SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah penjabaran silabus yang menggambarkan
rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan.
KOMPONEN RPP
Komponen utama RPP adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Komponen RPP adalah:
1. Identitas Mata Pelajaran; (a) Satuan pendidikan; (b) Kelas; (c) Semester; (d) Program studi;
(e) Mata pelajaran atau tema pelajaran dan (f) Jumlah pertemuan
2. Standar Kompetensi; Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar; Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran.
4. Indikator Pencapaian Kompetensi; Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan Pembelajaran; Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dirumuskan
berdasarkan SK, KD, dan indikator yang telah ditulis dalam silabus dan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur atau diamati. Tujuan pembelajaran dapat ditulis dalam
bentuk kalimat lengkap, menggunakan rumus audience (peserta didik), behaviour(perilaku
dalam bentuk kata kerja operasional), condition dan degree(ABCD).
6. Materi Ajar; Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan dikembangkan dengan mengacu pada materi pembelajaran dalam silabus.
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butirbutir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi Waktu; Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.
8. Metode Pembelajaran; Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan dan/atau strategi yang dipilih, misalnya metode tanya-jawab, diskusi,
eksperimen, dan pendekatan beberapa model pembelajaran seperti pendekatan model CTL,
dan pembelajaran kooperatif. Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. Kegiatan Pembelajaran; (a) Pendahuluan: Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam
suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
(b) Inti: Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (c) Penutup: Penutup merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian Hasil Belajar; Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar
Penilaian.
11. Sumber Belajar; Sumber belajar dalam RPP ditentukan dengan mengacu pada sumber
belajar yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan:
(a) Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran; (b) Sumber belajar dapat berupa media cetak, elektronik, narasumber,
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya: (c) Penentuan sumber belajar didasarkan pada
SK dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi; dan (d) Sumber belajar dipilih yang mutakhir dan menarik.
Kompetensi dasar merupakan merupakan penjabaran Standar Kompetensi yang cakupan
materinya lebih sempit dibanding dengan Standar Kompetensi.Standar Kompetensi sendiri
adalah ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu
materi yang diajarkan.

Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari indikator digunakan untuk menyusun
tujuan pembelajaran.Evaluasi pembelajaran didasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, dari evaluasi inilah dapat diketahui hasil belajar peserta didik. Apabila hubungan
tersebut digambarkan adalah sebagai berikut:
Pengertian RPP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, berkewajiban
menetapkan berbagai peraturan tentang standar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar nasional pendidikan yang dimaksud
meliputi: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik
dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar
pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang dan
waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah
menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta didik
dapat mencapai SK, KD, maupun SKL secara optimal, perlu didukung oleh berbagai standar
lainnya dalam sebuah sistem yang utuh. Salah satu standar tersebut adalah standar proses.
PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru
diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas
malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang
Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang
mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur
formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS).
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki
oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru
pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensi
pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam
mengembangkan perencanaan pembelajaran secara memadai.
Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun 2006
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen bahwa rincian tugas
Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA (yang antara lain disebutkan bahwa melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasuk
penyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusun panduan bagi guru
SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan RPP.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Pengertian
Berdasarkan
PP
19
Tahun
2005
Pasal
20
dinyatakan
bahwa:
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
B. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan
di satuan pendidikan.
Komponen
RPP
adalah:
1.
Identitas
mata
pelajaran,
meliputi:
a.
satuan
pendidikan,
b.
kelas,
c.
semester,
d.
program
studi,
e.
mata
pelajaran
atau
tema
pelajaran,
f. jumlah pertemuan.
2.
standar
kompetensi
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.
3.
kompetensi
dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4.
indikator
pencapaian
kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5.
tujuan
pembelajaran,
menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai
dengan kompetensi dasar.
6.

materi

ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7.
alokasi
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. metode pembelajaran,

