama di Kabupaten Batang.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013 ini
tentu masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran-saran untuk
penyempurnaannya.
Demikian LAKIP Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Negeri
Batang disusun semoga dapat menjadi sarana pendukung dalam peningkatan kinerja dimasa
yang akan datang.
Batang, 17 Januari 2014
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................................................... 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi.................................................................................................... 5
C. Sistematika Penyajian ....................................................................................................... 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................................... 6
A. Rencana Strategis 2015-2019............................................................................................. 6
1.Visi dan Misi ................................................................................................................... 6
2.Tujuan dan sasaran Strategis ......................................................................................... 7
3.Program Utama dan Kegiatan Pokok.............................................................................. 8
B. Rencana Kinerja Tahunan 2014........................................................................................ 11
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2014 ............................................ 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................................... 15
A. Pengukuran Kinerja............................................................................................................ 15
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja............................................................................................ 16
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 20
A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 20
B. Saran – saran...................................................................................................................... 20
BAB V LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Rencana Kinerja Tahun 2014 dan 2015
4. Penetapan Kinerja Tahun 2014
5. Pengukuran Kinerja Tahun 2013
6. Matriks Rencana Strategis 2015-2019
7. SK Tim Penyusun Laporan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah
3
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan
Negeri Batang Tahun 2013 adalah merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban dalam
memberikan Laporan Akuntabilitas Kinerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan.
LAKIP tahun 2013 ini sekaligus juga dalam rangka memenuhi amanah yang tertuang dalam
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dab
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP intinya adalah melaporkan “ Pencapaian Kinerja “ (Performance Result) selama
tahun 2013 yang sepenuhnya mengacu pada rencana strategis (Strategic Plan) Pengadilan
Negeri Batang. Pengadilan Negeri Batang menetapkan empat sasaran strategis yang
ditunjang dengan anggaran yang meliputi anggaran pembangunan dan anggaran rutin.
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil kinerja Pengadilan
Negeri Batang selama kurun waktu tahun 2013 telah berusaha memenuhi 4 (empat) sasaran
strategis, yang pengukurannya dengan melihat sasaran, indikator sasaran, target yang
diinginkan, realisasi, pencapaian target.
Tugas Pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang adalah menyelesaikan perkara
ditingkat Pertama bagi masyarakat pencari keadilan. Tugas tersebut belum dapat dilaksanakan
secara optimal, karena ada beberapa kendala, diantaranya masih adanya keterbatasan Sumber
Daya Manusia (SDM) baik secara kualitas dan kuantitas. Pengadilan Negeri Batang akan
selalu berusaha meningkatkan kualitas kinerja disemua sektor / satuan kerja dibawahnya
sehingga dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan dalam rangka turut serta memberikan
pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan harapan
semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya adalah Instruksi Presiden
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi
Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Setiap
Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang bertujuan untuk mendorong terciptanya
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk
terciptanya pemerintahan yang baik.
Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada
hasil, yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah
yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, serta
responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan Sistem
AKIP tersebut, setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis
(Strategic Plan), Rencana Kerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance
Agreement) serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Perfomance Accountability
Report).
Kekuasaan Kehakiman seperti disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekusaan Kehakiman adalah kekuasaan Negara yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia dan
penyelenggaraannya disebutkan dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
yaitu dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan peradilan yang berada
dibawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama,
Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi.
Menurut Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004
Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Umum dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 49 tahun 2009 tentang Peradilan
Umum serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 Tentang
5
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung.
Peradilan Umum adalah suatu lembaga yang resmi, sejajar dan setara dengan badan
peradilan lainnya yang ada di Negara Republik Indonesia.
Pengadilan Negeri Batang sebagai lembaga peradilan umum tingkat pertama
dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia berkewajiban menyususn Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hal ini dilakukan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan Rencana Kinerja Tahunan
dan Penetapan Kinerja Tahun 2014.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pengadilan Negeri Batang merupakan lingkungan peradilan umum dibawah
Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan
Negeri Batang bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara yang masuk ditingkat pertama dalam wilayah hukum Pengadilan
Negeri Batang.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan
Negeri Batang selama tahun 2013 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa
mendatang. LAKIP disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menggambarkan secara ringkas mengenai latar belakang, ,
tugas dan fungsi, serta Struktur penyajian ;
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi Rencana Strategis 2015-2019,
Rencana Kinerja Tahunan 2013, Perjanjian Kinerja Tahun 2014;
Bab III Akuntabilitas Kinerja meliputi pengukuran kinerja dan analisis akuntabilitas
kinerja.
Bab IV Penutup, meliputi, kesimpulan dan saran-saran ;
Bab V Lampiran meliputi Struktur Organisasi, Indikator Kinerja Utama, Rencana
Kinerja 2015, Penetapan Kinerja Tahun 2014, Pengukuran Kinerja Tahun
2013,Matriks Rencana Strategis 2015-2019 dan SK Tim Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;
6
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Batang Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen
bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram
secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap
sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Pengadilan Negeri Batang diselaraskan denga arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan
pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi
dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang
Adapun visi dari Pengadilan Negeri Batang adalah:
“TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI BATANG YANG AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Batang menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan serta keadilan
masyarakat.
2. Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan independent dari campur tangan pihak lain.
3. Memperbaiki akses pelayanan dibidang Peradilan kepada masyarakat.
4. Memperbaiki kualitas input internal input pada proses Peradilan.
5. Mewujudkan intitusi Peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan dihormati.
6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri tidak memihak dan transparan.
7. Melaksanakan tugas peradilan dengan berbasis kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi diatas, dimana dituntut agar Pengadilan Negeri Batang
harus dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
a. Terwujudnya tertib administrasi peradilan dalam melaksanakan tugas Pengadilan Negeri
Batang.
b. Terwujudnya aparatur peradilan yang memiliki integritas dan moralitas yang tinggi.
7
c. Terwujudnya pelayanan hukum bagi masyarakat pencari keadilan dengan efektif, efisien
dan berkualitas.
d. Terwujudnya administrasi kesekretariatan yang dapat mendukung tugas pokok Pengadilan
Negeri Batang
e. Terwujudnya keterbukaan informasi di Pengadilan Negeri Batang
Sasaran,
Terlaksananya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang yang ada dibawahnya
adalah dalam kapasitas untuk membantu pencapaian kinerja lembaga. Pelaksanaan tugas
secara intensif dituangkan menjadi sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Pengadilan
Negeri Batang dalam tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Tercapainya kemampuan teknis aparatur Pengadilan Negeri Batang dalam penyelesaian
perkara.
2. Tercapainya penyelesaian administrasi perkara secara tertib dan tepat waktu.
3. Tercapainya pelaksanaan administrasi kesekretariatan yang baik dan benar.
4. Tercapainya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional.
5. Tercapainya keterbukaan informasi peradilan yang dapat diakses oleh masyarakat.
Program dan Kegiatan pokok
Bentuk dan Pelaksanaan Program Utama didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai
dalam sasaran strategis. Bentuk-bentuk program berdasarkan sasaran yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Peningkatan Penyelesaian perkara (dalam hal menerima, memeriksa, dan memutus
perkara) Salah satu isu yang mengemuka dimasyarakat mengenai peradilan adalah
penyelesaian perkara. Pengadilan Negeri sebagai salah satu pelaksana kekuasaan
Pengadilan tingkat pertama dibawah Mahkamah Agung telah melakukan serangkaian
upaya untuk mengatasi percepatan perkara, namun jumlah perkara baru yang masuk
setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu Pengadilan Negeri Batang
memandang perlu untuk membuat “program peningkatan penyelesaian perkara” dengan
mengacu kepada :
a. Prosentase sisa perkara yang telah diselesaikan;
b. Prosentase perkara yang telah diminutasi;
c. Prosentase perkara yang telah diputus tidak lebih dari 6 (enam) bulan.
2. Peningkatan pemberian putusan yang seadil-adilnya bagi masyarakat pencari keadilan’
Permasalahan selanjutnya yang mengemuka dimasyarakat mengenai peradilan
adalah pemberian putusan. Pengadilan Negeri Batang telah melakukan serangkaian
8
upaya untuk mengatasi pemberian Putusan yang kurang adil bagi masyarakat. Oleh
karena itu Pengadilan Negeri Palangka Raya memandang perlu untuk membuat “program
peningkatan pemberian putusan yang seadil-adilnya bagi masyarakat pencari
keadilan” dengan mengacu kepada Prosentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum.(banding, kasasi, PK)
3. Peningkatan Tertib administrasi perkara
Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi suatu lembaga. Demikian pula dengan Pengadilan Negeri Batang dalam
melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya. Maka Pengadilan
Negeri Batang memandang perlu untuk membuat program Peningkatan Tertib
administrasi perkara dengan mengacu kepada :
a. Prosentase perkara yang telah diregister
b. Prosentase perkara yang telah dilimpahkan ke Majelis
c. Prosentase pemberitahuan pemanggilan sidang secara patut
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan verstek secara patut;
e. Prosentase penyampaian perkara banding, kasasi, PK kepada para pihak secara patut
f. Prosentase penyitaan secara patut
g. Prosentase eksekusi secara patut
4. Peningkatan upaya penyelesain Mediasi
Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan hukum
kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa, dan
memutus perkara tetapi juga harus diikuti dengan upaya mendamaikan para pihak dengan
cara mediasi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan mediasi dapat
diukur dengan mengacu kepada Prosentase mediasi yang diselesaikan.
5. Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Pengadilan Negeri Batang
sangat diperlukan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
maksimal guna menumbuhkan kepercayaan kepada aparatur Pengadilan Negeri
Palangka Raya dalam menegakan supremasi hukum dan keadilan. Dalam
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mengacu kepada:
a. Prosentase Pegawai yang lulus Diklat Teknis yudisial
b. Prosentase pegawai yang lulus Diklat Non Yudisial
c. Prosentase pegawai yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik
6. Peningkatan keterbukaan informasi melalui website Pengadilan Negeri Batang
Didalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses
9
transparansi kinerja peradilan maka telah diterbitkan Surat Keputusan yakni KMA I-
144/KMA/2010 Jo. SK KMA Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang keterbukaan Informasi
Pada Badan Peradilan, maka masyarakat dapat dengan mudah dan leluasa untuk
mendapatkan informasi tentang peradilan. Untuk mencapai program tersebut diatas dapat
mengacu kepada:
a. Prosentase mengenai keadaan perkara yang dapat dipublikasikan
b. Prosentase mengenai Barang Milik Negara (BMN) yang telah dimiliki
c. Prosentase mengenai anggaran yang telah diserap
7. Peningkatan Disiplin Pegawai
Peningkatan Disiplin pegawai Pengadilan Negeri Batang sangat diperlukan
guna mencapai visi dan misi serta program yang telah ditentukan. Dalam Program
peningkatan Disiplin pegawai dapat mengacu kepada :
d. Prosentase Pegawai datang dan pulang kantor tepat waktu
e. Prosentase pengiriman laporan tepat waktu
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG
Pengadilan Negeri Batang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK.
Ketua Pengadilan Negeri Batang Nomor : W12.U33/32/OT/SK/I/2014 tanggal 20 Januari
2014, dapat dilihat sebagai berikut :
KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Perdata
• Pidana
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Perdata
• Pidana
d. Persentase perkara yang diselesaikan :
• Perdata
• Pidana
d. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum :
• Banding
• Kasasi
Peninjauan Kembali
Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi
dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
10
c. Persentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan
tempat
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Batang
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Batang, sebagai berikut :
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang
menjadi akta perdamaian.
100%
b. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan.
- Perdata
- Pidana
100%
100%
c. Persentase perkara yang
diselesaikan.
- Perdata
- Pidana
100%
100%
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan.
100%
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan.
100%
2 Peningkatan
aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
3 Peningkatan a. Persentase berkas yang
11
efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara
lengkap
100%
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu, tempat
dan para pihak.
100%
d. Prosentase penyitaan tepat
waktu dan tempat
100%
e. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
100%
4 Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
100%
b. Persentase (amar) putusan
perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang
dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari
kerja sejak diputus.
100%
5 Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan
perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
100%
12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah
dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja
tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan
sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Batang tahun 2013, dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan
dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau
tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun
demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2013 ini. Rincian
tingkat capaian kinerja masing ‐masing
dibawah ini.
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
CAPAIAN
(%)
1 Meningkatnya
penyelesaian
perkara
a. Persentase mediasi yang
menjadi akta perdamaian
100% 100%
100%
b. Persentase sisa perkara tahun
lalu yang diselesaikan
 Perdata
 Pidana
100%
100%
100%
100%
100%
100%
c. Persentase perkara yang
diselesaikan tahun ini
 Perdata
 Pidana
100%
100%
47%
85 %
47%
85%
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
100% 100%
100%
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka 100%
13
waktu lebih dari 6 bulan 100% 100%
2 Peningkatan
aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
86%
51%
100%
86%
51%
100%
3 Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang
diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap 100% 100% 100%
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
pihak.
100% 100% 100%
d. Prosentase penyitaan tepat
waktu dan tempat 100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara 100% 100% 100%
4 Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
peradilan
(acces to
justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase (amar) putusan
perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang
dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari
kerja sejak diputus.
100% 100% 100%
5 Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
putusan
pengadilan
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013 mengacu pada indikator
kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Negeri Batang telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran
yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1. Meningkatnya penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
14
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN %
a.Persentase mediasi
yang menjadi akta
perdamaian
80% 80% 100%
b.Persentase sisa perkara
yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
90%
90%
90 %
90 %
100 %
100
c.Persentase perkara
yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
90%
90%
47 %
85 %
47 %
85 %
 Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi(aturan sk
mediasi) perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses
mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan.
Pada tahun 2013 pengadilan Negeri Batang menerima gugatan perkara perdata sebanyak
(1107) / perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta
perdamaian hanya (0) / Nihil perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang
masuk hanya sebagian kecil yang dapat diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta
perdamaian.
