SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYALAHGUNAAN DAN
KETERGANTUNGAN NAPZA
PENGERTIAN
 PENYALAHGUNAAN NAPZA adalah suatu
penyimpangan perilaku yg disebabkan oleh
penggunaan yg terus menerus sampai
terjadi masalah.
 Napza tersebut bekerja didalam tubuh yg
mempengaruhi terjadinya perubahan:
perilaku, alam perasaan, memori,proses
pikir,kondisi fisik individu yg
menggunakannya.
 Penyalahgunaan Napza ini dapat
mengalami kondisi lanjut yaitu :
KETERGANTUNGAN NAPZA.
 Yaitu suatu kondisi yg cukup berat dan
parah, sehingga mengalami sakit yg
cukup berat.
 Kondisi ini juga ditandai dg adanya
KETERGANTUNGAN FISIK yaitu
SINDROMA PUTUS OBAT dan
TOLERANSI.
 SINDROMA PUTUS ZAT adalah : suatu
kondisi dimana individu yg
menggunakan napza menurunkan atau
menghentikan penggunaan napza yg
biasanya digunakannya, akan
menimbulkan gejala kebutuhan biologik
terhadap napza.
 TOLERANSI adalah suatu kondisi
klien yg menggunakan napza
memerlukan peningkatan jumlah
napza yg dikonsumsi untuk mencapai
tujuan yg dikehendaki.
RENTANG RESPON
 1.Tinggi alamiah :aktivitas fisik,
meditasi.
 2.Penggunaan jarang dari
nikotin,kafein,dll.
 3.Penggunaan sering dari : sda.
 4.Ketergantungan,penyalahgunaan,ge
jala putus zat,toleransi.
PROSES KEPERAWATAN
 Untuk membantu pasien dg gangguan
penggunaan zat adiktif adalah : dengan
menggunakan proses perawatan,tahap
pertama yg dilakukan adalah ; pengkajian.
 Dalam pengkajian ada beberapa faktor yg
penting untuk diketahui yaitu :f.predisposisi;
f.presipitasi; tingkah laku
pasien,mekanisme koping.
FAKTOR PREDISPOSISI
 Beberapa faktor predisposisi terjadinya
gangguan penggunaan zat adiktif adalah ;
 1.Faktor Biologis;
 Kecenderungan keluarga, terutama orang
tua yg menyalahgunakan napza.
 Perubahan metabolik alkohol yg
mengakibatkan respon fiiologik yg tdk
nyaman.
Penyakit kronis: Asma
Bronchiale,kanker, penyakit lain dg
masa sakit yg menahun.
2.Faktor Psikologis
Tipe kepribadian yg tergantung.
Harga diri yg rendah: terutama untuk
ketergantungan alkohol,sedatif hipnotik
yg diikuti oleh rasa bersalah
Pembawa keluarga : kondisi keluarga
yg tidak stabil,role model yg negatif,
Kurang dipercaya, dan orang tua yg
ketergantungan zat adiktif.
Individu dg perasaan tidak aman
(permusuhan dg orang tua,penganiayaan
masa kanak2).
Individu dg krisis identitas: kecenderungan
homoseksual,krisis identitas dg
menggunakan obat untuk menunjukkan
kejantanan.
Cara pemecahan masalah yg
menyimpang.
 3.Faktor Sosial Kultural
 Sikap masyarakat yg ambivalensi terhadap
penggunaan napza seperti
nikotine,ganja,alkohol.
 Norma kebudayaan: suku bangsa ttt
menggunakan alkohol untuk upacara adat
dan keagamaan.
 Lingkungan: tempat yg rentan untuk transaksi
napza:diskotik,tempat hiburan
malam,mall,lokalisasi pelacuran,lingkungan
rumah yg kumuh dan padat.
FAKTOR PRESIPITASI
 Penggunaan zat atau
penyalahgunaan zat sering kali
merupakan suatu cara dari seseorang
untuk mengatasi stres yg ada dalam
kehidupannya.
 Tanpa disadari kondisi atau cara ini
merupakan suatu lingkaran untuk
mendapatkan stres selanjutnya akibat
dari penggunaan zat tersebut.
 Semakin banyak penggunaan zat
adiktif, semakin banyak pula stres yg
ditimbulkan, akibat tergantungnya
fungsi biopsikososial sebagai dampak
penggunaan zat adiktif.
 Stresor presipitasi untuk terjadinya
penyalahgunaan zat adiktif adalah :
1.Pernyataan untuk mandiri dan
membutuhkan teman sebaya sebagai
pengakuan.
2.Reaksi sebagai prinsip kesenangan:
menghindari dari rasa sakit, mencari
kesenangan, relaks agar menikmati hubngan
interpersonal.
3.Kehilangan sesuatu yg berarti: orang yg
dicintai/pekerjaan/drop out dari sekolah.
4.Diasingkan oleh lingkungan:
rumah,sekolah,kelompok teman sebaya.
5.Dampak kompleksitas era globalisasi
:ketegangan akibat modernisasi, lancarnya
transportasi,film,iklan
TINGKAH LAKU
 Penyalahgunaan zat dapat berkembang
menjadi ketergantungan psikologik dan
toleransi.
 Ketergantungan fisik adalah tubuh
membutuhkan zat adiktif, dan jika tidak
dipenuhi maka akan terjadi gejala putus