waktu,

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan
metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik
dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. kegiatan pembelajaran :
a.
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan
untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran.
b.
Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
c.
Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,
dan tindaklanjut.
10.
Penilaian
hasil
belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11.
Sumber
belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
C. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
D.
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN
RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai
dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode
Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap
komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu
kesatuan.
Penjelasan
tiap-tiap
komponen
adalah
sebagai
berikut.
1.
Mencantumkan
Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar,
Indikator
dan
Alokasi
Waktu.
Hal
yang
perlu
diperhatikan
adalah
:
a.
RPP
boleh
disusun
untuk
satu
Kompetensi
Dasar.
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar
kompetensi Kompetensi Dasar Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat
dipisahkan)
c. Indikator merupakan:
1. ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah
mencapai kompetensi dasar.
2. penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
4. rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
5. digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam
pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai
suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan
bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output
(hasil
langsung)
dari
satu
paket
kegiatan
pembelajaran.
Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta
didik
dapat:
1.
mendeskripsikan
mekanisme
peredaran
darah
pada
manusia.
2.
menyebutkan
bagian-bagian
jantung.
3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.
3. Menetukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator:
Peserta
didik
dapat
menyebutkan
ciri-ciri
kehidupan.
Materi
pembelajaran:
Ciri-Ciri
Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.
4.
Menentukan
Metode
Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model
atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan
dalam
satu
kegiatan
pembelajaran
peserta
didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual,
pembelajaran
langsung,
pemecahan
masalah,
dan
sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, elearning dan sebagainya.
5.
Menetapkan
Kegiatan
Pembelajaran
a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara
menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar,
menampilkan slide animasi dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang
pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat
berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai
dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
2. Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu
sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun
sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana
dituangkan
pada
tujuan
pembelajaran
dan
indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS),
baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online
dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai
waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika
koneksi mengalami kegagalan.
3. Kegiatan penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan
atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam
bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik sebagai sampelnya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah
atau tugas sebagai bagian remidi-/pengayaan.
b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian
kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan
sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan.
Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.
Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa
yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus
dicantumkan
bahan
ajar
yang
sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman
yang
diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan,
dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan
pembelajaran.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.
Contoh minimal Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut :
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
SMA:
Derajat
Keasaman
(pH)
Satuan
Pendidikan
:
SMA
Negeri
A
Surabaya
Mata
Pelajaran
:
Kimia
Kelas/Semester
:
Kelas
XI/
Semester
II
Materi
Pembelajaran
:
Derajat
Keasaman
(pH)
Alokasi
Waktu
:
2
x
45
menit
___________________________________________________________
I. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan
terapannya
II. Kompetensi Dasar : Mendeskribsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan
menghitung
pH
III.
Indikator
A.
Kognitif
1.
Produk:
a. Mendeskribsikan hubungan [H3O+] dan [OH-] dalam larutan (dengan pelarut air)
b.
Menjelaskan
pengertian
derajat
keasaman
(pH)
suatu
larutan
c.
Menghitung
pH
dan
pOH
suatu
larutan
2.
Proses:
a. Melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan
menggunakan
alat
dan
bahan
sesungguhnya
atau
virtual
lab
1)
merumuskan
hipotesis
2)
mengidentifikasi
variabel
manipulasi
3)
mengidentifikasi
variabel
respon
4)
mengidentifikasi
variabel
control
5)
melaksanakan
eksperimen
6)
mengisi
tabel
pengamatan
7) melakukan analisis data
8) merumuskan kesimpulan
b. Megklasifikasi sifat suatu larutan sebagai asam, basa, atau netral berdasarkan derajat
keasamannya (pH)
B.
1.

Mengencerkan

larutan

menggunakan

gelas

ukur

dan

Psikomotor
pipet
tetes
2.
Menentukan
pH
larutan
menggunakan
indikator
universal
(menggunakan
alat
dan
bahan
sessungguhnya)
3. Mengoperasikan software PhET (pH scale) untuk menyelidiki hubungan antara [H3O+]
dengan pH larutan
C.
1.
a.
b.
c.
d. teliti.
2.
a.
b.
menyumbang
c.
menjadi
d. berkomunikasi.

