Dokumen tersebut merangkum peristiwa demonstrasi mahasiswa Indonesia pada tahun 1998 yang menuntut mundurnya Soeharto dari kepresidenan. Peristiwa ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap korupsi dan kinerja ekonomi yang memburuk di bawah rezim Soeharto. Demonstrasi besar-besaran dilakukan namun dihalangi militer yang menewaskan ratusan orang. Akhirnya Soeharto mundur dan digantikan Habibie, namun demonstrasi
1. ANALISA FILM
“TRAGEDI JAKARTA 1998
(GERAKAN MAHASISWA INDONESIA)”
Vivi Oktavia
165130101111062
2016D
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
2. REVIEW
Tahun 1998 adalah tahun yang tak terlupakan bagi masyarakat Indonesia, dimana
mahasiswa di Indonesia melakukan demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi ini dilatarbelakangi
oleh terpilihnya Soeharto menjadi Presiden RI yang kesekian kalinya. Menurut masyarakat,
kinerja Soeharto tidak bagus dan pada masa pemerintahannya terjadi krisis inflasi, pengangguran
semakin meningkat, dan maraknya korupsi.
Pada 12 Mei 1998, para mahasiswa terutama mahasiswa Trisakti berdemo guna
menyampaikan aspirasi, akan tetapi dihalangi oleh aparat ABRI (Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia) hingga terjadi hujan peluru dan menewaskan banyak demonstan. Namun semangat
mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi hingga seminggu kemudian para demonstan dapat
masuk ke gedung DPR/MPR tanpa adanya perlawanan dari militer.
Pada saat yang bersamaan dengan berhasilnya mahasiswa masuk ke gedung DPR/MPR RI,
Soeharto berpidato dan mengatakan bahwa ia tidak dapat mengendalikan demonstrasi ini.
Akhirnya Soeharto menyatakan bahwa ia berhenti dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Presiden. Para mahasiswa bersorak gembira atas pernyataan mengundurkan diri Soeharto. Namun
sorakan gembira tersebut kembali menyusut karena jabatan Soeharto sebagai presiden digantikan
oleh B.J. Habibie. Masyarakat menolak sosok B.J Habibie diangkat menjadi presiden, karena
menurut mereka tidak ada bedanya antara Soeharto dengan Habibie. Saat itulah mahasiswa
bersumpah demi tanah agar terbebaskan dari penindasan.
Ketika sidang rakyat, tidak ada dukungan dari masyarakat khususnya mahasiswa. Menurut
mereka, perwakilan pada sidang tersebut tidak adil karena kebanyakan perwakilan adalah orang
yang berada di pihak Soeharto. Akan tetapi pihak aparat dan pemerintah tidak menggubris para
demonstran dan tetap melakukan sidang. Ketika malam hari setelah sidang selesai, mahasiswa
mencoba menerobos masuk dan melewati batas demonstrasi sehingga terjadi hujan peluru dan
pemukulan oleh aparat kepada mahasiswa sehingga korban semakin banyak. Kejadian ini terjadi
di Semanggi tanggal 13 November 2017. Melihat korban semakin banyak, ABRI bersorak gembira
dan menyanyikan lagu keberhasilan dan menganggap sukses untuk melemahkan para demonstran.
Pada tanggal 18 November 1998, para mahasiswa dan aparat menyanyikan lagu gugur
bunga guna menghormati korban yang tewas pada kejadian sebelumnya. Pada tanggal itu juga
diputuskan untuk diselenggarakan penyelidikan kekayaan keluarga Soeharto. Akan tetapi, B.J
Habibie tidak segera menyelidiki kekayaan Soeharto. Tanggal 24 dan 29 November, mahasiswa
kembali berdemo dan menuntut adanya “Revolusi Orde Baru”. ABRI pun menyamar guna
membubarkan demonstrasi, tetapi para mahasiswa tidak terkecoh dan tetap mengenali para militer
tersebut. Akhirnya pada demonstran berdemo hingga terjadi bentrok.
3. Selain menuntut adanya revolusi orde baru, demonstran juga menuntut tentang hak wanita.
Sehingga para demonstran saat itu dipenuhi oleh wanita. Demonstrasi wanita beradu dengan
polwan. Polwan-polwan tersebut melakukan penyerangan kasar, sehingga para demonstran wanita
membalas perlakuan kasar para polwan dan menyuarakan “Revolusi!”. Di taman ria, para
demonstrasi berhasil melewati batas garis. Dengan peralatan seadanya, mereka menyerang dan
memukul aparat tanpa gentar. Pihak aparat pun terkejut dan mulai berlari menyelamatkan diri.
