Komunikasi antar anggota tim kesehatan sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien. Komunikasi ini meliputi interaksi antara perawat dan dokter, perawat dan perawat, perawat dengan ahli terapi respiratorik, perawat dengan farmasi, dan perawat dengan ahli gizi guna kolaborasi pengobatan. Metode komunikasi SBAR digunakan untuk melaporkan kondisi pasien secara lengkap dan meningkatkan keselamatan pas
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT MPS KEL.1.pptx
1. Komunikasi antar
anggota tim kesehatan
Nama Kelompok 1
Dea putri nuraini (3022041003)
Eva hajaroh (3022041046)
Rizki Pangestu (3022041126)
Maulana Malik Ibrahim (3022041084)
Timbul T.Martin (3022041165)
2. A. Komunikasi tim kesehatan
Komunikasi antar tim anggota kesehatan merupakan hubungan antara tim kesehatan satu
dengan yang lainnya yang terintegrasi dan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
pasien.
Komunikasi ini meliputi komunikasi antara perawat dengan dokter, komunikasi antara perawat
dengan perawat, komunikasi antara perawat dengan tenaga ahli respiratorik (fisioterapis),
komunikasi antara perawat dengan farmasi dan komunikasi antara perawat dengan ahli gizi,
sehingga akan menghasilkan tindakan kolaborasi antar anggota tim kesehatan.
3. 1. Komunikasi antar perawat dengan dokter
Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi
yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan asuhan kepada
pasien. Perawat bekerja sama dangan dokter dalam berbagai
bentuk.
Contoh dari hubungan perawatan dengan dokter ialah ketika
perawat menyiapkan pasien yang diabetes pulang ke rumah,
perawat dan dokter bersama-sama mengajarkan klien dan
keluarga bagaimana cara perawatan diabetes di rumah.
4. 2. Komunikasi antar perawat dengan perawat
Hubungan perawat dengan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi hubungan profesional, hubungan
struktural dan hubungan intrapersonal.Hubungan profesional antara perawat
dengan perawat merupakan hubungan yang terjadi karena adanya
hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama dalammemberikan
pelayanan keperawatan.
Contohnya komunikasi yang terjadi pada saat koordinasi antara perawat A
dengan perawat B pada saat menerima pasien baru dari IGD untuk diberikan
perawatan lebih lanjut di ruang rawat inap. Maka antara perawat A dan
perawat B akan menjalin komunikasi
5. 3. Komunikasi antar perawat dengan
ahli terrapin respiratorik (fisioterapis)
Ahli terapi respiratorik ialah seorang fisioterapis yang ditugaskan
untukmemberikan pengobatan yang dirancang untuk peningkatan fungsi
ventilasi atau oksigenasi klien. Perawat bekerja dengan pemberi terapi
respiratorik dalam bentuk kolaborasi.
Contoh komunikasi antar perawat dengan ahli terapi respiratorik misalnya,
perawat merawat seseorang yang mengalamai PPOK dan merujuk klien
tersebut ke seorang fisioterapis untuk belajar latihan agar menguatkan otot-otot
lenganatas, untuk belajar bagaimana menghemat energi dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, dan belajar teknik untuk mempertahankan bersihan jalan
nafas.
6. Seorang ahli farmasi adalah seorang profesional yang mendapat
izinuntuk merumuskan dan mendistribusikan obat-obatan. Ahli farmasi
dapat bekerja hanya di ruang farmasi atau mungkin juga terlibat dalam
konferensi perawatan klien atau dalam pengembangan sistem pemberian
obat.
Contoh, ketika perawat meminta obat di apotek maka antara perawat
dengan apoteker akan menjalin komunikasi. Perawat akan meminta obat
sesuaidengan kebutuhan pasien. sedangkan apoteker akan memberikan
obat beserta penjelasan terkait obat tersebut. Perawat mendengarkan
dengan baik lalu mengeceknya.
4. Komunikasi antara perawat dengan ahli
farmasi
7. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara
langsungberpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia
(SDM). Pelayanan gizi di RS merupakan hak setiap orang dan
memerlukan pedoman agar tercapai pelayanan yang bermutu.
5. Komunikasi antara perawat dengan ahli gizi
8. B. Komunikasi SBAR
1. Pengertian komunikasi SBAR Komunikasi SBAR (Situation,
Background, Assassement,Recomendation) adalah metode
komunikasi yang digunakan untuk anggota tim medis kesehatan
dalam melaporkan kondisi pasien.
2. Komponen SBARKomunikasi SBAR memiliki beberapa komponen.
Komponen tersebutmeliputi:
• situation
• Background
• Assesment
• Recommendation
9. 1. Manfaat komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR memiliki manfaat untuk :
a. Meningkatkan patient safety
b. Menurunkan angka malpraktik akibat komunikasi yang kurang
c. Meningkatkan kerja tim untuk menggunakan komunikasi yang efektif.
d. Memberikan informasi terkait kondisi pasien secara lengkap.
10. a. Operan
Operan adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suati
laporan yang berkaitan dengan kondisi pasien
b. Pelaporan kondisi pasien Pelaporan kondisi pasien di lakukan
oleh perawat kepada tenaga medis lain termasuk dokter
c. Transfer pasien Transfer pasien adalah perpindahan dari satu
ruangan ke ruangan lain dan dari satu rumah sakit ke rumah sakit
lain untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
2. Penerapan komunikasi
SBAR