SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
Workshop Network
Re-Configuration
Contents
01. Existing Topology
02. IP Address
03. Subnetting Cara Cepat
03. VLAN (Virtual LAN)
01.
Existing Topology
Existing Topology
Detail Existing Topology
02.
IP Address
IP Address
• Badan yang mengatur pemberian IP Address &
mengkoordinasikan DNS serta pendelegasian nama domain
Internet di seluruh dunia adalah Internet Assigned Number
Authority / IANA (http://www.iana.org)
• Pemberian IP Address dibagi menjadi berdasarkan daerah
(regional) masing-masing dan disebut dengan Regional
Internet Registries (RIR)
IP Address
Pembagian IP Address tersebut berdasarkan
Regional :
a. ARIN (http://www.arin.net), menangani wilayah Amerika
Utara dan Sub Shara Afrika
b. APNIC (http://www.apnic.net), menangani wilayah Asia
Pasific
c. LACNIC (http://www.lacnic.net), menangani wilayah Amerika
Selatan & Pusat dan Carribean
d. RIPE NCC (http://www.ripe.net), menangani wilayah Eropa &
Afrika Utara
IP Address
Pembagian dari regional, dapat dibagi lagi menjadi
secara pengelola lokal (negara) yang disebut NIR,
misalnya :
a. APJII (http://www.apjii.or.id) : Indonesia
b. CNNIC (http://www.cnnic.net.cn) : Cina
c. JPNIC (http://www.nic.ad.jp) : Jepang
d. KRNIC (http://nic.or.id) : Korea
e. TWNIC (http://www.twnic.net) : Taiwan
f. VNNIC (http://www.vnnic.net.vn) : Vietnam
IP Address
• Peralatan aktif dalam jaringan komputer seperti : Network
Interface Card (NIC), Switch, Router, Access Point, Network
Camera, dll memiliki MAC Address untuk memberikan
identitas pada peralatan tersebut agar dapat dikenali
• MAC Address disebut juga dengan alamat hardware, karena
merupakan identitas yang diberikan oleh pabrik pembuat
(vendor) dari peralatan tersebut
IP Address
• Agar pengaturan pemberian alamat pada peralatan lebih
mudah dan fleksibel, dipergunakannlah alamat logika
• Apabila peralatan jaringan diganti, MAC Address secara
otomatic akan berubah sesuai dengan MAC Address peralatan
yang baru
• Apabila menggunakan alamat logika, alamat logika yang sama
tetap dapat digunakan meskipun peralatan jaringan diganti
atau ditukar.
• Penggunaan alamat logika memberikan kemudahan
administrasi pemberian alamat peralatan
IP Address
IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam
bentuk empat kelompok dan masing-masing kelompok terdiri
dari delapan (oktat) bit yang dipisahkan oleh tanda titik
11000000.10101000.00000000.00000001
Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka
desimal dari 0 - 255, misalnya :
192.168.0.1
IP Address
• IP Address yang terdiri dari 32 bit angka biner ini disebut dengan IP
Versi 4 (Ipv4)
• Dalam IP address ada 5 peng-kelas-an yakni kelas A, kelas B, kelas
C, kelas D dan kelas E.
IP Address
• IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu : Network ID & Host
ID
• Network ID menentukan alamat dari suatu jaringan
komputer
• Host Id menentukan alamat dari suatu komputer (host)
dalam suatu jaringan komputer
• IP Address memberikan alamat lengkap dari suatu komputer
(host) yang merupakan gabungan dari nama Network Id dan
Host ID
IP Address
IP Address
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 255
Nomor pertama dari Network ID tidak boleh angka 127
Host ID harus unik dalam suatu Lokal Network ID
Aturan pemberian IP Address
IP Address
Memberikan Network ID
IP Address
IP Address
Pemberian IP Address
• Static IP Address
Pemberian IP dengan memasukkan alamat IP secara manual
• Automatic IP Address
Pemberian alamat IP secara otomatis biasanya dengan
menggunakan konfigurasi DHCP
IP Address
IP Address Static IP Address Automatic
IP Address
Melihat Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP
Address
IP Address
Melihat Konfigurasi IP Address (Lanjutan)
IP Address
IP Address Private
Merupakan alamat-alamat yang disediakan untuk digunakan
oleh internal jaringan komputer yang ada pada suatu institusi
atau organisasi (LAN intern perusahaan) berdasarkan
rekomendasi RFC 1918
IP Address
Automatic Private IP Addressing (APIPA)
• IP Address yang diberikan oleh APIPA merupakan IP Private
dengan range IP Address
169.254.0.1 s/d 169.254.255.254
• Disediakan oleh IANA agar tidak dapat melakukan routing di
internet dan dijamin tidak akan bentrok (konflik)
03.
Subnetting Cara
Cepat (IP Kelas C)
Subnetting Cara Cepat
• IPv4 hanya terdiri atas 32 bit sehingga pengalamatannya sangat