4. ANALISA
A. Poin-Poin Penting
- Kepemimpinan Soeharto yang dianggap tidak baik dan tidak sesuai
- Demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat terutama para
mahasiswa
- Mundurnya Soeharto sebagai Presiden RI
- Dilantiknya B.J. Habibie sebagai Presiden RI
- Banyaknya korban yang berjatuhan saat demonstrasi
- Seruan “Reformasi” dan “Revolusi”
- Demonstran wanita beradu dengan polisi wanita
B. Permasalahan
a. Inflasi, korupsi, dan banyaknya pengangguran di Indonesia.
b. Para demonstan yang ingin menyampaikan aspirasi dihalangi dan dihajar oleh
aparat militer (ABRI) karena dianggap menciptakan kerusuhan.
c. Bentrok antara aparat militer dengan mahasiswa.
d. Berhentinya Soeharto dari jabatan Presiden dan dilantiknya B.J. Habibie sebagai
pengganti Soeharto.
e. Banyaknya korban yang tewas karena dihujani peluru oleh aparat bersenjata.
C. Analisa Permasalahan yang Melanggar Nilai-Nilai Pancasila
a. Butir Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab)
Manusia yang dimuka bumi mempunyai harkat dan martabat yang sama dan
diperlakukan sesuai dengan adab dan nilai-nilai pancasila serta sebagai qodratnya
sebagai manusia. Permasalahan yang melanggar butir pancasila ke-2 ini adalah
ketika para aparat mulai menembakkan peluru kepada para demonstran. Menurut
saya, hal ini kelewat batas wajar. Dikarenakan mahasiswa ingin menyampaikan
aspirasi. Tidak perlu dihujani peluru apalagi memakan korban tewas hingga ratusan
orang. Sebagai manusia yang beradab, para aparat harusnya memiliki hati nurani
dalam menghadapi para demonstran dengan sewajarnya dan tidak melukai
mahasiswa. Apalagi setelah melihat banyaknya mahasiswa yang menjadi korban
akibat gencatan senjata api, ABRI justru menyanyikan lagu kebanggaan karena
merasa berhasil melemahkan mahasiswa. Hal ini saya rasa tidak etis, karena kita
ketahui bahwa mahasiswa berdemo juga berjuang untuk Indonesia yang lebih
harmonis.
5. b. Butir Sila Ketiga (Persatuan Indonesia)
Permasalahan yang melanggar butir pancasila ke-3 ini adalah adanya
bentrok antara aparat militer dengan demostran (mahasiswa). Menurut saya,
kekuatan yang paling kuat adalah ketika masyarakat dan pimpinan ataupun aparat
bersatu untuk memerangi hal-hal yang membuat negara ini terpecah belah demi
Indonesia yang lebih harmonis. Tidak terkecuali dalam memerangi kasus korupsi.
Pada peristiwa ini, para mahasiswa berdemo guna menuntut adanya reformasi
karena ketika masa kepimimpinan Soeharto, korupsi merajalela sehingga
merugikan negara. Akan tetapi ABRI malah memerangi mahasiswa dan melindungi
oknum-oknum tersebut. Dari situlah dapat memicu adanya perpecahan sehingga
menyimpang dari pancasila sila ke-3 ini. Seharusnya, dari segala pihak juga turut
serta memerangi korupsi.
c. Butir Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan)
Permasalahan yang melanggar butir pancasila ke-4 ini adalah ketika posisi
Soeharto digantikan oleh B.J Habibie tanpa adanya pemilu (pemilihan umum). Hal
ini sangat jelas melanggar sila ke-4. Pada normalnya, pemilihan presiden dan wakil
presiden dipilih oleh rakyat dengan cara voting. Akan tetapi pada kala itu, B.J.
Habibie diangkat sebagai Presiden RI dan dilantik tanpa adanya proses pemilihan
dari masyarakat.
Permasalahan yang melanggar butir pancasila ke-4 ini juga saat
diadakannya sidang rakyat. Peserta dalam permusyawarahan pada sidang tersebut
dirasa lebih banyak perwakilan yang berpihak pada Soeharto. Juga ketika rakyat
ingin memberikan atau menyuarakan aspirasi dan pendapatnya, pihak aparat
menghadang mereka untuk menyuarakannya. Padahal, seharusnya setiap orang
berhak menyuarakan pendapatnya asalkan sesuai norma-norma yang ada dan tidak
menyinggung orang lain.
d. Butir Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Setiap bangsa atau negara pasti memiliki tujuan untuk menjadikan
masyarakatnya adil dan makmur. Secara ontologis, keadilan disini meliputi
kebutuhan di bidang material dan spiritual. Permasalahan yang melanggar butir
pancasila ke-5 ini yaitu permasalahan yang ada pada masa reformasi hingga
sekarang yaitu tentang pengangguran. Ketika masyarakat banyak yang
pengangguran, masyarakat menjadi kekurangan material untuk hidup sehingga
masyarakat kurang makmur. Seharusnya pemerintah berupaya untuk memerangi
pengangguran dan bukan hanya memperkaya diri.
6. D. Saran
Untuk melakukan review dan pengambilan sudut pandang jangan hanya dari sisi
mahasiswa saja, akan tetapi juga menonton dari sisi aparat juga agar mengetahui titik
temu dari kedua belah pihak dan simpulan makna yang lebih akurat.