SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
"SISTEM BILANGAN PADA KOMPUTER"
Kelompok VI
•ARDI MAWARDI
•AHMAD AGUNG RIZALDI
•AKMAL HIDAYAT
•FIRDAYANTI
•PUTRI ZAKRANI
•MUHAJIRAH
•ANITA
Sistem bilangan
Sistem Bilangan adalah sebuah kumpulan dari
simbol yang menjalaskan ulang sebuah
bilangan.
 Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau
basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer.Ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
Bilangan Desimal “Basis 10”, Bilangan Binari “Basis 2",
Bilangan Oktal “Basis 8”, Bilangan Hexadesima “Basis 16”
Sistem bilangan
Dalam hubungannya dengan komputer,
ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang
dikenal yaitu :
1. Desimal(Basis 10),
2. Biner (Basis 2),
3. Oktal (Basis 8) dan
4. Hexadesimal (Basis 16).
1. Desimal (Basis 10)
Bilangan Desimal (Basis 10) adalah bilangan desimal
menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Notasi : ∑(Nx10a
)
dengan N= 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...
(bilangan bulat yang menyatakan posisi
relatif N terhadap koma atau satuan).
Desimal (Basis 10)
Contoh :
325 10 = 3 x 102
+ 2 x 101
+ 5 x 100
0,6110 = 0 x 100
+ 6 x 10–1
+ 1 x 10–2
= 6 x 10–1
+ 1 x 10–2
 9407,10810 = 9 x 103
+ 4 x 102
+ 7 x 100
+ 1 x 10–1
+ 8 x 10–3
.
2. Basis 2 (BINER)
Dalam sistem biner (basis-2) mempunyai simbol
angka (numerik) sebanyak 2 buah simbol, yaitu 0, dan
1. Nilai suatu bilangan basis 2 dalam basis -10 dapat
dinyatakan sebagai ∑(N x 2a
)
N = 0 atau 1; dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ..(bilangan
bulat dalam desimal yang Menyatakan posisi relatif N
terhadap koma atau satuan).
BINER (Basis 2)
Contoh :
11012= 1 x 23
+ 1 x 22
+ 1 x 20
= 8 + 4 + 1 =
1310.
0,1012 = 0 x 20
+ 1 x 2-1
+ 0 x 2-2
+ 1 x 2-3
= 0
+ 0,5 + 0 + 0,125 = 0,62510
11,012 = 1 x 21
+ 1 x 20
+ 1 x 2-2
= 2 + 1 +
0,25 = 3,2510.
3. Basis 8 (oktal)
Dalam sistem oktal (basis 8) memupnyai simbol
angka (numerik) sebanyak 8 buah simbol, yaitu 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, dan 7. Nilai suatu bilangan basis-8 dalam
basis-10 dapat dinyatakan sebagai ∑(Nx8a
)
Dimana N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, atau 7;
dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam
desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap
koma atau satuan).
OKTAL (Basis 8)
Contoh:
45638 =4x83
+5x82
+6x81
+3x80
=2048+384+32+3=2467
647,358=
6 x 82
+ 4 x 81
+ 7 x 80
+ 3 x 8-1
+ 5 x 8-2
=
384 + 32 + 7 + 0,375 + 0,078125= 423,45312510.
4. Basis-16 (heksa-desimal)
Sistem heksa-desimal (basis-16) mempunyai simbol
angka (numerik) sebanyak 16 buah simbol.
Karena angka yang telah dikenal ada 10 maka perlu
diciptakan 6 simbol angka lagi yaitu A, , , D, E, dan F
dengan nilai A16 = 1010; B16= 1110, C16= 1210, D16= 1310, E16= 1410,
dan F16= 1510.Dengan demikian simbol angka-angka
untuk sistem heksa-desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, A, B, C, D, E,dan F.
heksa-desimal (Basis 16)
Nilai suatu bilangan basis -16 dalam basis-10 dapat
dinyatakan sebagai
∑(N x 16a
) dimana :
N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15;
a = ..., -3, 2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam
desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap
koma atau satuan).
heksa-desimal (Basis 16)
Contoh:
584AED16= 5x165
+ 8x164
+4163
+10x162
+14 x 161
+13 x160
=
5242880 + 524288 + 16384 + 2560 + 224 + 13=
578634910.
E,1A16= 14 x 160
+ 1 x 16-1
+ 10 x 16-2
= 14 + 0,0625 +
0,0390625= 14,0664062510.
Konversi Desimal ke Biner
Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan
desimal dengan nilai 2 (basis). Cara ini merupakan
cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk
lebih jelasnya silahkan agan simak contoh dibawah
ini.
Konversi (Pengubahan) Bilangan
Biner (Basis 2)
9810= ?2
98:2=49 sisa 1
49:2=24 sisa 1
24:2=12 sisa 0
12:2=6 sisa 0
6:2=3 sisa 0
3:2=1 sisa 1
1100011
Desimal ke oktal
Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu
proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam
bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi
bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk
memahaminya silahkan agan simak contoh dibawah
ini.
Desimal Ke Hexadecimal
Konversi bilangan desimal ke hexadesimal
merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan
desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal,
dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai
16 (basis). Silahkan agan simak contoh dibawah ini
untuk lebih jelasnya.
Biner Ke Desimal
Agan dapat mengkonversi bilangan biner ke desimal,
yaitu dengan cara menggunakan bantuan tabel
konversi bilangan biner ke desimal dibawah ini.
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
desimal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 92 (bilangan
desimal)
Biner ke Oktal
Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat
dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap tiga buah
digit biner. Silahkan agan simak tabel konversi
bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini.
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
oktal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134 (bilangan oktal)
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
oktal :
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
hexadesimal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan
hexadesimal)
Konversi Bilangan Oktal Ke
Desimal
Agan dapat melakukan konversi bilangan oktal ke
desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing-
masing digit bilangan dengan position valuenya.
Contoh konversi bilangan oktal 145 ke bilangan
desimal :
Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 105 (bilangan desimal)
Bilangan Biner ke Oktal
yaitu dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan,
setelah itu cocokkan denganangka pada tabel diatas.
Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk
memudahkan pengoperasian.contoh:
11110111001(2) = . . .(8)
011 110 111 001
3 6 7 1
jadi, 11110111001(2) = 3671(8)
Bilangan Biner ke Hexa Decimal
yaitu dengan cara mengambil 4 karakter dari kanan.
kemudian cocokkan dengan angka pada tabel diatas.
Jika angka terakhir kurang dari 4 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 untuk memudahkan
pengoperasian. Contoh:
1110111111010100(2) = . . . (16)
1110 1111 1101 0100
14 15 13 4
E F D 4
jadi, 1110111111010100(2) = EFD4(16)
Konversi Bilangan Oktal Ke Biner
Konversi bilangan oktal ke biner dapat dilakukan
dengan mengkonversi masing-masing digit oktal ke
tiga digit biner. Untuk tabelnya silahkan agan lihat
pada konversi biner ke oktal diatas. Contoh konversi
bilangan oktal 145 ke bilangan biner :
Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 001100101 (bilangan
biner)
Bilangan Oktal ke Biner
yaitu dengan cara menterjemahkan angka oktal
kedalam angka biner melalui tabel biner di atas.
contoh:
4573(8) = . . . (2)
4 5 7 3
100 101 111 011
jadi, 4573(8) = 100101111011(2)
Bilangan Oktal ke Hexa
yaitu dengan cara menterjemahkan ke angka biner melalui
tabel, kemudian dari angka biner baru terjemahkan ke
angka hexa decimal dengan cara mengambil 4 karakter dari
angka biner tersebut.
contoh:
756(8) = . . . (16)
7 5 6
111 101 110
111101110(2)
0001 1110 1110
1 14 14
1 E E
jadi, 756(8) = 1EE(16)
Bilangan Hexa decimal ke
biner
yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa
kedalam biner melaui tabel di atas.
contoh:
ADE(16) = . . . (2)
A D E
1010 1101 1110
jadi, ADE(16) = 101011011110(2)
Bilangan Hexa decimal ke
Oktalyaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa decimal ke
dalam biner melalui tabel, kemudian diterjemahkan lagi ke
dalam bentuk Oktal dengan cara mengambil 3 karakter dari
kanan, setelah itu cocokkan dengan angka pada tabel diatas.
Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk memudahkan
pengoperasian.
contoh:
F1(16) = . . . (2)
F 1
1111 0001
11110001(2)
011 110 001
3 6 1
Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Desimal
Agan dapat melakukan konversi bilangan hexadesimal ke
desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing-masing
digit bilangan dengan position valuenya. Contoh konversi
bilangan hexadesimal C54 ke bilangan desimal :
Jadi, nilai bilangan hexadesimal C54 = 3156 (bilangan
desimal)
�SEKIAN�
TERIMA KASIH�

More Related Content

What's hot

What's hot (14)

Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 
Daskom 5
Daskom 5Daskom 5
Daskom 5
 
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganMetode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
 
Kuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganKuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilangan
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 
Materi bilangan
Materi bilanganMateri bilangan
Materi bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Basis Bilangan
Basis BilanganBasis Bilangan
Basis Bilangan
 
Pti6
Pti6Pti6
Pti6
 

Similar to SISTEM BILANGAN KOMPUTER

Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiPengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiArdiMawardi1
 
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.pptChairulHabibi2
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptkhenawaofficial
 
Sistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.pptSistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.pptAnisaRisma3
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppttugastkjx123
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboAhMad FirMan
 

Similar to SISTEM BILANGAN KOMPUTER (20)

Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiPengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
 
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.pptSistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptx
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
12130965.ppt
12130965.ppt12130965.ppt
12130965.ppt
 
Daskom 5
Daskom 5Daskom 5
Daskom 5
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 

More from tasinit

Pendidikan pancasila[1] [autosaved]
Pendidikan pancasila[1] [autosaved]Pendidikan pancasila[1] [autosaved]
Pendidikan pancasila[1] [autosaved]tasinit
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusitasinit
 
Kempo btul
Kempo btulKempo btul
Kempo btultasinit
 
Fisika pd firdayanti
Fisika pd firdayantiFisika pd firdayanti
Fisika pd firdayantitasinit
 
Bilangan real firdayanti01oke
Bilangan real firdayanti01okeBilangan real firdayanti01oke
Bilangan real firdayanti01oketasinit
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamtasinit
 
147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum
147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum
147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukumtasinit
 
Sistem bilangan-real-1
Sistem bilangan-real-1Sistem bilangan-real-1
Sistem bilangan-real-1tasinit
 
Presentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodPresentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodtasinit
 
Tugas pkn k4
Tugas pkn k4Tugas pkn k4
Tugas pkn k4tasinit
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistemtasinit
 

More from tasinit (11)

Pendidikan pancasila[1] [autosaved]
Pendidikan pancasila[1] [autosaved]Pendidikan pancasila[1] [autosaved]
Pendidikan pancasila[1] [autosaved]
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kempo btul
Kempo btulKempo btul
Kempo btul
 
Fisika pd firdayanti
Fisika pd firdayantiFisika pd firdayanti
Fisika pd firdayanti
 
Bilangan real firdayanti01oke
Bilangan real firdayanti01okeBilangan real firdayanti01oke
Bilangan real firdayanti01oke
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum
147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum
147b2 bab-vi-manusia,-nilai-moral-dan-hukum
 
Sistem bilangan-real-1
Sistem bilangan-real-1Sistem bilangan-real-1
Sistem bilangan-real-1
 
Presentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodPresentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi good
 
Tugas pkn k4
Tugas pkn k4Tugas pkn k4
Tugas pkn k4
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistem
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

