Dokumen tersebut membahas tentang topologi jaringan, alamat IP, dan teknik subnetting secara cepat untuk kelas C. Secara ringkas, dibahas tentang struktur jaringan yang ada, pengalokasian dan pengelolaan alamat IP, serta cara menghitung subnet baru dengan mengorbankan bit host ID untuk memperbanyak network ID menggunakan netmask.
7. IP Address
• Badan yang mengatur pemberian IP Address &
mengkoordinasikan DNS serta pendelegasian nama domain
Internet di seluruh dunia adalah Internet Assigned Number
Authority / IANA (http://www.iana.org)
• Pemberian IP Address dibagi menjadi berdasarkan daerah
(regional) masing-masing dan disebut dengan Regional
Internet Registries (RIR)
8. IP Address
Pembagian IP Address tersebut berdasarkan
Regional :
a. ARIN (http://www.arin.net), menangani wilayah Amerika
Utara dan Sub Shara Afrika
b. APNIC (http://www.apnic.net), menangani wilayah Asia
Pasific
c. LACNIC (http://www.lacnic.net), menangani wilayah Amerika
Selatan & Pusat dan Carribean
d. RIPE NCC (http://www.ripe.net), menangani wilayah Eropa &
Afrika Utara
9. IP Address
Pembagian dari regional, dapat dibagi lagi menjadi
secara pengelola lokal (negara) yang disebut NIR,
misalnya :
a. APJII (http://www.apjii.or.id) : Indonesia
b. CNNIC (http://www.cnnic.net.cn) : Cina
c. JPNIC (http://www.nic.ad.jp) : Jepang
d. KRNIC (http://nic.or.id) : Korea
e. TWNIC (http://www.twnic.net) : Taiwan
f. VNNIC (http://www.vnnic.net.vn) : Vietnam
10. IP Address
• Peralatan aktif dalam jaringan komputer seperti : Network
Interface Card (NIC), Switch, Router, Access Point, Network
Camera, dll memiliki MAC Address untuk memberikan
identitas pada peralatan tersebut agar dapat dikenali
• MAC Address disebut juga dengan alamat hardware, karena
merupakan identitas yang diberikan oleh pabrik pembuat
(vendor) dari peralatan tersebut
11. IP Address
• Agar pengaturan pemberian alamat pada peralatan lebih
mudah dan fleksibel, dipergunakannlah alamat logika
• Apabila peralatan jaringan diganti, MAC Address secara
otomatic akan berubah sesuai dengan MAC Address peralatan
yang baru
• Apabila menggunakan alamat logika, alamat logika yang sama
tetap dapat digunakan meskipun peralatan jaringan diganti
atau ditukar.
• Penggunaan alamat logika memberikan kemudahan
administrasi pemberian alamat peralatan
12. IP Address
IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam
bentuk empat kelompok dan masing-masing kelompok terdiri
dari delapan (oktat) bit yang dipisahkan oleh tanda titik
11000000.10101000.00000000.00000001
Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka
desimal dari 0 - 255, misalnya :
192.168.0.1
13. IP Address
• IP Address yang terdiri dari 32 bit angka biner ini disebut dengan IP
Versi 4 (Ipv4)
• Dalam IP address ada 5 peng-kelas-an yakni kelas A, kelas B, kelas
C, kelas D dan kelas E.
14. IP Address
• IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu : Network ID & Host
ID
• Network ID menentukan alamat dari suatu jaringan
komputer
• Host Id menentukan alamat dari suatu komputer (host)
dalam suatu jaringan komputer
• IP Address memberikan alamat lengkap dari suatu komputer
(host) yang merupakan gabungan dari nama Network Id dan
Host ID
16. IP Address
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 255
Nomor pertama dari Network ID tidak boleh angka 127
Host ID harus unik dalam suatu Lokal Network ID
Aturan pemberian IP Address
19. IP Address
Pemberian IP Address
• Static IP Address
Pemberian IP dengan memasukkan alamat IP secara manual
• Automatic IP Address
Pemberian alamat IP secara otomatis biasanya dengan
menggunakan konfigurasi DHCP
23. IP Address
IP Address Private
Merupakan alamat-alamat yang disediakan untuk digunakan
oleh internal jaringan komputer yang ada pada suatu institusi
atau organisasi (LAN intern perusahaan) berdasarkan
rekomendasi RFC 1918
24. IP Address
Automatic Private IP Addressing (APIPA)
• IP Address yang diberikan oleh APIPA merupakan IP Private
dengan range IP Address
169.254.0.1 s/d 169.254.255.254
• Disediakan oleh IANA agar tidak dapat melakukan routing di
internet dan dijamin tidak akan bentrok (konflik)
26. Subnetting Cara Cepat
• IPv4 hanya terdiri atas 32 bit sehingga pengalamatannya sangat
terbatas, dengan makin bertambahnya jumlah pengguna jaringan
dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak Network ID dari
suatu Network ID yang telah ada.
