Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas XI semester I di SMK Negeri 4 Gorontalo. Materi pokok yang diajarkan adalah melakukan evaluasi dan mengkonfigurasi VLAN. Kegiatan pembelajaran terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup yang melibatkan diskusi, presentasi, dan praktikum konfigurasi jaringan menggunakan perangkat lunak Cisco
2. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
PROVINSI GORONTALO
SMK NEGERI 4 GORONTALO
Jln. Madura Kel. Pulubala Kec. Dumbo Raya Kota Gorontalo
Website : www.smkn4gorontalo.sch.id | Email : smkn4gorontalo@gmail.com
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMK Negeri 4 Gorontalo
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas/Semester : XI / I
Materi Pokok : Melakukan Evaluasi dan Mengkonfigurasi VLAN
Alokasi Waktu : 6 JP (270 menit)
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik dapat Merancang
konsep dasar implementasi VLAN pada Jaringan dengan mengerjakan soal
terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
2) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu
Merekonstruksi konsep dan cara kerja layanan VLAN pada Jaringan dengan
mengerjakan soal terkait LP3 minimal nilai sama dengan KKM.
3) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu
Merangkai implementasi konfigurasi VLAN dengan mengerjakan soal terkait
LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
b. Proses
Peserta didik diharapkan dapat Mengoperasikan langkah konfigurasi VLAN
(Virtual Local Area Network) dengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan
LP 4 minimal nilai sama dengan KKM.
2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer peserta didik dapat mengevaluasi dan
mengimplementasikan konfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer sesuai rincian
tugas kinerja di LP 5 minimal nilai sama dengan KKM.
3. B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengevaluasi VLAN pada Jaringan Komputer
4.1 Mengkonfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Pengetahuan
a. Produk
3.7.1. Menelaah dan menganalisis pemanfaatan teknologi VLAN (Virtual Local
Area Network) didalam jaringan Komputer
3.7.2. Mengevaluasi dan memproyeksikan Konsep dan cara kerja VLAN
3.7.3. Memvalidasi dan mengevaluasi Langkah dan proses kerja layanan VLAN
pada Jaringan Komputer
b. Proses
3.7.4. Menelaah dan mengevaluasi Langkah-langkah penggunaan dan
pemanfaatan layanan konfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer
2. Keterampilan
• Menelaah alur dan Langkah-langkah mendesain topologi jaringan VLAN
• Mengevaluasi proses konfigurasi VLAN pada topologi Jaringan Komputer
• Melakukan Validasi Konfigurasi VLAN pada topologi Jaringan Komputer
• Memproyeksikan hasil konfigurasi Jaringan yang mengimplementasikan VLAN
D. Materi Pembelajaran:
• Mengevaluasi implementasi konfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer
• Mengevaluasi proses konfigurasi VLAN pada jaringan Komputer
E. Pendekatan, Model dan Metode:
Pendekatan : TPACK
Model : Project Based Learning
Metode : Ceramah, Diskusi, Praktikum Konfigurasi
4. F. Media,Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
• Media
1. Ricky Firmansyah, ST. MM, Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI -
2. Tutorial Konfigurasi : Konsep dan Konfigurasi Dasar VLAN
(https://walidumar.my.id/?p=402)
3. Video Tutorial - Belajar Konfigurasi VLAN | INTERVLAN | INTERVLAN ROUTING |
DHCP SERVER ON VLAN (https://youtu.be/MQzJ9BTCy5o)
4. Video Tutorial - Konsep & Konfigurasi Dasar VLAN (Virtual LAN) - by Walid Umar
(https://youtu.be/fuTxgCiNon4)
• Alat / Bahan
1. Komputer / Laptop
2. Infocus LCD
3. Perangkat Lunak Network Simulator (Cisco Packet Tracer)
https://www.nesabamedia.com/download-cisco-packet-tracer
• Sumber Belajar
1. Walid Umar, 2020. Switch | Peran Switch Pada Jaringan Komputer
(https://walidumar.my.id/?p=365)
2. Walid Umar, 2020. Konsep dan Konfigurasi Dasar VLAN
(https://walidumar.my.id/?p=402)
3. Walid Umar, 2021, Modul Ajar PPG TKI : Switching dan Routing
https://s.id/modul_routing-dan-vlan
4. Konsep & Konfigurasi Dasar VLAN (Virtual LAN) - by Walid Umar
(https://youtu.be/fuTxgCiNon4)
5. G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Orientasi
1. Guru mengkondisikan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk siap belajar diawali dengan berdoa bersama yang Religius dipimpin
oleh salah seorang peserta didik/ketua kelas
2. Menanyakan kepada peserta didik untuk kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
3. Peserta didik aktif memberikan informasi keadaan kelas dan
kehadiran peserta didik ketika guru mengabsen
4. Guru Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
secara tentang informasi kontekstual dengan manfaat dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mereview kembali materi pembelajaran sebelumnya yang
berkaitan dengan Komputer & Jaringan Dasar di kelas X
6. Menyampaikan kompetensi dasar dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Apersepsi
7. Guru Menayangkan tentang konsep dasar, cara kerja dan jenis-jenis
jaringan computer kepada pesrta didik :
8. Peserta didik menerima tanya jawab terkait teknologi jaringan computer,
dan implementasi teknologi VLAN
9. Peserta didik menerima, menyampaikan cakupan materi dan
menjelaskan uraian kegiatan pembelajaran memberikan
orientasi terhadap materi yang akan dipelajari dan project konfigurasi yang
dapat dikerjakan
15 menit
6. 2. Kegiatan Inti
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Penentuan Project
10. Peserta didik diminta untuk merekonstruksi desain topologi jaringan untuk
kantor yang terdiri dari beberapa network LAN pada sebuah perusahaan
Multinasional yang berbeda pada sebuah gedung yang memiliki 5 lantai,
pada masing-masing lantai terdiri dari 25 buah PC dan terdiri dari 5
divisi, buatlah analisis dan desain topologi yang mengimplementasikan
VLAN
11. Peserta didik dan guru mengamati dan mengevaluasi sebuah topologi
jaringan komputer pada beberapa perusahaan yang mengcover jaringan LAN
dari perusahaan pusat dan cabang dan terbagi menjadi beberapa level
pengguna
12. Peserta didik diminta untuk mengemukakan pendapat dan menganalisis
topologi jaringan LAN yang memiliki jumlah pengguna (host) yang cukup
banyak dan terbagi menjadi beberapa level
13. Peserta didik menganalisis dan menguraikan beberapa solusi yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan jaringan komputer pada perusahaan
tersebut dengan menerapkan konsep VLAN
14. Guru menyampaikan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan didalam
melakukan implementasi konfigurasi LAN pada perusahaan tersebut, dengan
memperhatikan berbagai aspek seperti : performance, capacity, fleksibel,
reliable & secure
15. Peserta didik berdiskusi dan mengevaluasi topologi konfigurasi LAN, dan
mengevaluasi potensi kelemahan dalam jaringan tersebut.
30 menit
Mendesain Perencanaan Produk
16. Peserta didik mencari informasi dari beberapa sumber di internet tentang
implementasi konfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer
17. Peserta didik menyusun rencana dan prosedur implementasi konfigurasi
VLAN pada Jaringan
18. Peserta didik diberikan kebebasan untuk mendesain dan mengkelompokkan
kembali jaringan computer menggunakan konsep konfigurasi VLAN
19. Peserta didik mengerjakan Lembar kerja peserta didik melalui layanan LMS
20. Peserta didik melakukan analisis kebutuhan perancangan jaringan dengan
konsep VLAN seperti :
• Jenis Interface Jaringan yang digunakan untuk layanan access dan
trunking port
• Media Transmisi jaringan / versi switch yang akan digunakan
• Mengkategorikan dan Menyusun VLAN ID sesuai dengan level pengguna
pada table VLAN
• Mengkategorikan dan mengevaluasi penggunaan IP Address sesuai
dengan jumlah host yang akan digunakan pada table IP Address.
21. Peserta didik berdiskusi dengan peserta didik lainnya terkait
30 menit
7. dengan kebutuhan yang perlu dipersiapkan.
22. Guru memantau dan memastikan data table yang telah disusun seperti jenis
perangkat switch manageable yang akan digunakan, media transmisi yang
akan digunakan, topologi, tabel VLAN, tabel IP Address dan Port Label
Menyusun Jadwal Pembuatan Project
23. Peserta didik dan guru menyepakati rentang waktu yang dibutuhkan dalam
proses implementasi konfigurasi VLAN pada jaringan komputer.
24. Peserta didik menyusun jadwal proses pengerjaan project konfigurasi VLAN
yang berpedoman pada rentang waktu yang telah ditentukkan. Menyusun
jadwal berdasarkan timeline yang akan membantu dalam penyelesaian
pekerjaan sesuai target waktu dengan penuh tanggung jawab
25. Guru memantau dan memberikan arahan kepada
peserta didik mengalami kesulitan dalam melakukan proses konfigurasi
layanan VLAN
40 menit
Penyelesaian Project
26. Peserta melakukan konfigurasi VLAN pada topologi jaringan yang telah
ditentukkan sebelumnya terkait VLAN ID dan IP Address menggunakan
perangkat lunak Cisco Packet Tracer
27. Guru memantau keaktifan, kerjasama dan tanggungjawab
peserta didik selama melaksanakan pengerjaan proyek
28. Peserta didik mendokumentasikan setiap tahapan dan
Aktifitas konfigurasi dan mencatat setiap kendala dan permasalahan yang
ditemukan selama pengerjaan
29. Guru mendemonstrasikan sampel implementasi konfigurasi VLAN pada sebuah
instansi melalui video Youtube https://youtu.be/jLmqfXw79Lc
30. Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang ditemui dan menyelesaikan
permasalahan konfigurasi menggunakan referensi bahan ajar di internet dan
tutorial konfigurasi yang telah didemonstrasikan oleh guru.
