SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PGO 6230
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA
Materi Kuliah:
Letak Astronomis dan Geologis Indonesia
serta Pengaruh Keruangannya
LETAK ASTRONOMIS?
LETAK ASTRONOMIS
 Letak astronomis merupakan letak suatu tempat menurut garis lintang
(paralel) dan garis bujur (meridian)
 Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara
horizontal
 Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dengan
kutub selatan
 Letak astronomis berpengaruh dalam berbagai aspek baik yang dikendalikan
oleh faktor garis lintang maupun garis bujur
PETA INDONESIA
 Republik Indonesia secara
astronomis terletak pada
posisi antara 60 LU hingga
110 LS dan 950 BT hingga
1410 BT (Depdagri, 1992)
 Berada di wilayah Asia
Tenggara dan merupakan
rangkaian gugus kepulauan
yang memanjang dari barat
ke timur
Titik paling utara: Pulau Miangas
(koordinat 60 LU)
Titik paling timur: Perbatasan dengan Papua
Nugini (koordinat 1410 BT)
Titik terbarat: Pulau Weh
(koordinat 950 BT)
Titik paling selatan: Pulau Dana
(koordinat 110 LS)
Berdasarkan letak astronomis:
 Indonesia dilewati oleh garis ekuator
atau garis khatulistiwa (membagi
bumi menjadi dua bagian sama besar
= northern hemisphere dan southern
hemisphere)
 Indonesia berada diantara 23,50 LU
(garis balik utara) dan 23,50 LS (garis
balik selatan)
 Sebagian besar wilayah Indonesia
baik daratan maupun perairan berada
pada belahan bumi selatan, hanya
sedikit yang berada pada belahan
bumi utara
PENGARUH LETAK LINTANG
LETAK LINTANG INDONESIA
 Berdasarkan letak lintang diketahui bahwa Indonesia berada diantara 23,50
LU dan 23,50 LS
 Letak ini berpengaruh terhadap jenis iklim matahari di Indonesia yaitu iklim
tropis
 Iklim tropis di Indonesia ditunjukkan dengan karakteristik temperatur tinggi
dan curah hujan tinggi
 Temperatur tinggi dipengaruhi oleh INSOLASI yang diterima oleh Indonesia
sepanjang tahun selalu tinggi
 Sebagai daerah yang termasuk dalam iklim tropis maka Indonesia juga
memiliki karakteristik meteorologi tropis
 Di Indonesia terdapat ekuator geografis (lintang 00 / khatulistiwa) dan ekuator
meteorologis
INSOLASI di Indonesia
Incoming Solar Radiaton
Indonesia yang secara astronomis berada di
daerah tropis menerima INSOLASI dalam jumlah
banyak sepanjang tahun.
Hal ini tidak terlepas dari variabel INSOLASI
sebagai berikut:
 Sudut datang sinar matahari yang relatif tegak
lurus
 Jarak lintasan energi matahari yang lebih
pendek (dengan asumsi transparansi atmosfer
sama)
 Penyinaran matahari relatif tetap sepanjang
tahun (panjangnya siang hari 365 hari, di kutub
hanya 151 hari
Besarnya energi yang diterima Indonesia sebagai
daerah tropis juga mempengaruhi sirkulasi
atmosfer
Sirkulasi atmosfer di wilayah lintang Indonesia
 Temperatur tinggi di Indonesia menghasikan sistem tekanan udara rendah
 Tekanan udara rendah ditandai oleh pergerakan udara secara vertikal, sering
dikenal sebagai through ekuator
 Posisi rata-rata pusat trough ekuator tidak tepat pada ekuator geografi tetapi
pada sekitar lintang 50 utara yang sering disebut sebagai ekuator meteorologi
 Istilah lain yang banyak digunakan untuk menyebut daerah tekanan rendah
yang berpindah-pindah lokasi ini adalah ITCZ (inter tropical convergence
zone)
 ITCZ adalah zona dimana bagian yang naik dari sirkulasi Hadley di belahan
bumi utara dan selatan bertemu
 ITCZ merupakan wilayah yang dituju oleh aliran angin pasat dari sistem
tekanan tinggi sub tropis
INDONESIA
METEOROLOGI TROPIS DI INDONESIA
Dalam satu tahun, tiap-tiap sel
hadley bergerak ke utara dan selatan
sesuai peredaran matahari
Tempat tiap sela juga dipengaruhi
perbedaan suhu yang timbul dari
pembagian suhu yang tidak merata di
antara daratan dan lautan pada
masing-masing belahan bumi
Arus udara menurun dari sel Hadley
mencapai permukaan bumi pada
sistem takanan tinggi sub tropis yang
juga bergerak ke utara selatan
dengan posisi rata-rata di sekitar 300.
 Jarak utara-selatan selebar 1.888 Km sedangkan
rentangan barat-timur mencapai kurang lebih 5.110 Km
atau 1/8 keliling dunia dan melebihi panjang jarak antara
pantai timur sampai pantai barat Amerika Serikat
(Depdagri, 1992).
 Indonesia memiliki sekitar 13.667 pulau, dan jumlah
tersebut yang telah mempunyai nama baru sekitar 6.044,
sisanya belum memiliki nama (Depdagri, 1992).
 Indonesia merupakan negara maritim, dengan garis
pantai sepanjang 81.000 Km, terpanjang kedua di dunia
setelah Kanada (Dahuri dkk, 2001)
 Luas daratan Indonesia 1.948.758 Km2 sedangkan luas
perairan laut lebih dari 5.000.000 Km2, meliputi laut
pedalaman, landas kontinen, dan ZEE (Depdagri, 1992).
Letak lintang indonesia dan sistem
sirkulasi atmosfer dari sel hadley
menyebabkan wilayah indonesia
memperoleh angin pasat sepanjang
tahun
Di belahan bumi utara pola angin
pasat bergerak dari timur laut karena
pengaruh gaya coriolis