terbatas, dengan makin bertambahnya jumlah pengguna jaringan
dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak Network ID dari
suatu Network ID yang telah ada.
• Metode ini disebut dengan istilah Subnetting, yaitu mengorbankan
sebagian bit Host ID untuk digunakan membuat Network ID
tambahan
• Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu Subnetmask baru hasil
subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host tiap
subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat broadcast tiap
subnet.
• Subnetting dapat diterapkan pada alamat IP Classful ataupun
Classless menggunakan notasi CIDR (Classless Inter Domain Routing)
Subnetting Cara Cepat
• Penulisan IP address dengan mencantumkan jumlah bit yang digunakan sebagai
network ID menggunakan notasi slash (/), misalnya 192.168.1.2/24.
• /24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri) merupakan Network ID.
• Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk membuat host sebanyak 8 bit, yakni
32 – 24 = 8
• Subnetmask dalam bentuk binernya: 11111111.11111111.11111111.00000000
• Subnetmask dalam bentuk desimalnya:
255.255.255.0.
Subnetting Cara Cepat
Subnetmask dan nilai /-nya
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Dimulai dari /8 (255.0.0.0) s/d /30 (255.255.255.252) dimana setiap penambahan 1 bit untuk
membuat subnet nilai / bertambah 1 dan seterusnya (Lihat tabel pada slide selanjutnya).
Subnetting Cara Cepat
Tabel IP Address dan Subnetting
Subnetting Cara Cepat
Contoh :
• Gunakanlah Network ID 192.168.0.0 & Subnet Mask
255.255.255.224.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
1. Dari oktet pertama IP Address 192.168.0.0 (“W”) dapat kita
ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C (karena IP
Address tersebut berada dalam range angka 192-223)
oktet keempat dari Subnet Mask diselubungkan dengan
angka 224, jadi telah diambil 3 bit untuk membuat subnet.
Subnetting Cara Cepat
1. Hitung jumlah subnet yang akan terbentuk menggunakan
rumus 2n, dimana n adalah jumlah bit yang diselubungkan. 23
= 8, jadi ada 8 subnet.
2. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang
diselubungkan), jadi : 256 – 224 = 32, sehingga ada 8 subnet
yang terbentuk dengan kelipatan 32.
3. 4. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat
digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh
melebihi angka 224, yaitu 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan
224.
Subnetting Cara Cepat
Dengan demikian maka Subnet baru yang terbentuk:
192.168.0.0, 192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96,
192.168.0.128, 192.168.0.160, 192.168.0.192, dan
192.168.0.224.
Lengkapnya adalah sebagai berikut :
Network ID : 192.168.0.0 (Subnet-1)
IP Address : 192.168.0.1-192.168.0.30
IP Add Broad. : 192.168.0.31
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.32 (Subnet-2)
IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62
IP Add Broad. : 192.168.0.63
Subnet Mask : 255.255.255.224
Subnetting Cara Cepat
Network ID : 192.168.0.64 (Subnet-3)
IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94
IP Add Broad. : 192.168.0.95
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.96 (Subnet-4)
IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126
IP Add Broad. : 192.168.0.127
Subnet Mask : 255.255.255.224
Subnetting Cara Cepat
Network ID : 192.168.0.128 (Subnet-5)
IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158
IP Add Broad. : 192.168.0.159
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.160 (Subnet-6)
IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190
IP Add Broad. : 192.168.0.191
Subnet Mask : 255.255.255.224
Subnetting Cara Cepat
Network ID : 192.168.0.192 (Subnet-7)
IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222
IP Add Broad.: 192.168.0.223
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.224 (Subnet-8)
IP Address : 192.168.0.225-192.168.0.254
IP Add Broad.: 192.168.0.255
Subnet Mask : 255.255.255.224
Subnetting Cara Cepat
Catatan Penting untuk Dipahami
1. Teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah subnet
sama dengan teknik yang digunakan untuk menghitung
jumlah host, namun karena host id dalam bentuk biner tidak
boleh 0 semua (network id) atau 1 semua (alamat broadcast)
sedangkan untuk subnet boleh, maka rumus keduanya
menjadi berbeda.
2. Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah 2n
