SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
SUSANTI WITHANINGSIH
MEI 2021
ECOSYSTEM
SISTEM EKOLOGI
- EKOSISTEM
2
3
a.Ecosystem is a system consists of biotic (living) and
abiotic (non living) components which interact each others
• Ecosystem : All the organisms living in an area and the
nonliving features of their environment
The term of “ecosystem” was first time introduced by
Tansley (1935) ® other terms: Mikrokosm, Forb,
(1887); Holocoen, Friederich, (1930); Biosistem,
Thienemann, 1939; Bioinertbody, Vernadsky, (1944)
Definition of ecosystem
SISTEM EKOLOGI (EKOSISTEM)
Ekosistem
Sistem ekologi, merupakan subsistem-subsistem yang terdiri dari
sekumpulan komponen dan bergantung satu sama lainnya pada suatu
areal dengan batas yang jelas.
Dimana batas tersebut ditentukan oleh bentuk kehidupan yang ditopang
oleh suatu kondisi lingkungan dari suatu tempat (daerah).
Tiga Aspek Dalam Sistem Ekologi:
Elemen = komponen biotik dan abiotik.
Keterkaitan = hubungan/interaksi dalam sistem ekologi (bentuk predasi/
asosiasi lainnya).
Tujuan = stabilitas ekosistem.
4
Peran Setiap Komponen dan akibatnya:
• Elemen diganti à sistem tetap berjalan, selama komponen
komplementer mampu menjadi substituen dari elemen yang hilang
• Hubungan atau keterkaitan diganti à sistem berubah, karena setiap
elemen memiliki fungsi/peran yang berbeda
• Tujuan diganti à sistem berubah secara keseluruhan
5
6
Lahan/faktor biofisik
FISIK LAHAN KLIMATOLOGI
MAHLUK HIDUP MANUSIA
PERUBAHAN
EKOSISTEM
WAKTU
SISTEM EKOLOGI/EKOSISTEM DAN PERUBAHANNYA
Komponen-komponen Ekosistem
Menurut fungsinya
1. Komponen Autotrofik (autos – sendiri; trofik –
menyediakan makanan), yaitu : organisme yang mampu
menyediakan makanan atau mensintesis makanannya
sendiri dari bahan-bahan anorganik menjadi bahan
organik (tumbuhan berklorofil)
2. Komponen Heterotrofik (hetero – berbeda, lain) ®
organisme yang hanya mampu memanfaatkan bahan-
bahan organik sebagai bahan makanannya yang
disediakan/disintesa oleh organisme lain (hewan, jamur,
mikroorganisme)
7
Menurut Penyusunannya ® 4 komponen :
1. Komponen Abiotik
1.1. Yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri antara lain tanah, air,
udara, sinar matahari, dsb. dan merupakan medium atau subtrat untuk
berlangsungnya kehidupan.
2. Biotik, yang terdiri dari 3 komponen
2.1. Produsen (organisme autotrofik) ® tumbuhan berklorofil
2.2. Konsumen (organisme heterotrofik)
2.3. Pengurai, perombak, dekomposer
Organisme pengurai dalam ekosistem berfungsi selain mengatur keperluan
dan kelangsungan kehidupan sendiri, juga berfungsi :
a. Menetralisasi bahan-bahan organik yang telah mati
b. Menghasilkan makanan untuk organisme lain
c. Menghasilkan zat-zat kimia/”hormon lingkungan”
® stimulator (perangsang) atau inhibitor (penghambat) pertumbuhan.
8
Elemen Ekosistem:
Tumbuhan berklorofil (berhijau
daun) berperan sebagai produsen.
Komponen heterotrof (konsumen
dan pengurai) berperan dalam