31. Guru melakukan monitoring realisasi perkembangan pengerjaan project
konfigurasi VLAN pada jaringan dan melakukan proses penilaian progress dari
konfigurasi yang telah dilakukan.
32. Peserta didik mengakses beberapa link tutorial berikut yang bisa digunakan
sebagai panduan penyelesaian project konfigurasi VLAN.
• https://youtu.be/jLmqfXw79Lc
• https://youtu.be/taXtvnEWLwM
• https://youtu.be/CrRBv9PFceE
60 menit
Penyusunan Laporan Konfigurasi, Presentasi dan Publikasi
32. Peserta didik berdiskusi bersama guru membahas konfigurasi VLAN pada
jaringan yang telah dilakukan.
33. Peserta didik memaparkan laporan hasil konfigurasi VLAN yang telah
dilakukan
34. Peserta didik dikelompok lain memberikan tanggapan, pendapat dan masukan
dalam proses desain topologi dan penyelesaian konfigurasi VLAN
35. Peserta didik menyampaikan laporan hasil konfigurasi VLAN melalui layanan
LMS Sekolah (https://lms.smkn4gorontalo.sch.id)
50 menit
8. Evaluasi Proses dan Hasil Project
36. Peserta didik diminta untuk mengevaluasi konfigurasi VLAN sesuai dengan
prinsip konfigurasi jaringan yang dikemukakan diawal pertemuan dengan
penuh rasa percaya diri
37. Guru membimbing proses pemaparan konfigurasi dan memberikan tanggapan
38. Peserta didik mempublikasikan proses dan hasil konfigurasi VLAN yang telah
dilakukan melalui blog pribadi pada LMS Sekolah, dan mengupload video
dokumentasi konfigurasi Melalui Youtube.
39. Peserta didik Bersama dengan guru menyimpulkan dan merefleksikan hasil
dari konfigurasi jaringan yang mengimplementasi konsep VLAN
40. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan kesimpulan dari hasil konfigurasi jaringan VLAN yang telah
dilakukan
30 menit
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan
Alokasi
Waktu
41. Peserta didik mengerjakan evaluasi secara mandiri yang dikirim melalui LMS
Sekolah
42. Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi kesimpulan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan:
• Apa yang dipelajari hari ini?
• Apa yang paling disukai dari pembelajaran ini?
• Apa yang belum dipahami dari kegiatan pembuatan brosur ini?
43. Peserta didik melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran
44. Peserta didik memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan
45. Guru memberikan penguatan tentang materi
46. Guru menutup pembelajaran.
15 menit
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
a. Sikap Prilaku Karakter : Format Penilaian Sikap
b. Sikap Sosial : Format Penilaian Sikap
a. Produk : Ujian Tulis
b. Proses : Format Assessmen Kinerja Proses
c. Keterampilan : Format Assessmen Kinerja Keterampilan
2. Instrumen penilaian
9. a. Lembar Penilaian 1 : Sikap Prilaku Karakter
b. Lembar Penilaian 2 : Sikap Sosial
c. Lembar Penilaian 3 : Produk dilengkapi kunci LP3
d. Lembar Penilaian 4 : Asesmen Kinerja Proses
e. Lembar Penilaian 5 : Asesmen Kinerja Keterampilan
3. Rencana Tindak Lanjut
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan, Setelah melakukan penilaian dan refleksi
diakhir kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik dengan Nilai :
Remedial
1) Remedial pengetahuan
a. Nilai bawah angka Kentutasan minimal (sesuai degree dari tujuan) diberikan
tugas remedial, misalnya mengulang menjawab soal yang belum betul (bisa
dikerjakan diluar jam pelajaran)
b. Nilai atas angka Ketuntasan minimal (sesuai degree dari tujuan) diberikan
tugas pengayaan, misalnya dengan memberikan tugas tambahan yang
sepadan
2) Remedial Keterampilan
Pelaksanaan kegiatan remedial untuk keterampilan , disesuaikan dengan jenis
dan tingkat kesulitan yang dialami peserta didik.
a. Pemberian bimbingan secara individu
Bimbingan individu diberikan apabila peserta didik mengalami kesulitan yang
berbedabeda , sehingga memerlukan bimbingan secara individual , bimbingan
diberikan sesuai dengan kesulitan yang dialami oleh peserta didik
b. Pemberian bimbingan secara kelompok
Bimbingan secara kelompok diberikan apabila dalam pembelajaran peserta
didik
mengalami kesulitan yang sama
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
Pemberian pembelajaran ulang dilakukan apabila peserta didik mengalami
kesulitan.
10. Pembelajaran ulang bisa dilakukan dengan dengan cara menyederhanakan
materi,variasi cara penyajian dan penyederhanaan pertanyaan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui KKM yang telah
ditentukan. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik. Fokus pengayaan
adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari
I. Lampiran
1. Materi pembelajaran
Tuliskan materi sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
a. Penggalan Materi 1
Materi pembelajaran untuk IPK Pengetahuan (Produk) berisikan pengetahuan
Faktual dan Konseptual (menjelaskan dan menganalisis)
b. Penggalan Materi 2
Materi pembelajaran untuk IPK Pengetahuan (Proses) berisikan pengetahuan
prosedural
(Langkah-langkah,prosedur)
c. Penggalan Materi 3
Materi kegiatan keterampilan (membuat sesuai dengan penggalan materi 2)
2. Rubrik penilaian
a. Rubrik penilaian mencakup Indikator, Lembar Penilaian (LP) dan butir soal,
Kunci LP dan jawaban butir soal
b. Rincian Soal untuk masing-masing LP dilengkapi dengan kunci jawaban
Mengetahui Gorontalo, Oktober 2021
Kepala Sekolah, Guru,
12. Bagian 1 | Pendahuluan
a. Deskripsi Modul Ajar
Pada Modul Materi Ajar ini akan diuraikan materi teori dan praktikum sesuai dengan KB2.
Switching (VLAN) dan Routing (Static & Dynamic), pada modul ini akan dijelaskan secara
terperinci tentang cara kerja dan konsep dari sebuah protocol layanan jaringan dan cara untuk
membangun sebuah jaringan WAN dengan teknologi routing protocol dan switching dengan
pendekatan Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis Masalah) yang sudah disesuaikan
dengan studi kasus pada kondisi nyata.
Proses pembelajaran akan menggunakan teknologi dari vendor jaringan terkenal seperti
Cisco, yang tentunya banyak digunakan di Industri berbasis TI. Sehingga diharapkan buku /
bahan ajar ini menjadi sebuah acuan / rujukan dalam proses pembelajaran switching dan
routing berbasis problem based learning, buku ini akan membahas banyak studi kasus yang
sesuai dengan pengalaman penulis didalam kondisi real dilapangan.
Penulis berharap buku / bahan ajar ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
khusunya peserta didik, rekan guru dan praktisi dibidang Jaringan Komputer, dan jika terdapat
kesalahan / kekeliruan didalam pembahasan, penulisan ataupun penjelasan diharapkan bisa
memberikan masukkan yang bersifat membangun untuk buku / bahan ajar ini.
Penulis
Walid Umar
13. b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pada Modul Bahan Ajar tentang Switching dan Routing ini adalah
sebagai berikut :
• Peserta didik dapat Menganalisis tentang konsep Switching dan Routing
• Peserta didik dapat menerapkan dan mengimplementasikan konsep switching dan
routing pada proses konfigurasi jaringan
• Mengevaluasi alur dan proses konfigurasi switching dan routing
• Menyelesaikan permasalahan yang terjadi didalam sebuah jaringan yang
menerapkan Switching (VLAN) dan Routing
• Menganalisa alur/Langkah troubleshooting terhadap masalah routing dan switching
yang telah diselesaikan
• Mengevaluasi proses berjalannya sebuah konfigurasi switching dan routing pada
topologi jaringan
• Peserta didik dapat menganalisis adanya permasalahan (anomaly) yang terjadi
didalam sebuah jaringan yang mengimplementasikan teknologi switching dan
routing.
c. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan capaian pembelajaran siswa baik dari segi teori
atau praktikum diharapkan dapat :
• Mendesain sebuah topologi jaringan skala besar yang mengimplementasikan teknologi
switching dan routing
• Menganalisis dan mengevaluasi sebuah permasalahan pada jaringan yang
mengimplementasikan teknologi switching dan routing
• Menyelesaikan permasalahan jaringan yang terjadi pada konfigurasi switching dan
routing
14. Bagian 2 | Uraian Materi 1 : Switching & VLAN
a. Konsep Dasar Switching
Switching adalah sebuah proses yang berjalan diatas sebuah perangkat switch, yang
berfungsi untuk membagi dan menghubungkan beberapa end device (pc/laptop/router/dll)
kedalam sebuah segmen network.