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai
berikut:
1. Karena para pihak penggugat dan tergugat lebih menginginkan perkara mereka
diajukan ke meja hijau (persidangan) dibandingkan dengan mediasi
2. Adanya pihak ketiga yang ikut campur tangan dalam masalah perkara perdata
khususnya perkara gugatan
3. Karena mereka yang berperkara salah satunya tidak mau saling mengalah dan ingin
menang sendiri
Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian
sebagai berikut:
No Perkara
Capaian Tahun
2011 2012 2013
1 Gugatan Perdata 0 0 0
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara
gugatan perkara perdata yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2011 dengan
15
capai tahun 2012 sebanyak 0. % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 0 %.
 Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
a. Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan
pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada
tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang
masuk pada bulan desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013,
sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf
pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi.
Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2012 sebanyak 6 (enam) perkara dan
pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 6 (enam) perkara
sehingga capaiannya 100 %.
Penyelesaian perkara Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013
mencapai target yang ditetapkan yaitu 90 % menunjukan bahwa sistem kerja
yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Batang telah berjalan dengan
baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak
selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Gugatan Perdata 8 (100%) 8 (100%) 6 (100%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai
tahun 2012 sebanyak 100. % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 100 %.
b. Pidana
16
Perkara pidana yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada
tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun
berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk
pada bulan desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan
yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada
yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi.
Sisa perkara pidana Tahun 2012 sebanyak 55 (lima puluh lima) perkara dan
pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 55 (lima puluh lima)
perkara sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara pidana Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013
mencapai target yang ditetapkan yaitu 90 % menunjukan bahwa sistem kerja
yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Batang telah berjalan dengan
baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak
selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara Pidana 35 (9,85 %) 55 (90%) 55 (90%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai
tahun 2012 sebanyak 9,8% dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 90 %.
Grafik Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata
Tahun 2013
0
10
20
30
40
50
60
Target Penyelesaian Realisasi Penyelesaian
Perdata
Pidana
 Persentase perkara yang diselesaikan :
17
a. Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 19 perkara,
diselesaikan sebanyak 9 perkara dan sisa 10 perkara capaiannya 47 %.
Keadaan Perkara gugatan perdata Di Pengadilan Negeri Batang Tahun
2013
NO BULAN MASUK PUTUS SISA
1. Januari 1 - 1
2. Pebruari 1 - 1
3. Maret 1 1 2
4. April - - -
5. Mei 7 2 7
6. Juni - - -
7. Juli 1 3 5
8. Agustus 1 - 6
9. September - 2 4
10. Oktober 3 1 8
11. Nopember 2 1 9
12. Desember 2 1 10
Total 19 9 53
Berdasarkan data tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena ada perkara
perdata yang masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013,
sedangkan yang masuk di bawah bulan desember 2013 masih dalam taraf
pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi
serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan
dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.
18
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang
diselesaikan, sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun
2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 42,8 % dan capai tahun 2012 dengan
capaian tahun 2013 sebanyak 47 %.
8. Perkara pidana
Perkara pidana yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 215 perkara,
diselesaikan sebanyak 183 perkara dan sisa 32 perkara capaiannya 85 %
 Keadaan Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 29 5 24
2. Pebruari 16 12 28
3. Maret 13 16 25
4. April 18 10 33
5. Mei 25 19 39
6. Juni 20 18 41
7. Juli 16 17 40
8. Agustus 7 14 33
9. September 22 17 38
10. Oktober 12 23 27
11. Nopember 23 17 33
12. Desember 14 15 32
Total 215 183 32
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena
banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada
Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam
taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik,
duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti
sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.
PERKARA
2011 2012 2013
MASUK SELESAI
CAPAIAN
%
MASUK SELESAI CAPAIAN % MASUK SELESAI
CAPAIAN
%
Perdata 14 8 (57,1%) 14 6 (42,8%) 19 9 (47 %)
19
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan,
sebagai berikut :
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan
capai tahun 2012 sebanyak 82 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun
2013 sebanyak 85 %.
Grafik Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata
Tahun 2013
0
50
100
150
200
250
Perkara yang Di
Register
Target
Penyelesaian
Realisasi
Penyelesaian
Perdata
Pidana
 Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.
Berdasarkan SK KMA nomor KMA/001/SK/1991 tentang ada batas waktu dalam
penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara diterima apabila lebih dari
6 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa.
Perkara
2011 2012 2013
Masuk Selesai Capaian % Masuk Selesai Capaian % Masuk Selesai Capaian%
Pidana 398 353 88 % 317 262 82 % 215 183 85 %
20
a. Perkara Perdata
Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
dalam perkara perdata :
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 1 - 1
2. Pebruari 1 - 1
3. Maret 1 1 2
4. April - - -
5. Mei 7 2 7
6. Juni - - -
7. Juli 1 3 5
8. Agustus 1 - 6
9. September - 2 4
10. Oktober 3 1 8
11. Nopember 2 1 9
12. Desember 2 1 10
Total 19 9 53
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa sisa perkara tahun 2013 sebanyak 10
perkara tetapi perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
berdasarkan data-data dari Bagian Perdata terinci sebagai berikut : untuk perkara dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 7 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan
jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 3 perkara sehingga pencapaianya perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan persentasenya adalah 70 %.
Hal ini dikarenakan :
dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik,
duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit
dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan.
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut :
21
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara Perdata yang
diselesaikan dalam jangka
waktu 6 bulan
(69 %) (75%) (70%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari
capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 75% dan capai tahun 2012
dengan capaian tahun 2013 sebanyak 70%.
2.Perkara Pidana
Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dalam
perkara Pidana :
No Bulan Masuk Putus Sisa
1. Januari 29 5 24
2. Pebruari 16 12 28
3. Maret 13 16 25
4. April 18 10 33
5. Mei 25 19 39
6. Juni 20 18 41
7. Juli 16 17 40
8. Agustus 7 14 33
9. September 22 17 38
10. Oktober 12 23 27
11. Nopember 23 17 33
12. Desember 14 15 32
Total 215 183 32
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa sisa perkara pidana tahun 2013
sebanyak 32 perkara tetapi perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan berdasarkan data-data dari Bagian Kepaniteraan Pidana terinci
sebagai berikut : untuk sisa perkara dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak
32 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak
(0) perkara, karena sebagian perkara pidana yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang
dibulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2013, sehingga masih ada waktu
22
untuk menyelesaikan sisa perkara pidana di tahun 2014, sehingga pencapaianya
perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan persentasenya
adalah 70 %
Hal ini dikarenakan :
masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik,
duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit
dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara Pidana yang
diselesaikan dalam
jangka waktu 6 bulan
(78 %) (75%) 70 %
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa
perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak
(75%) dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak (70) %.
Grafik Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata
0
10
20
30
40
50
60
Perkara Di
Register
Target
Penyelesaian
Realisasi
Penyelesaian
Perdata
Pidana
 Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.
a. Perkara Perdata
Berdasarkan data-data laporan di bagian Kepaniteraan perdata perkara yang
diselesaikan melebihi jangka waktu 6 bulan sebanyak 3 perkara.Sehingga
pencapaian prosentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih
dari 6 bulan pencapaiannya adalah 15 %.
Hal ini karenakan :
23
dalam taraf pemeriksaan banyak para pihak yang masuk didalam gugatan perkara
perdata bertempat tinggal di luar kota, sehingga relaas panggilan membutuhkan
waktu yang terlalu lama dan dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi
membutuhkan waktu yang sangat lama agar Majelis Hakim dapat mengambil
keputusan dengan baik dan benar,
Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara perdata yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih 6 bulan
(10 %) (5%) (15) %
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang diselesaikan
dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 5% dan capai tahun
2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 15%.
b.Perkara Pidana
Berdasarkan data-data laporan di bagian Kepaniteraan pidana perkara yang
diselesaikan melebihi jangka waktu lebih 6 bulan sebanyak (0) perkara.Sehingga
pencapaian prosentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan pencapaiannya adalah (0)%.
Hal ini dikarenakan :
dalam taraf pemeriksaan perkara pidana sangat cepat dan tidak membutuhkan
waktu yang sangat lama, hal ini dikarenakan didalam perkara pidana semua bukti-
bukti, saksi-saksi sudah ada dan memenihu persyaratan formil untuk pemeriksaan
perkara pidana dan juga didalam perkara pidana ada terdakwa yang ditahan
sehingga Majelis Hakim secepatnya untuk menyidangkan dan memproses perkara
pidana agar putusan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, baik dan benar.
Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan, sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara pidana
yang diselesaikan
dalam jangka waktu
lebih 6 bulan
(0 %) (0%) (0%)
24
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012
sebanyak (0%) dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak (0%)
Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
Perkara Perdata :
NO INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1 Persentase
perkara yang
tidak
mengajukan
upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan
Kembali
5 pkr
3pkr
2 pkr
3 pkr
1 pkr
0 pkr
60 %
33 %
0 %
Perkara Pidana :
NO INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Persentase
perkara yang
tidak
mengajukan
upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan
Kembali
25 pkr
20 pkr
2 pkr
21 pkr
12 pkr
0 pkr
84 %
60 %
0 %
C. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
PERDATA
 Banding.
 Pada tahun 2013 jumlah perkara banding yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang
sebanyak 3 (tiga) perkara dan diputus sebanyak 3 (tiga) perkara, terdiri dari:
 Perkara gugatan perdata tahun 2013 yang diputus termasuk sisa perkara tahun
2012 sebanyak 15 (lima belas) perkara dan yang mengajukan upaya hukum
banding sebanyak 3 (tiga) perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum
25
banding sebanyak 12 (dua belas) perkara sehingga prosentasenya sebanyak 80
%.
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Karena para pihak penggugat atau tergugat menerima putusan Pengadilan Negeri
Batang ;
2. Juga disebabkan para pihak seperti penggugat dan tergugat sudah tidak
mempunyai biaya lagi untuk mengajukan upaya hukum banding
3 Data-data dukung dari pihak penggugat atau tergugat tidak komplit atau tidak
memenuhi persyaratan untuk mengajukan banding
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebagai berikut:
Perkara Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara perdata
gugatan
(75 %) (70%) (80 %)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun
2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 55% dan capai tahun 2012 dengan capaian
tahun 2013 sebanyak 80 %
 Kasasi
 Pada tahun 2013 jumlah perkara Perdata Kasasi yang masuk ke Pengadilan
Negeri Batang dan sisa perkara perdata kasasi tahun sebelumnya sebanyak 9
(sembilan) perkara dan diputus sebanyak 3 (tiga) perkara, terdiri dari:
 Perkara banding perdata tahun 2013 termasuk sisa perkara banding tahun
2012 sebanyak 4 (empat) perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi
sebanyak 1 (satu) perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi
sebanyak 3 (tiga)perkara sehingga prosentasenya sebanyak 75 %.
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebagai berikut:
1. Karena para pihak penggugat atau tergugat menerima putusan Banding
Pengadilan Tinggi Semarang ;
2. Juga disebabkan para pihak seperti penggugat dan tergugat sudah tidak
mempunyai biaya lagi untuk mengajukan upaya hukum kasasi.
3 Data-data dukung dari pihak penggugat atau tergugat tidak komplit atau tidak
memenuhi persyaratan untuk mengajukan kasasi.
26
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara banding
yang tidak mengajukan
kasasi
(40%) (60%) (75 %)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2011
dengan capai tahun 2012 sebanyak 60 % dan capai tahun 2012 dengan capaian
tahun 2013 sebanyak 75 %
 Peninjauan Kembali
 Pada tahun 2012 jumlah perkara Perdata Peninjauan Kembali yang masuk ke
Pengadilan Negeri Batang sebanyak 0 perkara dan diputus sebanyak 0. perkara,
terdiri dari:
 Perkara Kasasi perdata tahun 2013 termasuk sisa perkara Kasasi tahun 2012
sebanyak 6 (enam) perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan
Kembali sebanyak 0 (nol) perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi sebanyak 6 (enam)perkara sehingga prosentasenya sebanyak 0 %.
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali
sebagai berikut:
1. Karena terdakwa menerima putusan kasasi Mahkamah Agung RI ;
2.Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan
untuk mengajukan peninjauan kembali.
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebagai berikut:
Perkara Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Sisa Perkara kasasi
yang tidak mengajukan
Penunjauan Kembali
0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dari
27
capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 0% dan capai tahun 2012
dengan capaian tahun 2013 sebanyak 0%
PIDANA :
 Banding.
 Pada tahun 2013 jumlah perkara banding yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang
sebanyak 19 perkara dan diputus sebanyak 13 perkara, terdiri dari:
 Perkara Pidana yang masuk di tahun 2013 dan sisa perkara pidana tahun 2012 diputus
sebanyak 238 perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 19 perkara
dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 219 perkara sehingga prosentasenya
sebanyak 92 %
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Karena para terdakwa menerima putusan Pengadilan Negeri Batang ;
2. Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk
mengajukan banding
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebagai berikut :
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Perkara pidana yang tidak
mengajukan banding
(80%) (85 %) (92%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan
perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2011 dengan
capai tahun 2012 sebanyak 85 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013
sebanyak 92 %
 Kasasi
 Pada tahun 2013 jumlah perkara Pidana banding yang masuk ke Pengadilan Negeri
Batang sebanyak 19 perkara dan sisa perkara pidana banding tahun 2012 sebanyak 1
perkara sehingga total menjadi 20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Kasasi
sebanyak 12 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 6 perkara
sehingga prosentasenya sebanyak 30 %
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Karena para terdakwa menerima putusan Pengadilan Tinggi Semarang
28
2. Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan
untuk mengajukan kasasi ;
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi sebagai berikut:
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Perkara pidana yang tidak
mengajukan kasasi
(20%) (25 %) (30%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2011
dengan capai tahun 2012 sebanyak 25 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun
2013 sebanyak 30 %
 Peninjauan Kembali
 Pada tahun 2013 jumlah perkara Pidana kasasi yang masuk ke Pengadilan Negeri
Batang sebanyak 19 perkara dan sisa perkara pidana banding tahun 2012 sebanyak 1
perkara sehingga total menjadi 20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum
Peninjauan Kembali 0 perkara sehingga prosentasenya sebanyak 0 %
Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Karena para terdakwa menerima putusan kasasi Mahkamah Agung RI
2. Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk
mengajukan peninjauan kembali ;
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebagai berikut :
Perkara
Tahun
2011
Capaian %
2012
Capaian %
2013
Capaian %
Perkara pidana yang tidak
mengajukan kasasi (1%)
(1 %) (0%)
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dari
capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 1 % dan capai tahun 2012
dengan capaian tahun 2013 sebanyak 0 %
29
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA
TAHUN 2013
SATUAN KERJA : (097872) PENGADILAN NEGERI BATANG
K/L : (005) MAHKAMAH AGUNG
UNIT ORGANISASI : (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
NO./TGL DIPA : DIPA-005.01.2.097872/2013
NO
Kode Satker. Program. Keg. Output.
Kode Akun
Uraian Pagu DIPA
Realisasi s.d bulan lalu Realisasi bulan ini Realisasi s.d bulan ini Sisa dana s.d bulan ini
Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
005.01.0300.097872 PENGADILAN NEGERI BATANG 5.047.577.000,00 3.464.918.716,00 68,65 1.566.009.362,00 31,02 5.030.928.078,00 99,67 16.648.922,00 0,33
BELANJA PEGAWAI 3.150.487.000,00 3.008.175.085,00 95,48 256.536.469,00 8,14 3.264.711.554,00 103,63 -114.224.554,00 -3,63
005.01.01
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
3.632.577.000,00 3.352.069.716,00 92,28 330.771.362,00 9,11 3.682.841.078,00 101,38 -50.264.078,00 -1,38
005.01.01.1066.994 Layanan Perkantoran 3.632.577.000,00 3.352.069.716,00 92,28 330.771.362,00 9,11 3.682.841.078,00 101,38 -50.264.078,00 -1,38
005.01.01.1066.994.001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.150.487.000,00 3.008.175.085,00 95,48 256.536.469,00 8,14 3.264.711.554,00 103,63 -114.224.554,00 -3,63
005.01.01.1066.994.001. A Pembayaran Gaji dan Tunjangan
005.01.01.1066.994.001. A.511111 Belanja Gaji Pokok PNS 1.044.683.000,00 1.160.079.600,00 111,05 94.525.000,00 9,05 1.254.604.600,00 120,09 -209.921.600,00 -20,09
005.01.01.1066.994.001. A.511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 30.000,00 28.871,00 96,24 1.665,00 5,55 30.536,00 101,79 -536,00 -1,79
005.01.01.1066.994.001. A.511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 77.294.000,00 83.037.590,00 107,43 7.297.410,00 9,44 90.335.000,00 116,87 -13.041.000,00 -16,87
005.01.01.1066.994.001. A.511122 Belanja Tunj. Anak PNS 23.132.000,00 25.237.650,00 109,10 2.164.646,00 9,36 27.402.296,00 118,46 -4.270.296,00 -18,46
005.01.01.1066.994.001. A.511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 22.750.000,00 15.060.000,00 66,20 1.210.000,00 5,32 16.270.000,00 71,52 6.480.000,00 28,48
005.01.01.1066.994.001. A.511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1.578.555.000,00 1.296.940.000,00 82,16 90.925.000,00 5,76 1.387.865.000,00 87,92 190.690.000,00 12,08
005.01.01.1066.994.001. A.511125 Belanja Tunj. PPh PNS 52.990.000,00 166.810.834,00 314,80 17.374.828,00 32,79 184.185.662,00 347,59 -131.195.662,00 -247,59
005.01.01.1066.994.001. A.511126 Belanja Tunj. Beras PNS 42.399.000,00 66.753.540,00 157,44 6.417.920,00 15,14 73.171.460,00 172,58 -30.772.460,00 -72,58
005.01.01.1066.994.001. A.511129 Belanja Uang Makan PNS 211.200.000,00 165.865.000,00 78,53 30.556.000,00 14,47 196.421.000,00 93,00 14.779.000,00 7,00
005.01.01.1066.994.001. A.511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 72.311.000,00 8.640.000,00 11,95 720.000,00 1,00 9.360.000,00 12,94 62.951.000,00 87,06
005.01.01.1066.994.001. A.512211 Belanja Uang Lembur 25.143.000,00 19.722.000,00 78,44 5.344.000,00 21,25 25.066.000,00 99,69 77.000,00 0,31
BELANJA BARANG OPERASIONAL 227.870.000,00 150.492.194,00 66,04 25.946.860,00 11,39 176.439.054,00 77,43 51.430.946,00 22,57
30
005.01.01.1066.994.002
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran
227.870.000,00 150.492.194,00 66,04 25.946.860,00 11,39 176.439.054,00 77,43 51.430.946,00 22,57
005.01.01.1066.994.002. A
PERAWATAN GEDUNG DAN HALAMAN
KANTOR
005.01.01.1066.994.002. A.523111
Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan
49.200.000,00 48.212.500,00 97,99 600.000,00 1,22 48.812.500,00 99,21 387.500,00 0,79
005.01.01.1066.994.002. B PERBAIKAN PERALATAN KANTOR
005.01.01.1066.994.002. B.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 25.870.000,00 16.523.300,00 63,87 8.742.000,00 33,79 25.265.300,00 97,66 604.700,00 2,34
005.01.01.1066.994.002. C
PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA
4 / 6 / 10
005.01.01.1066.994.002. C.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 30.000.000,00 25.531.710,00 85,11 4.450.000,00 14,83 29.981.710,00 99,94 18.290,00 0,06
005.01.01.1066.994.002. D
PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA
2
005.01.01.1066.994.002. D.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 9.600.000,00 8.483.410,00 88,37 1.087.000,00 11,32 9.570.410,00 99,69 29.590,00 0,31
005.01.01.1066.994.002. E LANGGANAN DAYA DAN JASA
005.01.01.1066.994.002. E.522111 Belanja Langganan Listrik 72.000.000,00 37.829.182,00 52,54 8.771.791,00 12,18 46.600.973,00 64,72 25.399.027,00 35,28
005.01.01.1066.994.002. E.522112 Belanja Langganan Telepon 24.000.000,00 2.365.053,00 9,85 367.409,00 1,53 2.732.462,00 11,39 21.267.538,00 88,61
005.01.01.1066.994.002. E.522113 Belanja Langganan Air 7.200.000,00 3.028.980,00 42,07 528.300,00 7,34 3.557.280,00 49,41 3.642.720,00 50,59
005.01.01.1066.994.002. F JASA POS / GIRO / SERTIFIKAT
005.01.01.1066.994.002. F.521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 10.000.000,00 8.518.059,00 85,18 1.400.360,00 14,00 9.918.419,00 99,18 81.581,00 0,82
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 254.220.000,00 193.402.437,00 76,08 48.288.033,00 18,99 241.690.470,00 95,07 12.529.530,00 4,93
005.01.01.1066.994.011 Perjalanan Dinas 43.710.000,00 30.550.000,00 69,89 11.115.000,00 25,43 41.665.000,00 95,32 2.045.000,00 4,68
005.01.01.1066.994.011. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.011. A.524119 Belanja Perjalanan Lainnya 43.710.000,00 30.550.000,00 69,89 11.115.000,00 25,43 41.665.000,00 95,32 2.045.000,00 4,68
005.01.01.1066.994.012 Pelantikan / Pengambilan Sumpah Jabatan 2.400.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.400.000,00 100,00
005.01.01.1066.994.012. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.012. A.521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 2.400.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.400.000,00 100,00
005.01.01.1066.994.013
Pengadaan Makanan / Minuman penambah daya
tahan tubuh / Uang makan PNS
4.800.000,00 4.000.000,00 83,33 800.000,00 16,67 4.800.000,00 100,00 0,00 0,00
005.01.01.1066.994.013. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.013. A.521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 4.800.000,00 4.000.000,00 83,33 800.000,00 16,67 4.800.000,00 100,00 0,00 0,00
005.01.01.1066.994.014
Poliklinik / Obat - obatan (termasuk honorarium
Dokter dan Perawat)
1.200.000,00 513.000,00 42,75 615.000,00 51,25 1.128.000,00 94,00 72.000,00 6,00
31
005.01.01.1066.994.014. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.014. A.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1.200.000,00 513.000,00 42,75 615.000,00 51,25 1.128.000,00 94,00 72.000,00 6,00
005.01.01.1066.994.015 Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai 10.400.000,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00
005.01.01.1066.994.015. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.015. A.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 10.400.000,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00
005.01.01.1066.994.016
Pengadaan Toga / Pakaian Kerja Sopir / Pesuruh /
Perawat / Dokter / Satpam / Tenaga Teknis
Lainnya
1.510.000,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00
005.01.01.1066.994.016. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.016. A.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1.510.000,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00
005.01.01.1066.994.017 Operasional Perkantoran dan Pimpinan 190.200.000,00 146.429.437,00 76,99 35.758.033,00 18,80 182.187.470,00 95,79 8.012.530,00 4,21
005.01.01.1066.994.017. A tanpa sub komponen
005.01.01.1066.994.017. A.521111 Belanja Keperluan Perkantoran 144.600.000,00 108.429.437,00 74,99 28.158.033,00 19,47 136.587.470,00 94,46 8.012.530,00 5,54
005.01.01.1066.994.017. A.521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 45.600.000,00 38.000.000,00 83,33 7.600.000,00 16,67 45.600.000,00 100,00 0,00 0,00
BELANJA MODAL 1.415.000.000,00 112.849.000,00 7,98 1.235.238.000,00 87,30 1.348.087.000,00 95,27 66.913.000,00 4,73
005.01.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Mahkamah Agung
1.415.000.000,00 112.849.000,00 7,98 1.235.238.000,00 87,30 1.348.087.000,00 95,27 66.913.000,00 4,73
005.01.02.1072.995 Kendaraan Bermotor 30.000.000,00 29.950.000,00 99,83 0,00 0,00 29.950.000,00 99,83 50.000,00 0,17
005.01.02.1072.995.011 Pengadaan Kendaraan Roda 2 (dua) 30.000.000,00 29.950.000,00 99,83 0,00 0,00 29.950.000,00 99,83 50.000,00 0,17
005.01.02.1072.995.011. A tanpa sub komponen
005.01.02.1072.995.011. A.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 30.000.000,00 29.950.000,00 99,83 0,00 0,00 29.950.000,00 99,83 50.000,00 0,17
005.01.02.1072.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 64.000.000,00 62.480.000,00 97,63 0,00 0,00 62.480.000,00 97,63 1.520.000,00 2,38
005.01.02.1072.996.011 Pengadaan P.C. Unit 64.000.000,00 62.480.000,00 97,63 0,00 0,00 62.480.000,00 97,63 1.520.000,00 2,38
005.01.02.1072.996.011. A tanpa sub komponen
005.01.02.1072.996.011. A.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 64.000.000,00 62.480.000,00 97,63 0,00 0,00 62.480.000,00 97,63 1.520.000,00 2,38
005.01.02.1072.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 21.000.000,00 20.419.000,00 97,23 0,00 0,00 20.419.000,00 97,23 581.000,00 2,77
005.01.02.1072.997.011 Pengadaan Peralatan Kantor / Inventaris 21.000.000,00 20.419.000,00 97,23 0,00 0,00 20.419.000,00 97,23 581.000,00 2,77
005.01.02.1072.997.011. A tanpa sub komponen
005.01.02.1072.997.011. A.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 21.000.000,00 20.419.000,00 97,23 0,00 0,00 20.419.000,00 97,23 581.000,00 2,77
005.01.02.1072.017 Pengadaan Tanah 1.300.000.000,00 0,00 0,00 1.235.238.000,00 95,02 1.235.238.000,00 95,02 64.762.000,00 4,98
005.01.02.1072.017.011 Pengadaan Tanah 1.300.000.000,00 0,00 1.235.238.000,00 95,02 1.235.238.000,00 95,02 64.762.000,00 4,98
005.01.02.1072.017.011.531111 Belanja Modal Tanah 1.199.520.000,00 0,00 1.173.000.000,00 97,79 1.173.000.000,00 97,79 26.520.000,00 2,21
32
005.01.02.1072.017.011.531113 Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah 50.480.000,00 0,00 13.738.000,00 27,21 13.738.000,00 27,21 36.742.000,00 72,79
005.01.02.1072.017.011.531113 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 50.000.000,00 0,00 48.500.000,00 97,00 48.500.000,00 97,00 1.500.000,00 3,00
33
LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA
TAHUN 2013
SATUAN KERJA : (099107) PENGADILAN NEGERI BATANG
K/L : (005) MAHKAMAH AGUNG
UNIT ORGANISASI : (03) Badan Peradilan Umum
NO./TGL DIPA : DIPA-005.03.2.099107/2013
NO
Kode Satker. Program. Keg. Output.
Kode Akun
Uraian Pagu DIPA
Realisasi s.d bulan lalu Realisasi bulan ini Realisasi s.d bulan ini Sisa dana s.d bulan ini
Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
005.03.0300.099107 PENGADILAN NEGERI BATANG 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87
1
005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87
005.03.07.1049 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87
005.03.07.1049.001
Berkas Perkara Kasasi, PK, dan Grasi pada
Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding
yang Diselesaikan Tepat Waktu
55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87
005.03.07.1049.001.011 Penanganan Perkara 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87
005.03.07.1049.001.011. A BAHAN PERKARA PIDANA
005.03.07.1049.001.011. A.521211 Belanja Bahan 23.265.000,00 13.360.715,00 57,43 4.547.833,00 19,55 17.908.548,00 76,98 5.356.452,00 23,02
005.03.07.1049.001.011. B PENGAMANAN PERSIDANGAN
005.03.07.1049.001.011. B.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 12.375.000,00 1.900.000,00 15,35 0,00 0,00 1.900.000,00 15,35 10.475.000,00 84,65
005.03.07.1049.001.011. C BIAYA TERDAKWA
005.03.07.1049.001.011. C.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 17.010.000,00 16.090.000,00 94,59 2.850.000,00 16,75 18.940.000,00 111,35 -1.930.000,00 -11,35
005.03.07.1049.001.011. D OPERASIONAL ADMINISTRASI PERKARA
005.03.07.1049.001.011. D.524119 Belanja Perjalanan Lainnya 2.600.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.600.000,00 100,00
34
LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM LAKIP
1. Struktur Organisasi
1. KUKUH KURNIAWAN, SH
2. Hj. ARDIANI, SH
3. MOCH. ARIEF ADIKUSUMO, SH. M.Hum
4. RIDHO YUDHANTO, SH, M.Hum
5. DJOKO WIRYONO BUDHI SARWOKO, SH
9. CARTO, SH
35
2. Indikator Kinerja Utama
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang
menjadi akta perdamaian Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X
100%
Jumlah perkara yang di mediasi
Hakim Mediasi
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100%
Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
Jml perkara yang diselesaikan X 100%
Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan
perkara yang masuk)
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal
6bulan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6
bulanX 100%
Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu
maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam
jangka waktu lebih dari 6
bulan
Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X
100%
Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang
dari 6 bulan
Majelis Hakim
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
36
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang
tidakmengajukanupaya
hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X
100%
Jumlah putusan
Majelis Hakim Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas
perkara yang diajukan
kasasi dan PK yang
disampaikan secara
lengkap
Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang
lengkap X 100%
Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK
Catatan:
Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX
100%
Jml berkas perkara yang diterima
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
c. Persentase
penyampaian
pemberitahuan relaas
putusan tepat waktu,
tempat dan para pihak
Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat
waktu. X 100%
Jml putusan
Panitera/Sekretar
is dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
d. Prosentase penyitaan
tepat waktu dan tempat Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X
100%
Jumlah permohonan penyitaan dengan
Panitera/Sekretar
is dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
e. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah
perkara
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekretar
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
37
is
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara
prodeo yang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100%
Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekretar
is
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase responden
yang puas terhadap
proses peradilan
Jml responden yang puas terhadap proses peradilan X
100%
Jumlah responden yang disurvey
Ketua
Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan hasil survey
independen
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan
perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang
ditindaklanjuti X 100%
Jml permohonan eksekusi perkara perdata
Ketua Pengadilan
& Pan/Sek
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
38
3. Matriks Renstra 2015-2019
SASARAN /INDIKATOR
KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2010 2011 2012 2013 2014
Meningkatnya
penyelesaian perkara.
Peningkatan
aksepbilitas putusan
Hakim.
Peningkatan efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara.
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
Peningkatan
penyelesaian perkara.
Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
a. Persentase mediasi yang
menjadi akta perdamaian
b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
- perdata
- pidana
c. Persentase perkara yang
diselesaikan.
- perdata
- pidana
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
a. Persentase berkas yang
diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap.
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis.
c. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
pihak.
d. Prosentase penyitaan tepat
waktu dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara.
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan..
b. Persentase amar putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari
kerja sejak diputus.
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan hukum
tetap yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 0%
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
39
4. RKT 2012, 2013 & 2014
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase mediasi yang
menjadi akta perdamaian
100 %
b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
c. Persentase perkara yang
diselesaikan
100 %
d. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 6 bulan
100 %
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100 %
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang
diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
100 %
c. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
pihak
100 %
d. Prosentase penyitaan tepat
waktu dan tempat.
100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara
100 %
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
b. Persentase amar putusan
perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses
secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak
diputus
100 %
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100 %
40
5. PKT 2014
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan
akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : AMIN SOETOPO, SH
Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Batang
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : H. HISBULLAH IDRIS, SH, MHum
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Batang
Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.
Batang, 17 Januari 2014
41
PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI BATANG
TAHUN ANGGARAN 2014
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100 %
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan
100 %
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100 %
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
100 %
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan
ke Majelis
100 %
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para pihak.
100 %
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 %
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 %
4 Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam
waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
5. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 %
Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah)
Batang, 17 Januari 2014
42
6. SK Tim Penyusun LAKIP
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 05
Telp. (0285) 391103 – 391106 Fax. (0285) 391106
BATANG – 51215
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : W12.U33/ 34 /Kp.04.06/I/2014
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAKIP
PENGADILAN NEGERI BATANG
TAHUN 2013
Membaca : a. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
b. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang baik dan terancana perlu dibentuk Tim
Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Batang ;
b. Bahwa yang namanya tersebut dalam Surat Keputusan ini
(terlampir) di pandang cakap dan mampu melaksanakan tugas-
tugasnya tersebut diatas.
Mengingat : Peraturan-peraturan yang berlaku dengan keputusan tersebut ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Menunjuk yang namanya tertera pada Surat keputusan ini
(terlampir) di pandang cakap dan mampu melaksanakan tugas
sebagai Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Batang.
KEDUA : Kepada mereka yang ditunjuk sebagai Tim Penyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 pada
Pengadilan Negeri Batang diberi tugas dan tanggung jawab guna
43
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan tersebut diatas.
KETIGA : Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk
diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : BATANG
Pada tanggal : 17 Januari 2014
44
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 05
Telp. (0285) 391103 – 391106 Fax. (0285) 391106
Email : pn_batang@yahoo.com
BATANG – 51215
DAFTAR NAMA TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013
NO NAMA NIP
PANGKAT / GOL.
RUANG JABATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
1
MUHAMAD ERVAN RULIDARTONO, SH.,
MH.
19700215 198903 1
002
Penata (III/c) Wakil Sekretaris
-
2 SUNARNO, A.Md.
19800714 200904 1
004
Pengatur Tk.I (II/d) Staf Keuangan / Operator SAKPA
