1. Ilmu perbandingan administrasi negara mulai berkembang setelah Perang Dunia II untuk menganalisis sistem administrasi berbagai negara dan saling belajar satu sama lain.
2. Konferensi Princeton tahun 1952 menjadi tonggak awal perkembangan ilmu ini dengan membahas penelitian dan pengajaran secara sistematis.
3. Ilmu ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan negara dengan saling belajar akan kelebihan dan kek
2. Setelah Perang Dunia II, ilmu perbandingan
administrasi negara mulai mendapatkan
perhatian, terutama oleh Robert E. Dahl (1947).
Bertepatan dengan tahun itulah awal kelahiran
ilmu perbandingan administrasi negara yang
berlanjut dengan diadakannya konferensi
Princeton tahun 1952. Konferensi tersebut salah
satunya membahas masalah penelitian dan
metode pengajaran perbandingan administrasi
negara yang sistematik.
3. Hasil Konferensi Princeton tahun 1952 tersebut
telah menyita perhatian serius dari para pakar
ilmu administrasi, terutama administrasi
perbandingan. Banyak penulis menguraikan
gagasannya mengenai perbandingan administrasi,
di antaranya William J. Siffin pada tahun 1957,
dan sejak tahun 1957, ilmu perbandingan
administrasi negara terus mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Di Indonesia,
ilmu ini merupakan salah satu mata kuliah dalam
program studi administrasi negara.
4. Perbandingan administrasi negara tersusun dari
tiga konsep yang sangat bermakna, yaitu kata
“perbandingan”, “administrasi”, dan kata
“negara”.
Perbandingan, artinya melakukan penilaian
terhadap dua hal yang sama dalam objek
tertentu. Kata “perbandingan” dapat diartikan
pula dengan istilah menyamakan dan
membedakan dua objek atau lebih objek
tertentu
5. 1) Hasil analisis perbandingan berfungsi menjelaskan berbagai
kelebihan dan kekurangan suatu sistem pengelolaan
administrasi negara, sehingga masing-masing negara dapat
saling bertukar pikiran dan memperbaiki kelemahan-
kelemahannya.
2) Menjadi salah satu metode dalam penelitian di bidang
administrasi negara. Dengan demikian, para peneliti,
mahasiswa, dan masyarakat dapat menganalisis prinsip-prinsip
administrasi negara melalui metode komperatif antarsistem
ataupun antarnegara.
3) Tolok ukur pengelolaan administrasi negara dan sebagai
pemecahan masalah untuk berbagai persoalan, yang dihadapi
oleh suatu negara dan pemerintahannya yang berkaitan dengan
administrasi negara.
4) Menjawab persoalan-persoalan akademik yang semakin
berkembang pesat, baik yang berhubungan secara langsung
dengan ilmu administrasi maupun dengan ilmu pengetahuan
yang berada di luar ilmu administrasi. Dengan demikian, ilmu
perbandingan administrasi negara dapat dijadikan landasan
teoretis oleh ilmu lain.
6. 5) Hasil perbandingan akan memperkaya khazanah
pengetahuan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan administrasi negara. Oleh karena itu,
perbandingan administrasi negara berfungsi
meningkatkan kualitas administrasi negara yang lebih
efisien dan efektif;
6) Mencari dan menemukan teori administrasi negara yang
lebih tekno- logis, yang berdaya guna dan berhasil guna
sehingga pembangunan bangsa dan negara lebih cepat,
lebih tepat, dan lebih bermanfaat bagi seluruh
masyarakat.
7. 1) mencari perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam
administrasi negara masing-masing;
2) mencari dan menemukan sistem administrasi negara
yang paling efektif dalam mencapai tujuan
bernegara;
3) mencari dan menemukan sistem yang paling tepat
untuk digunakan dalam menjalankan kebijaksanaan
negara;
4) memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang
kebaikan dan kebutuhan masing-masing administrasi
negara;
5) mencari metode guna memperbaiki kesalahan atau
kelemahan dalam administrasi negara sendiri;
6) mencari alat analisis, mengapa administrasi negara
yang satu berhasil dan administrasi negara yang
lainnya mengalami kegagalan;
7) memperoleh bahan-bahan guna kepentingan studi
lebih lanjut.
8. Kebutuhan praktis, yaitu
kebutuhan dalam arti mengambil
dan mempelajari secara lebih
mendalam kelebihan-kelebihan
administrasi negara yang dimiliki
oleh negara lain untuk
dikombinasikan dengan sistem
administrasi yang dimiliki negara
pembanding, dengan tujuan
memperoleh sistem yang lebih baik
untuk diterapkan secara praktis.
Misalnya, Indonesia belajar
membandingkan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat dengan
negara Singapura. Dari hasil per-
bandingan, prinsip-prinsipnya
diambil dan diterapkan di
Indonesia.
Kebutuhan teoretis, yaitu
menguatkan ilmu administrasi
perbandingan sebagai salah satu
disiplin ilmu yang dapat dijadikan
landasan teoretis dan praktik di
bidang administrasi. Persyaratan
ilmiah yang harus dimiliki oleh
disiplin ilmu, seperti ilmu
perbandingan administrasi adalah
sebagai berikut:
a. memiliki konsep-konsep yang
jelas dan universal;
b. merupakan hasil penelitian
empiris yang sudah diuji
validitasnya;
c. bersifat sistematik, metodologis,
logis, konklusif, dan objektif;
dan
d. dapat diterapkan dalam
penyelenggara
9. 1. Mengkaji dan menganalisis sistem administrasi negara lain
untuk diambil manfaatnya, sehingga memudahkan proses
penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
2. Mencari pengetahuan tentang rahasia keberhasilan suatu
negara dan kegagalan negara lain, meskipun menggunakan
sistem administrasi yang sama.
3. Mempelajari kebudayaan yang beragam di negara-negara lain
serta memahami sikap kepemimpinan para birokrat dan
penerapan birokrasinya.
4. Mengadakan identifikasi faktor-faktor kultural, politik, sosial
yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan.
5. Meneliti dan memastikan perubahan yang harus dilakukan
setelah mempelajari keberhasilan negara lain.
6. Menemukan dan merumuskan kembali konsep-konsep baru
mengenai administrasi negara yang lebih universal untuk
diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi negara.
7. Mempercepat keberhasilan tujuan pembangunan negara.