SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
an PROGRAM TAHUNAN
1. Program Semester
Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, kerja lapangan, mid
semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu
semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan
ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk
menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya
lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap
bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang
hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan
penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok
bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK
dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu
ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta
keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi
tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-
progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan
sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,
mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan
keterangan.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi
pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan
program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan.
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi
dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan
selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum
setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95).
an PROGRAM TAHUNAN
1. Program Semester
Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, kerja lapangan, mid
semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu
semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan
ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk
menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya
lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap
bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang
hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan
penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok
bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK
dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu
ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta
keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi
tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-
progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan
sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,
mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan
keterangan.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi
pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan
program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan.
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi
dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan
selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum
setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95).
ngertian, Prinsip, Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan
teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya.
Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan
tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.
Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal. Untuk
merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu
guru harus memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk
perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran.
Sebagaimana dikemukakan oleh Nana dan Sukirman (2008). Dengan demikian
Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum,
juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal
ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan
oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.
Perencanaan sebagai program pembelajaran memiliki beberapa pengertian yang memiliki
makna yang sama yaitu suatu proses mengelola, mengatur dan merumuskan unsur-unsur pembelajaran
seperti merumuskan tujuan, materi atau isi, metode pembelajaran dan merumuskan evaluasi
pembelajaran.
Perumusan dan pengelolaan setiap unsur atau komponen pembelajaran tersebut diarahkan
sebagai suatu jawaban atas empat pertanyaan pokok yaitu :
1. Apa yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan?
2. Apa yang harus diberikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut?
3. Bagaimana atau dengan cara apa proses pembelajaran dilakukan agar sasaran pembelajaran dapat
dicapai?
4. Bagaimana untuk mengetahui ketercapaian sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan?
Jawaban keempat pertanyaan tersebut diformulasikan dalam suatu sistem perencanaan
pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, isi, metode dan media serta mengembangkan evaluasi
pembelajaran, sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, saling mempengaruhi dan menentukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selain itu, berkenaan dengan perencanaan William H. Newman dalam bukunya Administrative
Action Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa:
Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan . Perencanaan mengandung rangkaian-
rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan
program, penentuan metode-metode dan proedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal
sehari-hari.
Sedangkan menurut asumsi Terry (Majid, 2006:16) ia menyatakan bahwa ‘perencanaan adalah
menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang
telah digariskan.’ Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan
kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola tindakan
untuk masa mendatang.
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru
dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana menyiapkan pengalaman belajar bagi peserta
didik.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi
pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan
penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada saat tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh Banghart dan Trull (Hernawan, 2007) bahwa:
Perencanaan pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang
akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Maka dapat ditarik benang merah bahwa perencanaan pembelajara merupakan proses yang
diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu baik berupa penyusuna materi pengajaran,
peggunaan media, maupun model pembelajaran lainnya yang dimaksudkan agar pelaksanaannya
berjalan optimal.
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui
prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang meliputi :
1) Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam
implementasi pembelajaran.
2) Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk
mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.
3) Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4) Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi
penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun.
Sedangkan berdasarkan asumsi Jumhana (2006). Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar
dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum
maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus
memenuhi unsur :
1. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang
menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat di
pertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan
penyajianya.
3. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk
rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling
terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan
atau kompetensi.
4. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indicator, materi pokok
pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajaran sumber belajar,
dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan pristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajraan harus dapat
mengkomodasai keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang di
sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan
ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh
siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dimiliki
siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut dalam pembelajaran trsebut dengan “perubahan
perilaku” (change of behavior). Adapun jenis perubahan perilaku terebut ecara garis besarnya meliputi
bidang pengetahuan (kognitif), sikap (apektif) dan keterampilan (pikomotor).
Tujuan pembelajaran adalah rumusan perilaku siswa (pengetahuan, sikap maupun keerampilan)
yang harus terjadi pada setiap selesainya proses pembelajaran. Oleh karena itu, rumusan pembelajaran
harus mencerminkan perubahan yang spesifik, mudah dikontrol dan terukur dalam setiap jenis
perubahan yang telah dimiliki oleh siswa dari hasil belajar yang telah dilakukannya.
Tercapainya tujuan pembelajaran dengan indikator perubahan yang terukur baik dari segi
pengetahuan, sikap maupun keterampilan, tidak berarti bahwa hanya sebatas itulah tujuan
pembelajaran tersebut. Tercapainya tujuan pembelajaran, merupakan merupakan tahap awal atau
sebagai perantara untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih luas, komplek dan lebih tinggi lagi. Dengan
demikian tujuan pembelajaran dalam urutan tujuan, merupakan penjabaran dari tujuan yang ada
diatasnya, yaitu tujuan kurikuler, tujuan lembaga, atau institusional, dan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pembelajaran adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang lebih spesifik menyangkut
dengan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang harus siswa setelah mengikuti setiap pokok
atau materi pembelajaran. Tujuan diatasnya adalah tujuan kulikuler, yaitu rumusan kualifikasi
kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah selesai mempelajari mata-mata pelajaran atau bidang
studi. Adapun tujuan yang lebih tingginya lagi dari tujuan kulikuler yaitu tujuan lembaga atau
institusional, yaitu rumusan kualifikasi yang harus dimiliki atau dicapai setelah siswa menyelesaikan
program satuan pendidikan. Adapun tujuan terkahir yang paling tinggi yang harus menjadi muara dari
tujuan-tujuan yang ada dibawahnya yaitu tujuan pendidikan nasional.
Selain dari memiliki tujuan, perencanaan pembelajaranpun memiliki fungsi, yang menurut Kostelnik
secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran
agar tertata secara teratur, logis dan sistematis untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian
hasil pembelajaran secara efektif dan efesien.
2. Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui
perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. Dengan demikian proses
pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas.
3. Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan
fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana menelolanya sehingga
sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran
yang lebih efektif.
4. Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang
matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap
pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian guruoun tentu saja sudah membayangkan kegiatan
yang harus dilakukan untuk mencapai setiap indicator tersebut.
5. Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui
perencanaa, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki
siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.
6. Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran; yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang
terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara internal yaitu terhadap
pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal
yaitu pihak-pihak mayarakat (stake holder).
Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan
membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh
Sagala (Hernawan, 2007) bahwa:
Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental tetapi juga mengembangkan
sikap yang positif terhadap program pembeljaran, meneliti dan menentukan pemecahan masalah
pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan
dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan
kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokassi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa
sesuai yang diprogramkan.
Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga
proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap
pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa
pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembeljaran itu
benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.
Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (Hernawan, 2007) bahwa
pada garis besarnya perencanaan pembeljaran berfungsi berikut:
1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya
dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian
tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan
mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik
dan metode yang tepat.
6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up-
todate pada siswa.
Maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah
sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan
siswa secara spesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai, dan membantu
guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press
Jumhana, Nana & Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
UPI PRESS.
Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Diposkan oleh Dhea Nurul Agustina di 04.16
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Reaksi:
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( SKBM )
ATAU KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
PENGERTIAN
• SKBM adalah ; Tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai
oleh siswa per mata pelajaran.
• Siswa yang belum mencapai SKBM dikatakan belum tuntas.
MANFAAT SKBM
• Sekolah / guru / siswa memiliki patokan yang jelas dalam menentukan
ketuntasan.
• Adanya keseragaman batas ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas
pararel.
RAMBU – RAMBU
• SKBM ditetapkan pada awal tahun.
• SKBM ditetapkan oleh guru.
• Nilai SKBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-
100.
• Nilai ketuntasan belajar maksimaal 100.
• Sekolah dapat menetapkan SKBM dibawah nilai ketuntasan maksimal.
• Nilai SKBM harus dicantumkan dalam LHBS/ rapor .
• SKBM diinformasikan kepada warga sekolah dan orang tua siswa.
MEKANISME
• Penetapan nilai SKBM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar
minimal pada setia indikator.
• SKBM kompetensi dasar didapat dengan merata-rata SKBM semua
indikator pada KD yang terkait.
• SKBM SK merupakan rata-rata SKBM KD yang terdapat pada setiap SK
• Nilai SKBM mata pelajaran merupakan rata-rata ketuntasan belajar
setiap SK pada tingkat kelas yang bersangkutan.
• Penetapan SKBM dilakukan dengan menggunakan format A.
KRITERIA PENETAPAN SKBM
• Tingkat essenssial / kepentingan
• Kompleksitas / kesulitan dan kerumitan.
• Daya dukung
• Intake siswa
• Kemampuan guru
INDIKATOR ESSENSIAL
1. Sangat essensial
• Bermakna dan bermanfaat untuk mencapai indikator lain.
• Bermakna dan bermanfaat untuk pembekalan kecakapan hidup.
• Mampu mewakili indikator lain
2. Cukup essensialMendukung indikator kunci dalam pencapaian indikator
berikutnya& pembeklan kecakapan hidup
KOMPLEKSITAS
• Kompleksitas tinggi bila harus dicapai oleh siswa dengan tuntutan sbb:
• Menuntut kreativitas dan inovasi yang tinggi oleh siswa.
• Waktu cukup lama karena perlu pengulangan.
• Perlu kecermatan dan penalaran yang tinggi oleh siswa.
• Menuntut sarpras yang cukup demi tercapainya KD .
DAYA DUKUNG
• Ketersediaan tenaga,
• Sarpras pendidikan,
• Biaya,
• Menejemen sekolah,
• Kepedulian stakeholders sekolah
INTAKE SISWA
SKBM didasarkan pada :
• Hasil seleksi
• Nilai raport kelas dibawahnya
• Psikotes
KEMAMPUAN GURU
8 Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Sebagai Salah Satu Antisipasi
Tawuran Pelajar
Jakarta, 3 Oktober - Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa yang dibuat oleh Kemdikbud. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di
Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.
Adapun 18 nilai dalam pendidikan karakter bangsa tersebut adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah
dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa. (Kemdikbud/Gs)