-
3 RULY MOKH. KHOLISON, A.Md. - - Pramubakti / Operator SIMAK - BMN
-
Batang, 17 Januari 2014
45
INDIKATOR KERJA UTAMA
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang
Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com
46
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnya
penyelesaian
perkara
f. Persentase mediasi yang
menjadi akta perdamaian
Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X
100%
Jumlah perkara yang di mediasi
Hakim Mediasi
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
g. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100%
Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
h. Persentase perkara yang
diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
Jml perkara yang diselesaikan X 100%
Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan
perkara yang masuk)
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
i. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6bulan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6
bulanX 100%
Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu maksimal 6
bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
j. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan
47
waktu lebih dari 6 bulan Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X 100%
Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari
6 bulan
Panitera/Sekret
aris
Tahunan
2. Peningkatan
aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang
tidakmengajukanupaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X
100%
Jumlah putusan
Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
3. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
f. Persentase berkas perkara
yang diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara
lengkap
Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang
lengkap X 100%
Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK
Catatan:
Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
g. Persentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX
100%
Jml berkas perkara yang diterima
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
h. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
pihak
Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat
waktu. X 100%
Panitera/Sekret
aris dan Juru
Sita
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
48
Jml putusan
i. Prosentase penyitaan tepat
waktu dan tempat
Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X
100%
Jumlah permohonan penyitaan dengan
Panitera/Sekret
aris dan Juru
Sita
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
j. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara
Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah
perkara
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
4. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
peradilan (acces
to justice)
c. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100%
Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakim
dan
Panitera/Sekret
aris
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan
d. Persentase responden yang
puas terhadap proses
peradilan
Jml responden yang puas terhadap proses peradilan X
100%
Jumlah responden yang disurvey
Ketua
Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan hasil survey
independen
5. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata
yang berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang
ditindaklanjuti X 100%
Jml permohonan eksekusi perkara perdata
Ketua
Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan Bulanan dan Laporan
Tahunan penetapan target
dihitung sejak 2 thn yg lalu
49
PENGADILAN NEGERI BATANG
JL. Brigjend Slamet Riyadi No. 05
Telp. (0285) 391103 – 391106 Fax.(0285) 391103
Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang @yahoo.com
BATANG - 51215
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BATANG.
NOMOR :W12-U33/ 32 /OT/SK/I/2013
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN NEGERI BATANG
KETUA PENGADILAN NEGERI BATANG
Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan
pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU) Instansi Pemerintah;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
2. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman.
3. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang- undang Nomor : 2
Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.
5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2004-2009.
6. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja.
7. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005
tentang Sekretariat Mahkamah Agung.
8. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005
tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.
50
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI
BATANG TENTANG PENETAPAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG
2014.
Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam
lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang
digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia,
untuk menetapkan rencana kinerja tahunan,
menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun
dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan
akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian
kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis
Mahkamah Agung Republik Indonesia 2015-2019.
Kedua : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi
terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada
Pengadilan Tinggi Semarang
Ketiga : Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan
keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang
diberikan tugas untuk :
a. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan
ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan
Negeri Batang
b. Melakukan review atas capaian kinerja setiap
satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan
informasi yang disajikan dalam laporan
akuntabilitas kinerja.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : BATANG
Pada Tanggal: 20 Januari 2014.
51
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang
Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com
52
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan
akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : AMIN SOETOPO, SH
Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Batang
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : H. HISBULLAH IDRIS, SH, MHum
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Batang
Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan
sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian terget kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil
tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.
Batang, 17 Januari 2014
53
PENETAPAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI BATANG
TAHUN ANGGARAN 2014
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara f. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian
100%
g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100%
h. Persentase perkara yang diselesaikan 100%
i. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100%
j. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
100%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
f. Persentase berkas yang diajukan kasasi
dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
g. Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis
100%
h. Persentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak.
100%
i. Prosentase penyitaan tepat waktu dan
tempat
100%
j. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100%
4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
b. Persentase amar putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100%
100%
5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
b. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
100%
Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah)
Batang, 17 Januari 2014
54
RENCANA KERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang
Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com
55
RENCANA KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN NEGERI BATANG
TAHUN ANGGARAN 2015
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
f. Persentase mediasi yang menjadi
akta perdamaian
100%
g. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100%
h. Persentase perkara yang diselesaikan 100%
i. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100%
j. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
100%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
f. Persentase berkas yang diajukan
kasasi dan PK yang disampaikan
secara lengkap
100%
g. Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis
100%
h. Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat
waktu, tempat dan para pihak
100%
i. Prosentase penyitaan tepat waktu dan
tempat.
100%
j. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100%
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
c. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan
d. Persentase amar putusan perkara
100%
56
(acces to justice) yang menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1 hari kerja
sejak diputus
90%
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100%
Batang, 17 Januari 2014
57
KATA PENGANTAR
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019
PENGADILAN NEGERI BATANG
PENGADILAN NEGERI BATANG
Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang
Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com
58
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis
(Renstra) Pengadilan Negeri Batang 2015-2019.
Pengadilan Negeri Batang adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang
bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan
sekaligus merupakan kawal depan ( vrovost) Mahkamah Agung yang berada di
propinsi Jawa Tengah
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-
Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pada undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan
kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga
bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan
transparan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Batang.
Batang, 17 Januari 2014
59
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum 1
1.2. Potensi dan Permasalahan 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi 5
2.2. Misi 5
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 5
2.4. Program dan Kegiatan 7
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Negeri Batang 9
BAB IV PENUTUP 10
LAMPIRAN
Matrik Rencana Strategis Pengadilan Negeri Batang
60
BAB I – PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran
Pengadilan Negeri Batang dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang
Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Batang
merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung Republik
Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan
Negeri Batang sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara yang masuk di tingkat pertama.
Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
bersinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
pada lingkungan Pengadilan Negeri Batang Rencana Strategis ini dijabarkan ke
dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana
Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh
sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta
memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Negeri Batang baik
lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis.
Pengadilan Negeri Batang dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah
untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia
sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.
61
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Negeri Batang mencakup hal-hal yang memang sudah diatur
dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan
kemudian, mencakup:
1. Merupakan voorvost (kawal depan) di wilayah propinsi Jawa Tengah
2. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan
mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Negeri Batang
3. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Negeri Batang.
selaku Pengadilan Tingkat Pertama
B. Kelemahan (Weaknesa)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Negeri Batang dirinci dalam beberpa
aspek:
1. Aspek Proses Peradilan
• Putusan Pengadilan Negeri Batang belum dapat diunduh/ diakses cepat oleh
masyarakat
• Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Batang
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
• Pengadilan Negeri Batang belum mempunyai kewenangan untuk merekrut
pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan
• Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Negeri Batang
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
• Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja
• Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi
informasi
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
• Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi
5. Aspek Sarana dan Prasarana
• Anggaran yang diterima Pengadilan Negeri Batang dari pusat belum sesuai
dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan
C. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Pengadilan Negeri Batang
untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
62
1. Aspek Proses Peradilan
• Adanya website Pengadilan Negeri Batang yang memberikan informasi
kepada masyarakat tentang alur proses berperkara
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
• Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan
kinerja
• Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan
Negeri Batang maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
• Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk
internal maupun eksternal ke pengadilan negeri sewilayah hukum Pengadilan
.....................
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
• Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan diwilayah hukum
Pengadilan Negeri Batang
5. Aspek Sarana dan Prasarana
• Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Negeri Batang
berupa internet, website Pengadilan Negeri Batang.
D. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Batang yang akan
dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan
sebagaimana yang diharapkan.
1. Aspek Proses Peradilan
• Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
• Personil di Pengadilan Negeri Batang belum seluruhnya menguasai visi dan
misi Pengadilan Negeri Batang
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
• Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat
peradilan
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
63
• Adanya letak Pengadilan yang jauh di daerah, sehingga pengiriman
administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Negeri Batang
membutuhkan waktu lebih lama
5. Aspek Sarana dan Prasarana
• Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak
sesuai dengan kebutuhan
64
BAB II – VISI, MISI, TUJUAN
2.1. VISI
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Batang Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen
bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Batang. diselaraskan denga arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional
yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang
(RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 –
2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun
2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri
Batang Visi Pengadilan Negeri Batang.mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI
adalah sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI BATANG YANG AGUNG”
2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Batang, adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
65
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Negeri Batang
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Batang adalah sebagai berikut
:
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa PengadilanNegeri Batang dapat memenuhi butir 1 dan 2 di
atas
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Batang adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
dengan digambarkan sebagai berikut :
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
dengan digambarkan sebagai berikut :
66
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
d. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata
- Pidana
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 6 bulan
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
k. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
l. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan
ke Majelis
m. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para pihak
n. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
o. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
e. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
f. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian
masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata
yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Batang
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program
dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi
perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Negeri Batang dalam pelaksanaan Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
67
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata,
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata,
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan
prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana
di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
68
BAB III – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN NEGERI BATANG
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Negeri Batang menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut
:
1. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan
dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana,
transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan
integritas sumber daya aparatur peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja :
• Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi
sesuai dengan kompetensi
• Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin
berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa
keadilan masyarakat.
• Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
• Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi
informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak
dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
• Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
• Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan
publik
69
BAB IV – PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Negeri Batang tahun 2015-2019 diarahkan untuk
merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan
lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra
ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah,
peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan
selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang
diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Negeri Batang harus terus disempurnakan dari waktu
kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan.
Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam
melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Negeri
Batang memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan
dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi
Pengadilan Negeri Batang dapat terwujud dengan baik.
70
LAKIP PN Batang 2013
LAKIP PN Batang 2013