mengatur aliran energi dan nutrien
serta menjaga kestabilan sistem.
Elemen-elemen abiotik terdiri dari
tanah, sedimen, senyawa organik
dan anorganik yang berperan dalam
mensuplai kebutuhan komponen
biotik.
9
10
Bentuk Hubungan/Interaksi Antar
Elemen Ekosistem
Predasi
Rantai dan jejaring
makanan
Simbiosis
Sulit digambarkan
Hubungan/interaksi antar
organisme dapat dipergunakan
untuk melihat pentingnya peranan
organisme tertentu dalam
ekosistem.
Spesies Indikator
Spesies Kunci
11
Interaksi Biotik - Abiotik:
Interaksi yang digambarkan
sebagai bentuk aliran materi
dan energi dalam biosfera:
Siklus Bio-Geo-Kimia
Siklus Karbon
Siklus Air
Siklus Oksigen
Siklus Posfor
Siklus Nitrogen
Daur / Siklus Karbon
Pertukaran secara kontinyu antara CO2 di atmosfir dan
terlarut di air digunakan oleh produser primer untuk
membentuk senyawa organik melalui fotosintesis.
Produser ® konsumen, senyawa organik mengandung
karbon dipindahkan, konsumer mati ® dekomposisi oleh
dekomposer. dstnya
Siklus Nitrogen
Gas Nitrogen (N2) difiksasinya oleh mikroorganisme
menjadi senyawa amonia (NH3).
Nitrifikasi amonia dirubah lagi menjadi nitrit (NO2) ®
nitrat (NO3) ® tumbuhan hijau ® senyawa organik yang
mengandung nitrogen, dimakan konsumer ® bila
keduanya mati ® dekomposisi oleh dekomposer ®
amonia, atau secara langsung dikeluarkan oleh konsumer
lewat sistem eksresi dalam bentuk urea.
Nitrifikasi di dalam tanaman juga terdapat bakteri
denitrifikasi yang mampu merubah nitrat ® N2 (gas
nitrogen ® ke atmosfer ® terjadi siklus nitrogen.
Daur / Siklus Fosfor
Siklus fosfor merupakan siklus nutrisi
sedimen/endapan. Termasuk juga siklus kalsium, besi,
magnesium dan sodium/ natrium karena kebanyakan
elemen/unsur ditemukan dalam endapan batuan.
Kemampuan sistem dalam memperoleh energi, akan
membedakan satu subsistem dengan sistem lainnya, yaitu:
Sistem tertutup, pertukaran energi dengan lingkungan sekitarnya
sangat kecil à menyebabkan tingkat “collapse” yang tinggi pada
sistem tersebut.
Sistem terbuka, pertukaran energi dengan lingkungan sekitarnya
sangat besar à menyebabkan kejadian “collapse” yang rendah
karena input (biotik dan abiotik) berlangsung terus menerus.
12
13
STABILITAS
EKOSISTEM
Tujuan Sistem Ekologi : STABILITAS EKOSISTEM
Ekosistem mampu melakukan respon terhadap perubahan atau gangguan
melalui respon dari populasi yang menyusun sistem tersebut. Artinya
stabilitas suatu sistem sangat ditentukan oleh penghuni dari sistem
tersebut.
Mekanisme dalam menjaga stabilitas sistem (homeotasis) dimulai dari
kemampuan organisme secara individual untuk melakukan respon
terhadap suatu kondisi lingkungan dengan cara menyesuaikan diri
(adaptasi).
14
Homeostasis populasi berkaitan erat dengan penyesuaian diri dalam
bereproduksi, tingkat kematian, dan tingkat migrasi yang disebabkan oleh
interaksi diantara anggota populasi jenis yang sama dan interaksi dengan
anggota populasi jenis lain.
Homeotasis dari suatu sistem terjadi melalui perubahan secara