Arah angin pasat tidak selalu tepat dari
timur laut karena pengaruh faktor lokal
Namun demikian secara umum angin
pasat relatif tetap dan kuat
Jika bertiup ke arah pantai angin pasat
akan memicu terbentuknya awan
vertikal dengan kecenderungan untuk
menjadi showers, terutama bila
kecepatan anginnya naik
Perubahan-perubahan suhu di daerahtropis antara musim dingin dan
musim panas sangat kecil, dibandingkan dengan daerah lintang
menengah
Hal ini disebabkan karena kedudukan matahari tengah hari tidak pernah
jauh dari zenith. Sebagian besar wilayah tropis juga berupa lautan. Variasi
suhu lautan relatif kecil kurang dari 30C sedangkan darat mencapai 100C.
Karena matahari melintasi daerah tropis dua kali setahun maka
menyebabkan dua periode dengan suhu udara di atas harga rata-rata
Pada trough ekuator angin lemah tetapi dapat terjadi badai guntur lokal
yang terjadi karena pemanasan dan pengaruh orografi
Hujan dan squall juga dapat terjadi
CUACA DI DAERAH TROPIS INDONESIA
PENGARUH LETAK BERDASARKAN
GARIS BUJUR
Garis bujur
dalam kaitannya
dengan rotasi
bumi
berpengaruh
terhadap
pembagian
waktu harian
Indonesia terletak pada 950 BT – 1410 BT
Lingkar bumi = 3600
Waktu dalam sehari 24 jam, sehingga
360/24 = 15 derajat berbeda waktu 1 jam
Wilayah Indonesia 46 derajat = tiga zona
waktu
Dengan demikian letak astronomis
Indonesia berdasarkan kedudukannya
terhadap garis bujur memiliki konsekuensi
terhadap perbedaan zona waktu
Zona waktu di Indonesia: WIB (waktu
Indonesia barat, WITA (waktu Indonesia
tengah), WIT (waktu Indonesia timur)
 Apabila dihitung dari garis bujur 00 (greenwich) maka zona waktu Indonesia
berselisih 7 hingga 9 jam dari waktu greenwich (GMT = greenwich meridian
time)
 Wilayah Indonesia terletak pada tiga garis bujur kelipatan 15 yaitu 1050, 1200,
dan 1350, dengan demikian apabila pada GMT pukul 7 pagi maka:
 Waktu Indonesia Barat: 7 + 105/15 = 7 + 7 = 14 atau pukul 2 siang
 Waktu Indonesia Tengah: 7 + 120/15 = 7 + 8 = 15 atau pukul 3 siang
 Waktu Indonesia Timur: 7 + 135/15 = 7 + 9 = 16 atau pukul 4 siang
 Namun demikian di Indonesia pembagian daerah waktu tidak secara tepat
didasarkan pada pembagian garis bujur, akan tetapi cenderung didasarkan
pada kemudahan hubungan administrasi dan komunikasi
Meliputi keseluruhan
provinsi di Pulau
Sumatra, seluruh
provinsi di Pulau
Jawa, Provinsi
Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah
Meridian Pangkal
1050 BT
Meridian Pangkal
1200 BT
Meridian Pangkal
1350 BT
Meliputi Provinsi Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT,
dan seluruh provinsi di Sulawesi
Meliputi seluruh provinsi di
Papua, Maluku, dan
Maluku Utara
LETAK GEOLOGIS INDONESIA
Bumi merupakan planet
yang dinamis
Adanya tenaga dari
dalam bumi (endogen)
menyebabkan kerak
bumi terpecah dalam
bagian-bagian yang
dikenal sebagai lempeng
tektonik
Lempeng ini bergerak ke
berbagai arah dan
berinteraksi satu sama
lain menghasilkan kondisi
geologis yang spesifik di
suatu wilayah
Salah satunya di wilayah
Indonesia
Secara
geologis
Indonesia
terletak pada
wilayah
pertemuan
lempeng
tektonik
Lempeng Asia Tenggara (Sunda)
Umumnya berupa kontinen, di bagian timur berupa
laut. Termasuk pula lempeng Laut Sulawesi dan
lidah Nusa Tenggara – Maluku Selatan
Lempeng Laut India – Australia
Berupa subduksi oseanik di sisi barat dan bagian
tubrukan kontinen di sisi timur
Lempeng Lautan Pasifik Barat
Menunjam di bawah kontinen Asia, terdiri dari
sejumlah lempeng kecil yaitu Caroline, Filipina,
Maluku Utara
Lempeng Asia
Tenggara
bergerak 1
cm/tahun ke
arah tenggara
Lempeng Pasifik Barat dan Asia
Tenggara bertemu di sistem busur
jalur aktif Filipina
 Bagian kontinen (Australia) dari
Lempeng India – Australia
bertubrukan dengan Lempeng
Pasifik Barat yang bergeser ke
arah barat membentuk jalur
pergeseran (transcurrent belt)
Lempeng
India-Australia
bergerak 7
cm/tahun ke
utara
Lempeng
India-Australia
bergerak 7
cm/tahun ke
utara
Pertemuan lempeng yang
didominasi oleh proses
subduksi berpengaruh terhadap
banyaknya gempabumi dan
gunungapi
Indonesia memiliki potensi
gempabumi yang tinggi
Sebagian wilayah termasuk
dalam the pacific ring of fire
yang banyak terjadi gempabumi
dan aktivitas gunungapi
Di wilayah Indonesia juga
terdapat 129 gunungapi aktif
(17% gunungapi aktif di dunia)
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui, bahwa di Indonesia dalam
setahun rata-rata terjadi 477 kejadian gempabumi.
Kawasan yang Rawan Bencana Geo-tektonik
Tanda merah pada gambar di sampping
menunjukkan wilayah bentanglahan
vulkanik. Wilayah ini berkaitan dengan
proses subduksi lempeng yang telah
dijelaskan di atas. Tidak semua wilayah
Indonesia mempunyai potensi
gempabumi dan vulkanisme, tergantung
dari letaknya terhadap zona subduksi
Proses yang terjadi pada zona subduksi
lempeng berupa penyusupan lempeng
samudra ke bawah lempeng benua
mengakibatkan terhimpunnya energi
yang dilepaskan sebagai gempa bumi
