Kepemimpinan, bimbingan, dan konseling merupakan aspek penting dalam pendidikan kejuruan. Tiga variabel utama yang mempengaruhi kepemimpinan menurut teori behavioral adalah situasi, karakteristik pemimpin, dan karakteristik anggota kelompok. Gaya kepemimpinan efektif harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan memotivasi seluruh anggota.
1. JAWABAN UTS
MATA KULIAH
KEPEMIMPINAN, BIMBINGAN DAN KONSELING
(LEADERSHIP, GUIDANCE & COUNSELING IN VOCATION)
KJ – 706
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
MUKHIDIN, PROF. DR.H, M.Pd
OLEH :
TAOPIK SIDQI
1201567
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
0
2. JAWABAN UTS
KEPEMIMPINAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Prof. DR. H Mukhidn ,M.Pd
1. Untuk meningkatkan profesionalitas kepemimpinan kepala sekolah pendidikan
kejuruan diperlukan seorang pemimpin yang baik. Oleh karena itu kalau dihayati dan
ditekuni, pemimpin atau kepala sekolah ini memerlukan keteladanan yang baik.
Menurut anda bagaimanakah kepemimpinan menurut teori belajar behavioral.
Bagaiaman watak atau karakter pemimpin tersebut,bagaimana factor-faktor yang
paling menonjol yang berkaitan dalam kepemimpinan. Bagaimana perilaku pemimpin
tersebut bagiaman kewibawaannya. Untuk menjadi pemimpin yang professional taddi
banyak kendalanya karena sewaktu memimpin kelompok maka ia akan dipengarhi oleh
berbagai variable, sebutkan variable tersebut. Untuk melihat kepemimpinan tersebut
kita dapat melihatnya dari variable akhir sebutkan variable tersebut.
Jawaban :
A. Menurut anda bagaimanakah kepemimpinan menurut teori belajar behavioral.
Menurut teori behavioral yang memiliki konsep tentang bagaimana perilaku seorang
untuk memimpin secara efektif, maka beberapa poin penting tentang teori behavioral
adalah sebagai berikut yaitu :
Mendefinisikan Tujuan dan mempertahankan arah pencapaian tujuan
Menyiapkan sarana bagi pencapaian tujuan
Menyiapkan dan mempertahankan struktur kelompok
Menyiapakan fasilitas untuk interaksi kelompok dan kegiatan kelompok
Menyiapkan fasilitas untuk performasi kelompok
Menurut Gibson, dkk (1997) kepemimpinan adalah upaya menggunakan berbagai jenis
pengaruh yang bukan paksaan untuk memotivasi anggota organisasi agar mencapai
tujuan tertentu.
Kepemimpinan yaitu suatu proses dan perilaku untuk mempengaruhi aktivitas para
anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan
manfaat individu dan organisasi (Anderson-1998, Sarros-1996, Robbins-2002).
Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain untukmengarahkan kemauan,
kemampuan dan usaha dalam mencapai tujuan pemimpin. Kepemimpinan sebagai seni
menunjukkan bahwa kegiatan mempengaruhi orang lain bersifat individual, sehingga
tidaksama cara orang/polanya antara pemimpin yang satu dengan yanglain. Oleh
karena itu pemimpin yang efektif harus mampu menjadikan tujuannya sebagai tujuan
organisasi, atau sebaliknya menjadikan tujuan organisasi menjadi tujuannya dan
1
3. kemampuan pemimpinmemimpin itu harus menghasilkan semua anggota organisasinya
merasakan bahwa tujuan organisasi tersebut sebagai tujuan bersama.Keberhasilan
seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsifungsi kepemimpinan.
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi,
cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara
menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.
B. Mewujudan pemimpin yang sesuai teori behavioral maka watak atau karakter
pemimpin tersebut hendaklah memiliki kemampuan untuk,
Penilaian
Intelegensi
Berpendidikan
Penuh tanggung jawab
Partisipasi sosial yang tinggi
Memiliki status sosial ekonomi
Sikap sosial
Berinisiatif
Bersikap akurat / cermat
Tahu bagaimana menyelesaikan pekerjaan
Percaya diri
Peka terhadap situasi
Kooperatif
Popular
Adaptif
Kemampuan verbal yang baik
Menurut A. Dale Timpe (1991) ada delapan (8) sifat kepemimpinan yang efektif dalam
memotivasi pengajar/instruktur untuk meningkatkan produktivitas kerjanya :
1) Kemampuan untuk memusatkan perhatian
2) Penekanan pada nilai yang sederhana
3) Selalu bergaul dengan orang
4) Menghindari profesionalisme tiruan
5) Mengelola perubahan
6) Memilih orang
7) Hindari mengerjakan semua sendiri
8) Menghadapi kegagalan
2
4. Menurut Kantz (2003) tiga karakteristikpemimpin yang efektif yaitu :
1) Memiliki keterampilan teknis berupa kemampuan menerapkanpengetahuan khusus
berupa keahlian dibidangnya.
2) Memiliki keterampilan manusiawi yang meliputi kemampuan bekerja sama,
memahami dan mampu memotivasi orang lain, baik individual maupun kelompok.
3) Keterampilan konseptual berupa kemampuan mental/intelektualdalam menganalisa
dan mendiagnose situasi yang rumit, khususnya pada saat harus mengambil
keputusan.
Demikian pula menurut Bowers dan Seashore (2003) mengemukakan 3 karakteristik
pemimpin yang efektif, terdiri dari :
1) Dukungan yakni perilaku pemimpin yang menunjukkan kemampuan meningkatkan
harga diri dan perasaan yang dianggap penting oleh orang lain khususnya orang
yang dipimpinnya.
2) Kemudahan interaksi yakni perilaku pemimpin yang merangsanganggota
organisasinya untuk mengembangkan hubungan yang akrab dan saling
memuaskan.
3) Kemudahan kerja yakni perilaku pemimpin dalam membantu anggota
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai sasaran, melalui aktivitas penjadwalan
pekerjaan (scheduling), koordinasi, perencanaan, penyediaan sumber daya seperti
peralatan kerja, materi/bahan kerja dan pengetahuan teknis dalam bekerja.
C. Bagaimana faktor-faktor yang paling menonjol yang berkaitan dalam kepemimpinan
dalam terori Behavioral.
Beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang kepala sekolah SMK yaitu :
Kemampuan sosial dan interpersonal
Kemampuan teknikal
Kemampuan administrative
Kemampuan intelektual
Efektifitas kepemimpinann dan perolehannya
Kekerabatan
Dukungan kelompok
Motivasi tugas
Faktor-faktor tersebut diatas adalah hal yang menonjol dalam hal yang berkaitan
dengan kepemimpinan kepala sekolaj di SMK.Seorang kepala sekolah harus mampu
menyatukan semua perbedaan yang ada disekolah menjadi satu kesatuan sehingga
tujuan sekolah bisa tercapai.Latar belakang individu yang beragam di SMK mendorong
perlunya kemampuan Multi dimensi dari seorang kepala sekolah sehingga segala
permasalahan yang muncul dapat diatasi dan diselesaikan.
3
5. D. Perilaku pemimpin kepala Sekolah SMK menurut teori manajer Behavioral hendaklah
Orientasi pada tugas
Orientasi pada kelompok
Upaya mempengaruhi kelompok
Perilaku yang representative
Orientasi kepala sekolah SMK harus pada penyelesaian tugas atau pekerjaan yang bisa
diselesaikan secara bersama atau kelompok.Kemampuan untuk melatih bawahan agar
bisa hidup berkelompok dan menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama
sehingga dapat berhasil secara maksimal dan selesai tepat waktu.Perilaku seorang
kepala SMK hendaklah dapat menjadi contoh dan mewakili seluruh kepentingan
bersama.
Menurut Arep dan Tanjung (2002), secara garis besar seorang pemimpin idealnya
memiliki tiga kategori umum, yakni:
1) Kemampuan menganalisa dan menarik kesimpulan yang tepat. Ia harus mampu
menganalisa sesuatu masalah, situasi atau serangkaian keadaan tertentu dan
menarik kesimpulan-kesimpulan yang tepat.
2) Kemampuan untuk menyusun suatu organisasi dan dapat menyeleksi, serta
menempatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi jabatan dalam organisasi yang
bersangkutan.
3) Kemampuan untuk membuat sedemikian rupa, agar organisasi yang bersangkutan
berjalan lancar untuk menuju tujuan, cita-cita dan putusan dari tingkat yang lebih
tinggi kepada bawahan-bawahannya, agar tujuan dan putusan-putusan itu dapat
diterima dengan baik.
E. Kewibawaan seorang kepala sekolah SMK .
1) Expert power
Kekuasaan ini bersumber dari kemampuan dan profesionalitas seseorang. Proses
mempengaruhi orang lain terjadi karena keahlian yang dimiliki oleh pemimpinnya.
2) Referen power
Kekuasaan referensi ini merupakan suatu kekuasaan yang bersumber dari referensi
yang dimiliki, yaitu sifat-sifat pribadi yang positif, sehingga semakin baik sifat
yang dimiliki seorang pemimpin, akan semakin banyak disukai orang lain
(bawahan)
3) Legitimate power
Kekuasaan ini bersumber dari posisi formal seseorang, misalnya saja kedudukan
structural dalam organisasi yaitu berupa wewenang formal untuk menggunakan dan
mengendalikan sumber daya organisasi (Robbins, 2006).
4
6. 4) Reward power
Kata kunci dari kekuasaan tipe ini adalah penghargaan (reward). Kekuasaan dalam
tipe ini menekankan adanya pendistribusian dan pengontrolan terhadap sumber
daya untuk diberikan kepada orang lain sebagai bentuk penghargaan atas kinerja
maupun prestasi dan tindakan (Luthans, 2006).
5) Coeksive Power
Sering disebut kekuasaan paksaan yaitu kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang
untuk mempengaruhi orang lain melalui kekuasaan pemaksa, karena mempunyai
kedudukan dan posisi yang kuat. Wujud dari kekuasaan ini adalah perintah yang
jika tidak dilakukan maka akan ada ancaman, sanksi atau bahkan hukuman)
Seorang pemimpin di dalam melaksanakan kepemimpinan haruslah memiliki kriteriakriteria yang diharapkan, dalam arti seorang pemimpin harus memiliki kriteria yang
lebih dari pada bawahannya misalnya jujur, adil, bertanggung jawab, loyal, energik,
dan beberapa kriteria-kriteria lainnya.
Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
1) Perilakunya terpuji
2) Jujur dan dapat dipercaya
3) Memegang komitmen
4) Konsisten dengan ucapan
5) Memiliki moral agama yang cukup.
F. Pemimpin yang professional banyak kendalanya karena sewaktu memimpin kelompok
maka ia akan dipengaruhi oleh berbagai variable. Variable tersebut diantaranya sebagai
berikut :
1. variable Situasi
Karakteristik tugas
Seorang kepala sekolah harus memahami hal yang menjadi tugas pokok dan
fungsi dari amanah yang diberikan sehingga dia mengetahui tantangan yang
akan dihadapinya.
Ruang Lingkup otoritas formal
Memahami hal-hal yang menjadi otoritasnya atau kekuasaannya sehingga
secara resmi mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab dalam
pekerjaannya.
Lingkungan
Mengenali lingkungan kerja dalam hal ini lingkungan sekolah, bukan hanya
lingkungan secara fisik tetapi juga dalam dimensi social dimana sekolah
menjadi pusat segala aktifitas pembelajaran, pembudayaan dan sosial
5
7. Kebutuhan, system nilai dan kepribadian anggota kelompok
Diperlukan sebuah system nilai yang memberikan penghargaan dan
kehormatan kepada setiap individu dan menempatkan serta memberikan
penghargaan kepada bawahan guru dan karyawan sehingga menjadikan pribadi
yang hormat dan santun kepada kepala sekolah.
2. Variabel lain diantaranya
Usaha dan tanggung jawab anggota kelompok
Keterampilan anggota
Peranan organisasi terhadap tugas
kebersamaan / teamwork kelompok
Sumber
Hubungan pemimpin dan anggota kelompok
variabel lain tersebut diatas menekankan pentingnya sebuah kerjasama dan
kebersamaan antar berbagai komponen sehingga akan menjadi satu kesatuan dalam
mencapai tujuan bersama. Semua itu dapat tercapai jika terbina dengan baik
hubungan antara kepala sekolah dan warga sekolah.Kepala sekolah sebelum
memberikan pendelegasian tugas hendaknya memberikan arahan dan petunjuk
sehingga bawahan bekerja sesuai panduan. Kepala Sekolah harus mampu
memisahkan antara masalah pribadi dan pekerjaan sehingga bawahan akan bekerja
secara maksimal
G. Melihat keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah berdasarkan manajerial behavioral
kita dapat melihatnya dari variable akhir. Variabel tersebut adalah.
Penampilan kelompok
Produktivitas kerja
Efektivitas dan efisiensi hasil pencapaian tujuan
Kepuasaan kerja anggota kelompok
Iklim kerja bagi pertumbuhan dan pengembangan profesnalitas anggota kelompok
Varibel akhir tersebut diatas bisa kita ukur dan kita evaluasi mulai dari penampilan
kelompok, produktivitas kerja yang dilakukan seluruh warga sekolah dalam
menyelesaikan berbagai macam pekerjaan.
6
8. 2. Di SMK kepemimpinan ini merupakan SDM yang paling pokok dan penting. Menurut
saudara gaya kepemimpinan itu banyak coba sebutkan satu persatu, buatlah matrik
tersebut mulai dari gaya, pengambilan, teknokrasi, organisasi partisipasi dan paksaan.
Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang
disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola
tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh
bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.Hersey dan Blanchard (1992)
berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari
tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses
kepemimpinan tersebut diwujudkan.
Berikut adalah MATRIK gaya Kepemimpinan Klasik
N
O
GAYA
KEPEMIMPINAN
PENGAMBILAN
TEKNOKRAS
I RESIKO
ORGANISASI
PARTISIPASI
PAKSAAN
1
Gaya
DIRECTING
Tinggi
Moderat
sampai
Moderat
sampai rendah
Moderat
sampai rendah
Moderat sampi
Tinggi
rendah
2
Gaya
COACHING
Tinggi
Tinggi
Moderat
sampai Tinggi
Tinggi
Moderat sampai
rendah
3
Gaya
Bervariasi
Tinggi
Moderat
Tinggi
Rendah
Moderat
Moderat
Moderat sampai
sampai tinggi
sampai rendah
tinggi
SUPPORTING
4
sampai rendah
Gaya
Moderat sampai
DELEGATING
rendah
Rendah
Keberhasilan seorang Kepala Sekolah SMK ada teori yang dapat dicapainya yaitu
teori sifat,teori perilaku dan teori kontingensi.
Dalam bukunya yang berjudul Human Behavior at Work : Human relations and
Organizational Behavior, Davis mengemukakan empat macam kelebihan kelebihan
sifat-sifat yang perlu dimilki oleh pemimpin atau kepala sekolah, yaitu :
a. Intelegensia (intelligence)Memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada
bawahannya
b. Kematangan dan keluasan pandangan social (social maturity and breadth)
Pemimpin harus lebih matang dan lebih luas dalam hal yang berkaitan dengan
kemasyarakatan sehingga mudah mengendalikan keadaan, kerja sama sosial, serta
mempunyai keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri.
c. Mempunyai motivasi dan keinginan berprestasi yang datang dari dalam(inner
motivation and avhievement desires)Pemimpin diharapkan harus selalu mempunyai
dorongan yang besar untuk dapat menyelesaikan sesuatu.
7
9. d. Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antar manusia (human relations
attitudes)Pemimpin harus selalu lebih mengetahui terhadap bawahannya, sebab
dalam kehidupan organisasi diperlukan adanya kerja sama atau saling
ketergantungan antara anggota-anggota kelompok.Pemimpin perlu berorientasi
pada bawahan.
Menurut teori sifat seorang kepala sekolah senantiasa harus berorientasi pada bawahan
sehingga segala permasalahan bisa diselesaikan dan hal ini membantu bagi pencapaian
tujuan sekolah.
Teori perilaku telah menjelaskan berbagai gaya kepemimpinan yang dinyatakan dalam
perilaku yang Nampak pada pemimpin. Teori perilaku sama sekali tidak
mempertimbangkan faktor situasi, padahala secara empiric dua orang pemimpin samasama efektif dengan dua gaya yang berlawanan.
Teori Kepemimpinan Kontingensi dalam prakteknya, pandangan ini berasumsi bahwa
tidak ada seorang pimpinan yang sangat konsisten menggunakan satu
gayakepemimpinan tertentu terlepas dari situasi yang dihadapinya. Artinya, efektivitas
kepemimpinan seseorang sangat tergantung kemampuannya “membaca” situasi yang
dihadapinya dan menyesuaikan gayanya dengan situasi tersebutsedemikian rupa,
sehingga ia efektif menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan (Siagian, 2003).
Keberhasilan seorang pemimpin adalah apabila ia dapat menyesuaikan gaya
kepemimpinannya dengan situasi yang dihadapi. Kepemimpinan yang situasional
sekaligus memperhitungkan faktor kondisi, waktu dan ruang yang turut berperan dalam
penentuan pilihan gaya kepemimpinan yang tepat. Jadi efektivitas kepemimpinan
seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan mengenali secara tepat sifat kondisi
yang dihadapinya, baik kondisi yang terdapat dalam organisasi maupun kondisi yang
terdapat di luar organisasi tetapi mempunyai dampak bagi jalannya roda organisasi
(Siagian, 2003).
Dengan kata lain, teori kepemimpinan situasional menganggap tidak ada satu pun
perilaku/gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi perilaku manusia/anggota
organisasiuntuk bertindak, berbuat atau bekerja pada semua situasi. Pemimpin yang
efektif memilki perilaku/gaya kepemimpinan yang fleksibel dan mampu mendiagnosa
situasi yang dihadapinya dan menggunakan perilaku/gaya kepemimpinan sesuai
dengan situasi yang dihadapinya (Nawawi, 2003).
Berdasarkan teori diatas seorang Kepala sekolah hendaknya bisa mempraktekan nilainilai yang ada pada teori, mulai dari teori sifat, teori perilaku dan teori
kontingensi.Kepala Sekolah SMK harus dapat menyesuaikan berbagai keadaan dan
situasi yang dihadapi.Perubahan kondisi lingkungan di SMK senantiasa berubah setiap
saat sehingga menuntut kecakapan kepala SMK untuk bisa beradaptasi dan
8