SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
1. Advance Entryption Standard
Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma cryptographic yang dapat
digunkan untuk mengamakan data. Algoritma AES adalah blokchipertext simetrik yang
dapat mengenkripsi (encipher) dan dekripsi (decipher) infoermasi. Enkripsi merubah data
yang tidak dapat lagi dibaca disebut ciphertext; sebaliknya dekripsi adalah merubah
ciphertext data menjadi bentuk semula yang kita kenal sebagai plaintext. Algoritma AES is
mengunkan kunci kriptografi 128, 192, dan 256 bits untuk mengenkrip dan dekrip data pada
blok 128 bits.
AES (Advanced Encryption Standard) adalah lanjutan dari algoritma enkripsi standar
DES (Data Encryption Standard) yang masa berlakunya dianggap telah usai karena faktor
keamanan.Kecepatan komputer yang sangat pesat dianggap sangat membahayakan DES,
sehingga pada tanggal 2 Maret tahun 2001 ditetapkanlah algoritma baru Rijndael sebagai
AES. Kriteria pemilihan AES didasarkan pada 3 kriteria utama yaitu : keamanan, harga, dan
karakteristik algoritma beserta implementasinya. Keamanan merupakan faktor terpenting
dalam evaluasi (minimal seaman triple DES), yang meliputi ketahanan terhadap semua
analisis sandi yang telah diketahui dan diharapkan dapat menghadapi analisis sandi yang
belum diketahui.Di samping itu, AES juga harus dapat digunakan secara bebas tanpa harus
membayar royalti, dan juga murah untuk diimplementasikan pada smart card yang memiliki
ukuran memori kecil. AES juga harus efisien dan cepat (minimal secepat Triple DES)
dijalankan dalam berbagai mesin 8 bit hingga 64 bit, dan berbagai perangkat lunak. DES
menggunakan stuktur Feistel yang memiliki kelebihan bahwa struktur enkripsi dan
dekripsinya sama, meskipun menggunakan fungsi F yang tidak invertibel. Kelemahan
Feistel yang utama adalah bahwa pada setiap ronde, hanya setengah data yang
diolah.Sedangkan AES menggunakan struktur SPN (Substitution Permutation Network)
yang memiliki derajat paralelisme yang lebih besar, sehingga diharapkan lebih cepat dari
pada Feistel.
Kelemahan SPN pada umumnya (termasuk pada Rijndael) adalah berbedanya struktur
enkripsi dan dekripsi sehingga diperlukan dua algoritma yang berbeda untuk enkripsi dan 21
dekripsi.Dan tentu pula tingkat keamanan enkripsi dan dekripsinya menjadi berbeda. AES
memiliki blok masukan dan keluaran serta kunci 128 bit. Untuk tingkat keamanan yang
lebih tinggi, AES dapat menggunakan kunci 192 dan 256 bit. Setiap masukan 128 bit
plaintext dimasukkan ke dalam state yang berbentuk bujursangkar berukuran 4×4 byte. State
ini di-XOR dengan key dan selanjutnya diolah 10 kali dengan subtitusi-transformasi linearAddkey. Dan di akhir diperoleh ciphertext. Berikut ini adalah operasi Rijndael (AES) yang
menggunakan 128 bit kunci:
Ekspansi kunci utama (dari 128 bit menjadi 1408 bit)
Pencampuran subkey.
Ulang dari i=1 sampai i=10 Transformasi : ByteSub (subtitusi per byte) ShiftRow
(Pergeseren byte perbaris) MixColumn (Operasi perkalian GF(2) per kolom)
Pencampuran subkey (dengan XOR)
Transformasi : ByteSub dan ShiftRow
Pencampuran subkey Kesimpulan yang didapat adalah :
AES terbukti kebal menghadapi serangan konvensional (linear dan diferensial attack)
yang menggunakan statistik untuk memecahkan sandi.
Kesederhanaan AES memberikan keuntungan berupa kepercayaan bahwa AES tidak
ditanami trapdoor.
Namun, kesederhanaan struktur AES juga membuka kesempatan untuk mendapatkan
persamaan aljabar AES yang selanjutnya akan diteliti apakah persamaan tersebut
dapat dipecahkan
Bila persamaan AES dapat dipecahkan dengan sedikit pasangan plaintext/ciphertext,
maka riwayat AES akan berakhir.
AES didesain dengan sangat hati-hati dan baik sehingga setiap komponennya
memiliki tugas yang jelas
AES memiliki sifat cipher yang diharapkan yaitu : tahan menghadapi analisis sandi
yang diketahui, fleksibel digunakan dalam berbagai perangkat keras dan lunak, baik
digunakan untuk fungsi hash karena tidak memiliki weak(semi weak) key, cocok
untuk perangkat yang membutuhkan key agility yang cepat, dan cocok untuk stream
cipher.
2.1 Diagram Alir AES
Kembali melihat diagram yang ditunjukkan oleh Gambar 6. Seperti yang terlihat semua
proses yang telah dijelaskan sebelumnya terdapat pada diagram tersebut. Yang artinya
adalah mulai dari ronde kedua, dilakukan pengulangan terus menerus dengan rangkaian
proses SubBytes, Shift Rows, Mix Columns, dan Add Round Key, setelah itu hasil dari
ronde tersebut akan digunakan pada ronde berikutnya dengan metode yang sama. Namun
pada ronde kesepuluh, Proses Mix Columns tidak dilakukan, dengan kata lain urutan
proses yang dilakukan adalah Sub Bytes, Shift Rows, dan Add Round Key, hasil dari
Add Round Key inilah yang dijadikan sebagai chiperteks dari AES. Lebih jelasnya bisa
dilihat dengan Gambar 13 dan 14 yang akan menerangkan mengenai kasus tersebut.
Dengan mengetahui semua proses yang ada pada AES, maka kita dapat menggunakannya
dalam berbagai contoh kasus yang muncul di kehidupan sehari-hari.