Gambar 1. Topologi Jaringan yang menggunakan Switch didalam komunikasi
Secara umum switch dapat dikategorikan kedalam dua jenis/tipe sesuai dengan kegunaan
dan fungsinya yaitu : Switch Managable (Smart Switch) dan Switch Unmanagable.
Gambar 2. Switch Manage & Unmanage
15. Pada prosesnya switching beroperasi pada Layer OSI ke 2 yaitu Data Link.
Gambar 3. 7 Layer OSI Model “Layer 2 Switch Beroperasi”
Jika berbicara Layer 2, itu berarti kita sedang berbicara tentang Data Link. Format data
yang berjalan pada data link itu berformat Frame, tugas utama switch didalam proses forward
paket frame dari end device satu ke yang lain menjadi salah satu factor utama yang menjadi
switch layer 2 menjadi lebih efisien, karena switch sama sekali tidak melakukan modifikasi
packet frame yang lewat, melainkan hanya membaca frame yang berisikan informasi tentang
source mac address, dan meneruskan (forwarding) packet frame tersebut ke interface yang
sesuai.
Switch menggunakan integrated circuit (IC) yang dinamakan ASICs (Application Specific
Integration Circuit) yang bertugas untuk membangun dan me-maintain tabel MAC address
Sekali lagi, switch berbeda dengan hub. Switch memecah collision domain, sedangkan hub
tidak. Setiap port, setiap interface, setiap koneksi memiliki bandwidth mereka sendiri, collision
domain sendiri.
16. Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh switch dibandingkan perangkat yang
memiliki fungsi yang sama lainnya seperti bridge :
• Switch bisa memiliki banyak port.
• Buffer yang dimiliki switch jauh lebih besar dibanding bridge.
• Semua port di bridge sama speednya, sedangkan switch bisa beragam seperti
FastEthernet atau GigabitEthernet.
• Kinerja jauh lebih cepat switch,
Secara umum, switching mode ada 3 jenis. Bisa juga disebut internal processing :
1. Store-and-forward : Menyimpan dan memforward packet jika framenya sesuai
2. Cut-through : Langsung melakukan pembacaan destination mac address dari frame yang
masuk dan selanjutnya melakukan forward frame sesuai dengan tujuannya
3. Fragment-free : bekerja seperti Cut-through, namun perbedaannya masih menunggu data
frame yang masuk dan disimpan sebelum diteruskan ke mac address tujuan
Sebelum switch memutuskan kearah mana frame tersebut akan dilempar (baca: forward),
dia harus memiliki database terlebih dahulu. Data ini dimuat dalam sebuah tabel, selanjutnya
akan disebut dengan Mac Address Table.
Ada 3 fungsi utama switch
1. Learning Address : pada proses ini switch akan mencatat (store) perangkat yang
terhubung, informasi yang dicatat adalah mac address dan portnya kedalam tabel mac
address
Switch#sh mac address-table
Vlan Mac Address Type Ports
---- ----------- -------- -----
1 0005.dccb.d74b DYNAMIC Fa0/1
1 000a.f467.9e80 DYNAMIC Fa0/3
1 000a.f467.9e8b DYNAMIC Fa0/4
1 000a.f467.9e8c DYNAMIC Fa0/3
1 0010.7b7f.c2b0 DYNAMIC Fa0/3
1 0030.80dc.460b DYNAMIC Fa0/3
1 0030.9492.a5dd DYNAMIC Fa0/1
1 00d0.58ad.05f4 DYNAMIC Fa0/1
17. 2. Forward/Filter Decision : pada proses ini switch akan memberikan keputusan (decision)
terhadap sebuah frame akan diforward atau difilter, jika sebuah PC melakukan
broadcasting frame ke seluruh port, maka kita bisa menentukkan port yang bisa
menerima dan bisa menolak sebuah frame paket tersebut.
3. Loop Avoidance : pada proses ini switch dapat mencegah terjadinya looping didalam
sebuah jaringan, dengan memblokir paket yang masuk dari satu port atau beberapa port,
sehingga looping tidak terjadi
Secara umum Switch Managable terbagi kedalam dua jenis yaitu :
• Switch Layer 2 “Dua”
Yang beroperasi data link layer ada pada lapisan model OSI dimana switch dapat
meneruskan paket dengan melihat MAC address tujuan, switch juga dapat melakukan
fungsi bridge antara segmen-segmen LAN “Local Area Network” sebab switch
mengirimkan paket-paket data dengan cara melihat alamat yang ditujunya tanpa
mengetahui protokol jaringan yang dipakai.
• Switch Layer 3 “Tiga”
Berada pada Network layer yang ada pada lapisan model OSI dimana switch dapat
meneruskan paket data menggunakan IP address. Switch layer 3 “tiga” sering disebut
dengan switch routing ataupun switch multilayer.
Switch Layer 2 dan Switch Layer 3 memiliki bentuk fisik yang hampir sama, sehingga
dari segi fisik kita hampir tidak bisa membedakan antara keduanya. Perbedaan yang mendasar
terletak pada bagian Cisco IOS yang digunakan, IOS pada Switch Layer 3 mendukung
teknologi routing dan switching yang beroperasi di layer 2 dan 3
Gambar 4. Switch Layer 3 (kiri) – Switch Layer 2 (kanan)
18. b. Konsep Dasar VLAN
Sebelum memahami Virtual LAN, suatu pengertian khusus mengenai definisi suatu LAN
diperlukan. Sebuah LAN meliputi semua piranti jaringan yang berada pada satu broadcast
domain. Suatu broadcast domain meliputi sekelompok piranti jaringan yang terhubung dalam
suatu jaringan LAN yang bisa mengirim frame broadcast, dan semua piranti lainnya dalam satu
segmen LAN yang sama akan menerima salinan frame broadcast tersebut. jadi bisa dikatakan
bahwa suatu jaringan LAN dan suatu broadcast domain pada prinsipnya adalah hal yang sama.
Tanpa VLAN, sebuah Switch akan memperlakukan semua interface pada Switch tersebut
berada pada broadcast domain yang sama – dengan kata lain, semua piranti yang terhubung ke
Switch berada dalam satu jaringan LAN. Dengan adanya VLAN, sebuah switch bisa
mengelompokkan satu atau beberapa interface (baca port) berada pada suatu VLAN sementara
interface lainnya berada pada VLAN lainnya. Jadi pada dasarnya, Switch membentuk beberapa
broadcast domain. Masing-masing broadcast domain yang dibuat oleh Switch ini disebut
virtual LAN.
Satu atau beberapa switch manageable dapat membentuk suatu virtual LAN yang disebut
sebuah broadcast domain. Sebuah Virtual LAN dibuat dengan memasukkan beberapa interface
(port) kedalam suatu VLAN dan beberapa port lainnya berada pada VLAN lain.
Gambar 5. Topologi Jaringan LAN
19. VLAN atau dikenal dengan 802.1Q mengidentifikasi broadcast domain dengan symbol
angka atau dikenal dengan istilah VLAN ID yang mencakup range 1 – 4094. Secara default
seluruh device yang terkoneksi dengan switch managable terkoneksi dengan VLAN 1 sebagai
VLAN Default.
Gambar 6 : VLAN Default
Jadi, daripada semua port dari sebuah Switch membentuk satu broadcast domain tunggal,
sebuah Switch bisa memecah menjadi beberapa VLAN tergantung kebutuhan dan konfigurasi.
Untuk membantu memahami apa itu VLAN, dua gambar dibawah bisa digunakan untuk
memahaminya.
20. Gambar 7 : Implementasi VLAN pada 1 Switch Managable
Gambar 8 : Implementasi Switch pada 2 Switch Managable
Pada gambar pertama ini dua buah Switch membentuk dua broadcast domain berbeda,
masing-asing Switch membentuk dua broadcast domain. Dimana terdapat dua buah vlan
dimasing-masing switch. Pengguna yang bisa berkomunikasi sesuai topologi diatas adalah
hanya pengguna yang hanya berada pada 1 broadcast domain yang sama / vlan id yang sama.
Jadi meskipun pengguna tersebut berada pada 1 fisik switch yang sama, tidak bisa saling
berkomunikasi karena berbeda broadcast domain / VLAN ID
Sesuai gambar diatas, Terdapat dua jenis interface yang terkoneksi antara switch, dikenal
dengan istilah Trunking port, sedangkan port VLAN yang terhubung ke pengguna dikenal
dengan access port. Beberapa vendor hardware jaringan yang mengimplementasikan VLAN
menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk access port dan trunking port. Pada perangkat
mikrotik menggunakan istilah Tagged Port (Trunking Port) dan Untagged Port (Access Port),
perbedaan hanya terletak pada penggunaan nama, namun memiliki fungsi dan kegunaan yang
sama, sesuai standar dot1q / 802.1q.
c. Fungsi & Fitur VLAN
21. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
• Security : keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya
bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
• Cost reduction : penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang
mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang
tersedia.
• Higher performance : pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok
broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet
yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
• Broadcast storm mitigation : pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan
mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm.
Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
• Improved IT staff efficiency : VLAN memudahkan manajemen jaringan karena
pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen
yang sama.
• Simpler project or application management : VLAN menggabungkan para pengguna
jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani
permasalahan kondisi geografis.
d. Jenis & Tipe VLAN
Berdasarkan perbedaan pemberian membership VLAN terbagi menjadi lima, yaitu :
• Port based : Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada
kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa
VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).
• MAC based : Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada
MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap computer beserta
kelompok VLAN tempat komputer itu berada.
• Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan
protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.
• IP Subnet Address based : Selaij bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada
layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.
22. • Authentication based : Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di
dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer
menggunakan protokol 802.1x.
e. Konfigurasi Dasar VLAN
Studi kasus yang akan diimplementasikan pada modul ajar untuk implementasi
konfigurasi VLAN akan menggunakan perangkat network simulator Cisco Packet Tracer,
Cisco Packet Tracer bisa didownload secara resmi di website resmi Cisco Network
Academy.
1. Studi Kasus 1 : Konfigurasi VLAN Beginner (Cisco)
Pada Topologi berikut, administrator jaringan hanya perlu melakukan konfigurasi pada 1
Switch (uraian tahapan konfigurasi terlampir dibawah), dan melakukan konfigurasi IP
Address static (manual) pada masing-masing PC (end device).
Gambar 9. Topologi Konfigurasi VLAN Beginner
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
23. Switch(config)#hostname Switching-Basic
Switching-Basic(config)#do show vlan
Switching-Basic(config)#vlan 100
Switching-Basic(config-vlan)#name kelompok_A
Switching-Basic(config-vlan)#exit
Switching-Basic(config)#vlan 200
Switching-Basic(config-vlan)#name kelompok_B
Switching-Basic(config-vlan)#exit
Switching-Basic(config)#do show vlan
Switching-Basic(config)#int range fa0/1-2
Switching-Basic(config-if-range)#switchport access vlan 100
Switching-Basic(config-if-range)#exit
Switching-Basic(config)#int range fa0/3-4
Switching-Basic(config-if-range)#switchport access vlan 200
Switching-Basic(config-if-range)#exit
Switching-Basic(config)#do show vlan
24. Setelah proses konfigurasi diatas dilakukan selanjutnya, admin jaringan hanya perlu
melakukan konfigurasi ip address pada masing-masing PC secara manual, sesuai topologi
konfigurasi diatas (uraian tahapan konfigurasi ip address dirincikan pada video tutorial
dibawah).
Gambar 10. Konfigurasi IP Address di PC
Tahapan konfigurasi diatas dapat diimplementasi pada perangkat lunak network
simulator atau bisa diimplementasikan pada perangkat Cisco secara real. Tutorial / tahapan
konfigurasi dapat diakses melalui video berikut : https://youtu.be/jLmqfXw79Lc
2. Studi Kasus 2 : Konfigurasi VLAN Intermediate (Cisco)
Pada topologi jaringan berikut, terdapat dua buah switch yang mengimplementasikan 2 VLAN
yang sama yaitu VLAN 100 dan VLAN 200, untuk menghubungkan seluruh PC pada VLAN
yang sama, namun berbeda switch, admin jaringan hanya perlu mengaktifkan konfigurasi
25. Trunking Port pada kedua Switch Managable A dan B, sehingga kedua Jaringan VLAN 100
pada Switch A dan Switch B dapat saling terhubung, begitu juga dengan VLAN 200.
Gambar 10. Topologi Konfigurasi VLAN Intermediate
KONFIGURASI SWITCH A
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname SWITCH_A
SWITCH_A(config)#do show vlan
SWITCH_A(config)#vlan 100
SWITCH_A(config-vlan)#name kelompok_A
SWITCH_A(config-vlan)#exit
SWITCH_A(config)#vlan 200
SWITCH_A(config-vlan)#name kelompok_B
SWITCH_A(config-vlan)#exit
26. SWITCH_A(config)#do show vlan
SWITCH_A(config)#int range fa0/1-2
SWITCH_A(config-if-range)#switchport access vlan 100
SWITCH_A(config-if-range)#exit
SWITCH_A(config)#int range fa0/3-4
SWITCH_A(config-if-range)#switchport access vlan 200
SWITCH_A(config-if-range)#exit
SWITCH_A(config)#do show vlan
KONFIGURASI SWITCH B
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname SWITCH_B
SWITCH_B(config)#do show vlan
27. SWITCH_B(config)#vlan 100
SWITCH_B(config-vlan)#name kelompok_A
SWITCH_B(config-vlan)#exit
SWITCH_B(config)#vlan 200
SWITCH_B(config-vlan)#name kelompok_B
SWITCH_B(config-vlan)#exit
SWITCH_B(config)#do show vlan
SWITCH_B(config)#int range fa0/1-2
SWITCH_B(config-if-range)#switchport access vlan 100
SWITCH_B(config-if-range)#exit
SWITCH_B(config)#int range fa0/3-4
SWITCH_B(config-if-range)#switchport access vlan 200
SWITCH_B(config-if-range)#exit
SWITCH_B(config)#do show vlan
28. KONFIGURASI SWITCH A KONFIGURASI SWITCH B
SWITCH_A(config)#int fa0/24
SWITCH_A(config-if)#switchport mode trunk
SWITCH_B(config)#int fa0/24
SWITCH_B(config-if)#switchport mode trunk
Tahapan konfigurasi diatas dapat diimplementasi pada perangkat lunak network
simulator atau bisa diimplementasikan pada perangkat Cisco secara real. Tutorial / tahapan
konfigurasi dapat diakses melalui video berikut : https://youtu.be/taXtvnEWLwM
3. Studi Kasus 3 : Konfigurasi VLAN Advance (Cisco)
Pada topologi jaringan berikut, terdapat Switch Core, dan masing-masing lantai
terdapat 1 buah router core dan switch core yang mendistribusikan 5 buah VLAN
(10,20,30,40,50), proses implementasi konfigurasi dilakukan menggunakan teknologi trunking
protocol VTP, dimana admin jaringan hanya perlu melakukan konfigurasi VLAN pada Switch
Core dengan mode konfigurasi VTP Server.
Sedangkan untuk switch pada masing-masing lantai hanya perlu mengaktifkan fitur
VTP Client. Maka secara otomatis seluruh konfigurasi VLAN pada switch core akan
didistribusikan secara otomatis ke switch pada seluruh lantai.
Selanjutnya untuk router core, berfungsi untuk menghubungkan antara VLAN ID yang
berbeda, dan mendistribusikan ip address otomatis ke semua lantai, hal ini mempermudah
administrator, karena tidak perlu melakukan konfigurasi ip address secara manual pada
computer client di seluruh lantai.
29. Gambar 11. Topologi Konfigurasi VLAN Advance (Cisco)
Device Perangkat Host IP Address Gateway
Switch LAT 1 Direktur 192.168.10.0/28 (DHCP) 192.168.10.1
Staff 1 192.168.30.0/28 (DHCP) 192.168.30.1
Switch LAT 2 Manager 1 192.168.20.0/28 (DHCP) 192.168.20.1
Staff 2 192.168.30.0/28 192.168.30.1
SPV1 192.168.50.0/28 (DHCP) 192.168.50.1
Switch LAT 3 Guest 192.168.40.0/27 (DHCP) 192.168.40.1
SPV2 192.168.50.0/28 (DHCP) 192.168.50.1
Manager 2 192.168.20.0/28 (DHCP) 192.168.20.1
Router Core Gi0/0.10 192.168.10.1/28 as DHCP Server
Gi0/0.20 192.168.20.1/28 as DHCP Server
Gi0/0.30 192.168.30.1/28 as DHCP Server
Gi0/0.40 192.168.40.1/27 as DHCP Server
Gi0/0.50 192.168.50.1/27 as DHCP Server
33. Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname SWITCH_LAT1
SWITCH_LAT1(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode.
SWITCH_LAT1(config)#vtp domain tki
Domain name already set to tki.
SWITCH_LAT1(config)#vtp password tki
Setting device VLAN database password to tki
SWITCH_LAT1(config)#int gi0/1
SWITCH_LAT1(config-if)#switchport mode trunk
SWITCH_LAT1(config-if)#exit
SWITCH_LAT1(config)#int gi0/2
SWITCH_LAT1(config-if)#switchport mode trunk
SWITCH_LAT1(config-if)#exit
SWITCH_LAT1(config)#int fa0/1
SWITCH_LAT1(config-if)#switchport access vlan 40
SWITCH_LAT1(config-if)#exit
SWITCH_LAT1(config)#int fa0/2
SWITCH_LAT1(config-if)#switchport access vlan 50
SWITCH_LAT1(config-if)#exit
SWITCH_LAT1(config)#int fa0/3
SWITCH_LAT1(config-if)#switchport access vlan 20
SWITCH_LAT1(config-if)#exit
Switch Lantai 2
Switch>
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname SWITCH_LAT2
SWITCH_LAT2(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode.
SWITCH_LAT2(config)#vtp domain tki
Domain name already set to tki.
34. SWITCH_LAT2(config)#vtp password tki
Setting device VLAN database password to tki
SWITCH_LAT2 (config)#int gi0/1
SWITCH_LAT2(config-if)#switchport mode trunk
SWITCH_LAT2(config-if)#exit
SWITCH_LAT2(config)#int gi0/2
SWITCH_LAT2(config-if)#switchport mode trunk
SWITCH_LAT2(config-if)#exit
SWITCH_LAT2(config)#int fa0/1
SWITCH_LAT2(config-if)#switchport access vlan 20
SWITCH_LAT2(config-if)#exit
SWITCH_LAT2(config)#int fa0/2
SWITCH_LAT2(config-if)#switchport access vlan 30
SWITCH_LAT2(config-if)#exit
SWITCH_LAT2(config)#int fa0/3
SWITCH_LAT2(config-if)#switchport access vlan 50
SWITCH_LAT2(config-if)#exit
Switch Lantai 3
Switch>
Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname SWITCH_LAT3
Switch(config)#int gi0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode.