obat pd fisik.
 Ketergantungan psikologik adalah efek
subyektif dari si pengguna zat.
 TINGKAH LAKU PASIEN PENGGUNA
SEDATIF HIPNOTIK
 Menurunnya sifat2 menahan diri.
 Jalan tdk stabil,koordinasi motorik
kurang.
 Bicara cadel,bertele2
 Sering datang ke dokter untuk minta
resep.
 Acuh,kurang perhatian.
 Mengantuk.
 Membanggakan diri, perilaku
menampakkan percaya diri yg
meningkat.
 Agresif.
 Bingung.
 Gelisah.
 Perilaku menampakkan ilusi,halusinasi.
PERILAKU KLIEN PENGGUNA
GANJA
Perilaku sangat gembira.
Mondar-mandir tampak cemas.
Gerakan tidak terkoordinir.
Mengantuk.
Tampak lebih bodoh; karena
terganggu proses kognitif.
Perilaku tampak kecemasan.
PERILAKU KLIEN PENGGUNA
ALKOHOL
 Sikap bermusuhan.
 Kadang2 bersikap murung, berdiam
diri (depresi).
 Suara keras, bicara cadel, dan kacau.
 Agresif.
 Minum alkohol tanpa kenal waktu.
 Koordinasi motorik
terganggu,akibatnya cenderung
mendapat kecelakaan.
PERILAKU PASIEN PENGGUNA
OPIOIDA
 Terkantuk-kantuk.
 Bicara cadel.
 Koordinasi motorik terganggu.
 Acuh terhadap lingkungan,krg
perhatian.
 Perilaku manipulatif untuk
mendapatkan zat adiktif.
PERILAKU PENGGUNA
KOKAIN/AMFETAMIN/EKSTASI
 Hiperaktif.
 Euphoria,elasi sampai agitasi.
 Irritabilitas.
 Perilaku curiga.
 Kewaspadaan yg berlebihan.
 Semangat kerja meningkat.
 Perilaku tampak gembira.
PERILAKU PENGGUNA
HALUSINOGEN
Tingkah laku yg tak dapat diramalkan.
Tingkah laku merusak diri sendiri.
Halusinasi,ilusi.
Distorsi waktu dan jarak.
Sikap merasa diri besar.
Depersonalisasi.
Pengalaman yg gaib/ajaib.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 Masalah keperawatan sehubungan dg
gangguan penggunaan zat adiktif
terutama masalah : gangguan proses
pikir,
 Gangguan persepsi sensori (visual,
pendengaran, rasa, raba, penciuman),
 Gangguan konsep diri (HDR).
 Menurut NANDA diagnosis
keperawatan adalah sebagai berikut :
 1.Gangguan persepsi sensori pada
penggunaan halusinogen
 2.Gangguan hubungan sosial
manipulatif
 3.Gangguan konsep diri:HDR
 4.Tidak mampu mengenal kualitas yg
positif dari diri sendiri.
 5.Gangguan pemusatan perhatian
 6.Partisipasi keluarga yg kurang dalam
program pengobatan pasien
 7.Menolak mengikuti aktifitas program .
PERENCANAAN
 Tujuan yg ingin dicapai dalam memberikan
tindakan keperawatan pd pasien dg
gangguan penggunaan zat adiktif adalah :
 Agar tidak terjadi ancaman terhadap
kehidupan.
 Tidak memburuknya keadaan kesadaran
pasien
 Aman dari kecelakaan terutama pd kondisi
intoksikasi.
 Setelah masa detoksifikasi :
 Termotivasi untuk mengikuti program terapi
jangka panjang.
 Mengenal hal2 positif pada dirinya.
 Menggunakan koping yg sehat dalam
mengatasi masalahnya.
 Keluarga bekerjasama dalam program terapi
pasien.
 Mempunyai pengetahuan untuk merawat
pasien dirumah.
TINDAKAN KEPERAWATAN
 1.Pendidikan kesehatan jiwa untuk
pencegahan penggunaan zat adiktif.
 2.Mengganti koping respon yg sehat,
pengganti tingkah laku
menyalahgunaan zat.
 3.Membahas dg pasien tingkah laku
menyalahgunakan zat dan resiko
penggunaan.
 4.Membantu pasien untuk
mengidentifikasi masalah
menyalahgunakan zat.
 5.Memotivasi pasien agar mau
mengikuti /berpartisipasi dalam program
terapi.
 6.Konsisten memberikan dukungan dan
pengalaman bahwa pasien mempunyai
kekuatan untuk menghadapi masalah
yg akan datang.
 7.Memberikan perawatan
fisik;observasi tanda
vital,makanan,keseimbangan cairan
dan kejang.
 8.Memberikan pengobatan ssi dg terapi
detoks.
EVALUASI
 1.Klien mengalami/mencapai
keutuhan fisik dan harga diri secara
alamiah.
 2.Tingkah laku klien merefleksikan
meningkatnya pengertian ttg adanya
hubungan antara stres dg kebutuhan
untuk menggunakan napza.
 3.Sumber koping klien adekuat untuk
membantu klien berubah.
 4.Klien mengenal kecemasannya dan
sadar akan perasaannya.
 5.Klien menggunakan koping yg adaptif.
 6.Klien mempunyai alternatif atau
belajar pendekatan alternatif untuk
mengatasi stres dan ansietasnya.
 7.Klien mampu secara periodik tetap
tidak menggunakan napza.
dokumen.tech_askep-napza-5593d73153f0d.ppt