Afektif
Karakter
jujur,
jawab,
hati-hati,

tanggung

Keterampilan
ide
pendengar

atau
yang

sosial:
bertanya,
berpendapat,
baik,

IV.
Tujuan
Pembelajaran:
A.
Kognitif
1.
Produk:
a. Secara mandiri siswa dapat mendeskribsikan hubungan [H3O+] dan [OH-] dalam larutan
dengan pelarut air dengan mengerjakan soal LP 1: Produk sesuai dengan kunci jawaban
b. Secara mandiri siswa dapat menunjukkan penguasaannya tentang pengertian pH suatu larutan
sesuai
dengan
kunci
LP
1:
Produk
c. Secara mandiri siswa dapat menghitung pH dan pOH larutan dengan mengerjakan soal-soal
tentang derajat keasaman di LP 1: Produk seauai kunci jawaban
2.
Proses
a. Diberikan alat dan bahan dan LKS SMA siswa dapat melaksanakan eksperimen untuk
menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan mengidentifikasi sifat larutan sesuai
kunci LP 2: Proses (merumuskan hipotesis, variabel manipulasi, variabel respon, variabel
kontrol, melaksanakan eksperimen, mengisi tabel pengamatan, analisis, kesimpulan)
(catatan:
praktikum
dengan
alat
dan
bahan
sesungguhnya)
b. Disediakan komputer dan software PhET, siswa dapat melaksanakan eksperimen untuk
menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan mengklasifikasi sifat larutan sesuai
kunci LP 2: Proses (merumuskan hipotesis, variabel manipulasi, variabel respon, variabel
kontrol, melaksanakan eksperimen, mengisi tabel pengamatan, melakukan analisis, dan membuat
kesimpulan)
(catatan: menggunakan virtual lab)
B. Psikomotor
1. Disediakan alat, bahan, dan LKS SMA 01, siswa dapat membuat konsentrasi larutan yang
berbeda-beda dengan cara mengencerkan sesuai dengan rincian tugas kinerja yang
ditentukan.pada LP 3: Psikomotor.
2. Disediakan larutan berbeda [H3O+] nya dan indikator universal, siswa dapat memeriksa pH
larutan sesuai dengan rincian tugas kinerja yang ditentukan pada LP 3: Psikomotor
3. Disediakan komputer dan software PhET, serta LKS SMA 02, siswa dapat membuat konsentrasi
larutan yang berbeda-beda dengan cara mengencerkan sesuai dengan rincian tugas kinerja secara
virtual lab.
4. Disediakan komputer dan software PhET, serta LKS SMA 02, siswa dapat melakukan
memeriksa pH larutan sebuai dengan rincian tugas kinerja secara virtual lab.
C.
Afektif
1.
Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat
kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab,hati-hati, dan teliti.
2.
Keterampilan
sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat
kemajuan dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi.
V. Model dan Metode Pembelajaran:
Model
Pembelajaran:
Model
Metode Pembelajaran: Diskusi dan pemberian tugas

Pembelajaran

Kooperatif

VI.
Larutan
HCl
0,1
M
100
Larutan
NaOH
0,1
M
100
Sari
jeruk
100
Larutan
cuka
100
Larutan
kopi
100
Air
Suling
500
Larutan
soda
kue
100
Larutan
obat
maag
100
Larutan
sabun
100
Indikator
Larutan-larutan yang disediakan dalam virtual lab software PhET, pH scale
VII.
Alat
Gelas
ukur
50
mL
Gelas
kimia
100
mL
atau
cup
Pipet
tetes
Program virtual lab (software PhET, pH scale)

plastik

Bahan
mL
mL
mL
mL
mL
mL
mL
mL
mL
universal

2
2

15

:
buah
buah
buah

VIII.
Proses
Belajar
Mengajar
A. Pendahuluan
Kegiatan Waktu
1. Memotivasi siswa dengan memperlihatkan berbagai macam larutan bersifat asam, basa, atau
netral yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. (Fase 1 MPK)
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses, psikomotor, keterampilan sosial, dan
karakter. (Fase 1 MPK)
B. Inti
Kegiatan
Waktu
Penggalan 1
1. Menunjukkan gambar skala pH dan mendiskusikan tentang [H3O+], [OH-] dalam larutan
(dengan pelarut air), dan derajat keasaman (pH)
Penggalan 2
1. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang bagaimanakah hubungan antara [H3O+]
dengan pH larutan mengacu pada LKS SMA 01. (Fase 2 MPK)
2. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif dan membagikan satu set alat,
bahan, dan LKS SMA-01 untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 3 siswa. (Fase 3
MPK)
3. Membimbing siswa merumuskan hipotesis atas rumusan masalah yang telah diberikan tersebut
dengan cara meminta siswa jujur mengatakan bila belum dapat merumuskan hipotesis. (Fase 4
MPK)
4. Membimbing siswa mengidentifikasi variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol,
dengan cara menunjuk siswa untuk menyumbang ide dan meminta siswa lain menjadi pendengar
yang baik saat temannya menyampaikan idenya. (Fase 4 MPK)
Penggalan 3
1. Membimbing kelompok melaksanakan eksperimen menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur
yang tertulis di LKS SMA 01
2. Membimbing siswa memilih jenis larutan dan melakukan pengenceran dengan hati-hati dan
teliti.. Mengisi tabel 1A dan 1B, yaitu: (1) volume air yang ditambahkan setiap kali pengenceran,
(2) [H3O+], dan (3) pH larutan
3. Meminta masing-masing siswa dalam setiap kelompok agar bertanggung jawab atas
terselesaikannya tugas itu. (Fase 4 MPK).
4. Melakukan evaluasi formatif dengan asesmen kinerja psikomotor dengan cara meminta siswa
menunjukkan keterampilan mengencerkan suatu larutan (Fase 5 MPK)
Penggalan 3
1. Membimbing kelompok melaksanakan eksperimen menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur
yang tertulis di LKS SMA 01 untuk memeriksa harga pH. Bila ada siswa yang menunjukkan
karakter tidak bertanggung jawab segera diingatkan. (Fase 4 MPK)
2. Membimbing siswa mengisi Tabel 2, yaitu: (1) pH larutan, (2) [H3O+], dan (3) [OH-].
Mengklasifikasi sifat masing-masing larutan (termasuk asam, basa, atau netral), bedasarkan
harga pH nya. Tekankan perlunya jujur, hati-hati, dan teliti dalam melakukan pengamatan dan
mencatat hasil pengamatan pada Tabel 1. (Fase 4 MPK).
3. Satu-dua kelompok diminta mengkomunikasikan pekerjaannya kepada kelas untuk memberi
kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan siswa lain untuk belajar
menjadi pendengar yang baik . (Fase 5 MPK)
Penggalan 4
1. Membimbing kelompok melakukan analisis dengan mengacu pada LKS SMA 01. Ditekankan
perlunya mendengarkan ide teman dalam tugas analisis ini. (Fase 4 MPK).
2. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-dua kelompok mempresentasikan
kinerjanya dan kelompok lain menjadi pendengar yang baik agar dapat menanggapi saat diminta
guru. (Fase 5 MPK)
3. Membimbing kelompok berkomunikasi untuk menyampaian pendapat dalam menarik
kesimpulan dengan mengacu pada LKS SMA 01. (Fase 4 MPK)
4. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-dua kelompok mempresentasikan
kinerjanya dan ditanggapi kelompok lain. (Fase 5 MPK)
5. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat baik
dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK)
C. Penutup
Kegiatan Waktu
1. Menutup pelajaran dengan membimbing siswa membuat rangkuman dan memberi PR LKS SMA
02 menggunakan Software PhET untuk Virtual Lab).
X. Sumber Pembelajaran
1. LKS SMA 01: Hubungan antara [H3O+] dengan pH lLarutan
2. Kunci LKS SMA 01: Hubungan antara Konsentrasi H3O+dengan pH Larutan
3. LKS SMA 02: Hubungan antara Konsentrasi H3O+dengan pH Larutan
4. Kunci LKS SMA 02: Hubungan antara Konsentrasi H3O+ dengan pH Larutan
5. LP 1: Produk dilengkapi Kunci LP 1
6. LP 2: Proses
7. LP 3: Psikomotor
8. LP 4: Pengamatan Perilaku Berkarakter
9. LP 5: Pengamatan Keterampilan Sosial
10. Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
11. Silabus