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Pengembangan silabus
Pengembangan silabusPengembangan silabus
Pengembangan silabus
 
02 penyusunan rpp
02 penyusunan rpp02 penyusunan rpp
02 penyusunan rpp
 
03 penyusunan program semester
03 penyusunan program semester03 penyusunan program semester
03 penyusunan program semester
 
Definisi rpp
Definisi rppDefinisi rpp
Definisi rpp
 
294564573 perancangan-strategik-pantia-pendidikan-jasmani-2016-doc
294564573 perancangan-strategik-pantia-pendidikan-jasmani-2016-doc294564573 perancangan-strategik-pantia-pendidikan-jasmani-2016-doc
294564573 perancangan-strategik-pantia-pendidikan-jasmani-2016-doc
 
02 penyusunan rpp
02 penyusunan rpp02 penyusunan rpp
02 penyusunan rpp
 
5. bab iii
5. bab iii5. bab iii
5. bab iii
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
2 perencanaan-pembelajaran
2 perencanaan-pembelajaran2 perencanaan-pembelajaran
2 perencanaan-pembelajaran
 
6. bab iv
6. bab iv6. bab iv
6. bab iv
 
Penyusunan rks rkas
Penyusunan rks rkasPenyusunan rks rkas
Penyusunan rks rkas
 
Teknik penyusunan prota dan promes
Teknik penyusunan prota dan promesTeknik penyusunan prota dan promes
Teknik penyusunan prota dan promes
 
21[1]. pengembangan rpp
21[1]. pengembangan rpp21[1]. pengembangan rpp
21[1]. pengembangan rpp
 
Rencana kerja
Rencana kerjaRencana kerja
Rencana kerja
 
Prangkat Adm Bahasa Inggris Xi 2009 2010
Prangkat  Adm Bahasa Inggris Xi 2009 2010Prangkat  Adm Bahasa Inggris Xi 2009 2010
Prangkat Adm Bahasa Inggris Xi 2009 2010
 
Sap
SapSap
Sap
 
Modul pengembangan bahan ajar
Modul pengembangan bahan ajarModul pengembangan bahan ajar
Modul pengembangan bahan ajar
 
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 & 2
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 & 2Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 & 2
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 & 2
 
Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaran
 
PPT penyusunan RPP
PPT penyusunan RPPPPT penyusunan RPP
PPT penyusunan RPP
 

Viewers also liked

Tugas kuliah
Tugas kuliahTugas kuliah
Tugas kuliahnongsa
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)nongsa
 
FFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can Make
FFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can MakeFFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can Make
FFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can MakeSaffire
 
5 Steps To A Smart Compensation Plan
5 Steps To A Smart Compensation Plan5 Steps To A Smart Compensation Plan
5 Steps To A Smart Compensation PlanBambooHR
 
10 Tips for WeChat
10 Tips for WeChat10 Tips for WeChat
10 Tips for WeChatChris Baker
 
Benefits of drinking water
Benefits of drinking waterBenefits of drinking water
Benefits of drinking waterEason Chan
 
20 Ideas for your Website Homepage Content
20 Ideas for your Website Homepage Content20 Ideas for your Website Homepage Content
20 Ideas for your Website Homepage ContentBarry Feldman
 

