SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
PENGENALAN OPINI
KOMPAS
SRI HARTATI SAMHADI – EDITOR OPINI KOMPAS
UNIVERSITAS INDONESIA, 15 MEI 2018
1
SEKILAS OPINI KOMPAS
Mengapa menulis artikel opini?
 Salah satu halaman dan rubrik yang paling banyak dibaca (survei Puslitbis Kompas).
 Pengakses: pengambil kebijakan (decision makers) di pemerintahan dan korporasi,
akademisi/pendidik/praktisi pendidikan, peneliti, mahasiswa/pelajar, kelompok intelektual
lain, LSM, masyarakat umum
 Etalase terbaik untuk memanggungkan gagasan pemikiran terkait isu-isu penting bagi
kehidupan kita berbangsa, bernegara, bermasyarakat. Mengembangkan dialektika pemikiran
 Wadah intellectual exercise, aktualisasi diri, sharing, sumbang saran pemikiran dan
pengalaman, menyampaikan kritik yang membangun bagi pengambilan kebijakan,
menempa diri sebagai pakar pada suatu bidang tertentu, mendapatkan rekognisi di kalangan
profesi, panggung nasional/internasional
 Banyak nama prominent lahir dari artikel-artikel yang ditulisnya di halaman Opini Kompas
2
TIPS UMUM
 Pemahaman terhadap Kompas dan Opini Kompas
-Kompas adalah koran nasional, dengan pembaca dan audiens datang
dari seluruh wilayah Indonesia dan seluruh kalangan.
 Artikel Opini Kompas adalah opini yang sifatnya subyektif, namun bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan terikat rambu-rambu: tak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai dasar, filosofi dan visi-misi Kompas, antara lain:
-menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan
-menjunjung tinggi demokrasi, keterbukaan, menghargai
kebhinekaan/kemajemukan masyarakat tanpa membedakan SARA
 Pemahaman akan artikel opini seperti apa yang diinginkan Kompas, bisa
diperoleh antara lain dengan banyak membaca pemberitaan dan artikel
Kompas
3
ILMIAH POPULER
Artikel Ilmiah
penyajian mengikuti kaidah-kaidah yang ketat,
menggunakan bahasa Indonesia baku ragam ilmiah.
Artikel Ilmiah Populer
penyajian lebih lebih longgar, terutama dalam sistematika,
menggunakan bahasa Indonesia yang lebih populer, baik
struktur kalimat maupun pemakaian kata/diksi.
4
ILMIAH POPULER
 Artikel opini bisa dikategorikan sebagai tulisan ilmiah populer
 Meskipun ringkas dan sederhana, tetap mengandung metodologi
 Sering kali didukung/berangkat dari kerangka teori
 Dimungkinkan adanya referensi untuk memperkuat argumentasi
 Ada gugatan ilmiah, pro-kontra
 Kesimpulan dibuat setelah melalui telaah, diskusi dan analisis
 Penyajiannya dalam bahasa yang tak terlalu teknis dan mudah
dipahami oleh seluruh masyarakat.
5
BAHASA UNTUK MEDIA MASSA
 Sederhana dan mudah dipahami
 Komunikatif (informasi mudah dimengerti)
 Ringkas (keterbatasan ruang): Singkat, padat,
lugas, langsung ke pokok/jantung persoalan
 Umumnya menggunakan kalimat aktif, kalimat
pendek (tunggal)
 Jelas, jernih, menarik
6
TIPS UMUM (lanjutan)
 Semua orang punya style/gaya tersendiri dalam menulis, melihat dan
mendekati, menganalisis suatu isu.
 Tak ada rumus baku untuk menulis sebuah artikel opini, tetapi ada beberapa
rambu-rambu yang perlu diperhatikan. Rambu-rambu itu menyangkut:
timeline, pointed views, clarity, accuracy, length, exclusivity, identification.
 Pertama, memilih/menentukan tema atau topik yang diangkat.
 Halaman opini sangat terbatas, hanya isu-isu yang benar-benar terpilih bisa
lolos, Penulis, lewat tulisannya, harus mampu meyakinkan kenapa isu itu
penting untuk diangkat, dan kenapa harus sekarang.
 Timing/aktualitas isu. Urgensi dari isu. Mengapa penting diangkat sekarang?
Apakah topik yang dibahas mendesak untuk diangkat, atau tengah dalam
sorotan/perbincangan luas di media dan masyarakat?
