5. Yang pertama berkata:
“Aku adalah Perubahan
Namun manusia tak mau
berubah: maka lebih baik aku
mematikan diriku saja!”
Lalu sedikit demi sedikit sang lilin
padam.
6. Yang kedua berkata:
“ Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalku,
Untuk itulah tak ada gunanya aku
tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin
memadamkannya.
7. Dengan sedih giliran Lilin ketiga
bicara:
“ Aku adalah Cinta
Tak mampu lagi aku untuk tetap
menyala.
Manusia tidak lagi mengganggapku
berguna.
Mereka saling membenci, bahkan
membenci mereka yang
mencintainya.”
Tanpa menunggu waktu lama, lalu
matilah Lilin ketiga.
8. Tanpa terduga...
Seorang anak masuk ke dalam
kamar, dan melihat ketiga Lilin
telah padam.
Karena takut kegelapan itu, ia
berkata:
“Eh apa yang terjadi?!
Kalian harus tetap
menyala, Aku takut akan
kegelapan!”
Lalu ia menangis tersedu-sedu.
9. Lalu dengan terharu Lilin keempat
berkata:
“Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan
menyala, kita tetap bisa
menyalakan ketiga Lilin
lainnya:
Akulah
HARAPAN”
10. Dengan mata bersinar, sang anak
mengambil Lilin HARAPAN, lalu
menyalakan kembali ketiga Lilin
lainnya.
12. ...dan semoga kita
dapat menjadi alat,
seperti anak tersebut,
yang dalam situasi
apapun mampu
menghidupkan kembali
Iman, Cinta, dan
Perubahan dengan
HARAPAN-nya!!!
13. GURU adalah HARAPAN
DI TANGAN KITA ADA
HARAPAN
DI PIKIRAN KITA ADA
IMPIAN
DIHATI KITA ADA MASA
DEPAN
GURU adalah ASET YANG
TAK TERNILAI
KARENA
DIHATI KITA SELALU
MENYALA TERANG
14. MARI JADI PEMENANG
DI TEMPAT KERJA KITA,
KARENA KITA MENCINTAI
PEKERJAAN KITA
KITA TIDAK DIPAKSA
KITA BEKERJA
DENGAN KEPALA,
TANGAN,
DAN HATI KITA
UNTUK MEMBANGUN
ANAK BANGSA