2.2 Implementasi Advance Encryption Standard
AES atau algoritma Rijndael sebagai salah satu algoritma yang penting tentu
memiliki berbagai kegunaan yang sudah diaplikasikan atau diimplementasikan di
kehidupan sehari-hari yang tentu saja membutuhkan suatu perlindungan atau
penyembunyian informasi di dalam prosesnya.
Salah satu contoh penggunaan AES adalah pada kompresi 7-Zip. Salah satu proses
di dalam 7-Zip adalah mengenkripsi isi dari data dengan menggunakan metode AES-256.
Yang kuncinya dihasilkan melalui fungsi Hash.Perpaduan ini membuat suatu informasi
yang terlindungi dan tidak mudah rusak terutama oleh virus yang merupakan salah satu
musuh besar dalam dunia komputer dan informasi karena sifatnya adalah merusak sebuah
data.
Hal yang serupa digunakan pada WinZip sebagai salah satu perangkat lunak yang
digunakan untuk melakukan kompresi. Tapi prinsip kompresi pun tidak sama dengan
prinsip enkripsi. Karena kompresi adalah mengecilkan ukuran suatu data, biasanya
digunakan kode Huffman dalam melakukan hal tersebut. Contoh penggunaan lain adalah
pada perangkat lunak DiskCryptor yang kegunaannya adalah mengenkripsi keseluruhan
isi disk/partisi pada sebuah komputer. Metode enkripsi yang ditawarkan adalah
menggunakan AES-256, Twofish, atau Serpent
Referensi
http://ilmu-kriptografi.blogspot.com/2011/10/algoritma-aes-advanced-encryption.html

More Related Content

What's hot

Aplikasi rc 4
Aplikasi rc 4Aplikasi rc 4
Aplikasi rc 4cuzein
 
Pengertian enkripsi
Pengertian enkripsiPengertian enkripsi
Pengertian enkripsismp_nuha
 
Enkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputer
Enkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputerEnkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputer
Enkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputerHendra Fillan
 
Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...
Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...
Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...-
 
Minggu 12 keamanan data[baru]
Minggu 12 keamanan data[baru]Minggu 12 keamanan data[baru]
Minggu 12 keamanan data[baru]Sofyan Arifianto
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar KriptografiRoziq Bahtiar
 
Konsep kriptografi
Konsep kriptografiKonsep kriptografi
Konsep kriptografiArya Sasmita
 

What's hot (11)

