2. Tawarruq dari segi bahasa Arab artinya Mencari
Kertas(uang).
Secara definisi adalah struktur yang dapat dilakukan oleh
seorang mutawarriq (yang membutuhkan likuiditas).
PENGERTIAN TAWARRUQ
3.
4. Bai’ al-‘inah adalah seseorang yang membutuhkan dana
dan membeli barang dengan cara kredit lalu menjualnya
kembali kepada si penjual dalam bentuk tunai dalam
bentuk yang lebih rendah dari pada kredit.
Inah atau Ain secara etimologi adalah barang yang telah
dibeli akan kembali pada pemilik asalnya.
PERBEDAAN TAWARRUQ DAN
INAH
5. Para Ulama klasik dari mazhab Hanafi, Shafi’i dan Hanbali,
Ulama kotemporer/modern diantaranya Abdul Aziz Ibn Baz
dan Muhammad ibn Salih al –Uthaymin, Dewan Pengawas
Syariah (DPS) termasuk DPS dari Al-Rajhi Bank dan Kuwait
Finance House. Islamic Fiqh Academy memandang
tawarruq sebagai transaksi yang di perboleh kan secara
legal dengan syarat, pembeli tidak menjual kembali barang
yang telah di beli nya kepada penjual pertama dengan
harga yang lebih rendah, langsung atau tidak langsung,
yang kalau terjadi, hal itu masuk dalam katagori transaksi
yang mengandung riba.
LEGALITAS DARI TAWARRUQ
6. Namun Ulama dari Mazhab Maliki tidak setuju dengan
penjualan barang dengan harga yang lebih tinggi dari
harga pasar apabila di lakukan oleh seseorang yang
mengambil keuntungan pinjaman dengan cara yang masuk
dalam katagory Riba. Sebagian dari para Ulama mazhab
Maliki menyatakan tidak setuju apabila si penjual itu
memperaktekan transaksi inah. Umar Ibn Abdul ‘aziz and
Muhammad Ibn –al Hasan, Ibnu Taymiyyah dari Mazhad
Hanbali dan murid nya Ibn al-Qayim sangat tidak setuju
dengan Tawarruq dan menyamakan dengan katagori Inah.
Namun sebagian lagi, seperti Ibn al-Humam, mengatakan
kalau Tawarruq tidak terlalu di senangi atau Khilaf al –awla.
LEGALITAS DARI TAWARRUQ
7. 1) Transaksi tawarruq adalah transaksi al-ba’i yang
universal dan bisa diterima dimana saja.
2) Tidak ada larangan dari hadits tentang prakrtek tawarruq.
3) Pelaksanaan tawarruq di berbagai negara.
ARGUMENTASI DARI ULAMA
YANG PRO TAWARRUQ
8. Aspek niat, adalah pihak yang bertransaksi hanya berniat
untuk mencari uang sedangkan barang/komoditas yang
ditransaksikan tidak ada niat untuk memilikinya.
ARGUMENTASI DARI ULAMA YANG
KONTRA TERHADAP TAWARRUQ
9. Dari semua argument pro dan kontra mengenai tawarruq,
sebagian besar para ulama kontemporer memberikan izinnya,
sepanjang tidak berhubungan dengan sesuatu yang akan ber
indikasi ke arah untuk mendapatkan riba. Kondisi dari transaksi
tawarruq sifatnya bedasarkan keinginan (hajah) dan bukan
berdasarkan kebutuhan yang mendesak (darurah). Oleh karena
itu memberikan regulasi di dalam transaksi tawarruq menjadi ke
harusan dalam rangka memonitor implementasi nya. Sementara
itu para Ulama yang lain berpendapat bahwa agar tawarruq
dapat di terima oleh semua pihak yang terkait, maka beberapa
regulasi harus di buat, untuk memastikan bahwa esensi dari
transaksi jual-beli masih eksis. Salah satu syarat nya adalah,
penjual yang menjual barang nya kepada mutawarriq harus
memiliki barang yang akan di jual nya pada saat berlangsung nya
akad.
IMPLEMENTASI
10. Seorang nasabah membeli barang kepada bank
menggunakan akad murabahah lalu pembayarannya
dilakukan secara tangguh/dicicil, setelah komoditas itu
pindah tangan nasabah menunjuk bank sebagai agen untuk
menjual kembali komoditas tersebut kepada nasabah lain
dengan harga yang lebih rendah & dibayar tunai.
TAWARRUQ MUNAZAM
11. 1) Seorang nasabah yang membutuhkan dana datang ke bank
syariah & membuat perjanjian dengan bank untuk membeli
komoditas dari bank setelah bank membelinya dari broker.
2) Bank syariah memberi komoditas.
3) Bank syariah menjual kembali komoditas tersebut kepada
nasabah dengan harga tangguh.
4) Bank syariah menjual komoditas kepada pihak ke 3 dibayar
tunai.
5) Uang tunai hasil penjualan disetorkan kepada rekening
nasabah.
TAHAPAN/PROSEDUR TAWARRUQ
MUNAZAM