More Related Content

Similar to dokumen.tech_askep-napza-5593d73153f0d.ppt

Similar to dokumen.tech_askep-napza-5593d73153f0d.ppt (20)

Booklet narkoba
Booklet narkobaBooklet narkoba
Booklet narkoba
 
PMR
PMRPMR
PMR
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan NarkobaPenyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan Narkoba
 
Narkoba kelas x
Narkoba kelas xNarkoba kelas x
Narkoba kelas x
 
Contoh makalah-sosiologi
Contoh makalah-sosiologiContoh makalah-sosiologi
Contoh makalah-sosiologi
 
Cccciiii
CccciiiiCccciiii
Cccciiii
 
Makalah narkoba22222222222222222222222222222222
Makalah narkoba22222222222222222222222222222222Makalah narkoba22222222222222222222222222222222
Makalah narkoba22222222222222222222222222222222
 
Makalah narkoba22222222222222222222222222222222
Makalah narkoba22222222222222222222222222222222Makalah narkoba22222222222222222222222222222222
Makalah narkoba22222222222222222222222222222222
 
Penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkobaPenyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba
 
PDF PPT ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI BANGSA ( Fix ).pdf
PDF PPT ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI BANGSA ( Fix ).pdfPDF PPT ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI BANGSA ( Fix ).pdf
PDF PPT ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI BANGSA ( Fix ).pdf
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Ppt tentang bahaya narkoba
Ppt tentang bahaya narkoba Ppt tentang bahaya narkoba
Ppt tentang bahaya narkoba
 
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
Sosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat NarkobaSosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat Narkoba
 
Materi ringkasan narkoba 2016
Materi  ringkasan narkoba 2016 Materi  ringkasan narkoba 2016
Materi ringkasan narkoba 2016
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan NarkotikaPenyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan Narkotika
 
Karya tulis biologi
Karya tulis biologiKarya tulis biologi
Karya tulis biologi
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