Aplikasi rc 4
Aplikasi rc 4Aplikasi rc 4
Aplikasi rc 4
 
Pengertian enkripsi
Pengertian enkripsiPengertian enkripsi
Pengertian enkripsi
 
Enkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputer
Enkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputerEnkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputer
Enkripsi data pada Keamanan Administrasi dan jaringan komputer
 
Teknik Enkripsi Sederhana - Kriptografi
Teknik Enkripsi Sederhana - KriptografiTeknik Enkripsi Sederhana - Kriptografi
Teknik Enkripsi Sederhana - Kriptografi
 
Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...
Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...
Perancangan algoritma sistem keamanan data menggunakan metode kriptografi asi...
 
Minggu 12 keamanan data[baru]
Minggu 12 keamanan data[baru]Minggu 12 keamanan data[baru]
Minggu 12 keamanan data[baru]
 
Makalah Kumpulan remaja
Makalah Kumpulan remajaMakalah Kumpulan remaja
Makalah Kumpulan remaja
 
2863344
28633442863344
2863344
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
 
Blowfish epod
Blowfish epodBlowfish epod
Blowfish epod
 
Konsep kriptografi
Konsep kriptografiKonsep kriptografi
Konsep kriptografi
 

Similar to AES Algoritma Enkripsi

Keamanan__Multimedia [Autosaved].pptx
Keamanan__Multimedia [Autosaved].pptxKeamanan__Multimedia [Autosaved].pptx
Keamanan__Multimedia [Autosaved].pptxdewi892106
 
Artikel 10105755
Artikel 10105755Artikel 10105755
Artikel 10105755Satya607
 
Kriptografi - Advanced Encryption Standard
Kriptografi - Advanced Encryption StandardKriptografi - Advanced Encryption Standard
Kriptografi - Advanced Encryption StandardKuliahKita
 
Jurnal RC4,RC5,RC6
Jurnal RC4,RC5,RC6Jurnal RC4,RC5,RC6
Jurnal RC4,RC5,RC6cuzein
 
Skripsi Implementasi Hash Kriptografik
Skripsi Implementasi Hash KriptografikSkripsi Implementasi Hash Kriptografik
Skripsi Implementasi Hash KriptografikArie Purwanto
 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaTerminal Purba
 
Protokol keamanan
Protokol keamananProtokol keamanan
Protokol keamananlikut101010
 
Modul 3 - Keamanan Jaringan Komputer
Modul 3 - Keamanan Jaringan KomputerModul 3 - Keamanan Jaringan Komputer
Modul 3 - Keamanan Jaringan Komputerjagoanilmu
 
international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4
international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4
international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4sikindir
 
Bab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografiBab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografiDede Yudhistira
 
Ubhara 15043123
Ubhara 15043123Ubhara 15043123
Ubhara 15043123RendyBagas
 
Makalah ip-sec-vpn-final
Makalah ip-sec-vpn-finalMakalah ip-sec-vpn-final
Makalah ip-sec-vpn-finalLEo CoOlz
 

Similar to AES Algoritma Enkripsi (20)

Keamanan__Multimedia [Autosaved].pptx
Keamanan__Multimedia [Autosaved].pptxKeamanan__Multimedia [Autosaved].pptx
Keamanan__Multimedia [Autosaved].pptx
 
Artikel 10105755
Artikel 10105755Artikel 10105755
Artikel 10105755
 
CRPTOGRAFY
CRPTOGRAFYCRPTOGRAFY
CRPTOGRAFY
 
CyberOps Associate Modul 21 Cryptography
CyberOps Associate Modul 21 CryptographyCyberOps Associate Modul 21 Cryptography
CyberOps Associate Modul 21 Cryptography
 
Kriptografi - Advanced Encryption Standard
Kriptografi - Advanced Encryption StandardKriptografi - Advanced Encryption Standard
Kriptografi - Advanced Encryption Standard
 
Jurnal RC4,RC5,RC6
Jurnal RC4,RC5,RC6Jurnal RC4,RC5,RC6
Jurnal RC4,RC5,RC6
 
Skripsi Implementasi Hash Kriptografik
Skripsi Implementasi Hash KriptografikSkripsi Implementasi Hash Kriptografik
Skripsi Implementasi Hash Kriptografik
 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
 