evolusioner dari elemen-elemen yang menyusun sistem tersebut à dan
bukan ekosistemnya yang mengalami evolusi.
TIPE STABILITAS:
Resiliensi (resilience) : kecepatan suatu ekosistem kembali ke keadaan semula
setelah mengalami suatu gangguan
Resistensi (resistance) : kemampuan suatu ekositem untuk mempertahankan
kondisinya terhadap gangguan
Stabilitas lokal : kecenderungan suatu ekositem untuk kembali ke kondisi semula
setelah mengalami gangguan kecil.
15
ØTIPE STABILITAS:
Stabilitas global : kecenderungan ekosistem untuk kembali ke kondisi
semula setelah mengalami gangguan hebat.
Stabilitas berdasarkan kondisi lingkungan:
ekosistem yang stabil pada suatu rentang kondisi lingkungan yang sempit
: ‘’dynamically fragile’’
ekosistem yang stabil pada suatu rentang kondisi lingkungan yang luas :
‘’dynamically robust’’
ØIntensitas gangguan yang besar menyebabkan hilangnya stabilitas
suatu ekosistem. Sebagai akibatnya akan muncul suatu ekosistem
baru dengan karakteristik yang berlainan dari ekosistem terdahulu.
16
ENERGI DALAM
EKOSISTEM
17
Aliran Energi
HUKUM THERMODINAMIKA
Perilaku energi dalam ekosistem dapat dipahami dengan mempelajari
dua hukum energi yang universal:
HUKUM THERMODINAMIKA I
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain tetapi tidak dapat
dimusnahkan /dibuat.
HUKUM THERMODINAMIKA II (Hk Entropi)
Setiap terjadi bentuk perubahan energi, pasti terjadi degradasi energi.
18
Implikasi Hukum Thermodinamika
• Tidak seperti materi yang dapat didaur ulang, energi dalam ekosistem
perlu dipertahankan alirannya agar ekosistem tetap stabil, sehingga
apabila subsistem internal tidak dapat mensuplai… maka subsistem
eksternal perlu menyokongnya.
• Keseimbangan alam berdasarkan antara interaksi ekonomi (eksternal)
dengan lingkungan (internal) tidak mencerminkan keseimbangan hukum
entropi. Misalnya pemanfaatan SDA secara langsung merupakan bentuk
entropi yang tinggi, sedangkan penggunaan SD yang berasal dari hasil
daur ulang merupakan bentuk entropi yang rendah. Namun keseimbangan
dari alur entropi tinggi ke rendah saat ini belum tercapai.
• Hukum entropi menggambarkan batas dari keberlanjutan atau kemampuan
reproduksi sistem ekologi, melalui pemanfaatan SDA yang terkendali.
19
HUKUM THERMODINAMIKA I
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain tetapi tidak dapat dimusnahkan
/dibuat.
HUKUM THERMODINAMIKA II
Setiap terjadi perubahan bentuk energi, pasti terjadi degradasi energi. Misalnya : Ternak
babi memberikan 20% energi bruto untuk makanan orang, 80% hilang sebagai panas.
METABOLISME INTERN
Pembakaran energi melalui reaksi kimia dalam tubuh à melakukan kerja
METABOLISME EKSTERN
Pembakaran energi melalui reaksi kimia diluar tubuh à Orang naik mobil
Pada negara berkembang à Metabolisme intern banyak / ekstern sedikit.
Pada negara maju à Metabolisme intern sedikit / ekstern banyak.
20
Energi Tidak Habis Tapi Berubah Bentuk
21
22
23
Date Your Footer 24
Terima kasih
25
26
27
28