3. Rumus untuk menghitung jumlah host id yang dapat
digunakan adalah 2n – 2, yakni dikurang 2 karena kombinasi
biner 0 atau 1 semua tidak dapat digunakan.
4. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit Host ID
untuk mendapatkan Network ID baru selama masih tersedia
bit Host ID yang dapat anda selubungkan.
Subnetting Cara Cepat Kelas C
Network ID : 200.120.10.0/24 (Kelas C)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Default kelas C)
Jumlah bit mask : 4 bit (N = 4)
Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)
• Subnet Mask baru : 255.255.255.240
Langkah 2 (2N)
• Jumlah subnet : 24 = 16 subnet
Langkah 3 (256 – Bobot Mask)
• Kelipatan subnet : 256 – 240 = 16
Jadi ada 16 subnet dengan kelipatan 16
Subnetting Cara Cepat Kelas C
Langkah 4
• Daftar Subnet (nilai / awal ditambah N)
1.200.120.10.0/28
2.200.120.10.16/28
3.200.120.10.32/28
4.200.120.10.48/28
5.200.120.10.64/28
6.200.120.10.80/28
7.200.120.10.96/28
8.200.120.10.112/28
9.200.120.10.128/28
10.200.120.10.144/28
11.200.120.10.160/28
12.200.120.10.176/28
13.200.120.10.192/28
14.200.120.10.208/28
15.200.120.10.224/28
16.200.120.10.240/28
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
Langkah 5
• Jumlah bit untuk Host ID : 32 – 28 = 4
• Maksimal Host tiap Subnet : 24-2
: 16 – 2 = 14
• Jumlah maksimal seluruh Host :14 * 16
: 224
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-1
• Network ID : 200.120.10.0/28
• Range IP Address : 200.120.10.1 s/d 200.120.10.14
• Broadcast address : 200.120.10.15
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-2
• Network ID : 200.120.10.16/28
• Range IP Address : 200.120.10.17 s/d 200.120.10.30
• Broadcast address : 200.120.10.31
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-3
• Network ID : 200.120.10.32/28
• Range IP Address : 200.120.10.33 s/d 200.120.10.46
• Broadcast address : 200.120.10.47
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-4
• Network ID : 200.120.10.48/28
• Range IP Address : 200.120.10.49 s/d 200.120.10.62
• Broadcast address : 200.120.10.63
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-5
• Network ID : 200.120.10.64/28
• Range IP Address : 200.120.10.65 s/d 200.120.10.78
• Broadcast address : 200.120.10.79
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-6
• Network ID : 200.120.10.80/28
• Range IP Address : 200.120.10.81 s/d 200.120.10.94
• Broadcast address : 200.120.10.95
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-7
• Network ID : 200.120.10.96/28
• Range IP Address : 200.120.10.97 s/d 200.120.10.110
• Broadcast address : 200.120.10.111
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-8
• Network ID : 200.120.10.112/28
• Range IP Address : 200.120.10.113 s/d 200.120.10.126
• Broadcast address : 200.120.10.127
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-9
• Network ID : 200.120.10.128/28
• Range IP Address : 200.120.10.129 s/d 200.120.10.142
• Broadcast address : 200.120.10.143
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-10
• Network ID : 200.120.10.144/28
• Range IP Address : 200.120.10.145 s/d 200.120.10.158
• Broadcast address : 200.120.10.159
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-11
• Network ID : 200.120.10.160/28
• Range IP Address : 200.120.10.161 s/d 200.120.10.174
• Broadcast address : 200.120.10.175
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-12
• Network ID : 200.120.10.176/28
• Range IP Address : 200.120.10.177 s/d 200.120.10.190
• Broadcast address : 200.120.10.191
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-13
• Network ID : 200.120.10.192/28
• Range IP Address : 200.120.10.193 s/d 200.120.10.206
• Broadcast address : 200.120.10.207
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-14
• Network ID : 200.120.10.208/28
• Range IP Address : 200.120.10.209 s/d 200.120.10.222
• Broadcast address : 200.120.10.223
• Subnetmask : 255.255.255.240
Subnetting Cara Cepat
Kelas C
• Data lengkap tiap subnet:
• Subnet ke-15
• Network ID : 200.120.10.224/28
• Range IP Address : 200.120.10.225 s/d 200.120.10.238
• Broadcast address : 200.120.10.239
• Subnetmask : 255.255.255.240
• Subnet ke-16
• Network ID : 200.120.10.240/28
• Range IP Address : 200.120.10.241 s/d 200.120.10.254
• Broadcast address : 200.120.10.255
• Subnetmask : 255.255.255.240
04.
VLAN (Virtual
LAN)
VLAN (Virtual LAN)
