Dokumen tersebut merangkum tentang merancang pembelajaran outing class berorientasi pada peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik. Pembelajaran outing class dirancang untuk memberikan pengalaman belajar di luar kelas yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menganalisis, mencipta, merefleksi, berargumentasi, dan memecahkan masalah. Guru perlu merencanakan proses pembelajaran, mengimplementasikan out
2. Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik
Implementasi kurikulum merdeka memungkinkan pembelajaran yang
berpusat kepada peserta didik. Guru harus mampu mengembangkan
berbagai pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
3. Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan
pengembangan karakter yang sesuai nilai- nilai Pancasila, melalui kegiatan
pembelajaran di dalam dan luar kelas.
4. Desain Pembelajaran yang dapat dilakukan Guru:
Proses pembelajaran peserta didik harus didesain berdasarkan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan peserta didik.
5. Prinsip pembelajaran sebagai pijakan awal pembelajaran yang harus dipahami oleh Guru
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
1
4
2
3
5
6.
7. • Setiap anak adalah unik. Tidak ada satupun anak yang sama.
Tentunya masing-masing anak mempunyai hak untuk
mendapatkan pendekatan yang berbeda dalam belajar.
• Apa yang dikenali dari anak pun juga beragam. Tidak hanya terkait
dengan gaya belajarnya saja, melainkan sesuatu yang sifatnya
non-kognitif (sosial-emosional), seperti perasaan, kesejahteraan
psikologi, rasa aman, dan lain-lain.
8. Pemahaman tentang Outing Class
Kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar kelas
dan merupakan media yang paling efektif dan efisien
dalam menyampaikan pembelajaran yang bukan
didasarkan dari teori saja tapi juga pembuktian di
lapangan secara langsung
9. Mengapa Outing Class?
Pembelajaran akan semakin bermakna bila anak
memperoleh berbagai pengalaman dalam belajar,
salah satunya dengan outing class. Dengan
menggunakan outing class, siswa selain
memperoleh pengalaman di luar kelas juga
memperoleh petualangan baru dalam belajar
10. Berbagai pemahaman dan pengalaman baru siswa akan
mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir tingkat
tinggi/Higher Order Thinking Skill (HOTS)
11. Higher Order Thinking Skill (HOTS)
merupakan kemampuan yang tidak
hanya sekedar menginggat,
menyatakan kembali atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan
12. Apa yang dimaksud Berfikir?
Menemukan
Menganalisis
Mencipta
Merefleksi
Berargumen
13. Pengembangan Pembelajaran berorientasi HOTS
❖ Critical Thinking dan Problem solving: Keterampilan yang sangat esensial
pada abad 21
❖ Critical Thinking dapat dilatih melalui pembelajaran di kelas dan di luar
kelas
❖ Creative Problem Solving mencakup:
Menganalisis situasi yang tidak familiar
Mengevaluasi strategi pemecahan masalah
Menciptakan metode baru dalam pemecahan masalah
14.
15.
16. Merancang Pembelajaran Outing Class Berorientasi HOTS
1. Merencanakan proses pembelajaran: menyesuaikan
materi yang sesuai dengan pembelajaran outing
class, menyusun modul ajar sebagai perangkat
pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru
2. Mengimplementasikan Outing class: melaksanakan
outing class dengan memperhatikan manajemen
kelas yang tepat
3. Melakukan asesmen dan menyiapkan instrument
asesmen yang tepat