dokumen.tech_askep-napza-5593d73153f0d.ppt

  • 2. PENGERTIAN  PENYALAHGUNAAN NAPZA adalah suatu penyimpangan perilaku yg disebabkan oleh penggunaan yg terus menerus sampai terjadi masalah.  Napza tersebut bekerja didalam tubuh yg mempengaruhi terjadinya perubahan: perilaku, alam perasaan, memori,proses pikir,kondisi fisik individu yg menggunakannya.
  • 3.  Penyalahgunaan Napza ini dapat mengalami kondisi lanjut yaitu : KETERGANTUNGAN NAPZA.  Yaitu suatu kondisi yg cukup berat dan parah, sehingga mengalami sakit yg cukup berat.  Kondisi ini juga ditandai dg adanya KETERGANTUNGAN FISIK yaitu SINDROMA PUTUS OBAT dan TOLERANSI.
  • 4.  SINDROMA PUTUS ZAT adalah : suatu kondisi dimana individu yg menggunakan napza menurunkan atau menghentikan penggunaan napza yg biasanya digunakannya, akan menimbulkan gejala kebutuhan biologik terhadap napza.
  • 5.  TOLERANSI adalah suatu kondisi klien yg menggunakan napza memerlukan peningkatan jumlah napza yg dikonsumsi untuk mencapai tujuan yg dikehendaki.
  • 6. RENTANG RESPON  1.Tinggi alamiah :aktivitas fisik, meditasi.  2.Penggunaan jarang dari nikotin,kafein,dll.  3.Penggunaan sering dari : sda.  4.Ketergantungan,penyalahgunaan,ge jala putus zat,toleransi.
  • 7. PROSES KEPERAWATAN  Untuk membantu pasien dg gangguan penggunaan zat adiktif adalah : dengan menggunakan proses perawatan,tahap pertama yg dilakukan adalah ; pengkajian.  Dalam pengkajian ada beberapa faktor yg penting untuk diketahui yaitu :f.predisposisi; f.presipitasi; tingkah laku pasien,mekanisme koping.
  • 8. FAKTOR PREDISPOSISI  Beberapa faktor predisposisi terjadinya gangguan penggunaan zat adiktif adalah ;  1.Faktor Biologis;  Kecenderungan keluarga, terutama orang tua yg menyalahgunakan napza.  Perubahan metabolik alkohol yg mengakibatkan respon fiiologik yg tdk nyaman.
  • 9. Penyakit kronis: Asma Bronchiale,kanker, penyakit lain dg masa sakit yg menahun. 2.Faktor Psikologis Tipe kepribadian yg tergantung. Harga diri yg rendah: terutama untuk ketergantungan alkohol,sedatif hipnotik yg diikuti oleh rasa bersalah Pembawa keluarga : kondisi keluarga yg tidak stabil,role model yg negatif,
  • 10. Kurang dipercaya, dan orang tua yg ketergantungan zat adiktif. Individu dg perasaan tidak aman (permusuhan dg orang tua,penganiayaan masa kanak2). Individu dg krisis identitas: kecenderungan homoseksual,krisis identitas dg menggunakan obat untuk menunjukkan kejantanan. Cara pemecahan masalah yg menyimpang.
  • 11.  3.Faktor Sosial Kultural  Sikap masyarakat yg ambivalensi terhadap penggunaan napza seperti nikotine,ganja,alkohol.  Norma kebudayaan: suku bangsa ttt menggunakan alkohol untuk upacara adat dan keagamaan.  Lingkungan: tempat yg rentan untuk transaksi napza:diskotik,tempat hiburan malam,mall,lokalisasi pelacuran,lingkungan rumah yg kumuh dan padat.
  • 12. FAKTOR PRESIPITASI  Penggunaan zat atau penyalahgunaan zat sering kali merupakan suatu cara dari seseorang untuk mengatasi stres yg ada dalam kehidupannya.  Tanpa disadari kondisi atau cara ini merupakan suatu lingkaran untuk mendapatkan stres selanjutnya akibat dari penggunaan zat tersebut.
  • 13.  Semakin banyak penggunaan zat adiktif, semakin banyak pula stres yg ditimbulkan, akibat tergantungnya fungsi biopsikososial sebagai dampak penggunaan zat adiktif.  Stresor presipitasi untuk terjadinya penyalahgunaan zat adiktif adalah : 1.Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagai pengakuan.
  • 14. 2.Reaksi sebagai prinsip kesenangan: menghindari dari rasa sakit, mencari kesenangan, relaks agar menikmati hubngan interpersonal. 3.Kehilangan sesuatu yg berarti: orang yg dicintai/pekerjaan/drop out dari sekolah. 4.Diasingkan oleh lingkungan: rumah,sekolah,kelompok teman sebaya. 5.Dampak kompleksitas era globalisasi :ketegangan akibat modernisasi, lancarnya transportasi,film,iklan
  • 15. TINGKAH LAKU  Penyalahgunaan zat dapat berkembang menjadi ketergantungan psikologik dan toleransi.  Ketergantungan fisik adalah tubuh membutuhkan zat adiktif, dan jika tidak dipenuhi maka akan terjadi gejala putus obat pd fisik.  Ketergantungan psikologik adalah efek subyektif dari si pengguna zat.