• VLAN digunakan untuk segmentasi berdasarkan pada
“broadcast domain”
• Tujuan diterapkan VLAN adalah untuk mengurangi
terjadinya collision dan mempermudah menejemen
network dan security
VLAN (Virtual LAN)
Cara Kerja VLAN
• VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port,
MAC address Semua informasi yang mengandung pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database
(tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang
digunakan oleh VLAN.
• Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge
inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch/bridge memiliki informasi yang sama.
• Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang
didalamnya untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
VLAN (Virtual LAN)
VLAN berdasar pada :
• Berdasarkan Port : Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut.
• Berdasarkan MAC Address : Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer
yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN.
• Berdasarkan tipe protokol yang digunakan : Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat
tabel
• Berdasarkan Alamat Subnet IP : Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi
suatu VLAN
VLAN (Virtual LAN)
Broadcast domains pada
VLAN dan Router dan
VLAN
• Setiap VLAN adalah satu broadcast
• Gambar diatas terdiri dari 3 broadcast domain.
.
VLAN (Virtual LAN)
.
Broadcast domain dengan VLAN dan router
• 1) Tanpa VLAN
atau dengan kata lain satu VLAN. Satu network IP.
• 2) Dengan VLAN.
Switch di konfigurasi dimana tiap portnya dapat ditentukan
menjadi sebuah VLAN.
• Bagaimana broadcast domain pada kedua macam network tersebut?
1) Tanpa VLAN
Satu link per VLAN atau single
VLAN Trunk
2) Dengan
VLAN
10.0.0.0/8 10.1.0.0/16
10.2.0.0/16
10.3.0.0/16
VLAN (Virtual LAN)
Cara kerja VLAN
Catatan penting VLAN:
1. VLAN dikonfigurasi pada tiap port dari switch. Bukan pada host (PC)
2. Untuk membuat host (PC) menjadi anggota sebuah VLAN, maka harus diberikan IP
address dan subnet satu network dengan VLAN tersebut.
Ingat: VLAN = Subnet
Two VLANs
Ÿ Two Subnets
Switch 1
172.30.1.21
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.10
255.255.255.0
VLAN 2
172.30.1.23
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.12
255.255.255.0
VLAN 2
1 2 3 4 5 6 .
1 2 1 2 2 1 .
Port
VLAN
.
VLAN (Virtual LAN)
No VLANs
Ÿ Same as a single VLAN
Ÿ Two Subnets
Switch 1
172.30.1.21
255.255.255.0
172.30.2.10
255.255.255.0
172.30.1.23
255.255.255.0
172.30.2.12
255.255.255.0
• Tanpa VLAN, ARP Request akan dikirim ke semua host.
• Akan memakan bandwidth, dan sering terjadi tumbukan (collision).
ARP Request
Tanpa VLAN = tanpa Broadcast Control
VLAN (Virtual LAN)
Two VLANs
Ÿ Two Subnets
Switch 1
172.30.1.21
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.10
255.255.255.0
VLAN 2
172.30.1.23
255.255.255.0
VLAN 1
172.30.2.12
255.255.255.0
VLAN 2
Switch Port: VLAN ID
ARP Request
Dengan VLAN – Broadcast Control
1 2 3 4 5 6 .
1 2 1 2 2 1 .
Port
VLAN
• Dengan VLAN, ARP Request akan dikirim hanya ke host anggota
VLAN yang sama.
• Mengurangi terjadinya collision.
VLAN (Virtual LAN)
VLAN Tagging
• VLAN Tagging digunakan bila sebuah link akan membawa
paket data untuk lebih dari satu VLAN.
• Packet tagging menghasilkan sebuah mekanisme yang
mengontrol aliran broadcast dan aplikasi sehingga tidak
terjadia interferensi baik di network dan aplikasi.
• Ini dikenal dengan trunk link atau VLAN trunking.
.
VLAN (Virtual LAN)
VLAN Tagging
• VLAN Tagging digunakan bila sebuah link digunakan untuk membawa traffick untuk lebih
dari satu VLAN.
Tanpa VLAN Tagging
Dengan VLAN Tagging
VLAN (Virtual LAN)
Membuat VLAN
• VLAN1 terdiri dari port 1 s/d 5
satu radio Akses Point (AP) dapat dihubungkan pada port tersebut.
• VLAN2 terdiri dari port 6 s/d 10
satu radio Akses Point (AP) yang lain dapat dihubungkan pada port tersebut.
vlan 3
(port 12)
vlan 1
(port 1-5)
vlan 2
(port 6-10)
VLAN (Virtual LAN)
Contoh VLAN (berdasarkan Fungsi)
VLAN (Virtual LAN)
Perbedaan VLAN dan LAN
• Bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta
penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan.
• Kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu
VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik.
• Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang
diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional.
THANK YOU !

