Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sistem pengalamatan pada jaringan TCP/IP dan metode pengalamatannya.
2. Kelas IP address dan pembagiannya.
3. Penghitungan subnetting untuk mendapatkan jumlah subnet, host per subnet, dan host valid.
2. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -ii-
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
A. Sistem Pengalamatan Pada Jaringan .............................................................................. 1
B. Kelas IP Address............................................................................................................ 4
C. Pengelompokan Kelas Dan Tipe Ip Address.................................................................. 7
D. Subnet Mask ( Netmasking ).......................................................................................... 8
E. Subnetting....................................................................................................................... 9
a. Table Subnetting......................................................................................................... 9
b. Perhitungan Subnetting .............................................................................................. 9
a. Metode Perhitungan Subnetting ............................................................................... 10
a) Mencari Jumlah Subnet ........................................................................................ 11
b) Mencari Jumlah Host Per Subnet.......................................................................... 11
c) Mencari Nomor IP ................................................................................................ 11
d) Menghitung Subnetting......................................................................................... 12
e) Tugas Pengembangan Skill :................................................................................. 18
F. VLSM (Variable Length Subnet Mask)....................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22
3. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -1-
A. Sistem Pengalamatan Pada Jaringan
Ketika sebuah device , misalkan server atau workstation yang terpasang pada sebuah sistem
jaringan komputer , dikenal dengan istilah Host.
Host dapat saling berkomunikasi pada tiap – tiap layer, Masing- masing layer
menggunakan metode mengalamatan agar antar Host dapat saling berkomunikasi. Terdapat
banyak protocol yang menyediakan system pengalamatan. Dalam pembahasan ini
hanya akan membahas metode pengalamatan yang di gunakan oleh arsitektur jaringan
TCP/IP.
Nomor port merupakan metode pengalamatan layer internet. Saat ini banyak digunakan IP
versi 4, menggunakan 32 bit biner dan system bilangan yang digunakan adalah sistem
bilangan desimal.
Sedangkan alamat MAC ( media access control ) merupakan metode pengalamatan di layer
network access. Dikenal pula dengan istilah hardware addess. Menggunakan
48 bit biner atau 12 digit hexadesimal.
4. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -2-
Diantara ke empat metode pengalamatan yang dimiliki oleh arsitektur TCP/IP, yang perlu
mendapat perhatian khusus adalah pengalamatan di internet layer, yakni Alamat IP ( IP
Address) . setiap device yang terhubung ke jaringan TCP/IP Membutuhkan paling sedikit
satu alamat IP yang bersifat unik, tidak boleh ada dua atau lebih host yang menggunakan
alamat IP yang sama.
Alamat IP menggunakan system bilangan desimal, penulisannya seperti berikut :
▪ ▪ 20.1.3.5
▪ ▪ 172.18.10.
10▪ ▪ 192.168.10
0.50
5. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -3-
Ketiga alamat IP di atas terbentuk dari 32 bit bilangan biner, kita ambil contoh salah satu
dari ketiga alamat tersebut.
Masing – masing kelompok titik Desimal diwakili oleh 8 bit bilangan Biner.
Secara detail proses konversi dari bilangan desimal ke biner adalah sebagai berikut:
Karena Masing – masing kelompok titik terbentuk dari 8 bit biner, maka bilangan maksimal
alamat IP adalah 255 dan alamat IP terkecil adalah 0 .
6. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -4-
B. Kelas IP Address
IP address terbagi ke dalam lima Kelas, Yakni kelas A,B,C,D, dan E . Nilai Oktet
Pertama pada IP address menentukan kelas dari sebuah alamat IP.
7. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -5-
Dalam gambar tidak terlihat alamat 127. Alamat tersebut tidak digunakan untuk
mengamati host atau pun network. Alamat 127 merupakan ip loopback atau alamat yang di
gunakan untuk fasilitas utilitas. Contohnya alamat 127.0.0.1 digunakan untuk memeriksa
hubungan ke diri sendiri dengan menggunakan perintah ping 127.0.0.1
Alamat IP / IP Address terbagi menjadi dua bagian yaitu :
A. Network ID
Network ID merupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua Device yang terhubung
pada jalur fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama.
B. Host ID
Host ID merupakan identitas bagi host ( workstation, server, interface router, dan device
lain yang terhunung ke jaringan ).
Pembagian Network ID dan Host ID diatur oleh nilai Subnet Mask.
Masing – masing kelas Ip telah memiliki nilai default subnet mask, kecuali kelas D dan E
tidak memiliki Subnet Mask.
8. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -6-
Contoh Pembedaan Antara Network ID dan Host ID pada masing-masing kelas IP :
9. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -7-
C. Pengelompokan Kelas Dan Tipe Ip Address
Dalam pengaturan IP address dikenal pembagian kelas (class), yaitu class A, B, C. tujuan
pembagian class ini adlah untuk mengantisipasi jumlah komputer yang terhubung ke dalam
jaringan. Karena tiap class mempunyai batas maksimal jumlah client yang bisa terkoneksi,
class C mempunyai batas maksimal paling sedikit , sedangkan class A mempunyai batas
maksimal paling banyak.
Dalam pembagian class Ip, Ip address dibedakan menjadi dua tipe , yaitu IP Private dan IP
Public.
1. IP Public
Ip public merupakan alamat IP yang dipakai apabila jaringan terkoneksi ke internet.
Pengaturan Ip Public umumnya sudah ditentukan oleh Internet Service Provider (ISP)
dimana kita berlangganan, contohnya Internet Speedy . Jadi kita tidak perlu mensetting
Ip sercara manual.
2. IP Private
Ip private digunakan apabila jaringan hanya sebatas koneksi jaringan lokal saja ( LAN
atau intranet ) . pengaturan Ip private harus dilakukan secara manual dan nomor yang
digunakan juga berbeda dengan ip Public.
10. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -8-
D. Subnet Mask ( Netmasking )
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan apa yang disebut subnetmask (Netmasking).
Fungsi dari subnet mask adalah :
1. Untuk menentukan apakah jaringan yang kita bangun merupakan jaringan global
atau lokal.
2. Memisahkan antara alamat network dan alamat host.
3. Menyaring IP address dan paket datayang keluar masuk jaringan
Pengaturan subnet mask tergantung dari class pada jaringan. Pengaturannya adalah seperti
dibawah ini :
11. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -9-
E. Subnetting
Subnetting merupakan proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil
yang disebut “Subnet”.
a. Table Subnetting
b. Perhitungan Subnetting
Untuk Menghitung Subnetting , kita gunakan konfersi bilangan desimal ke biner. tujuannya
untuk mengetaui Nomor IP /Maximal Nomor IP dan Subnet mask pada masing-masing prefix.
Table diatas digunakan untuk Mengurutkan jumlah bits pada kelompok titik/oktet yang ada
di subnet mask. Dimana jika bits bernilai 1 maka dihitung , jika bits bernilai 0 maka tidak
dihitung.
12. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -10-
a. Metode Perhitungan Subnetting
Dimulai dari Prefix /24 = 0
Subnet mask = 255.255.255.0
Desimal 255 255 255 0
Biner 11111111 11111111 11111111 00000000
Setiap satu oktet atau satu kelompok titik pada subnet mask berjumlah 8 bit biner. setelah
Mengetaui jumlah biner yang ada pada masing-masing kelompok titik, langkah
selanjutnya adalah melakukan perhitungan subnetting.
Dalam menghitung Subnetting, kita akan berpusat kepada 4 komponen yaitu :
a) Jumlah Subnet
b) Jumlah Host per Subnet
c) Mencari Network dan Nomor IP
d) Mencari Host Valid
13. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -11-
a) Mencari Jumlah Subnet
Dalam mencari jumlah subnet digunakan rumus : 2x
, dimana x merupakan jumlah binari
1 pada oktet terakhir atau oktet ke 4 pada subnet mask.
Contoh : prefix /24
▪ 2x
= 20
( kenapa 0 , karna di oktet terakhir tidak ada angka binari 1 jadi jumlahnya 0 ).
▪ 20
= 1 , maka didapatkan jumlah subnet untuk prefix /24 sebanyak 1 subnet.
b) Mencari Jumlah Host Per Subnet
Dalam mencari jumlah host per subnet digunakan rumus : 2y
-2 , dimana y merupakan
jumlah binari 0 pada oktet terakhir atau okete ke 4 pada subnet
mask.
Contoh : prefix /24
▪ 2y
- 2= 28
- 2 ( jumlah binari 0 pada oktet terakhir ada 8 angka).
▪ 28
- 2 = 256 – 2 = 254 , maka didapatkan jumlah host pada subnet di prefix /24 ada
sebanyak 254 host yang bisa digunakan.
c) Mencari Nomor IP
Di dalam subnetting kita juga perlu mencari Nomor IP yang digunakan untuk menentukan
network di masing-masing subnet.
