1. Media pembelajaran asinkron Edmodo dan Google Classroom memiliki fitur-fitur yang memungkinkan penyampaian materi, penugasan, penilaian, dan komunikasi antara pendidik dan peserta didik secara online.
2. Edmodo memiliki fitur link, polling dan parent yang tidak dimiliki Google Classroom, sedangkan Google Classroom memiliki fitur penilaian desimal dan manajemen kelas yang lebih baik.
3. Kedua platform ini memudahkan proses belajar mengajar secara online dengan
2. ▪ Pembelajaran asinkron merupakan proses belajar yang difasilitasi dan
didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Pembelajaran asinkron dapat mengakomodasi sistem pembelajaran
yang mengatur peran pendidik, peserta didik dengan pemanfaatan
sumber belajar, pengelolaan pembelajaran, sistem evaluasi dan
monitoring pembelajaran. Suatu sistem pengelolaan pembelajaran
online terintegrasi yaitu pembelajaran asinkron, dengan edmodo akan
lebih mudah memonitor interkasi peserta didik. Edmodo dirancang
untuk membuat peserta didik bersemangat belajar dilingkungan yang
lebih akrab. Google classroom adalah sebuah program aplikasi yang
dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web.
2
ABSTRAKS
3. ▪ Teknologi saat ini memberikan peluang untuk menciptakan
pembelajaran online yang menarik dan inovatif. Kemajuan
teknologi selama dua dekade terakhir adalah pengabungan
atau pencampuran alat teknologi seperti ledakan multimedia
terlihat dalam pengabungan animasi, audio, video dan teks.
Teknologi dalam proses komunikasi pembelajaran berperan
dalam “membawa” materi pembelajaran dengan tujuan
untuk pengulangan, repetisi, umpan balik, inovatif,
konstruktif, kognitif, dan komunikatif. Melalui teknologi
materi pembelajaran dapat disampaikan kepada peserta
didik yang jumlahnya besar dengan lebih efektif dan efisien.
Konsep pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi saat ini
sudah banyak digunakan khususnya pembelajaran asinkron
3
PENDAHULUAN
4. • Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan adalah
media pembelajaran asinkron. Pembelajaran jarak jauh menjadi
sangat penting terutama dilakukan sebagai pemenuhan hak peserta
didik selama pandemi covid-19 saat ini agar tetap mendapatkan
layanan pendidikan selama darurat penyebaran corona virus
desease. Hal tersebut dibuktikan dengan surat edaran yang
dikeluarkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan republik
Indonesia yaitu SE Nomor 15 tahun 2020, instruksi gubernur DKI
Jakarta nomer 16 tahun 2020 serta surat edaran yang dikeluarkan
oleh dinas pendidikan DKI Jakarta yaitu SE nomer 27 tahun 2020
tentang pembelajaran di rumah (home learning).
4
5. A. Pembelajaran
▪ Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari pelaksanaan
kurikulum. Baik buruknya mutu pendidikan atau mutu
lulusan dipengaruhi oleh mutu kegiatan belajar mengajar.
Jika mutu lulusannya baik, dapt diprediksi bahwa mutu
kegiatan belajar mengajarnya juga baik. Sebaliknya, jika
mutu kegiatan belajar mengajarnya tidak baik, maka mutu
lulusannya juga tidak akan baik (Depdikbud, 2004).
5
6. B.Media pembelajaran asinkron
▪ Simonson, Smaldino, dan Zvacek ( 2015 )
mendefinisikan pendidikan jarak jauh sebagai "...
pendidikan formal berbasis lembaga di mana
kelompok belajar dipisahkan secara geografis, dan
di mana sistem telekomunikasi interaktif digunakan
untuk menghubungkan peserta didik, sumber daya,
dan instruktur ...". Pendidikan jarak jauh kemudian
didefinisikan sebagai instruksi yang ada di mana
instruktur dan peserta didik dipisahkan oleh waktu
dan / atau lokasi (DavidsonShivers & Rasmussen,
1999 ). 6
7. •
Media pembelajaran asinkron edmodo
merupakan aplikasi yang menawarkan fitur berupa
pembelajaran berbasis internet yang berkolaborasi dan
terhubung antara peserta didik dan pendidik dalam
melakukan aktivitas pembelajaran berupa konten
pendidikan, mengelola tugas dan sebagai notifikasi
untuk setiap aktivitas pembelajaran (Putranti, 2013).
Selain itu, Edmodo juga merupakan aplikasi
pembelajaran berbasis jejaring sosial untuk mengelola
kelas virtual yang aman dan gratis sehingga peserta
didik dapat terhubung dengan pendidik dan teman
kelas lainnya (Balasubramanian, Jaykumar dan Fukey,
2014).
C. EDMODO
8. •
Perkembangan Google Classroom awalnya dirancang
untuk mempermudah interaksi pendidik dan peserta
didik dalam dunia maya. Adanya kolaborasi antara
pendidik dan peserta didik pada aplikasi ini pada
dasarnya untuk mengeksplorasi ide atau pendapat
sehingga terbangun komunikasi yang baik dan efektif.
Pemanfaatan Google Classroom dirancang untuk
mempermudah pendidik dalam mengumpulkan tugas,
memberikan materi pembelajaran dengan waktu yang
fleksibel dan didukung dengan salinan google dokumen
secara otomatis kepada setiap peserta didik.
D.Google Classroom.