More Related Content

What's hot

Pengembangan silabus
Pengembangan silabusPengembangan silabus
Pengembangan silabusFKIP UHO
 
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & PembelajaranTugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & Pembelajarankoriah
 
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Arino Viieno
 
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,alvinnoor
 
Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013
Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013
Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013Arikha Nida
 
Pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guruPengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guruIbnu Abbas
 
Pengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rppPengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rppIim Dadut
 
Standar penilaian permendikbud 23 2016
Standar penilaian permendikbud 23 2016Standar penilaian permendikbud 23 2016
Standar penilaian permendikbud 23 2016Vina Serevina
 
Langkah penyusunan rpp
Langkah penyusunan rppLangkah penyusunan rpp
Langkah penyusunan rppRizma Riss
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 
Kriteria penyusunan rpp
Kriteria penyusunan rppKriteria penyusunan rpp
Kriteria penyusunan rppAsdariah Andi
 

What's hot (19)

ppt silabus KTSP
ppt silabus KTSPppt silabus KTSP
ppt silabus KTSP
 
RPP Kurikulum 2013
RPP Kurikulum 2013RPP Kurikulum 2013
RPP Kurikulum 2013
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Pengembangan silabus
Pengembangan silabusPengembangan silabus
Pengembangan silabus
 
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & PembelajaranTugas Kurikulum & Pembelajaran
Tugas Kurikulum & Pembelajaran
 
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
 
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
 
Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013
Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013
Panduan Pengembangan RPP Kurikulum 2013
 
Pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guruPengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guru
 
PPT penyusunan RPP
PPT penyusunan RPPPPT penyusunan RPP
PPT penyusunan RPP
 
Pengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rppPengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rpp
 
Standar penilaian permendikbud 23 2016
Standar penilaian permendikbud 23 2016Standar penilaian permendikbud 23 2016
Standar penilaian permendikbud 23 2016
 
Penetapan KKM
Penetapan KKMPenetapan KKM
Penetapan KKM
 
Langkah penyusunan rpp
Langkah penyusunan rppLangkah penyusunan rpp
Langkah penyusunan rpp
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Panduan silabus
Panduan silabusPanduan silabus
Panduan silabus
 
Kriteria penyusunan rpp
Kriteria penyusunan rppKriteria penyusunan rpp
Kriteria penyusunan rpp
 
Tugas kurikulum sule
Tugas kurikulum suleTugas kurikulum sule
Tugas kurikulum sule
 
(Rpp)
(Rpp)(Rpp)
(Rpp)
 

Viewers also liked

Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaNASuprawoto Sunardjo
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 
Membuat aplikasi java web enterprise sederhana
Membuat aplikasi java web enterprise sederhanaMembuat aplikasi java web enterprise sederhana
Membuat aplikasi java web enterprise sederhanaAgni Harsapranata
 
Multimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatanMultimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatanraja_rosmaliani
 
MOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User GuideMOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User GuideMOVOX
 
Work1m33 25,9
Work1m33 25,9Work1m33 25,9
Work1m33 25,9RewV6
 
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate IT
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate ITOpenstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate IT
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate ITMirantis
 
021 go mature!
021 go mature!021 go mature!
021 go mature!AdWar15
 
Brookfield - White Paper - LGBT Assignees
Brookfield - White Paper - LGBT AssigneesBrookfield - White Paper - LGBT Assignees
Brookfield - White Paper - LGBT Assigneesymcnulty
 
Pengaruh jenis media tanam
Pengaruh jenis media tanamPengaruh jenis media tanam
Pengaruh jenis media tanamcahjatilengger
 
Measuring the End User
Measuring the End User Measuring the End User
Measuring the End User APNIC
 
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)samiul12
 
Daftar isi fix revisi
Daftar isi fix  revisiDaftar isi fix  revisi
Daftar isi fix revisianomwiradana
 
HR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_final
HR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_finalHR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_final
HR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_finalJacqueline Gasser-Beck
 
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013Muhammad Hibatullah
 

Viewers also liked (20)

Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Membuat aplikasi java web enterprise sederhana
Membuat aplikasi java web enterprise sederhanaMembuat aplikasi java web enterprise sederhana
Membuat aplikasi java web enterprise sederhana
 
Multimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatanMultimedia kajian tempatan
Multimedia kajian tempatan
 
MOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User GuideMOVOX Mobile Application User Guide
MOVOX Mobile Application User Guide
 
ORACLE HCM_2708
ORACLE HCM_2708ORACLE HCM_2708
ORACLE HCM_2708
 
Work1m33 25,9
Work1m33 25,9Work1m33 25,9
Work1m33 25,9
 
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate IT
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate ITOpenstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate IT
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate IT
 
021 go mature!
021 go mature!021 go mature!
021 go mature!
 
Sustantivos
SustantivosSustantivos
Sustantivos
 
Brookfield - White Paper - LGBT Assignees
Brookfield - White Paper - LGBT AssigneesBrookfield - White Paper - LGBT Assignees
Brookfield - White Paper - LGBT Assignees
 
Bicaramu celakamu @rgesit
Bicaramu celakamu @rgesitBicaramu celakamu @rgesit
Bicaramu celakamu @rgesit
 
Pengaruh jenis media tanam
Pengaruh jenis media tanamPengaruh jenis media tanam
Pengaruh jenis media tanam
 
Measuring the End User
Measuring the End User Measuring the End User
Measuring the End User
 
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
 
Test
TestTest
Test
 
Nota 1 jsu-sem51
Nota 1   jsu-sem51Nota 1   jsu-sem51
Nota 1 jsu-sem51
 
Daftar isi fix revisi
Daftar isi fix  revisiDaftar isi fix  revisi
Daftar isi fix revisi
 
HR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_final
HR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_finalHR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_final
HR: Recht und Gesprächsführung; Multigenerationen Arbeitsplatz_final
 
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
Intergrated for signout2hangout Caraka 2013
 

Similar to Definisi rpp

Komponen RPP
Komponen RPPKomponen RPP
Komponen RPPUzi Ilman
 
Panduan pengembangan-rpp
Panduan pengembangan-rppPanduan pengembangan-rpp
Panduan pengembangan-rppNasrunGayo2
 
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Nara Lila
 
Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Abdul Manan
 
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13Aepsaenawa
 
Penyusunan rpp pakem
Penyusunan rpp pakemPenyusunan rpp pakem
Penyusunan rpp pakemImam Mawardi
 
PPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptxPPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptxgaluh617955
 
3. pengemb silabus
3. pengemb silabus3. pengemb silabus
3. pengemb silabusAnwar Sanusi
 
09 pengembangan silabus
09 pengembangan silabus09 pengembangan silabus
09 pengembangan silabusferlita99
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabussmpbudiagung
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)Dunia Pendidikan
 

Similar to Definisi rpp (20)

Komponen RPP
Komponen RPPKomponen RPP
Komponen RPP
 
Panduan pengembangan-rpp
Panduan pengembangan-rppPanduan pengembangan-rpp
Panduan pengembangan-rpp
 
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
 
Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013
 
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
 
Penyusunan rpp pakem
Penyusunan rpp pakemPenyusunan rpp pakem
Penyusunan rpp pakem
 
PPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptxPPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptx
 
PENGEMBANGAN SILABUS
PENGEMBANGAN SILABUSPENGEMBANGAN SILABUS
PENGEMBANGAN SILABUS
 
3. pengemb silabus
3. pengemb silabus3. pengemb silabus
3. pengemb silabus
 
Tugas persentase kelompok
Tugas persentase kelompokTugas persentase kelompok
Tugas persentase kelompok
 