7
TIPS UMUM (lanjutan)
 Kredensial:
 Apakah Anda orang yang tepat untuk menulis topik ini?
 Apakah Anda memiliki kompetensi/expertise di bidang ini/tentang topik
yang akan ditulis? Kalau tidak, lebih baik hindari.
 Anda harus meyakinkan bukan hanya pengelola rubrik opini, tetapi juga
pembaca yang Anda sasar.
 Kredibilitas artikel Anda akan tergantung pula pada otoritas, kompetensi,
pemahaman dan pengalaman dan kekuatan argumen yang Anda bangun.
Nama besar tidak menjamin artikel akan dimuat.
8
TIPS UMUM (lanjutan)
 Artikel membutuhkan skill penulisan yang baik untuk bisa meyakinkan tim
editor dan agar pesan yang ingin disampaikan sampai.
 Provokatif. Suatu artikel yang baik adalah yang bisa memberi efek kuat
pada target pembaca yang disasar, memberi pencerahan, bahkan kalau bisa
memancing diskusi, debat atau dialektika publik setelah membacanya.
 Penyampaian yang lugas tapi menarik, tidak membosankan. Naratif,
persuasif. Padat dan langsung menukik ke jantung persoalan. Mencerahkan
dan mengedukasi, tanpa terkesan khotbah dan menggurui. Mendudukkan
persoalan, membuat persoalan kompleks dan rumit lebih mudah dipahami,
bukan sebaliknya.
 Sikap penulis harus jelas terhadap isu, tegas dan tidak ambigu, Argumen
berlapis. Artikel harus memberikan sesuatu yang beda dari artikel-artikel
lainnya.
9
TIPS UMUM (lanjutan)
 Fokus pada satu isu atau gagasan, jangan melebar kemana-mana. Jangan
memaksakan untuk membahas semua hal dan menjejalkannya dalam satu
artikel dan artikel menjadi tak lebih daftar inventarisasi masalah.
 Judul yang eyecatching, tajam, bicara, dan menarik. Judul dan lead adalah
jendela untuk melongok lebih jauh ke dalam isi tulisan. Judul yang baik
harus mampu memberi gambaran akan pesan utama yang ingin
disampaikan, judul harus mampu langsung bisa menangkap gagasan apa
yang ingin disampaikan.
 Jangan berpanjang-panjang dengan intro, tetapi juga jangan tiba-tiba
masuk ke suatu isu atau persoalan tanpa ada dadakannya, tanpa konteks
yang jelas
10
TIPS UMUM (lanjutan)
 Lead/ledes yang tajam. Sampaikan pokok gagasan Anda secara singkat pada
paragraf-paragraf awal untuk membantu redaksi memahami dengan cepat
apa sebenarnya yang mau disampaikan.
 Jangan berasumsi semua pembaca paham dan mengikuti isunya dari awal.
 Struktur paragraf-paragraph berikutnya harus terbangun rapi, menopang
dan memperkuat gagasan/sudut pandang dengan data/informasi faktual,
riset, dan informasi tangan pertama. Opini yang baik bukan hanya melulu
opini, tetapi didukung fakta dan memiliki konteks yang jelas.
 Tulisan tidak ditujukan untuk menyerang seseorang/institusi.
 Gunakan bahasa yang santun dan efisien
11
TIPS UMUM (lanjutan)
 Terhadap persoalan yang dibahas, penulis harus mampu
menawarkan solusi atau perspektif baru yang lebih baik
sehingga tak semata hanya mengkritik dan menghujat.
 Jika perlu pertegas kembali sikap dan posisi Anda terkait pokok
persoalan yang dibahas dan tegaskan perlunya diambil
langkah terhadap persoalan tersebut di akhir artikel Anda.
Gunakan kalimat yang thought-provoking (mengajak orang
berpikir) untuk menutup
12
SUMMARY STEP BY STEP:
 Memilih topik sesuai kompetensi dan aktualitas isu
 Mencari literatur pendukung (antara lain untuk menguatkan
bangunan argumentasi)
 Membuat outline tulisan
-Membatasi tulisan agar tidak bertele-tele
-Menjadi fokus
-Akurat
 Menentukan substansi (aktual-problematik; pragmatis-filosofis)
13
SECARA RINGKAS, STEP BY STEP:
 Pembahasan:
-Langsung menukik ke pokok persoalan
-Paparkan masalah dengan singkat, padat, dan sistematis
-Telaah dengan berbagai sudut pandang, lebih baik bila ada dukungan
pendapat ahli
 Penutup
-Kesimpulan
-Tawaran solusi
-Pesan yang mau disampaikan
14
SISTEMATIKA & OUTLINE
 Berbeda dengan artikel ilmiah yang sudah memiliki standar baku dalam sistematika
penulisannya, pada artikel ilmiah populer untuk media massa sistematika cukup
sederhana. Tidak ada standar baku, akan tetapi secara garis besar biasanya terdiri atas:
 Judul
 Paragraf pembuka atau lead
 Jembatan (bridge) penghubung ke pembahasan
 Isi (ruang pembahasan tempat topik dipaparkan berikut argumentasinya)
 Penutup
15
MEMBUAT LEAD:
 Selain judul, faktor penting dalam penulisan adalah lead.
 Mengapa penting?
 Lead merupakan kalimat atau paragraf pembuka yang mengajak, menggoda,
mengusik pembaca agar terus membaca sampai tuntas.
 Bagaimana membuat lead?
 Dalam opini: isinya bisa berupa gugatan, kontroversi, summary, atau jawaban
masalah yang paling ingin diketahui pembaca (5W+1H tetap jadi acuan)
 Bila subyeknya serius—kematian, bencana, perubahan penting semisal undang-
undang, dan berita hangat yang tiba-tiba terjadi—gunakan pembuka lugas.
 Pilihlah faktor yang paling penting untuk pembuka. Faktor lainnya dapat
dimasukkan dalam paragraf selanjutnya.
16
MEMBANGUN ARGUMENTASI
 Data dan Informasi
-Wawancara
-Hasil Penelitian
-Hasil Survei
 Logika Berpikir
 Logika Bahasa
 Menarik Kesimpulan
17
Struktur yang logis
 Mulailah artikel Anda dengan suatu kalimat pembuka yang provokatif, yang mampu membuat
pembaca tertarik dan kemudian terpancing untuk masuk lebih dalam ke dalam tulisan Anda.
Uraikan dengan gambling tesis dan hipotesa Anda (di kalimat pertama/kedua/ketiga).
 Perkuat dengan bukti-bukti empiris atau bangunan argumen yang mendukung tesis/hipotesa
Anda. Sedikit intro singkat mungkin diperlukan, karena kita tak boleh berpretensi semua
pembaca memahami persoalan/mengikuti isunya.
 Dan kemudian tutup dengan pesan yang tegas. Jika tulisan Anda tujukan untuk
menggugat/menyoroti kegagalan suatu kebijakan pemerintah, maka di akhir artikel Anda,
Anda harus mampu menawarkan suatu solusi terhadap persoalan yang ada. Solusi yang
applicable dan bisa dipertanggungjawabkan.
 Bangun tempo dan emosi tulisan dengan baik, dengan klimaks di akhir tulisan
 Artikel opini yang baik akan meninggalkan kesan mendalam dan mengajak pembaca berpikir
dan merenung, atau melihat persoalan dari suatu angle yang berbeda setelah membacanya.
Untuk artikel yang sifatnya analisis, setelah membaca, pembaca akan menjadi memahami
duduk persoalan, tercerahkan. Ada unsur edukasi
18
CONTOH KASUS
 Judul: “Manajemen Belok Kanan” oleh B Herry Priyono (Kompas, 28 September 2017)
 Lead:
Beberapa waktu lalu saya bersama seorang teman lewat satu lokasi jalan di Jakarta Pusat. Di
pinggir jalan itu terpampang spanduk besar dengan tulisan “Komunis Datang, Kami Siap
Menyerang!” Ketika ia membuat saya menengok ke tulisan itu, saya tidak tahan untuk tidak tertawa
geli lalu bilang, “Itulah paranoia hari-hari ini, bukan cuma basi, tapi juga buang-buang energi.”
 Jembatan (bridge) penghubung ke pembahasan
Masalahnya, paranoia sering menjadi bagian taktik propaganda, dengan hasil terbelahnya
kehidupan bersama dalam kubu-kubu permusuhan rekaan.”
Andai memakai beberapa unsur sederhana lensa psikoanalisis, kita akan mengenali suasana
paranoia ini justru menciptakan boomerang, dengan dampak yang tak kurang menggelikan. Di
sinilah terletak tiga ironi konyol...
19
CONTOH KASUS (lanjutan)
 Pembahasan (bangunan argumentasi)
 Subjudul: Iklan tanpa bayar (argumentasi terkait ironi pertama)
 Subjudul: Mode keren perlawanan (argumentasi terkait ironi kedua)
 Subjudul: Kekonyolan yang kalap (argumentasi terkait ironi ketiga)
 Kesimpulan/Penutup