• Metode ini disebut dengan istilah Subnetting, yaitu mengorbankan
sebagian bit Host ID untuk digunakan membuat Network ID
tambahan
• Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu Subnetmask baru hasil
subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host tiap
subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat broadcast tiap
subnet.
• Subnetting dapat diterapkan pada alamat IP Classful ataupun
Classless menggunakan notasi CIDR (Classless Inter Domain Routing)
27. Subnetting Cara Cepat
• Penulisan IP address dengan mencantumkan jumlah bit yang digunakan sebagai
network ID menggunakan notasi slash (/), misalnya 192.168.1.2/24.
• /24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri) merupakan Network ID.
• Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk membuat host sebanyak 8 bit, yakni
32 – 24 = 8
• Subnetmask dalam bentuk binernya: 11111111.11111111.11111111.00000000
• Subnetmask dalam bentuk desimalnya:
255.255.255.0.
28. Subnetting Cara Cepat
Subnetmask dan nilai /-nya
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Dimulai dari /8 (255.0.0.0) s/d /30 (255.255.255.252) dimana setiap penambahan 1 bit untuk
membuat subnet nilai / bertambah 1 dan seterusnya (Lihat tabel pada slide selanjutnya).
30. Subnetting Cara Cepat
Contoh :
• Gunakanlah Network ID 192.168.0.0 & Subnet Mask
255.255.255.224.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
1. Dari oktet pertama IP Address 192.168.0.0 (“W”) dapat kita
ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C (karena IP
Address tersebut berada dalam range angka 192-223)
oktet keempat dari Subnet Mask diselubungkan dengan
angka 224, jadi telah diambil 3 bit untuk membuat subnet.
31. Subnetting Cara Cepat
1. Hitung jumlah subnet yang akan terbentuk menggunakan
rumus 2n, dimana n adalah jumlah bit yang diselubungkan. 23
= 8, jadi ada 8 subnet.
2. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang
diselubungkan), jadi : 256 – 224 = 32, sehingga ada 8 subnet
yang terbentuk dengan kelipatan 32.
3. 4. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat
digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh
melebihi angka 224, yaitu 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan
224.
32. Subnetting Cara Cepat
Dengan demikian maka Subnet baru yang terbentuk:
192.168.0.0, 192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96,
192.168.0.128, 192.168.0.160, 192.168.0.192, dan
192.168.0.224.
Lengkapnya adalah sebagai berikut :
Network ID : 192.168.0.0 (Subnet-1)
IP Address : 192.168.0.1-192.168.0.30
IP Add Broad. : 192.168.0.31
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.32 (Subnet-2)
IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62
IP Add Broad. : 192.168.0.63
Subnet Mask : 255.255.255.224
33. Subnetting Cara Cepat
Network ID : 192.168.0.64 (Subnet-3)
IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94
IP Add Broad. : 192.168.0.95
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.96 (Subnet-4)
IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126
IP Add Broad. : 192.168.0.127
Subnet Mask : 255.255.255.224
34. Subnetting Cara Cepat
Network ID : 192.168.0.128 (Subnet-5)
IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158
IP Add Broad. : 192.168.0.159
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.160 (Subnet-6)
IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190
IP Add Broad. : 192.168.0.191
Subnet Mask : 255.255.255.224
35. Subnetting Cara Cepat
Network ID : 192.168.0.192 (Subnet-7)
IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222
IP Add Broad.: 192.168.0.223
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.224 (Subnet-8)
IP Address : 192.168.0.225-192.168.0.254
IP Add Broad.: 192.168.0.255
Subnet Mask : 255.255.255.224
36. Subnetting Cara Cepat
Catatan Penting untuk Dipahami
1. Teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah subnet
sama dengan teknik yang digunakan untuk menghitung
jumlah host, namun karena host id dalam bentuk biner tidak
boleh 0 semua (network id) atau 1 semua (alamat broadcast)
sedangkan untuk subnet boleh, maka rumus keduanya
menjadi berbeda.
2. Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah 2n
3. Rumus untuk menghitung jumlah host id yang dapat
digunakan adalah 2n – 2, yakni dikurang 2 karena kombinasi
biner 0 atau 1 semua tidak dapat digunakan.
4. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit Host ID
untuk mendapatkan Network ID baru selama masih tersedia
bit Host ID yang dapat anda selubungkan.