Viewers also liked (8)

Tugas kuliah
Tugas kuliahTugas kuliah
Tugas kuliah
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)
 
FFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can Make
FFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can MakeFFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can Make
FFEA 2016 -10 Website Mistakes Even Great Marketers Can Make
 
5 Steps To A Smart Compensation Plan
5 Steps To A Smart Compensation Plan5 Steps To A Smart Compensation Plan
5 Steps To A Smart Compensation Plan
 
Stay Up To Date on the Latest Happenings in the Boardroom: Recommended Summer...
Stay Up To Date on the Latest Happenings in the Boardroom: Recommended Summer...Stay Up To Date on the Latest Happenings in the Boardroom: Recommended Summer...
Stay Up To Date on the Latest Happenings in the Boardroom: Recommended Summer...
 
10 Tips for WeChat
10 Tips for WeChat10 Tips for WeChat
10 Tips for WeChat
 
Benefits of drinking water
Benefits of drinking waterBenefits of drinking water
Benefits of drinking water
 
20 Ideas for your Website Homepage Content
20 Ideas for your Website Homepage Content20 Ideas for your Website Homepage Content
20 Ideas for your Website Homepage Content
 

Similar to Kurikulum

Membuat Program Tahunan dan Program Semester.pdf
Membuat Program Tahunan dan Program Semester.pdfMembuat Program Tahunan dan Program Semester.pdf
Membuat Program Tahunan dan Program Semester.pdfElySatiyasihRosali1
 
ppt perencanaan sistem PAI.pptx
ppt perencanaan sistem PAI.pptxppt perencanaan sistem PAI.pptx
ppt perencanaan sistem PAI.pptxTKITSohibulQurn
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumShiltima Wiska
 
2 perencanaan-pembelajaran
2 perencanaan-pembelajaran2 perencanaan-pembelajaran
2 perencanaan-pembelajarankunel
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarTuanMuhammadDanil1
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranGilang Pratama
 
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 
peserta perencanaan pembelajaran di TK
peserta perencanaan pembelajaran di TKpeserta perencanaan pembelajaran di TK
peserta perencanaan pembelajaran di TKMohammad Fauziddin
 
01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx
01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx
01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptxismailnadir2
 
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumKelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumMitha Ye Es
 
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...HerrGunawan
 
Perenc.Pembl-Pertemuan 2.ppt
Perenc.Pembl-Pertemuan 2.pptPerenc.Pembl-Pertemuan 2.ppt
Perenc.Pembl-Pertemuan 2.pptMuhAgungwirawan1
 
Rancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaranRancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaranAna Saraswati
 
4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx
4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx
4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptxBsIsmail1
 
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Elmi Hakiki
 

Similar to Kurikulum (20)

Membuat Program Tahunan dan Program Semester.pdf
Membuat Program Tahunan dan Program Semester.pdfMembuat Program Tahunan dan Program Semester.pdf
Membuat Program Tahunan dan Program Semester.pdf
 
ppt perencanaan sistem PAI.pptx
ppt perencanaan sistem PAI.pptxppt perencanaan sistem PAI.pptx
ppt perencanaan sistem PAI.pptx
 
Program Pembelajaran
Program PembelajaranProgram Pembelajaran
Program Pembelajaran
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
2 perencanaan-pembelajaran
2 perencanaan-pembelajaran2 perencanaan-pembelajaran
2 perencanaan-pembelajaran
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Rka misdar
Rka misdarRka misdar
Rka misdar
 
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
 
6. Program Semester
6. Program Semester6. Program Semester
6. Program Semester
 
peserta perencanaan pembelajaran di TK
peserta perencanaan pembelajaran di TKpeserta perencanaan pembelajaran di TK
peserta perencanaan pembelajaran di TK
 
01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx
01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx
01. Presentasi PPKB KAB. POLEWALI MANDAR.pptx
 
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulumKelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
Kelompok 1 batasan dan komponen kurikulum
 
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
 
Perenc.Pembl-Pertemuan 2.ppt
Perenc.Pembl-Pertemuan 2.pptPerenc.Pembl-Pertemuan 2.ppt
Perenc.Pembl-Pertemuan 2.ppt
 
12092536.ppt
12092536.ppt12092536.ppt
12092536.ppt
 
Rancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaranRancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaran
 
4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx
4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx
4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx
 