Protokol keamanan
Protokol keamananProtokol keamanan
Protokol keamanan
 
Modul 3 - Keamanan Jaringan Komputer
Modul 3 - Keamanan Jaringan KomputerModul 3 - Keamanan Jaringan Komputer
Modul 3 - Keamanan Jaringan Komputer
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
about cryptography
about cryptographyabout cryptography
about cryptography
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4
international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4
international data encryption Algoritm (IDEA) and RC-4
 
Bab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografiBab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografi
 
Enkripsi 102
Enkripsi 102Enkripsi 102
Enkripsi 102
 
J2 a006004 arif
J2 a006004 arifJ2 a006004 arif
J2 a006004 arif
 
Ubhara 15043123
Ubhara 15043123Ubhara 15043123
Ubhara 15043123
 
Makalah ip-sec-vpn-final
Makalah ip-sec-vpn-finalMakalah ip-sec-vpn-final
Makalah ip-sec-vpn-final
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

AES Algoritma Enkripsi

  • 1. 1. Advance Entryption Standard Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma cryptographic yang dapat digunkan untuk mengamakan data. Algoritma AES adalah blokchipertext simetrik yang dapat mengenkripsi (encipher) dan dekripsi (decipher) infoermasi. Enkripsi merubah data yang tidak dapat lagi dibaca disebut ciphertext; sebaliknya dekripsi adalah merubah ciphertext data menjadi bentuk semula yang kita kenal sebagai plaintext. Algoritma AES is mengunkan kunci kriptografi 128, 192, dan 256 bits untuk mengenkrip dan dekrip data pada blok 128 bits. AES (Advanced Encryption Standard) adalah lanjutan dari algoritma enkripsi standar DES (Data Encryption Standard) yang masa berlakunya dianggap telah usai karena faktor keamanan.Kecepatan komputer yang sangat pesat dianggap sangat membahayakan DES, sehingga pada tanggal 2 Maret tahun 2001 ditetapkanlah algoritma baru Rijndael sebagai AES. Kriteria pemilihan AES didasarkan pada 3 kriteria utama yaitu : keamanan, harga, dan karakteristik algoritma beserta implementasinya. Keamanan merupakan faktor terpenting dalam evaluasi (minimal seaman triple DES), yang meliputi ketahanan terhadap semua analisis sandi yang telah diketahui dan diharapkan dapat menghadapi analisis sandi yang belum diketahui.Di samping itu, AES juga harus dapat digunakan secara bebas tanpa harus membayar royalti, dan juga murah untuk diimplementasikan pada smart card yang memiliki ukuran memori kecil. AES juga harus efisien dan cepat (minimal secepat Triple DES) dijalankan dalam berbagai mesin 8 bit hingga 64 bit, dan berbagai perangkat lunak. DES menggunakan stuktur Feistel yang memiliki kelebihan bahwa struktur enkripsi dan dekripsinya sama, meskipun menggunakan fungsi F yang tidak invertibel. Kelemahan Feistel yang utama adalah bahwa pada setiap ronde, hanya setengah data yang diolah.Sedangkan AES menggunakan struktur SPN (Substitution Permutation Network) yang memiliki derajat paralelisme yang lebih besar, sehingga diharapkan lebih cepat dari pada Feistel. Kelemahan SPN pada umumnya (termasuk pada Rijndael) adalah berbedanya struktur enkripsi dan dekripsi sehingga diperlukan dua algoritma yang berbeda untuk enkripsi dan 21 dekripsi.Dan tentu pula tingkat keamanan enkripsi dan dekripsinya menjadi berbeda. AES memiliki blok masukan dan keluaran serta kunci 128 bit. Untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi, AES dapat menggunakan kunci 192 dan 256 bit. Setiap masukan 128 bit