More Related Content

Similar to UIII.pptx

pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptxpengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptxAhmadUdin19
 
06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx
06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx
06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptxArsenal2022
 
Jaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIJaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIrezarmuslim
 
Materi 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptx
Materi 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptxMateri 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptx
Materi 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptxDianamarcus7
 
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 11   ip addressPertemuan 11   ip address
Pertemuan 11 ip addressaingaingaing
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringanadjie1258
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxmuhammadAlif363711
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmasksetioaribowo
 
Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"obanganggara
 
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxKONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxadithya53
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressDian Arifin
 

Similar to UIII.pptx (20)

pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptxpengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
 
06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx
06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx
06 - JNA - Pengalamatan jaringan.pptx
 
Jaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIJaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid III
 
Materi 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptx
Materi 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptxMateri 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptx
Materi 3. PENGALAMATAN JARINGAN cidr DAN vlsm.pptx
 
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .pptSesi Pertemuan IP Subnet .ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
 
Pertemuan 11 ip address
Pertemuan 11   ip addressPertemuan 11   ip address
Pertemuan 11 ip address
 
Modul 3 subnetting
Modul 3 subnettingModul 3 subnetting
Modul 3 subnetting
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringan
 
803-P02.pdf
803-P02.pdf803-P02.pdf
803-P02.pdf
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmask
 
Pertemuan 11 subnetting ok
Pertemuan 11   subnetting okPertemuan 11   subnetting ok
Pertemuan 11 subnetting ok
 
Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"
 
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxKONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptx
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip Address
 