More Related Content

What's hot

Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansiPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansiTiaApriani3
 
Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Taufiq Arrahman
 
tugas perpajakan
tugas perpajakan tugas perpajakan
tugas perpajakan DESTINA21
 
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)LaylaHanifah
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmtemanna #LABEDDU
 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogoragung aryawiguna
 
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010Usman Yasin
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagKutsiyatinMSi
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorGheaRamadhani
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...CaeCaew
 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORFaishalIhsanudin
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Ye Si
 
Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015fionarazqa
 
Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016Buya Fachriy
 

What's hot (20)

Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansiPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor 4 a akuntansi
 
Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012Permenpan nomor 35 tahun 2012
Permenpan nomor 35 tahun 2012
 
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
 
tugas perpajakan
tugas perpajakan tugas perpajakan
tugas perpajakan
 
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
 
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
Laporan BPK APBD Kota Bengkulu Tahun 2010
 
Naskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenagNaskah dinas kemenag
Naskah dinas kemenag
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 
Bab iii fix
Bab iii fixBab iii fix
Bab iii fix
 
Konsep audit
Konsep auditKonsep audit
Konsep audit
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012
 
Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015
 
Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016
 
LAKIP RUDENIM FIX.pdf
LAKIP RUDENIM FIX.pdfLAKIP RUDENIM FIX.pdf
LAKIP RUDENIM FIX.pdf
 

Similar to LAKIP PN Batang 2013

Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Lakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatLakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatppbkab
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Revisi isi l kj ip indag 2015
Revisi isi l kj ip indag 2015Revisi isi l kj ip indag 2015
Revisi isi l kj ip indag 2015fionarazqa
 
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAULAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAUNo Offense
 
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...Heru Fernandez
 
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintahAkuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintahAry Efendi
 
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014fionarazqa
 
Edit lakip
Edit lakipEdit lakip
Edit lakip54tri4
 
LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009Usman Yasin
 
LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009Usman Yasin
 
Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016BBPP_Batu
 
Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016BBPP_Batu
 

Similar to LAKIP PN Batang 2013 (20)

Lakip tahun 2012
Lakip   tahun 2012Lakip   tahun 2012
Lakip tahun 2012
 
Lakip pemko
Lakip pemkoLakip pemko
Lakip pemko
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Lakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatLakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharat
 
Permenpan 25 th 2012 tentang lakip
Permenpan 25 th 2012 tentang lakipPermenpan 25 th 2012 tentang lakip
Permenpan 25 th 2012 tentang lakip
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Revisi isi l kj ip indag 2015
Revisi isi l kj ip indag 2015Revisi isi l kj ip indag 2015
Revisi isi l kj ip indag 2015
 
Lakin bptp sumsel 2019
Lakin bptp sumsel 2019Lakin bptp sumsel 2019
Lakin bptp sumsel 2019
 
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAULAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
 
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman  Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
Implementasi PP No. 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pe...
 
3287547.pdf
3287547.pdf3287547.pdf
3287547.pdf
 
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintahAkuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
Akuntabilitas ptgjwbn keu instansi pemerintah
 
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
 
Edit lakip
Edit lakipEdit lakip
Edit lakip
 
LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009
 
Lakin bptp sumsel 2018
Lakin bptp sumsel 2018Lakin bptp sumsel 2018
Lakin bptp sumsel 2018
 
Laporan kinerja instansi pemerintah
Laporan kinerja instansi pemerintahLaporan kinerja instansi pemerintah
Laporan kinerja instansi pemerintah
 
LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009LKPD Bengkulu Tengah 2009
LKPD Bengkulu Tengah 2009
 
Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016Laporan IKM Semester II Tahun 2016
Laporan IKM Semester II Tahun 2016
 
Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016Laporan IKM semester II th 2016
Laporan IKM semester II th 2016
 