  • 16.  TINGKAH LAKU PASIEN PENGGUNA SEDATIF HIPNOTIK  Menurunnya sifat2 menahan diri.  Jalan tdk stabil,koordinasi motorik kurang.  Bicara cadel,bertele2  Sering datang ke dokter untuk minta resep.  Acuh,kurang perhatian.
  • 17.  Mengantuk.  Membanggakan diri, perilaku menampakkan percaya diri yg meningkat.  Agresif.  Bingung.  Gelisah.  Perilaku menampakkan ilusi,halusinasi.
  • 18. PERILAKU KLIEN PENGGUNA GANJA Perilaku sangat gembira. Mondar-mandir tampak cemas. Gerakan tidak terkoordinir. Mengantuk. Tampak lebih bodoh; karena terganggu proses kognitif. Perilaku tampak kecemasan.
  • 19. PERILAKU KLIEN PENGGUNA ALKOHOL  Sikap bermusuhan.  Kadang2 bersikap murung, berdiam diri (depresi).  Suara keras, bicara cadel, dan kacau.  Agresif.  Minum alkohol tanpa kenal waktu.  Koordinasi motorik terganggu,akibatnya cenderung mendapat kecelakaan.
  • 20. PERILAKU PASIEN PENGGUNA OPIOIDA  Terkantuk-kantuk.  Bicara cadel.  Koordinasi motorik terganggu.  Acuh terhadap lingkungan,krg perhatian.  Perilaku manipulatif untuk mendapatkan zat adiktif.
  • 21. PERILAKU PENGGUNA KOKAIN/AMFETAMIN/EKSTASI  Hiperaktif.  Euphoria,elasi sampai agitasi.  Irritabilitas.  Perilaku curiga.  Kewaspadaan yg berlebihan.  Semangat kerja meningkat.  Perilaku tampak gembira.
  • 22. PERILAKU PENGGUNA HALUSINOGEN Tingkah laku yg tak dapat diramalkan. Tingkah laku merusak diri sendiri. Halusinasi,ilusi. Distorsi waktu dan jarak. Sikap merasa diri besar. Depersonalisasi. Pengalaman yg gaib/ajaib.
  • 23. DIAGNOSIS KEPERAWATAN  Masalah keperawatan sehubungan dg gangguan penggunaan zat adiktif terutama masalah : gangguan proses pikir,  Gangguan persepsi sensori (visual, pendengaran, rasa, raba, penciuman),  Gangguan konsep diri (HDR).
  • 24.  Menurut NANDA diagnosis keperawatan adalah sebagai berikut :  1.Gangguan persepsi sensori pada penggunaan halusinogen  2.Gangguan hubungan sosial manipulatif  3.Gangguan konsep diri:HDR
  • 25.  4.Tidak mampu mengenal kualitas yg positif dari diri sendiri.  5.Gangguan pemusatan perhatian  6.Partisipasi keluarga yg kurang dalam program pengobatan pasien  7.Menolak mengikuti aktifitas program .
  • 26. PERENCANAAN  Tujuan yg ingin dicapai dalam memberikan tindakan keperawatan pd pasien dg gangguan penggunaan zat adiktif adalah :  Agar tidak terjadi ancaman terhadap kehidupan.  Tidak memburuknya keadaan kesadaran pasien  Aman dari kecelakaan terutama pd kondisi intoksikasi.
  • 27.  Setelah masa detoksifikasi :  Termotivasi untuk mengikuti program terapi jangka panjang.  Mengenal hal2 positif pada dirinya.  Menggunakan koping yg sehat dalam mengatasi masalahnya.  Keluarga bekerjasama dalam program terapi pasien.  Mempunyai pengetahuan untuk merawat pasien dirumah.
  • 28. TINDAKAN KEPERAWATAN  1.Pendidikan kesehatan jiwa untuk pencegahan penggunaan zat adiktif.  2.Mengganti koping respon yg sehat, pengganti tingkah laku menyalahgunaan zat.
  • 29.  3.Membahas dg pasien tingkah laku menyalahgunakan zat dan resiko penggunaan.  4.Membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah menyalahgunakan zat.  5.Memotivasi pasien agar mau mengikuti /berpartisipasi dalam program terapi.
  • 30.  6.Konsisten memberikan dukungan dan pengalaman bahwa pasien mempunyai kekuatan untuk menghadapi masalah yg akan datang.  7.Memberikan perawatan fisik;observasi tanda vital,makanan,keseimbangan cairan dan kejang.  8.Memberikan pengobatan ssi dg terapi detoks.
  • 31. EVALUASI  1.Klien mengalami/mencapai keutuhan fisik dan harga diri secara alamiah.  2.Tingkah laku klien merefleksikan meningkatnya pengertian ttg adanya hubungan antara stres dg kebutuhan untuk menggunakan napza.  3.Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubah.
  • 32.  4.Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya.  5.Klien menggunakan koping yg adaptif.  6.Klien mempunyai alternatif atau belajar pendekatan alternatif untuk mengatasi stres dan ansietasnya.  7.Klien mampu secara periodik tetap tidak menggunakan napza.