2. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Wahjosumidjo (1999: 79) bahwa seorang pemimpin memiliki
kecerdasan, pertanggung jawaban, sehat dan memiliki sifat sifat antara lain
Dewasa, keleluasaan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan prestasi serta
sikap hubungan kerja kemanusiaan.
Menurut Stoner, (1996 : 161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari
anggota kelompok.
Jadi, dapat disimpulkan kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai
seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain, kelompok dan bawahan,
kemampuan untuk mengarahkan tingkah laku orang lain, mempunyai kemampuan
ataupun keahlian khusus didalam bidang yang diharapkan oleh kelompoknya
guna mencapai tujuan dan sasaran.
3. Pengertian Perilaku Kepemimpinan
Dalam kamus bahasa Indonesia Perilaku adalah tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan atau
lingkungan.
Menurut Abdul Azis Wahab bahwa Perilaku adalah gaya kepemimpinan dalam
mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan, yang menurut teori ini sangat besar
pengaruhnya dan bersifat sangat menentukan dalam mengefektifkan organisasi untuk mencapai
tujuannya.
Pendekatan teori perilaku melalui gaya kepemimpinan dalam realisasi fungsi-fungsi
kepemimpinan, merupakan strategi kepemimpinan yang memiliki dua orientasi yang terdiri dari
orientasi pada tugas dan orientasi pada bawahan.
Perilaku kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang fokusnya tidak pada sifat- sifat atau
karakteristik pemimpinan tetapi pada tindakan interaksi terhadap orang-orang yang ada disekitar
kerjanya dan pada sekelompok orang bawahan.
4. Seorang pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak, dan kebiasaan sendiri
yang khas sehingga dengan tingkah laku dan gayanya sendiri membedakan dirinya dengan
orang lain. Tipe kepemimpinannya tersebut pasti akan mewarnai perilaku kepemimpinan.
Seperti penjelasan pada table dibawah ini.
5. Konsep Perilaku Kepemimpinan
Menurut Mulyasa yang dikutip oleh Nur Efendi, perilaku kepemimpinan ada tiga
dimensi, yang didasarkan pada hubungan antara tiga faktor, yaitu:
1. Perilaku tugas (Task behavior)
Perilaku tugas merupakan pemberian petunjuk oleh pemimpin terhadap anak buah meliputi
penjelasan tertentu, apa yang harus dikerjakan, bilamana, dan bagaimana mengerjakannya,
serta mengawasi mereka secara ketat.
2. Perilaku hubungan (relationship behavior)
Perilaku hubungan merupakan ajakan yang disampaikan oleh pemimpin melalui komunikasi
dua arah yang meliputi mendengar dan melibatkan anak buah dalam pemecahan masalah.
3. Kematangan (maturity)
Kematangan adalah kemampuan dan kemauan anak buah dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya
6. Perilaku kepemimpinan ditentukan oleh 12 faktor yang sangat membantu untuk menganalisis
dan memperbaiki perilaku kepemimpinan visioner (usaha sadar).
Adapun ke 12 faktor tersebut yaitu:
1. Perwakilan (representation), pemimpin berbicara dan bertindak sebagai wakil kelompok.
2. Tuntutan perdamaian (reconciliation), pemimpin mendamaikan tuntutan konflik dan mengurangi
ketidakteraturan dari sistem yang ada.
3. Toleran terhadap ketidakpastian (tolerance of uncertainty), pemimpin mampu memberikan toleransi
terhadap ketidak pastian dan penundaan tanpa kekhawatiran atau gangguan.
4. Keyakinan (persuasiveness), pemimpin mampu menggunakan persuasi dan organisasi secara
efektif serta memperlihatkan keyakinan yang kuat.
5. Struktur inisiasi (inisiation of structure), pemimpin dengan jelas mendefinisikan peranan
kepemimpinan dan memberikan kesempatan bawahan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
6. Toleransi kebebasan (tolerance of freedom), pemimpin membiarkan bawahan berkesempatan untuk
berinisiatif, terlibat dalam keputusan dan berbuat.
7. 7. Asumsi peranan (role Assumption), pemimpin secara aktif menggunakan peranan
kepemimpinannya daripada menyerahkan kepemimpinan kepada orang lain.
8. Konsiderasi (consideration), pemimpin memperlihatikan ketengan, kerjasama, dan
kontribusi (bantuan) bawahan.
9. Penekanan pada hal-hal yang produktif (productive emphasis), pemimpin mementingkan
atau menekankan kepada hal-hal yang bersifat produktif.
10.Ketepatan yang bersifat produktif (predictive accuracy), pemimpin memperlihatkan
wawasan kedepan dan kecakapan untuk memperkirakan hasil yang akan datang secara
akurat.
11.Integrase (integration), pemimpin memelihara secara akrab jaringan organisasi dan
mengatasi konflik antar anggota.
12.Orientasi kepada atasan (superior orientation), pemimpin memelihara hubungan ramah-
tamah dengan atasan yang mempunyai pengaruh terhadap pemimpin, dan berjuang untuk
memperoleh kedudukan yang lebih tinggi.
8. Dimensi/Karakteristik Perilaku Kepemimpinan
1. Pemimpin Struktural
Cepat mengambil tindakan dalam keputusan yang mendesak, melaksanakan pendelegasian yang
jelas dan menentukan kepada para angota staff, serta menekankan kepada hasil dan tujuan
organisasi.
2. Kepemimpinan Fasilitatif
Mengusahakan dan menyediakan sumber-sumber yang diperlukan, serta menetapkan dan
memperkuat kembali kebijkan organisasi dan memberikan saran atas masalah kerja yang terkait.
3. Kepemimpinan Suportif
Memberikan dorongan dan penghargaan atau usaha orang lain serta mengajukan keramahan dan
kemampuan untuk melakukan pendekatan pada orang lain.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Bekerja secara aktif dengan persorangan atau kelompok dan melibatkan orang lain secara tepat
dalam pengambilan keputusan.
9. Perilaku kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh sifat dan perilaku seseorang di dalam membentuk inovasi lembaga,
yaitu pemimpin berbasis pekerjaan dan pemimpin berbasis hubungan.
Pemimpin yang berorentasi pada pekerjaan
1. Kemampuan beradaptasi dengan situasi
2. Punya arah yang jelas
3. Berkinerja tinggi di atas standar
4. Pengambil resiko
5. Kinerja yang stabil
6. Bertanya secara kritis
7. Berorentasi kepada konsumen.
Pemimpin berorentasi pada hubungan
1. Kemampuan mobilisasi
2. Membangun orchestra
3. Berinspirasi tinggi
4. Memuaskan kebutuhan orang
5. Membuat kerja berarti bagi orang lain
6. Melibatkan diri secara emosional
7. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan promosi
8. Bertindak secara pembantu.
10. Komponen dalam Perilaku Kepemimpinan
Perilaku kepemimpinan yang berperilaku pada tugas
Menjelaskan sikap pada bawahan, mencoba ide-ide baru pada bawahan, menetapkan
peraturan, mengkritik pekerjaan bawahan, mengambil keputusan tampa kompromi,
memberikan tugas pada bawahan, merencanakan pekerjaan, menerapkan standar tertentu pada
bawahan, menetapkan ketentuan waktu mengunakan prosedur kerja yang seragam
menjelaskan perananya mengikuti peraturan yang telah dibakukan, memberitahukan pada
bawahan, dan mengawasi bawahan.
Perilaku yang berorentasi pada hubungan kemanusiaan
Menyenangkan bawahan, mudah dipahami, menunjukan persahabatan, mendengarkan
pendapat bawahan, bersikap terbuka, mengupayakan kesejahteraan bawahan, menjelaskan
latar belakang tindakannya, senang bermusyawarah, menerima ide-ide bawahan,
menentramkan bawahan, dan mewujudkan saran bawahan.