LAKIP PN Batang 2013

  • 1. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI BATANG PENGADILAN NEGERI BATANG Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com BATANG 51215 1
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Petunjuknya Pengadilan Negeri Batang telah selesai menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013 sebagaimana surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 503/SEK/KU.01/12/2013 tanggal 16Desember 2013 perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk tanggung jawab dalam akuntabilitas, transparansi dan pencapaian kinerja yang mengacu kepada Rencana Strategis / Renstra Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013. Dengan diterbitkannya LAKIP Pengadilan Negeri Batang tahun 2013 ini diharapkan adanya suatu langkah yang nyata dalam meningkatkan Kinerja Lembaga Pengadilan Negeri Batang sebagai lembaga peradilan Tingkat Pertama di Kabupaten Batang. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013 ini tentu masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran-saran untuk penyempurnaannya. Demikian LAKIP Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Negeri Batang disusun semoga dapat menjadi sarana pendukung dalam peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Batang, 17 Januari 2014 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i IKHTISAR EKSEKUTIF........................................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4 A. Latar Belakang.................................................................................................................... 4 B. Tugas Pokok dan Fungsi.................................................................................................... 5 C. Sistematika Penyajian ....................................................................................................... 5 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................................... 6 A. Rencana Strategis 2015-2019............................................................................................. 6 1.Visi dan Misi ................................................................................................................... 6 2.Tujuan dan sasaran Strategis ......................................................................................... 7 3.Program Utama dan Kegiatan Pokok.............................................................................. 8 B. Rencana Kinerja Tahunan 2014........................................................................................ 11 C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2014 ............................................ 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA....................................................................................... 15 A. Pengukuran Kinerja............................................................................................................ 15 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja............................................................................................ 16 BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 20 A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 20 B. Saran – saran...................................................................................................................... 20 BAB V LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2014 dan 2015 4. Penetapan Kinerja Tahun 2014 5. Pengukuran Kinerja Tahun 2013 6. Matriks Rencana Strategis 2015-2019 7. SK Tim Penyusun Laporan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah 3
  • 4. IKHTISAR EKSEKUTIF Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013 adalah merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban dalam memberikan Laporan Akuntabilitas Kinerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan. LAKIP tahun 2013 ini sekaligus juga dalam rangka memenuhi amanah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dab Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP intinya adalah melaporkan “ Pencapaian Kinerja “ (Performance Result) selama tahun 2013 yang sepenuhnya mengacu pada rencana strategis (Strategic Plan) Pengadilan Negeri Batang. Pengadilan Negeri Batang menetapkan empat sasaran strategis yang ditunjang dengan anggaran yang meliputi anggaran pembangunan dan anggaran rutin. Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil kinerja Pengadilan Negeri Batang selama kurun waktu tahun 2013 telah berusaha memenuhi 4 (empat) sasaran strategis, yang pengukurannya dengan melihat sasaran, indikator sasaran, target yang diinginkan, realisasi, pencapaian target. Tugas Pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang adalah menyelesaikan perkara ditingkat Pertama bagi masyarakat pencari keadilan. Tugas tersebut belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena ada beberapa kendala, diantaranya masih adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) baik secara kualitas dan kuantitas. Pengadilan Negeri Batang akan selalu berusaha meningkatkan kualitas kinerja disemua sektor / satuan kerja dibawahnya sehingga dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan dalam rangka turut serta memberikan pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan. 4
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Setiap Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang bertujuan untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik. Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada hasil, yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan Sistem AKIP tersebut, setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Perfomance Accountability Report). Kekuasaan Kehakiman seperti disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekusaan Kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia dan penyelenggaraannya disebutkan dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 yaitu dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan peradilan yang berada dibawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Menurut Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 49 tahun 2009 tentang Peradilan Umum serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 Tentang 5
  • 6. Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung. Peradilan Umum adalah suatu lembaga yang resmi, sejajar dan setara dengan badan peradilan lainnya yang ada di Negara Republik Indonesia. Pengadilan Negeri Batang sebagai lembaga peradilan umum tingkat pertama dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia berkewajiban menyususn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hal ini dilakukan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pengadilan Negeri Batang merupakan lingkungan peradilan umum dibawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan Negeri Batang bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk ditingkat pertama dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Batang. C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Batang selama tahun 2013 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. LAKIP disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menggambarkan secara ringkas mengenai latar belakang, , tugas dan fungsi, serta Struktur penyajian ; Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi Rencana Strategis 2015-2019, Rencana Kinerja Tahunan 2013, Perjanjian Kinerja Tahun 2014; Bab III Akuntabilitas Kinerja meliputi pengukuran kinerja dan analisis akuntabilitas kinerja. Bab IV Penutup, meliputi, kesimpulan dan saran-saran ; Bab V Lampiran meliputi Struktur Organisasi, Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja 2015, Penetapan Kinerja Tahun 2014, Pengukuran Kinerja Tahun 2013,Matriks Rencana Strategis 2015-2019 dan SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; 6
  • 7. BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Negeri Batang Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Pengadilan Negeri Batang diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang Adapun visi dari Pengadilan Negeri Batang adalah: “TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI BATANG YANG AGUNG” Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Batang menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan serta keadilan masyarakat. 2. Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan independent dari campur tangan pihak lain. 3. Memperbaiki akses pelayanan dibidang Peradilan kepada masyarakat. 4. Memperbaiki kualitas input internal input pada proses Peradilan. 5. Mewujudkan intitusi Peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan dihormati. 6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri tidak memihak dan transparan. 7. Melaksanakan tugas peradilan dengan berbasis kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan Sesuai dengan visi dan misi diatas, dimana dituntut agar Pengadilan Negeri Batang harus dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan sebagai berikut : a. Terwujudnya tertib administrasi peradilan dalam melaksanakan tugas Pengadilan Negeri Batang. b. Terwujudnya aparatur peradilan yang memiliki integritas dan moralitas yang tinggi. 7
  • 8. c. Terwujudnya pelayanan hukum bagi masyarakat pencari keadilan dengan efektif, efisien dan berkualitas. d. Terwujudnya administrasi kesekretariatan yang dapat mendukung tugas pokok Pengadilan Negeri Batang e. Terwujudnya keterbukaan informasi di Pengadilan Negeri Batang Sasaran, Terlaksananya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang yang ada dibawahnya adalah dalam kapasitas untuk membantu pencapaian kinerja lembaga. Pelaksanaan tugas secara intensif dituangkan menjadi sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Pengadilan Negeri Batang dalam tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Tercapainya kemampuan teknis aparatur Pengadilan Negeri Batang dalam penyelesaian perkara. 2. Tercapainya penyelesaian administrasi perkara secara tertib dan tepat waktu. 3. Tercapainya pelaksanaan administrasi kesekretariatan yang baik dan benar. 4. Tercapainya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional. 5. Tercapainya keterbukaan informasi peradilan yang dapat diakses oleh masyarakat. Program dan Kegiatan pokok Bentuk dan Pelaksanaan Program Utama didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai dalam sasaran strategis. Bentuk-bentuk program berdasarkan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Penyelesaian perkara (dalam hal menerima, memeriksa, dan memutus perkara) Salah satu isu yang mengemuka dimasyarakat mengenai peradilan adalah penyelesaian perkara. Pengadilan Negeri sebagai salah satu pelaksana kekuasaan Pengadilan tingkat pertama dibawah Mahkamah Agung telah melakukan serangkaian upaya untuk mengatasi percepatan perkara, namun jumlah perkara baru yang masuk setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu Pengadilan Negeri Batang memandang perlu untuk membuat “program peningkatan penyelesaian perkara” dengan mengacu kepada : a. Prosentase sisa perkara yang telah diselesaikan; b. Prosentase perkara yang telah diminutasi; c. Prosentase perkara yang telah diputus tidak lebih dari 6 (enam) bulan. 2. Peningkatan pemberian putusan yang seadil-adilnya bagi masyarakat pencari keadilan’ Permasalahan selanjutnya yang mengemuka dimasyarakat mengenai peradilan adalah pemberian putusan. Pengadilan Negeri Batang telah melakukan serangkaian 8
  • 9. upaya untuk mengatasi pemberian Putusan yang kurang adil bagi masyarakat. Oleh karena itu Pengadilan Negeri Palangka Raya memandang perlu untuk membuat “program peningkatan pemberian putusan yang seadil-adilnya bagi masyarakat pencari keadilan” dengan mengacu kepada Prosentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum.(banding, kasasi, PK) 3. Peningkatan Tertib administrasi perkara Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian pula dengan Pengadilan Negeri Batang dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya. Maka Pengadilan Negeri Batang memandang perlu untuk membuat program Peningkatan Tertib administrasi perkara dengan mengacu kepada : a. Prosentase perkara yang telah diregister b. Prosentase perkara yang telah dilimpahkan ke Majelis c. Prosentase pemberitahuan pemanggilan sidang secara patut d. Prosentase penyampaian pemberitahuan putusan verstek secara patut; e. Prosentase penyampaian perkara banding, kasasi, PK kepada para pihak secara patut f. Prosentase penyitaan secara patut g. Prosentase eksekusi secara patut 4. Peningkatan upaya penyelesain Mediasi Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa, dan memutus perkara tetapi juga harus diikuti dengan upaya mendamaikan para pihak dengan cara mediasi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan mediasi dapat diukur dengan mengacu kepada Prosentase mediasi yang diselesaikan. 5. Peningkatan Kualitas SDM Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Pengadilan Negeri Batang sangat diperlukan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal guna menumbuhkan kepercayaan kepada aparatur Pengadilan Negeri Palangka Raya dalam menegakan supremasi hukum dan keadilan. Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mengacu kepada: a. Prosentase Pegawai yang lulus Diklat Teknis yudisial b. Prosentase pegawai yang lulus Diklat Non Yudisial c. Prosentase pegawai yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik 6. Peningkatan keterbukaan informasi melalui website Pengadilan Negeri Batang Didalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses 9
  • 10. transparansi kinerja peradilan maka telah diterbitkan Surat Keputusan yakni KMA I- 144/KMA/2010 Jo. SK KMA Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang keterbukaan Informasi Pada Badan Peradilan, maka masyarakat dapat dengan mudah dan leluasa untuk mendapatkan informasi tentang peradilan. Untuk mencapai program tersebut diatas dapat mengacu kepada: a. Prosentase mengenai keadaan perkara yang dapat dipublikasikan b. Prosentase mengenai Barang Milik Negara (BMN) yang telah dimiliki c. Prosentase mengenai anggaran yang telah diserap 7. Peningkatan Disiplin Pegawai Peningkatan Disiplin pegawai Pengadilan Negeri Batang sangat diperlukan guna mencapai visi dan misi serta program yang telah ditentukan. Dalam Program peningkatan Disiplin pegawai dapat mengacu kepada : d. Prosentase Pegawai datang dan pulang kantor tepat waktu e. Prosentase pengiriman laporan tepat waktu A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG Pengadilan Negeri Batang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Negeri Batang Nomor : W12.U33/32/OT/SK/I/2014 tanggal 20 Januari 2014, dapat dilihat sebagai berikut : KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan • Perdata • Pidana c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan • Perdata • Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan : • Perdata • Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : • Banding • Kasasi Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 10
  • 11. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Batang menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Batang, sebagai berikut : NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian. 100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. 100% e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. 100% 2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 3 Peningkatan a. Persentase berkas yang 11
  • 12. efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 100% d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 100% 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% 12
  • 13. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja. Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Batang tahun 2013, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing ‐masing dibawah ini. NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100% 100% 100% b. Persentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan  Perdata  Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan tahun ini  Perdata  Pidana 100% 100% 47% 85 % 47% 85% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% 100% 100% e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka 100% 13
  • 14. waktu lebih dari 6 bulan 100% 100% 2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 86% 51% 100% 86% 51% 100% 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100% 100% 100% b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 100% 100% 100% d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 100% 100% e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 100% 100% 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100% b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 100% 100% 100% 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Negeri Batang telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : Sasaran Strategis 1. Meningkatnya penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: 14
  • 15. SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN % a.Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 80% 80% 100% b.Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana 90% 90% 90 % 90 % 100 % 100 c.Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana 90% 90% 47 % 85 % 47 % 85 %  Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi(aturan sk mediasi) perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan. Pada tahun 2013 pengadilan Negeri Batang menerima gugatan perkara perdata sebanyak (1107) / perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang menjadi akta perdamaian hanya (0) / Nihil perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang masuk hanya sebagian kecil yang dapat diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta perdamaian. Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut: 1. Karena para pihak penggugat dan tergugat lebih menginginkan perkara mereka diajukan ke meja hijau (persidangan) dibandingkan dengan mediasi 2. Adanya pihak ketiga yang ikut campur tangan dalam masalah perkara perdata khususnya perkara gugatan 3. Karena mereka yang berperkara salah satunya tidak mau saling mengalah dan ingin menang sendiri Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian sebagai berikut: No Perkara Capaian Tahun 2011 2012 2013 1 Gugatan Perdata 0 0 0 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perkara perdata yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2011 dengan 15
  • 16. capai tahun 2012 sebanyak 0. % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 0 %.  Persentase sisa perkara yang diselesaikan: a. Perdata Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi. Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2012 sebanyak 6 (enam) perkara dan pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 6 (enam) perkara sehingga capaiannya 100 %. Penyelesaian perkara Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013 mencapai target yang ditetapkan yaitu 90 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Batang telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Gugatan Perdata 8 (100%) 8 (100%) 6 (100%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 100. % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 100 %. b. Pidana 16
  • 17. Perkara pidana yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi. Sisa perkara pidana Tahun 2012 sebanyak 55 (lima puluh lima) perkara dan pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 55 (lima puluh lima) perkara sehingga capaiannya 100%. Penyelesaian perkara pidana Tahun 2012 yang diselesaikan pada tahun 2013 mencapai target yang ditetapkan yaitu 90 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Batang telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara Pidana 35 (9,85 %) 55 (90%) 55 (90%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 9,8% dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 90 %. Grafik Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata Tahun 2013 0 10 20 30 40 50 60 Target Penyelesaian Realisasi Penyelesaian Perdata Pidana  Persentase perkara yang diselesaikan : 17
  • 18. a. Perdata Perkara gugatan perdata yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 19 perkara, diselesaikan sebanyak 9 perkara dan sisa 10 perkara capaiannya 47 %. Keadaan Perkara gugatan perdata Di Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013 NO BULAN MASUK PUTUS SISA 1. Januari 1 - 1 2. Pebruari 1 - 1 3. Maret 1 1 2 4. April - - - 5. Mei 7 2 7 6. Juni - - - 7. Juli 1 3 5 8. Agustus 1 - 6 9. September - 2 4 10. Oktober 3 1 8 11. Nopember 2 1 9 12. Desember 2 1 10 Total 19 9 53 Berdasarkan data tersebut diatas adalah sebagai berikut : Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena ada perkara perdata yang masuk akhir Tahun 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember 2013 masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. 18
  • 19. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 42,8 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 47 %. 8. Perkara pidana Perkara pidana yang masuk pada tahun 2013 sebanyak 215 perkara, diselesaikan sebanyak 183 perkara dan sisa 32 perkara capaiannya 85 %  Keadaan Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri Batang Tahun 2013 No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 29 5 24 2. Pebruari 16 12 28 3. Maret 13 16 25 4. April 18 10 33 5. Mei 25 19 39 6. Juni 20 18 41 7. Juli 16 17 40 8. Agustus 7 14 33 9. September 22 17 38 10. Oktober 12 23 27 11. Nopember 23 17 33 12. Desember 14 15 32 Total 215 183 32 Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini, antara lain karena banyak perkara yang masuk pada akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. PERKARA 2011 2012 2013 MASUK SELESAI CAPAIAN % MASUK SELESAI CAPAIAN % MASUK SELESAI CAPAIAN % Perdata 14 8 (57,1%) 14 6 (42,8%) 19 9 (47 %) 19
