SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
ANALISIS GELOMBANG
       KEJUT
   (SHOCK WAVE)

     OFYAR Z TAMIN

 DALAM BUKU: PERENCANAAN DAN
   PEMODELAN TRANSPORTASI
      PENERBIT ITB, 2003




        YAUMIL FAUZI
         3112206003
PENDAHULUAN

                 Gelombang Kejut:
Gerakan atau perjalanan sebuah perubahan lalu lintas



    Gerakan pada arus lalu lintas akibat adanya
    perubahan nilai kepadatan dan arus lalu lintas
GELOMBANG KEJUT

1. Pada Persimpangan Berlampu lalu Lintas
 Asumsi: Lalu lintas yang lewat relatif rendah dengan arus
   konstan.
 Backward Forming Shock Wave (Gelombang kejut
   mundur bentukan)
 Backward Recovery Shock Wave (Gelombang kejut
   mundur pemulihan)
 Frontal Stationary Shock Wave (Gelombang kejut diam
   depan
GELOMBANG KEJUT
GELOMBANG KEJUT

2. Pada Jalan Menyempit
Cth:
Prilaku lalu lintas sepanjang jembatan pada saat jam
  sibuk
                Kapasitas jalur = Konstan

 Real Stationary Shock Wave (Gelombang kejut diam
  belakang)
 Forward Recovery Shock Wave (Gelombang kejut maju
  pemulihan)
Forward Forming Shock Wave (Gelombang kejut maju
                   bentukan)
KLAFIKASI GELOMBANG KEJUT

 Gambar 15.3
Dasar analisis gelombang kejut
Dasar analisis gelombang kejut
NILAI GELOMBANG KEJUT

1. Pada Persimpangan Berlalu Lintas
Dapat dianalisis jika hubungan matematis antara arus-
 kepadatan untuk lengan persimpan telah diketahui dan
 kondisi lalu lintas telah ditentukan.
DA = Va-Vd =Sa
      Da-Dd
Gelombang kejut pada persimpangan berlampu lalu lintas
Gelombang kejut pada persimpangan berlampu lalu lintas
NILAI GELOMBANG KEJUT

2. Pada Jalan Menyempit
Dapat diterapkan untuk membahas prilaku gelombang
  kejut pada jalan menyempit

DB= Vb-Vd=Sb
   Db-Dd
Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15
                 menit V=3000smp/jam
Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15
                 menit V=3000smp/jam
NILAI GELOMBANG KEJUT

    DC= Vc-Vd
        Dc-Dd

    CB= Vb-Vc
        Db-Dc
ANALISIS GELOMBANG KEJUT

1. Pada Jalan Menyempit (Jalan Tol)

Hubungan antara kecepatan, kepadatan dan arus
Hubungan antaara kecepatan, arus dan kepadatan dengan
                      interval 5


 Tabel 15.1
PENENTUAN MODEL TERPILIH

1.   Pengaruh Penutupan Lajur (jakarta-ikampek)
        Nilai pengoperasian      Lebar Tiap Jalur (m)   Nilai Faktor Pengaruh
               Jalan

       4 lajur 2 arah terpisah          3,25                    0,95
                                        3,50                    0,98
                                        3,60                    1,00
                                         3,75                   1,03
        2 lajur 2 arah tidak         6,5 (2 arah)               0,96
              terpisah
                                        7,00                    1,00
                                        7,50                    1,03

                                   (IHCM 94)
PENENTUAN MODEL TERPILIH

Kapasitas terpakai akibat penutupan jalur

 Lebar       Lebar efektif   Jumlah dan    Faktor     Kapasitas   Kapasitas
 penutupan   lajur           lebar lajur   pengaruh   dasar       terpakai

 1,00        6,20            2 x 3,10      0,922      2300        4241
 1,50        5,70            2 x 2,85      0,883      2300        4062
 2,00        5,20            2 x 2,60      0,843      2300        3877
 2,50        4,70            1 x 4,70      1,176      2300        2704
 3,00        4,20            1 x 4,20      1,097      2300        2523
 3,60        3,60            1 x 3,60      1          2300        2300
 7,20        -               -             -          2300        -
PENENTUAN MODEL TERPILIH

2. Nilai Gelombang Kejut
3. Perhitungan nilai gelombang kejut
Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15
                 menit V=3000smp/jam
Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15
                 menit V=3000smp/jam
PENENTUAN MODEL TERPILIH

 Halaman 343
Dasar analisis gelombang kejut
Dasar analisis gelombang kejut
Hubungan antara panjang antrian dengan waktu penutupan
                         lajur


 Gambar 15.9
Hubungan antara panjang antrian dengan waktu penutupan
                         lajur


 Gambar 15.9
Hubungan antara waktu penormalan dengan waktu
                   penutupan lajur


Gambar 15.10
Hubungan antara waktu penormalan dengan waktu
                   penutupan lajur


Gambar 15.10
Hubungan antara lebar penutupan lajur dengan panjang
                         antrian


 15.11a
Hubungan antara lebar penutupan lajur dengan waktu
                      penormalan


 15.11b
KESIMPULAN

 Dalam kondisi nilai arus maksimum dan kepadatan kondisi
    macet, Greenberg lebih baik
   Pada ruas jalan tol Jkt-Cikampek (2lajur) Greenshield
    (4280 smp/jam) Greenberg (4393 smp/jam) dan
    Undrwood (3741 smp/jam)
   Rerata arus maksimum (kapasitas) 2325. untuk ditutup
    satu lajur 2300 smp/jam
   Greenshield umumnya menghasilkan antrian terpanjang
   Pada Jkt-Cikampek, arus 3000 smp/jam maka antrian
    bertambah 1364 meter setiap 5 menit (8,13 km/jam)
KESIMPULAN

 Panjang antrian dipengaruhi oleh waktu penutupan,
  besarnya penutupan, dan besarnya arus lalu lintas.
  (gambar 15.9)
 Lama waktu penormalan dipengaruhi besarnya arus, waktu
  penutupan dan lebar penutupan. Karena waktu
  penormalan berbanding terbalik dengan waktu penutupan
  (gambar 15.10)
 Lebar penutupan paling optimum adalah 2m (dari 7,2 m)
  dilihat dari pola kemiringan grafik (gambar 15.11 a dan b)

More Related Content

What's hot

Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayanovirma_sari
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IIRendi Fahreza
 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)eniwijayanti
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Indeks faktor efisiensi alat
Indeks faktor efisiensi alatIndeks faktor efisiensi alat
Indeks faktor efisiensi alatSheellfia Permana
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalJuleha Usmad
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Harsanty Seran
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 

What's hot (20)

Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Indeks faktor efisiensi alat
Indeks faktor efisiensi alatIndeks faktor efisiensi alat
Indeks faktor efisiensi alat
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
Rsni t 14-2004- geometrik jalan perkotaan (2)
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 

Similar to Analisis Gelombang Kejut

2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWIPERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWIMurni Umiasih
 
Ecorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografiEcorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografiJackTulus1
 
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaTugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaRizky Winarko
 
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptxKelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptxMuhammadRiovanza
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfAdam Superman
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...Institut Teknologi Medan
 
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOPengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOModal Holong Education
 
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidarKarakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidarFajarMarufSaputra
 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang TransversalAzmi14015
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionAkbar Dwi Wahyono
 

Similar to Analisis Gelombang Kejut (20)

Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Unit 3 dasar listrik ac
Unit 3  dasar listrik acUnit 3  dasar listrik ac
Unit 3 dasar listrik ac
 
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWIPERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
 
Ecorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografiEcorad ecoradiografi
Ecorad ecoradiografi
 
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaTugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
 
4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi
 
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptxKelompok ll  Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
Kelompok ll Instalasi Tegangan Tinggi.pptx
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Pada Sistem Distribusi 20 KV PT PL...
 
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnOPengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
Pengaruh perubahan beban terhadap kinerja arester ZnO
 
tranformator
tranformatortranformator
tranformator
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidarKarakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
Karakteristik transistor fajar ma'rufsaputra_universitastidar
 
LAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETERLAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETER
 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Percobaan i copy
Percobaan i   copyPercobaan i   copy
Percobaan i copy
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
 

Analisis Gelombang Kejut

  • 1. ANALISIS GELOMBANG KEJUT (SHOCK WAVE) OFYAR Z TAMIN DALAM BUKU: PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI PENERBIT ITB, 2003 YAUMIL FAUZI 3112206003
  • 2. PENDAHULUAN Gelombang Kejut: Gerakan atau perjalanan sebuah perubahan lalu lintas Gerakan pada arus lalu lintas akibat adanya perubahan nilai kepadatan dan arus lalu lintas
  • 3. GELOMBANG KEJUT 1. Pada Persimpangan Berlampu lalu Lintas Asumsi: Lalu lintas yang lewat relatif rendah dengan arus konstan.  Backward Forming Shock Wave (Gelombang kejut mundur bentukan)  Backward Recovery Shock Wave (Gelombang kejut mundur pemulihan)  Frontal Stationary Shock Wave (Gelombang kejut diam depan
  • 5. GELOMBANG KEJUT 2. Pada Jalan Menyempit Cth: Prilaku lalu lintas sepanjang jembatan pada saat jam sibuk Kapasitas jalur = Konstan  Real Stationary Shock Wave (Gelombang kejut diam belakang)  Forward Recovery Shock Wave (Gelombang kejut maju pemulihan)
  • 6. Forward Forming Shock Wave (Gelombang kejut maju bentukan)
  • 10. NILAI GELOMBANG KEJUT 1. Pada Persimpangan Berlalu Lintas Dapat dianalisis jika hubungan matematis antara arus- kepadatan untuk lengan persimpan telah diketahui dan kondisi lalu lintas telah ditentukan. DA = Va-Vd =Sa Da-Dd
  • 11. Gelombang kejut pada persimpangan berlampu lalu lintas
  • 12. Gelombang kejut pada persimpangan berlampu lalu lintas
  • 13. NILAI GELOMBANG KEJUT 2. Pada Jalan Menyempit Dapat diterapkan untuk membahas prilaku gelombang kejut pada jalan menyempit DB= Vb-Vd=Sb Db-Dd
  • 14. Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15 menit V=3000smp/jam
  • 15. Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15 menit V=3000smp/jam
  • 16. NILAI GELOMBANG KEJUT DC= Vc-Vd Dc-Dd CB= Vb-Vc Db-Dc
  • 17. ANALISIS GELOMBANG KEJUT 1. Pada Jalan Menyempit (Jalan Tol) Hubungan antara kecepatan, kepadatan dan arus
  • 18. Hubungan antaara kecepatan, arus dan kepadatan dengan interval 5  Tabel 15.1
  • 19. PENENTUAN MODEL TERPILIH 1. Pengaruh Penutupan Lajur (jakarta-ikampek) Nilai pengoperasian Lebar Tiap Jalur (m) Nilai Faktor Pengaruh Jalan 4 lajur 2 arah terpisah 3,25 0,95 3,50 0,98 3,60 1,00 3,75 1,03 2 lajur 2 arah tidak 6,5 (2 arah) 0,96 terpisah 7,00 1,00 7,50 1,03 (IHCM 94)
  • 20. PENENTUAN MODEL TERPILIH Kapasitas terpakai akibat penutupan jalur Lebar Lebar efektif Jumlah dan Faktor Kapasitas Kapasitas penutupan lajur lebar lajur pengaruh dasar terpakai 1,00 6,20 2 x 3,10 0,922 2300 4241 1,50 5,70 2 x 2,85 0,883 2300 4062 2,00 5,20 2 x 2,60 0,843 2300 3877 2,50 4,70 1 x 4,70 1,176 2300 2704 3,00 4,20 1 x 4,20 1,097 2300 2523 3,60 3,60 1 x 3,60 1 2300 2300 7,20 - - - 2300 -
  • 21. PENENTUAN MODEL TERPILIH 2. Nilai Gelombang Kejut 3. Perhitungan nilai gelombang kejut
  • 22. Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15 menit V=3000smp/jam
  • 23. Gelombang kejut pada kondisi jalan ditutup 1 lajur selama 15 menit V=3000smp/jam
  • 27. Hubungan antara panjang antrian dengan waktu penutupan lajur  Gambar 15.9
  • 28. Hubungan antara panjang antrian dengan waktu penutupan lajur  Gambar 15.9
  • 29. Hubungan antara waktu penormalan dengan waktu penutupan lajur Gambar 15.10
  • 30. Hubungan antara waktu penormalan dengan waktu penutupan lajur Gambar 15.10
  • 31. Hubungan antara lebar penutupan lajur dengan panjang antrian  15.11a
  • 32. Hubungan antara lebar penutupan lajur dengan waktu penormalan  15.11b
  • 33. KESIMPULAN  Dalam kondisi nilai arus maksimum dan kepadatan kondisi macet, Greenberg lebih baik  Pada ruas jalan tol Jkt-Cikampek (2lajur) Greenshield (4280 smp/jam) Greenberg (4393 smp/jam) dan Undrwood (3741 smp/jam)  Rerata arus maksimum (kapasitas) 2325. untuk ditutup satu lajur 2300 smp/jam  Greenshield umumnya menghasilkan antrian terpanjang  Pada Jkt-Cikampek, arus 3000 smp/jam maka antrian bertambah 1364 meter setiap 5 menit (8,13 km/jam)
  • 34. KESIMPULAN  Panjang antrian dipengaruhi oleh waktu penutupan, besarnya penutupan, dan besarnya arus lalu lintas. (gambar 15.9)  Lama waktu penormalan dipengaruhi besarnya arus, waktu penutupan dan lebar penutupan. Karena waktu penormalan berbanding terbalik dengan waktu penutupan (gambar 15.10)  Lebar penutupan paling optimum adalah 2m (dari 7,2 m) dilihat dari pola kemiringan grafik (gambar 15.11 a dan b)