Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan aktivitas fisik dan kebugaran jasmani masyarakat melalui program kesehatan olahraga dengan mengoptimalkan sistem informasi terkait kesehatan olahraga (SITKO) dan sistem informasi pelayanan kebugaran (SIPGAR). Program ini bertujuan menurunkan angka inaktivitas fisik dan meningkatkan kebugaran jasmani melalui pembinaan aktivitas fisik pada berbagai kelompok usia.
1. KOORDINASI PENYEGARAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERKAIT
KESEHATAN OLAHRAGA(SITKO DAN SIPGAR)
MARET 2023
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
2. LATAR BELAKANG
Permasalahan terkait inaktivitas fisik dan kesehatan olahraga di Indonesia
Anak Usia
Sekolah
6dari 10 anak usia 10-14 th dan 5 dari 10 anak usia 15- 9
tahun Kurang Aktivitas Fisik1
7 dari 10 anak usia sekolah Tidak Bugar2
2 dari 10 anak memiliki BB lebih dan Obesitas1
Usia
Produktif
2 dari 10 usia produktif Kurang Aktivitas Fisik1
5 dari 10 usia produktif Tidak Bugar2
3 dari 10 usia produktif memiliki BBlebih dan Obesitas1
10,9%Stroke; 8,36%hipertensi; 2
%Diabetes Melitus; 1,3%
Jantung 1
Lanjut Usia
Lainnya
3 dari 10 usia 60-64 th dan 5 dari 10 anak usia >65 tahun
Kurang Aktivitas Fisik 1
4 dari 10 lanjut usia Tidak Bugar2
1 dari 10 lanjut usia Obesitas1
63,5%hipertensi; 5,7%Diabetes Melitus; 4,5 %
Jantung;
4,4%Stroke 1
Peserta meninggal pada kegiatan olahraga (event
marathon, badminton,tenis)
Atlet/Penonton meninggal saat event olahraga
Cedera di Pusat Kebugaran
Prevalensi kurang
aktivitas fisik tinggi
pada ksemua
kelompokusia
Tingkat Kebugaran
Jasmani kurang masih
tinggi
Kurangnya edukasi
masyarakat ttg
olahraga BBTT
Prevalensi
Obesitas tinggi
Prevalensi PTM
tinggi
Tumbuh
kembang anak
kurang optimal
Masalah
Kesehatan
akibat olahraga
3. KURANG AKTIF
& SEDENTARY SEHAT BUGAR PRODUKTIF
PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
Tujuan : meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat melalui aktivitas fisik,
latihan fisik dan olahraga yg sesuai dg kaidah kesehatan (UU no 36 th 2009 ps 80-81).
AKTIVITAS FISIK LATIHAN FISIK HIDUP AKTIF DAN PHBS
Meningkatkan,
Membiasakan,
Membudayakan
Baik, Benar, T
erukur, T
eratur
T
etapAktif
Pembinaan Kebugaran Jasmani
BudayaAktif dalam kehidupan sehari-hari
Latihan Fisik dan Olahraga BBTT
Pembinaan Kebugaran Jasmani
Benar
Pemanasan
Latihan inti
Pendinginan
Terukur
Minimal 30 menit
sehari dan ukur
denyut nadi latihan
Baik
Bertahap,
berkesinambungan,
sesuai kondisi fisik &
medis
B B T T
Teratur
Dilakukan 3 – 5
kali/minggu
Ibu Hamil
Sehat
Anak
sekolah
berprestasi
Pekerja
Produktif
Haji Sehat
Lansia Smart
Ibu Hamil Anak-anak Usia Produktif Lanjut Usia
Calon Jemaah Haji
4. 4
Global Action Plan on Physical
Activity (GAPPA)
Menurunkan angka inaktivitas
fisik pada dewasa dan remaja:
10% (th 2025) dan 15% (th
2030)*
Strategi:
1. Masyarakat Aktif
2. Individu Aktif
3. LingkunganAktif
4. SistemAktif
GLOBAL
UU no 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
UU no 11 tahun 2022
tentang Keolahragaan
Perpres no 86 tahun 2021
tentang Desain Besar
Olahraga Nasional
Inpres no 1 tahun 2017
tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
RAN Aktivitas Fisik
Inpres no 1/2019 tentang