UIII.pptx

  • 1. Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Workshop Network Re-Configuration
  • 2. Contents 01. Existing Topology 02. IP Address 03. Subnetting Cara Cepat 03. VLAN (Virtual LAN)
  • 7. IP Address • Badan yang mengatur pemberian IP Address & mengkoordinasikan DNS serta pendelegasian nama domain Internet di seluruh dunia adalah Internet Assigned Number Authority / IANA (http://www.iana.org) • Pemberian IP Address dibagi menjadi berdasarkan daerah (regional) masing-masing dan disebut dengan Regional Internet Registries (RIR)
  • 8. IP Address Pembagian IP Address tersebut berdasarkan Regional : a. ARIN (http://www.arin.net), menangani wilayah Amerika Utara dan Sub Shara Afrika b. APNIC (http://www.apnic.net), menangani wilayah Asia Pasific c. LACNIC (http://www.lacnic.net), menangani wilayah Amerika Selatan & Pusat dan Carribean d. RIPE NCC (http://www.ripe.net), menangani wilayah Eropa & Afrika Utara
  • 9. IP Address Pembagian dari regional, dapat dibagi lagi menjadi secara pengelola lokal (negara) yang disebut NIR, misalnya : a. APJII (http://www.apjii.or.id) : Indonesia b. CNNIC (http://www.cnnic.net.cn) : Cina c. JPNIC (http://www.nic.ad.jp) : Jepang d. KRNIC (http://nic.or.id) : Korea e. TWNIC (http://www.twnic.net) : Taiwan f. VNNIC (http://www.vnnic.net.vn) : Vietnam
  • 10. IP Address • Peralatan aktif dalam jaringan komputer seperti : Network Interface Card (NIC), Switch, Router, Access Point, Network Camera, dll memiliki MAC Address untuk memberikan identitas pada peralatan tersebut agar dapat dikenali • MAC Address disebut juga dengan alamat hardware, karena merupakan identitas yang diberikan oleh pabrik pembuat (vendor) dari peralatan tersebut
  • 11. IP Address • Agar pengaturan pemberian alamat pada peralatan lebih mudah dan fleksibel, dipergunakannlah alamat logika • Apabila peralatan jaringan diganti, MAC Address secara otomatic akan berubah sesuai dengan MAC Address peralatan yang baru • Apabila menggunakan alamat logika, alamat logika yang sama tetap dapat digunakan meskipun peralatan jaringan diganti atau ditukar. • Penggunaan alamat logika memberikan kemudahan administrasi pemberian alamat peralatan
  • 12. IP Address IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari delapan (oktat) bit yang dipisahkan oleh tanda titik 11000000.10101000.00000000.00000001 Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal dari 0 - 255, misalnya : 192.168.0.1
  • 13. IP Address • IP Address yang terdiri dari 32 bit angka biner ini disebut dengan IP Versi 4 (Ipv4) • Dalam IP address ada 5 peng-kelas-an yakni kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
  • 14. IP Address • IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu : Network ID & Host ID • Network ID menentukan alamat dari suatu jaringan komputer • Host Id menentukan alamat dari suatu komputer (host) dalam suatu jaringan komputer • IP Address memberikan alamat lengkap dari suatu komputer (host) yang merupakan gabungan dari nama Network Id dan Host ID
  • 16. IP Address Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 255 Nomor pertama dari Network ID tidak boleh angka 127 Host ID harus unik dalam suatu Lokal Network ID Aturan pemberian IP Address
  • 19. IP Address Pemberian IP Address • Static IP Address Pemberian IP dengan memasukkan alamat IP secara manual • Automatic IP Address Pemberian alamat IP secara otomatis biasanya dengan menggunakan konfigurasi DHCP
  • 20. IP Address IP Address Static IP Address Automatic
  • 21. IP Address Melihat Konfigurasi IP Address Konfigurasi IP Address
  • 22. IP Address Melihat Konfigurasi IP Address (Lanjutan)
  • 23. IP Address IP Address Private Merupakan alamat-alamat yang disediakan untuk digunakan oleh internal jaringan komputer yang ada pada suatu institusi atau organisasi (LAN intern perusahaan) berdasarkan rekomendasi RFC 1918
  • 24. IP Address Automatic Private IP Addressing (APIPA) • IP Address yang diberikan oleh APIPA merupakan IP Private dengan range IP Address 169.254.0.1 s/d 169.254.255.254 • Disediakan oleh IANA agar tidak dapat melakukan routing di internet dan dijamin tidak akan bentrok (konflik)
  • 26. Subnetting Cara Cepat • IPv4 hanya terdiri atas 32 bit sehingga pengalamatannya sangat terbatas, dengan makin bertambahnya jumlah pengguna jaringan dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak Network ID dari suatu Network ID yang telah ada. • Metode ini disebut dengan istilah Subnetting, yaitu mengorbankan sebagian bit Host ID untuk digunakan membuat Network ID tambahan • Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu Subnetmask baru hasil subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host tiap subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat broadcast tiap subnet. • Subnetting dapat diterapkan pada alamat IP Classful ataupun Classless menggunakan notasi CIDR (Classless Inter Domain Routing)
  • 27. Subnetting Cara Cepat • Penulisan IP address dengan mencantumkan jumlah bit yang digunakan sebagai network ID menggunakan notasi slash (/), misalnya 192.168.1.2/24. • /24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri) merupakan Network ID. • Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk membuat host sebanyak 8 bit, yakni 32 – 24 = 8 • Subnetmask dalam bentuk binernya: 11111111.11111111.11111111.00000000 • Subnetmask dalam bentuk desimalnya: 255.255.255.0.
  • 28. Subnetting Cara Cepat Subnetmask dan nilai /-nya Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30 Dimulai dari /8 (255.0.0.0) s/d /30 (255.255.255.252) dimana setiap penambahan 1 bit untuk membuat subnet nilai / bertambah 1 dan seterusnya (Lihat tabel pada slide selanjutnya).
  • 29. Subnetting Cara Cepat Tabel IP Address dan Subnetting
