2. Al-Qur'an itu Kitab yang Ditinggikan dan Disucikan...
ِة َرَّهَطُّم ࣲةَعوُف ۡ
رَّم ࣲةَمَّرَكُّم ࣲ
فُحُص یِف
“
Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah), yang ditinggikan (dan) disucikan". (Abasa:
13-14)
📖
📖 Ayat 13 ini hingga ayat 16, berbicara tentang deskripsi Al-Qur'an, yang berfungsi sebagai
peringatan, seperti disebut di ayat sebelumnya
📖
📖 Al-Qur'an dijaga dan dipelihara di dalam kitab-kitab mulia, di Lauh Mahfudz
📖
📖 Kedudukan kitab ini sangat tinggi, lagi disucikan oleh Allah swt. Ketinggiannya melebihi
semua kitab-kitab Allah swt
📖
📖 Disucikan dalam arti tidak disentuh melainkan oleh makhluk yang mulia, yaitu para malaikat
📖
📖 Allah swt menegaskan di surat Al-Waqi'ah: 79: "Tidak ada yang menyentuhnya, selain
hamba-hamba yang disucikan".
📖
📖 Atau maknanya, seorang yang hendak menyentuh Al-Qur'an hendaklah dalam keadaan
suci, dari hadats besar dan hadats kecil
📖
📖 Rasulullah saw mengingatkan: '“Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang
suci”. (HR. Daruquthni no. 449)
📖
📖 Demikian gambaran keagungan dan ketinggian Al-Qur'an, sebagai kitab petunjuk dan
peringatan bagi manusia
3. Al-Qur'an di Tangan Malaikat Mulia dan Berbakti...
ࣲة َر َرَب ِامَرِك ࣲة َرَفَس یِدۡیَأِب
“
Di tangan para utusan (malaikat), yang mulia lagi berbakti". (Abasa: 15-16)
📖
📖 Keagungan lain dari Al-Qur'an, yang disebut di dua ayat ini, bahwa ia berada
tangan Malaikat, yang mulia dan berbakti
📖
📖 Al-Qur'an disimpan di Lauh Mahfudz, diturunkan kepada Rasulullah saw, melalui
malaikat, secara berangsur-angsur
📖
📖 Keagungan sifat malaikat yang disebut di ayat inipun, menjadi catatan tambahan
keagungan Al-Qur’an
📖
📖 Malaikat adalah makhluk mulia, karena menjalankan semua perintah Allah swt,
dan selalu mematuhinya
📖
📖 Keterkaitan antara Al-Qur'an dan malaikat yang mulia, disebut pula oleh hadits,
yang berbicara tentang keutamaan orang yang mahir Al-Qur’an
📖
📖 "Orang yang membaca Al-Qur'an, dan ia mahir tentangnya, akan bersama
malaikat yang mulia lagi berbakti". (HR. Ahmad)
4. Celakalah Manusia yang Ingkar....
ُۥهَقَلَخ ٍء َۡیش ِیَأ ۡ
نِم ۥُه َرَفۡكَأ ۤاَم ُنٰـَسنِ ۡ
ٱۡل َلِتُق
“
Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia! Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?". (Abasa:
17-18)
📖
📖 Ini merupakan salah satu bahasa Al-Qur'an, menegur dan mengancam manusia, yang
ingkar kepada Allah swt
📖
📖 'Celakalah manusia', sungguh aneh dan keterlaluan, manusia yang mengingkari Tuhannya
📖
📖 Imam As-Sa'di memaknai awal ayat ini dalam arti celaka, terlaknat, dan rugilah manusia,
karena sangat kufurnya
📖
📖 Ia diciptakan oleh Allah swt, dari sesuatu yang tidak berharga; dari air mani yang lazimnya
tidak diindahkan
📖
📖 Melalui proses yang panjang, atas Kuasa dan Kemurahan Allah swt, jadilah ia manusia yang
sempurna
📖
📖 Mengapa setelah menjadi manusia, ia ingkar dan tidak ingat asal kejadiannya?. Sungguh
aneh sikap manusia tersebut
📖
📖 Begitulah ayat ini menegur dan mengingatkan manusia yang ingkar, agar kembali sujud
kepada Tuhannya..
5. Beramallah! Allah SWT akan Mudahkan..
. ۥُهَرَّسَی َلیِبَّسٱل َّمُث ۥُهََّردَقَف ُۥهَقَلَخ ٍةَفۡطُّن نِم
“
Dari setetes air mani, Dia menciptakannya lalu menetapkan (takdir) nya. Kemudian jalannya Dia
mudahkan". (Abasa 19-20)
📖
📖 Inilah asal dan proses kejadian manusia; dari air mani, kemudian setelah 40 hari ke empat ditiup ruh,
dan ditetapkan takdirnya
📖
📖 Rasulullah saw menjelaskan secara rinci dalam haditsnya, tentang tahapan panjang kejadian manusia
📖
📖 “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa
nutfah/sperma, kemudian menjadi alaqah/segumpal darah/ selama itu juga, kemudian menjadi
mudghah/segumpal daging selama waktu itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat meniup ruh
kepadanya dan mencatat empat perkara; rizki, ajal, amal perbuatan, dan sengsara atau bahagia". (HR.
Muttafaqun Alaih)
📖
📖 Namun bagaimana selanjutnya jika semua sudah ditentukan? Rasulullah saw mengingatkan akan
pentingnya amal
📖
📖 “Setiap kalian telah ditulis tempat duduknya di surga atau di neraka.” Seseorang bertanya, “Kalau
begitu, kami bersandar saja (tidak beramal) wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak demikian,
beramallah kalian karena setiap orang akan dimudahkan.” (HR Bukhari)
📖
📖 Imam As-Sa'di memaknai ayat ini sebagai anugerah Allah swt, dalam semua sarana untuk kebaikan
dunia dan agamanya
📖
📖 Karenanya, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak beramal shalih, dengan semua anugerah dan
keutamaan yang dianugerahkan...
6. Semua Pasti Mati, Dikubur, dan Dibangkitkan.....
ۥُهََرشنَأ َءَۤاش اَذِإ َّمُث ۥُهَرَبۡقَأَف ُۥهَتاَمَأ َّمُث
“
Kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya. Kemudian jika Dia menghendaki,
Dia membangkitkannya kembali". (Abasa 21-22)
📖
📖 Inilah akhir dari perjalanan kehidupan manusia di dunia; kematian, alam kubur, dan
kebangkitan
📖
📖 Setelah selesai waktu kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah swt, setiap
manusia akan mengalami kematian, tanpa terkecuali
📖
📖 Kematian itu ada yang baik (husnul khotimah), dan ada yang buruk (su'ul khotimah).
Keduanya tergantung perilaku sepanjang kehidupan dunia
📖
📖 Setelah proses kematian dan selanjutnya kehidupan alam kubur, manusia akan
dibangkitkan untuk mahsyar, hisab, mizan, dan sirath
📖
📖 Proses yang panjang ini pada gilirannya, akan melayakkan seseorang menuju
kehidupan abadi, di surga atau neraka
📖
📖 Ya Allah..Anugerahkan kepada kami kehidupan yang baik, kematian yang baik,
sehingga layak menjadi penghuni surgaMu. Amiin