Disamping itu peleburan lempeng
menghasilkan kantong magma sehingga
berkembang bentanglahan vulkanik
Apabila gempabumi
terjadi di dasar laut,
dengan kedalaman
kurang dari 60 km,
magnitude >6 SR
dan menyebabkan
penyesaran turun
atau naik maka
dapat menyebabkan
timbulnya tsunami
Perhatikan gambar
di samping!
Hubungkan antara
potensi gempa
berbagai wilayah di
Indonesia dan
tingkat ancaman
tsunami
• Selain menimbulkan potensi bencana geologi, letak
geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap
keberadaan berbagai macam sumberdaya geologi
• Benturan lempeng menyebabkan struktur batuan
yang beragam, berbagai batuan bervariasi membuat
wilayah indonesia kaya dengan sumberdaya geologi.
• Jenis mineral logam yang muncul seperti emas,
tembaga, perak, besi, kromit, dan timah.
• Selain itu juga terdapat jenis mineral non logam
seperti belerang, batu gamping, gambut, dan pasir
besi.
• Di wilayah Indonesia juga terdapat sumber energi
seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Skinner et al. (2004) © edi hidayat, LIPI
Granitic
pluton in
continental
crust Back-arc
basin
Magmatic
arc Fore-arc
basin
Oceanic
crust
Midocean
ridge
Tin
Tungsten
Bismuth
Copper
Copper
Zinc
Gold
Chromium
Copper
Gold
Silver
Tin
Lead
Mercury
Molybdenum
Lead
Zinc
Copper
Manganese
Cobalt
Nickel
Copper
Zinc
Volcanogenic
massive
sulfide
Manganese
nodules
Magmatic
chromite
Stratabound
in sediments
Porphyry
copper,
veins
Volcanogenic
massive
sulfide,
stratabound,
evaporites
Vein;
contact
metamorphic
Metals
Deposite
Penampang tektonik lempeng kaitannya
dengan lokasi pembentukkan mineral
Penampang tektonik lempeng kaitannya
dengan lokasi pembentukkan mineral
Chromium
U S
DISTRIBUSI POTENSI TAMBANG DI INDONESIA
© edi hidayat, LIPI
Materi Organik (Organic Matter)
• Organik Darat : Tumbuhan/tanaman , algae dll
• Organik laut : Phytoplankton
Materi Organik ini terperangkap atau terawetkan
menjadi fosil dalam batuan sedimen.
Fosil
Fosil adalah suatu jasad hidup (tumbuhan dan binatang)
yang terawetkan dalam batuan sedimen dalam kurun
waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
Letak geologis Indonesia juga berpengaruh
terhadap potensi migas dan
energi terbarukan berupa panas bumi
© edi hidayat, LIPI
Minyak Bumi
Potensi Ekonomis SDA >>>>>
© edi hidayat, LIPI
SOUTH CHINA SEA
SULAWESI
SEA
BANDA SEA
400 KM
western
eastern
DRILLED
38
UNDRILLED
22
NON PRODUCING
23
PRODUCING
15
NON DISCOVERY
15
DISCOVERY
8
TOTAL OF
60 BASINS
SUMBER PERTAMINA,
© edi hidayat, LIPI
Batubara adalah batuan
sedimen yang dapat
terbakar, terbentuk dari
endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk
melalui proses
pembatubaraan. Unsur-
unsur utamanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan
oksigen
© edi hidayat, LIPI
© edi hidayat, LIPI
PETA DISTRIBUSI POTENSI PANAS BUMI
Sumber : Badan Geologi, KESDM (2010)
1 Sumatera 86 13.516
2 Jawa 71 10.092
3 Bali 5 296
4 Nusa Tenggara 22 1.471
5 Kalimantan 8 115
6 Sulawesi 55 2.519
7 Maluku 26 954
8 Papua 3 75
276
No. Wilayah Jumlah Lokasi
29.038
Potensi (MW)
Total
Terpasang
Siap Dikembangkan
Survei Detil
Survei Pendahuluan
Ket:
© edi hidayat, LIPI
LOKASI PLTP YANG TELAH BERPRODUKSI
(Status Februari 2012)
PLTP SIBAYAK: 12 MW
PLTP GUNUNG SALAK: 377 MW
PLTP WAYANG
WINDU: 227 MW
PLTP KAMOJANG:
200 MW
PLTP DARAJAT: 270 MW PLTP DIENG: 60 MW
PLTP LAHENDONG: 80 MW
© edi hidayat, LIPI
50 WILAYAH KERJA PANAS BUMI (WKP) *)
NAD 2 WKP
 Jaboi: 70 MW
 Seulawah Agam: 130 MW
SUMUT 4 WKP
 Sibayak – Sinabung: 130 MW
 Sibual – Buali: 750 MW
 Sipaholon Ria-ria: 75 MW
 Sorik Marapi: 200 MW
JAMBI 1 WKP
 Sungai Penuh: 70 MW
SUMSEL 3 WKP
 Lumut Balai: 250 MW
 Rantau Dedap: 106 MW
 Danau Ranau: 210 MW
BANTEN 2 WKP
 Kaldera Danau Banten: 115 MW
 G. Endut: 80 MW
SUMBAR 4 WKP
 Bukit Kili: 83 MW
 Gn Talang: 35 MW
 Liki Pinangawan: 400 MW
 Bonjol: 200 MW
BENGKULU 1 WKP
 Tmbg Sawah-Hululais: 873 MW
LAMPUNG 3 WKP
 Gn.Rajabasa: 91 MW
 Suoh Sekincau: 230 MW
 Waypanas – Ulubelu: 556 MW
 Danau Ranau: 210 MW
JABAR 10 WKP
Ciater - Tgkban Perahu: 60 MW
Cibeureum–Parabakti: 485 MW
Cibuni: 140 MW
Cisolok Cisukarame: 45 MW
Gn. Tampomas: 50 MW
Gn. Tgkuban Perahu: 100 MW
Kamojang-Darajat: 1465 MW
Karaha Cakrabuana: 725 MW
Pangalengan: 1106 MW
G. Ciremai: 150 MW
JATENG 4 WKP
 Baturaden: 175 MW
 Dataran Tinggi Dieng: 780 MW
 Guci: 79 MW
 Gn. Ungaran: 100 MW
JATIM 3 WKP
 Blawan – Ijen: 270 MW
 Gn. Iyang Argopuro: 295 MW
 Telaga Ngebel: 120 MW
BALI 1 WKP
 Tabanan: 276 MW
NTB 1 WKP
 Hu'u Daha: 65 MW NTT 4 WKP
 Atadei: 40 MW
 Sokoria: 30 MW
 Ulumbu: 199 MW
 Mataloko: 63 MW
MALUKU 1 WKP
 Tulehu: 100 MW
MALUT 2 WKP
 Jailolo: 75 MW
 Songa Wayaua: 140 MW
SULUT 2 WKP
 Kotamobagu: 410 MW
 Lahendong-Tompaso: 358 MW
GORONTALO 1 WKP
 Suwawa: 110 MW
SULTENG 1 WKP
 Marana: 35 MW
*) : WKP yang sudah ditetapkan sampai dengan Desember 2011
Sumber : Badan Geologi - Kementerian ESDM
© edi hidayat, LIPI

More Related Content

What's hot

Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi4211410001
 
Kelas 7 luas_dan_letak_indonesia
Kelas 7 luas_dan_letak_indonesiaKelas 7 luas_dan_letak_indonesia
Kelas 7 luas_dan_letak_indonesiaAlImamIslamicSchool
 
Pertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesiaPertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesiatitienlaily
 
Kondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesiaKondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesiaafifahdhaniyah
 
Kondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesiaKondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesiaErianaretnoputri
 
Letak geografis, astronomis dan geologin 2
Letak geografis, astronomis dan geologin 2Letak geografis, astronomis dan geologin 2
Letak geografis, astronomis dan geologin 2Sabriah Ahmad
 
Kondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah IndonesiaKondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah IndonesiaTheresia Nelie
 
Persentase sulawesi
Persentase sulawesiPersentase sulawesi
Persentase sulawesiagus888
 
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografisAdi Rachmanto
 
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaLestari Moerdijat
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanArmstrong Sompotan
 
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesiaKondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesiaRahma Adhalia
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Jeung Titiez
 
potensi geografis indonesia
potensi geografis indonesiapotensi geografis indonesia
potensi geografis indonesiaRahmi kamaruddin
 
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional IndonesiaKuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional IndonesiaRudi Iskandar
 

What's hot (20)

Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi
 
The Geology of Sumatra
The Geology of SumatraThe Geology of Sumatra
The Geology of Sumatra
 
Kelas 7 luas_dan_letak_indonesia
Kelas 7 luas_dan_letak_indonesiaKelas 7 luas_dan_letak_indonesia
Kelas 7 luas_dan_letak_indonesia
 
Pertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesiaPertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesia
 
Kondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesiaKondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesia
 
Batimetri
BatimetriBatimetri
Batimetri
 
Kondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesiaKondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesia
 
Letak geografis, astronomis dan geologin 2
Letak geografis, astronomis dan geologin 2Letak geografis, astronomis dan geologin 2
Letak geografis, astronomis dan geologin 2
 
Kondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah IndonesiaKondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah Indonesia
 
Persentase sulawesi
Persentase sulawesiPersentase sulawesi
Persentase sulawesi
 
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
 
P. Sulawesi
P. SulawesiP. Sulawesi
P. Sulawesi
 
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesiaKondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia
 
keadaan iklim
keadaan iklimkeadaan iklim
keadaan iklim
 
potensi geografis indonesia
potensi geografis indonesiapotensi geografis indonesia
potensi geografis indonesia
 
Laut dan dasar
Laut dan dasarLaut dan dasar
Laut dan dasar
 
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional IndonesiaKuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
 

Similar to 6. gri pengaruh letak astronomis dan geologis

PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxfriedskoa
 
Letak geografis indonesia
Letak geografis indonesiaLetak geografis indonesia
Letak geografis indonesiaFiqri Hasann
 
1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesiaAdi Rachmanto
 
Wawasan nusantar kestrategisan indonesia dan kekayaannya
Wawasan nusantar   kestrategisan indonesia dan kekayaannyaWawasan nusantar   kestrategisan indonesia dan kekayaannya
Wawasan nusantar kestrategisan indonesia dan kekayaannyaMuhammadIqbal169
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1Atanasia Widihartanti
 
Agroklimatologi Iklim indonesia
Agroklimatologi Iklim indonesiaAgroklimatologi Iklim indonesia
Agroklimatologi Iklim indonesiaJoel mabes
 
Indonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.pptIndonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.pptniarohania1
 
Materi pkn kelas XI tunarungu
Materi pkn kelas XI tunarunguMateri pkn kelas XI tunarungu
Materi pkn kelas XI tunarunguPoppyMahulaw1
 
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptPeta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptNissa251
 
Rencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOSRencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOSImaPuspitaSari2
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfjohan effendi
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...MukarobinspdMukarobi
 
Letak geografis dan astronomis indonesia
Letak geografis dan astronomis indonesiaLetak geografis dan astronomis indonesia
Letak geografis dan astronomis indonesiaAriPrayogo7
 
Indonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografisIndonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografisAprian Hidayat
 
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptxOKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptxMukarobinspdMukarobi
 
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptxokemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptxMukarobinspdMukarobi
 

Similar to 6. gri pengaruh letak astronomis dan geologis (20)

Kondisi Geografis Kepulauan Indonesia
Kondisi Geografis Kepulauan IndonesiaKondisi Geografis Kepulauan Indonesia
Kondisi Geografis Kepulauan Indonesia
 
geografi kelas 8
geografi kelas 8geografi kelas 8
geografi kelas 8
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptx
 
Letak geografis indonesia
Letak geografis indonesiaLetak geografis indonesia
Letak geografis indonesia
 
1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia1. keadaan alam indonesia
1. keadaan alam indonesia
 
Wawasan nusantar kestrategisan indonesia dan kekayaannya
Wawasan nusantar   kestrategisan indonesia dan kekayaannyaWawasan nusantar   kestrategisan indonesia dan kekayaannya
Wawasan nusantar kestrategisan indonesia dan kekayaannya
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
 
Agroklimatologi Iklim indonesia
Agroklimatologi Iklim indonesiaAgroklimatologi Iklim indonesia
Agroklimatologi Iklim indonesia
 
Indonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.pptIndonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
 
Materi pkn kelas XI tunarungu
Materi pkn kelas XI tunarunguMateri pkn kelas XI tunarungu
Materi pkn kelas XI tunarungu
 
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptPeta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
 
Rencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOSRencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOS
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
 
Letak geografis dan astronomis indonesia
Letak geografis dan astronomis indonesiaLetak geografis dan astronomis indonesia
Letak geografis dan astronomis indonesia
 
Indonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografisIndonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografis
 
TATA SURYA KLS 6
TATA SURYA KLS 6TATA SURYA KLS 6
TATA SURYA KLS 6
 
Indonesiaku bagian 1
Indonesiaku bagian 1Indonesiaku bagian 1
Indonesiaku bagian 1
 
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptxOKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
 
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptxokemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

6. gri pengaruh letak astronomis dan geologis

  • 1. PGO 6230 GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA Materi Kuliah: Letak Astronomis dan Geologis Indonesia serta Pengaruh Keruangannya
  • 3. LETAK ASTRONOMIS  Letak astronomis merupakan letak suatu tempat menurut garis lintang (paralel) dan garis bujur (meridian)  Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal  Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan  Letak astronomis berpengaruh dalam berbagai aspek baik yang dikendalikan oleh faktor garis lintang maupun garis bujur
  • 4. PETA INDONESIA  Republik Indonesia secara astronomis terletak pada posisi antara 60 LU hingga 110 LS dan 950 BT hingga 1410 BT (Depdagri, 1992)  Berada di wilayah Asia Tenggara dan merupakan rangkaian gugus kepulauan yang memanjang dari barat ke timur
  • 5. Titik paling utara: Pulau Miangas (koordinat 60 LU) Titik paling timur: Perbatasan dengan Papua Nugini (koordinat 1410 BT) Titik terbarat: Pulau Weh (koordinat 950 BT) Titik paling selatan: Pulau Dana (koordinat 110 LS)
  • 6. Berdasarkan letak astronomis:  Indonesia dilewati oleh garis ekuator atau garis khatulistiwa (membagi bumi menjadi dua bagian sama besar = northern hemisphere dan southern hemisphere)  Indonesia berada diantara 23,50 LU (garis balik utara) dan 23,50 LS (garis balik selatan)  Sebagian besar wilayah Indonesia baik daratan maupun perairan berada pada belahan bumi selatan, hanya sedikit yang berada pada belahan bumi utara
  • 8. LETAK LINTANG INDONESIA  Berdasarkan letak lintang diketahui bahwa Indonesia berada diantara 23,50 LU dan 23,50 LS  Letak ini berpengaruh terhadap jenis iklim matahari di Indonesia yaitu iklim tropis  Iklim tropis di Indonesia ditunjukkan dengan karakteristik temperatur tinggi dan curah hujan tinggi  Temperatur tinggi dipengaruhi oleh INSOLASI yang diterima oleh Indonesia sepanjang tahun selalu tinggi  Sebagai daerah yang termasuk dalam iklim tropis maka Indonesia juga memiliki karakteristik meteorologi tropis  Di Indonesia terdapat ekuator geografis (lintang 00 / khatulistiwa) dan ekuator meteorologis
  • 9. INSOLASI di Indonesia Incoming Solar Radiaton Indonesia yang secara astronomis berada di daerah tropis menerima INSOLASI dalam jumlah banyak sepanjang tahun. Hal ini tidak terlepas dari variabel INSOLASI sebagai berikut:  Sudut datang sinar matahari yang relatif tegak lurus  Jarak lintasan energi matahari yang lebih pendek (dengan asumsi transparansi atmosfer sama)  Penyinaran matahari relatif tetap sepanjang tahun (panjangnya siang hari 365 hari, di kutub hanya 151 hari Besarnya energi yang diterima Indonesia sebagai daerah tropis juga mempengaruhi sirkulasi atmosfer
  • 10. Sirkulasi atmosfer di wilayah lintang Indonesia  Temperatur tinggi di Indonesia menghasikan sistem tekanan udara rendah  Tekanan udara rendah ditandai oleh pergerakan udara secara vertikal, sering dikenal sebagai through ekuator  Posisi rata-rata pusat trough ekuator tidak tepat pada ekuator geografi tetapi pada sekitar lintang 50 utara yang sering disebut sebagai ekuator meteorologi  Istilah lain yang banyak digunakan untuk menyebut daerah tekanan rendah yang berpindah-pindah lokasi ini adalah ITCZ (inter tropical convergence zone)  ITCZ adalah zona dimana bagian yang naik dari sirkulasi Hadley di belahan bumi utara dan selatan bertemu  ITCZ merupakan wilayah yang dituju oleh aliran angin pasat dari sistem tekanan tinggi sub tropis
  • 12.
  • 13. METEOROLOGI TROPIS DI INDONESIA Dalam satu tahun, tiap-tiap sel hadley bergerak ke utara dan selatan sesuai peredaran matahari Tempat tiap sela juga dipengaruhi perbedaan suhu yang timbul dari pembagian suhu yang tidak merata di antara daratan dan lautan pada masing-masing belahan bumi Arus udara menurun dari sel Hadley mencapai permukaan bumi pada sistem takanan tinggi sub tropis yang juga bergerak ke utara selatan dengan posisi rata-rata di sekitar 300.
  • 14.  Jarak utara-selatan selebar 1.888 Km sedangkan rentangan barat-timur mencapai kurang lebih 5.110 Km atau 1/8 keliling dunia dan melebihi panjang jarak antara pantai timur sampai pantai barat Amerika Serikat (Depdagri, 1992).  Indonesia memiliki sekitar 13.667 pulau, dan jumlah tersebut yang telah mempunyai nama baru sekitar 6.044, sisanya belum memiliki nama (Depdagri, 1992).  Indonesia merupakan negara maritim, dengan garis pantai sepanjang 81.000 Km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Dahuri dkk, 2001)  Luas daratan Indonesia 1.948.758 Km2 sedangkan luas perairan laut lebih dari 5.000.000 Km2, meliputi laut pedalaman, landas kontinen, dan ZEE (Depdagri, 1992).
  • 15. Letak lintang indonesia dan sistem sirkulasi atmosfer dari sel hadley menyebabkan wilayah indonesia memperoleh angin pasat sepanjang tahun Di belahan bumi utara pola angin pasat bergerak dari timur laut karena pengaruh gaya coriolis Arah angin pasat tidak selalu tepat dari timur laut karena pengaruh faktor lokal Namun demikian secara umum angin pasat relatif tetap dan kuat Jika bertiup ke arah pantai angin pasat akan memicu terbentuknya awan vertikal dengan kecenderungan untuk menjadi showers, terutama bila kecepatan anginnya naik
  • 16. Perubahan-perubahan suhu di daerahtropis antara musim dingin dan musim panas sangat kecil, dibandingkan dengan daerah lintang menengah Hal ini disebabkan karena kedudukan matahari tengah hari tidak pernah jauh dari zenith. Sebagian besar wilayah tropis juga berupa lautan. Variasi suhu lautan relatif kecil kurang dari 30C sedangkan darat mencapai 100C. Karena matahari melintasi daerah tropis dua kali setahun maka menyebabkan dua periode dengan suhu udara di atas harga rata-rata Pada trough ekuator angin lemah tetapi dapat terjadi badai guntur lokal yang terjadi karena pemanasan dan pengaruh orografi Hujan dan squall juga dapat terjadi CUACA DI DAERAH TROPIS INDONESIA
  • 18. Garis bujur dalam kaitannya dengan rotasi bumi berpengaruh terhadap pembagian waktu harian
  • 19. Indonesia terletak pada 950 BT – 1410 BT Lingkar bumi = 3600 Waktu dalam sehari 24 jam, sehingga 360/24 = 15 derajat berbeda waktu 1 jam Wilayah Indonesia 46 derajat = tiga zona waktu Dengan demikian letak astronomis Indonesia berdasarkan kedudukannya terhadap garis bujur memiliki konsekuensi terhadap perbedaan zona waktu Zona waktu di Indonesia: WIB (waktu Indonesia barat, WITA (waktu Indonesia tengah), WIT (waktu Indonesia timur)
  • 20.  Apabila dihitung dari garis bujur 00 (greenwich) maka zona waktu Indonesia berselisih 7 hingga 9 jam dari waktu greenwich (GMT = greenwich meridian time)  Wilayah Indonesia terletak pada tiga garis bujur kelipatan 15 yaitu 1050, 1200, dan 1350, dengan demikian apabila pada GMT pukul 7 pagi maka:  Waktu Indonesia Barat: 7 + 105/15 = 7 + 7 = 14 atau pukul 2 siang  Waktu Indonesia Tengah: 7 + 120/15 = 7 + 8 = 15 atau pukul 3 siang  Waktu Indonesia Timur: 7 + 135/15 = 7 + 9 = 16 atau pukul 4 siang  Namun demikian di Indonesia pembagian daerah waktu tidak secara tepat didasarkan pada pembagian garis bujur, akan tetapi cenderung didasarkan pada kemudahan hubungan administrasi dan komunikasi
  • 21. Meliputi keseluruhan provinsi di Pulau Sumatra, seluruh provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah Meridian Pangkal 1050 BT Meridian Pangkal 1200 BT Meridian Pangkal 1350 BT Meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, dan seluruh provinsi di Sulawesi Meliputi seluruh provinsi di Papua, Maluku, dan Maluku Utara
  • 23. Bumi merupakan planet yang dinamis Adanya tenaga dari dalam bumi (endogen) menyebabkan kerak bumi terpecah dalam bagian-bagian yang dikenal sebagai lempeng tektonik Lempeng ini bergerak ke berbagai arah dan berinteraksi satu sama lain menghasilkan kondisi geologis yang spesifik di suatu wilayah Salah satunya di wilayah Indonesia
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Secara geologis Indonesia terletak pada wilayah pertemuan lempeng tektonik Lempeng Asia Tenggara (Sunda) Umumnya berupa kontinen, di bagian timur berupa laut. Termasuk pula lempeng Laut Sulawesi dan lidah Nusa Tenggara – Maluku Selatan Lempeng Laut India – Australia Berupa subduksi oseanik di sisi barat dan bagian tubrukan kontinen di sisi timur Lempeng Lautan Pasifik Barat Menunjam di bawah kontinen Asia, terdiri dari sejumlah lempeng kecil yaitu Caroline, Filipina, Maluku Utara
  • 28. Lempeng Asia Tenggara bergerak 1 cm/tahun ke arah tenggara Lempeng Pasifik Barat dan Asia Tenggara bertemu di sistem busur jalur aktif Filipina  Bagian kontinen (Australia) dari Lempeng India – Australia bertubrukan dengan Lempeng Pasifik Barat yang bergeser ke arah barat membentuk jalur pergeseran (transcurrent belt) Lempeng India-Australia bergerak 7 cm/tahun ke utara Lempeng India-Australia bergerak 7 cm/tahun ke utara
  • 29. Pertemuan lempeng yang didominasi oleh proses subduksi berpengaruh terhadap banyaknya gempabumi dan gunungapi Indonesia memiliki potensi gempabumi yang tinggi Sebagian wilayah termasuk dalam the pacific ring of fire yang banyak terjadi gempabumi dan aktivitas gunungapi Di wilayah Indonesia juga terdapat 129 gunungapi aktif (17% gunungapi aktif di dunia)
  • 30. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui, bahwa di Indonesia dalam setahun rata-rata terjadi 477 kejadian gempabumi.
  • 31. Kawasan yang Rawan Bencana Geo-tektonik
  • 32.
  • 33. Tanda merah pada gambar di sampping menunjukkan wilayah bentanglahan vulkanik. Wilayah ini berkaitan dengan proses subduksi lempeng yang telah dijelaskan di atas. Tidak semua wilayah Indonesia mempunyai potensi gempabumi dan vulkanisme, tergantung dari letaknya terhadap zona subduksi Proses yang terjadi pada zona subduksi lempeng berupa penyusupan lempeng samudra ke bawah lempeng benua mengakibatkan terhimpunnya energi yang dilepaskan sebagai gempa bumi Disamping itu peleburan lempeng menghasilkan kantong magma sehingga berkembang bentanglahan vulkanik
  • 34. Apabila gempabumi terjadi di dasar laut, dengan kedalaman kurang dari 60 km, magnitude >6 SR dan menyebabkan penyesaran turun atau naik maka dapat menyebabkan timbulnya tsunami Perhatikan gambar di samping! Hubungkan antara potensi gempa berbagai wilayah di Indonesia dan tingkat ancaman tsunami
  • 35. • Selain menimbulkan potensi bencana geologi, letak geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap keberadaan berbagai macam sumberdaya geologi • Benturan lempeng menyebabkan struktur batuan yang beragam, berbagai batuan bervariasi membuat wilayah indonesia kaya dengan sumberdaya geologi. • Jenis mineral logam yang muncul seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, dan timah. • Selain itu juga terdapat jenis mineral non logam seperti belerang, batu gamping, gambut, dan pasir besi. • Di wilayah Indonesia juga terdapat sumber energi seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
  • 36. Skinner et al. (2004) © edi hidayat, LIPI Granitic pluton in continental crust Back-arc basin Magmatic arc Fore-arc basin Oceanic crust Midocean ridge Tin Tungsten Bismuth Copper Copper Zinc Gold Chromium Copper Gold Silver Tin Lead Mercury Molybdenum Lead Zinc Copper Manganese Cobalt Nickel Copper Zinc Volcanogenic massive sulfide Manganese nodules Magmatic chromite Stratabound in sediments Porphyry copper, veins Volcanogenic massive sulfide, stratabound, evaporites Vein; contact metamorphic Metals Deposite Penampang tektonik lempeng kaitannya dengan lokasi pembentukkan mineral Penampang tektonik lempeng kaitannya dengan lokasi pembentukkan mineral Chromium U S
  • 37. DISTRIBUSI POTENSI TAMBANG DI INDONESIA © edi hidayat, LIPI
  • 38. Materi Organik (Organic Matter) • Organik Darat : Tumbuhan/tanaman , algae dll • Organik laut : Phytoplankton Materi Organik ini terperangkap atau terawetkan menjadi fosil dalam batuan sedimen. Fosil Fosil adalah suatu jasad hidup (tumbuhan dan binatang) yang terawetkan dalam batuan sedimen dalam kurun waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Letak geologis Indonesia juga berpengaruh terhadap potensi migas dan energi terbarukan berupa panas bumi © edi hidayat, LIPI
  • 39. Minyak Bumi Potensi Ekonomis SDA >>>>> © edi hidayat, LIPI
  • 40. SOUTH CHINA SEA SULAWESI SEA BANDA SEA 400 KM western eastern DRILLED 38 UNDRILLED 22 NON PRODUCING 23 PRODUCING 15 NON DISCOVERY 15 DISCOVERY 8 TOTAL OF 60 BASINS SUMBER PERTAMINA, © edi hidayat, LIPI
  • 41. Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur- unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen © edi hidayat, LIPI
  • 43. PETA DISTRIBUSI POTENSI PANAS BUMI Sumber : Badan Geologi, KESDM (2010) 1 Sumatera 86 13.516 2 Jawa 71 10.092 3 Bali 5 296 4 Nusa Tenggara 22 1.471 5 Kalimantan 8 115 6 Sulawesi 55 2.519 7 Maluku 26 954 8 Papua 3 75 276 No. Wilayah Jumlah Lokasi 29.038 Potensi (MW) Total Terpasang Siap Dikembangkan Survei Detil Survei Pendahuluan Ket: © edi hidayat, LIPI
  • 44. LOKASI PLTP YANG TELAH BERPRODUKSI (Status Februari 2012) PLTP SIBAYAK: 12 MW PLTP GUNUNG SALAK: 377 MW PLTP WAYANG WINDU: 227 MW PLTP KAMOJANG: 200 MW PLTP DARAJAT: 270 MW PLTP DIENG: 60 MW PLTP LAHENDONG: 80 MW © edi hidayat, LIPI
  • 45. 50 WILAYAH KERJA PANAS BUMI (WKP) *) NAD 2 WKP  Jaboi: 70 MW  Seulawah Agam: 130 MW SUMUT 4 WKP  Sibayak – Sinabung: 130 MW  Sibual – Buali: 750 MW  Sipaholon Ria-ria: 75 MW  Sorik Marapi: 200 MW JAMBI 1 WKP  Sungai Penuh: 70 MW SUMSEL 3 WKP  Lumut Balai: 250 MW  Rantau Dedap: 106 MW  Danau Ranau: 210 MW BANTEN 2 WKP  Kaldera Danau Banten: 115 MW  G. Endut: 80 MW SUMBAR 4 WKP  Bukit Kili: 83 MW  Gn Talang: 35 MW  Liki Pinangawan: 400 MW  Bonjol: 200 MW BENGKULU 1 WKP  Tmbg Sawah-Hululais: 873 MW LAMPUNG 3 WKP  Gn.Rajabasa: 91 MW  Suoh Sekincau: 230 MW  Waypanas – Ulubelu: 556 MW  Danau Ranau: 210 MW JABAR 10 WKP Ciater - Tgkban Perahu: 60 MW Cibeureum–Parabakti: 485 MW Cibuni: 140 MW Cisolok Cisukarame: 45 MW Gn. Tampomas: 50 MW Gn. Tgkuban Perahu: 100 MW Kamojang-Darajat: 1465 MW Karaha Cakrabuana: 725 MW Pangalengan: 1106 MW G. Ciremai: 150 MW JATENG 4 WKP  Baturaden: 175 MW  Dataran Tinggi Dieng: 780 MW  Guci: 79 MW  Gn. Ungaran: 100 MW JATIM 3 WKP  Blawan – Ijen: 270 MW  Gn. Iyang Argopuro: 295 MW  Telaga Ngebel: 120 MW BALI 1 WKP  Tabanan: 276 MW NTB 1 WKP  Hu'u Daha: 65 MW NTT 4 WKP  Atadei: 40 MW  Sokoria: 30 MW  Ulumbu: 199 MW  Mataloko: 63 MW MALUKU 1 WKP  Tulehu: 100 MW MALUT 2 WKP  Jailolo: 75 MW  Songa Wayaua: 140 MW SULUT 2 WKP  Kotamobagu: 410 MW  Lahendong-Tompaso: 358 MW GORONTALO 1 WKP  Suwawa: 110 MW SULTENG 1 WKP  Marana: 35 MW *) : WKP yang sudah ditetapkan sampai dengan Desember 2011 Sumber : Badan Geologi - Kementerian ESDM © edi hidayat, LIPI