  • 2. plaintext dimasukkan ke dalam state yang berbentuk bujursangkar berukuran 4×4 byte. State ini di-XOR dengan key dan selanjutnya diolah 10 kali dengan subtitusi-transformasi linearAddkey. Dan di akhir diperoleh ciphertext. Berikut ini adalah operasi Rijndael (AES) yang menggunakan 128 bit kunci: Ekspansi kunci utama (dari 128 bit menjadi 1408 bit) Pencampuran subkey. Ulang dari i=1 sampai i=10 Transformasi : ByteSub (subtitusi per byte) ShiftRow (Pergeseren byte perbaris) MixColumn (Operasi perkalian GF(2) per kolom) Pencampuran subkey (dengan XOR) Transformasi : ByteSub dan ShiftRow Pencampuran subkey Kesimpulan yang didapat adalah : AES terbukti kebal menghadapi serangan konvensional (linear dan diferensial attack) yang menggunakan statistik untuk memecahkan sandi. Kesederhanaan AES memberikan keuntungan berupa kepercayaan bahwa AES tidak ditanami trapdoor. Namun, kesederhanaan struktur AES juga membuka kesempatan untuk mendapatkan persamaan aljabar AES yang selanjutnya akan diteliti apakah persamaan tersebut dapat dipecahkan Bila persamaan AES dapat dipecahkan dengan sedikit pasangan plaintext/ciphertext, maka riwayat AES akan berakhir. AES didesain dengan sangat hati-hati dan baik sehingga setiap komponennya memiliki tugas yang jelas AES memiliki sifat cipher yang diharapkan yaitu : tahan menghadapi analisis sandi yang diketahui, fleksibel digunakan dalam berbagai perangkat keras dan lunak, baik digunakan untuk fungsi hash karena tidak memiliki weak(semi weak) key, cocok untuk perangkat yang membutuhkan key agility yang cepat, dan cocok untuk stream cipher. 2.1 Diagram Alir AES Kembali melihat diagram yang ditunjukkan oleh Gambar 6. Seperti yang terlihat semua proses yang telah dijelaskan sebelumnya terdapat pada diagram tersebut. Yang artinya adalah mulai dari ronde kedua, dilakukan pengulangan terus menerus dengan rangkaian
  • 3. proses SubBytes, Shift Rows, Mix Columns, dan Add Round Key, setelah itu hasil dari ronde tersebut akan digunakan pada ronde berikutnya dengan metode yang sama. Namun pada ronde kesepuluh, Proses Mix Columns tidak dilakukan, dengan kata lain urutan proses yang dilakukan adalah Sub Bytes, Shift Rows, dan Add Round Key, hasil dari Add Round Key inilah yang dijadikan sebagai chiperteks dari AES. Lebih jelasnya bisa dilihat dengan Gambar 13 dan 14 yang akan menerangkan mengenai kasus tersebut. Dengan mengetahui semua proses yang ada pada AES, maka kita dapat menggunakannya dalam berbagai contoh kasus yang muncul di kehidupan sehari-hari. 2.2 Implementasi Advance Encryption Standard AES atau algoritma Rijndael sebagai salah satu algoritma yang penting tentu memiliki berbagai kegunaan yang sudah diaplikasikan atau diimplementasikan di kehidupan sehari-hari yang tentu saja membutuhkan suatu perlindungan atau penyembunyian informasi di dalam prosesnya. Salah satu contoh penggunaan AES adalah pada kompresi 7-Zip. Salah satu proses di dalam 7-Zip adalah mengenkripsi isi dari data dengan menggunakan metode AES-256. Yang kuncinya dihasilkan melalui fungsi Hash.Perpaduan ini membuat suatu informasi yang terlindungi dan tidak mudah rusak terutama oleh virus yang merupakan salah satu musuh besar dalam dunia komputer dan informasi karena sifatnya adalah merusak sebuah data. Hal yang serupa digunakan pada WinZip sebagai salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan kompresi. Tapi prinsip kompresi pun tidak sama dengan prinsip enkripsi. Karena kompresi adalah mengecilkan ukuran suatu data, biasanya digunakan kode Huffman dalam melakukan hal tersebut. Contoh penggunaan lain adalah pada perangkat lunak DiskCryptor yang kegunaannya adalah mengenkripsi keseluruhan isi disk/partisi pada sebuah komputer. Metode enkripsi yang ditawarkan adalah menggunakan AES-256, Twofish, atau Serpent Referensi http://ilmu-kriptografi.blogspot.com/2011/10/algoritma-aes-advanced-encryption.html