Teknologi kendaraan otonom berpotensi mengubah sistem transportasi dengan meningkatkan keamanan. Kendaraan otonom dapat beroperasi tanpa pengemudi berkat sistem sensor dan komputer pusat yang memproses data sensor untuk menentukan jalur berkendara. Proyek Google Driverless Car bertujuan mengembangkan mobil yang dapat mengendalikan diri sendiri untuk memudahkan transportasi manusia.
2. • Ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat
mengenali obyek yang diamati/ diobservasi.
• Computer Vision (CV) adalah salah satu bentuk aplikasi teknologi
komputer dalam kehidupan dunia nyata (real world). Konsep dasar yang
melandasi computer vision adalah “Computer becomes Seeing Machines”,
menjadikan komputer sebagai mesin yang mampu menangkap informasi
visual yang ada di lingkungannya.
• Computer Vision adalah kombinasi antara Pengolahan Citra dan
Pengenalan Pola. Pengolahan Citra merupakan bidang yang
berhubungan dengan proses transformasi citra (image). Proses ini
bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Sedangkan
Pengenalan Pola berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada
citra atau interpretasi citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak
informasi/pesan yang disampaikan oleh gambar/citra.
3. Computer Vision mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human
vision) yang sesungguhnya sangat kompleks. Untuk itu, computer
vision diharapkan memiliki kemampuan tingkat tinggi sebagaimana human
visual.
Kemampuan itu diantaranya adalah:
Object detection Apakah sebuah objek ada pada scene? → Jika begitu,
dimana batasan-batasannya..?
Recognition → Menempatkan label pada objek.
Description → Menugaskan properti kepada objek.
3D Inference → Menafsirkan adegan 3D dari 2D yang dilihat.
Interpreting Motion → Menafsirkan gerakan.
4. Manusia memiliki kemampuan untuk menguraikan tulisan tangan yang
ceroboh, mengenal dan mengklasifikasikan citra, mengidentifikasikan
citra yang terhalang sebagian pada lingkungan yang noisy,
mengidentifikasikan objek dengan orientasi dan skala yang berbeda, serta
kedalaman persepsi.
Pengembangan sistem computer vision untuk melaksanakan tugas-tugas
seperti ini membutuhkan proses yang kompleks. Biasanya, untuk setiap
aplikasi yang diberikan, keseluruhan tugas tidak dapat dilaksanakan pada
sebuah tahapan tunggal. Oleh karena itu, sistem computer vision seringkali
dibagi ke dalam beberapa tahapan, dan setiap tahapan melaksanakan satu
fungsi atau lebih.
Sistem computer vision terdiri dari tahapan-tahapan seperti :
Perolehan Citra Preprocessing Pengekstraksian Fitur
Penyimpanan Objek secara Asosiatif Pengaksesan suatu Basis
Pengetahuan Pengenalan.
5.
6. Sebagai suatu disiplin ilmu, computer vision berusaha untuk menerapkan
teori dan model untuk pembangunan computer vision system.
Aplikasi pada computer vision mencakup berbagai macam sistem, yaitu:
1.Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan
otonom).
2.Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau
penghitungan orang).
3.Mengorganisir Informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan
gambar urutan).
4.Modeling benda atau lingkungan (misalnya, industri inspeksi, analisis
gambar medis / topografis).
5.Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia
komputer).
7. Teknologi baru yang berpotensial untuk mengubah pola hidup
masyarakat, untuk lebih spesifiknya, mengubah sistem transportasi
yang menggerakkan masyarakat sehari-hari.
Dengan diciptakannya kendaraan otonom, diharapkan jaringan
transportasi kedepannya bisa lebih aman. Kendaraan otonom adalah
kendaraan yang dapat beroperasi dengan aman dan efektif tanpa perlu
dikendalikan oleh manusia.
Kendaraan ini terdiri atas kumpulan sistem-sistem yang saling bekerja
sama untuk memungkinkan kendaraan tersebut melintasi
lingkungannya. Salah satu sistem yang paling penting adalah sensor.
8. Kendaraan otonom menggunakan sebuah komputer pusat untuk
memproses data-data yang diterima oleh sensor.
Dengan menggunakan algoritma yang berbeda-beda, komputer dapat
menentukan jalur mana harus diambil. Baru kemudian komputer pusat
memerintahkan mobil untuk melakukan tindakan yang sesuai.
9. Google Driverless Car merupakan proyek dari Google yang dipimpin oleh Sebastian
Thurn. Ketika sahabatnya meninggal dalam kecelakaan mobil, dia men-dedikasikan
hidupnya untuk menyelamatkan orang lain dari kecelakaan mobil, sehingga dia membuat
driverless car.
Sebastian Thurn
10. Google Driverless Car merupakan mobil otonom yang dapat mengendalikan dirinya
sendiri untuk memudahkan transportasi manusia.
Sebuah kendaraan otonom dapat mendeteksi lingkungan di sekitarnya dan dapat
menavigasi dirinya sendiri dengan bantuan sensor-sensor yang ada padanya. Pada
pengembangannya saat ini, manusia/operator dapat mengatur destinasi yang
diinginkan tanpa perlu melakukan kegiatan mekanis seperti memindahkan gigi atau
menginjak kopling mobil untuk mengoperasikan mobil itu.
16. Sampai saat ini, penelitian mobil otonom telah menunjukkan hasil yang
menjanjikan. Diperlukan dukungan lebih dari pemerintah dan
masyarakat untuk dapat mengembangkannya lebih lanjut, terutama dari
segi finansial dan hukum.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh dari
penelitian mobil otonom :
•Navigasi turn-by-turn yang lebih baik.
•Informasi pemetaan real-time yang lebih baik.
•Desain jalan yang lebih baik.
•Rambu-rambu lalu lintas yang baru.
•Infrastruktur yang baru.
•Interaksi baru antar manusia dengan komputer.