2. BIODATA
Pengalaman bekerja 1. Mengajar di SMA 112 Jakarta
2. Mengajar di SMP 45 Jakarta
3. Fasilitator
4. Tutor Universitas Terbuka
5. Asesor BAN SM DKI Jakarta
6. Juri kegiatan lomba kebahasaan
3.
4. Latar Belakang Gerakan Literasi
Sekolah
1. Hasil tes TIMSS , PIRLS, dan PISA
2. Tingkat literasi siswa Indonesia rendah
Terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
penumbuhan Budi pekerti yaitu program 15
menit membaca sebelum pembelajaran
Landasan lahirnya
Gerakan Indonesia Membaca (GIM) oleh Direktorat jendral
PAUD dan Pendidikan Masyarakat ,
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah
5. GLS = Budaya literasi di sekolah
Program 15 menit
membaca
Secara konseptual GLS:
Kegiatan ini tidak serta merta
memberi legitimasi bahwa
sekolah menjalankan program
literasi
Bukan kegiatan literasi itu sendiri
melainkan pintu masuk bagi
gerakan literasi yang lebih luas
Suatu usaha/ kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan
melibatkan warga sekolah
(peserta didik, guru, kepala
sekolah, tenaga kependidikan,
pengawas, komite)
Gerakan sosial dengan dukungan
kolaboratif berbagai elemen untuk
mewujudkan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat
melalui pembiasaan membaca
6. Tiga Ranah Budaya GLS
Mewujudkan Ekosistem Sekolah
yang Literat
1. Lingkungan fisik ramah literasi
(Karya siswa dipajang, buku bacaan)
2. Lingkungan sosial dan afektif sebagai
model komunikasi dan interaksi literat
(penghargaan,perayaan, pelibatan)
3. Mengupayakan sekolah sebagai
lingkungan akademis yang literat
(Waktu literasi, buku wajib dibaca)
7.
8.
9.
10. Lingkungan afektif sekolah yang kaya literasi
Ada penghargaan untuk siswa yang berbasis literasi (pengunjung
perpustakaan terbaik, pembaca buku terbanyak, dll) secara
berkala.
Ada peringatan Hari Besar/Nasional berbasis literasi (lomba
menulis surat kepada pahlawan, dsb).
Ada festival/kegiatan berbasis literasi (Hari Buku, Hari
Perpustakaan, dll).
Ada tim khusus untuk mendukung kegiatan literasi sekolah (Tim
Literasi Sekolah)
Ada kegiatan pelibatan publik untuk mendukung kegiatan literasi
sekolah
Sudahkah Sekolah Anda Memiliki/Melaksanakan
Hal-hal Berikut?
11. Sudahkah Sekolah Anda Memiliki/Melaksanakan Hal-
hal Berikut?
Kegiatan 15 menit membaca setiap hari
Lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi
Ada area baca sekolah
Ada sudut baca di tiap kelas
Ada perpustakaan sekolah yang dikelola dan dimanfaatkan
dengan optimal
Ada buku-buku nonteks pelajaran di perpustakaan sekolah,
area baca sekolah, dan sudut baca kelas yang beragam dan
koleksinya terus bertambah
12. Sudahkah Sekolah Anda Memiliki/Melaksanakan Hal-
hal Berikut?
Lingkungan akademik sekolah yang kaya literasi
Pembelajaran telah memanfaatkan sudut baca kelas dan
perpustakaan sekolah.
Pembelajaran telah memanfaatkan beragam sumber
belajar termasuk buku-buku nonteks pelajaran.
Penilaian otentik siswa telah mempertimbangkan
pengamatan terhadap pemahaman siswa tentang bacaan.
Pemilihan model pembelajaran telah mengakomodasi
kegiatan untuk meningkatkan kefasihan membaca dan
pemahaman terhadap bacaan.
14. Program 15 Menit GLS
Ada 3 cara membaca:
1. Membaca nyaring (read aloud)
guru membacakan buku dengan suara lantang
2. Membaca bersama (shared reading)
Guru dan siswa membaca bersama dimulai dengan
membacakan kata atau kalimat oleh guru
3. Membaca terpandu (guided reading)
guru menunjuk atau membacakan kata diikuti
siswa (membaca untuk kelas rendah)
15. Kombinasi kegiatan baca-tulis
1. Membuat jurnal
2. Membuat resensi
3. Menerbitkan buku secara kolaboratif
4. Meluncurkan dan membedah buku
5. Mengadakan festival Literasi
16. Penerapan pembelajaran literasi
baca-tulis di kelas awal
1. Membaca nyaring (read aloud)
2. Membaca bersama
3. Membaca terpandu
4. Membaca mandiri
5. Menulis dengan pemodelan
6. Menulis bersama
7. Menulis terpandu
8. Menulis mandiri
17. Motivasi intrinsik siswa
1. Menyediakan dan memanfaatkan buku fiksi maupun
nonfiksi
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang kaya bacaan
3. Menghadirkan koleksi yang berkualitas dan bervariasi
4. Mengadakan program membaca nyaring
5. Semua warga sekolah turut membaca
6. Menghidupkan bacaan multimodal
7. Mengundang pencipta bacaan seperti penulis
19. Menganalisis video
Sebelum menonton:
Guru menjelaskan tujuan menonton dan pengantar tentang
video yang akan diputar.
Memberikan pertanyaan pengantar diskusi.
Menginformasikan kegiatan selama menonton.
Setelah menonton:
Mendiskusikan catatan siswa selama menonton.
Melakukan kegiatan tindak lanjut (menulis, berdiskusi,
menceritakan ulang).
20. Implementasi GLS
1. Membentuk Tim Literasi Sekolah(TLS) oleh kepala sekolah untuk
menyusun program literasi sekolah
2. Membuat sudut baca kelas atau perpustakaan mini
Berisi buku nonteks pelajaran yang disukai siswa
3.Membangun kelas kaya literasi, karya siswa, kata-kata motivasi
dipajang di koridor sekolah
4. Membuat pojok literasi dengan menempatkan rak buku di
koridor, saung, kantin sekolah
Membangun lingkungan kaya literasi
5. Mengelola perpustakaan sekolah
6. Mengadakan festival literasi
7. memberi penghargaan literasi
8. Penerapan strategi literasi dalam pembelajaran