Percepatan Pembangunan
Persepakbolaan Nasional
NASIONAL
Indikator DBON :
1. Partisipasi aktif masyarakat
berolahraga
2. Tingkat kebugaran jasmani
minimal baik
3. Dukungan pelayanan kesehatan
event Olahraga
4. Dukungan Lab anti Doping
Inpres I /2017:
1. Melaksanakan Kampanye
GERMAS dan KTR
2. Meningkatkan pendidikan
mengenai Gizi Seimbang,ASI
eksklusif danAktivitas Fisik
3. Pelaksanaan Deteksi Dini
Menurunkan angka inaktivitas fisik
dewasa dan remaja menjadi*:
1. 31,8% pada tahun 2025
2. 30,0% pada tahun 2030
3. 28.5% pada tahun 2035
INDIKATOR
KEBIJAKAN TERKAIT KESEHATAN OLAHRAGA
5. KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
Olahraga Masyarakat
Olahraga Prestasi
Olahraga pada kondisi khusus
Kegiatan olahraga masyarakat (semua
kelompok usia)
1. Olahraga untuk peningkatan
kebugaran, pencegahan dan
penurunan prevalensi Obesitas(skrining
kebugaran dan tatalaksana aktivitas
fisikkelompok masyarakat:anak
sekolah, pekerja, calon jemaah haji
dan kelompok masyarakat)
2.
(Disabilitas, PTM)
Kegiatan mendukung olahraga prestasi
(sasaran olahragawan)
3. Dukungan kesehatan event olahraga
4. Pelayanan Kesehatan Olahraga
Prestasi
• Prevalensi Obesitas ↓
• Kurang Aktivitas
Fisik↓ (kebugaran
jasmani baik)
• Dukungan kesehatan
event olahraga dan
Olahraga Prestasi
6. KEBIJAKAN
dan
STRATEGI
Penyelenggaraan
program yang sesuai
standar pelayanan dan
SPO
Membangun kelompok usia
produktif Sehat Bugar Produktif
dan Lansia yang SMART
dengan menitikberatkan Upaya
Promotif Dan Preventif
Penguatan kemitraan
dan pemberdayaan
masyarakat
Penyelenggaraan
program secara
bertahap, terpadu,
dan berkesinambungan
Peningkatan
kapasitas tenaga
kesehatan dan AoC
Kemitraan dan
pemberdayaan
Masyarakat
Penguatan
manajemen dan
layanan kesehatan
Advokasi dan
sosialisasi
Pemanfaatan
teknologi
informasi
7. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1 Persentase puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan reproduksi bagi
calon pengantin
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan :
1. Konseling/Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kesehatan
reproduksi calon pengantin; dan
2. Skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal
pemeriksaan status gizi meliputi : (penentuan
IMT/pemeriksaan Lingkar Lengan Atas/LiLa) dan tanda
anemia (pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan
atau bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)
Jumlah puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi
calon pengantin dibagi total sasaran
puskesmas dikali 100
2 Persentase Puskesmas yang
meningkatkan aktifitas fisik
Puskesmas yang mampu membina kebugaran jasmani minimal
sasaran anak usia sekolah (sekolah madrasah/pesantren) dan
usia produktif (OPD/calon jamaah haji/kelompok olahraga)
Jumlah puskesmas yang meningkatkan
aktifitas fisik dibagi total puskesmas dikali
100
3 Persentase lansia yang
mendapatkan pelayanan
Kesehatan
Lansia yg berumur 60 tahun ke atas yang dibina/yang
mendapat pelayanan kesehatan/ diskrining kesehatannya
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Pelayanan Kesehatan/skrining kesehatan yang dilakukan seperti
pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pengukuran LILA, dsb.