More Related Content

Similar to ECOSYSTEM_2021 (1).pdf

EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptEKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
AminMulyana1
 
Interaksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemInteraksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistem
loli wulandari
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
FauziahR
 

Similar to ECOSYSTEM_2021 (1).pdf (20)

PPT kelompok 8
PPT kelompok 8PPT kelompok 8
PPT kelompok 8
 
02 - Lingkungan dan Industri 2022.pdf
02 - Lingkungan dan Industri 2022.pdf02 - Lingkungan dan Industri 2022.pdf
02 - Lingkungan dan Industri 2022.pdf
 
Ekosistem 1
Ekosistem 1Ekosistem 1
Ekosistem 1
 
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
 
SKL 7.1
SKL 7.1SKL 7.1
SKL 7.1
 
Dasar Dasar Ekologi
Dasar Dasar EkologiDasar Dasar Ekologi
Dasar Dasar Ekologi
 
EKOSISTEM
EKOSISTEMEKOSISTEM
EKOSISTEM
 
Mikroteaching
MikroteachingMikroteaching
Mikroteaching
 
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptEKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
 
IPA 7 EKOLOGI.pdf
IPA 7 EKOLOGI.pdfIPA 7 EKOLOGI.pdf
IPA 7 EKOLOGI.pdf
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
 
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
 
PRINSIP DASAR
PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
PRINSIP DASAR
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
Interaksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemInteraksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistem
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
Ekologi tanaman final bab 1
Ekologi tanaman final bab 1Ekologi tanaman final bab 1
Ekologi tanaman final bab 1
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