[4] rpp pai
[4] rpp pai[4] rpp pai
[4] rpp pai
 
09 pengembangan silabus
09 pengembangan silabus09 pengembangan silabus
09 pengembangan silabus
 
Standard proses permen_41_2007
Standard proses permen_41_2007Standard proses permen_41_2007
Standard proses permen_41_2007
 
Ppt silabus KTSP
Ppt silabus KTSPPpt silabus KTSP
Ppt silabus KTSP
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
 
Makalah Tugas 4
Makalah Tugas 4Makalah Tugas 4
Makalah Tugas 4
 
Pembuatan RPP.pptx
Pembuatan RPP.pptxPembuatan RPP.pptx
Pembuatan RPP.pptx
 
Implementasi Ktsp Pd Madrasah
Implementasi Ktsp Pd MadrasahImplementasi Ktsp Pd Madrasah
Implementasi Ktsp Pd Madrasah
 
Penyusunan rpp
Penyusunan rppPenyusunan rpp
Penyusunan rpp
 

Definisi rpp

  • 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah penjabaran silabus yang menggambarkan rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan. KOMPONEN RPP Komponen utama RPP adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Komponen RPP adalah: 1. Identitas Mata Pelajaran; (a) Satuan pendidikan; (b) Kelas; (c) Semester; (d) Program studi; (e) Mata pelajaran atau tema pelajaran dan (f) Jumlah pertemuan 2. Standar Kompetensi; Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi Dasar; Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. Indikator Pencapaian Kompetensi; Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. Tujuan Pembelajaran; Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan SK, KD, dan indikator yang telah ditulis dalam silabus dan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur atau diamati. Tujuan pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk kalimat lengkap, menggunakan rumus audience (peserta didik), behaviour(perilaku dalam bentuk kata kerja operasional), condition dan degree(ABCD). 6. Materi Ajar; Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dikembangkan dengan mengacu pada materi pembelajaran dalam silabus. Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butirbutir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi Waktu; Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. Metode Pembelajaran; Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih, misalnya metode tanya-jawab, diskusi, eksperimen, dan pendekatan beberapa model pembelajaran seperti pendekatan model CTL, dan pembelajaran kooperatif. Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi
  • 2. dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 9. Kegiatan Pembelajaran; (a) Pendahuluan: Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. (b) Inti: Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (c) Penutup: Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. 10. Penilaian Hasil Belajar; Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber Belajar; Sumber belajar dalam RPP ditentukan dengan mengacu pada sumber belajar yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan: (a) Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran; (b) Sumber belajar dapat berupa media cetak, elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya: (c) Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi; dan (d) Sumber belajar dipilih yang mutakhir dan menarik. Kompetensi dasar merupakan merupakan penjabaran Standar Kompetensi yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan Standar Kompetensi.Standar Kompetensi sendiri adalah ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari indikator digunakan untuk menyusun tujuan pembelajaran.Evaluasi pembelajaran didasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dari evaluasi inilah dapat diketahui hasil belajar peserta didik. Apabila hubungan tersebut digambarkan adalah sebagai berikut:
  • 3. Pengertian RPP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, berkewajiban menetapkan berbagai peraturan tentang standar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar nasional pendidikan yang dimaksud meliputi: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL secara optimal, perlu didukung oleh berbagai standar lainnya dalam sebuah sistem yang utuh. Salah satu standar tersebut adalah standar proses. PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran secara memadai. Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen bahwa rincian tugas Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA (yang antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasuk penyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusun panduan bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan RPP. BAB II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
  • 4. A. Pengertian Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. B. Komponen RPP RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP adalah: 1. Identitas mata pelajaran, meliputi: a. satuan pendidikan, b. kelas, c. semester, d. program studi, e. mata pelajaran atau tema pelajaran, f. jumlah pertemuan. 2. standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. kompetensi dasar, adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. materi ajar,
  • 5. memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. alokasi ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. metode pembelajaran, waktu, digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 9. kegiatan pembelajaran : a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. C. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