Jumlah warga negara 60 thn atau lebih
yang mendapat skrining kesehatan sesuai
standar min. 1x dalam kurun waktu 1
tahun dibagi jumlah semua warga negara
usia 60 tahun atau lebih x 100%
INDIKATOR RENSTRA 2022-2024
8. INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
Outcome
(IKP)
a.Persentase
kabupaten/
kota yang
melaksanaka
n intervensi
kesehatan
keluarga
b.Persentase
Kabupaten/
Kota yang
menerapkan
kebijakan
Germas
OUTPUT (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Persentase puskesmas
yang melaksanakan
pelayanan Kesehatan
reproduksi bagi calon
pengantin
70 80 90
Persentase lansia yang
mendapatkan
pelayanan Kesehatan
70 80 90
Persentase puskesmas
yang meningkatkan
aktivitas fisik
50 70 90
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Definisi Operasional:
Puskesmas mampu membina kebugaran jasmani
minimal sasaran anak usia sekolah (sekolah,
madrasah, pesantren) dan usia produktif (OPD/instansi
pemerintah, Calon Jemaah Haji, Kelompok Olahraga)
Kegiatan:
a. Kegiatan olahraga internal Puskesmas
(Peregangan, Senam bersama, Pengukuran
Kebugaran)
b. Skrining Kebugaran Jasmani dan tatalaksana
aktivitas fisik pada sasaran
• Anak Sekolah
• Pekerja
• Calon Jemaah Haji (Lansia)
• Kelompok masyarakat
c. Pembinaan Kelompok Olahraga: internal dan
eksternal Puskesmas
d. Pelayanan Kesehatan Olahraga:
• Cedera olahraga
• Edukasi latihan fisik BBTT
9. PUSKESMAS MENINGKATKAN AKTIVITAS FISIK (BARU)
JENIS PENILAIAN KRITERIA Lv 1 Lv2 Lv3
Tahunan Perencanaan ✔ ✔ ✔
Bulanan Kegiatan Peningkatan aktivitas fisik di Puskesmas
(minimal 2 dari 3):
- Peregangan
- Senam Bersama
- Pemeriksaan Kebugaran
✔ ✔ ✔
Pembinaan Kebugaran Jasmani (minimal 2 dari 4):
- Anak sekolah (sekolah/madrasah/pesantren)
- Pekerja (ASN/Perusahaan/Pos UKK)
- Jemaah Haji
- Lansia
✔ ✔ ✔
Pembinaan Kelompok Olahraga (minimal 1 jenis dari 3):
- Ibu Hamil
- Lansia
- Kelompok Olahraga
✔ ✔
Pelayanan kesehatan olahraga (minimal 1 dari 2):
- Cedera Olahraga
- Edukasi Latihan Fisik BBTT
✔
10. GRADING KABUPATEN/KOTA MELAKSANAKAN
KESEHATAN OLAHRAGA (BARU)
Kriteria Level 1 Level 2 Level 3
% Puskesmas di Kabupaten/Kota melaksanakan
Kesehatan olahraga/meningkatkan aktivitas fisik
(persentase mengikuti target renstra
✔ ✔ ✔
Pembinaan Kebugaran Jasmani OPD tingkat
Kabupaten/Kota
✔ ✔
Memberikan Dukungan Kesehatan pada Event
Olahraga
✔
12. PRINSIP PEMBINAN KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara efektif dan
efisien, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kondisi ini diperoleh melalui proses aktivitas fisik, latihan
fisik dan olahraga yang dilakukan secara teratur dan terukur.
Pemeriksaan
Kebugaran Jasmani I
Tatalaksana
Aktivitas Fisik
(3-6 bulan)
Pemeriksaan
Kebugaran Jasmani I
I
Tatalaksana aktivitas fisik di sekolah, tempat
kerja, pembinaan haji, kelompok masyarakat
Indikator sistem kardiorespirasi yg
menunjukkan bahwa aktivitas
fisik dilakukan secara terukur dan
teratur
• Data Kesehatan
• IMT
• Kebugaran
Latihan Fisik sesuai kondisi
kesehatan dan kapasitas
kardiorespirasi
DATA AWAL DATA I
I
• Data Kesehatan I
I
• IMT
• Kebugaran I
I