  • 20. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut : Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 82 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 85 %. Grafik Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata Tahun 2013 0 50 100 150 200 250 Perkara yang Di Register Target Penyelesaian Realisasi Penyelesaian Perdata Pidana  Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. Berdasarkan SK KMA nomor KMA/001/SK/1991 tentang ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara diterima apabila lebih dari 6 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa. Perkara 2011 2012 2013 Masuk Selesai Capaian % Masuk Selesai Capaian % Masuk Selesai Capaian% Pidana 398 353 88 % 317 262 82 % 215 183 85 % 20
  • 21. a. Perkara Perdata Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dalam perkara perdata : No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 1 - 1 2. Pebruari 1 - 1 3. Maret 1 1 2 4. April - - - 5. Mei 7 2 7 6. Juni - - - 7. Juli 1 3 5 8. Agustus 1 - 6 9. September - 2 4 10. Oktober 3 1 8 11. Nopember 2 1 9 12. Desember 2 1 10 Total 19 9 53 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa sisa perkara tahun 2013 sebanyak 10 perkara tetapi perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan berdasarkan data-data dari Bagian Perdata terinci sebagai berikut : untuk perkara dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 7 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 3 perkara sehingga pencapaianya perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan persentasenya adalah 70 %. Hal ini dikarenakan : dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut : 21
  • 22. Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara Perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan (69 %) (75%) (70%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 75% dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 70%. 2.Perkara Pidana Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dalam perkara Pidana : No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 29 5 24 2. Pebruari 16 12 28 3. Maret 13 16 25 4. April 18 10 33 5. Mei 25 19 39 6. Juni 20 18 41 7. Juli 16 17 40 8. Agustus 7 14 33 9. September 22 17 38 10. Oktober 12 23 27 11. Nopember 23 17 33 12. Desember 14 15 32 Total 215 183 32 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa sisa perkara pidana tahun 2013 sebanyak 32 perkara tetapi perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan berdasarkan data-data dari Bagian Kepaniteraan Pidana terinci sebagai berikut : untuk sisa perkara dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 32 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak (0) perkara, karena sebagian perkara pidana yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang dibulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2013, sehingga masih ada waktu 22
  • 23. untuk menyelesaikan sisa perkara pidana di tahun 2014, sehingga pencapaianya perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan persentasenya adalah 70 % Hal ini dikarenakan : masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara Pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan (78 %) (75%) 70 % Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak (75%) dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak (70) %. Grafik Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata 0 10 20 30 40 50 60 Perkara Di Register Target Penyelesaian Realisasi Penyelesaian Perdata Pidana  Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. a. Perkara Perdata Berdasarkan data-data laporan di bagian Kepaniteraan perdata perkara yang diselesaikan melebihi jangka waktu 6 bulan sebanyak 3 perkara.Sehingga pencapaian prosentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan pencapaiannya adalah 15 %. Hal ini karenakan : 23
  • 24. dalam taraf pemeriksaan banyak para pihak yang masuk didalam gugatan perkara perdata bertempat tinggal di luar kota, sehingga relaas panggilan membutuhkan waktu yang terlalu lama dan dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi membutuhkan waktu yang sangat lama agar Majelis Hakim dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar, Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih 6 bulan (10 %) (5%) (15) % Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 5% dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 15%. b.Perkara Pidana Berdasarkan data-data laporan di bagian Kepaniteraan pidana perkara yang diselesaikan melebihi jangka waktu lebih 6 bulan sebanyak (0) perkara.Sehingga pencapaian prosentase perkara perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan pencapaiannya adalah (0)%. Hal ini dikarenakan : dalam taraf pemeriksaan perkara pidana sangat cepat dan tidak membutuhkan waktu yang sangat lama, hal ini dikarenakan didalam perkara pidana semua bukti- bukti, saksi-saksi sudah ada dan memenihu persyaratan formil untuk pemeriksaan perkara pidana dan juga didalam perkara pidana ada terdakwa yang ditahan sehingga Majelis Hakim secepatnya untuk menyidangkan dan memproses perkara pidana agar putusan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, baik dan benar. Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara pidana yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih 6 bulan (0 %) (0%) (0%) 24
  • 25. Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak (0%) dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak (0%) Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Perkara Perdata : NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 5 pkr 3pkr 2 pkr 3 pkr 1 pkr 0 pkr 60 % 33 % 0 % Perkara Pidana : NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 25 pkr 20 pkr 2 pkr 21 pkr 12 pkr 0 pkr 84 % 60 % 0 % C. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: PERDATA  Banding.  Pada tahun 2013 jumlah perkara banding yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang sebanyak 3 (tiga) perkara dan diputus sebanyak 3 (tiga) perkara, terdiri dari:  Perkara gugatan perdata tahun 2013 yang diputus termasuk sisa perkara tahun 2012 sebanyak 15 (lima belas) perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 3 (tiga) perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum 25
  • 26. banding sebanyak 12 (dua belas) perkara sehingga prosentasenya sebanyak 80 %. Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Karena para pihak penggugat atau tergugat menerima putusan Pengadilan Negeri Batang ; 2. Juga disebabkan para pihak seperti penggugat dan tergugat sudah tidak mempunyai biaya lagi untuk mengajukan upaya hukum banding 3 Data-data dukung dari pihak penggugat atau tergugat tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan banding Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara perdata gugatan (75 %) (70%) (80 %) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 55% dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 80 %  Kasasi  Pada tahun 2013 jumlah perkara Perdata Kasasi yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang dan sisa perkara perdata kasasi tahun sebelumnya sebanyak 9 (sembilan) perkara dan diputus sebanyak 3 (tiga) perkara, terdiri dari:  Perkara banding perdata tahun 2013 termasuk sisa perkara banding tahun 2012 sebanyak 4 (empat) perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 1 (satu) perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 3 (tiga)perkara sehingga prosentasenya sebanyak 75 %. Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebagai berikut: 1. Karena para pihak penggugat atau tergugat menerima putusan Banding Pengadilan Tinggi Semarang ; 2. Juga disebabkan para pihak seperti penggugat dan tergugat sudah tidak mempunyai biaya lagi untuk mengajukan upaya hukum kasasi. 3 Data-data dukung dari pihak penggugat atau tergugat tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan kasasi. 26
  • 27. Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara banding yang tidak mengajukan kasasi (40%) (60%) (75 %) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 60 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 75 %  Peninjauan Kembali  Pada tahun 2012 jumlah perkara Perdata Peninjauan Kembali yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang sebanyak 0 perkara dan diputus sebanyak 0. perkara, terdiri dari:  Perkara Kasasi perdata tahun 2013 termasuk sisa perkara Kasasi tahun 2012 sebanyak 6 (enam) perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 0 (nol) perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 6 (enam)perkara sehingga prosentasenya sebanyak 0 %. Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sebagai berikut: 1. Karena terdakwa menerima putusan kasasi Mahkamah Agung RI ; 2.Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan peninjauan kembali. Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Sisa Perkara kasasi yang tidak mengajukan Penunjauan Kembali 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dari 27
  • 28. capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 0% dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 0% PIDANA :  Banding.  Pada tahun 2013 jumlah perkara banding yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang sebanyak 19 perkara dan diputus sebanyak 13 perkara, terdiri dari:  Perkara Pidana yang masuk di tahun 2013 dan sisa perkara pidana tahun 2012 diputus sebanyak 238 perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 19 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 219 perkara sehingga prosentasenya sebanyak 92 % Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Karena para terdakwa menerima putusan Pengadilan Negeri Batang ; 2. Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan banding Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut : Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Perkara pidana yang tidak mengajukan banding (80%) (85 %) (92%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 85 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 92 %  Kasasi  Pada tahun 2013 jumlah perkara Pidana banding yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang sebanyak 19 perkara dan sisa perkara pidana banding tahun 2012 sebanyak 1 perkara sehingga total menjadi 20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Kasasi sebanyak 12 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 6 perkara sehingga prosentasenya sebanyak 30 % Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Karena para terdakwa menerima putusan Pengadilan Tinggi Semarang 28
  • 29. 2. Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan kasasi ; Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi sebagai berikut: Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Perkara pidana yang tidak mengajukan kasasi (20%) (25 %) (30%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 25 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 30 %  Peninjauan Kembali  Pada tahun 2013 jumlah perkara Pidana kasasi yang masuk ke Pengadilan Negeri Batang sebanyak 19 perkara dan sisa perkara pidana banding tahun 2012 sebanyak 1 perkara sehingga total menjadi 20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali 0 perkara sehingga prosentasenya sebanyak 0 % Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Karena para terdakwa menerima putusan kasasi Mahkamah Agung RI 2. Data-data dukung dari terdakwa tidak komplit atau tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan peninjauan kembali ; Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut : Perkara Tahun 2011 Capaian % 2012 Capaian % 2013 Capaian % Perkara pidana yang tidak mengajukan kasasi (1%) (1 %) (0%) Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2012 sebanyak 1 % dan capai tahun 2012 dengan capaian tahun 2013 sebanyak 0 % 29
  • 30. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA TAHUN 2013 SATUAN KERJA : (097872) PENGADILAN NEGERI BATANG K/L : (005) MAHKAMAH AGUNG UNIT ORGANISASI : (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI NO./TGL DIPA : DIPA-005.01.2.097872/2013 NO Kode Satker. Program. Keg. Output. Kode Akun Uraian Pagu DIPA Realisasi s.d bulan lalu Realisasi bulan ini Realisasi s.d bulan ini Sisa dana s.d bulan ini Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % 005.01.0300.097872 PENGADILAN NEGERI BATANG 5.047.577.000,00 3.464.918.716,00 68,65 1.566.009.362,00 31,02 5.030.928.078,00 99,67 16.648.922,00 0,33 BELANJA PEGAWAI 3.150.487.000,00 3.008.175.085,00 95,48 256.536.469,00 8,14 3.264.711.554,00 103,63 -114.224.554,00 -3,63 005.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 3.632.577.000,00 3.352.069.716,00 92,28 330.771.362,00 9,11 3.682.841.078,00 101,38 -50.264.078,00 -1,38 005.01.01.1066.994 Layanan Perkantoran 3.632.577.000,00 3.352.069.716,00 92,28 330.771.362,00 9,11 3.682.841.078,00 101,38 -50.264.078,00 -1,38 005.01.01.1066.994.001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.150.487.000,00 3.008.175.085,00 95,48 256.536.469,00 8,14 3.264.711.554,00 103,63 -114.224.554,00 -3,63 005.01.01.1066.994.001. A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 005.01.01.1066.994.001. A.511111 Belanja Gaji Pokok PNS 1.044.683.000,00 1.160.079.600,00 111,05 94.525.000,00 9,05 1.254.604.600,00 120,09 -209.921.600,00 -20,09 005.01.01.1066.994.001. A.511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 30.000,00 28.871,00 96,24 1.665,00 5,55 30.536,00 101,79 -536,00 -1,79 005.01.01.1066.994.001. A.511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 77.294.000,00 83.037.590,00 107,43 7.297.410,00 9,44 90.335.000,00 116,87 -13.041.000,00 -16,87 005.01.01.1066.994.001. A.511122 Belanja Tunj. Anak PNS 23.132.000,00 25.237.650,00 109,10 2.164.646,00 9,36 27.402.296,00 118,46 -4.270.296,00 -18,46 005.01.01.1066.994.001. A.511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 22.750.000,00 15.060.000,00 66,20 1.210.000,00 5,32 16.270.000,00 71,52 6.480.000,00 28,48 005.01.01.1066.994.001. A.511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1.578.555.000,00 1.296.940.000,00 82,16 90.925.000,00 5,76 1.387.865.000,00 87,92 190.690.000,00 12,08 005.01.01.1066.994.001. A.511125 Belanja Tunj. PPh PNS 52.990.000,00 166.810.834,00 314,80 17.374.828,00 32,79 184.185.662,00 347,59 -131.195.662,00 -247,59 005.01.01.1066.994.001. A.511126 Belanja Tunj. Beras PNS 42.399.000,00 66.753.540,00 157,44 6.417.920,00 15,14 73.171.460,00 172,58 -30.772.460,00 -72,58 005.01.01.1066.994.001. A.511129 Belanja Uang Makan PNS 211.200.000,00 165.865.000,00 78,53 30.556.000,00 14,47 196.421.000,00 93,00 14.779.000,00 7,00 005.01.01.1066.994.001. A.511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 72.311.000,00 8.640.000,00 11,95 720.000,00 1,00 9.360.000,00 12,94 62.951.000,00 87,06 005.01.01.1066.994.001. A.512211 Belanja Uang Lembur 25.143.000,00 19.722.000,00 78,44 5.344.000,00 21,25 25.066.000,00 99,69 77.000,00 0,31 BELANJA BARANG OPERASIONAL 227.870.000,00 150.492.194,00 66,04 25.946.860,00 11,39 176.439.054,00 77,43 51.430.946,00 22,57 30
  • 31. 005.01.01.1066.994.002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 227.870.000,00 150.492.194,00 66,04 25.946.860,00 11,39 176.439.054,00 77,43 51.430.946,00 22,57 005.01.01.1066.994.002. A PERAWATAN GEDUNG DAN HALAMAN KANTOR 005.01.01.1066.994.002. A.523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 49.200.000,00 48.212.500,00 97,99 600.000,00 1,22 48.812.500,00 99,21 387.500,00 0,79 005.01.01.1066.994.002. B PERBAIKAN PERALATAN KANTOR 005.01.01.1066.994.002. B.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 25.870.000,00 16.523.300,00 63,87 8.742.000,00 33,79 25.265.300,00 97,66 604.700,00 2,34 005.01.01.1066.994.002. C PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 / 6 / 10 005.01.01.1066.994.002. C.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 30.000.000,00 25.531.710,00 85,11 4.450.000,00 14,83 29.981.710,00 99,94 18.290,00 0,06 005.01.01.1066.994.002. D PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 005.01.01.1066.994.002. D.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 9.600.000,00 8.483.410,00 88,37 1.087.000,00 11,32 9.570.410,00 99,69 29.590,00 0,31 005.01.01.1066.994.002. E LANGGANAN DAYA DAN JASA 005.01.01.1066.994.002. E.522111 Belanja Langganan Listrik 72.000.000,00 37.829.182,00 52,54 8.771.791,00 12,18 46.600.973,00 64,72 25.399.027,00 35,28 005.01.01.1066.994.002. E.522112 Belanja Langganan Telepon 24.000.000,00 2.365.053,00 9,85 367.409,00 1,53 2.732.462,00 11,39 21.267.538,00 88,61 005.01.01.1066.994.002. E.522113 Belanja Langganan Air 7.200.000,00 3.028.980,00 42,07 528.300,00 7,34 3.557.280,00 49,41 3.642.720,00 50,59 005.01.01.1066.994.002. F JASA POS / GIRO / SERTIFIKAT 005.01.01.1066.994.002. F.521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 10.000.000,00 8.518.059,00 85,18 1.400.360,00 14,00 9.918.419,00 99,18 81.581,00 0,82 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 254.220.000,00 193.402.437,00 76,08 48.288.033,00 18,99 241.690.470,00 95,07 12.529.530,00 4,93 005.01.01.1066.994.011 Perjalanan Dinas 43.710.000,00 30.550.000,00 69,89 11.115.000,00 25,43 41.665.000,00 95,32 2.045.000,00 4,68 005.01.01.1066.994.011. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.011. A.524119 Belanja Perjalanan Lainnya 43.710.000,00 30.550.000,00 69,89 11.115.000,00 25,43 41.665.000,00 95,32 2.045.000,00 4,68 005.01.01.1066.994.012 Pelantikan / Pengambilan Sumpah Jabatan 2.400.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.400.000,00 100,00 005.01.01.1066.994.012. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.012. A.521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 2.400.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.400.000,00 100,00 005.01.01.1066.994.013 Pengadaan Makanan / Minuman penambah daya tahan tubuh / Uang makan PNS 4.800.000,00 4.000.000,00 83,33 800.000,00 16,67 4.800.000,00 100,00 0,00 0,00 005.01.01.1066.994.013. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.013. A.521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 4.800.000,00 4.000.000,00 83,33 800.000,00 16,67 4.800.000,00 100,00 0,00 0,00 005.01.01.1066.994.014 Poliklinik / Obat - obatan (termasuk honorarium Dokter dan Perawat) 1.200.000,00 513.000,00 42,75 615.000,00 51,25 1.128.000,00 94,00 72.000,00 6,00 31
  • 32. 005.01.01.1066.994.014. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.014. A.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1.200.000,00 513.000,00 42,75 615.000,00 51,25 1.128.000,00 94,00 72.000,00 6,00 005.01.01.1066.994.015 Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai 10.400.000,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00 005.01.01.1066.994.015. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.015. A.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 10.400.000,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00 10.400.000,00 100,00 0,00 0,00 005.01.01.1066.994.016 Pengadaan Toga / Pakaian Kerja Sopir / Pesuruh / Perawat / Dokter / Satpam / Tenaga Teknis Lainnya 1.510.000,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00 005.01.01.1066.994.016. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.016. A.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1.510.000,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00 1.510.000,00 100,00 0,00 0,00 005.01.01.1066.994.017 Operasional Perkantoran dan Pimpinan 190.200.000,00 146.429.437,00 76,99 35.758.033,00 18,80 182.187.470,00 95,79 8.012.530,00 4,21 005.01.01.1066.994.017. A tanpa sub komponen 005.01.01.1066.994.017. A.521111 Belanja Keperluan Perkantoran 144.600.000,00 108.429.437,00 74,99 28.158.033,00 19,47 136.587.470,00 94,46 8.012.530,00 5,54 005.01.01.1066.994.017. A.521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 45.600.000,00 38.000.000,00 83,33 7.600.000,00 16,67 45.600.000,00 100,00 0,00 0,00 BELANJA MODAL 1.415.000.000,00 112.849.000,00 7,98 1.235.238.000,00 87,30 1.348.087.000,00 95,27 66.913.000,00 4,73 005.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 1.415.000.000,00 112.849.000,00 7,98 1.235.238.000,00 87,30 1.348.087.000,00 95,27 66.913.000,00 4,73 005.01.02.1072.995 Kendaraan Bermotor 30.000.000,00 29.950.000,00 99,83 0,00 0,00 29.950.000,00 99,83 50.000,00 0,17 005.01.02.1072.995.011 Pengadaan Kendaraan Roda 2 (dua) 30.000.000,00 29.950.000,00 99,83 0,00 0,00 29.950.000,00 99,83 50.000,00 0,17 005.01.02.1072.995.011. A tanpa sub komponen 005.01.02.1072.995.011. A.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 30.000.000,00 29.950.000,00 99,83 0,00 0,00 29.950.000,00 99,83 50.000,00 0,17 005.01.02.1072.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 64.000.000,00 62.480.000,00 97,63 0,00 0,00 62.480.000,00 97,63 1.520.000,00 2,38 005.01.02.1072.996.011 Pengadaan P.C. Unit 64.000.000,00 62.480.000,00 97,63 0,00 0,00 62.480.000,00 97,63 1.520.000,00 2,38 005.01.02.1072.996.011. A tanpa sub komponen 005.01.02.1072.996.011. A.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 64.000.000,00 62.480.000,00 97,63 0,00 0,00 62.480.000,00 97,63 1.520.000,00 2,38 005.01.02.1072.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 21.000.000,00 20.419.000,00 97,23 0,00 0,00 20.419.000,00 97,23 581.000,00 2,77 005.01.02.1072.997.011 Pengadaan Peralatan Kantor / Inventaris 21.000.000,00 20.419.000,00 97,23 0,00 0,00 20.419.000,00 97,23 581.000,00 2,77 005.01.02.1072.997.011. A tanpa sub komponen 005.01.02.1072.997.011. A.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 21.000.000,00 20.419.000,00 97,23 0,00 0,00 20.419.000,00 97,23 581.000,00 2,77 005.01.02.1072.017 Pengadaan Tanah 1.300.000.000,00 0,00 0,00 1.235.238.000,00 95,02 1.235.238.000,00 95,02 64.762.000,00 4,98 005.01.02.1072.017.011 Pengadaan Tanah 1.300.000.000,00 0,00 1.235.238.000,00 95,02 1.235.238.000,00 95,02 64.762.000,00 4,98 005.01.02.1072.017.011.531111 Belanja Modal Tanah 1.199.520.000,00 0,00 1.173.000.000,00 97,79 1.173.000.000,00 97,79 26.520.000,00 2,21 32
  • 33. 005.01.02.1072.017.011.531113 Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah 50.480.000,00 0,00 13.738.000,00 27,21 13.738.000,00 27,21 36.742.000,00 72,79 005.01.02.1072.017.011.531113 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 50.000.000,00 0,00 48.500.000,00 97,00 48.500.000,00 97,00 1.500.000,00 3,00 33