  • 6. kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. D. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut. 1. Mencantumkan Identitas Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah : a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar. b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan) c. Indikator merupakan:
  • 7. 1. ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar. 2. penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3. dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. 4. rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. 5. digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: Kegiatan pembelajaran: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat: 1. mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia. 2. menyebutkan bagian-bagian jantung. 3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. 4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru. Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil. 3. Menetukan Materi Pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan. Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. 4. Menentukan Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik: a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, elearning dan sebagainya. 5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
  • 8. pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pendahuluan Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 2. Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan. 3. Kegiatan penutup Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% peserta didik sebagai sampelnya. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi-/pengayaan. b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. 6. Memilih Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
  • 9. harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. 7. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai. Contoh minimal Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA: Derajat Keasaman (pH) Satuan Pendidikan : SMA Negeri A Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI/ Semester II Materi Pembelajaran : Derajat Keasaman (pH) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ___________________________________________________________ I. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya II. Kompetensi Dasar : Mendeskribsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH III. Indikator A. Kognitif 1. Produk: a. Mendeskribsikan hubungan [H3O+] dan [OH-] dalam larutan (dengan pelarut air) b. Menjelaskan pengertian derajat keasaman (pH) suatu larutan c. Menghitung pH dan pOH suatu larutan 2. Proses: a. Melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan menggunakan alat dan bahan sesungguhnya atau virtual lab 1) merumuskan hipotesis 2) mengidentifikasi variabel manipulasi 3) mengidentifikasi variabel respon 4) mengidentifikasi variabel control 5) melaksanakan eksperimen 6) mengisi tabel pengamatan 7) melakukan analisis data 8) merumuskan kesimpulan b. Megklasifikasi sifat suatu larutan sebagai asam, basa, atau netral berdasarkan derajat keasamannya (pH) B. 1. Mengencerkan larutan menggunakan gelas ukur dan Psikomotor pipet tetes
  • 10. 2. Menentukan pH larutan menggunakan indikator universal (menggunakan alat dan bahan sessungguhnya) 3. Mengoperasikan software PhET (pH scale) untuk menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan C. 1. a. b. c. d. teliti. 2. a. b. menyumbang c. menjadi d. berkomunikasi. Afektif Karakter jujur, jawab, hati-hati, tanggung Keterampilan ide pendengar atau yang sosial: bertanya, berpendapat, baik, IV. Tujuan Pembelajaran: A. Kognitif 1. Produk: a. Secara mandiri siswa dapat mendeskribsikan hubungan [H3O+] dan [OH-] dalam larutan dengan pelarut air dengan mengerjakan soal LP 1: Produk sesuai dengan kunci jawaban b. Secara mandiri siswa dapat menunjukkan penguasaannya tentang pengertian pH suatu larutan sesuai dengan kunci LP 1: Produk c. Secara mandiri siswa dapat menghitung pH dan pOH larutan dengan mengerjakan soal-soal tentang derajat keasaman di LP 1: Produk seauai kunci jawaban 2. Proses a. Diberikan alat dan bahan dan LKS SMA siswa dapat melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan mengidentifikasi sifat larutan sesuai kunci LP 2: Proses (merumuskan hipotesis, variabel manipulasi, variabel respon, variabel kontrol, melaksanakan eksperimen, mengisi tabel pengamatan, analisis, kesimpulan) (catatan: praktikum dengan alat dan bahan sesungguhnya) b. Disediakan komputer dan software PhET, siswa dapat melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan mengklasifikasi sifat larutan sesuai kunci LP 2: Proses (merumuskan hipotesis, variabel manipulasi, variabel respon, variabel kontrol, melaksanakan eksperimen, mengisi tabel pengamatan, melakukan analisis, dan membuat kesimpulan) (catatan: menggunakan virtual lab) B. Psikomotor 1. Disediakan alat, bahan, dan LKS SMA 01, siswa dapat membuat konsentrasi larutan yang berbeda-beda dengan cara mengencerkan sesuai dengan rincian tugas kinerja yang ditentukan.pada LP 3: Psikomotor.