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
 

More from Putera Sumatera

More from Putera Sumatera (7)

Macam tari tradisional indonesia
Macam tari tradisional indonesiaMacam tari tradisional indonesia
Macam tari tradisional indonesia
 
Surat peringatan terlambat_bayar_kredit
Surat peringatan terlambat_bayar_kreditSurat peringatan terlambat_bayar_kredit
Surat peringatan terlambat_bayar_kredit
 
Rabu
RabuRabu
Rabu
 
09 e00248
09 e0024809 e00248
09 e00248
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
Http
HttpHttp
Http
 

Kurikulum

  • 1. an PROGRAM TAHUNAN 1. Program Semester Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester. Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan. Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan. 2. Program Tahunan Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program- progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.
  • 2. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan. Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95). an PROGRAM TAHUNAN 1. Program Semester Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester. Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan. Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan. 2. Program Tahunan Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru
  • 3. mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program- progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan. Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95). ngertian, Prinsip, Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum. Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran.
  • 4. Sebagaimana dikemukakan oleh Nana dan Sukirman (2008). Dengan demikian Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah. Perencanaan sebagai program pembelajaran memiliki beberapa pengertian yang memiliki makna yang sama yaitu suatu proses mengelola, mengatur dan merumuskan unsur-unsur pembelajaran seperti merumuskan tujuan, materi atau isi, metode pembelajaran dan merumuskan evaluasi pembelajaran. Perumusan dan pengelolaan setiap unsur atau komponen pembelajaran tersebut diarahkan sebagai suatu jawaban atas empat pertanyaan pokok yaitu : 1. Apa yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan? 2. Apa yang harus diberikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut? 3. Bagaimana atau dengan cara apa proses pembelajaran dilakukan agar sasaran pembelajaran dapat dicapai? 4. Bagaimana untuk mengetahui ketercapaian sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan? Jawaban keempat pertanyaan tersebut diformulasikan dalam suatu sistem perencanaan pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, isi, metode dan media serta mengembangkan evaluasi pembelajaran, sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, saling mempengaruhi dan menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • 5. Selain itu, berkenaan dengan perencanaan William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan . Perencanaan mengandung rangkaian- rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan proedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Sedangkan menurut asumsi Terry (Majid, 2006:16) ia menyatakan bahwa ‘perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.’ Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang. Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana menyiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada saat tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh Banghart dan Trull (Hernawan, 2007) bahwa: Perencanaan pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Maka dapat ditarik benang merah bahwa perencanaan pembelajara merupakan proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu baik berupa penyusuna materi pengajaran,
  • 6. peggunaan media, maupun model pembelajaran lainnya yang dimaksudkan agar pelaksanaannya berjalan optimal. B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang meliputi : 1) Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran. 2) Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran. 3) Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran. 4) Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 5) Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan. Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun. Sedangkan berdasarkan asumsi Jumhana (2006). Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsur :
  • 7. 1. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan. 2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan penyajianya. 3. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi. 4. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indicator, materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian. 5. Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajaran sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajraan harus dapat mengkomodasai keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat. 8. Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
  • 8. C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut dalam pembelajaran trsebut dengan “perubahan perilaku” (change of behavior). Adapun jenis perubahan perilaku terebut ecara garis besarnya meliputi bidang pengetahuan (kognitif), sikap (apektif) dan keterampilan (pikomotor). Tujuan pembelajaran adalah rumusan perilaku siswa (pengetahuan, sikap maupun keerampilan) yang harus terjadi pada setiap selesainya proses pembelajaran. Oleh karena itu, rumusan pembelajaran harus mencerminkan perubahan yang spesifik, mudah dikontrol dan terukur dalam setiap jenis perubahan yang telah dimiliki oleh siswa dari hasil belajar yang telah dilakukannya. Tercapainya tujuan pembelajaran dengan indikator perubahan yang terukur baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan, tidak berarti bahwa hanya sebatas itulah tujuan pembelajaran tersebut. Tercapainya tujuan pembelajaran, merupakan merupakan tahap awal atau sebagai perantara untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih luas, komplek dan lebih tinggi lagi. Dengan demikian tujuan pembelajaran dalam urutan tujuan, merupakan penjabaran dari tujuan yang ada diatasnya, yaitu tujuan kurikuler, tujuan lembaga, atau institusional, dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang lebih spesifik menyangkut dengan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang harus siswa setelah mengikuti setiap pokok atau materi pembelajaran. Tujuan diatasnya adalah tujuan kulikuler, yaitu rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah selesai mempelajari mata-mata pelajaran atau bidang studi. Adapun tujuan yang lebih tingginya lagi dari tujuan kulikuler yaitu tujuan lembaga atau institusional, yaitu rumusan kualifikasi yang harus dimiliki atau dicapai setelah siswa menyelesaikan
  • 9. program satuan pendidikan. Adapun tujuan terkahir yang paling tinggi yang harus menjadi muara dari tujuan-tujuan yang ada dibawahnya yaitu tujuan pendidikan nasional. Selain dari memiliki tujuan, perencanaan pembelajaranpun memiliki fungsi, yang menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mengorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis dan sistematis untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efesien. 2. Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas. 3. Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana menelolanya sehingga sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang lebih efektif. 4. Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian guruoun tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai setiap indicator tersebut. 5. Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui perencanaa, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya. 6. Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran; yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara internal yaitu terhadap
  • 10. pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak mayarakat (stake holder). Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hernawan, 2007) bahwa: Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembeljaran, meneliti dan menentukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokassi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan. Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum. Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (Hernawan, 2007) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembeljaran berfungsi berikut: 1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu. 2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan. 3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang digunakan. 4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar.
  • 11. 5. Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat. 6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up- todate pada siswa. Maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai, dan membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar. DAFTAR PUSTAKA Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press Jumhana, Nana & Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS. Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Diposkan oleh Dhea Nurul Agustina di 04.16 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Reaksi: Tidak ada komentar: Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link
  • 12. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( SKBM ) ATAU KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
  • 13. PENGERTIAN • SKBM adalah ; Tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. • Siswa yang belum mencapai SKBM dikatakan belum tuntas. MANFAAT SKBM • Sekolah / guru / siswa memiliki patokan yang jelas dalam menentukan ketuntasan. • Adanya keseragaman batas ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas pararel. RAMBU – RAMBU • SKBM ditetapkan pada awal tahun. • SKBM ditetapkan oleh guru. • Nilai SKBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0- 100. • Nilai ketuntasan belajar maksimaal 100. • Sekolah dapat menetapkan SKBM dibawah nilai ketuntasan maksimal. • Nilai SKBM harus dicantumkan dalam LHBS/ rapor . • SKBM diinformasikan kepada warga sekolah dan orang tua siswa. MEKANISME • Penetapan nilai SKBM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setia indikator. • SKBM kompetensi dasar didapat dengan merata-rata SKBM semua indikator pada KD yang terkait. • SKBM SK merupakan rata-rata SKBM KD yang terdapat pada setiap SK
  • 14. • Nilai SKBM mata pelajaran merupakan rata-rata ketuntasan belajar setiap SK pada tingkat kelas yang bersangkutan. • Penetapan SKBM dilakukan dengan menggunakan format A. KRITERIA PENETAPAN SKBM • Tingkat essenssial / kepentingan • Kompleksitas / kesulitan dan kerumitan. • Daya dukung • Intake siswa • Kemampuan guru INDIKATOR ESSENSIAL 1. Sangat essensial • Bermakna dan bermanfaat untuk mencapai indikator lain. • Bermakna dan bermanfaat untuk pembekalan kecakapan hidup. • Mampu mewakili indikator lain 2. Cukup essensialMendukung indikator kunci dalam pencapaian indikator berikutnya& pembeklan kecakapan hidup KOMPLEKSITAS • Kompleksitas tinggi bila harus dicapai oleh siswa dengan tuntutan sbb: • Menuntut kreativitas dan inovasi yang tinggi oleh siswa. • Waktu cukup lama karena perlu pengulangan. • Perlu kecermatan dan penalaran yang tinggi oleh siswa. • Menuntut sarpras yang cukup demi tercapainya KD .
  • 15. DAYA DUKUNG • Ketersediaan tenaga, • Sarpras pendidikan, • Biaya, • Menejemen sekolah, • Kepedulian stakeholders sekolah INTAKE SISWA SKBM didasarkan pada : • Hasil seleksi • Nilai raport kelas dibawahnya • Psikotes KEMAMPUAN GURU
  • 16. 8 Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Sebagai Salah Satu Antisipasi Tawuran Pelajar Jakarta, 3 Oktober - Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Kemdikbud. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya. Adapun 18 nilai dalam pendidikan karakter bangsa tersebut adalah: 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  • 17. 10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/Komunikatif Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Kemdikbud/Gs)