Switch(config)#vtp domain tki
Domain name already set to tki.
Switch(config)#vtp password tki
Setting device VLAN database password to tki
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
35. Switch(config-if)#exit
Tahapan konfigurasi diatas dapat diimplementasi pada perangkat lunak network
simulator atau bisa diimplementasikan pada perangkat Cisco secara real. Tutorial / tahapan
konfigurasi dapat diakses melalui video berikut : https://youtu.be/CrRBv9PFceE
36. Bagian 4 | Penutup
• Rangkuman
• Switching adalah sebuah proses yang berjalan diatas sebuah perangkat switch, yang
berfungsi untuk membagi dan menghubungkan beberapa end device (pc/laptop/router/dll)
kedalam sebuah segmen network.
• Switch menggunakan integrated circuit (IC) yang dinamakan ASICs (Application Specific
Integration Circuit) yang bertugas untuk membangun dan me-maintain tabel MAC address
Sekali lagi, switch berbeda dengan hub. Switch memecah collision domain, sedangkan hub
tidak. Setiap port, setiap interface, setiap koneksi memiliki bandwidth mereka sendiri,
collision domain sendiri.
• Store-and-forward : Menyimpan dan memforward packet jika framenya sesuai
• Cut-through : Langsung melakukan pembacaan destination mac address dari frame yang
masuk dan selanjutnya melakukan forward frame sesuai dengan tujuannya
• Fragment-free : bekerja seperti Cut-through, namun perbedaannya masih menunggu data
frame yang masuk dan disimpan sebelum diteruskan ke mac address tujuan
• Learning Address : pada proses ini switch akan mencatat (store) perangkat yang terhubung,
informasi yang dicatat adalah mac address dan portnya kedalam tabel mac address
• Forward/Filter Decision : pada proses ini switch akan memberikan keputusan (decision)
terhadap sebuah frame akan diforward atau difilter, jika sebuah PC melakukan broadcasting
frame ke seluruh port, maka kita bisa menentukkan port yang bisa menerima dan bisa
menolak sebuah frame paket tersebut
• Loop Avoidance : pada proses ini switch dapat mencegah terjadinya looping didalam
sebuah jaringan, dengan memblokir paket yang masuk dari satu port atau beberapa port,
sehingga looping tidak terjadi
• Switch Layer 2 “Dua” Yang beroperasi data link layer ada pada lapisan model OSI dimana
switch dapat meneruskan paket dengan melihat MAC address tujuan, switch juga dapat
melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen LAN “Local Area Network” sebab switch
mengirimkan paket-paket data dengan cara melihat alamat yang ditujunya tanpa
mengetahui protokol jaringan yang dipakai.
• Switch Layer 3 “Tiga” Berada pada Network layer yang ada pada lapisan model OSI
dimana switch dapat meneruskan paket data menggunakan IP address. Switch layer 3 “tiga”
sering disebut dengan switch routing ataupun switch multilayer.
37. • VLAN atau dikenal dengan 802.1Q mengidentifikasi broadcast domain dengan symbol
angka atau dikenal dengan istilah VLAN ID yang mencakup range 1 – 4094. Secara default
seluruh device yang terkoneksi dengan switch managable terkoneksi dengan VLAN 1
sebagai VLAN Default.
• Routing adalah sebuah proses yang berjalan pada Layer ke 3 OSI, yang bertujuan untuk
menghubungkan antara segmen network yang berbeda. Secara umum proses routing
berjalan pada perangkat yang kita kenal dengan Router
• Secara umum Routing dapat didefinisikan sebagai sebuah proses untuk memilih jalur (path)
yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang
datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya
mempertimbangkan jalur terpendek (shortest path) dan jalur terbaik (best path).
• Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin
lain atau gateway.
• Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau
lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
• Routing Default adalah untuk mengirim paket secara manual. Ini sering digunakan dalam
jaringan yang hanya memiliki satu output atau hanya dapat digunakan secara lokal.
• Static Routing adalah router dengan kabel routing statis yang pengaturannya diatur secara
manual oleh administrasi jaringan.
• Dynamic Routing adalah router yang secara otomatis membuat tabel routing dengan
membaca lalu lintas jaringan dan tentu saja berinteraksi dengan router lain
• Routing sangat penting untuk dipelajari karena berguna untuk mengetahui dasar jaringan.
Dengan mempelajari routing, Anda bisa mengkonfigurasikan 2 buah router atau lebih agar
bisa saling terhubung dan mengirim pesan ping antar satu dengan lainnya. Jadi bisa dibilang
Routing sangat berguna fungsinya untuk komputer saat ini. Dengan proses routing sebuah
komputer bisa menyampaikan pesan dan mengirim data secara tepat ke komputer lain yang
jauh jaraknya. Tanpa adanya routing saat ini kita tidak bisa terhubung atau berkomunikasi
melalui jaringan internet
38. • Tes Formatif | Teori 1.1 Switching (Problem Based Learning)
Perhatikan dan amati topologi Jaringan yang telah mengimplementasikan teknologi VLAN
Trunking berikut :
Topologi jaringan diatas adalah topologi yang sudah mengimplementasikan VLAN dan
Encapsulation Routing. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan hasil evaluasi dan analisis
pada topologi tersebut :
1. Setelah topologi diatas, telah diimplementasikan, VLAN 10 dan VLAN 20 masih belum
bisa terhubung, uraikan langkah-langkah solusi yang perlu dilakukan…
2. Berapakah ip address gateway yang perlu di konfigurasi pada perangkat PC0 dan PC1
pada vlan 10 ???
3. Tuliskan konfigurasi yang perlu diketikkan untuk mengaktifkan interface virtual
encapsulation pada router diatas ???
4. Lakukan analisis tentang fungsi dan manfaat router yang ada pada topologi tersebut ???
5. Lakukan analisis dan uraikan konfigurasi yang perlu di tambahkan pada Switch dan
Router, Ketika kita ingin menambahkan VLAN 30 dan VLAN 40 ???
6. Jelaskan dan uraikan konfigurasi antara jenis konfigurasi port vlan Access Port dan
Trunking Port sesuai uraian topologi diatas ???
39. • Tes Formatif | Praktikum 1.2 Switching (Project Based Learning)
Perhatikan topologi jaringan berikut yang mengimplementasikan VLAN, dimana
terdapat dua buah site jaringan yang terhubung dengan Switch manageable yang
menghubungkan dua gedung, masing-masing Switch memiliki konfigurasi VLAN yang
sama, yang terdiri dari VLAN 10, VLAN 20, dan VLAN 30. Tugas anda sebagai
administrator adalah
1. lakukan konfigurasi VLAN pada masing-masing Switch.
2. Lakukan konfigurasi port access sesuai dengan ketentuan topologi
3. Lakukan konfigurasi trunking port pada port yang menghubungkan antara
switch 1 dan switch 2 pada masing-masing Gedung
Untuk menyelesaikan project tersebut, Buatlah video penyelesaian konfigurasi untuk
topologi berikut :
40.
41. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Mengevaluasi dan Mengkonfigurasi VLAN Pada Jaringan Komputer
Nama Kelompok : ...................................................................................................
Nama Peserta didik : ...................................................................................................
Kelas : ...................................................................................................
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Pengetahuan:
a. Produk
4) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik dapat
Menjelaskan konsep dasar implementasi VLAN pada Jaringan dengan
mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
5) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu
menjelaskan konsep dan cara kerja layanan VLAN pada Jaringan dengan
mengerjakan soal terkait LP3 minimal nilai sama dengan KKM.
6) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, peserta didik mampu
melakukan analisis untuk implementasi konfigurasi VLAN dengan
mengerjakan soal terkait LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
b. Proses
Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah implementasi dan
mengevaluasi konfigurasi VLAN (Virtual Local Area Network) dengan
mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4 minimal nilai sama dengan KKM.