 Ringkasnya, cara merawat kewaspadaan bangsa ini bukanlah dengan memberangus gairah
memahami isme-isme yang telah menjadi bagian integral dunia pemikiran, tetapi justru dengan
mendorong studi serius. Jadi, untuk apa mengipasi fobia terhadap kebangkitan kumunisme dan
faham kiri?
 Waktu itu, ketika teman yang menarik perhatian saya pada tulisan di spanduk itu, saya hanya
memohon agar dia tidak ikut kehilangan kewarasan menyaksikan para peternak politik sedang
kembali kalap mencari ancang-ancang. Lagi-lagi dengan manajemen belok kanan.
20
Beberapa alasan mengapa suatu artikel dimuat:
 Newsworthy
-topik atau isu penting/menarik untuk sebagian besar pembaca/menyangkut
kepentingan sebagian besar pembaca, untuk diangkat ke
permukaan/dipanggungkan secara nasional
 Memberikan wawasan baru
 Orisinalitas gagasan/ide
 Aktualitas dan urgensi isu. Timely
 Kekuatan dalam membangun argumentasi
 Otoritas dan kompetensi penulis
 Skill menulis
21
Beberapa alasan kenapa artikel
diretur:
 Topik atau tema kurang aktual
 Argumen dan pandangan bukan hal
baru
 Cara penyajian berkepanjangan
 Cakupan terlalu mikro atau lokal
 Pengungkapan dan redaksional kurang
mendukung
 Konteks kurang jelas
 Bahasa terlalu ilmiah/akademis, kurang
populer
 Uraian terlalu sumir
 Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah
Sumber kutipan kurang jelas
 Terlalu banyak kutipan
 Diskusi kurang berimbang
 Alur uraian tidak runut
 Uraian tidak membuka wawasan
baru/memberikan pencerahan
 Uraian ditujukan kepada orang
 Uraian terlalu datar
 Alinea-alinea terlalu panjang
22
Memilih Topik
 Artikel opini membahas isu-isu yang sifatnya aktual, current news (i.e. be timely).
Jika yang ditulis adalah tema berdimensi historis, misalnya hari kemerdekaan,
sumpah pemuda, dan lain-lain, maka harus ada tarikan ke kekinian: relevansi
terhadap kondisi saat ini. Kenapa? Isu berubah begitu cepat, menjadi basi.
Kemampuan menangkap isu-isu yang secara periodik muncul dan terus berulang di
tengah masyarakat, atau isu-isu yang berkembang dalam suatu tarikan garis
sebagai suatu fenomena atau gejala sosial/ekonomi/politik, juga menjadi sangat
penting.
 Saat memilih topik, jangan lupa target pembaca yang hendak disasar. Pembaca
Kompas, sebuah koran nasional, jadi pilih topik yang akan menarik
bagi/menyangkut kepentingan sebagian besar pembaca Kompas.
 Artinya, isu yang dipilih juga harus memiliki signifikansi yang sifatnya nasional.
Bedakan dengan jika Anda menulis untuk koran lokal, karena target audiens-nya
juga berbeda.
23
Memilih topik (lanjutan)
 Kuncinya: Kaitkan topik dengan readership media yang dituju (Kompas).
 Apakah berarti tak ada peluang bagi isu-isu lokal untuk muncul di publikasi
yang sifatnya nasional? Justru di sini pentingnya Anda, melalui tulisan opini
Anda, meyakinkan kita di redaksi dan juga pembaca, bahwa isu ini memiliki
dimensi dan relevansi nasional.
 Tulisan Anda membantu meyakinkan pentingnya isu tersebut untuk
diperhatikan oleh masyarakat/pemangku kepentingan/semua pihak di luar
batas geografi yang lokal tadi. Dengan demikian, relevansinya terasa oleh
mereka, sehingga layak mendapat tempat dalam diskusi/panggung/dialektika
nasional
 Atau sebaliknya: bring in local connection to a national issue, if possible.
24
Memilih Topik (lanjutan)
 Meskipun sebagian pembaca Kompas kaum terpelajar,
jangan lupa, pembaca Anda datang dari berbagai
kalangan. Jangan mengasumsikan audiens Anda hanya
kalangan akademis.
 Angle tulisan sifatnya jangan hanya menanggapi apa
yang sudah ditulis penulis-penulis lain/menyerang atau
menggugat/men-challenge pandangan orang lain. Make
your own point about an issue.
25
TERIMA KASIH
26