Contoh diatas kita menggunakan prefix /24 maka untuk mencari Nomor IP, rumus yang
digunakan adalah :
| 256 – nilai oktet terakhir di Subnetmask |
◦ jadi untuk prefix /24 = 0 , maka rumus nya adalah 256 – 0 = 256
◦ maka didapatkan nomor IP untuk prefix /24 = 256 (Seperti yang ada di table subnetting).
14. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -12-
d) Menghitung Subnetting
Contoh 1 :
Mencari Host Valid Dari /24
Prefix /24 = 0
Nomor IP = 256 – 0 = 256
Subnet 1 -
Network 0 256
Host Awal 1
Host Akhir 254
Broadcast 255
Keterangan :
Untuk pengisian Network di Subnet Pertama selalu dimulai dari angka 0, Kemudian di
Subnet selanjutnya yaitu Nomor IP + Nomor IP sampai mencapai jumlah maksimalnya
adalah 256. untuk lebih jelas bisa di lihat di penjumlahan Prefix /25 sampai /30. nilai
Broadcast Lebih kecil 1 angka dari nilai Range Selanjutnya. nilai Host Awal Lebih Besar 1
angka dari nilai Subnet.
nilai Host Akhir Lebih Kecil 1 angka dari nilai Broadcast. Host VALID dari /24 adalah 1
sampai 254 di masing-masing Subnet .
15. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -13-
Contoh 2 :
Mencari Host Valid , Jumlah Subnet, Jumlah Host PerSubnet Dari /25
Prefix /25 = 128
netmask = 255.255.255.128
Keterangan :
Penjumlahan di lakukan pada kelompok titik yang terakhir atau yang ke 4.
Perhatikan jumlah bit pada oktet ke empat, nilai 1 berarti di hitung dan nilai 0 berarti kosong.
perhitungannya seperti dibawah ini :
128 64 32 16 8 4 2 1
1 0 0 0 0 0 0 0
dari tabel diatas kita sudah bisa mengetahui dari mana nilai subnet mask di tentukan di
masing-masing prefix .
Mencari Jumlah Subnet
2x
→ 21
= 2 (jumlah subnet dari /25 adalah 2)
Mencari Jumlah Host PerSubnet
2y
- 2 → 27
- 2 = 128 – 2 = 126 (jumlah host persubnet dari /25 sebanyak 126 host)
16. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -14-
Mencari Host Valid
Nomor IP = 256 – 128 = 128
Subnet 1 2 -
Network 0 128 256
Host Awal 1 129
Host Akhir 126 254
Broadcast 127 255
untuk pengisian network di subnet selanjutnya yaitu Jumlah dari Pengurangan Subnet
di kali lipatkan atau di tambahkan sesuai dengan nomor IP. Contoh Seperti di atas
Nomor IP = 128 , maka untuk nilai subnet selanjutnya adalah 128 + 128 = 256 .
Contoh 3 :
Mencari Host Valid , Jumlah Subnet, Jumlah Host PerSubnet Dari /26
Prefix /26 = 192
Netmask = 255.255.255.192
Keterangan :
Keterangan Oktet 4 : 128 + 64 = 192
128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 0 0 0 0 0 0
17. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -15-
- Mencari Jumlah Subnet
2x
→ 22
= 4 (jumlah subnet dari /26 adalah 4)
- Mencari Jumlah Host PerSubnet
2y
- 2 → 26
- 2 = 64 – 2 = 62 (jumlah host persubnet dari /26 sebanyak 62
host)
- Mencari Host Valid
Nomor IP = 256 – 192 = 64
Subnet 1 2 3 4 -
Network 0 64 128 192 256
Host Awal 1 65 129 193
Host Akhir 62 126 190 254
Broadcast 63 127 191 255
Contoh Soal 4 :
Ip Adrees : 192.168.1.55/26
Tentukan :
▪ Ip address
▪ Subnet mask
▪ Network
▪ Broadcast
18. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -16-
Jawab :
IP Address : 192.168.1.55 /26
Subnet Mask /netmask = 255.255.255.192
Nomor IP = 256 – 192 = 64
Subnet 1 2 3 4 -
Network 0 64 128 192 256
Host Awal 1 65 129 193
Host Akhir 62 126 190 254
Broadcast 63 127 191 255
Maka :
▪ IP Address = 192.168.1.55
▪ Netmask = 255.255.255.192
▪ Network = 192.168.1.0
▪ Broadcast = 192.168.1.63
Keterangan : hasil nilainya didapatkan pada subnet 1 , karna hostID pada IP address
192.168.1.55 berada diantara host awal dan host akhir pada subnet 1 .
19. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -17-
Contoh Soal 5 :
Tentukan Berapa IP Valid yang bisa digunakan dari IP 192.168.1.129/26
Jawab :
IP Address : 192.168.1.129 /26
Subnet Mask /netmask = 255.255.255.192
Nomor IP = 256 – 192 = 64
Subnet 1 2 3 4 -
Network 0 64 128 192 256
Host Awal 1 65 129 193
Host Akhir 62 126 190 254
Broadcast 63 127 191 255
Maka IP valid yang bisa digunakan dari ip 192.168.1.129/26 berada di subnet ke 3
yaitu :
192.168.1.129 sampai dengan 192.168.1.190
20. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -18-
e) Tugas Pengembangan Skill :
Carilah :
1. Host Valid
2. Jumlah Subnet
3. Jumlah Host Per Subnet
4. Subnet Mask
Dari Prefix :
▪ /27
▪ /28
▪ /29
▪ /30
~~ Selamat Mengerjakan ~~
21. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -19-
F. VLSM (Variable Length Subnet Mask)
VLSM merupakan pengembangan mekanisme subnetting, dalam VLSM telah dilakukan
peningkatan dari kelemahan subnetting klasik, dimana dalam classic subnetting, subnet
zeroes, dan subnet – ones tidak bisa digunakan. Dan juga dalam subnetting klasik, lokasi
nomor IP tidak efisien.
Dalam metode VLSM, subnetting yang digunakan berdasarkan pada jumlah host atau
memecah alamat IP ke subnet (beberapa tingkat) dan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan
individu pada jaringan. Metode ini memungkinkan untuk pengurangan host address yang
tidak terpakai.
Contoh :
Berdasarkan topologi diatas , terdapat 2 ruang lab dan di manage oleh 1 buat Router dimana
masing-masing lab memiliki jumlah PC yang berbeda. Dalam hal ini dibutuhkan metode
VLSM untuk memecahkan masalah tersebut.
22. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -20-
1) LAB 1 memiliki 50 PC , maka kita harus menentukan prefix berapa yang akan kita pakai
dimana kita hanya membutuhkan 50 host saja. Maka prefix yang paling cocok digunakan
untuk kebutuhan 50 host adalah /26 . dimana /26 memiliki jumlah host persubnetnya
sebanyak 62 host .
Jika dihitung dengan rumus :
/26 = 255.255.255.192
Jumlah Host Persubnetnya : 2y
-2 → 26
-2 = 64-2 = 62 hostpersubnet
jadi prefix yang dipakai untuk LAB 1 adalah /26
▪ Ip valid yang bisa digunakan 192.168.10.1 – 192.168.10.62
▪ host yang digunakan sebanyak 50 , jadi memiliki sisa host yang tidak digunakan
sebanyak 12 host. Ini lebih baik dibandingkan kita menggunakan prefix /24 yang
memiliki 254 host valid dan jika hanya digunakan 50 host maka ada 204 host yang
tidak terpakai.
2) LAB 2 memiliki 25 PC , maka prefix yang cocok digunakan untuk 25 host adalah prefix
/27 yang memiliki jumlah host persubnetnya sebanyak 30 host.
Jika dihitung dengan rumus :
/27 = 255.255.255.224
23. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -21-
Jumlah Host Persubnetnya : 2y
-2 → 25
-2 = 32-2 = 30 hostpersubnet
jadi prefix yang dipakai untuk LAB 2 adalah /27
▪ Ip valid yang bisa digunakan 192.168.30.1 – 192.168.30.30
▪ host yang digunakan sebanyak 25 , jadi memiliki sisa host yang tidak digunakan
sebanyak 5 host.
24. Revisi 2018 | taufiknurhuda434@gmail.com | -22-
DAFTAR PUSTAKA
Amri, A. S., 2012. Amri Return. [Online]
Available at: http://amrireturn.blogspot.com/2012/03/variable-lenght-subnet-mask-
vlsm.html
[Diakses 26 januari 2017].
Citraweb, 2015. Mikrotik Training Basic. s.l.:s.n.
Lubis, A., 2015. http://asmaruddinlubis2.blogspot.com. [Online]
Available at: http://asmaruddinlubis2.blogspot.com/2015/11/pengertian-cidr-dan-
vlsm.html
[Diakses 26 January 2017].
UTI, t.thn. Komputer. s.l.:s.n.