ECOSYSTEM_2021 (1).pdf

  • 3. 3 a.Ecosystem is a system consists of biotic (living) and abiotic (non living) components which interact each others • Ecosystem : All the organisms living in an area and the nonliving features of their environment The term of “ecosystem” was first time introduced by Tansley (1935) ® other terms: Mikrokosm, Forb, (1887); Holocoen, Friederich, (1930); Biosistem, Thienemann, 1939; Bioinertbody, Vernadsky, (1944) Definition of ecosystem
  • 4. SISTEM EKOLOGI (EKOSISTEM) Ekosistem Sistem ekologi, merupakan subsistem-subsistem yang terdiri dari sekumpulan komponen dan bergantung satu sama lainnya pada suatu areal dengan batas yang jelas. Dimana batas tersebut ditentukan oleh bentuk kehidupan yang ditopang oleh suatu kondisi lingkungan dari suatu tempat (daerah). Tiga Aspek Dalam Sistem Ekologi: Elemen = komponen biotik dan abiotik. Keterkaitan = hubungan/interaksi dalam sistem ekologi (bentuk predasi/ asosiasi lainnya). Tujuan = stabilitas ekosistem. 4
  • 5. Peran Setiap Komponen dan akibatnya: • Elemen diganti à sistem tetap berjalan, selama komponen komplementer mampu menjadi substituen dari elemen yang hilang • Hubungan atau keterkaitan diganti à sistem berubah, karena setiap elemen memiliki fungsi/peran yang berbeda • Tujuan diganti à sistem berubah secara keseluruhan 5
  • 6. 6 Lahan/faktor biofisik FISIK LAHAN KLIMATOLOGI MAHLUK HIDUP MANUSIA PERUBAHAN EKOSISTEM WAKTU SISTEM EKOLOGI/EKOSISTEM DAN PERUBAHANNYA
  • 7. Komponen-komponen Ekosistem Menurut fungsinya 1. Komponen Autotrofik (autos – sendiri; trofik – menyediakan makanan), yaitu : organisme yang mampu menyediakan makanan atau mensintesis makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik menjadi bahan organik (tumbuhan berklorofil) 2. Komponen Heterotrofik (hetero – berbeda, lain) ® organisme yang hanya mampu memanfaatkan bahan- bahan organik sebagai bahan makanannya yang disediakan/disintesa oleh organisme lain (hewan, jamur, mikroorganisme) 7
  • 8. Menurut Penyusunannya ® 4 komponen : 1. Komponen Abiotik 1.1. Yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri antara lain tanah, air, udara, sinar matahari, dsb. dan merupakan medium atau subtrat untuk berlangsungnya kehidupan. 2. Biotik, yang terdiri dari 3 komponen 2.1. Produsen (organisme autotrofik) ® tumbuhan berklorofil 2.2. Konsumen (organisme heterotrofik) 2.3. Pengurai, perombak, dekomposer Organisme pengurai dalam ekosistem berfungsi selain mengatur keperluan dan kelangsungan kehidupan sendiri, juga berfungsi : a. Menetralisasi bahan-bahan organik yang telah mati b. Menghasilkan makanan untuk organisme lain c. Menghasilkan zat-zat kimia/”hormon lingkungan” ® stimulator (perangsang) atau inhibitor (penghambat) pertumbuhan. 8
  • 9. Elemen Ekosistem: Tumbuhan berklorofil (berhijau daun) berperan sebagai produsen. Komponen heterotrof (konsumen dan pengurai) berperan dalam mengatur aliran energi dan nutrien serta menjaga kestabilan sistem. Elemen-elemen abiotik terdiri dari tanah, sedimen, senyawa organik dan anorganik yang berperan dalam mensuplai kebutuhan komponen biotik. 9
  • 10. 10 Bentuk Hubungan/Interaksi Antar Elemen Ekosistem Predasi Rantai dan jejaring makanan Simbiosis Sulit digambarkan Hubungan/interaksi antar organisme dapat dipergunakan untuk melihat pentingnya peranan organisme tertentu dalam ekosistem. Spesies Indikator Spesies Kunci
  • 11. 11 Interaksi Biotik - Abiotik: Interaksi yang digambarkan sebagai bentuk aliran materi dan energi dalam biosfera: Siklus Bio-Geo-Kimia Siklus Karbon Siklus Air Siklus Oksigen Siklus Posfor Siklus Nitrogen Daur / Siklus Karbon Pertukaran secara kontinyu antara CO2 di atmosfir dan terlarut di air digunakan oleh produser primer untuk membentuk senyawa organik melalui fotosintesis. Produser ® konsumen, senyawa organik mengandung karbon dipindahkan, konsumer mati ® dekomposisi oleh dekomposer. dstnya Siklus Nitrogen Gas Nitrogen (N2) difiksasinya oleh mikroorganisme menjadi senyawa amonia (NH3). Nitrifikasi amonia dirubah lagi menjadi nitrit (NO2) ® nitrat (NO3) ® tumbuhan hijau ® senyawa organik yang mengandung nitrogen, dimakan konsumer ® bila keduanya mati ® dekomposisi oleh dekomposer ® amonia, atau secara langsung dikeluarkan oleh konsumer lewat sistem eksresi dalam bentuk urea. Nitrifikasi di dalam tanaman juga terdapat bakteri denitrifikasi yang mampu merubah nitrat ® N2 (gas nitrogen ® ke atmosfer ® terjadi siklus nitrogen. Daur / Siklus Fosfor Siklus fosfor merupakan siklus nutrisi sedimen/endapan. Termasuk juga siklus kalsium, besi, magnesium dan sodium/ natrium karena kebanyakan elemen/unsur ditemukan dalam endapan batuan.