More Related Content

Similar to Penulisan-OPINI_Kompas.pdf

Slide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaSlide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaAldon Samosir
 
Slide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaSlide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaAldon Samosir
 
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -pjj_kemenkes
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerMOH. SHOFI'I
 
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Into Setiawan
 
Menulis itu mudah
Menulis itu mudahMenulis itu mudah
Menulis itu mudahnnugraha41
 
karya tulis ilmiah
karya tulis ilmiahkarya tulis ilmiah
karya tulis ilmiahtamamuddin
 
Tips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasiTips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasiTaufiq Hidayat
 
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_beseContoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_besetutorialtekkomkunade
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxNurulHidayah170323
 
Menulis opini di media mainstream daus
Menulis opini di media mainstream dausMenulis opini di media mainstream daus
Menulis opini di media mainstream dausSatuDunia
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Founder Budaya Mandiri
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerMOH. SHOFI'I
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerMOH. SHOFI'I
 

Similar to Penulisan-OPINI_Kompas.pdf (20)

Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
Slide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaSlide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasa
 
Slide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasaSlide 1-keterampilan-berbahasa
Slide 1-keterampilan-berbahasa
 
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
Modul 6 pedoman praktikum essay kb 1. -
 
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdfe-Books - panduan menulkis sipo.pdf
e-Books - panduan menulkis sipo.pdf
 
Karya Ilmiah Populer
Karya Ilmiah PopulerKarya Ilmiah Populer
Karya Ilmiah Populer
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populer
 
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
 
Menulis itu mudah
Menulis itu mudahMenulis itu mudah
Menulis itu mudah
 
Metode penulisan
Metode penulisanMetode penulisan
Metode penulisan
 
karya tulis ilmiah
karya tulis ilmiahkarya tulis ilmiah
karya tulis ilmiah
 
Tips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasiTips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasi
 
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_beseContoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
 
Karangan ilmiah
Karangan ilmiahKarangan ilmiah
Karangan ilmiah
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
 
Menulis opini di media mainstream daus
Menulis opini di media mainstream dausMenulis opini di media mainstream daus
Menulis opini di media mainstream daus
 
Menulis opini di media mainstream
Menulis opini di media mainstreamMenulis opini di media mainstream
Menulis opini di media mainstream
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populer
 
Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populerKarya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populer
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

Penulisan-OPINI_Kompas.pdf

  • 1. PENGENALAN OPINI KOMPAS SRI HARTATI SAMHADI – EDITOR OPINI KOMPAS UNIVERSITAS INDONESIA, 15 MEI 2018 1
  • 2. SEKILAS OPINI KOMPAS Mengapa menulis artikel opini?  Salah satu halaman dan rubrik yang paling banyak dibaca (survei Puslitbis Kompas).  Pengakses: pengambil kebijakan (decision makers) di pemerintahan dan korporasi, akademisi/pendidik/praktisi pendidikan, peneliti, mahasiswa/pelajar, kelompok intelektual lain, LSM, masyarakat umum  Etalase terbaik untuk memanggungkan gagasan pemikiran terkait isu-isu penting bagi kehidupan kita berbangsa, bernegara, bermasyarakat. Mengembangkan dialektika pemikiran  Wadah intellectual exercise, aktualisasi diri, sharing, sumbang saran pemikiran dan pengalaman, menyampaikan kritik yang membangun bagi pengambilan kebijakan, menempa diri sebagai pakar pada suatu bidang tertentu, mendapatkan rekognisi di kalangan profesi, panggung nasional/internasional  Banyak nama prominent lahir dari artikel-artikel yang ditulisnya di halaman Opini Kompas 2
  • 3. TIPS UMUM  Pemahaman terhadap Kompas dan Opini Kompas -Kompas adalah koran nasional, dengan pembaca dan audiens datang dari seluruh wilayah Indonesia dan seluruh kalangan.  Artikel Opini Kompas adalah opini yang sifatnya subyektif, namun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan terikat rambu-rambu: tak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasar, filosofi dan visi-misi Kompas, antara lain: -menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan -menjunjung tinggi demokrasi, keterbukaan, menghargai kebhinekaan/kemajemukan masyarakat tanpa membedakan SARA  Pemahaman akan artikel opini seperti apa yang diinginkan Kompas, bisa diperoleh antara lain dengan banyak membaca pemberitaan dan artikel Kompas 3
  • 4. ILMIAH POPULER Artikel Ilmiah penyajian mengikuti kaidah-kaidah yang ketat, menggunakan bahasa Indonesia baku ragam ilmiah. Artikel Ilmiah Populer penyajian lebih lebih longgar, terutama dalam sistematika, menggunakan bahasa Indonesia yang lebih populer, baik struktur kalimat maupun pemakaian kata/diksi. 4
  • 5. ILMIAH POPULER  Artikel opini bisa dikategorikan sebagai tulisan ilmiah populer  Meskipun ringkas dan sederhana, tetap mengandung metodologi  Sering kali didukung/berangkat dari kerangka teori  Dimungkinkan adanya referensi untuk memperkuat argumentasi  Ada gugatan ilmiah, pro-kontra  Kesimpulan dibuat setelah melalui telaah, diskusi dan analisis  Penyajiannya dalam bahasa yang tak terlalu teknis dan mudah dipahami oleh seluruh masyarakat. 5
  • 6. BAHASA UNTUK MEDIA MASSA  Sederhana dan mudah dipahami  Komunikatif (informasi mudah dimengerti)  Ringkas (keterbatasan ruang): Singkat, padat, lugas, langsung ke pokok/jantung persoalan  Umumnya menggunakan kalimat aktif, kalimat pendek (tunggal)  Jelas, jernih, menarik 6
  • 7. TIPS UMUM (lanjutan)  Semua orang punya style/gaya tersendiri dalam menulis, melihat dan mendekati, menganalisis suatu isu.  Tak ada rumus baku untuk menulis sebuah artikel opini, tetapi ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan. Rambu-rambu itu menyangkut: timeline, pointed views, clarity, accuracy, length, exclusivity, identification.  Pertama, memilih/menentukan tema atau topik yang diangkat.  Halaman opini sangat terbatas, hanya isu-isu yang benar-benar terpilih bisa lolos, Penulis, lewat tulisannya, harus mampu meyakinkan kenapa isu itu penting untuk diangkat, dan kenapa harus sekarang.  Timing/aktualitas isu. Urgensi dari isu. Mengapa penting diangkat sekarang? Apakah topik yang dibahas mendesak untuk diangkat, atau tengah dalam sorotan/perbincangan luas di media dan masyarakat? 7
  • 8. TIPS UMUM (lanjutan)  Kredensial:  Apakah Anda orang yang tepat untuk menulis topik ini?  Apakah Anda memiliki kompetensi/expertise di bidang ini/tentang topik yang akan ditulis? Kalau tidak, lebih baik hindari.  Anda harus meyakinkan bukan hanya pengelola rubrik opini, tetapi juga pembaca yang Anda sasar.  Kredibilitas artikel Anda akan tergantung pula pada otoritas, kompetensi, pemahaman dan pengalaman dan kekuatan argumen yang Anda bangun. Nama besar tidak menjamin artikel akan dimuat. 8
  • 9. TIPS UMUM (lanjutan)  Artikel membutuhkan skill penulisan yang baik untuk bisa meyakinkan tim editor dan agar pesan yang ingin disampaikan sampai.  Provokatif. Suatu artikel yang baik adalah yang bisa memberi efek kuat pada target pembaca yang disasar, memberi pencerahan, bahkan kalau bisa memancing diskusi, debat atau dialektika publik setelah membacanya.  Penyampaian yang lugas tapi menarik, tidak membosankan. Naratif, persuasif. Padat dan langsung menukik ke jantung persoalan. Mencerahkan dan mengedukasi, tanpa terkesan khotbah dan menggurui. Mendudukkan persoalan, membuat persoalan kompleks dan rumit lebih mudah dipahami, bukan sebaliknya.  Sikap penulis harus jelas terhadap isu, tegas dan tidak ambigu, Argumen berlapis. Artikel harus memberikan sesuatu yang beda dari artikel-artikel lainnya. 9
  • 10. TIPS UMUM (lanjutan)  Fokus pada satu isu atau gagasan, jangan melebar kemana-mana. Jangan memaksakan untuk membahas semua hal dan menjejalkannya dalam satu artikel dan artikel menjadi tak lebih daftar inventarisasi masalah.  Judul yang eyecatching, tajam, bicara, dan menarik. Judul dan lead adalah jendela untuk melongok lebih jauh ke dalam isi tulisan. Judul yang baik harus mampu memberi gambaran akan pesan utama yang ingin disampaikan, judul harus mampu langsung bisa menangkap gagasan apa yang ingin disampaikan.  Jangan berpanjang-panjang dengan intro, tetapi juga jangan tiba-tiba masuk ke suatu isu atau persoalan tanpa ada dadakannya, tanpa konteks yang jelas 10
  • 11. TIPS UMUM (lanjutan)  Lead/ledes yang tajam. Sampaikan pokok gagasan Anda secara singkat pada paragraf-paragraf awal untuk membantu redaksi memahami dengan cepat apa sebenarnya yang mau disampaikan.  Jangan berasumsi semua pembaca paham dan mengikuti isunya dari awal.  Struktur paragraf-paragraph berikutnya harus terbangun rapi, menopang dan memperkuat gagasan/sudut pandang dengan data/informasi faktual, riset, dan informasi tangan pertama. Opini yang baik bukan hanya melulu opini, tetapi didukung fakta dan memiliki konteks yang jelas.  Tulisan tidak ditujukan untuk menyerang seseorang/institusi.  Gunakan bahasa yang santun dan efisien 11
  • 12. TIPS UMUM (lanjutan)  Terhadap persoalan yang dibahas, penulis harus mampu menawarkan solusi atau perspektif baru yang lebih baik sehingga tak semata hanya mengkritik dan menghujat.  Jika perlu pertegas kembali sikap dan posisi Anda terkait pokok persoalan yang dibahas dan tegaskan perlunya diambil langkah terhadap persoalan tersebut di akhir artikel Anda. Gunakan kalimat yang thought-provoking (mengajak orang berpikir) untuk menutup 12
  • 13. SUMMARY STEP BY STEP:  Memilih topik sesuai kompetensi dan aktualitas isu  Mencari literatur pendukung (antara lain untuk menguatkan bangunan argumentasi)  Membuat outline tulisan -Membatasi tulisan agar tidak bertele-tele -Menjadi fokus -Akurat  Menentukan substansi (aktual-problematik; pragmatis-filosofis) 13
  • 14. SECARA RINGKAS, STEP BY STEP:  Pembahasan: -Langsung menukik ke pokok persoalan -Paparkan masalah dengan singkat, padat, dan sistematis -Telaah dengan berbagai sudut pandang, lebih baik bila ada dukungan pendapat ahli  Penutup -Kesimpulan -Tawaran solusi -Pesan yang mau disampaikan 14
  • 15. SISTEMATIKA & OUTLINE  Berbeda dengan artikel ilmiah yang sudah memiliki standar baku dalam sistematika penulisannya, pada artikel ilmiah populer untuk media massa sistematika cukup sederhana. Tidak ada standar baku, akan tetapi secara garis besar biasanya terdiri atas:  Judul  Paragraf pembuka atau lead  Jembatan (bridge) penghubung ke pembahasan  Isi (ruang pembahasan tempat topik dipaparkan berikut argumentasinya)  Penutup 15
  • 16. MEMBUAT LEAD:  Selain judul, faktor penting dalam penulisan adalah lead.  Mengapa penting?  Lead merupakan kalimat atau paragraf pembuka yang mengajak, menggoda, mengusik pembaca agar terus membaca sampai tuntas.  Bagaimana membuat lead?  Dalam opini: isinya bisa berupa gugatan, kontroversi, summary, atau jawaban masalah yang paling ingin diketahui pembaca (5W+1H tetap jadi acuan)  Bila subyeknya serius—kematian, bencana, perubahan penting semisal undang- undang, dan berita hangat yang tiba-tiba terjadi—gunakan pembuka lugas.  Pilihlah faktor yang paling penting untuk pembuka. Faktor lainnya dapat dimasukkan dalam paragraf selanjutnya. 16
  • 17. MEMBANGUN ARGUMENTASI  Data dan Informasi -Wawancara -Hasil Penelitian -Hasil Survei  Logika Berpikir  Logika Bahasa  Menarik Kesimpulan 17
  • 18. Struktur yang logis  Mulailah artikel Anda dengan suatu kalimat pembuka yang provokatif, yang mampu membuat pembaca tertarik dan kemudian terpancing untuk masuk lebih dalam ke dalam tulisan Anda. Uraikan dengan gambling tesis dan hipotesa Anda (di kalimat pertama/kedua/ketiga).  Perkuat dengan bukti-bukti empiris atau bangunan argumen yang mendukung tesis/hipotesa Anda. Sedikit intro singkat mungkin diperlukan, karena kita tak boleh berpretensi semua pembaca memahami persoalan/mengikuti isunya.  Dan kemudian tutup dengan pesan yang tegas. Jika tulisan Anda tujukan untuk menggugat/menyoroti kegagalan suatu kebijakan pemerintah, maka di akhir artikel Anda, Anda harus mampu menawarkan suatu solusi terhadap persoalan yang ada. Solusi yang applicable dan bisa dipertanggungjawabkan.  Bangun tempo dan emosi tulisan dengan baik, dengan klimaks di akhir tulisan  Artikel opini yang baik akan meninggalkan kesan mendalam dan mengajak pembaca berpikir dan merenung, atau melihat persoalan dari suatu angle yang berbeda setelah membacanya. Untuk artikel yang sifatnya analisis, setelah membaca, pembaca akan menjadi memahami duduk persoalan, tercerahkan. Ada unsur edukasi 18
  • 19. CONTOH KASUS  Judul: “Manajemen Belok Kanan” oleh B Herry Priyono (Kompas, 28 September 2017)  Lead: Beberapa waktu lalu saya bersama seorang teman lewat satu lokasi jalan di Jakarta Pusat. Di pinggir jalan itu terpampang spanduk besar dengan tulisan “Komunis Datang, Kami Siap Menyerang!” Ketika ia membuat saya menengok ke tulisan itu, saya tidak tahan untuk tidak tertawa geli lalu bilang, “Itulah paranoia hari-hari ini, bukan cuma basi, tapi juga buang-buang energi.”  Jembatan (bridge) penghubung ke pembahasan Masalahnya, paranoia sering menjadi bagian taktik propaganda, dengan hasil terbelahnya kehidupan bersama dalam kubu-kubu permusuhan rekaan.” Andai memakai beberapa unsur sederhana lensa psikoanalisis, kita akan mengenali suasana paranoia ini justru menciptakan boomerang, dengan dampak yang tak kurang menggelikan. Di sinilah terletak tiga ironi konyol... 19
  • 20. CONTOH KASUS (lanjutan)  Pembahasan (bangunan argumentasi)  Subjudul: Iklan tanpa bayar (argumentasi terkait ironi pertama)  Subjudul: Mode keren perlawanan (argumentasi terkait ironi kedua)  Subjudul: Kekonyolan yang kalap (argumentasi terkait ironi ketiga)  Kesimpulan/Penutup  Ringkasnya, cara merawat kewaspadaan bangsa ini bukanlah dengan memberangus gairah memahami isme-isme yang telah menjadi bagian integral dunia pemikiran, tetapi justru dengan mendorong studi serius. Jadi, untuk apa mengipasi fobia terhadap kebangkitan kumunisme dan faham kiri?  Waktu itu, ketika teman yang menarik perhatian saya pada tulisan di spanduk itu, saya hanya memohon agar dia tidak ikut kehilangan kewarasan menyaksikan para peternak politik sedang kembali kalap mencari ancang-ancang. Lagi-lagi dengan manajemen belok kanan. 20
  • 21. Beberapa alasan mengapa suatu artikel dimuat:  Newsworthy -topik atau isu penting/menarik untuk sebagian besar pembaca/menyangkut kepentingan sebagian besar pembaca, untuk diangkat ke permukaan/dipanggungkan secara nasional  Memberikan wawasan baru  Orisinalitas gagasan/ide  Aktualitas dan urgensi isu. Timely  Kekuatan dalam membangun argumentasi  Otoritas dan kompetensi penulis  Skill menulis 21
  • 22. Beberapa alasan kenapa artikel diretur:  Topik atau tema kurang aktual  Argumen dan pandangan bukan hal baru  Cara penyajian berkepanjangan  Cakupan terlalu mikro atau lokal  Pengungkapan dan redaksional kurang mendukung  Konteks kurang jelas  Bahasa terlalu ilmiah/akademis, kurang populer  Uraian terlalu sumir  Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah Sumber kutipan kurang jelas  Terlalu banyak kutipan  Diskusi kurang berimbang  Alur uraian tidak runut  Uraian tidak membuka wawasan baru/memberikan pencerahan  Uraian ditujukan kepada orang  Uraian terlalu datar  Alinea-alinea terlalu panjang 22
  • 23. Memilih Topik  Artikel opini membahas isu-isu yang sifatnya aktual, current news (i.e. be timely). Jika yang ditulis adalah tema berdimensi historis, misalnya hari kemerdekaan, sumpah pemuda, dan lain-lain, maka harus ada tarikan ke kekinian: relevansi terhadap kondisi saat ini. Kenapa? Isu berubah begitu cepat, menjadi basi. Kemampuan menangkap isu-isu yang secara periodik muncul dan terus berulang di tengah masyarakat, atau isu-isu yang berkembang dalam suatu tarikan garis sebagai suatu fenomena atau gejala sosial/ekonomi/politik, juga menjadi sangat penting.  Saat memilih topik, jangan lupa target pembaca yang hendak disasar. Pembaca Kompas, sebuah koran nasional, jadi pilih topik yang akan menarik bagi/menyangkut kepentingan sebagian besar pembaca Kompas.  Artinya, isu yang dipilih juga harus memiliki signifikansi yang sifatnya nasional. Bedakan dengan jika Anda menulis untuk koran lokal, karena target audiens-nya juga berbeda. 23
  • 24. Memilih topik (lanjutan)  Kuncinya: Kaitkan topik dengan readership media yang dituju (Kompas).  Apakah berarti tak ada peluang bagi isu-isu lokal untuk muncul di publikasi yang sifatnya nasional? Justru di sini pentingnya Anda, melalui tulisan opini Anda, meyakinkan kita di redaksi dan juga pembaca, bahwa isu ini memiliki dimensi dan relevansi nasional.  Tulisan Anda membantu meyakinkan pentingnya isu tersebut untuk diperhatikan oleh masyarakat/pemangku kepentingan/semua pihak di luar batas geografi yang lokal tadi. Dengan demikian, relevansinya terasa oleh mereka, sehingga layak mendapat tempat dalam diskusi/panggung/dialektika nasional  Atau sebaliknya: bring in local connection to a national issue, if possible. 24
  • 25. Memilih Topik (lanjutan)  Meskipun sebagian pembaca Kompas kaum terpelajar, jangan lupa, pembaca Anda datang dari berbagai kalangan. Jangan mengasumsikan audiens Anda hanya kalangan akademis.  Angle tulisan sifatnya jangan hanya menanggapi apa yang sudah ditulis penulis-penulis lain/menyerang atau menggugat/men-challenge pandangan orang lain. Make your own point about an issue. 25