Analisis gelombang kejut pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek menggunakan model Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Hasilnya menunjukkan Greenberg lebih baik pada kondisi macet. Panjang antrian dipengaruhi oleh waktu penutupan, besarnya penutupan, dan besarnya arus. Lebar penutupan paling optimum adalah 2 meter.
1. ANALISIS GELOMBANG
KEJUT
(SHOCK WAVE)
OFYAR Z TAMIN
DALAM BUKU: PERENCANAAN DAN
PEMODELAN TRANSPORTASI
PENERBIT ITB, 2003
YAUMIL FAUZI
3112206003
2. PENDAHULUAN
Gelombang Kejut:
Gerakan atau perjalanan sebuah perubahan lalu lintas
Gerakan pada arus lalu lintas akibat adanya
perubahan nilai kepadatan dan arus lalu lintas
3. GELOMBANG KEJUT
1. Pada Persimpangan Berlampu lalu Lintas
Asumsi: Lalu lintas yang lewat relatif rendah dengan arus
konstan.
Backward Forming Shock Wave (Gelombang kejut
mundur bentukan)
Backward Recovery Shock Wave (Gelombang kejut
mundur pemulihan)
Frontal Stationary Shock Wave (Gelombang kejut diam
depan
5. GELOMBANG KEJUT
2. Pada Jalan Menyempit
Cth:
Prilaku lalu lintas sepanjang jembatan pada saat jam
sibuk
Kapasitas jalur = Konstan
Real Stationary Shock Wave (Gelombang kejut diam
belakang)
Forward Recovery Shock Wave (Gelombang kejut maju
pemulihan)
10. NILAI GELOMBANG KEJUT
1. Pada Persimpangan Berlalu Lintas
Dapat dianalisis jika hubungan matematis antara arus-
kepadatan untuk lengan persimpan telah diketahui dan
kondisi lalu lintas telah ditentukan.
DA = Va-Vd =Sa
Da-Dd
19. PENENTUAN MODEL TERPILIH
1. Pengaruh Penutupan Lajur (jakarta-ikampek)
Nilai pengoperasian Lebar Tiap Jalur (m) Nilai Faktor Pengaruh
Jalan
4 lajur 2 arah terpisah 3,25 0,95
3,50 0,98
3,60 1,00
3,75 1,03
2 lajur 2 arah tidak 6,5 (2 arah) 0,96
terpisah
7,00 1,00
7,50 1,03
(IHCM 94)
20. PENENTUAN MODEL TERPILIH
Kapasitas terpakai akibat penutupan jalur
Lebar Lebar efektif Jumlah dan Faktor Kapasitas Kapasitas
penutupan lajur lebar lajur pengaruh dasar terpakai
1,00 6,20 2 x 3,10 0,922 2300 4241
1,50 5,70 2 x 2,85 0,883 2300 4062
2,00 5,20 2 x 2,60 0,843 2300 3877
2,50 4,70 1 x 4,70 1,176 2300 2704
3,00 4,20 1 x 4,20 1,097 2300 2523
3,60 3,60 1 x 3,60 1 2300 2300
7,20 - - - 2300 -
33. KESIMPULAN
Dalam kondisi nilai arus maksimum dan kepadatan kondisi
macet, Greenberg lebih baik
Pada ruas jalan tol Jkt-Cikampek (2lajur) Greenshield
(4280 smp/jam) Greenberg (4393 smp/jam) dan
Undrwood (3741 smp/jam)
Rerata arus maksimum (kapasitas) 2325. untuk ditutup
satu lajur 2300 smp/jam
Greenshield umumnya menghasilkan antrian terpanjang
Pada Jkt-Cikampek, arus 3000 smp/jam maka antrian
bertambah 1364 meter setiap 5 menit (8,13 km/jam)
34. KESIMPULAN
Panjang antrian dipengaruhi oleh waktu penutupan,
besarnya penutupan, dan besarnya arus lalu lintas.
(gambar 15.9)
Lama waktu penormalan dipengaruhi besarnya arus, waktu
penutupan dan lebar penutupan. Karena waktu
penormalan berbanding terbalik dengan waktu penutupan
(gambar 15.10)
Lebar penutupan paling optimum adalah 2m (dari 7,2 m)
dilihat dari pola kemiringan grafik (gambar 15.11 a dan b)