  • 30. Subnetting Cara Cepat Contoh : • Gunakanlah Network ID 192.168.0.0 & Subnet Mask 255.255.255.224. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah : 1. Dari oktet pertama IP Address 192.168.0.0 (“W”) dapat kita ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C (karena IP Address tersebut berada dalam range angka 192-223) oktet keempat dari Subnet Mask diselubungkan dengan angka 224, jadi telah diambil 3 bit untuk membuat subnet.
  • 31. Subnetting Cara Cepat 1. Hitung jumlah subnet yang akan terbentuk menggunakan rumus 2n, dimana n adalah jumlah bit yang diselubungkan. 23 = 8, jadi ada 8 subnet. 2. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang diselubungkan), jadi : 256 – 224 = 32, sehingga ada 8 subnet yang terbentuk dengan kelipatan 32. 3. 4. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh melebihi angka 224, yaitu 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan 224.
  • 32. Subnetting Cara Cepat Dengan demikian maka Subnet baru yang terbentuk: 192.168.0.0, 192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96, 192.168.0.128, 192.168.0.160, 192.168.0.192, dan 192.168.0.224. Lengkapnya adalah sebagai berikut : Network ID : 192.168.0.0 (Subnet-1) IP Address : 192.168.0.1-192.168.0.30 IP Add Broad. : 192.168.0.31 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.32 (Subnet-2) IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62 IP Add Broad. : 192.168.0.63 Subnet Mask : 255.255.255.224
  • 33. Subnetting Cara Cepat Network ID : 192.168.0.64 (Subnet-3) IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94 IP Add Broad. : 192.168.0.95 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.96 (Subnet-4) IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126 IP Add Broad. : 192.168.0.127 Subnet Mask : 255.255.255.224
  • 34. Subnetting Cara Cepat Network ID : 192.168.0.128 (Subnet-5) IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158 IP Add Broad. : 192.168.0.159 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.160 (Subnet-6) IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190 IP Add Broad. : 192.168.0.191 Subnet Mask : 255.255.255.224
  • 35. Subnetting Cara Cepat Network ID : 192.168.0.192 (Subnet-7) IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222 IP Add Broad.: 192.168.0.223 Subnet Mask : 255.255.255.224 Network ID : 192.168.0.224 (Subnet-8) IP Address : 192.168.0.225-192.168.0.254 IP Add Broad.: 192.168.0.255 Subnet Mask : 255.255.255.224
  • 36. Subnetting Cara Cepat Catatan Penting untuk Dipahami 1. Teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah subnet sama dengan teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah host, namun karena host id dalam bentuk biner tidak boleh 0 semua (network id) atau 1 semua (alamat broadcast) sedangkan untuk subnet boleh, maka rumus keduanya menjadi berbeda. 2. Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah 2n 3. Rumus untuk menghitung jumlah host id yang dapat digunakan adalah 2n – 2, yakni dikurang 2 karena kombinasi biner 0 atau 1 semua tidak dapat digunakan. 4. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit Host ID untuk mendapatkan Network ID baru selama masih tersedia bit Host ID yang dapat anda selubungkan.
  • 37. Subnetting Cara Cepat Kelas C Network ID : 200.120.10.0/24 (Kelas C) Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Default kelas C) Jumlah bit mask : 4 bit (N = 4) Langkah 1 (lihat tabel Subnetting) • Subnet Mask baru : 255.255.255.240 Langkah 2 (2N) • Jumlah subnet : 24 = 16 subnet Langkah 3 (256 – Bobot Mask) • Kelipatan subnet : 256 – 240 = 16 Jadi ada 16 subnet dengan kelipatan 16
  • 38. Subnetting Cara Cepat Kelas C Langkah 4 • Daftar Subnet (nilai / awal ditambah N) 1.200.120.10.0/28 2.200.120.10.16/28 3.200.120.10.32/28 4.200.120.10.48/28 5.200.120.10.64/28 6.200.120.10.80/28 7.200.120.10.96/28 8.200.120.10.112/28 9.200.120.10.128/28 10.200.120.10.144/28 11.200.120.10.160/28 12.200.120.10.176/28 13.200.120.10.192/28 14.200.120.10.208/28 15.200.120.10.224/28 16.200.120.10.240/28
  • 39. Subnetting Cara Cepat Kelas C Langkah 5 • Jumlah bit untuk Host ID : 32 – 28 = 4 • Maksimal Host tiap Subnet : 24-2 : 16 – 2 = 14 • Jumlah maksimal seluruh Host :14 * 16 : 224
  • 40. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-1 • Network ID : 200.120.10.0/28 • Range IP Address : 200.120.10.1 s/d 200.120.10.14 • Broadcast address : 200.120.10.15 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-2 • Network ID : 200.120.10.16/28 • Range IP Address : 200.120.10.17 s/d 200.120.10.30 • Broadcast address : 200.120.10.31 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 41. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-3 • Network ID : 200.120.10.32/28 • Range IP Address : 200.120.10.33 s/d 200.120.10.46 • Broadcast address : 200.120.10.47 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-4 • Network ID : 200.120.10.48/28 • Range IP Address : 200.120.10.49 s/d 200.120.10.62 • Broadcast address : 200.120.10.63 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 42. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-5 • Network ID : 200.120.10.64/28 • Range IP Address : 200.120.10.65 s/d 200.120.10.78 • Broadcast address : 200.120.10.79 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-6 • Network ID : 200.120.10.80/28 • Range IP Address : 200.120.10.81 s/d 200.120.10.94 • Broadcast address : 200.120.10.95 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 43. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-7 • Network ID : 200.120.10.96/28 • Range IP Address : 200.120.10.97 s/d 200.120.10.110 • Broadcast address : 200.120.10.111 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-8 • Network ID : 200.120.10.112/28 • Range IP Address : 200.120.10.113 s/d 200.120.10.126 • Broadcast address : 200.120.10.127 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 44. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-9 • Network ID : 200.120.10.128/28 • Range IP Address : 200.120.10.129 s/d 200.120.10.142 • Broadcast address : 200.120.10.143 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-10 • Network ID : 200.120.10.144/28 • Range IP Address : 200.120.10.145 s/d 200.120.10.158 • Broadcast address : 200.120.10.159 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 45. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-11 • Network ID : 200.120.10.160/28 • Range IP Address : 200.120.10.161 s/d 200.120.10.174 • Broadcast address : 200.120.10.175 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-12 • Network ID : 200.120.10.176/28 • Range IP Address : 200.120.10.177 s/d 200.120.10.190 • Broadcast address : 200.120.10.191 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 46. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-13 • Network ID : 200.120.10.192/28 • Range IP Address : 200.120.10.193 s/d 200.120.10.206 • Broadcast address : 200.120.10.207 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-14 • Network ID : 200.120.10.208/28 • Range IP Address : 200.120.10.209 s/d 200.120.10.222 • Broadcast address : 200.120.10.223 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 47. Subnetting Cara Cepat Kelas C • Data lengkap tiap subnet: • Subnet ke-15 • Network ID : 200.120.10.224/28 • Range IP Address : 200.120.10.225 s/d 200.120.10.238 • Broadcast address : 200.120.10.239 • Subnetmask : 255.255.255.240 • Subnet ke-16 • Network ID : 200.120.10.240/28 • Range IP Address : 200.120.10.241 s/d 200.120.10.254 • Broadcast address : 200.120.10.255 • Subnetmask : 255.255.255.240
  • 49. VLAN (Virtual LAN) • VLAN digunakan untuk segmentasi berdasarkan pada “broadcast domain” • Tujuan diterapkan VLAN adalah untuk mengurangi terjadinya collision dan mempermudah menejemen network dan security
  • 50. VLAN (Virtual LAN) Cara Kerja VLAN • VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC address Semua informasi yang mengandung pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. • Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. • Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
  • 51. VLAN (Virtual LAN) VLAN berdasar pada : • Berdasarkan Port : Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. • Berdasarkan MAC Address : Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. • Berdasarkan tipe protokol yang digunakan : Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel • Berdasarkan Alamat Subnet IP : Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN
  • 52. VLAN (Virtual LAN) Broadcast domains pada VLAN dan Router dan VLAN • Setiap VLAN adalah satu broadcast • Gambar diatas terdiri dari 3 broadcast domain. .
  • 53. VLAN (Virtual LAN) . Broadcast domain dengan VLAN dan router • 1) Tanpa VLAN atau dengan kata lain satu VLAN. Satu network IP. • 2) Dengan VLAN. Switch di konfigurasi dimana tiap portnya dapat ditentukan menjadi sebuah VLAN. • Bagaimana broadcast domain pada kedua macam network tersebut? 1) Tanpa VLAN Satu link per VLAN atau single VLAN Trunk 2) Dengan VLAN 10.0.0.0/8 10.1.0.0/16 10.2.0.0/16 10.3.0.0/16
  • 54. VLAN (Virtual LAN) Cara kerja VLAN Catatan penting VLAN: 1. VLAN dikonfigurasi pada tiap port dari switch. Bukan pada host (PC) 2. Untuk membuat host (PC) menjadi anggota sebuah VLAN, maka harus diberikan IP address dan subnet satu network dengan VLAN tersebut. Ingat: VLAN = Subnet Two VLANs Ÿ Two Subnets Switch 1 172.30.1.21 255.255.255.0 VLAN 1 172.30.2.10 255.255.255.0 VLAN 2 172.30.1.23 255.255.255.0 VLAN 1 172.30.2.12 255.255.255.0 VLAN 2 1 2 3 4 5 6 . 1 2 1 2 2 1 . Port VLAN .
  • 55. VLAN (Virtual LAN) No VLANs Ÿ Same as a single VLAN Ÿ Two Subnets Switch 1 172.30.1.21 255.255.255.0 172.30.2.10 255.255.255.0 172.30.1.23 255.255.255.0 172.30.2.12 255.255.255.0 • Tanpa VLAN, ARP Request akan dikirim ke semua host. • Akan memakan bandwidth, dan sering terjadi tumbukan (collision). ARP Request Tanpa VLAN = tanpa Broadcast Control
  • 56. VLAN (Virtual LAN) Two VLANs Ÿ Two Subnets Switch 1 172.30.1.21 255.255.255.0 VLAN 1 172.30.2.10 255.255.255.0 VLAN 2 172.30.1.23 255.255.255.0 VLAN 1 172.30.2.12 255.255.255.0 VLAN 2 Switch Port: VLAN ID ARP Request Dengan VLAN – Broadcast Control 1 2 3 4 5 6 . 1 2 1 2 2 1 . Port VLAN • Dengan VLAN, ARP Request akan dikirim hanya ke host anggota VLAN yang sama. • Mengurangi terjadinya collision.
  • 57. VLAN (Virtual LAN) VLAN Tagging • VLAN Tagging digunakan bila sebuah link akan membawa paket data untuk lebih dari satu VLAN. • Packet tagging menghasilkan sebuah mekanisme yang mengontrol aliran broadcast dan aplikasi sehingga tidak terjadia interferensi baik di network dan aplikasi. • Ini dikenal dengan trunk link atau VLAN trunking. .
  • 58. VLAN (Virtual LAN) VLAN Tagging • VLAN Tagging digunakan bila sebuah link digunakan untuk membawa traffick untuk lebih dari satu VLAN. Tanpa VLAN Tagging Dengan VLAN Tagging
  • 59. VLAN (Virtual LAN) Membuat VLAN • VLAN1 terdiri dari port 1 s/d 5 satu radio Akses Point (AP) dapat dihubungkan pada port tersebut. • VLAN2 terdiri dari port 6 s/d 10 satu radio Akses Point (AP) yang lain dapat dihubungkan pada port tersebut. vlan 3 (port 12) vlan 1 (port 1-5) vlan 2 (port 6-10)
  • 60. VLAN (Virtual LAN) Contoh VLAN (berdasarkan Fungsi)
  • 61. VLAN (Virtual LAN) Perbedaan VLAN dan LAN • Bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. • Kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik. • Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional.