2. PENGERTIAN
• Kepemimpinan adalah suatu seni atau proses
mempengaruhi sekelompok orang, shg
mereka mau bekerja dgn sungguh2 untuk
meraih tujuan kelompok (H. Koonts and Cyril
O’Donnel)
• Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi orang2 agar supaya bekerja
dgn ikhlas untuk mencapai tujuan bersama
(Terry)
3. Lanjutan. . .
• Menurut Hemhill dan Coons,
kepemimpinan adalah perilaku dari seorang
individu yang memimpin aktivitas-aktivitas
suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin
dicapai bersama (shared goals)
• Menurut Katz dan Kahn menyatakan
kepemimpinan bahwa adalah peningkatan
pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada
di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-
pengarahan rutin organisasi
4. Lanjutan. . .
• Kepemimpinan adalah suatu proses
memberikan arti (pengarahan yg berarti) thd
usaha kolektif dan yg mengakibatkan
kesediaan untuk melakukan usaha yg
diinginkan untuk mencapai sasaran (Yukl)
• Kepemimpinan adalah merupakan tindakan
seseorg pemimpin thd anggota kelompoknya
dalam upaya mencapai tujuan bersama yg
telah ditentukan
5. Natural Leader dan
Management Leader
• Natural leader adalah seseorang dg
kemampuannya dpt menciptakan keadaan shg
orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan.
• Management leader adalah seseorang dg
kedudukannya sbg pemimpin melaksanakan
tugasnya berdasarkan prinsip manajemen (4P →
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian) shg dpt menciptakan keadaan
orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan.
6. PERAN PEMIMPIN
• Morgan ( 1996 : 156 ) mengemukakan 3 macam peran
pemimpin yang disebut dengan 3A, yakni :
– Alighting → Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan
individunya.
– Aligning → Menggabungkan tujuan individu dengan tujuan
organisasi sehingga setiap orang menuju ke arah yang sama.
– Allowing → Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk
menantang dan mengubah cara kerja mereka.
7. Lanjutan
• Sebagai Penghubung Interpersonal
Yaitu merupakan simbol kepada suatu kelompok dalam melakukan tugas secara
hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab memotivasi, mengatur tenaga
dan mengadakan pengembangan, serta merupakan penghubung jaringan kerja
diluar kelompok.
• Sebagai penginformasi
Yaitu memonitor informasi yang ada dilingkungan organisasi, menyebarluaskan
informasi dari luar kepada bawahan dan mewakili kelompok sebagai pembicara.
• Sebagai pengambil keputusan
Dalam hal menangani konflik, mendesign peningkatan organisasi, sumber
penyediaan sarana/ prasarana, dan negosiator.
• Inovator /pembaharuan
Bahwa seorang pemimpin selalu dapat membawa pembaharuan dalam
menghidupkan situasi dan kondisi dilingkungan kerja staf.
8. Syarat-Syarat Kepemimpinan
• Kekuasaan
ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang
kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan
untuk berbuat sesuatu
• Kewibawaan
ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu
mengatur orang lain serta patuh pada pemimpin dan bersedia
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
• Kemampuan
Yaitu : segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau
ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihidan
kemampuan anggota biasa.
9. Pola Dasar Kepemimpinan
• Ada dua pola dasar dalam kepemimpinan :
– Kepemimpinan formal, yang dapat diartikan
kepemimpinan yang bersifat resmi dalam organisasi,
diatur sesuai pangkat, jabatan, hierarki, dan struktur
dalam organisasi.
– Kepemimpinan informal, yang dapat diartikan
kepemimpinan yang tidak didasarkan atas hierarki,
akan tetapi lebih didasarkan pada pengakuan nyata
dari orang-orang disekitarnya karena kemampuan
memikat, kemampuan ilmu, kemampuan membina
hubungan kerja, dll.
10. Teori Kepemimpinan
1. T. Genetis
Orang yang mjd pemimpin adalah orang yang dilahirkan dengan
bakat- bakat kepemimpinan. “leader are born and not made”.
2. T. Sosial
Orang bisa mjd pemimpin jika diberi pendidikan dan pengalaman
yang cukup. “leader are made not born”. Dia dapat menjadi
pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan
waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin.
3. T. Ekologis
Gabungan adanya T. Genetis dan Sosial; seseorang akan menjadi
pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut mesti selalu dibina
agar berkembang. Kemungkinan untuk bisa mengembangkan bakat
tersebut itu tergantung dari lingkungannya.
11. Lanjutan. . .
4. Teori situasi, dalam teori kepemimpinan situasi ini
menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi
pemimpin ketika berada dalam situasi tertentu
karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang
dibutuhkan dalam situasi tersebut. Akan tetapi pada
situasi yang lainnya, kelebihannya tersebut tidak
dibutuhkan, akhirnya ia tidak akan menjadi
pemimpin lagi, bahkan bisa jadi menjadi pengikut
saja.
12. Pendekatan Kepemimpinan
• Secara umum, kita mengenal tiga pendekatan
kepemimpinan untuk memimpin suatu
unit organisasi yaitu : Pendekatan berdasarkan
sifat ( Traits Theory), Pendekatan berdasarkan
perilaku (Behaviour Theory), dan berdasarkan
situasi (Contigency Theory).
13. Lanjutan. . .
• Berdasarkan sifat ( Traits Theory)
– bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri
yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin
yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi
pemimpin.
– yang perlu dimiliki diantaranya pengetahuan umum yang luas,
daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme,
fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan,dsb
14. Lanjutan. . .
– Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
• Kecerdasan
pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan
rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang
lebih tinggi pula.
• Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan
internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai
emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah
panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian
• Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang
tinggi serta dorongan untuk berprestasi yg tercermin pada kinerja yang
optimal, efektif dan efisien.
• Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan
15. Lanjutan. . .
– Berdasarkan perilaku (Behaviour Theory)
Pendekatan pemimpin berdasarkan perilaku seperti :
a. Pendekatan bertolak pada anggapan bahwa perilaku
pemimpin yang membuat seseorang menjadi pemimpin
yang efektif.
b. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang
manggunakan cara-cara yang dapat mewujudkan
sasarannya. Misalnya : mendelegasikan tugas,
komunikasi yang efektif, memotivasi bawahan dan
melaksanakan control.
16. Lanjutan. . .
– Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang
mendasarkan pada pendekatan ini memiliki kecendrungan
kearah 2 hal :
a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang
pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan,
memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan
bawahan.
b. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang
dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
– Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik
adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian
yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi
pula.
17. Lanjutan. . .
• Berdasarkan situasi (Contigency Theory)
Pendekatan yang membahas hubungan antara pemimpin
dengan situasi. Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori
situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan
perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi
kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Ada tiga
situasional yang dapat membantu pemimpin yang efektif :
a. Hubungan atasan dengan bawahan
b. Struktur tugas yang harus dikerjakan
c. Posisi kewenangan seseorang
18. SIFAT KEPEMIMPINAN
• Menurut Terry
– Kekuatan → pny kekuatan jasmani & rohani
– Keseimbangan emosi
– Pengetahuan ttg hub. kemanusiaan →
– Kecakapan berkomunikasi → pandai menyampaikan
informasi dan maksud-maksudnya kpd pihak lain
– Kecakapan mengajar → mengajarkan sesuatu dhn
memberi petunjuk maupun keteladanan bagi bawahan
– Kemampuan teknis → menguasai kecakapan2
memimpin dalam merencana, mengorganisir,
melimpahkan tugas, memberi nasehat, membuat
keputusan, mengawasi, dan kerjasam
19. Lanjutan. . .
• Menurut Wexley dan Yukl
– Memiliki kecerdasan yg cukup
– Memiliki kemampuan berbicara
– Memiliki kepercayaan diri
– Memiliki inisiatif
– Memiliki motivasi berprestasi
– Memiliki ambisi
20. Wewenang Kepemimpinan
• Merupakan hak untuk bertindak atau
mempengaruhi tingkah laku orang lain yang
dipimpinnya.
1. Top Down Authority
2. Bottom Up Authority
21. top down authority
To Management
Lower Level
Manager
Pekerja
Pekerja Pekerja
Pekerja Pekerja
24. • Menurut Silalahi, gaya kepemimpinan adalah
pola perilaku spesifik yg ditampilkan oleh
pemimpin dalam upaya mempengaruhi orang
lain guna mencapai tujuan organisasi atau
kelompoknya
PENGERTIAN
25. • Banyak memberikan pengarahan, sedikit memberikan
dukungan
• Pemimpin menentukan semua kebijakan
• Inisiatif pengambilan keputusan dilakukan pemimpin
• Wewenang & tanggung jawab terpusat pada pemimpin
• Komunikasi berlangsung satu arah (top down)
• Menggunakan imbalan (reward) dan hukuman
(punishment)
• Perhatian yg tinggi pd tugas, rendah pd manusia
• Menuntut prestasi & hasil
• Kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan
Gaya Kepemimpinan Otokratik
26. • Banyak memberikan pengarahan & dukungan
• Pengambilan keputusan dilakukan dengan
mempertimbangkan usul & saran staf
• Memperlihatkan adanya pelimpahan wewenang kpd staf
• Tanggung jawab dilakukan bersama-sama pemimpin &
staf
• Meminta masukan & saran dr staf ttg keputusan yg akan
diambil
• Memperhatikan kesejahteraan pegawai
• Menunjukkan keramahan & kemampuan untuk
melakukan pendekatan
Gaya Kepemimpinan Suportif
27. • Sedikit memberikan pengarahan & dukungan
• Pengambilan keputusan dilimpahkan sepenuhnya
kpd staf
• Tanggung jawab pelaksanaan tugas berada pd
pegawai
• Tdk melakukan pengawasan
• Tdk ada komunikasi (hny ada bila diperlukan)
• Rendah perhatian pd tugas & pegawai
• Tdk memperhatikan lingkungan kerja &
kesejahteraan pegawai
Gaya Kepemimpinan Delegatif
28. • Banyak memberikan dukungan, sedikit memberikan
pengarahan
• Pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama
pegawai
• Aktif mencari masukan & saran dlm menentukan
keputusan/ kebijakan
• Peranan pemimpin adalah memfasilitasi, mempermudah
• Komunikasi berlangsung dua arah
• Tinggi perhatian pd tugas & pegawai
• Memperhatikan kesejahteraan karyawan
Gaya Kepemimpinan Partisipatif
29. Konsistensi Dlm Gaya Kepemimpinan
Adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi
thd efektifitas organisasi sesuai dengan kondisi
yang dihadapi pimpinan tsb.
Hal- Hal yang harus Diperhatikan :
1. Tingkat kesiapan bawahan, dipengaruhi oleh
:
Kemampuan (pengetahuan & ketrampilan)
Kemauan (kehendak, keinginan, motivasi)
30. Lanjutan. . .
2. Pemilihan gaya kepemimpinan sesuai dengan
tingkat kesiapan bawahan
Memerintah (telling): dg penugasan/ perintah
dan memberi hub. Kemanusiaan
Menjual (selling): kombinasi penugasan tinggi
dan persahabatan
Partisipasi (participating) : prioritas tinggi thd
hub.kemanusiaan dg teknik komunikasi dua
arah yg persuatif, penugasan&pengarahan
rendah.
Pendelegasian tugas (delegating) :
pendelegasian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang yg besar thd bawahan.
31. Tinggi K3 = Partisipasi K2 = Menjual tinggi
HUBUNGAN TINGKAH LAKU
PIMPINAN
K4 = Pendelegasian K1 = Memerintah
Tugas
Rendah PENUGASAN Tinggi (+)
32. Pengarahan oleh Pengarahan oleh
bawahan atasan
K4 K3 K2 K1
Mampu
Dan
Mau
Mampu
Tetapi
Tidak mau
Tidak
mampu
Tetapi
Mau
Tidak
mampu
Dan
Tidak mau