  • 11. 2. Disediakan larutan berbeda [H3O+] nya dan indikator universal, siswa dapat memeriksa pH larutan sesuai dengan rincian tugas kinerja yang ditentukan pada LP 3: Psikomotor 3. Disediakan komputer dan software PhET, serta LKS SMA 02, siswa dapat membuat konsentrasi larutan yang berbeda-beda dengan cara mengencerkan sesuai dengan rincian tugas kinerja secara virtual lab. 4. Disediakan komputer dan software PhET, serta LKS SMA 02, siswa dapat melakukan memeriksa pH larutan sebuai dengan rincian tugas kinerja secara virtual lab. C. Afektif 1. Karakter: Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter kejujuran, tanggung jawab,hati-hati, dan teliti. 2. Keterampilan sosial: Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai Membuat kemajuan dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi. V. Model dan Metode Pembelajaran: Model Pembelajaran: Model Metode Pembelajaran: Diskusi dan pemberian tugas Pembelajaran Kooperatif VI. Larutan HCl 0,1 M 100 Larutan NaOH 0,1 M 100 Sari jeruk 100 Larutan cuka 100 Larutan kopi 100 Air Suling 500 Larutan soda kue 100 Larutan obat maag 100 Larutan sabun 100 Indikator Larutan-larutan yang disediakan dalam virtual lab software PhET, pH scale VII. Alat Gelas ukur 50 mL Gelas kimia 100 mL atau cup Pipet tetes Program virtual lab (software PhET, pH scale) plastik Bahan mL mL mL mL mL mL mL mL mL universal 2 2 15 : buah buah buah VIII. Proses Belajar Mengajar A. Pendahuluan Kegiatan Waktu 1. Memotivasi siswa dengan memperlihatkan berbagai macam larutan bersifat asam, basa, atau netral yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. (Fase 1 MPK)
  • 12. 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses, psikomotor, keterampilan sosial, dan karakter. (Fase 1 MPK) B. Inti Kegiatan Waktu Penggalan 1 1. Menunjukkan gambar skala pH dan mendiskusikan tentang [H3O+], [OH-] dalam larutan (dengan pelarut air), dan derajat keasaman (pH) Penggalan 2 1. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang bagaimanakah hubungan antara [H3O+] dengan pH larutan mengacu pada LKS SMA 01. (Fase 2 MPK) 2. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif dan membagikan satu set alat, bahan, dan LKS SMA-01 untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 3 siswa. (Fase 3 MPK) 3. Membimbing siswa merumuskan hipotesis atas rumusan masalah yang telah diberikan tersebut dengan cara meminta siswa jujur mengatakan bila belum dapat merumuskan hipotesis. (Fase 4 MPK) 4. Membimbing siswa mengidentifikasi variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol, dengan cara menunjuk siswa untuk menyumbang ide dan meminta siswa lain menjadi pendengar yang baik saat temannya menyampaikan idenya. (Fase 4 MPK) Penggalan 3 1. Membimbing kelompok melaksanakan eksperimen menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur yang tertulis di LKS SMA 01 2. Membimbing siswa memilih jenis larutan dan melakukan pengenceran dengan hati-hati dan teliti.. Mengisi tabel 1A dan 1B, yaitu: (1) volume air yang ditambahkan setiap kali pengenceran, (2) [H3O+], dan (3) pH larutan 3. Meminta masing-masing siswa dalam setiap kelompok agar bertanggung jawab atas terselesaikannya tugas itu. (Fase 4 MPK). 4. Melakukan evaluasi formatif dengan asesmen kinerja psikomotor dengan cara meminta siswa menunjukkan keterampilan mengencerkan suatu larutan (Fase 5 MPK) Penggalan 3 1. Membimbing kelompok melaksanakan eksperimen menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur yang tertulis di LKS SMA 01 untuk memeriksa harga pH. Bila ada siswa yang menunjukkan karakter tidak bertanggung jawab segera diingatkan. (Fase 4 MPK) 2. Membimbing siswa mengisi Tabel 2, yaitu: (1) pH larutan, (2) [H3O+], dan (3) [OH-]. Mengklasifikasi sifat masing-masing larutan (termasuk asam, basa, atau netral), bedasarkan harga pH nya. Tekankan perlunya jujur, hati-hati, dan teliti dalam melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan pada Tabel 1. (Fase 4 MPK). 3. Satu-dua kelompok diminta mengkomunikasikan pekerjaannya kepada kelas untuk memberi kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi pendengar yang baik . (Fase 5 MPK) Penggalan 4 1. Membimbing kelompok melakukan analisis dengan mengacu pada LKS SMA 01. Ditekankan perlunya mendengarkan ide teman dalam tugas analisis ini. (Fase 4 MPK). 2. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-dua kelompok mempresentasikan kinerjanya dan kelompok lain menjadi pendengar yang baik agar dapat menanggapi saat diminta guru. (Fase 5 MPK)
  • 13. 3. Membimbing kelompok berkomunikasi untuk menyampaian pendapat dalam menarik kesimpulan dengan mengacu pada LKS SMA 01. (Fase 4 MPK) 4. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-dua kelompok mempresentasikan kinerjanya dan ditanggapi kelompok lain. (Fase 5 MPK) 5. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK) C. Penutup Kegiatan Waktu 1. Menutup pelajaran dengan membimbing siswa membuat rangkuman dan memberi PR LKS SMA 02 menggunakan Software PhET untuk Virtual Lab). X. Sumber Pembelajaran 1. LKS SMA 01: Hubungan antara [H3O+] dengan pH lLarutan 2. Kunci LKS SMA 01: Hubungan antara Konsentrasi H3O+dengan pH Larutan 3. LKS SMA 02: Hubungan antara Konsentrasi H3O+dengan pH Larutan 4. Kunci LKS SMA 02: Hubungan antara Konsentrasi H3O+ dengan pH Larutan 5. LP 1: Produk dilengkapi Kunci LP 1 6. LP 2: Proses 7. LP 3: Psikomotor 8. LP 4: Pengamatan Perilaku Berkarakter 9. LP 5: Pengamatan Keterampilan Sosial 10. Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian 11. Silabus