SISTEM BILANGAN KOMPUTER

  • 2. Kelompok VI •ARDI MAWARDI •AHMAD AGUNG RIZALDI •AKMAL HIDAYAT •FIRDAYANTI •PUTRI ZAKRANI •MUHAJIRAH •ANITA
  • 3. Sistem bilangan Sistem Bilangan adalah sebuah kumpulan dari simbol yang menjalaskan ulang sebuah bilangan.  Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer.Ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Bilangan Desimal “Basis 10”, Bilangan Binari “Basis 2", Bilangan Oktal “Basis 8”, Bilangan Hexadesima “Basis 16”
  • 4.
  • 5. Sistem bilangan Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : 1. Desimal(Basis 10), 2. Biner (Basis 2), 3. Oktal (Basis 8) dan 4. Hexadesimal (Basis 16).
  • 6. 1. Desimal (Basis 10) Bilangan Desimal (Basis 10) adalah bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Notasi : ∑(Nx10a ) dengan N= 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ... (bilangan bulat yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 7. Desimal (Basis 10) Contoh : 325 10 = 3 x 102 + 2 x 101 + 5 x 100 0,6110 = 0 x 100 + 6 x 10–1 + 1 x 10–2 = 6 x 10–1 + 1 x 10–2  9407,10810 = 9 x 103 + 4 x 102 + 7 x 100 + 1 x 10–1 + 8 x 10–3 .
  • 8. 2. Basis 2 (BINER) Dalam sistem biner (basis-2) mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 2 buah simbol, yaitu 0, dan 1. Nilai suatu bilangan basis 2 dalam basis -10 dapat dinyatakan sebagai ∑(N x 2a ) N = 0 atau 1; dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ..(bilangan bulat dalam desimal yang Menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 9. BINER (Basis 2) Contoh : 11012= 1 x 23 + 1 x 22 + 1 x 20 = 8 + 4 + 1 = 1310. 0,1012 = 0 x 20 + 1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3 = 0 + 0,5 + 0 + 0,125 = 0,62510 11,012 = 1 x 21 + 1 x 20 + 1 x 2-2 = 2 + 1 + 0,25 = 3,2510.
  • 10. 3. Basis 8 (oktal) Dalam sistem oktal (basis 8) memupnyai simbol angka (numerik) sebanyak 8 buah simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Nilai suatu bilangan basis-8 dalam basis-10 dapat dinyatakan sebagai ∑(Nx8a ) Dimana N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, atau 7; dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 11. OKTAL (Basis 8) Contoh: 45638 =4x83 +5x82 +6x81 +3x80 =2048+384+32+3=2467 647,358= 6 x 82 + 4 x 81 + 7 x 80 + 3 x 8-1 + 5 x 8-2 = 384 + 32 + 7 + 0,375 + 0,078125= 423,45312510.
  • 12. 4. Basis-16 (heksa-desimal) Sistem heksa-desimal (basis-16) mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 16 buah simbol. Karena angka yang telah dikenal ada 10 maka perlu diciptakan 6 simbol angka lagi yaitu A, , , D, E, dan F dengan nilai A16 = 1010; B16= 1110, C16= 1210, D16= 1310, E16= 1410, dan F16= 1510.Dengan demikian simbol angka-angka untuk sistem heksa-desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,dan F.
  • 13. heksa-desimal (Basis 16) Nilai suatu bilangan basis -16 dalam basis-10 dapat dinyatakan sebagai ∑(N x 16a ) dimana : N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15; a = ..., -3, 2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 14. heksa-desimal (Basis 16) Contoh: 584AED16= 5x165 + 8x164 +4163 +10x162 +14 x 161 +13 x160 = 5242880 + 524288 + 16384 + 2560 + 224 + 13= 578634910. E,1A16= 14 x 160 + 1 x 16-1 + 10 x 16-2 = 14 + 0,0625 + 0,0390625= 14,0664062510.
  • 15. Konversi Desimal ke Biner Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 2 (basis). Cara ini merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk lebih jelasnya silahkan agan simak contoh dibawah ini.
  • 16. Konversi (Pengubahan) Bilangan Biner (Basis 2) 9810= ?2 98:2=49 sisa 1 49:2=24 sisa 1 24:2=12 sisa 0 12:2=6 sisa 0 6:2=3 sisa 0 3:2=1 sisa 1 1100011
  • 17. Desimal ke oktal Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk memahaminya silahkan agan simak contoh dibawah ini.
  • 18. Desimal Ke Hexadecimal Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal, dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai 16 (basis). Silahkan agan simak contoh dibawah ini untuk lebih jelasnya.