2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer peserta didik dapat mempraktekkan dan
mengevaluasi dan mengimplementasikan konfigurasi VLAN pada Jaringan
Komputer sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal nilai sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengevaluasi VLAN pada Jaringan Komputer
4.1 Mengkonfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer
42. C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Pengetahuan
a. Produk
3.7.1. Mengkonsepkan dan menyimpulkan pengertian dan pemanfaatan
teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) didalam jaringan Komputer
3.7.2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi Konsep dan cara kerja VLAN
3.7.3. Menganalisis Langkah dan proses kerja layanan VLAN pada Jaringan
Komputer
b. Proses
3.7.4. Menjelaskan dan mengevaluasi Langkah-langkah penggunaan dan
pemanfaatan layanan konfigurasi VLAN pada Jaringan Komputer
2. Keterampilan
• Mengurangikan alur dan Langkah-langkah mendesain topologi jaringan VLAN
• Melakukan proses konfigurasi VLAN pada topologi Jaringan Komputer
• Melakukan Validasi Konfigurasi VLAN pada topologi Jaringan Komputer
D. Peta Konsep
E. Langkah Pembelajaran
Menjelaskan fitur, fungsi dari perangkat dan konfigurasi yang akan diimplementasikan
pada topologi jaringan yang akan menerapkan konsep VLAN
Melakukan
Konfigurasi VLAN
Mendesain Topologi Jaringan LAN
Melakukan konfigurasi VLAN ID dan IP Address pada
Perangkat PC
Mengevaluasi Konfigurasi VLAN pada Topologi
43. Nama Deskripsi Fitur dan Fungsi
HUB vs Switch
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Switch
Managable vs
Unmanagable
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Switch Layer 2
vs Switch Layer
3
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Jenis-jenis dan
Tipe VLAN
Script Membuat
Konfigurasi
VLAN
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Script Mengecek
Daftar VLAN
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Script
Konfigurasi Port
Trunking &
Access
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Melakukan
Konfigurasi
Trunking Switch
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
F. Diskusi
Dari Penjelasan pada materi / modul ajar VLAN, deskripsikan konfigurasi untuk topologi-
topologi berikut
44. Bagaimana menyelesaikan project untuk melakukan dan mengimplementasikan
konfigurasi Pada Switch untuk mengimplementasikan dua buah layanan VLAN yaitu,
VLAN ID 100 dan 200 pada ke 4 host PC tersebut, dan selanjutnya melakukan evaluasi
konfigurasi VLAN yang telah diterapkan pada topologi tersebut
1. Perangkat yang dibutuhkan dalam melakukan konfigurasi VLAN
Alat yang dibutuhkan Bahan yang dibutuhkan
2. Desain ulang topologi jaringan yang ada, untuk diimplementasikan konfigurasi VLAN
45. 3. Deskripsikan secara detail Tabel VLAN ID sesuai dengan kebutuhan topologi
VLAN ID NAMA VLAN PC / HOST
4. Buatlah rancangan jadwal / timeline yang dibutuhkan dalam melakukan proses
konfigurasi VLAN
No Kegiatan
Perkiraan
Waktu Keterangan
a. Perencanaan
• Perancangan Konsep Topologi
• Analisis Kebutuhan
• Rancangan Topologi
b. Proses Konfigurasi
• Menyusun Langkah-langkah konfigurasi
• Mengimplementasikan konfigurasi
c. Evaluasi dan pemaparan
• Mengevaluasi dan menguji hasil konfigurasi
• Melakukan pengujian dan memaparkan hasil
konfigurasi
• Mendokumentasi proses konfigurasi dan
hasil konfigurasi
5. Deskripsikan Langkah dan Tahapan Implementasi Konfigurasi VLAN
Tahapan Konfigurasi IP
Address
Tahapan Konfigurasi VLAN Tahapan Konfigurasi Port
Access & Trunking
46. G. Daftar Pustaka
Umar, Walid. 2017. Belajar Konfigurasi VLAN | INTERVLAN | INTERVLAN ROUTING |
DHCP SERVER ON VLAN (https://youtu.be/MQzJ9BTCy5o)
Umar, Walid. 2016. Konsep & Konfigurasi Dasar VLAN (Virtual LAN) - by Walid Umar
(https://youtu.be/fuTxgCiNon4)
Umar, Walid 2020. Switch | Peran Switch Pada Jaringan Komputer
(https://walidumar.my.id/?p=365)
Umar, Walid 2020. Konsep dan Konfigurasi Dasar VLAN
(https://walidumar.my.id/?p=402)
KUNCI JAWABAN LKPD
MENGEVALUASI DAN MENGKONFIGURASI VLAN PADA JARINGAN
1. Menjelaskan fitur, fungsi dari perangkat dan konfigurasi yang akan diimplementasikan
pada topologi jaringan yang akan menerapkan konsep VLAN
Nama fitur efek Deskripsi fitur efek
HUB vs Switch
Berikut adalah perbedaan hub dan switch menurut penggunaannya.
47. • Untuk rumah dengan anggota keluarga yang tidak terlalu banyak,
sebuah hub adalah pilihan yang paling mudah dan terjangkau untuk
membuat jaringan komputer bersama.
• Sebaliknya, jika jaringan di rumah terdiri dari empat komputer atau
lebih, maka pemilihan switch Ethernet akan lebih baik jika
dibandingkan dengan hub. Atau jika anggota keluarga di rumah ingin
menggunakan jaringan untuk aplikasi yang menuntut lalu lintas
jaringan dalam ukuran besar, seperti bermain game multiplayer atau
berbagi video, maka switch adalah pilihan yang pas dibandingkan
hub.
• Pada suatu jaringan berukuran kecil di mana penggunaan perangkat
juga tidak terlalu banyak, sebuah hub sudah cukup untuk mengatasi
lalu-lintas jaringan dan juga bisa jadi opsi yang lebih murah untuk
menghubungkan perangkat tersebut ke sebuah jaringan. Namun jika
jaringan menjadi lebih besar dengan pengguna sekitar 50, maka
lebih baik menggunakan switch Ethernet.
• Apabila alat untuk memonitor lalu lintas jaringan menunjukkan status
padat atau bahkan tersendat, maka sebuah hub bisa diganti dengan
switch Ethernet agar performanya menjadi lebih baik.
Switch
Managable vs
Unmanagable
Pengertian Switch managed adalah jenis switch yang memiliki fitur-fitur yang
handal yang mampu mendukung kinerja switch dalam jaringan network
komputer. Switch unmanageable hanya memiliki kemampuan untuk
meneruskan data saja dan tidak dapat melakukan pengaturan. Karena pada
switch unmanageable semua pengaturan berlaku tetap.
Switch Layer 2
vs Switch Layer
3
Dalam dunia jaringan, kita mengenal istilah layer dalam OSI (Open System
Inrerconnection). Layer-layer tersebut diantaranya adalah layer physical,
data link, network, transport, session, presentation, dan application. Setiap
layer memiliki perangkat, jenis data, dan protokol yang berbeda. Salah
satunya adalah switch layer 2 yang saat ini muncul istilah baru yaitu switch
layer 3.
• Switch layer 2 bekerja sebagi node IP terakhir dalam SNMP, telnet,
dan web management. Fungsi management tersebut melibatkan
keberadaan IP stack pada router bersamaan dengan UDP, TCP,
telnet dan fungsi SNMP.
• Switch layer 3 merupakan istilah baru yang diperkenalkan oleh
beberapa vendor untuk menyebut istilah produk mereka. switch
layer 2 bekerja dengan baik jika traffic antar VLAN sangat kecil.
Switch layer 2 membutuhkan router untuk menangguhkan port
sebagai tangan pertama router atau router tersebut ada secara
internal di dalam switch.
• switch layer 3 adalah router dengan kemampuan fast forwarding
melalui hardware. Ip forwarding biasanya melibatkan route lookup,
pengurangan (decrement) perhitungan TTL, dan menghitung ulang
checksum, dan memforward frame dengan MAC header yang
sesuai ke output port yang benar.
48. Jenis-jenis dan
Tipe VLAN
• Port based : Dengan melakukan konfigurasi pada port dan
memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut
akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus
berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).
• MAC based : Membership atau pengelompokan pada jenis ini
didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC
Address tiap computer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu
berada.
• Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka
penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat
dilakukan.
• IP Subnet Address based : Selaij bekerja pada layer 2, VLAN dapat
bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan
sebagai dasar VLAN.
• Authentication based : Device atau komputer bisa diletakkan secara
otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi
user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.
Script Membuat
Konfigurasi
VLAN
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#hostname Switching-Basic
Switching-Basic(config)#vlan 100
Switching-Basic(config-vlan)#name kelompok_A
Switching-Basic(config-vlan)#exit
Switching-Basic(config)#vlan 200
Switching-Basic(config-vlan)#name kelompok_B
Switching-Basic(config-vlan)#exit
Script Mengecek
Daftar VLAN
Switching-Basic(config)#do show vlan
Script
Konfigurasi Port
Switching-Basic(config)#int range fa0/1-2
Switching-Basic(config-if-range)#switchport access vlan 100
Switching-Basic(config-if-range)#exit
Switching-Basic(config)#int range fa0/3-4
49. Trunking &
Access
Switching-Basic(config-if-range)#switchport access vlan 200
Switching-Basic(config-if-range)#exit
Switching-Basic(config)#do show vlan
Melakukan
Konfigurasi
Trunking Switch
SWITCH_A(config)#int fa0/24
SWITCH_A(config-if)#switchport mode trunk
SWITCH_B(config)#int fa0/24
SWITCH_B(config-if)#switchport mode trunk
2. Dari Penjelasan pada materi / modul ajar VLAN, deskripsikan konfigurasi untuk topologi-
topologi berikut
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname Switching-Basic
Switching-Basic(config)#do show vlan
Switching-Basic(config)#vlan 100
Switching-Basic(config-vlan)#name kelompok_A
Switching-Basic(config-vlan)#exit
Switching-Basic(config)#vlan 200
Switching-Basic(config-vlan)#name kelompok_B
Switching-Basic(config-vlan)#exit
Switching-Basic(config)#do show vlan
50. Switching-Basic(config)#int range fa0/1-2
Switching-Basic(config-if-range)#switchport access vlan 100
Switching-Basic(config-if-range)#exit
Switching-Basic(config)#int range fa0/3-4
Switching-Basic(config-if-range)#switchport access vlan 200
Switching-Basic(config-if-range)#exit
Switching-Basic(config)#do show vlan
Lampiran 2. Rubrik penilaian
Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
Indikator LP dan Butir Soal Kunci LP dan Butir
Soal
Sikap Prilaku Karakter LP1 Deskripsi
Sikap Sosial LP2
Produk:
3.7.1. Mengkonsepkan dan
menyimpulkan pengertian dan
pemanfaatan teknologi VLAN
LP 3 Produk
Butir 1, 2, 3, 4
Butir 5, 6, 7, 8, 9
Kunci LP 1 Produk
Butir 1, 2, 3, 4
Butir 5, 6, 7, 8, 9
51. (Virtual Local Area Network)
didalam jaringan Komputer
3.7.2.Mengidentifikasi dan mengevaluasi
Konsep dan cara kerja VLAN
3.7.3. Menganalisis Langkah dan proses
kerja layanan VLAN pada Jaringan
Komputer
Butir 10 Butir 10
Proses:
3.7.4.mengevaluasi Langkah-langkah
penggunaan dan pemanfaatan
layanan konfigurasi VLAN pada
Jaringan Komputer
LP 4 Proses: RTK
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10
Dipercayakan
kepada judgement
Penilai/Guru
Keterampilan:
Mengevaluasi dan Mengkonfigurasi
VLAN pada Jaringan Komputer
LP 5 Keterampilan:
RTK 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9 dan 10
Dipercayakan
kepada judgement
Penilai/Guru
52.
53. Peserta didik: Kelas: Tanggal:
LP 1: Format Penilaian Sikap Prilaku Karakter
Petunjuk:
Untuk setiap sikap berikut ini, beri penilaian atas peserta didik peserta didik dengan
mengguna-kan skala berikut ini:
No
Aspek Sikap /ranah Non-
instruksional/ (Attitude)
Skor Perolehan
Believe (B)
(Preferensi
oleh Peserta
didik ybs.)
Evaluation (E)
(Oleh Guru/
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Kedisiplinan
2 Kejujuran
3 Kerja sama (Peduli)
4 Responsif terhadap informasi
5 Tanggung jawab
6 Memecahkan masalah
7 Kemandirian (Pro-aktif)
8 Ketekunan (berkesinambungan)
54. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑡𝑡𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒 (𝑁𝐴𝑡) =
∑(𝐵𝑛 + 𝐸𝑛)
(5 + 5) × 𝑛𝑚𝑎𝑥
× 𝑆𝑚𝑎𝑥
Keterangan:
𝐵𝑛 dan 𝐸𝑛 skor B dan E pada aspek sikap ke n
𝑛𝑚𝑎𝑥= banyaknya aspek sikap = 8
𝑆𝑚𝑎𝑥= Skor maksimum 100 atau sesuai dengan ketetapan tertentu
Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepada
guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)
No Komponen
Deskripsi Skor
5 4 3 2 1
1 Kedisiplinan Mentaati
semua
peraturan
kerja secara
konsisten
tanpa
instruksi
dan
pengawasa
n guru
Mentaati
semua pe-
raturan
kerja secara
konsisten
dengan
sedikit
pengawasa
n dari guru
Mentaati
semua
peraturan
kerja
dengan
penga-
wasan
guru
Peraturan
kerja
kadang-
kadang
dilanggar
meski- pun
diawasi
Peraturan
kerja
sering
dilanggar
meskipun
diawasi
2 Kejujuran Selalu jujur Jujur
selama
diawasi
Kadang-
kadang
jujur
Kadang-
kadang
tidak jujur
walaupun
diawasi
Sering
tidak jujur
walaupun
diawasi
3 Kerja sama
(Peduli)
Dapat
bekerjasam
a dengan
semua
pihak
(sesama
teman
maupun
Bisa
bekerjasam
a dengan
group
tertentu
tanpa
pengawasa
n
Dapat
bekerjasa-
ma dalam
group
kerja
selama
diawasi
guru
Hanya
dapat
bekerjasam
a dengan
guru
Tidak
dapat
bekerjasa
ma
55. guru,
pegawai)
4 Responsif
terhadap
informasi
Respon
terhadap
akses
informasi
dan
memanfaat-
kannya
Respon
terhadap
akses
informasi
tapi kurang
memanfaat
kannya
Kadang-
kadang
respon
dalam
mencari
informasi
baru
Respon
terhadap
akses
informasi
baru tetapi
terlambat
Kurang
mampu
mengakse
s
informasi
baru
5 Tanggung
jawab
Dapat
bertanggun
g jawab
dalam
segala
kewajiban
Bertanggun
gjawab
tetapi hanya
sebagian
saja
Kadang
kadang
bertanggu
ng- jawab
jika
diawasi
Bertanggun
gjawab
selama
menguntun
gkan dan
diawasi
Kurang
bertanggu
ng- jawab
pada
kewajiban
nya
6 Memecahkan
masalah
Dapat
memecahka
n masalah
dengan baik
tanpa
bimbingan
Semua
Dapat
memecahka
n masalah
dengan baik
atas
bimbingan
Dapat
memecah
kan
sebagian
besar
masalah
tanpa
bimbingan
Dapat
memecahka
n sebagian
masalah
walau tanpa
bimbingan
Semua
masalah
diselesaik
an selalu
dengan
bimbingan
7 Kemandirian
(Pro-aktif)
Dapat
belajar
sendiri
tanpa
pengawasa
n guru
Dapat
belajar
sendiri
dengan
pengawasa
n guru
Kadang
kadang
dapat
belajar
mandiri
Kadang
kadang
mandiri jika
diawasi
Kurang
mampu
bekerja
mandiri
8 Ketekunan
(berkesinamb
ungan)
Tekun
tanpa harus
dibimbing
Tekun
selama
dibimbing
Kadang
kadang
tekun
Kadang
kadang
kurang
tekun walau
dibimbing
Kurang
tekun
walau
dibimbing
56. Peserta didik: Kelas: Tanggal:
LP 2 : Format Pengamatan Sikap Sosial
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial peserta
didik dengan menggunakan skala berikut ini:
Format Pengamatan Keterampilan Sosial
No
Rincian Tugas
Kinerja (RTK)
Memerlukan
perbaikan (D)
Menunjukkan
kemajuan (C)
Memuaskan
(B)
Sangat baik
(A)
1 Bertanya
2
Menyumbang ide atau
pendapat
3
Menjadi pendengar
yang baik
4 Berkomunikasi
Keterangan;
57. D = Memerlukan perbaikan
C = Menunjukkan kemajuan
B = Memuaskan
A = Sangat Baik
Gorontalo, 2021
Pengamat,
(WALID UMAR, S.SI)
Nama : NIS : Tanggal :
LP3 : Produk
1. Perhatikan dan amati topologi Jaringan yang telah mengimplementasikan teknologi VLAN
Trunking berikut :
58. Topologi jaringan diatas adalah topologi yang sudah mengimplementasikan VLAN dan Encapsulation
Routing. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan hasil evaluasi dan analisis pada topologi tersebut
:
7. Setelah topologi diatas, telah diimplementasikan, VLAN 10 dan VLAN 20 masih belum bisa
terhubung, uraikan langkah-langkah solusi yang perlu dilakukan…
8. Berapakah ip address gateway yang perlu di konfigurasi pada perangkat PC0 dan PC1 pada vlan
10 ???
9. Tuliskan konfigurasi yang perlu diketikkan untuk mengaktifkan interface virtual encapsulation
pada router diatas ???
10. Lakukan analisis tentang fungsi dan manfaat router yang ada pada topologi tersebut ???
11. Lakukan analisis dan uraikan konfigurasi yang perlu di tambahkan pada Switch dan Router,
Ketika kita ingin menambahkan VLAN 30 dan VLAN 40 ???
12. Jelaskan dan uraikan konfigurasi antara jenis konfigurasi port vlan Access Port dan Trunking
Port sesuai uraian topologi diatas ???
2. Tes Formatif | Praktikum 1.2 Switching (Project Based Learning)
Perhatikan topologi jaringan berikut yang mengimplementasikan VLAN, dimana terdapat
dua buah site jaringan yang terhubung dengan Switch manageable yang menghubungkan dua
gedung, masing-masing Switch memiliki konfigurasi VLAN yang sama, yang terdiri dari VLAN
10, VLAN 20, dan VLAN 30. Tugas anda sebagai administrator adalah
i. lakukan konfigurasi VLAN pada masing-masing Switch.
ii. Lakukan konfigurasi port access sesuai dengan ketentuan topologi
iii. Lakukan konfigurasi trunking port pada port yang menghubungkan antara switch 1
dan switch 2 pada masing-masing Gedung
Untuk menyelesaikan project tersebut, Buatlah video penyelesaian konfigurasi untuk topologi
berikut :
59. Kunci LP3 : Produk
Nama : NIS : Tanggal :
LP4 : Proses
Prosedur:
1. Guru meminta peserta didik untuk memaparkan langkah-langkah konfigurasi VLAN pada
Jaringan Komputer baik secara lisan dan konfigurasi menggunakan tools network
simulator
2. Penentuan skor kinerja peserta didik mengacu pada format assessmen kinerja pada tabel
3. Penentuan skor kinerja peserta didik mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada
tabel
60. 4. Berikan format ini kepada peserta didik sebelum assessmen dimulai
5. Peserta didik diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format
yang tersedia
Format Assessmen Kinerja Proses
No Rincian Tugas Kinerja
Kompeten
Catatan
Belum
Ya
Cukup
Baik Sangat
Baik
<60 60-75 76-85 86-100
Langkah-langkah dalam memaparkan
dan mengevaluasi konfigurasi VLAN
pada jaringan
1 Peserta didik menyimpulkan Langkah
untuk mendesain topologi jaringan
2 Peserta didik merancang langkah
membuat konfigurasi ip address.