  • 34. LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA TAHUN 2013 SATUAN KERJA : (099107) PENGADILAN NEGERI BATANG K/L : (005) MAHKAMAH AGUNG UNIT ORGANISASI : (03) Badan Peradilan Umum NO./TGL DIPA : DIPA-005.03.2.099107/2013 NO Kode Satker. Program. Keg. Output. Kode Akun Uraian Pagu DIPA Realisasi s.d bulan lalu Realisasi bulan ini Realisasi s.d bulan ini Sisa dana s.d bulan ini Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % 005.03.0300.099107 PENGADILAN NEGERI BATANG 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87 1 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87 005.03.07.1049 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87 005.03.07.1049.001 Berkas Perkara Kasasi, PK, dan Grasi pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang Diselesaikan Tepat Waktu 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87 005.03.07.1049.001.011 Penanganan Perkara 55.250.000,00 31.350.715,00 56,74 7.397.833,00 13,39 38.748.548,00 70,13 16.501.452,00 29,87 005.03.07.1049.001.011. A BAHAN PERKARA PIDANA 005.03.07.1049.001.011. A.521211 Belanja Bahan 23.265.000,00 13.360.715,00 57,43 4.547.833,00 19,55 17.908.548,00 76,98 5.356.452,00 23,02 005.03.07.1049.001.011. B PENGAMANAN PERSIDANGAN 005.03.07.1049.001.011. B.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 12.375.000,00 1.900.000,00 15,35 0,00 0,00 1.900.000,00 15,35 10.475.000,00 84,65 005.03.07.1049.001.011. C BIAYA TERDAKWA 005.03.07.1049.001.011. C.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 17.010.000,00 16.090.000,00 94,59 2.850.000,00 16,75 18.940.000,00 111,35 -1.930.000,00 -11,35 005.03.07.1049.001.011. D OPERASIONAL ADMINISTRASI PERKARA 005.03.07.1049.001.011. D.524119 Belanja Perjalanan Lainnya 2.600.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.600.000,00 100,00 34
  • 35. LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM LAKIP 1. Struktur Organisasi 1. KUKUH KURNIAWAN, SH 2. Hj. ARDIANI, SH 3. MOCH. ARIEF ADIKUSUMO, SH. M.Hum 4. RIDHO YUDHANTO, SH, M.Hum 5. DJOKO WIRYONO BUDHI SARWOKO, SH 9. CARTO, SH 35
  • 36. 2. Indikator Kinerja Utama NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X 100% Jumlah perkara yang di mediasi Hakim Mediasi Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan Majelis Hakim dan Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk) Majelis Hakim dan Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara) Majelis Hakim dan Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X 100% Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan Majelis Hakim Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 36
  • 37. 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidakmengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100% Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan: Lengkap = terdiri dari bundel A dan B Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX 100% Jml berkas perkara yang diterima Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. X 100% Jml putusan Panitera/Sekretar is dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X 100% Jumlah permohonan penyitaan dengan Panitera/Sekretar is dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara Majelis Hakim dan Panitera/Sekretar Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 37
  • 38. is 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo Majelis Hakim dan Panitera/Sekretar is Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Jml responden yang puas terhadap proses peradilan X 100% Jumlah responden yang disurvey Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan hasil survey independen 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindaklanjuti X 100% Jml permohonan eksekusi perkara perdata Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 38
  • 39. 3. Matriks Renstra 2015-2019 SASARAN /INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 Meningkatnya penyelesaian perkara. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - perdata - pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan. - perdata - pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.. b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 0% 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 39
  • 40. 4. RKT 2012, 2013 & 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100 % b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 % d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100 % e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 100 % 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100 % 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100 % b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 % c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 100 % d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100 % e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 % 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100 % 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100 % 40
  • 41. 5. PKT 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN NEGERI BATANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini : Nama : AMIN SOETOPO, SH Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Batang Selanjutnya disebut Pihak Pertama. Nama : H. HISBULLAH IDRIS, SH, MHum Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Batang Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi. Batang, 17 Januari 2014 41
  • 42. PENETAPAN KINERJA PENGADILAN NEGERI BATANG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100 % b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % c. Persentase perkara yang diselesaikan 100 % d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100 % e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 100 % 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100 % 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100 % b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 % c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 100 % d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 % e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 % 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100 % 5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 % Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah) Batang, 17 Januari 2014 42
  • 43. 6. SK Tim Penyusun LAKIP PENGADILAN NEGERI BATANG Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 05 Telp. (0285) 391103 – 391106 Fax. (0285) 391106 BATANG – 51215 SURAT KEPUTUSAN Nomor : W12.U33/ 34 /Kp.04.06/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAKIP PENGADILAN NEGERI BATANG TAHUN 2013 Membaca : a. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. b. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang baik dan terancana perlu dibentuk Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Batang ; b. Bahwa yang namanya tersebut dalam Surat Keputusan ini (terlampir) di pandang cakap dan mampu melaksanakan tugas- tugasnya tersebut diatas. Mengingat : Peraturan-peraturan yang berlaku dengan keputusan tersebut ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Menunjuk yang namanya tertera pada Surat keputusan ini (terlampir) di pandang cakap dan mampu melaksanakan tugas sebagai Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Batang. KEDUA : Kepada mereka yang ditunjuk sebagai Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Batang diberi tugas dan tanggung jawab guna 43
  • 44. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan tersebut diatas. KETIGA : Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya Ditetapkan di : BATANG Pada tanggal : 17 Januari 2014 44
  • 45. PENGADILAN NEGERI BATANG Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 05 Telp. (0285) 391103 – 391106 Fax. (0285) 391106 Email : pn_batang@yahoo.com BATANG – 51215 DAFTAR NAMA TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NO NAMA NIP PANGKAT / GOL. RUANG JABATAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 1 MUHAMAD ERVAN RULIDARTONO, SH., MH. 19700215 198903 1 002 Penata (III/c) Wakil Sekretaris - 2 SUNARNO, A.Md. 19800714 200904 1 004 Pengatur Tk.I (II/d) Staf Keuangan / Operator SAKPA - 3 RULY MOKH. KHOLISON, A.Md. - - Pramubakti / Operator SIMAK - BMN - Batang, 17 Januari 2014 45
  • 46. INDIKATOR KERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG PENGADILAN NEGERI BATANG Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com 46
  • 47. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara f. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Jml perkara mediasi yg menjadi akta perdamaian X 100% Jumlah perkara yang di mediasi Hakim Mediasi Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan Majelis Hakim dan Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan h. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk) Majelis Hakim dan Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan i. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6bulan Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6 bulanX 100% Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara) Majelis Hakim dan Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan j. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan 47
  • 48. waktu lebih dari 6 bulan Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X 100% Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan Panitera/Sekret aris Tahunan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidakmengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara f. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100% Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan: Lengkap = terdiri dari bundel A dan B Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Jml berkas perkara yang didistribusikan ke MajelisX 100% Jml berkas perkara yang diterima Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan h. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. X 100% Panitera/Sekret aris dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 48
  • 49. Jml putusan i. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X 100% Jumlah permohonan penyitaan dengan Panitera/Sekret aris dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan j. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara Majelis Hakim dan Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) c. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo Majelis Hakim dan Panitera/Sekret aris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Jml responden yang puas terhadap proses peradilan X 100% Jumlah responden yang disurvey Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan hasil survey independen 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Jml permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindaklanjuti X 100% Jml permohonan eksekusi perkara perdata Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan penetapan target dihitung sejak 2 thn yg lalu 49
  • 50. PENGADILAN NEGERI BATANG JL. Brigjend Slamet Riyadi No. 05 Telp. (0285) 391103 – 391106 Fax.(0285) 391103 Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang @yahoo.com BATANG - 51215 SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BATANG. NOMOR :W12-U33/ 32 /OT/SK/I/2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG KETUA PENGADILAN NEGERI BATANG Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 2. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 3. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 6. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja. 7. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung. 8. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. 50
  • 51. 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja. M E M U T U S K A N Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BATANG TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BATANG 2014. Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2015-2019. Kedua : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Tinggi Semarang Ketiga : Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk : a. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Batang b. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : BATANG Pada Tanggal: 20 Januari 2014. 51
  • 52. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENGADILAN NEGERI BATANG PENGADILAN NEGERI BATANG Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com 52
  • 53. PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN NEGERI BATANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini : Nama : AMIN SOETOPO, SH Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Batang Selanjutnya disebut Pihak Pertama. Nama : H. HISBULLAH IDRIS, SH, MHum Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Batang Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian terget kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi uang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi. Batang, 17 Januari 2014 53
  • 54. PENETAPAN KINERJA PENGADILAN NEGERI BATANG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara f. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100% g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% h. Persentase perkara yang diselesaikan 100% i. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% j. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 100% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara f. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100% g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% h. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. 100% i. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% j. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100% 100% 5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) b. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah) Batang, 17 Januari 2014 54
  • 55. RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI BATANG PENGADILAN NEGERI BATANG Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com 55
  • 56. RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI BATANG TAHUN ANGGARAN 2015 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara f. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 100% g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% h. Persentase perkara yang diselesaikan 100% i. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% j. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 100% 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100% 100% 100% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara f. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100% g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% h. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 100% i. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. 100% j. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan c. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan d. Persentase amar putusan perkara 100% 56
  • 57. (acces to justice) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus 90% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% Batang, 17 Januari 2014 57
  • 58. KATA PENGANTAR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019 PENGADILAN NEGERI BATANG PENGADILAN NEGERI BATANG Jln.Slamet Riyadi no.5 Batang Website : www.pn-batang.go.id email : pn_batang@yahoo.com 58
  • 59. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Batang 2015-2019. Pengadilan Negeri Batang adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan ( vrovost) Mahkamah Agung yang berada di propinsi Jawa Tengah Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang- Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Batang. Batang, 17 Januari 2014 59
  • 60. DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum 1 1.2. Potensi dan Permasalahan 3 BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN 2.1. Visi 5 2.2. Misi 5 2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 5 2.4. Program dan Kegiatan 7 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Negeri Batang 9 BAB IV PENUTUP 10 LAMPIRAN Matrik Rencana Strategis Pengadilan Negeri Batang 60
  • 61. BAB I – PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Batang dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Batang merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Negeri Batang sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan bersinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Negeri Batang Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Negeri Batang baik lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis. Pengadilan Negeri Batang dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia. 61
  • 62. 1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN A. Kekuatan (Strength) Kekuatan Pengadilan Negeri Batang mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup: 1. Merupakan voorvost (kawal depan) di wilayah propinsi Jawa Tengah 2. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan Negeri Batang 3. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Negeri Batang. selaku Pengadilan Tingkat Pertama B. Kelemahan (Weaknesa) Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Negeri Batang dirinci dalam beberpa aspek: 1. Aspek Proses Peradilan • Putusan Pengadilan Negeri Batang belum dapat diunduh/ diakses cepat oleh masyarakat • Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Batang 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan • Pengadilan Negeri Batang belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan • Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Negeri Batang 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan • Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja • Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan • Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi 5. Aspek Sarana dan Prasarana • Anggaran yang diterima Pengadilan Negeri Batang dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan C. Peluang (Opportunities) Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Pengadilan Negeri Batang untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek : 62
  • 63. 1. Aspek Proses Peradilan • Adanya website Pengadilan Negeri Batang yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan • Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja • Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Batang maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan • Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk internal maupun eksternal ke pengadilan negeri sewilayah hukum Pengadilan ..................... 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan • Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan diwilayah hukum Pengadilan Negeri Batang 5. Aspek Sarana dan Prasarana • Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Negeri Batang berupa internet, website Pengadilan Negeri Batang. D. Tantangan yang dihadapi (Threats) Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Batang yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan. 1. Aspek Proses Peradilan • Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan • Personil di Pengadilan Negeri Batang belum seluruhnya menguasai visi dan misi Pengadilan Negeri Batang 3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan • Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan 4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan 63
  • 64. • Adanya letak Pengadilan yang jauh di daerah, sehingga pengiriman administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Negeri Batang membutuhkan waktu lebih lama 5. Aspek Sarana dan Prasarana • Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan 64
  • 65. BAB II – VISI, MISI, TUJUAN 2.1. VISI Rencana Strategis Pengadilan Negeri Batang Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Batang. diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Batang Visi Pengadilan Negeri Batang.mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : “MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI BATANG YANG AGUNG” 2.2. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Batang, adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 65
  • 66. 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Batang Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Batang adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa PengadilanNegeri Batang dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Batang adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : 66
  • 67. NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata - Pidana e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara k. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap l. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis m. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak n. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat o. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) e. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan f. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Batang untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Batang dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah : 67
  • 68. 1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. 68
  • 69. BAB III – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN NEGERI BATANG Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Negeri Batang menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut : 1. Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja : • Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi • Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. • Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya • Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut : • Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan. • Memiliki mekanisme penanganan pengaduan • Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik 69
  • 70. BAB IV – PENUTUP Rencana strategis Pengadilan Negeri Batang tahun 2015-2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan. Rencana stretegis Pengadilan Negeri Batang harus terus disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Negeri Batang memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Negeri Batang dapat terwujud dengan baik. 70