  • 19. Biner Ke Desimal Agan dapat mengkonversi bilangan biner ke desimal, yaitu dengan cara menggunakan bantuan tabel konversi bilangan biner ke desimal dibawah ini.
  • 20. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan desimal : Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 92 (bilangan desimal)
  • 21. Biner ke Oktal Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap tiga buah digit biner. Silahkan agan simak tabel konversi bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan oktal : Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134 (bilangan oktal)
  • 22. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan oktal :
  • 23. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan hexadesimal : Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan hexadesimal)
  • 24. Konversi Bilangan Oktal Ke Desimal Agan dapat melakukan konversi bilangan oktal ke desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing- masing digit bilangan dengan position valuenya. Contoh konversi bilangan oktal 145 ke bilangan desimal : Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 105 (bilangan desimal)
  • 25. Bilangan Biner ke Oktal yaitu dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan, setelah itu cocokkan denganangka pada tabel diatas. Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk memudahkan pengoperasian.contoh: 11110111001(2) = . . .(8) 011 110 111 001 3 6 7 1 jadi, 11110111001(2) = 3671(8)
  • 26. Bilangan Biner ke Hexa Decimal yaitu dengan cara mengambil 4 karakter dari kanan. kemudian cocokkan dengan angka pada tabel diatas. Jika angka terakhir kurang dari 4 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 untuk memudahkan pengoperasian. Contoh: 1110111111010100(2) = . . . (16) 1110 1111 1101 0100 14 15 13 4 E F D 4 jadi, 1110111111010100(2) = EFD4(16)
  • 27. Konversi Bilangan Oktal Ke Biner Konversi bilangan oktal ke biner dapat dilakukan dengan mengkonversi masing-masing digit oktal ke tiga digit biner. Untuk tabelnya silahkan agan lihat pada konversi biner ke oktal diatas. Contoh konversi bilangan oktal 145 ke bilangan biner : Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 001100101 (bilangan biner)
  • 28. Bilangan Oktal ke Biner yaitu dengan cara menterjemahkan angka oktal kedalam angka biner melalui tabel biner di atas. contoh: 4573(8) = . . . (2) 4 5 7 3 100 101 111 011 jadi, 4573(8) = 100101111011(2)
  • 29. Bilangan Oktal ke Hexa yaitu dengan cara menterjemahkan ke angka biner melalui tabel, kemudian dari angka biner baru terjemahkan ke angka hexa decimal dengan cara mengambil 4 karakter dari angka biner tersebut. contoh: 756(8) = . . . (16) 7 5 6 111 101 110 111101110(2) 0001 1110 1110 1 14 14 1 E E jadi, 756(8) = 1EE(16)
  • 30. Bilangan Hexa decimal ke biner yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa kedalam biner melaui tabel di atas. contoh: ADE(16) = . . . (2) A D E 1010 1101 1110 jadi, ADE(16) = 101011011110(2)
  • 31. Bilangan Hexa decimal ke Oktalyaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa decimal ke dalam biner melalui tabel, kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bentuk Oktal dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan, setelah itu cocokkan dengan angka pada tabel diatas. Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk memudahkan pengoperasian. contoh: F1(16) = . . . (2) F 1 1111 0001 11110001(2) 011 110 001 3 6 1
  • 32. Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Desimal Agan dapat melakukan konversi bilangan hexadesimal ke desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing-masing digit bilangan dengan position valuenya. Contoh konversi bilangan hexadesimal C54 ke bilangan desimal : Jadi, nilai bilangan hexadesimal C54 = 3156 (bilangan desimal)
  • 33.