3 Peserta didik merancang langkah
memberikan konfigurasi VLAN pada
switch
4 Peserta didik mengevaluasi langkah
mengecek daftar VLAN pada Switch
5 Peserta didik Menyusun kembali langkah
mendaftarkan port pada suatu VLAN
6 Peserta didik merekonstruksi langkah
dalam melakukan ujicoba konfigurasi
VLAN
7 Peserta didik mengevaluasi langkah
menggunakan tools ping untuk
mengecek konektifitas
8 Peserta didik merancang langkah
menambahkan dan menghapus
konfigurasi VLAN.
9 Peserta didik merekonstruksi langkah
dalam melakukan penyimpanan
konfigurasi
Skor Total
Gorontalo, 2021
Peserta didik Pengamat,
( ) (WALID UMAR, S.SI)
Rubrik Penilaian Proses
61. No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
I Langkah-langkah dalam memaparkan dan mengevaluasi konfigurasi VLAN pada
jaringan
1.1 Peserta didik
menyimpulkan
Langkah untuk
mendesain topologi
jaringan
Kriteria unjuk kerja:
• Langkah-langkah mendesain topologi
• Topologi jaringan computer
• Teknologi jaringan computer
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan waktu yang cepat dan efisien
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.2 Peserta didik
merancang
langkah membuat
konfigurasi ip
address.
Kriteria unjuk kerja:
• Merancang Langkah konfigirasi ip address
• Panduan konfigurasi ip address computer
• Implementasi perancangan ip address
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan waktu yang cepat dan efisien
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.3 Peserta didik
merancang
langkah
memberikan
konfigurasi VLAN
pada switch
Kriteria unjuk kerja:
• Perancangan konfigurasi VLAN
• Virtual Local Area Network
• Implementasi konfigurasi VLAN
• Script konfgurasi VLAN pada Cisco
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.4 Peserta didik
mengevaluasi
langkah mengecek
daftar VLAN pada
Switch
Kriteria unjuk kerja:
• Pengecekkan VLAN database pada switch
• Konfgurasi dasar VLAN Jaringan
• Konfigurasi Mode Port Jaringan Komputer
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
62. No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.5 Peserta didik
Menyusun kembali
langkah
mendaftarkan port
pada suatu VLAN
Kriteria unjuk kerja:
• Menyusun Kembali konfigurasi VLAN
Database
• Mendesain Langkah untuk mendaftarkan
port VLAN
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.6 Peserta didik
merekonstruksi
langkah dalam
melakukan ujicoba
konfigurasi VLAN
Kriteria unjuk kerja:
• Merekonstruksi Langkah-langkah
konfigurasi VLAN
• Melakukan ujicoba konfigurasi VLAN
• Melakukan implementasi pengujian pada
jaringan VLAN
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.7 Peserta didik
mengevaluasi
langkah
menggunakan
tools ping untuk
mengecek
konektifitas
Kriteria unjuk kerja:
• Mengevaluasi Langkah-langkah
menggunakan tools ujicoba konektifitas
• Mengevaluasi Langkah pengujian
konfigurasi VLAN menggunakan tools.
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
63. No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
1.8 Peserta didik
merancang
langkah
menambahkan dan
menghapus
konfigurasi VLAN.
Kriteria unjuk kerja:
• Perancangan Langkah untuk melakukan
konfigurasi VLAN
• Melakukan implementasi untuk
menambahkan VLAN
• Melakukan implementasi untuk menghapus
konfigurasi VLAN
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.9 Peserta didik
merekonstruksi
langkah dalam
melakukan
penyimpanan
konfigurasi
Kriteria unjuk kerja:
• Merekonstruksi Langkah dalam
penyimpanan konfigurasi
• Mengevaluasi alur Langkah dalam
melakukan konfigurasi
• Mendokumentasikan Langkah dalam
melakukan penyimpanan konfigurasi
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
64. Nama : NIS : Tanggal :
LP5: Keterampilan
Prosedur:
1. Siapkan komputer untuk digunakan masing-masing peserta didik
2. Berikan desain topologi jaringan yang perlu di implementasi konfigurasi VLAN
3. Berikan tugas untuk melakukan penyelesaian konfigurasi VLAN pada topologi tersebut
4. Penentuan skor kinerja peserta didik mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada
tabel
5. Berikan format ini kepada peserta didik sebelum assessmen dilakukan
6. Peserta didik diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini
Format Assessmen Kinerja Keterampilan
No Rincian Tugas Kinerja
Kompeten Catatan
Belum
Ya
Cukup Baik
Sangat
Baik
<60 60-75 76-85 86-100
65. Langkah kinerja melakukan
konfigurasi pada jaringan berbasis
VLAN
1 Mendesain topologi jaringan 10
2 Menentukkan perangkat yang tepat
sebagai core switch managable
10
3 Memilih media transmisi kabel yang tepat 10
4 Melakukan konfigurasi VLAN pada Switch
sesuai desain topologi
10
5 Mendaftarkan VLAN ID dan mengecek
tabel VLAN
10
6 Mengarahkan port yang ditentukkan
untuk mengakses VLAN ID yang sesuai
dengan topologi
10
7 Mengecek access port pada Switch jika
sudah sesuai dengan VLAN yang
ditentukkan
10
8 Melakukan simulasi ujicoba interkoneksi
antara PC pada VLAN yang sama dan
berbeda
10
9 Mengevaluasi konfigurasi vlan pada
switch dan menyimpan hasil konfigurasi
10
10 Mendokumentasikan hasil konfigurasi
VLAN
10
Skor Total 100
Gorontalo, 2021
Peserta didik Pengamat,
( ) (WALID UMAR, S.SI)
Rubrik Penilaian Keterampilan
No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
I Langkah kinerja melakukan konfigurasi pada jaringan berbasis VLAN
1.1 Mendesain topologi
jaringan
Kriteria unjuk kerja:
• Dapat merancang topologi jaringan
• Mendesaian dan menganalisis kebutuhan
jaringan pada topologi rancangan.
66. No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan waktu yang cepat dan efisien
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.2 Menentukkan
perangkat yang
tepat sebagai core
switch managable
Kriteria unjuk kerja:
• Menentukan perangkat / device yang sesuai
untuk melakukan konfigurasi vlan
• Melakukan konfigurasi perangkat switching
• Melakukan implementasi konfigurasi vlan
pada switch managable
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan waktu yang cepat dan efisien
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.3 Memilih media
transmisi kabel
yang tepat
Kriteria unjuk kerja:
• Menentukan media tranmisi yang sesuai
untuk melakukan konfigurasi vlan
• Melakukan pemilihan port konfigurasi untuk
switching
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.4 Melakukan
konfigurasi VLAN
pada Switch sesuai
desain topologi
Kriteria unjuk kerja:
• Melakukan konfigurasi VLAN
• Melakuakn evaluasi konfigurasi pada vlan
• Merekonstruksi konfigurasi vlan pada switch
sesuai topologi.
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
67. No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.5 Mendaftarkan
VLAN ID dan
mengecek tabel
VLAN
Kriteria unjuk kerja:
• Melakukan konfigurasi VLAN ID
• Melakukan pengecekan VLAN ID pada tabel
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.6 Mengarahkan port
yang ditentukkan
untuk mengakses
VLAN ID yang
sesuai dengan
topologi
Kriteria unjuk kerja:
• Mengevaluasi konfigurasi port pada VLAN
• Menerapkan konfigurasi port switch pada
VLAN yang sesuai dengan topologi
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.7 Mengecek access
port pada Switch
jika sudah sesuai
dengan VLAN yang
ditentukkan
Kriteria unjuk kerja:
• Melakukan evaluasi access port pada switch
• Melakukan pengujian access port pada
VLAN
• Menerapkan konfigurasi VLAN pada
Switch.
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.8 Melakukan
simulasi ujicoba
interkoneksi antara
PC pada VLAN
Kriteria unjuk kerja:
• Melakukan simulasi ujicoba interkoneksi
• Mengevaluasi interkoneksi komunikasi pada
PC VLAN
• Menginterkoneksikan konfigurasi VLAN
pada PC
68. No. Komponen/Sub
Komponen
Indikator Penilaian Capaian
Kompetensi
1 2 3 4
yang sama dan
berbeda
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
1.9 Mengevaluasi
konfigurasi vlan
pada switch dan
menyimpan hasil
konfigurasi
Kriteria unjuk kerja:
• Mengevaluasi konfigurasi vlan pada jaringan
• Merekonstruksi konfigurasi vlan pada
jaringan computer
• Melakukan penyimpanan konfigurasi vlan
pada switch.
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja
dengan teliti dan cermat
Sangat Baik
menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja Baik
tidak menampilkan 1 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum
tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja Belum