  • 12. Kemampuan sistem dalam memperoleh energi, akan membedakan satu subsistem dengan sistem lainnya, yaitu: Sistem tertutup, pertukaran energi dengan lingkungan sekitarnya sangat kecil à menyebabkan tingkat “collapse” yang tinggi pada sistem tersebut. Sistem terbuka, pertukaran energi dengan lingkungan sekitarnya sangat besar à menyebabkan kejadian “collapse” yang rendah karena input (biotik dan abiotik) berlangsung terus menerus. 12
  • 14. Tujuan Sistem Ekologi : STABILITAS EKOSISTEM Ekosistem mampu melakukan respon terhadap perubahan atau gangguan melalui respon dari populasi yang menyusun sistem tersebut. Artinya stabilitas suatu sistem sangat ditentukan oleh penghuni dari sistem tersebut. Mekanisme dalam menjaga stabilitas sistem (homeotasis) dimulai dari kemampuan organisme secara individual untuk melakukan respon terhadap suatu kondisi lingkungan dengan cara menyesuaikan diri (adaptasi). 14
  • 15. Homeostasis populasi berkaitan erat dengan penyesuaian diri dalam bereproduksi, tingkat kematian, dan tingkat migrasi yang disebabkan oleh interaksi diantara anggota populasi jenis yang sama dan interaksi dengan anggota populasi jenis lain. Homeotasis dari suatu sistem terjadi melalui perubahan secara evolusioner dari elemen-elemen yang menyusun sistem tersebut à dan bukan ekosistemnya yang mengalami evolusi. TIPE STABILITAS: Resiliensi (resilience) : kecepatan suatu ekosistem kembali ke keadaan semula setelah mengalami suatu gangguan Resistensi (resistance) : kemampuan suatu ekositem untuk mempertahankan kondisinya terhadap gangguan Stabilitas lokal : kecenderungan suatu ekositem untuk kembali ke kondisi semula setelah mengalami gangguan kecil. 15
  • 16. ØTIPE STABILITAS: Stabilitas global : kecenderungan ekosistem untuk kembali ke kondisi semula setelah mengalami gangguan hebat. Stabilitas berdasarkan kondisi lingkungan: ekosistem yang stabil pada suatu rentang kondisi lingkungan yang sempit : ‘’dynamically fragile’’ ekosistem yang stabil pada suatu rentang kondisi lingkungan yang luas : ‘’dynamically robust’’ ØIntensitas gangguan yang besar menyebabkan hilangnya stabilitas suatu ekosistem. Sebagai akibatnya akan muncul suatu ekosistem baru dengan karakteristik yang berlainan dari ekosistem terdahulu. 16
  • 18. Aliran Energi HUKUM THERMODINAMIKA Perilaku energi dalam ekosistem dapat dipahami dengan mempelajari dua hukum energi yang universal: HUKUM THERMODINAMIKA I Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain tetapi tidak dapat dimusnahkan /dibuat. HUKUM THERMODINAMIKA II (Hk Entropi) Setiap terjadi bentuk perubahan energi, pasti terjadi degradasi energi. 18
  • 19. Implikasi Hukum Thermodinamika • Tidak seperti materi yang dapat didaur ulang, energi dalam ekosistem perlu dipertahankan alirannya agar ekosistem tetap stabil, sehingga apabila subsistem internal tidak dapat mensuplai… maka subsistem eksternal perlu menyokongnya. • Keseimbangan alam berdasarkan antara interaksi ekonomi (eksternal) dengan lingkungan (internal) tidak mencerminkan keseimbangan hukum entropi. Misalnya pemanfaatan SDA secara langsung merupakan bentuk entropi yang tinggi, sedangkan penggunaan SD yang berasal dari hasil daur ulang merupakan bentuk entropi yang rendah. Namun keseimbangan dari alur entropi tinggi ke rendah saat ini belum tercapai. • Hukum entropi menggambarkan batas dari keberlanjutan atau kemampuan reproduksi sistem ekologi, melalui pemanfaatan SDA yang terkendali. 19
  • 20. HUKUM THERMODINAMIKA I Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain tetapi tidak dapat dimusnahkan /dibuat. HUKUM THERMODINAMIKA II Setiap terjadi perubahan bentuk energi, pasti terjadi degradasi energi. Misalnya : Ternak babi memberikan 20% energi bruto untuk makanan orang, 80% hilang sebagai panas. METABOLISME INTERN Pembakaran energi melalui reaksi kimia dalam tubuh à melakukan kerja METABOLISME EKSTERN Pembakaran energi melalui reaksi kimia diluar tubuh à Orang naik mobil Pada negara berkembang à Metabolisme intern banyak / ekstern sedikit. Pada negara maju à Metabolisme intern sedikit / ekstern banyak. 20
  • 21. Energi Tidak Habis Tapi Berubah Bentuk 21
  • 22. 22
  • 23. 23
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28