1. KELOMPOK 1
Muhammad Agis Pratama 41114010029
Ary Sinta 411140100**
Abdullah fahmi 411140100**
Ahmad Dicky 411140100**
Gunawan Tri Restu 411140100**
2. Konstruksi jalan raya adalah sarana transportasi yang sangat penting
dalam usaha meningkatkan kehidupan manusia untuk mencapai
kesejahteraannya. Dalam kehidupan kita sehari – hari, manusia sebagai
makhluk sosialtidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, maka
dengan adanya prasarana jalan ini, hubungan manusia antara daerah
satu dengan yang lain dalam suatu Negara akan terjalin dengan baik.
Sarana yang dimaksud disini adalah sarana penghubung yang melaluia
darat, udara, laut. Dari keiga sarana tersebut akan ditinjau prasarana
yang melaui darat. Dalam perencanaan geometrik termasuk juga
perencanaan tebal perkerasan jalan karena dimensi dari perkerasan
jalan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai suatu
perencanaan jalan seutuhnya. Bertambahnya jumlah dan kualitas
kendaraan dan berkembangnya pengetahuan tentang kelakuan
pengandara, serta meningkatnya jumlah ecelakaan. Menuntut
perencanaan geometrik supaya memberikan pelayann maksimum
dengan keadaan bahaya minimum dan biaya yang wajar.
3. 1. Penentuan trase dan penentuan medan
2. Bentuk dan panjang kurva
3. Penggambaran kurva
4. Penentuan kemiringan melintang tiap tikungan dan
penggambaran elevasi, superelevasi badan jalan
5. Menghitung jarak pandang
6. Menghitung alignment vertikal
7. Perhitungan volume galian dan timbunan
4. Ruang Lingkup Pemetaan
Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan)
meliputi pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta
atau sebaliknya.
Pengukuran yang akan dipelajari dibagi bagi dalam pengukuran
mendatar dari titik titik yang terletak diatas permukaaan bumi , dan
pengukuran tegak guna mendapatkan beda tinggi antara titik titik yang diukur
diatas permukaan bumi yang tidak beraturan ,yang pada akhirnya dapat
digambar diatas bidang datar (Peta).
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakan
pekerjaan survey atau ukur mengukur tanah.
Dalam bidang teknik sipil, meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek
pembangunan, seperti perencanaan dan pembuatan gedung, jembatan, jalan,
saluran irigasi. Sedangkan dalam bidang pertanian untuk perncanaan proyek
seperti : pembukaan lahan baru, saluran irigasi dll.
5. Data Yang Dibutuhkan Dalam
Perencanaan Jalan Raya
o Peta lokasi
Peta jaringan jalan
Peta topografi
Peta geologi regional
o Photo udara
Peta rupa bumi
(Google Earth)
o Data dan Informasi
Data curah hujan
Transportasi menuju
lokasi
Biaya hidup dilokasi
survey
Cuaca dan suhu
dilokasi suvey
Dll.
o Study Data
Route yang akan
diplotkan pada peta
dasar terdiri dari
beberapa route
sebagai alternatif.
6. Peralatan Yang Digunakan Dalam
Pemetaan
o THEODOLITE
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di
dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon
(detik).
o WATERPASS (Penyipat Datar)
Waterpas adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan
dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat
berputar ka arah horizontal. Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki
tiga atau Tripod level, karena alat ini bila digunakan harus dipasang
diatas kaki tiga atau statif.
o Kompas Geologi
o Peta Dasar
o GPS (Global Positioning System)
o Alat Ukur
o Total Station
7. Metode pemetaan
Metode teresteris
Dalam metode teritris ini, semua pekerjaan pegukuran topografi dilakukan
dilapangan dengan menggunakan peralatan ukur seperti : Theodolit;
waterpas; alat ukur jarak; serta peralatan modem lainnya (GPS, total
station dan lainya).
Metode foto udara
Foto udara merupakan hasil pemotretan sebagian kecil permukaan bumi
menggunakan kamera udara yang dipasang di atas pesawat terbang.
Dalam setiap kali pemotretan luas daerah yang tercakup sangat sempit
dibandingkan dengan luas daerah yang akan dipotret. Agar seluruh daerah
tertutupi dengan foto maka pemotretan hams dilakukan secara periodik
dan terencana. Untuk itu harus dibuat rencana jalur pesawat terbang
sedemikan rupa sehingga semua daerah dapat terfoto.
8. Metode pemetaan
Metode fotogrametris
Dalam metode fotogametri ini, pengukuran dilapangan masih
diperlukan khususnya untuk menentukan titik kontrol tanah yang
diprlukan dalam proses fotogametris selanjutnya.
Pada dasarnya metode fotogametris ini mencakup fotogametris
metrik dan interprestasi citra. Fotogametris metrik merupakan
ilmu dan teknik pengukuran citra, sedangkan interprestasi citra
merupakan pengenalan serta identifikasi suatu objek pada foto.
Dengan metode fotogametris ini, pengukuran tidak perlu
dilakukan lansung dilapangan tetapi cukup dilaksanakan di
laboratorium melalui pengukuran pada citra foto.
Untuk dapat melaksanakan pengukuran tersebut, diperlukan
bebrapa titik kontrol pada setiap foto udara. Titik kontrol ini dapat
dihasilkan dari proses fotogametris selanjutnya yaitu proses
triangulasi udara yang bertujuan memperbanyak titik kontrol foto
(titik kontrol minor) beradasarkan titik kontrol tanah yang ada.
9. Tahap Pemetaan
1. Perencanaan
Dalam merencanakan, suatu proyek pengukuran dan
pemetaan suatu wilayah harus diperhatikan :
Letak daerah, bagaimana daerah akan diukur lebarnya
terhadap titik tetap(titik triangulasi, titik polygon)
Tujuan pengukuran dan wilayah apakah untuk meletakan
suatu bangunan , untuk menetapkan batas – batas hutan,
batas tanah milik, untuk pembuatan profil dan sebagainya.
Tingkat ketelitian ini berhungungan dengan utis diatas,
untuk menentukan lokasi bangunan diperlukan ketelitian
yang tinggi daripada penentuan batas hutan.
10. Tahap Pemetaan
2. Pengukuran Lapangan
Pelaksanaan pengukuran harus dilakukan oleh juru ukur yang
baik yang memenuhi syarat – syarat :
Mengetahui dasar pengetahuan teknik
Mempunyai keterampilan dan pengalaan
Mempunyai ketelitian, kesungguhan dan keuletan kerja
3. Pengolahan Hasil Pengukuran
Perhitungan – perhitungan hasil pengukuran dilapangan
dikerjakan oleh orang lain di kantor. Perhitungan ini meliputi
kegiatan pengisian kolo –kolom kosong yang harus dihitung
berdasarkan pengukuran lapangan sehingga siap dikerjakan.
11. Tahap Pemetaan
Penggambaran
Setelah hasil pengukuran diolah dan siap dipaai maka kemusian
dlakukan penggambaran peta. Penggambaran ini dimulai
dengan membuat draft, penempatan lokasi pada peta dasar,
pembuatan klise, pemberian judul, pembuatan legenda, arah,
pembesaran dan pengecilan. Pada penggambaran pemetaan ini
diperlukan tenaga – tenaga yang teliti, sabar karena kesalahan
Penggambaran ini dapat berakibat fatal bagi seluruh kegiatan.
Penggandaan Peta
Dalam pekerjaan ini termasuk didalamnya penentuan obat –
obat yang diperlukan untuk percetakan agar peta yang diperoleh
paeta yang tahan lama, tidak mudah luntur.