2. Audio dan visual ialah
gabungan komponen-komponen
yang saling
melengkapi yang
memproduksi suatu
gambar dan suara yang
dikombinasikan satu sama
lain.
Contoh perangkat audio
visual yang
mengkombinasikan elemen
audio dan visual secara
Audio/vis seimbang ialah televisi.
ual
3. Audio/vis
sebagai media ual dokumentasi dan sebagai media
komunikasi
Sebagai media dokumentasi, tujuan yang lebih utama
adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa.
Sebagai media komunikasi, sebuah produk audio-visual
melibatkan lebih banyak elemen media dan
lebih membutuhkan perencanaan agar dapat
mengkomunikasikan sesuatu.
5. film
Merupakan salah satu media komunikasi massa
audio visual yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi yang direkam pada pita seluloid.
Biasanya film diperuntukkan pada pemutaran layar
lebar, salah satu karakteristik film adalah lebih
banyak menggunakan aspek emosinya di banding
aspek rasionalitasnya
6. video
Video adalah teknologi pemrosesan sinyal
elektronik mewakilkan gambar bergerak.
Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi,
tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi
teknik, saintifik, produksi dan keamanan.
7. Digital
video
Digital video adalah jenis system video recording
yang bekerja menggunakan system digital
dibandingkan dengan analog dalam hal
representasi videonya.
Biasanya digital video direkam dalam tape,
kemudian didistribusikan melalui optical disc,
misalnya VCD dan DVD.
8. Format film ><
video VIDEO
FILM
Bahan dasar seluloid
Ukuran: 35 mm, 16 mm dan 8
mm
Format khusus: 65 mm dan 70
mm
Hanya dapat merekam
gambar
Perlu proses (rush copy)
dahulu
untuk di playback
16 mm untuk 10 menit
Bahan dasar pita megnetik
Jenis: Betacam SP, Betamax,
VHS,
Mini DV, DVCAM, HDTV
Merekam gambar dan suara
Bisa langsung di playback
MiniDV untuk 30 menit
Banyak yang sudah
menggunakan SD card tidak
lagi kaset pita
10. Dalam kamus istilah TELETALK yang disusun oleh Peter
Jarvis
terbitan BBC Television Training, Cinematography diartikan
sebagai
The craft of making picture (pengrajin
gambar)
11. Saat seseorang ingin mengkomunikasikan sesuatu
dibutuhkan bahasa.
Dalam sinematografi โbahasaโ yang digunakan adalah
KINEMA
(gambar bergerak) yang sebenarnya terdiri dari audio dan
visual
12. Kegiatan Sinematografi
โข Bagaimana membuat gambar
bergerak.?
โข Seperti apakah gambar-gambar itu?
โข Bagaimana merangkai potongan-potongan
gambar yang bergerak
menjadi rangkaian gambar?
โข Bagaimana menyampaikan maksud
tertentu atau
menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan suatu
ide tertentu...
14. FRAME โ KATA
SHOT
KALIMAT DALAM BAHASA
TELEVISI
SCENE (ADEGAN)
ALINEA DALAM BAHASA
TELEVISI
SEQUENCE (BABAK)
BAB DALAM BAHASA TELEVISI
15. Frame
Shot | Scene |
Sequence
โข Makna yang terdapat dalam masing โ masing
gambar
โข Satuan gambar televisi/video/film
16. shot
frame | Scene |
Sequence
โข Suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa
interupsi.
โข Tiap shot adalah satu take.
โข Jika ada tambahan shot dengan set-up yang sama
karena kesalahan teknis dan dramatik, shot-shot
tambahan itu disebut re-take.
โข Jika set up dirubah, kamera berpindah, dan action lain
diambil, ini shot baru, bukan retake.
17. Shot | Establishing shot
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau
suatu tempat untuk memberi orientasi tempat dimana
peristiwa atau adegan itu terjadi.
18. Shot | Extreme long/ WIDE
shot
Shot dari kejauhan yang menampilkan keseluruhan obyek
dan latar belakangnya.
19. Shot | long/ wide shot
Shot dari kejauhan, menampilkan latar belakang dan
keseluruhan sosok tokoh, menetapkan dimana subyek
berada.
20. Shot | medium shot
Menampilkan separuh badan seseorang dan sedikit latar
belakang.
21. Shot | medium close up
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.
22. Shot | close up
Menampilkan gambar kepala hingga bahu, biasanya digunakan
untuk menunjukkan emosi karakter. Menarik perhatian kita untuk
menyimak sebuah obyek.
23. Shot | extreme close up
Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata,
hidung, atau telinga. Atau obyek lain seperti adegan
membuka kunci pintu dsb. BIasanya untuk menampilkan
emosi/ karakter dan mendekatkan perasaan ke audiens.
24. Camera angles | eye level
Kamera sejajar dengan obyek yang diambil
25. Camera angles | high angle
Kamera dari atas melihat ke bawah pada orang/ obyek,
membuat mereka tampak rentan.
26. Camera angles | low angle
Kamera menengadah pada seseorang/ sesuatu,
membuat mereka tampak kuat/besar.
28. Camera movements |
pan
Kamera bergerak perlahan-lahan dari sisi ke sisi (kanan
atau kiri)
dalam titik sumbu yang tetap.
29. Camera movements |
zoom
Kamera maju atau mundur, atau lensa yang diatur untuk
memberi kesan jauh atau dekat/ membesar atau
mengecil.
30. Camera movements | tilt
Kamera bergerak naik atau turun dari titik sumbu yang
tetap.
31. Camera movements |
dolly/ tracking
Gerakan kamera mengikuti tindakan obyek/ gerakan
adegan.
32. scene
Shot | frame |
Sequence
Tempat atau setting dimana kejadian dilangsungkan
33. sequence
Shot | frame | Scene
Serangkaian shot-shot yang merupakan suatu
kesatuan utuh
Sebuah sequence bisa berlangsung pada satu
atau beberapa setting.
34. Menonton tayangan film/televisi sebenarnya kita
sedang menyaksikan rangkaian shot dalam
sebuah scene, dan rangkaian scene
dalam sebuah sequence, dan seterusnya
hingga kita melihat tayangan atau film secara
utuh
Disadari atau tidak disadari sebenarnya penonton
telah disuguhi ratusan bahkan ribuan shot yang
muncul silih berganti di layar setiap harinya
Pasti ada pesan yang ingin disampaikan oleh si
pembuat dalam menciptakan rangkaian shot-shot