9. II. METODOLOGI PENELITIAN
9
Tiga dasar teori utama pembelajaran adalah behaviorisme,
kognitivisme, dan konstruktivisme. Teori tersebut erat kaitannya
dengan pembelajaran asinkron. Teori behaviorisme terus
berkembang, fokusnya secara bertahap bergeser untuk melihat
anteseden dari suatu respons. Ahli perilaku yang terkait dengan
pemeriksaan konsekuensi tanggapan atau tindakan termasuk
Thorndike, Hull, dan Skinner (Lafrançois, 2012 ; Ormrod, 2016 ).
Menurut Skinner, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi
melalui interaksi dalam lingkungannya akan menimmbulkan
perubahan tingkah laku. Dari para peneliti ini, Skinner terkenal
karena behaviorisme radikal dan teori pengkondisian operan.
Skinner menyatakan bahwa ada dua jenis tanggapan yaitu responden
adalah mereka yang didorong oleh rangsangan dan operan
diproduksi oleh organisme (Lafrançois, 2012 ).
10. 10
Dalam teori belajar kognitivisme, salah satu
kontribusi penting Bruner untuk pengajaran dan
pembelajaran adalah konsep pengajaran dan pembelajaran
penemuan (Driscoll, 2005 ; Lafrançois, 2012 ; Mayer, 2003
; Ormrod, 2016 ). Bruner tidak percaya bahwa metode
ceramah selalu merupakan cara terbaik untuk mengajar (BF
Skinner juga tidak [1986], Keduanya menganggap kunci
sukses masing-masing adalah belajar aktif atau merespons
secara aktif. Bruner mengusulkan bahwa pembelajaran
langsung, seperti pengajaran dan pembelajaran penemuan,
adalah solusi terbaik untuk memfasilitasi pembelajaran.
Pembelajaran penemuan, di mana peserta didik secara aktif
mengalami belajar dengan memanipulasi objek merupakan
prinsip kognitif yang penting.
11. C. Teori belajar ko-kontruktinvistik
11
Teori belajar ko-kontruktinvistik Menurut Lev Vygotsky (1896-
1934) atau sering disebut sebagai teori belajar sosiokultur
merupakan teori belajar yang titik tekan utamanya adalah pada
bagaimana seseorang belajar dengan bantuan orang lain dalam
suatu zona keterbatasan dirinya yaitu Zona Proksimal
Developmen (ZPD) atau Zona Perkembangan Proksimal dan
mediasi.
Di mana anak dalam perkembangannya membutuhkan orang lain
untuk memahami sesuatu dan memecahkan masalah yang
dihadapinya Teori yang juga disebut sebagai teori konstruksi
sosial ini menekankan bahwa intelegensi manusia berasal dari
masyarakat, lingkungan dan budayanya.
Teori ini juga menegaskan bahwa perolehan kognitif individu
terjadi pertama kali melalui interpersonal (interaksi dengan
lingkungan sosial) intrapersonal (internalisasi yang terjadi dalam
diri sendiri).
14. Model InstructionalDesign
▪ Model ID yang paling umum digunakan dikaitkan dengan Gagné's ( 1985 ). Kondisi Pembelajaran,
seperti Gagné, Wager, Golas, dan Keller ( 2005 ) model, Dick, Carey, dan Carey ( 2015 ), dan Smith
dan Ragan ( 2005 ) model, model ini dikenal sebagai model berbasis kondisi (Ragan, Smith, &
Curda, 2008 ) atau model pengembangan produk (Gustafson & Branch, 2003 )
14
18. :
1. Fitur administrasi yaitu kebutuhan kemampuan administrasi perkuliahan, seperti
pendaftaran peserta didik, informasi tentang perkuliahan yang diadakan dan
penjadwalan dapat dilakukan.
2. Fitur penyampaian bahan ajar yaitu kebutuhan kemampuan penyampaian bahan
ajar.
3. Fitur pengujian yaitu kebutuhan kemampuan pengecekan kompetensi pelajar
melalui tugas maupun kuis.
4. Fitur penilaian yaitu kebutuhan kemampuan melaporkan hasil belajar pelajar, yang
dapat ditelusuri dari nilai selama tugas maupun kuis.
5. Fitur komunikasi yaitu kebutuhan kemampuan komunikasi antar peserta didik
maupun peserta didik dan pengajar.
18
Fitur utama media pembelajaran asinkron berdasarkan perspektif
pengembang system :
32. IV. KESIMPULAN
32
Pembelajaran menggunakan media
pembelajaran asinkron, pendidik dapat
mengunggah materi pelajaran ke situs web.
Pendidik dapat mengirimkan link video maupun
link website tertentu. Pendidik dapat memberikan
tugas disertai batas pengumpulan tugas. Pendidik
juga bisa berkomunikasi dengan peserta didik
lewat fasilitas komentar menggunakan fitur
interaktif seperti obrolan, forum diskusi, dan
email.
33. 33
Pada fitur edmodo terdapat fitur link, polling
dan parent yang tidak dimiliki oleh google
classroom. Sedangkan fitur google classroom
memiliki fitur desimal grading agar penilaian
lebih akurat, import nilai melalui google form
serta mengatur kelas kriteria yang tidak dimiliki
oleh edmodo. Fitur edmodo dan google classroom
memiliki persamaan yaitu memiliki fitur quiz dan
assignmnet yang disertai penentuan batas
pengumpulan tugas.
34. 34
Manfaat serta fitur edmodo dan google classroom
merupakan pilihan yang sangat tepat untuk
digunakan sebagai media pembelajaran asinkron.
Selain itu, edmodo dan google classroom juga
mempermudah kegiatan belajar mengajar antara
pengajar dan peserta didik seperti peserta didik
lebih mandiri, pembelajaran menjadi lebih
interaktif, pengunaan internet lebih optimal dalam
pembelajaran serta peserta didik tidak bosan
selama pembelajaran online