37. Subnetting Cara Cepat Kelas C
Network ID : 200.120.10.0/24 (Kelas C)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Default kelas C)
Jumlah bit mask : 4 bit (N = 4)
Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)
• Subnet Mask baru : 255.255.255.240
Langkah 2 (2N)
• Jumlah subnet : 24 = 16 subnet
Langkah 3 (256 – Bobot Mask)
• Kelipatan subnet : 256 – 240 = 16
Jadi ada 16 subnet dengan kelipatan 16
38. Subnetting Cara Cepat Kelas C
Langkah 4
• Daftar Subnet (nilai / awal ditambah N)
1.200.120.10.0/28
2.200.120.10.16/28
3.200.120.10.32/28
4.200.120.10.48/28
5.200.120.10.64/28
6.200.120.10.80/28
7.200.120.10.96/28
8.200.120.10.112/28
9.200.120.10.128/28
10.200.120.10.144/28
11.200.120.10.160/28
12.200.120.10.176/28
13.200.120.10.192/28
14.200.120.10.208/28
15.200.120.10.224/28
16.200.120.10.240/28
39. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
Langkah 5
• Jumlah bit untuk Host ID : 32 – 28 = 4
• Maksimal Host tiap Subnet : 24-2
: 16 – 2 = 14
• Jumlah maksimal seluruh Host :14 * 16
: 224
40. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-1
• Network ID : 200.120.10.0/28
• Range IP Address : 200.120.10.1 s/d 200.120.10.14
• Broadcast address : 200.120.10.15
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-2
• Network ID : 200.120.10.16/28
• Range IP Address : 200.120.10.17 s/d 200.120.10.30
• Broadcast address : 200.120.10.31
• Subnetmask : 255.255.255.240
41. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-3
• Network ID : 200.120.10.32/28
• Range IP Address : 200.120.10.33 s/d 200.120.10.46
• Broadcast address : 200.120.10.47
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-4
• Network ID : 200.120.10.48/28
• Range IP Address : 200.120.10.49 s/d 200.120.10.62
• Broadcast address : 200.120.10.63
• Subnetmask : 255.255.255.240
42. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-5
• Network ID : 200.120.10.64/28
• Range IP Address : 200.120.10.65 s/d 200.120.10.78
• Broadcast address : 200.120.10.79
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-6
• Network ID : 200.120.10.80/28
• Range IP Address : 200.120.10.81 s/d 200.120.10.94
• Broadcast address : 200.120.10.95
• Subnetmask : 255.255.255.240
43. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-7
• Network ID : 200.120.10.96/28
• Range IP Address : 200.120.10.97 s/d 200.120.10.110
• Broadcast address : 200.120.10.111
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-8
• Network ID : 200.120.10.112/28
• Range IP Address : 200.120.10.113 s/d 200.120.10.126
• Broadcast address : 200.120.10.127
• Subnetmask : 255.255.255.240
44. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-9
• Network ID : 200.120.10.128/28
• Range IP Address : 200.120.10.129 s/d 200.120.10.142
• Broadcast address : 200.120.10.143
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-10
• Network ID : 200.120.10.144/28
• Range IP Address : 200.120.10.145 s/d 200.120.10.158
• Broadcast address : 200.120.10.159
• Subnetmask : 255.255.255.240
45. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-11
• Network ID : 200.120.10.160/28
• Range IP Address : 200.120.10.161 s/d 200.120.10.174
• Broadcast address : 200.120.10.175
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-12
• Network ID : 200.120.10.176/28
• Range IP Address : 200.120.10.177 s/d 200.120.10.190
• Broadcast address : 200.120.10.191
• Subnetmask : 255.255.255.240
46. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-13
• Network ID : 200.120.10.192/28
• Range IP Address : 200.120.10.193 s/d 200.120.10.206
• Broadcast address : 200.120.10.207
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-14
• Network ID : 200.120.10.208/28
• Range IP Address : 200.120.10.209 s/d 200.120.10.222
• Broadcast address : 200.120.10.223
• Subnetmask : 255.255.255.240
47. Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-15
• Network ID : 200.120.10.224/28
• Range IP Address : 200.120.10.225 s/d 200.120.10.238
• Broadcast address : 200.120.10.239
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-16
• Network ID : 200.120.10.240/28
• Range IP Address : 200.120.10.241 s/d 200.120.10.254
• Broadcast address : 200.120.10.255
• Subnetmask : 255.255.255.240
49. VLAN (Virtual LAN)
• VLAN digunakan untuk segmentasi berdasarkan pada
“broadcast domain”
• Tujuan diterapkan VLAN adalah untuk mengurangi
terjadinya collision dan mempermudah menejemen
network dan security
50. VLAN (Virtual LAN)
Cara Kerja VLAN
• VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port,
MAC address Semua informasi yang mengandung pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database
(tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang
digunakan oleh VLAN.
• Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge
inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch/bridge memiliki informasi yang sama.
• Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang
didalamnya untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
51. VLAN (Virtual LAN)
VLAN berdasar pada :
• Berdasarkan Port : Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut.
• Berdasarkan MAC Address : Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer
yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN.
• Berdasarkan tipe protokol yang digunakan : Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat
tabel
• Berdasarkan Alamat Subnet IP : Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi
suatu VLAN
52. VLAN (Virtual LAN)
Broadcast domains pada
VLAN dan Router dan
VLAN
• Setiap VLAN adalah satu broadcast
• Gambar diatas terdiri dari 3 broadcast domain.
.
53. VLAN (Virtual LAN)
.
Broadcast domain dengan VLAN dan router
• 1) Tanpa VLAN
atau dengan kata lain satu VLAN. Satu network IP.
• 2) Dengan VLAN.
Switch di konfigurasi dimana tiap portnya dapat ditentukan
menjadi sebuah VLAN.
• Bagaimana broadcast domain pada kedua macam network tersebut?
1) Tanpa VLAN
Satu link per VLAN atau single
VLAN Trunk
2) Dengan
VLAN
10.0.0.0/8 10.1.0.0/16
10.2.0.0/16
10.3.0.0/16
54. VLAN (Virtual LAN)
Cara kerja VLAN
Catatan penting VLAN:
1. VLAN dikonfigurasi pada tiap port dari switch. Bukan pada host (PC)
2. Untuk membuat host (PC) menjadi anggota sebuah VLAN, maka harus diberikan IP
address dan subnet satu network dengan VLAN tersebut.
Ingat: VLAN = Subnet
Two VLANs
Ÿ Two Subnets
Switch 1
172.30.1.21
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.10
255.255.255.0
VLAN 2
172.30.1.23
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.12
255.255.255.0
VLAN 2
1 2 3 4 5 6 .
1 2 1 2 2 1 .
Port
VLAN
.
55. VLAN (Virtual LAN)
No VLANs
Ÿ Same as a single VLAN
Ÿ Two Subnets
Switch 1
172.30.1.21
255.255.255.0
172.30.2.10
255.255.255.0
172.30.1.23
255.255.255.0
172.30.2.12
255.255.255.0
• Tanpa VLAN, ARP Request akan dikirim ke semua host.
• Akan memakan bandwidth, dan sering terjadi tumbukan (collision).
ARP Request
Tanpa VLAN = tanpa Broadcast Control
56. VLAN (Virtual LAN)
Two VLANs
Ÿ Two Subnets
Switch 1
172.30.1.21
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.10
255.255.255.0
VLAN 2
172.30.1.23
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.12
255.255.255.0
VLAN 2
Switch Port: VLAN ID
ARP Request
Dengan VLAN – Broadcast Control
1 2 3 4 5 6 .
1 2 1 2 2 1 .
Port
VLAN
• Dengan VLAN, ARP Request akan dikirim hanya ke host anggota
VLAN yang sama.
• Mengurangi terjadinya collision.
57. VLAN (Virtual LAN)
VLAN Tagging
• VLAN Tagging digunakan bila sebuah link akan membawa
paket data untuk lebih dari satu VLAN.
• Packet tagging menghasilkan sebuah mekanisme yang
mengontrol aliran broadcast dan aplikasi sehingga tidak
terjadia interferensi baik di network dan aplikasi.
• Ini dikenal dengan trunk link atau VLAN trunking.
.
58. VLAN (Virtual LAN)
VLAN Tagging
• VLAN Tagging digunakan bila sebuah link digunakan untuk membawa traffick untuk lebih
dari satu VLAN.
Tanpa VLAN Tagging
Dengan VLAN Tagging
59. VLAN (Virtual LAN)
Membuat VLAN
• VLAN1 terdiri dari port 1 s/d 5
satu radio Akses Point (AP) dapat dihubungkan pada port tersebut.
• VLAN2 terdiri dari port 6 s/d 10
satu radio Akses Point (AP) yang lain dapat dihubungkan pada port tersebut.
vlan 3
(port 12)
vlan 1
(port 1-5)
vlan 2
(port 6-10)
61. VLAN (Virtual LAN)
Perbedaan VLAN dan LAN
• Bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta
penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan.
• Kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu
VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik.
• Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang
diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional.